Berterima Kasihlah kepada Rakyat.

Pikiran Rakyat
.0 o o o
o
o
Selasa
5
6

Ie ) ;:,enm

4

20

o

---_.-Mar

21

8Apr


Rabu
7
8

22

Kamis

23

24

Jumat
10
11
25
26

Sabtu

13
12
27
28

o------.---.----.-----.------.-...----...--------------Mei 0 Jun 0 Jul 0 Ags OSep
0

Minggu
15
14
29
30

16
31

Okt 0 Nov 0 Des

Berterima I(asihlah kepada Rakyat

Oleh YESMIL ANWAR

P

EMILU Legislatif dan disusul
nanti dengan Pemilihan Presiden 2009 sudah menelan biaya
triliunan rupiah. Padahal, perjalanan
prosesnya masih panjang. Biaya yang
ditelan pemilu kali ini besamya sekjan
kali lipat dibandingkan dengan perhelatan serupa di tahun 1999 yang "hanya" Rp 900 miliar. Sangat memprihatinkan karena negara dalam keadaan
terpuruk, di berbagai bidang kehidupan, khususnya ekonomi.
-Kita semua adalah "saudara setanah
air", begitu ueapan reporter Sambas
(aIm.) ketika memohon doa dari pemirsa televisi, saat regu Thomas Cup
Indonesia melawan regu negara lain,
sehingga tak patut kiranya saling
menghina, meneerea, dan menghujat.
Para pemimpin partai danmantan presiden hendaknya memberikan teladan
kepada rakyatnya. Semua harus menyelesaikan masalah yang dihadapi secara dewasa dan dengan kepala dingin.
Kalau euma memuneulkan opini negatif itu gampang. Tetapi yang kembali menjadi korban adalah perasaan rakyat. Juga merupakan simbol kelelahan

dari rakyat keeil melayani "kegenitan"
para politisi. Begitu sabamya rakyat
meladeni perilaku para politisi dengan
berbagai bendera partainya yang men-

cari sesuap nasi untuk makan keluarga
hari ini daripada ikut meneontreng,
maupun golput ideologi, karena tidak
meneontreng disebabkan tidak ada satu pun partai yang dianggap mewakili

. aspirasinya.

Yang penting, berilah ruang danjaIan pada setiap warga negara untuk
mampu mempergunakan hak dan kewajibannya dalam rangka mengeskresikan komitmen berbangsa dan bemegara. Penulis meneatat sampai-sampai
ada perantau, khususnya pembantu
Irumah tangga, minta euti untuk dapat
meneontreng di kampung halaman.
Bukan karena mereka paham atau pernah mendengar bahwa "suara rakyat
adalah suara Tuhan" (vox populi vox
deO;tetapi lebih disebabRan ketika pemilu mereka akan berkumpul dengan

keluarga serta handai taulan, dengan
sedikit dibekali kesadaran politik yang
ada padanya sebagai warga negara,
yang selama ini dirinya sering kali diatasnamakan para politisi, wakil rakyat, dan pejabat negara.
Tidakkah sep.ikit saja partai-partai
itu berkenan memberi kegembiraan
kepada rakyat, tanpa membebani mereka dengan keinginan untuk melakukan pemilu ulang atas nama undangundang, dengan berbagai alasan yang
-;-..
--< sangat mementingkan partai sendiri?
)an)ikan b~rbagaI ~erubahan. Lueunya, Barangkali sikap yang lebih simpatik
ada sebagtan partai yang para ketuanya adalah memberikan jalan keluar kepabersaudara, tetapi saling menjelekkan
...
.. ". ..
__n__
"".~
partai saudaranya sendiri di muka
da Komlsl Pemlhhan Umum (KPU)
umum. Lupakah mereka, Tuhan berfir- untuk menyelesaikan pekerjaannya
man, "Tidaklah aku jadikan manusia
yang dianggap kurang memadai.

berkaum-kaum keeuali untuk saling
Begitu pula KPU sebaiknya bersikap
bersilaturahmi dan saling mengenal
terbuka untuk menerima kritik, saran,
satu sarna lain?" Tuhan tidak membedan bantuan dari berbagai kalangan
dakan partai-partai yang dibuat manut~n'pa harus me.rasakehilangan harga
sia, karena Tuhan tidak berpartai, dia d~n: Sudah begltu banyak tenaga dan
tidak memihak partai mana pun kareplklran, waktu dan uang, serta biaya
na Dia Mahaadil Mahabijaksana.
~o~ial.lainny~ untu~ pesta demokrasi
Seharusnya, bangsa Indonesia bermi. Blarlah klta tenma dulu apa yang
upayaagar ketika pelaksanaan pemilu
~ta hasilkan dengan ~ensyukurinya.
9 April ini, kita dalam keadaan aman,
Blarlah rakyat membenkan kontribusitidak ada kerusuhan di seluruh tanah
nya sebesar "genggaman" yang dia
air. Lepas dari kualitas pesta demokramampu. Bukankah menggembirakan
si yang berlangsung, yangjelas buatlah
hati rakyat merupakan tuJuan yang dirakyat .merasa senang. Meskipun
inginkan politisi dan. partainya.

mungkin agak bingung pada banyakS~harusnya, partai-p~rtai berterima
nya jumlah partai serta nama orang
kaslh kepada rakyat keell, yang mereka
yang harus dicontreng, serta tata eara
"upah" untuk berkeliling kota mepemilihan yang berubah. Inilah tugas
manggul b.e~dera d~n menggunakan
dari partai-partai dan KPU (Komisi Pe- kaus parta! smpa sa)a, dengan santun
milihan Umum) untuk menyosialisasidan bersemangat. Seharusnya, partaikannya. Dengan demikian, tidak terjapartaij~ga berterima kasih kepada rakdi proses golputinisasi. Apakah itu gol- yat keell, y~~g telah me~inta mereka
put administrasi, karena keeelakaan
untuk men)a)akan partamya dan sega"administrasi" seseorang tidak tercatat
la atribut politik lainnya atas nama deuntuk menggtmakan haknya, atau gol- mokrasi, tanpa membedakan parta!
put pragIllatis, karena lebih baik menmana yang menyuruhnya. Barangkali
.
mereka sadar betul bahwa sesungguhnya Tuhan tidak berpartai
***
..

.

~


.
K" Ipln g H umo

~

Penulis, peserta pesta demokrasi
RI 2009 ' dosen Fakultas Hukum Unpad Bandung.
.,,-

-

-~.'--'

-_._--