Rekonstruksi Peternakan Sapi Perah Pascagempa.

Pikiran Rakyat
o Senin o Selasa
17

1

OJan

2
18

019

OPeb

4

5

0
6


20

21

o Mar

OApr

0

Rabu
7
22

8
23

OMei


0

Kamis
9

10
24

OJun

Jumat

12

11
25

OJul

26


0

8> Sabtu

13
27

0 Ags OSep

Mlnggu

14
28

.Okt

15
29


16
30

OHov

31

ODes

Rekonstruksi Peternakan
Sapi~Per~h Pascagempa
~

B

ERDASARKAN data
pemerintah bahwa
gempa bumi berkekuatan 7,3 pada skala Richter pada tanggal2 September 2009
yang berpusat di 142 km barat
daya Tasikmalaya pada kedalaman 30 km, telah mengguncang sebagian wilayah Jawa

Barat.Gempaimmengakiba~
kan sedikitnya 64.398 rumah
rusak berat dan 141.341lainnya rusak ringan. Selain itu,
yang juga rusak berat adalah .
2.128 masjid, 1.134sekolah
dan madrasah, 232 kantor pemerintahan, serta 22 pondok
pesantren. Menurut rencana,
rekonstruksi dan rehabilitasi
akan dilakukan pada pertengahan Oktober 2009 berpedoman pada keberhasilan penanganan pascagempa di DI
Yogyakarta. Khususnya, di kawasan peternakan sapi perah
di Kecamatan Pangalengan
Kabupaten Bandung.
Di kawasan tersebut, peternak sapi perah seluruhnya tergabung dalam ~ Koperasi
Peter::;
-

.-.

=


,

~

::::810,;

nak Bandung Selatan (KPBS)
dengan jumlah peternak 5.200
KK, populasi sapi perah
18.509 ekor dengan produksi
susu rata-rata 130 tonfhari
yang dilayani olel} 33 unit
tempat penampu,ngan susu.
Gempa tersebut telah memorak-porandakan infrastruktur Pos Keswan atau pos Inseminasi Buatan (IB), MilkTreatment (MT), 10 unit bangunan Tempat Penampungan Susu (TPS) dan 10 unit infrastruktur saluran air untuk budi
daya sapi perah dalam kondisi
rusak berat. Selain itu, sekitar
seribuan kandang milik peternak dalam keadaan rusak ri- .
ngan, sedang sampai berat
(sumber Dinas Peternakan Jawa Barat). Secara psikis, yang
tidak ternilai harganya adalah

"trauma" yang di alami oleh
para peternak dalam menghadapi hidup dan kehidupannya
pascagempa bumi tersebut.
Berbagai upaya rekonstruksi
dan rehabilitasi wilayah pascagempa tersebut, tentunya telah

'..

-

~

Kllplng

-

--

""""'


dirancang dengan baik terkait
dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat ataupun secara
psikologi menciptakan iklim
yang kondusifbagi kelangsungan hidup masyakarat sebagaimana sebelum teIjadinya
gempa. Berbagai program
yang sedang dirancang sebaiknya didahulukan terhadap kegiatan atau komoditas yang lebib bersifat memberikan daya
ungkit bagiperkembangan
ekonomi wilayah. Di Kecamatan pangalengan sebagai pusat
pengembangan sapi perah nasional, komoditi peternakan
sapi perah harns merupakan
prioritas utama bagi upaya rekonstruksi dan rehabilitasi
ekonomi wilayah.
Bila ditE:laahlebib lanjut,
perbaikan infrastruktur penunjang produksi baik milik
pemerintah maupun peternak
harus diupayakan melalui berbagai program implementasi
investasi yang berasal dari
APBD ataupun APBN. Namun
demikian, disadari bahwa da-


nayangdimilikipemerintah

~

sangat terbatas. Selain itu,
sumber dana investasi dapat
diperoleh melalui berbagai
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) ataupun
Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN yang dananya tersedia cukup besar.
Apabila hal tersebut tidak segera dilakukan, dikhawatirkan
akan teIjadi mobilisasi ternak
secara besar-besaran.
Mobilisasi im akan teIjadi,
karena peternak akan menjual.
sapi-sapinya sebagai "aset hidup" (live stock) untuk memperbaiki rumahnya yang rusak

Humas
- -


~

-

Unpad
-

2009

"-"-"""""'"'-

ataupun bagi keperluan ekonomi lainnya. Jika tidak dikendalikan, hap.ya dalam beberapa bulan ke depan, diduga
KPBS akan menurunproduksi
susunya, sehingga akan memberikan pengaruh terhadap
perekonomian wilayah.. Secara
teknis, dana tersebut dapat digunakan KPBS untuk menampung sapi-sapi yang ~
dijual oleh peternak yang memerlukan dana. Kemudian, sapisapi tersebut dikembalikan kepada peternak dalambentuk
kredit. Dengan demikian, mobilisasi ternak hanya rerputar
di wilayah kecamatan pangalengan tidak ke luar wilayah,
dampaknya secara wilayah koperasi tidak akan kehilangan

produksinya.
Selain itu, program:perbaikan kesehatan ternak berupa
sosialisasi pengendalian "mastitis subklnis" akan sangat
membantu peningkatan produksi ternak. Menurut beberapa penelitian, penyakit ini masib sekitar 80 persen diderita
sapi-sapi laktasi di Jawa Barat.
penyembuhan penyakit ini
akan mampu memngkatkan
produksiseekorsapisekitar
20 persen tanpa merubah sistern manajemen produksi
yang lainnya. Dengan pemngkatan produksi tersebut, tentunya akan membantu mempercepat peningkatan,pendapatan peternak.
Program im dapat dilakukan
dengan menurunkan secara
masal mahasiswa Fakultas Peternakan dan Kedokte~an Hewan perguruan tinggi yang
berada di Jawa Barat k:ewilayah ini dalam program KKN
~~-.::;
. ----

(kuliah kerja nyata) ataupun
PKL (praktik kerja lapangan)
dengan fokus penyuluhan
"mastitis sub klinis".
Dalam rangka ~emperbaiki
"trauma" yang secara psikis
dialami petemak, dapat dilakukan dengan mengintroduksi
secara intensif program SMD
(Sarjana Membangun Desa) di
wilayah ini. Program SMD dengan investasi yang diberikan
terhadap kelompok petemak
sekitar Rp. 300 juta akan
mampu mengatasi mobilisasi
temak ke luar wilayah maupun inovasi teknologi terhadap
petemak sapi 'perah rakyat,
melalui kehadiran sarjana petemakan ataupoo kedokteran
hewan di wilayah ini. Kehadiran SMD akan sangat membantu petemak sapi perah rakyat
dalam menumbuh kel11bangkan kegiatan usahanya yang

sedang terpuruk.

habilitasi wilayah petemakan
sapi perah di Pangalengan berpulang kepada kesiapan KPBS
dalam mengelola dan memanfaatkannya. Dalam rangka
memberikan perkuatan manajemen rekonstruksi petemakan, di wilayah ini perlu pula dilakukan pendampingan oleh
tim independen yang mampu

memberikan.advokasi. Tim ini
dapat berasal dari perguruan
tinggi, lembaga-Iembaga penelitian, IBM ataupoo organisasi
profesi Perhimpunan Petemak
sapi dan kerbau dan Ikatan
Sarjana Petemakan Indonesia.
(Rochadi Tawaf, dosen Fakultas Peternakan Unpad dan
Ketua II PB ISPI)***

.

Program investasi lainnya
yang saat ini dapat dimanfaat-

kan dengan segera adalah

.

program KUPS (Kredit Usaha
Perbibitan Sapi) yang barn-baru ini ditandatangai menteri
keuangan. Programini dapat
diberikan oleh perbankan dengan prioritas kepada KPBS
oot;uk menanggulangi mobilisasi temak ke luar wilayah.
PIioritas ini dapat diberikan
dengan alasan bahwa KPBS
yang merupakan koperasi persusuan tertua di Indonesia telah memiliki reputasi nasional
dengan kemampuan produksinya yang tidak diragukan lagi.
Namoo demikian, keseluruhan potensi dan pembiayaan
yang dapat dimanfaatkan 00tuk merekonstruksi dan mere-

,

USEP USMAN NASRULLOH/,PR"

ENGKOS (31) memberikan pakan rumput kepada sapi perah'
milik Ny. Eet di Kp. Cisangkuy, Desa Margamekar, Kec. Pangalengan, Xab. Bandung, Minggu (6/9). Menurut sumber Vinas Peternakan Jabar, gempa bumi yang terjadi 2 September lalu merusak sekitar
sapi_.,,_.
di Pangalengan.
*
___'.~
.' '.seribu
. kandang
_ .~_', ..' ~_
. __~_
a=~