Jangan Ajari Kami Budaya Kekerasan.
[(OMPAS
Sell/II
,f
1
I
-.'----"-\171819
\
, Jail
2
3
Seiasil
4
5
Rilbu.
6
20
21
22
i AUf
I 'Me!
"..- . ,...,--. -,.. --.--. "...,.-.-. .-..-
Peb
)Ma/
7
-.
Kamis
() .ll/mat
~--_.
9
11
24
25
26
---_._-
~
8
23
JUII
JanganAjari Rami
BudayaKekerasan
Memasuki tahun ajaran barn, sebagian besar universitas
melaksanakan program pengenalan kampus yang sering disebut dengan ospek.Secarafilosofi dan konsepsi, kegiatan ospek
dirancang untuk memperkenalkan dan mengadaptasikan
kehidupan kampus kepada mahasiswa barn. Mungkin tanpa
ada ospek, seorang mahasiswa
barn akan sulit beradaptasi di
lingkungan kampus atau mengikuti perkuliahan.
Namun, dalam pelaksanaannya ospek sering kali diselewengkan menjadi sarana pengenalan kehidupan dan karakter yang tidak ada kaitannya
dengan nilai-nilai akademik.
Alih-alih menyuguhkan penge~aI~ kampus, ospek just:u~
0
J(/I
-
o Sabtu 0
12
13
27
28
() Ags .Sep
,~,_"W'''''''___''''_''_~'__'
lIJin(/gu
14
OOkt
''''''N''''H''''_'_'
sering mempraktikkan pelanggaran etika dan kesantunan, kekerasan, dan arogansi kekuasaan senior terhadap yunior.
Oleh karena itu, ospek harus
dikembalikan pada landasan
filosofis dan tujuan awalnya.
Ospek yang selama ini sering
memperlihatkan kekerasan fisik dan psikis harus diganti dengan ospek yang bervisi humanis dan mencerahkan jiwa dan
pikiran mahasiswa barn. Dengan demikian, ide awal pendirianperguruan tinggi untuk
menciptakan manusia-manusia intelektual dan menjadikan
manusia lebih manusiawi dapat
terwujud dengan ospek yang tidak menanamkan dan mengajarkan budaya kekerasan.
ARDI NANDASINULINGGA
MahasiswaFPIK
UniversitasPadjadjaran
~
.-
-
pod
2 009'
-- -
--
16
30
ONov
~
----K lip i n 9 Hum a sUn
15
29
ODes
31
Sell/II
,f
1
I
-.'----"-\171819
\
, Jail
2
3
Seiasil
4
5
Rilbu.
6
20
21
22
i AUf
I 'Me!
"..- . ,...,--. -,.. --.--. "...,.-.-. .-..-
Peb
)Ma/
7
-.
Kamis
() .ll/mat
~--_.
9
11
24
25
26
---_._-
~
8
23
JUII
JanganAjari Rami
BudayaKekerasan
Memasuki tahun ajaran barn, sebagian besar universitas
melaksanakan program pengenalan kampus yang sering disebut dengan ospek.Secarafilosofi dan konsepsi, kegiatan ospek
dirancang untuk memperkenalkan dan mengadaptasikan
kehidupan kampus kepada mahasiswa barn. Mungkin tanpa
ada ospek, seorang mahasiswa
barn akan sulit beradaptasi di
lingkungan kampus atau mengikuti perkuliahan.
Namun, dalam pelaksanaannya ospek sering kali diselewengkan menjadi sarana pengenalan kehidupan dan karakter yang tidak ada kaitannya
dengan nilai-nilai akademik.
Alih-alih menyuguhkan penge~aI~ kampus, ospek just:u~
0
J(/I
-
o Sabtu 0
12
13
27
28
() Ags .Sep
,~,_"W'''''''___''''_''_~'__'
lIJin(/gu
14
OOkt
''''''N''''H''''_'_'
sering mempraktikkan pelanggaran etika dan kesantunan, kekerasan, dan arogansi kekuasaan senior terhadap yunior.
Oleh karena itu, ospek harus
dikembalikan pada landasan
filosofis dan tujuan awalnya.
Ospek yang selama ini sering
memperlihatkan kekerasan fisik dan psikis harus diganti dengan ospek yang bervisi humanis dan mencerahkan jiwa dan
pikiran mahasiswa barn. Dengan demikian, ide awal pendirianperguruan tinggi untuk
menciptakan manusia-manusia intelektual dan menjadikan
manusia lebih manusiawi dapat
terwujud dengan ospek yang tidak menanamkan dan mengajarkan budaya kekerasan.
ARDI NANDASINULINGGA
MahasiswaFPIK
UniversitasPadjadjaran
~
.-
-
pod
2 009'
-- -
--
16
30
ONov
~
----K lip i n 9 Hum a sUn
15
29
ODes
31