PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN) : Studi pada keluarga di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

(1)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN)

(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

SURTI DENIARTI LESTARI 0901168

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (USI 3-5 TAHUN)

(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

Oleh

Surti Deniarti Lestari

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

©Surti Deniarti Lestari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN SURTI DENIARTI LESTARI

0901168

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN)

(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd 19540402 1980112001

Pembimbing II

Drs. Ade Cahyana, M.Sc 19501108 1978031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd NIP. 19590826 198603 1 003


(4)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun)

(Studi pada keluarga di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cara pengasuhan orang tua yang berbeda-beda sehingga membentuk karakter anak yang berbeda pula khususnya dalam hal kemandirian anak. Tujuan Penelitian ini yaiu 1).Untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. 2). Untuk mendeskripsikan kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. 3). Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini.

Landasan Teori dalam penelitian ini adalah 1). Konsep Pendidikan Keluarga 2). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 3). Konsep Pola Asuh. 4). Konsep Kemandirian anak usia dini

Meode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang berada di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang memiliki anak usia dini 3-5 tahun. Sampel diambil sebanyak 112 orang. Penelitian ini diselenggarakan di empat PAUD yaitu PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning dan PAUD Pelangi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda dengan pengujian hipotesis menggunakan Uji F.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi antara Pola Asuh demokratis (X1), permisif (X2) dan Otoriter (X3) terhadap Kemandirian (Y) diperoleh nilai F hitung sebesar 39,967. Berdasarkan perhitungan tersebut bahwa Fhitung≥ Ftabel yaitu 39,967 > 3,080 artinya menolak Ho dengan pengertian lain yaitu signifikan. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa penerapan pola asuh demokratis, permisif dan otoriter secara bersamaan memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis, permisif dan otoriter memiliki pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini. Anak dengan kemandirian yang tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratis. Sedangkan anak dengan kemandirian yang rendah cenderung orang tua menggunakan pola asuh otoriter dan anak dengan kemandirian yang sedang

cenderung menggunakan pola asuh permisif. Penelitian ini juga

merekomendasikanbagipenelitiselanjutnyauntuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini disamping pola asuh yang menjadi fokus studi ini.


(5)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

The Effect On Parenting Parents To Children Early Independence

(Study on Family’s in Gunung Puyuh Village Gunung Puyung Sub-district

Sukabumi City)

This research is motivated by parental care how different that shape the character of different, especially in terms of the child's independence. The purpose of this study is 1). To describe and analyze the types of parenting used by parents in the Gunung Puyuh Village Gunung Puyuh Sub-district Sukabumi City 2). To describe the independence of early childhood in the Gunung Puyuh Village Gunung Puyuh Sub-district Sukabumi City 3). To find out how far the influence of democratic parenting, permissive and authoritarian towards independence early childhood.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The population in this study were all older people who are in the Gunung Puyuh Village Gubung Puyuh Sub-district of Sukabumi City who have young children 3-5 years. Samples were taken as many as 112 people. This study is organized in four PAUD, that is PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning and PAUD Pelangi. The data analysis technique used is multiple regression analysis with hypothesis testing using Test F.

From the results of this study concluded that democratic parenting, permissive and authoritarian have an influence on early childhood independence. Children with high self-reliance tend to use democratic parenting. While children with low self-sufficiency of parents tend to use authoritarian parenting and children who are likely to use the independence of permissive parenting. This study also suggested that parents can implement parenting can make a child independent with instilling the values of character in children.


(6)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMAKASIH iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian 5

E. Struktur Organisasi Penulisan 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pendidikan Keluarga 7

1. Pengertian Keluarga 7

2. Peranan dan Fungsi Keluarga 8

B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 9

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 9

2. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini 11

3. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini 11

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini 12

C. Konsep Pola Asuh 13

1. Pengertian Pola Asuh 13

2. Jenis-jenis Pola Asuh 13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh 16

D. Konsep Kemandirian Anak Usia Dini 18

1. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini 18

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini 19

3. Jenis-jenis Kemandirian Anak Usia Dini 20

E. Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek populasi/ Sampel Penelitian 24

1. Lokasi Penelitian 24

2. Populasi Penelitian 24

3. Sampel Penelitian 25

B. Desain Penelitian 28

C. Metode Penelitian 29

D. Definisi Operasional 30


(7)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan harus di tanamkan sejak dini, terutama dalam keluarga. Pendidikan telah di atur oleh pemerintah sebagaimana berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I ayat I menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan Nasional, sebagai salah satu sistem dari supra sistem pembangunan nasional, memiliki 3 subtansi pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal berpusat dilingkungan persekolahan, sejak jenjang sekolah dasar yang berkesinambungan sampai dengan perguruan tinggi. Menurut sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 26 ayat 3, menyatakan bahwa :

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidkan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Pasal diatas menyebutkan bahwa pendidikan nonformal memiliki program pendidikan yang salah satunya adalah pendidikan anak usia dini yang berfungsi membentuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang dapat dilakukan didalam maupun di luar lingkungan keluarga. Pendidikan nonformal mempunyai peranan penting dalam lingkungan keluarga yaitu memberikan pembelajaran kepada orangtua dalam mendidik anak.


(8)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keluarga merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendididikan manapun.

Menurut Sunaryo dalam Wibowo (2012 : 75-76) keluarga yang harmonis, rukun dan damai, akan tercermin dari kondisi psikologis dan karakter anak-anaknya. Begitu sebaliknya, anak yang kurang berbakti, tidak hormat, bertabiat buruk, sering melakukan tindakan di luar moral kemanusiaan atauberkarakter buruk, lebih banyak disebabkan oleh ketidakharmonisan dalam keluarganya yang bersangkutan.

Jika cara orang tua dalam mendidik anaknya di rumah dengan baik, maka di sekolah atau di lingkungan masyarakat anak itu pun akan berperilaku baik pula. Tapi sebaliknya jika cara orang tua dalam mendidik anaknya dirumah dengan kurang baik seperti sering dimanjakan sering banyak bermain, maka di sekolah atau di lingkungan masyarakat yang kondisinya berbeda dengan lingkungan di keluarganya maka anak tersebut akan menjadi nakal, kurang sopan dan malas.

Pola asuh atau parenting style (Wibowo, 2012: 75) adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Pola asuh secara umum dapat didefinisikan sebagai upaya pemeliharaan seorang anak, yaitu bagaimana orangtua memperlakukan, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak, yang meliputi cara orangtua memberikan peraturan, hukuman, hadiah, kontrol dan komunikasi untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya. Menurut hurlock (1995) orangtua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang diberikan kepadanya dengan baik. Menurut Baumrind dalam Wibowo (2012 : 76), ada tiga jenis pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu pola asuh authoritarion, authoritative dan permissif.

Pola asuh Orang Tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak khususnya dalam hal kemandirian. Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh terhadap anak yang berbeda-beda. Pola asuh juga berpengaruh terhadap keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai agama, sosial, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Di dalam keluarga, orang


(9)

3

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri.

Dalam penulisan ini akan di bahas Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yaitu di PAUD Kemuning, PAUD Pelangi, PAUD Baitu Nur, dan PAUD Aster. Jumlah anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh berjumlah 785 anak, diantaranya 425 anak usia dini yang masuk TK dan kelompok bermain, sisanya belum masuk TK dan kelompok bermain.

Cara pengasuhan orang tua dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana bahwa pendidikan memberikan pengetahuan dan pola pikir, sehingga dapat mempertimbangkan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dalam mengasuh anaknya. Salah satunya adalah untuk melatih kemandirian anak, agar anak tidak memiliki sifat ketergantungan ketika dewasa terutama pada masa remaja.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu orang tua yang menyekolahkan anaknya di PAUD Kemuning Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi bahwa yang anaknya tampak aktif dan mandiri menyatakan mereka sering melibatkan anaknya dalam kegiatan sehari-hari dan memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dengan caranya sendiri. Seperti, berpakaian sendiri, makan sendiri, menggunakan sepatu sendiri dan kadang-kadang orangtua melibatkan anaknya dalam membantu pekerjaan rumah tangga. Sementara dari orangtua yang tampak anaknya tidak aktif dan kurang mandiri biasanya mereka jarang melibatkan anak dalam memilih atau melakukan sesuatu hal, kebutuhan anak lebih banyak ditentukan oleh orang tua. Seperti, pada saat makan di rumah, orang tua selalu menyuapinya, dan ketika anak meminta sesuatu, orang tua selalu menuruti apa yang diinginkan oleh anak.

Maka atas latar belakang tersebut diatas saya mencoba untuk mengadakan

sebuah penelitian tentang "Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap


(10)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi beberapa hal yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu:

1. Kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh yang digunakan

sehingga masih banyak anak yang terlihat tidak mendapatkan bimbingan dari orang tua.

2. Bahwa orang tua kurang memberikan pengarahan yang sesuai dengan

perkembangan anaknya, mereka lebih memberikan fasilitas secara berlebihan sehingga anak jarang melakukan usahanya sendiri dan memperoleh segala sesuatunya dengan instan.

3. Adanya pengaruh dari luar lingkungan keluarga, dimana anak mulai

menemukan perilaku baru pada anak-anak lain yang mempunyai karakteristik kemandirian yang berbeda.

4. Bahwa orang tua dalam mendidik anak dengan pola asuh yang benar dapat mewujudkan atau meningkatkan kemandirian yang ada dalam diri anaknya. . Dari beberapa uraian yang telah dipaparkan berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi yang telah dituliskan, maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya ialah “Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini di

Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?”

Merujuk pada hasil identifikasi masalah dan rumusan masalah di atas Peneliti membatasi permasalahan dalam bentuk beberapa pertanyaan, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pola asuh yang digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?

2. Bagaimana kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?

3. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?


(11)

5

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis pola asuh yang

digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung PuyuhKecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

2. Untuk mendeskripsikan kemandiriananak usia dini di Kelurahan Gunung PuyuhKecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

3. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini.

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian

Sesuai dengan permasalahan, pertanyaan, dan tujuan di atas maka dirumuskan kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan Luar Sekolah khususnya mengenai pola asuh orangtua dalam membentuk kemandirian anak.

2. Manfaat Praktis (Operasional)

a. Orangtua

Memberikan pengetahuan bahwa pola asuh dalam mendidik anak itu banyak macamnya, mereka dapat memilih dan menentukan pola asuh yang baik agar tercipta kemandirian pada anak.

b. Masyarakat

Memberi masukan pada masyarakat bahwa untuk mendidik anak harus ada pola asuh yang baik.

c. Lembaga

Dapat dijadikan sebagai masukan dalam mendidik anak di sekolah dengan pola pengasuhan yang baik sebagai upaya dalam meningkatkan kemandirian anak usia dini.


(12)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

Pada penyusunan skripsi ini, peneliti memberikan gambaran sistematika

dalam penulisan skripsi untuk mempermudah penyusunan dan

pembahasannya yang terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika organisasi skripsi

BAB II : Kajian Pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian seperti konsep pendidikan nonformal yang berkaitan dengan Pendidikan keluarga, PAUD, hakikat pendidikan anak usia dini, konsep pola asuh orang tua dan konsep kemandirian anak usia dini.

BAB III : Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpul data, analisis data.

BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan meliputi gambaran umum lokasi penelitian, gambaran responden penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti berdasarkan penelitian.


(13)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III Metode Penelitian

A. Lokasi dan Subjek populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelurahan Gunung Puyuh kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang ditujukan pada orang tua yang bertempat tinggal di sekitar daerah Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, yang memiliki anak usia dini (Usia 3-5 Tahun) dan sedang belajar di lembaga pendidikan anak usia dini . Beberapa lembaga pendidikan anak usia dini yang menjadi sasaran yaitu : PAUD Kemuning, PAUD Pelangi, PAUD Baitun Nur, dan PAUD Aster. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini (Usia 3-5 Tahun) di kelurahan Gunung Puyuh kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan lain sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 115) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang berada di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang memiliki anak usia dini pada usia 3-5 Tahun.


(14)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Cabang PAUD Non Formal Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, maka berikut ini data populasi yang berjumlah siswa yang tersebar di 26 Lembaga PAUD.

Tabel 3.1

Data Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi

NamaLembaga Jumlah

anak NamaLembaga

Jumlah anak

Nurul Anwar 30 Tarbiyatul

Walad

20

Baitun Nur 39 Al-Hajri 25

Kemuning 63 Assalam 33

Tunas Harapan 3 42 Intan Baiduri 34

Assirojul Munir 20 Al-Fitriyah 40

Al- Ikhlas 35 Pelangi 30

Aster 23 Al-Fath 30

Sirojul Athfal 30 Annida 34

Qubah Gading 23 Assa’adah 22

Bai Al-bayan 36

Asy-Syamsuriah

20

Al-Manaf 30 Al-Islah 33

Nur Fauziah 40 Anthurium 35

Hidayatul Mualimin

35 Nurul Ulum 30

Jumlah Anak 832

Sumber : Laporan Profil PAUD di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012

3. Sampel

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel menurut Sugiyono (2013 :118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel akan tetapi mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel.

Dalam penentuan pengambilan sampel harus dilakukan melalui teknik atau metode tertentu. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data


(15)

26

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan melalui dua langkah yaitu mengambil sampel lembaga dan mengambil ukuran sampel anak.

a. Sampel Lembaga

Pengambilan sampel berdasarkan sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian itu sendiri.

Teknik penentuan sampel lembaga dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling atau sampel acak, karena pengambilan anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu serta subjek-subjek yang ada pada populasi adalah homogen dan tidak terlalu banyak. Maka, peneliti memberi hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel juga dikarenakan, besarnya jumlah ukuran populasi yang ada dan juga terkait dengan waktu, tenaga dan biaya dari peneliti.

Tabel 3.2 Data Sampel Lembaga

Sehingga berdasarkan teknik random sampling dimana pengambilan sampel lembaga yang dilakukan berdasarkan masing-masing strata dan mewakili semua wilayah maka diperoleh PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning, PAUD Pelangi yang merupakan sampel lembaga.

No Nama Lembaga Jumlah Murid

1 Aster 23

2 Baitun Nur 39

3 Kemuning 63

4 Pelangi 30


(16)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sampel Murid

Setelah pengambilan sampel lembaga dengan menggunakan teknik random sampling. Maka untuk tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel dari pihak

anak yang dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate random

sampling. Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan dengan perhitungan dari Bungin (2010:105) sebagai berikut :

Dimana n = jumlah sampel

N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan Hasil dari perhitungan :

Dari perhitungan diatas, menghasilkan bahwa ukuran sampel minimal dalam penelitian adalah 117,71 dibulatkan menjadi 112. Maka peneliti pun akan mengambil sampel minimal sebanyak 112 siswa.

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 112 siswa. Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel pada masing-masing sekolah adalah sebagai berikut :

Keterangan :

N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi stratum ke 1 N = ukuran sampel keseluruhan


(17)

28

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ni = ukuran sampel

Penarikan sampel siswa secara proporsional dilihat sebagai berikut :

n PAUD Aster = 23 / 155 x 112 = 16,61 dibulatkan menjadi 17

n PAUD Baitun Nur = 39 / 155 x 112 = 28,18 dibulatkan menjadi 28 n PAUD Kemuning = 63 / 155 x 112 = 45,52 dibulatkan menjadi 45

n PAUD Pelangi = 30 / 155 x 112 = 21,67 dibulatkan menjadi 22

Sehingga pengambilan sampel anak dari masing-masing lembaga dirincikan dalam table berikut ini :

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Anak Usia Dini

Nama Lembaga PAUD Jumlah Murid Jumlah Sampel

PAUD Aster 23 17

PAUD Baitun Nur 39 28

PAUD Kemuning 63 45

PAUD Pelangi 30 22

Jumlah 155 112

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan peneliti untuk meneliti suatu masalah. Desain penelitian selalu dimulai dari adanya suatu masalah atau ganjalan yang merupakan kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Dengan adanya kesenjangan tersebut, peneliti mencari teori yang tepat untuk menunjang masalah tersebut dapat teratasi melalui penelitian, yaitu mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan tersebut.


(18)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pola Asuh Orang Tua berpengaruh pada Kemandirian Anak Usia dini

Berdasarkan identifikasi masalah diungkapkan bahwa pola secara bersamaan berpengaruh terhadap kemandirian anak usia dini, hasil penelitian sementara menyatakan Penerapan Pola Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter Secara Bersamaan Berpengaruh Terhadap Akan Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini.

C. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif . Tujuan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, adalah untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini. Hal ini dapat dilakukan dengan tahapan yang diawali pengumpulan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara pengolahannya dengan perhitungan persentase.

Variabel (X)

Pola Asuh Orang Tua :

- Demokrasi - Permisif - Otoriter

Variabel (Y)

Kemandirian Anak Usia Dini : pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi, mengendalikan emosi


(19)

30

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan tersebut dilakukan dengan menempuh langkah-langkah

pengumpulan, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu situasi. Sehingga dengan menggunakan metode deskriptif, penulis dapat mendeskripsikan hasil penelitian dengan memusatkan permasalahan pada kondisi yang faktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan, serta berusaha memberikan data, fakta-fakta dan sifat populasi tertentu.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunakan istilah yang ada dalam judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai landasan konseptual pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh Pola Asuh

Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

Pola Asuh Menurut Kohn dalam surini (http://chaderinsaputra.wordpress.com /2012/06/05/makalah-pola-asuh/), merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya, dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya.

Jadi, yang dimaksud pengaruh pola asuh dalam penelitian ini adalah mengkaji Pola Asuh orang tua yaitu cara orangtua mendidik dan mengasuh anaknya yang memberi pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.

2. Kemandirian Anak Usia Dini

Menurut Kamil (2012: 136) bahwa kemandirian adalah kepribadian atau sikap mental yang harus dimiliki oleh setiap orang yang didalamnya terkandung unsur-unsur dengan watak-watak yang ada didalamnya perlu dikembangkan agar tumbuh menyatu dalam setiap gerak kehidupan manusia. Menurut Diane Triaster Dogde dalam Yamin & Sanan (2010:80-81) bahwa kemandirian anak usia dini


(20)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi, mengendalikan emosi.

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak dengan usia 3 sampai 5 tahun yang berada di Kelurahan Gunung Puyuh dan sedang bersekolah di Lembaga PAUD.

Jadi, yang dimaksud kemandirian anak usia dini dalam penelitian ini adalah Kemampuan anak usia dini (usia 3-5 tahun) yang dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi, mengendalikan emosi.

Berdasarkan definisi operasional diatas, maka variabel pengembangan aspek dan pengembangan indikator penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Variabel, Aspek dan Indikator Penelitian

Variabel Aspek Indikator Penelitian

Pola Asuh Orang Tua (X)

Demokratis 1. Adanya

kesempatan bagi anak untuk berpendapat

2. Memberi pujian

ataupun hadiah kepada perilaku yang benar

3. Orang tua

membimbing dan mengarahkan tanpa

memaksakan kehendak kepada anak


(21)

32

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempunyai pandangan masa depan yang jelas terhadap anak

Permisif 1. Memberikan

kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan aturan dari orang tua

2. Anak tidak

mendapatkan hukuman meski anak melanggar peraturan

3. Orang tua kurang

kontrol terhadap perilaku dan kegiatan anak sehari-hari 4. Orang tua hanya

berperan sebagai pemberi

fasilitas.Orang tua menerapkan peraturan yang ketat

Otoriter 1. Orang tua

menerapkan peraturan yang ketat

2. Tidak adanya

kesempatan untuk

mengemukakan pendapat

3. Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak

4. Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal) 5. Orang tua jarang


(22)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan hadiah ataupun

Variabel Aspek Indikator

Kemandirian Anak Usia Dini

(Y)

- Kemampuan fisik 1. Mulai belajar

makan sendiri

2. Mampu

Mengenakan baju sendiri, sepatu sendiri.

3. Anak mulai

belajar membiasakan membersihkan diri (mandi atau buang air sendiri)

-Percaya diri 1. anak dapat

mengajukan pendapat atau idenya sendiri

2. Anak dapat

mengambil keputusan dan pilihannya sendiri

3. Anak dibiarkan

mengerjakan tugasnya sendiri

-Bertanggung jawab 1. Anak dapat

membereskan mainannya sendiri

2. Anak dapat

menyelesaikan tugas sekolahnya sendiri

-Disiplin 1. Anak dapat

membereskan tempat tidurnya sendiri.

2. Anak sudah bisa

membuang sampah pada tempatnya

3. Anak dapat

mengatur jadwal kegiatannya


(23)

34

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehari-hari.

-Pandai bergaul 1. Pembiasaan untuk

menepati janji

2. Mulai senang

bermain dengan anak lain dan orang dewasa.

3. Dapat memberi

salam

4. Bermain

kelompok

-Saling berbagi 1. Mulai berbagi

mainan, makanan

-Mengendalikan

emosi

1. Ketika disekolah Anak dilepas dari ketergantungan orangtua atau orang dewasa yang dekat dengan mereka 2. Anak diajak

bekerja sama dengan teman kelompoknya

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun berdasarkan pada pokok permasalahan yang terdapat dalam kegiatan penelitian, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk pernyataan. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011 : 102), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik, semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 :140) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Bentuk angket dalam penelitian ini angket terstruktur yaitu angket yang menyediakan beberapa


(24)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemungkinan jawaban. Alasan peneliti menggunakan angket, karena angket memiliki beberapa keuntungan, antara lain: (1) tidak memerlukan hadirnya peneliti (2) dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden (3) dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden (4) dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab (5) dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. (Suharsimi Arikunto, 1998 : 141).

Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Dalam Sugiyono (2013 : 133), dinyatakan bahwa :

“Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, skor setiap jawaban pertanyaan maupun pernyataan pada kuesioner (angket) sebagai berikut :

a.Selalu, diberi skor 4 b.Sering, diberi skor 3

c.Kadang-kadang, diberi skor 2 d.Tidak pernah, diberi skor 1

Adapun uji coba instrumen dilakukan terhadap 30 orang responden yang menyekolahkan anaknya di PAUD yang berada di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.


(25)

36

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator baru memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati.

Untuk menguji tingkat validitas sebuah instrumen penelitian digunakan rumus korelasi pearson product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2013:255) sebagai berikut:

n (∑ xy) –(∑x) (∑y)

{|n(∑x2) - (∑x)2|n(∑y2) - (∑y)2}

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X

Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

2

X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Jumlah responden


(26)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan taraf signifikan α= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung ≤ r 0,05. tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya.

 Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

 Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

 Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

 Antara 0,200 – 0,399 : rendah

 Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid) (Riduwan, 2009:98)

2. Pengujian Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. (Suharsimi Arikunto 1998: 192) Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearmen Brown, yaitu:

b b i

r r r

 

1 2

(Sugiyono, 2013:185) Keterangan:


(27)

38

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

r = Reliabilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2013:190) diilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan instrumen genap.

2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika koefisian internal seluruh item (ri)rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien korelasi, hasil perhitungan reliabilitas dilakukan melalui perhitungan hasil uji reliabilitas dengan :

Tabel 3.5

Nilai Koefisien Reliabilitas Interval

Koefisien

Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Maka hasil dari uji coba validitas instrument variabel pola asuh orang tua dan kemandirian anak usia dini terhadap 30 responden adalah sebagai berikut :


(28)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Variabel Pola Asuh

Tabel 3.6

Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pola Asuh Orang Tua No

r Hitung rHitung >r Tabel

(0,361) No r Hitung

r Hitung >r Tabel (0,361)

1 0,59 Valid 14 0,72 Valid

2 0,48 Valid 15 0,75 Valid

3 0,56 Valid 16 0,42 Valid

4 0,45 Valid 17 0,45 Valid

5 0,46 Valid 18 0,40 Valid

6 0,62 Valid 19 0,64 Valid

7 0,41 Valid 20 0,57 Valid

8 0,45 Valid 21 0,48 Valid

9 0,48 Valid 22 0,65 Valid

10 0,68 Valid 23 0,42 Valid

11 0,61 Valid 24 0,42 Valid

12 0,51 Valid 25 0,38 Valid

13 0,43 Valid 26 0,62 Valid

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Office Excel, untuk Variabel X1 diperoleh keterangan bahwa dari 26 item yang diajukan untuk mengumpulkan data seluruhnya dinyatakan valid, sehingga seluruh item pada Variabel X1 dapat dipergunakan untuk pengumpulan data.

Hasil dari uji coba validitas dan reliabilitas instrumen variabel pola asuh orang tua dan peluang terhadap 30 responden.

b. Variabel Kemandirian Anak Usia Dini (Y) Tabel 3.7

Pengujian Validitas Instrumen variabel kemandirian anak usia dini No

r Hitung r hitung > r Tabel (0,361) No r Hitung r hitung > r Tabel (0,361)

1 0,72 Valid 11 0,45 Valid

2 0,54 Valid 12 0,51 Valid

3 0,56 Valid 13 0,45 Valid

4 0,40 Valid 14 0,53 Valid

5 0,52 Valid 15 0,44 Valid


(29)

40

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 0,67 Valid 17 0,47 Valid

8 0,54 Valid 18 0,68 Valid

9 0,68 Valid 19 0,38 Valid

10 0,50 Valid 20 0,51 Valid

Dari hasil pengujian diketahui bahwa validitas instrumen dilakukan untuk mengukur variabel penelitian yaitu Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian anak, terhadap 30 responden untuk 46 item. Item pada instrumen penelitian dinyatakan valid jika nilai rhitung>rtabel. Diketahui nilai rtabel dengan tingkat kesalahan 5% dan

dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar 0,361. Maka hasil perhitungan dari 46 item

yang dinyatakan valid sebanyak 46 item yang dapat mewakili setiap indikator variabel penelitian.

G. Teknik Pengumpulan data

Teknik Pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan permasalahan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahulan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil


(30)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Angket

Menurut Sugiyono (2013 : 199), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik yang pengumpulam data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

4. Studi Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan penelaahan terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian, untuk memperoleh informasi yang sesuai.

H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Kegiatan yang penting dalam suatu penelitian adalah mengolah data. Mengolah data ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti berdasar pada data yang terkumpul. Langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden. b. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden

untuk setiap item.

c. Tabulasi data, yaitu mentabulasi data sesuai dengan jawaban responden sesuai dengan item yang diisi.

d. Menghitung ukuran-ukuran statistik berdasarkan variabel penelitian seperti uji normalitas, analisis regresi linier, analisis korelasi sederhana, uji signifikan, dan uji koefisien determinasi.

e. Analisis data, yaitu menganalisis data yang telah dikelompokkan berdasarkan variabel penelitian sesuai dengan masalah yang akan dibahas dan hipotesis yang diajukan, sehingga mengarah pada pengambilan kesimpulan.

f. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan dianalisis.


(31)

42

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis yang akan diajukan dan diuji menurut perhitungan statistika relevan.

h. Penafsiran hasil analisis dan pengujian hipotesis, yaitu menafsirkan data yang telah diolah, dianalisis dan disajikan kemudian dikaitkan dengan hipotesis yang disajikan.

i. Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian

kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori serta pengalaman empirik.

2. Teknik Analisis Data a. Deskripsi Data

Perhitungan statistik yang digunakan dalam mengolah dan mendeskripsikan data adalah statistik deskriptif. Adapun langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian adalah sebagai berikut:

a) Menentukan ukuran statistic yang diperlukan yaitu banyak data (n), data terbesar (xmaks), data terkecil (xmin), rentang (R), panjang kelas (P) dan banyak kelas (K).

b) Membuat daftar distribusi frekuensi tiap variabel.

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel utama yaitu pola asuh dan kemandirian, untuk itu dibuatlah 2 tabel frekuensi data, seperti dibawah ini :

Tabel 3.8 Deskripsi Data

Kategori Pola Asuh Orang Tua

Kelas interval Frekuensi Persentase Kategori Jumlah

Tabel 3.9 Deskripsi Data

Kategori Kemandirian Anak Usia Dini

Kelas interval Frekuensi Persentase Kategori Jumlah


(32)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2010: 275) Analisi regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.

Persamaan regresi linier berganda untuk tiga prediktor dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Y= a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan :

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subjek pada variabel independen yang menpunyai nilai tertentu

Proses analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program software SPSS 18.0.

2. Uji Persyaratan Analisis 1) Uji Normalitas Data

Pada penelitian yang menggunakan statistik parametris seperti yang digunakan pada penelitian ini, harus didasarkan pada asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Bila tidak normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah non parametris. Oleh karena itu


(33)

44

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenormalan harus di uji terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas Kolmogrov Smirnov Tes dengan menggunakan SPSS Versi 18.0. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji lain untuk menggantikan Uji Chi Kuadrat untuk dua sampel yang independen. 2) Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI

Suatu penelitian yang menggunakan analisis parametrik memiliki syarat yang salah satunya ialah data harus berskala interval.Sedangkan dalam penelitian ini terdapat dua macam data yaitu berskala interval dan berskala ordinal, maka dari itu perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk interval.Adapun teknik transformasi yang paling sederhana yaitu dengan

menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah

transformasi data ordinal ke data interval menurut (Riduwan dan Kuncoro, 2012:30) sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.

5. Gunakan Tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh 7. Tentukan nilai skala

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = NS + ༰ 1+ (NSmin) ༱ 3. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini Uji F.

Dalam pengujian analisis regresi berganda yang variabel bebasnya lebih dari satu diperlukan menguji pengaruh semua variabel independen tersebut terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji serempak atau uji F.


(34)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

F =

(Rohmana, 2010:78)

Kriteria uji F adalah :

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Selain itu pengujian hipotesis pun dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas dari hasil penelitian tersebut. Caranya dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig sebagai berikut.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.


(35)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun).”

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pola Asuh Orang Tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi cukup beragam yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Tetapi berdasarkan hasil penelitian, cenderung banyak orang tua yang menggunakan Pola Asuh Permisif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh permisif ini memiliki ciri-ciri yaitu orang tua sering membiarkan anak jika melakukan kesalahan dan memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan. Hal ini disebabkan karena kesibukan orang tua dalam pekerjaannya diluar rumah sehingga menyerahkan pengasuhan anaknya pada baby sitter atau anggota keluarga lainnya yaitu nenek dan bibinya kemudian juga karna faktor kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh anak. Kemudian pola asuh demokratis, orang tua ini cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi dengan pengawasan yang baik dari orang tua sehingga anak disini memiliki karakter yang berkolerasi positif terutama dalam hal kemandirian dan tanggunh jawab. Sedangkan pola asuh otoriter dalam penelitian ini orang tua memberikan dukungan yang rendah, anak tidak diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan, anak lebih banyak dimarahi, dikritik sehingga anak tidak belajar menjadi mandiri.


(36)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi dan mengendalikan emosi. Pada umumnya kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ini berada dalam kategori sedang dan sisanya memiliki kemandirian yang tinggi dan rendah. Hal ini disebabkan perbedaan kultur darimana anal berasal, selain itu setiap keluarga memiliki aturan tersendiri, sehingga kemandirian merupakan ciri khas dari keluarga tersebut, demikian juga dengan strategi pendidik di PAUD yang kurang tepat, sehingga menghambat kemandirian anak, namun sebaliknya ada pula pendidik yang menggunakan staregi yang tepat sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga anak diberikan kebebasan dalam menentukan pilihan. Staregi ini menjadi kan anak tumbuh menjadi lebih mandiri. Upaya yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemandirian anak adalah salah satunya melalui pendidikan anak usia dini yaitu menyekolahkan anaknya disalah satu lembaga PAUD anak diberikan ruang untuk berinteraksi dengan lingkungan luar rumah sehingga anak belajar mandiri dalam mencari teman, bermain dan belajar. oleh karena itu orang tua dan pendidik diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam mengembangkan kepribadian mereka khususnya dalam hal kemandirian.

3. Berdasarkan pengujian model yang dikembangkan dalam studi ini, ternyata Pola

Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter memiliki pengaruh terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesisnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Anak dengan tingkat kemandirian yang tinggi cenderung berasal dari orang tua yang keluarganya menggunakan pola asuh demokratis, sedangkan anak dengan tingkat kemandirian yang rendah cenderung orang tua menggunakan pola asuh otoriter


(37)

78

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sementara anak dengan tingkat kemandirian yang sedang cenderung berasal dari keluarga yang orang tuanya yang menggunakan pola asuh permisif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi untuk para pihak yang terkait diantaranya :

1. Bagi Keluarga

Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua dapat memahami betapa pentingnya pola asuh dalam keluarga dalam membangun tingkat kemandirian anak usia dini. Sebagaimana temuan studi, orang tua agar menyesuaikan pola asuh yang diterapkan dalam keluarganya dengan mengadopsi pola asuh demokratis dalam rangka meningkatkan kemandirian anak usia dini seraya menanamkan nilai-nilai luhur untuk membentuk anak mandiri yang berkarakter. Proses pembentukan anak yang mandiri dan berkarakter akan dipercepat jika orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai tokoh panutan si anak dalam berprilaku dan bertindak, sehingga orang tua dapat menjadi model replikasi kemandirian dan karakter si anak tanpa harus kehilangan kepribadiannya.

2. Bagi Kebutuhan Pendidikan

Hendaknya Lembaga Pendidikan Nonformal khususnya bagi Guru PAUD dapat membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar terbiasa untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri baik di rumah ataupun di sekolah, karena mereka adalah pihak yang paling banyak terlibat dalam proses pendidikan anak untuk menemukan jati dirinya melalui belajar dan bermain dalam rangka proses pembelajaran untuk pembangunan kemandirian, agar anak lebih siap secara fisik maupun mental dalam menghadapi realitas kehidupan.


(38)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi Peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih dalam tentang kemandirian anak usia dini dipersilahkan untuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini disamping pola asuh yang menjadi fokus studi ini. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemandirian anak usia dini antara lain: lingkungan rumah, status sosial ekonomi, kcerdasan atau faktor sosial budaya masyarakat kemungkinan patut dipertimbangkan untuk diteliti lebih lanjut untuk memperkaya wawasan tentang kemandirian anak usia dini.


(39)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Buku:

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,Ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Direktorat PAUD. (2003).Pedoman Sosialisasi PAUD. Jakarta Dirjen PLS Hurlock, E. (1995).Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Kamil, Mustofa. (2012). Model Pendidikan Dan Pelatihan: Konsep dan Aplikasi. Bandung. Alfabeta

Musbikin, I. (2010). BukuPintar PAUD (dalamperspektif Islam). Yogyakarta: Laksana

Riduwan, &Kuncoro, EA (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path

Analysis (Analysis Jalur). Bandung. Alfabeta

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian Bandung : Alfabeta

Sugiyono . (2011) Metode penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2013), Metode Penelitian Pendidikan, cetakan ke tujuh belas Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wijaya, Toni. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Wibowo, A. (2012), Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun

Karakter Di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yamin & Sanan, J. (2010), Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada.


(40)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi

Hamidah, Siti. (2013). Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pola

pengembangan kreativitas anak (Studi Kasus diKelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung).Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.

Internet:

Surini, R. (2012). Makalah Pola Asuh. [Online].Tersedia:

http://chaderinsaputra.wordpress.com/2012/06/05/makalah-pola-asuh/[10 Agustus 2013]

Angel.(2013).HubunganantaraPolaAsuh Orang

TuadenganKemandirianAnakUsiaPrasekolah di TK KamaliahKutaBaro Aceh Besar 2012[online]. Tersedia:

http://angelofluisskripsi.blogspot.com/[11 September 13]

Arbya, Nety. (2011). Membentuk Kemandirian Anak. [Online].

Tersedia:http://keluargasehat.wordpress.com. [ 29 Juli 2012]. Sumber Lain :

Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk data :

- Jumlah Penduduk Menurut Usia

- Data Tingkat Pendidikan

- Data Mata Pencaharian Pokok

Laporan Profil PAUD di KecamatanGunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk data :

Data Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi untuk data :


(1)

BAB V KESIMPULAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia

Dini (Usia 3-5 Tahun).”

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Pola Asuh Orang Tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi cukup beragam yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Tetapi berdasarkan hasil penelitian, cenderung banyak orang tua yang menggunakan Pola Asuh Permisif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh permisif ini memiliki ciri-ciri yaitu orang tua sering membiarkan anak jika melakukan kesalahan dan memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan. Hal ini disebabkan karena kesibukan orang tua dalam pekerjaannya diluar rumah sehingga menyerahkan pengasuhan anaknya pada baby sitter atau anggota keluarga lainnya yaitu nenek dan bibinya kemudian juga karna faktor kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh anak. Kemudian pola asuh demokratis, orang tua ini cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi dengan pengawasan yang baik dari orang tua sehingga anak disini memiliki karakter yang berkolerasi positif terutama dalam hal kemandirian dan tanggunh jawab. Sedangkan pola asuh otoriter dalam penelitian ini orang tua memberikan dukungan yang rendah, anak tidak diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan, anak lebih banyak dimarahi, dikritik


(2)

77

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi dan mengendalikan emosi. Pada umumnya kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ini berada dalam kategori sedang dan sisanya memiliki kemandirian yang tinggi dan rendah. Hal ini disebabkan perbedaan kultur darimana anal berasal, selain itu setiap keluarga memiliki aturan tersendiri, sehingga kemandirian merupakan ciri khas dari keluarga tersebut, demikian juga dengan strategi pendidik di PAUD yang kurang tepat, sehingga menghambat kemandirian anak, namun sebaliknya ada pula pendidik yang menggunakan staregi yang tepat sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga anak diberikan kebebasan dalam menentukan pilihan. Staregi ini menjadi kan anak tumbuh menjadi lebih mandiri. Upaya yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemandirian anak adalah salah satunya melalui pendidikan anak usia dini yaitu menyekolahkan anaknya disalah satu lembaga PAUD anak diberikan ruang untuk berinteraksi dengan lingkungan luar rumah sehingga anak belajar mandiri dalam mencari teman, bermain dan belajar. oleh karena itu orang tua dan pendidik diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam mengembangkan kepribadian mereka khususnya dalam hal kemandirian.

3. Berdasarkan pengujian model yang dikembangkan dalam studi ini, ternyata Pola

Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter memiliki pengaruh terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesisnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Anak dengan tingkat kemandirian yang tinggi cenderung berasal dari orang tua yang keluarganya menggunakan pola asuh demokratis, sedangkan anak dengan tingkat kemandirian yang rendah cenderung orang tua menggunakan pola asuh otoriter


(3)

sementara anak dengan tingkat kemandirian yang sedang cenderung berasal dari keluarga yang orang tuanya yang menggunakan pola asuh permisif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi untuk para pihak yang terkait diantaranya :

1. Bagi Keluarga

Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua dapat memahami betapa pentingnya pola asuh dalam keluarga dalam membangun tingkat kemandirian anak usia dini. Sebagaimana temuan studi, orang tua agar menyesuaikan pola asuh yang diterapkan dalam keluarganya dengan mengadopsi pola asuh demokratis dalam rangka meningkatkan kemandirian anak usia dini seraya menanamkan nilai-nilai luhur untuk membentuk anak mandiri yang berkarakter. Proses pembentukan anak yang mandiri dan berkarakter akan dipercepat jika orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai tokoh panutan si anak dalam berprilaku dan bertindak, sehingga orang tua dapat menjadi model replikasi kemandirian dan karakter si anak tanpa harus kehilangan kepribadiannya.

2. Bagi Kebutuhan Pendidikan

Hendaknya Lembaga Pendidikan Nonformal khususnya bagi Guru PAUD dapat membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar terbiasa untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri baik di rumah ataupun di sekolah, karena mereka adalah pihak yang paling banyak terlibat dalam proses pendidikan anak untuk menemukan jati dirinya melalui belajar dan bermain dalam rangka proses pembelajaran untuk pembangunan kemandirian, agar anak lebih siap secara fisik maupun mental dalam menghadapi realitas kehidupan.


(4)

79

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi Peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih dalam tentang kemandirian anak usia dini dipersilahkan untuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini disamping pola asuh yang menjadi fokus studi ini. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemandirian anak usia dini antara lain: lingkungan rumah, status sosial ekonomi, kcerdasan atau faktor sosial budaya masyarakat kemungkinan patut dipertimbangkan untuk diteliti lebih lanjut untuk memperkaya wawasan tentang kemandirian anak usia dini.


(5)

Daftar Pustaka

Buku:

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,Ekonomi,dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana

Direktorat PAUD. (2003).Pedoman Sosialisasi PAUD. Jakarta Dirjen PLS

Hurlock, E. (1995).Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Kamil, Mustofa. (2012). Model Pendidikan Dan Pelatihan: Konsep dan Aplikasi.

Bandung. Alfabeta

Musbikin, I. (2010). BukuPintar PAUD (dalamperspektif Islam). Yogyakarta:

Laksana

Riduwan, &Kuncoro, EA (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path

Analysis (Analysis Jalur). Bandung. Alfabeta

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung:

Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian Bandung : Alfabeta

Sugiyono . (2011) Metode penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitif

dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2013), Metode Penelitian Pendidikan, cetakan ke tujuh belas

Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wijaya, Toni. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Wibowo, A. (2012), Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun

Karakter Di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yamin & Sanan, J. (2010), Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung

Persada.


(6)

81

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi

Hamidah, Siti. (2013). Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pola

pengembangan kreativitas anak (Studi Kasus diKelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung).Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.

Internet:

Surini, R. (2012). Makalah Pola Asuh. [Online].Tersedia:

http://chaderinsaputra.wordpress.com/2012/06/05/makalah-pola-asuh/[10 Agustus 2013]

Angel.(2013).HubunganantaraPolaAsuh Orang

TuadenganKemandirianAnakUsiaPrasekolah di TK KamaliahKutaBaro Aceh Besar 2012[online]. Tersedia:

http://angelofluisskripsi.blogspot.com/[11 September 13]

Arbya, Nety. (2011). Membentuk Kemandirian Anak. [Online].

Tersedia:http://keluargasehat.wordpress.com. [ 29 Juli 2012]. Sumber Lain :

Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk data :

- Jumlah Penduduk Menurut Usia

- Data Tingkat Pendidikan

- Data Mata Pencaharian Pokok

Laporan Profil PAUD di KecamatanGunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk data :

Data Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi untuk data :