PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI : Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013.

(1)

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA

BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA

RANCAEKEK-SUMEDANG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Gilang Citra Dwi Rosalina 1000740

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA

BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA

RANCAEKEK-SUMEDANG

Oleh

Gilang Citra Dwi Rosalina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gilang Citra Dwi Rosalina 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014


(3)

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

BERITA ACARA

Skripsi ini diajukan pada

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Juli 2014

Waktu : 08.00 - Selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Susunan Panitia

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Dr. Rasto, M.Pd.

NIP. 19720711 200112 1 001

Penguji : 1. Dr. Suwatno, M.Si

NIP. 19620127 198803 1 001 2. Drs. Hendri Winata, M. Si NIP. 19620617 198803 1 003 3. Adman, S.Pd., M.Pd.


(4)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

GILANG CITRA DWI ROSALINA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PADABAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA

RANCAEKEK-SUMEDANG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 195905081987031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi


(5)

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH GAYA

KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA

KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014


(6)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA. Alhamdulilah berkat izin da ridho-NYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Semangat Kerja Karyawan PadaBagian Produksi Haduk Di PT WISKA Rancaekek-Sumedang”.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pendidikan Program Studi Manaajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari semua pihak yang turut peduli terhadap skripsi ini. Semoga apa yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Bandung, Juli 2014

Gilang Citra Dwi Rosalina NIM 1000740


(7)

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan Puji dan Syukur yang mendalam, penulis ingin berterimakasih kehadirat Alloh SWT karena atas ijin dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

Prof. DR. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si selaku Dekan FPEB Universitas Pendidikan Indonesia.

Dr. Rasto, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama penulis kuliah di Program Pendidikan Manajemen Perkantoran.

Drs. Endang Supardi, M.Si. sebagai pembimbing, dosen yang kuhormati yang di sela-sela kesibukannya dengan sabar dan penuh perhatian membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyusunan skripsi.

Bapak dan Ibu Dewan Tim Pertimbangan Penyusunan Penulisan Skripsi (TPPS), serta seluruh Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI Bandung.

Bapak Endang Juhana selaku Manajer Personalia di PT WISKA Rancaekek-Sumedang yang telah memberikan ijin serta bimbingan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Bapak Koweti, Ibu Iroh, Ibu Astuti, dan Ibu Sari yang telah membantu dalam penghimpunan data selama penulis melakukan penelitian di PT WISKA Rancaekek-Sumedang.


(8)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014 Bapak dan Ibu karyawan PT WISKA Rancaekek-Sumedang yang telah berpartisipasi dalm penghimpunan data.

Kedua orangtuaku tersayang, Bapak Wawan Gunawan (Alm) dan Ibu Eteh Solihat yang dengan luar biasa penuh kasih sayang, perjuangannya serta do’anya telah memberikan kekuatan lahir batin kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini. Kakak dan adikku tersayang, Gilang Ganjar Perdana G dan Gilang Tri A.N untuk semua do’a dan dukungan dalam menyemangati penulis untuk menyelesaikan studi ini. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk terus berkarya dan menjadi lebih baik lagi.

My truly bestfriends (Hani, Eka, Ririn, Ridla, Imas, Mariatul, Citra, Nety, teh Dise) thanks for supports, fighting spirits and thankfully togetherness.

Rekan-rekan Manper’2010 yang banyak memberikan pelajaran berarti tentang perjuangan, kekeluargaan, persaudaraan, kekompakan, kebersamaan, canda penuh tawa yang senantiasa tersimpul dalam setiap pertemuan dan selalu memberikan kenangan terbaik dalam melewati masa-masa perkuliahan di kampus UPI tercinta.

Adik-adikku yang sedang berjuang (Manper’2011 sampai Manper’2014) yang akan mengikuti jejak langkah para pendahulunya dalam penulisan skripsi ini. Terus berkarya dan berprestasi menjadi generasi pelanjut pendidikan yang bermutu.


(9)

No. Daftar : 353/UN40.7.D1/LT/2014 Gilang Citra Dwi Rosalina


(10)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL ... 3 DAFTAR GAMBAR... 5 BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.3. Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian... 8 1.5. Kegunaan Penelitian...Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.1

2.1 Konsep Kepemimpinan ...Error! Bookmark not defined.1 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined.1 2.1.2 Teori dan Pendekatan Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined.3 2.1.3 Fungsi dan Peran Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined.7 2.1.4 Pengertian Gaya Kepemimpinan... Error! Bookmark not defined.0 2.1.5 Macam-Macam Gaya Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined.1 2.1.6 Model Kepemimpinan Situasional ... Error! Bookmark not defined.4 2.1.7 Gaya Kepemimpinan Situasional ... Error! Bookmark not defined.0 2.1.8 Indikator Gaya Kepemimpinan Situasional ... Error! Bookmark not defined.1 2.1.9 Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan SituasionalError! Bookmark not defined.2


(11)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

2.2.1 Pengertian Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.5

2.2.2 Pentingnya Semangat Kerja ... 37

2.2.3 Perbedaan Semangat Kerja dengan Motivasi Kerja ... 38

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja KaryawanError! Bookmark not defined.1 2.2.5 Indikator Semangat Kerja... 44

2.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Semangat Kerja Karyawan... 46

2.4 Penelitian Terdahulu ... 48

2.5 Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.1 2.6 Hipotesis ... 58

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.0 3.1 Metode / Jenis Penelitian...Error! Bookmark not defined.0 3.2 Desain penelitian ...Error! Bookmark not defined.1 3.2.1 Operasional Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.1 3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 66

3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 69

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian... 70

3.2.5 Teknik Analisis Data ... 80

3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.6 3.2.7 Pengujian Hipotesis... 91

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ... 94

4.1 Hasil penelitian... 94

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 94

4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden... 101

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.3 4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.2 4.1.5 Pengujian Hipotesis... 126 4.2 Pembahasan ...Error! Bookmark not defined.0 4.2.1 Gaya Kepemimpinan Situasional ...Error! Bookmark not defined.30


(12)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.2 Semangat Kerja Karyawan ...Error! Bookmark not defined.34 4.2.3Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Semangat Kerja Karyawan

Error! Bookmark not defined.39

BAB V PENUTUP...Error! Bookmark not defined.3 5.1 Kesimpulan...Error! Bookmark not defined.3 5.2 Saran ...Error! Bookmark not defined.44 DAFTAR PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.46

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Produksi Barang PT WISKA Rancekek-Sumedang Periode Januari-Desember Tahun 2013 ...Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Kombinasi Perilaku Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional (X) Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Semangat Kerja Karyawan (Y) .Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Jumlah Angket Uji Coba... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Situasional (X) ..Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Semangat Kerja Karyawan (X)Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Varibel X dan Variabel Y . Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Skala Penafsiran Skor Rata Rata... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ....Error! Bookmark not defined.


(13)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Tabel 3.11 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.12 Kriteria Interpretasi Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis kelamin Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang PendidikanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Kriterium ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator MemberitahukanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Menjajakan...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator MengikutsertakanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator MendelegasikanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Semangat Kerja Karyawan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Tanggapan Respondden terhadap Indikator Disiplin Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerjasama Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Loyalitas Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Tanggapan Responden terhadap Indikator Antusiasme Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kreativitas Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebanggaan terhadap perusahaanError!


(14)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Hasil Rekapitulasi Uji Homogenitas Variabel X dan Y ...Error! Bookmark not


(15)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tingkat Absensi Karyawan PT WISKA RancaekekSumedang Periode Januari -Desember 2013... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.1 Teori Kepemimpinan Situasional diadaptasi dari Hersey & Blanchard (1986) .

Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-CError! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku OrganisasiError! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Bangan Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined. Gambar 2.5 Model Kausalitas Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator MemberitahukanError! Bookmark

not defined.

Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator MenjajakanError! Bookmark not

defined.

Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator MengikutsertakanError! Bookmark

not defined.

Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator MendelegasikanError! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Semangat Kerja Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Disiplin Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerjasama Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Loyalitas Error! Bookmark not


(16)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Antusiasme Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kreativitas Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebanggaan terhadap Perusahaan Error! Bookmark not defined.


(17)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA

RANCAEKEK-SUMEDANG

oleh :

Gilang Citra Dwi Rosalina 1000740

Skripsi ini dibimbing oleh: Drs. Endang Supardi, M.Si

Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya semangat kerja karyawan. Hal tersebut ditandai dengan tingginya angka absensi karyawan pada tahun 2013 dan tingginya tingkat kerusakan pada hasil produksi yang disebabkan oleh rendahnya semangat kerja karyawan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Gaya Kepemimpinan Situasional (X) dan Semangat Kerja Karyawan (Y). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan situasional, untuk mengetahui gambaran semangat kerja karyawan, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari gaya kepemimpinan situasional terhadap semangat kerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket menggunakan skala pengukuran rating scale, dengan ukuran sampel 62 orang karyawan yang tersebar pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa gaya kepemimpinan situasional berada pada kategori efektif dan semangat kerja karyawan berada pada kategori tinggi. Uji hipotesis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang.


(18)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN S ITUAS IONAL TERHADAP S EMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKS I HANDUK DI PT WIS KA RANCAEKEK-S UMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SITUATIONAL LEADERSHIP STYLE INTO WORK ENTHUSIASM OF EMPLOYEE AT DEPARTEMENT OF TOWEL PRODUCTIONAT

PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

By:

Gilang Citra Dwi Rosalina

This research is supervised by: Drs. Endang Supardi, M.Si

This research was conducted at departement of towel production in PT WISKA Rancaekek-Sumedang. The problem that was interesting to be studied in this research was decrease of work enthusiasm of employee. This case was marked by increase of the amount of

employee’s absence in 2013 and increase of ravage in product which is caused by decrease of work enthusiasm of employee. This research consisted of two variables namely situational leadership style (X) and work enthusiasm of employee (Y). This research aimed to know situational leadership style description, to know work enthusiasm of employee description, and to know how far the influence of Situational Leadership Style into work enthusiasm of employee.

This research was used survey method. Technique of collecting the data was by spreading questionnaire using rating scale. The sample were 62 employees of department of towel production at PT WISKA Rancaekek -Sumedang. The data were analyzed by simple linier regression test. As a result, Situational Leadership Style took place effective category and work enthusiasm of employee took place high category. Hypothesis test showed that situational leadership style influential significant into work enthusiasm of employee at department of towel production at PT WISKA Rancaekek -Sumedang.


(19)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan merupakan salah satu modal dasar pencapaian tujuan. Sumber daya manusia penting dalam menunjang kemajuan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan hendaknya memperlakukan karyawan dengan baik dan adil sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas dengan profesional dan penuh tanggungjawab.

Oleh karena itu setiap perusahaan ataupun organisasi di dalam pencapaian tujuan harus memperhatikan semangat kerja karyawan karena dengan semangat kerja yang tinggi maka segala aktivitas pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efesien sesuai dengan batas waktu produksi yang telah ditentukan.

Salah satu perusahaan yang bertumpu pada peningkatan mutu melalui produktivitas kerja adalah PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Perusahaan yang memproduksi barang berbahan handuk dan vitrage yang lebih difokuskan untuk pemenuhan permintaan barang di dalam negeri (lokal) maupun barang ke luar negeri (ekspor). PT WISKA Rancakek-Sumedang dalam penyelesaian pekerjaannya memiliki target kerja atau produksi sesuai kesepakatan dengan pihak pengguna jasa. Untuk memenuhi hal tersebut, perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu mendukung serta memiliki semangat kerja yang tinggi untuk tercapainya produktivitas kerja perusahaan.


(20)

2

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG


(21)

Observasi yang telah dilakukan pada PT WISKA Rancaekek-Sumedang, ditemukan adanya permasalahan mengenai semangat kerja karyawan. Terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan rendahnya semangat kerja karyawan adalah turun dan rendahnya produktivitas kerja, tingkat absensi yang tinggi, tingkat kerusakan barang yang diproduksi tinggi, kegelisahan terdapat dimana-mana, tuntutan yang sering terjadi dan pemogokan (Nitisemito, 2000:97). Salah satu indikasi yang menunjukkan adanya permasalahan tentang semangat kerja adalah tingkat absensi yang tinggi. Hal itu dapat terlihat dari rekapitulasi absensi karyawan pada PT WISKA Rancaekek- Sumedang dari bulan Januari-Desember 2013, yaitu sebagai berikut:

Sumber: Bagian Personalia PT WISKA Rancaekek-Sumedang Gambar 1.1

Tingkat Absensi Karyawan PT WISKA Rancaekek-Sumedang Periode Januari -Desember 2013

Data pada Gambar 1.1 dapat dijelaskan, bahwa tingkat absensi karyawan dari bulan Januari sampai Desember tahun 2013 cenderung naik turun setiap bulannya. Rata-rata tingkat absensi karyawan adalah 6 persen sedangkan rata-rata tingkat absen yang wajar berada di bawah

Tingkat Absensi 0%

2% 4% 6% 8%

5% 6% 6% 5% 7% 6% 6% 7% 7%

6% 6% 5%


(22)

4

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 persen (Mudiartha, dkk, 2001:193) maka dapat dinyatakan, bahwa rata-rata tingkat absensi tersebut tergolong tinggi karena berada di atas 3 persen dan merupakan salah satu indikasi adanya permasalahan mengenai semangat kerja karyawan pada PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Selain itu pada tabel di atas juga dapat dilihat, bahwa tingkat absensi karyawan dengan tanpa keterangan setiap bulannya menyumbang sebesar 4 persen. Tingginya tingkat absensi karyawan dengan tanpa keterangan menyebabkan proses produksi menjadi terhambat karena jumlah tenaga kerja yang melakukan proses produksi tidak sesuai dengan yang direncanakan, sedangkan waktu penyelesaian harus tepat pada waktu yang ditentukan. Hal ini dapat menyebabkan tingginya kecerobohan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga tingkat kerusakan barang menjadi tinggi. Adapun jumlah produksi barang pada PT WISKA Rancaekek-Sumedang Tahun 2013 dari bulan Januari-Desember akan disajikan pada Tabel 1.1.


(23)

Tabel 1.1

Jumlah Produksi Barang PT WISKA Rancekek-Sumedang Periode Januari-Desember Tahun 2013

Jenis Barang Jadi Jumlah Barang Dep. Pemotongan (Cutting) Dep. Penjahitan (Shewing) Dep. Pengepakan (Packing) Persentase

Baik Rusak Baik Rusak Baik Rusak Baik Rusak

(unit) (unit) (unit) (unit) (unit) (unit) (%) (%) Barang Eksport

Handuk 33x33 10000 9103 897 8324 779 7539 785 75,39 24,61

Handuk 34x80 18400 17068 1332 16078 990 14920 1158 81,08 18,92

Handuk 35x35 11000 10252 748 9647 605 8827 820 80,24 19,76

Handuk 50x80 2000 1908 92 1803 105 1662 141 83 16,9

Handuk 60x120 15200 13899 1301 12856 1042 11738 1119 77,22 22,78

Handuk 70x150 3000 2790 210 2641 149 2415 226 80,5 19,5

Handuk 70x155 4150 3822 328 3612 210 3327 285 80,16 19,84

Handuk 75x155 450 432 18 408 24 379 29 84,22 15,78

Handuk 100x160 1460 1349 111 1268 81 1154 114 79,04 20,96

Kimono size M 1500 1406 95 1314 91 1212 103 81 19,2

Kimono size L 5340 4897 443 4510 387 4059 451 76,01 23,99

Kimono TR size

M 300 282 18 262 20 238 24 79,33 20,67

Kimono TR size

L 100 95 5 89 6 82 7 82 18

Towel Ket

(Selimut Handuk) 10000 9244 756 8565 679 7834 731 78,34 21,66

Wrap Robe 27 10000 9110 890 8565 545 7937 629 79,37 20,63

Wrap Towel 8000 7520 480 6896 624 6282 614 79 21

Lokal

Handuk 35x65 300 277 23 263 13 237 26 79 21

Handuk 60x120 700 658 42 622 36 572 50 82 18

Handuk 70x140 300 282 18 263 19 245 18 82 18

Hanging 25x85 21600 19894 1706 18195 1699 16594 1601 77 23


(24)

6

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sapu Tangan

30x30 100000 96460 3540 92168 4292 87163 5005 87,16 12,84

Σ 224470 211387 13083 198958 12429 184982 13976 432,57

Rata-rata 19,66

Data pada Tabel 1.1 dapat dijelaskan, bahwa jumlah produksi dari bulan Januari-Desember 2013 adalah sebanyak 224.470 unit yang terdiri dari Handuk berbagai ukuran,Kimono (Size M dan L), Towel Ket, Wrap Towel, Wrap Robe 27, Hanging, Sapu Tangan. Barang-barang yang diproduksi tidak seluruhnya memenuhi kualitas standar mutu. Tingkat kerusakan barang masih dianggap wajar bagi PT WISKA Rancaekek-Sumedang adalah 10-15 persen dari jumlah setiap jenis barang yang diproduksi. Rata-rata jumlah kerusakan barang bulan Januari-Desember Tahun 2013 adalah sebesar 19,66 persen sehingga dikatakan tidak wajar karena jumlah barang yang rusak berada diatas 15 persen. Hal ini merupakan indikasi yang menunjukkan PT WISKA Rancaekek-Sumedang sedang mengalami permasalahan dalam hal peningkatan semangat kerja karyawan.

Peningkatan semangat kerja karyawan sangat penting dikarenakan karyawan sebagai pelaksana organisasi ditingkat bawah dituntut untuk bekerja dengan lebih bergairah dalam bekerja agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan dapat mempertahankan keberadaan organisasi dalam persaingan industri di era ini. Salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja adalah dengan adanya dukungan pimpinan organisasi. Dikatakan demikian karena dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan agar sukses, sebagian besar ditentukan di tangan pemimpin perusahaan.

Peranan seorang pemimpin sebagai penggerak sekumpulan orang dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama sangatlah penting. Pemimpin adalah orang yang menjadi penggerak


(25)

yang akan mendorong pengikutnya untuk bersemangat mencapai tujuan organisasi. Keteladanan, dedikasi, dan semangat yang diberikannya kepada para pengikutnya menjadi penggerak bagi tercapainya tujuan organisasi.

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain atau bawahannya ke arah pencapaian tujuan. Jika melihat dinamika kehidupan organisasi tidak ada satupun gaya yang efektif untuk berbagai situasi. Namun hal itu dapat diatasi apabila seorang pemimpin dalam sebuah organisasi perusahaan menggunakan alternatifgaya kepemimpinan yang dapat sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal tersebut dapat diterapkan dengan gaya kepemimpinan situasional.

Gaya kepemimpinan situasional dapat diterapkan oleh seorang pimpinan atau manajer dengan cara menyesuaikan sifat serta perlakuannya dengan kondisi atau tingkat perkembangan atau kematangan, kemampuan, dan minat karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut Stoner dan Freeman dalam Veithzal Rivai (2013:157), “gaya kepemimpinan situasional ini semakin diminati oleh kalangan manajer karena merekomendasikan tipe kepemimpinan yang dinamik dan luwes”.

Dalam gaya kepemimpinan situasional, motivasi yang dapat menumbuhkan semangat kerja, kemampuan yang dimiliki karyawan, dan pengalaman bawahan terus menerus dinilai agar dapat ditentukan kombinasi gaya yang paling tepat. Sehingga hasilnya bukan hanya menumbuhkan semangat kerja yang tinggi akan tetapi kedewasaan dalam diri setiap bawahan tercipta. Dengan demikian, pemimpin yang ingin mengembangkan bawahannya untuk meningkatkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab terhadap tugasnya harus mengganti gaya


(26)

8

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepemimpinan secara terus menerus. Pemimpin yang luwes dalam menerapkan gaya kepemimpinan maka berpeluang menjadi pemimpin yang efektif.

Dari fenomena-fenomena yang ada, diambil kesimpulan bahwa peranan pemimpin di PT WISKA Rancaekek-Sumedang khususnya pada bagian handuk kurang maksimal sehingga mempengaruhi semangat kerja karyawan. Masalah ini sangat penting untuk diatasi agar karyawan memiliki semangat dalam bekerja, dan apabila hal ini terus menerus dibiarkan dan tidak di tindak lanjuti secepatnya mungkin perusahaan akan mengalami masalah yang lebih kompleks nantinya.

Sebenarnya perusahaan sudah menangani masalah untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, tetapi belum mengalami perubahan signifikan, sehingga penelitian ini menarik bagi peneliti untuk mengatasi rendahnya semangat kerja karyawan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, yang selanjutnya dilakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Handuk Di PT WISKA Rancaekek-Sumedang”.

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Aspek tersebut diduga sebagai kekuatan strategis yang perlu dibina dan dikembangkan secara simultan untuk menciptakan organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap karyawan dalam meningkatkan semangat kerja.


(27)

Banyak faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan, diantaranya kepemimpinan, motivasi, komunikasi, hubungan manusia, partisipasi, lingkungan kerja fisik, kompensasi, kesehatan dan keselamatan kerja. Dan berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan. Oleh karena itu masalah semangat kerja karyawan dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif gaya kepemimpinan.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut : “Gaya kepemimpinan baik secara langsung maupun tidak langsung, belum dilaksanakan secara optimal, dan hal ini menyebabkan semangat kerja karyawan menurun. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak, akan memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja organisasi”.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran efektivitas gaya kepemimpinan situasional pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang?

2) Bagaimana gambaran tingkat semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang?

3) Adakah pengaruh efektivitas gaya kepemimpinan situasional terhadap tingkat semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang?


(28)

10

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empiris dan menganalisis mengenai :

1) Efektivitas gaya kepemimpinan situasional yang dilakukan oleh pimpinan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang.

2) Tingkat semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang.

3) Pengaruh efektivitas gaya kepemimpinan situasional terhadap tingkat semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang.

1.5. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1) Kegunaanteoritik :

Dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi ilmu perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif.

2) Kegunaan praktis :

a. Sebagai bahan informasi bagi pimpinan PT WISKA Rancaekek-Sumedang untuk dapat memahami faktor-faktor yang berkaitan dengan semangat kerja karyawan, sehingga dapat


(29)

dikembangkan model pendekatan yang efektif bagi terjadinya kondisi kerja yang kondusif untuk meningkatkan produktivitas kerja.

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pimpinan PT WISKA Rancaekek-Sumedang mengenai pelaksanaan tugas kepemimpinan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan.

c. Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan semangat kerja karyawan yang akan berdampak pada produktivitas kerja.

d. Sebagai sumbangan bagi para karyawan untuk meningkatkan semangat kerja dan produktivitas kerja individu dan organisasi sehingga tercapai tujuan organisasi atau perusahaan.

e. Mengetahui dengan pasti implikasi efektivitas gaya kepemimpinan situasional terhadap tingkat semangat kerja karyawan, dan

f. Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai gaya kepemimpinan situasional yang menunjang meningkatnya semangat kerja karyawan.


(30)

[Type text]

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode / Jenis Penelitian

Metode penelitian bagi peneliti merupakan suatu alat yang dapat membantu peneliti untuk mendapatkan hasil dari berbagai masalah yang menjadi penelitian. Penggunaan metode yang tepat akan menghasilkan kesimpulan yang tepat dan benar pula, termasuk untuk pengujian hipotesis yang diajukan peneliti.

Menurut Sugiyono (2011:1),”Metode merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu:. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Survey Eksplanasi (eksplanatory Survey). Seperti yang dikemukakan oleh Kerlinger (dalam Sugiyono, 2011:70, juga mengungkapkan bahwa: “penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusidan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Survey. Menurut Sambas Ali Muhidin dan Uep Tatang Sontani (2011:6) metode penelitian survey adalah:

Penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencan atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survey menggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya.


(31)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

3.2 Desain penelitian

3.2.1 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator. Operasionalisasi variabel menjadi rujukan dalam penyusunan instrumen penelitian (Sambas & Uep, 2011:93). Adapun pengertian lain yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:39) menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penelitian ini terdiri dari Variabel bebas (variabel independent) dan Variabel terikat (variabel dependent). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah gaya kepemimpinan situasional. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah semangat kerja.

3.2.1.1 Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional

Menurut Hersey dan Blanchard (1982:185) gaya kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada kesesuaian atau efektivitas gaya kepemimpinan situasional sesuai dengan kematangan pengikut dalam kaitannya dengan tugas tertentu.

Selanjutnya menurut Hersey dan Blanchard (1982:180) model kepemimpinan situasional mengidentifikasikan empat tipe pengembangan, dengan menentukan situasi kematangan pengikut, akan muncul gaya kepemimpinan yang tepat, yaitu :


(32)

62

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Memberitahukan (telling) adalah tingkat kematangan yang rendah. Dengan demikian gaya memberitahukan yang direktif yang menyediakan arahan, supervisi (pengawasan) dan pemberian penghargaan memiliki kemungkinan efektif paling tinggi dengan orang-orang yang berada pada kematangan ini.

b. Menjajakan (selling) dalah tingkat kematangan rendah ke sedang. Pada level kematangan seperti ini pemimpin masih memberikan banyak pengarahan dan keputusan juga ide-ide dan saran dari mereka. Kontrol terhadap pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.

c. Mengikutsertakan (participating) adalah tingkat kematangan sedang ke tinggi. Pada level kematangan bawahan seperti ini pemimpin membuka kontrol terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sehari-hari berpindah dari pimpinan kepada pengikut. Pemimpin memberikan penghargaan dan aktif mendengarkan serta memfasilitasi penyelesaian masalah.

d. Mendelegasikan (delegating) adalah tingkat kematangan tinggi. Pemimpin mendiskusikan

masalah-masalah dengan bawahan sampai dicapai kesepakatan bersama. Proses

pengambilan keputusan didelegasikan sepenuhnya kepada pengikut.

Operasionalisasi variabel gaya kepemimpinan situasional dapat dilihat lebih jelas dari tabel berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional (X)

Variabel Indikator Ukuran Skala No.


(33)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Gaya

Kepemimpinan Situasional menurut Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1982)

Memberitahukan (Telling)

1. Ketepatan

memberikan arahan 2. Ketepatan dalam

melakukan pengawasan 3. Pemberian

penghargaan terhadap hasil pekerjaan

bawahan

Interval 1, Interval Interval 2, 3,4 Menjajakan (Selling) 1. Kejelasan

menerangkan perintah 2. Kesempatan

mengundang pendapat

3. Keterlibatan dalam memberikan bimbingan 4. Perhatian dalam

mendengar keluhan bawahan Interval Interval Interval Interval 5 6 7,8 9,10 Mengikutsertakan (Participating)

1. Melibatkan bawahan dalam membuat keputusan

2. Keterlibatan dalam memecahkan masalah bersama bawahan 3. Keterlibatan dalam

membantu pekerjaan bawahan Interval Interval Interval 11 12 13 Mendelegasikan (Delegating)

1. Ketepatan dalam memberikan tugas 2. Kepercayaan penuh

terhadap bawahan 3. Efektivitas komunikasi Interval Interval Interval 14 15 16,17


(34)

64

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.1.2 Operasional Variabel Semangat Kerja

Semangat kerja merupakan perasaan senang atau sebaliknya seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan giat agar lebih cepat dan lebih baik atau sebaliknya. Variabel semangat kerja diukur oleh indikator: (1) Disiplin, (2) Kerjasama, (3) Loyalitas, (4) Antusiasme, (5) Kreativitas, (6) Kebanggaan terhadap organisasi.

1. Disiplin merupakan kemauan dan kepatuhan untuk bertingkah laku sesuai dengan peraturan yang ada di instansi yang bersangkutan.

2. Kerjasama adalah suatu sikap dari individu maupun kelompok terhadap kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh.

3. Loyalitas adalah setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/perusahaan tempat dia meletakkan loyalitasnya.

4. Antusiasme adalah perasaan senang luar biasa untuk menggapai sesuatu. 5. Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru.

6. Kebanggaan terhadap organisasi adalah perasaan senang dan bangga seseorang terhadap perusahaan, tempat dia bekerja.

Operasioanlisasi variabel semangat kerja karyawan secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Semangat Kerja Karyawan (Y)

Variabel Indikator Ukuran Skala No.


(35)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Semangat Kerja Karyawan menurut I.G Wursanto (1998:150)

1. Disiplin 1. Ketepatan jam masuk kerja

2. Ketepatan jam pulang kerja

3. Kepatuhan pada tata tertib

4. Kepatuhan pada prosedur kerja 5. Ketepatan dalam

penyelesaian tugas

Interval 1,

2,

3,

4,

5 2. Kerjasama 1. Kerjasama antara atasan

maupun sesama rekan kerja

2. Kekondusifan suasana kerja

3. Keamanan untuk memberi dan menerima kritik / saran dari atasan maupun sesama rekan kerja

Interval 6,

7,

8,

3. Loyalitas 1. Kesediaan untuk

menjunjung tinggi nama baik pribadi dan

perusahaan 2. Kesediaan untuk

bersikap loyal terhadap pekerjaan

3. Kesediaan

melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab

4. Kesediaan untuk berani menanggung resiko

Interval 9,

10,

11,


(36)

66

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Semangat

Kerja Karyawan

4. Antusiasme 1. Minat untuk

mengutamakan prestasi kerja

2. Semangat untuk

mencari solusi terhadap masalah pekerjaan 3. Ketelitian terhadap

tugas

Interval 13,

14,

15

5. Kreativitas 1. Kemampuan

memunculkan

ide/gagasan baru dalam menyelesaikan tugas 2. Inisiatif dalam bekerja 3. Inovatif dalam bekerja

Interval 16,

17, 18 6.Kebanggaan

terhadap organisasi

1. Integritas tinggi terhadap perusahaan 2. Kesediaan untuk ikut

serta dalam perencanaan perusahaan

3. Kesediaan untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan organisasi di perusahan

Interval 19,

20,

21


(37)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.2.1 Populasi

Sambas A. Muhidin (2010:1) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen atau unit penelitian atau unit analisis yang memiliki ciri karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Ukuran sampel adalah bagian dari populasi. A sample is a subset of population (Sekaran, 2006:267). Untuk mendapatkan (n) dalam populasi digunakan rumus Slovin (Suliyanto, 2006:100). Ukuran sampel dihitung menggunakan rimus sebagai berikut:

� = �

�� +

Dimana :

N = Jumlah populasi

d = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 10%

n = Ukuran sampel minimal 1 = Angka konstan

Dengan menggunakan rumus di atas maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebesar :


(38)

68

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = + 64 .64

� = 6

3.2.2.2 Sampel

Ukuran alokasi sampel pada masing-masing bagian dengan menggunakan alokasi sampel proporsional dapat ditentukan dengan meggunakan rumus Newman sebagai berikut :

ni =Ni N xn

Dimana :

ni = Besarnya sampel pada strata ke − i Ni = Besarnya populasi pada strata ke − i

N = Besarnya populasi keseluruhan n = Besar ukuran sampel

Berdasarkan rumusan di atas dapat diperoleh jumlah responden setiap stratum dan alokasinya pada setiap unit yang terpilih sebagai berikut :

Tabel 3.3

Populasi dan Sampel Penelitian

NO BAGIAN Populasi

(Orang)

Sampel (Orang)

1 Bagian Cutting (Potong) 21 8

2 Bagian Sewing (Jahit) 93 35


(39)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

4 Bagian Gudang 3 1

Jumlah Karyawan 164 62

3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur dan merupakan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data sangat diperlukan untuk pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Sambas dan Maman (2007:21) mengungkapkan :

Teknik wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab,baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber data (responden). Dalam hal ini peneliti mewawancarai beberapa karyawan di setiap divisi produksi yang memiliki pengaruh gaya kepemimpinan situasional terhadap semangat kerja karyawan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan, adapun alat yang dipakai untuk menggunakan teknik wawancara ini ialah pedoman wawancara termasuk dengan daftar pertanyaan yang diajukan .

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner berupa pernyataan-pernyataan tertulis yang harus dijawab responden.


(40)

70

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala interval dengan menggunakan rating scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan “Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.

3.Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs website guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari gaya kepemimpinan situasional, dan semangat kerja karyawan pada bagian produksi handuk di PT WISKA Rancaekek-Sumedang.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu diuji kelayakannya, agar data yang didapatkan adalah data yang akurat. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011:137), bahwa: “Valid berarti instrumen yang digunakan tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur suatu objek yang sama, maka data yang dihasilkan adalah sama”. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, maka hasil dari penelitian yang dilakukan akan menjadi valid dan reliabel.


(41)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 responden, yaitu kepada 20 karyawan bagian produksi vitrage pada PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Jumlah Angket Uji Coba

NO Variabel Jumlah Item Angket

1. Gaya Kepemimpinan Situasional (X) 17

2. Semangat Kerja Karyawan (Y) 21

Total 38

Sumber: Hasil Pembuatan Angket 3.2.4.1 Uji Validitas

Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus tepat (valid). Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan ketelitian suatu alat ukur di dalam mengukur gejalanya.

Pengujian validitas instrumen menggunakan formula koefisien korelasi Product Moment dari Karl Pearson (Sambas Ali Muhidin, 2010:26), yaitu:

� = �∑ − ∑ ∑

√[�∑ − ∑ ][�∑ − ∑


(42)

72

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rxy : koefisien korelasi antaravariabel X dan Y

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i yang akan diuji validitasnya.

Y : Skor kedua, dala hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden. ∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N : Banyaknya responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010:26-29) adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.


(43)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

1. Jika rxy hitung > r tabel, maka valid. 2. Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel

dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung>rtabel

maka item tersebut dinyatakan signifikan (valid), dan sebaliknya jika rhitung>rtabel maka item


(44)

74

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Situasional (X)

No. Item rhitung rtabe l Keterangan

1 0,917 0,444 VALID

2 0,860 0,444 VALID

3 0,620 0,444 VALID

4 0,390 0,444 TIDAK VALID

5 0,916 0,444 VALID

6 0,919 0,444 VALID

7 0,859 0,444 VALID

8 0,884 0,444 VALID

9 0,114 0,444 TIDAK VALID

10 0,863 0,444 VALID

11 0,849 0,444 VALID

12 0,913 0,444 VALID

13 0,930 0,444 VALID

14 0,871 0,444 VALID

15 0,880 0,444 VALID

16 0,875 0,444 VALID

17 0,809 0,444 VALID


(45)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Berdasarkan tabel diatas dapatdisimpulkan bahwa terdapat 17 item pernyataan yang diujikan dengan hasil 15 item pernyataan yang valid sedangkan untuk pernyataan yang tidak valid terdapat 2 item. Dengan demikian, item pernyataan yang bisa digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data variabel gaya kepemimpinan situasional berjumlah 15 item pernyataan yang mewakili indikator pengukurannya.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Semangat Kerja Karyawan (X)

No. Item rhitung rtabe l Keterangan

1 0,923 0,444 VALID

2 0,923 0,444 VALID

3 0,923 0,444 VALID

4 0,923 0,444 VALID

5 0,938 0,444 VALID

6 0,943 0,444 VALID

7 0,732 0,444 VALID

8 0,917 0,444 VALID

9 0,963 0,444 VALID

10 0,947 0,444 VALID

11 0,938 0,444 VALID

12 0,963 0,444 VALID


(46)

76

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14 0,879 0,444 VALID

15 0,963 0,444 VALID

16 0,466 0,444 VALID

17 0,455 0,444 VALID

18 0,007 0,444 TIDAK VALID

19 0,902 0,444 VALID

20 0,871 0,444 VALID

21 -0,324 0,444 TIDAK VALID

Sumber: Hasil Pengolahan Data Responden

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 21 item pernyataan yang diujikan, didapat hasil 19 item pernyataan yang valid sedangkan untuk pernyataan yang tidak valid terdapat 2 item. Sehingga item pernyataan yang bisa digunakan untuk melakukan penelitian mengenai semangat kerja karyawan berjumlah 19 item pernyataan yang mewakili indikator pengukurannya.

Dengan demikian, secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.7

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No Variabel

Jumlah Item Angket Sebelum Uji

Coba

Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid


(47)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

1 X 17 15 2

2 Y 21 19 2

Jumlah 38 34 4

Sumber: Hasil Pengolahan Data Responden

Item angket yang tidak valid berada pada dimensi indikator yang berbeda, sehingga meskipun item angket yang tidak valid dibuang, angket yang lain masih dianggap representatif untuk mengukur dimensi yang dimaksud.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian, bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178), menyatakan bahwa “Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat”. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach, yaitu sebagai berikut:

             2 2 11 1 1 t i k k r  Keterangan:


(48)

78

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya bulir soal

∑ � = jumlah varians

= varians total

Rumus variansnya adalah sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 1993:236) Keterangan:

= varians

∑ = jumlah skor

N = jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan, dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010:25-31) adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.


(49)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing- masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa (α).

8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:

1. Jika r hitung > r tabel, maka reliabel,

2. Jika rhitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.

Berdasarkan hasil penghitungan uji reliabilitas angket terhadap variabelgaya kepemimpinan situasional dan variabel semangat kerja karyawan. Perhitungan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Berikut rekapitulasi perhitungan:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Varibel X dan Variabel Y


(50)

80

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rhitung rtabe l

1 Gaya Kepemimpinan Situasional (X) 0,952 0,444 Reliabel

2 Semangat Kerja Karyawan (Y) 1,041 0,444 Reliabel

Sumber: Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan reliabilitas terhadap variabel gaya kepemimpinan situasional (X) dikatakan reliabel karena rhitung > rtabel sebesar 0,952 sehingga. Sedangkan pada

variabel semangat kerja karyawan (Y) dikatakan reliabel karena rhitung >rtabel sebesar 1,041.

3.2.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu: (1) untuk melihat bagaimanakah gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.


(51)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Selanjutnya analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh berbentuk data interval.

Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah yang dapat dilakukan menurut Sambas Ali Muhidin (2010:159) adalah sebagai berikut:

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.

c. Tahap koding (pemberian kode), yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

e. Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan data.

f. Tahap mendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi dan atau diagram, sertaberbagai ukuran tendensi sentral, maupun ukuran dispensi. Tujuannya memahami karakteristik data sampel penelitian.


(52)

82

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar penujian hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik, yaitu teknik analisis dan deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.2.5.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Sambas A Muhidin dan Maman A (2007:53), menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan no.2 teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas gaya kepemimpinan situasional dan semangat kerja karyawan bagian produksi handuk PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Dalam teknik analisis data statistik deskriptif ini pun termasuk penyajian data melalui tabel, grafik,diagram, persentase, frekuaensi, perhitungan mean, median, dan modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:


(53)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5-1=4 Lebar interval = rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selnjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada Tabel

Tabel 3.9

Skala Penafsiran Skor Rata Rata

No Rentang Kategori Penafsiran Variabel X Penafsiran Variabel Y

1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah

2. 1,80 – 2,59 Rendah Tidak Efektif Rendah

3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup Efektif Sedang

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Efektif Tinggi

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Efektif Sangat Tinggi

Sumber: Diadaptasi dari skorkategori rating scale Sugiyono (2009:257)

3.2.5.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametrik karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telh dirumuskan dalam rumusan masalah no. 3 yaitu untuk mengetahui seberapa besar perngaruh gaya kepemimpinan situasional terhadap semangat kerja karyawan bagian produksi handukdi PT WISKA Rancaekek-Sumedang.


(54)

84

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data inferensial dilakukan dalam bentuk pengujian hipotesis.3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Setelah mendapatkan berbagai data berkenaan dengan penelitian, maka teknik analisis data, harus dilakukan oleh seorang peneliti. Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi deskriptif untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan 2, sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no 3 menggunakan analisis regresi.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisi regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali .M 2006:243), yaitu:

a. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data mepiris

b. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen. c. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak

d. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori

Beberapa ahli yang menerangkan berkenaan dengan regresi sederhana yaitu pendapat dari Riduan dan Sunarto (2007:96), yang mengemukakan bahwa:

“Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel yang terikat (Y) apabila variabel bebas(X) diketahui,regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).”

Persamaan umum regresi linear sederhana menurut (Ating Somantri dan Sambas Ali .M 2006:243)


(55)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

Ŷ = a + bX Keterangan:

Ŷ = Subjek dalam variabel terikat yang diproyeksikan. a = Nilai konstanta.

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai peningkatan atau penurunan variabel y.

X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu, dengan ketentuan:

a = ∑ − ∑

� = Ȳ − �

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

b = � ∑ − ∑ ∑

�∑ − ∑

Peneliti menggunakan teknik analisis data regresi seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan. Sebelum hipotesis diuji kebenarannya, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan pengolahan data.Sehubungan dengan hal tersebut, ada 3 syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum melangkah pada analisis regresi, yaitu (1) uji normalitas, (2) uji linearitas, (3) uji homogenitas.

3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data

3.2.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan, penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau


(56)

86

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak. Rumus yang akan digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji liliefors test. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Harun Al Rasyid, 2004). Dalam Sambas Ali Muhidin dan Uep Tatang Sontani (2010:93)

Langkah kerjanya uji normalitas dengan metode Lilifors menurut Sambas Ali Muhidin (2010:93) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama. 2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis). 3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D>D(n,α)

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data :

Tabel 3.10

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X F fK SN(Xi) Z Fo(xi) Sn (Xi) –Fo(Xi) [Sn (X1) –Fo(Xi)]


(1)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UJI LINIERITAS DAN REGRESI VARIABEL X

DAN Y

No

Populasi X Y XY

JK reg(a) Persamaan Regresi

383788 a = 4839,25

1 73 95 5329 9025 6935 #### b = 0,699

2 73 95 5329 9025 6935 #### JKreg(b/a) Y = a+bx

3 68 93 4624 8649 6324 #### 2385 Y = 4882,60

4 69 94 4761 8836 6486 #### Y = 4882,60

5 61 87 3721 7569 5307 #### JKres

6 69 89 4761 7921 6141 #### 2244 Linieritas

7 63 81 3969 6561 5103 ####

Fhitung

= 1,340

8 72 84 5184 7056 6048 #### RJKreg(a)

Ftabel

= 1,690

9 69 95 4761 9025 6555 #### 383788 LINIER

10 40 80 1600 6400 3200 ####

11 40 83 1600 6889 3320 #### RJKreg(b/a) Korelasi

12 39 62 1521 3844 2418 #### 2385 r = 0,718

13 42 74 1764 5476 3108 #### Kuat

14 40 66 1600 4356 2640 #### RJKres

15 40 65 1600 4225 2600 #### 37 Determinasi

16 43 65 1849 4225 2795 ####

KD

= 51,52

17 45 69 2025 4761 3105 #### JKE r2 = 52

18 47 67 2209 4489 3149 #### 959

19 50 66 2500 4356 3300 #### Hipotesis F

20 55 76 3025 5776 4180 #### JKtc

Fhitung

= 63,765

21 51 69 2601 4761 3519 #### 1285

Ftabel

= 4,001

22 52 75 2704 5625 3900 #### S IGNIFIKAN

23 52 73 2704 5329 3796 #### RJKtc

24 57 70 3249 4900 3990 #### 51

25 50 69 2500 4761 3450 ####

26 55 70 3025 4900 3850 #### RJKE

27 64 83 4096 6889 5312 #### 38

28 65 68 4225 4624 4420 ####

29 60 70 3600 4900 4200 ####

30 61 82 3721 6724 5002 ####

31 56 74 3136 5476 4144 ####


(2)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UJI LINIERITAS DAN REGRESI VARIABEL X

DAN Y

No

Populasi X Y XY

JK reg(a) Persamaan Regresi

383788 a = 4839,25

33 59 74 3481 5476 4366 ####

34 56 78 3136 6084 4368 ####

35 59 82 3481 6724 4838 ####

36 56 78 3136 6084 4368 ####

37 64 86 4096 7396 5504 ####

38 63 85 3969 7225 5355 ####

39 60 84 3600 7056 5040 ####

40 58 77 3364 5929 4466 ####

41 54 77 2916 5929 4158 ####

42 59 85 3481 7225 5015 ####

43 55 77 3025 5929 4235 ####

44 59 76 3481 5776 4484 ####

45 55 74 3025 5476 4070 ####

46 55 82 3025 6724 4510 ####

47 59 93 3481 8649 5487 ####

48 59 93 3481 8649 5487 ####

49 55 82 3025 6724 4510 ####

50 60 89 3600 7921 5340 ####

51 56 82 3136 6724 4592 ####

52 55 81 3025 6561 4455 ####

53 44 72 1936 5184 3168 ####

54 46 73 2116 5329 3358 ####

55 37 65 1369 4225 2405 ####

56 56 75 3136 5625 4200 ####

57 44 76 1936 5776 3344 ####

58 55 82 3025 6724 4510 ####

59 60 89 3600 7921 5340 ####

60 44 76 1936 5776 3344 ####

61 55 82 3025 6724 4510 ####

62 60 88 3600 7744 5280 ####

Jumlah 3436 4878 195300 388418 273747 ####

rata-rata 55 79 3150 6265

r 0,718


(3)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UJI LINIERITAS DAN REGRESI VARIABEL X

DAN Y

No

Populasi X Y XY

JK reg(a) Persamaan Regresi

383788 a = 4839,25

KD 52%

Lampiran 9


(4)

[Type text]

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 10


(5)

[Type text]

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama

: Gilang Citra Dwi Rosalina

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 6 Juli 1992

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Kolonel Ahmad Syam No. 87 RT 04/07 Desa

Sayang Kec. Jatinangor Kab. Bandung

Kewarganegaraan

: Indonesia

Status

: Belum Menikah

Telepon

: 085721620239

Alamat E-mail

: Gilangcitra15@gmail.com

PENDIDIKAN

S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran

Universitas Pendidikan Indonesia

2010-2014


(6)

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMP Al-

Ma’soem

2005-2007


Dokumen yang terkait

PENGARUH FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Property Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

0 2 15

PENGARUH FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Property Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

1 4 19

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI : Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013.

0 11 102

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI : Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013.

0 7 57

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI :Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013.

0 0 46

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor LQ45 Periode 2009-2013.

0 1 17

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI :Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013 - repository UPI S PEA 1005837 Title

0 1 4

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI : Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013 - repository UPI S PKR 1000740 Title

0 0 9

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI : Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013 - repository UPI S PEM 1001354 Title

0 0 3

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI : Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013 - repository UPI S PEM 1002190 Title

0 0 7