PERANAN ORANGTUA DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI ANAK.

(1)

No. Daftar FIP : 002/S/PLS/IV2013

PERANAN ORANGTUA DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI ANAK

(Studi Deskriptif di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh SITI AZIZAH

1003201

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERANAN ORANGTUA DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI ANAK

(Studi Deskriptif di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi)

Oleh SITI AZIZAH

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SITI AZIZAH 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SITI AZIZAH 1003201

PERANAN ORANGTUA DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI ANAK

(Studi Deskriptif di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof.Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd NIP. 19540402 198011 2 001

Pembimbing II

Dr. Yanti Shantini, M.Pd. NIP. 19730128 200501 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M. Pd. 19590826 198603 1 003


(4)

i ABSTRAK

SITI AZIZAH “PERANAN ORANGTUA DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI ANAK”

Anak tumbuh dan berkembang maju ke depan mengikuti kemajuan zaman, bukan mundur ke belakang. Oleh karena itu, orangtua mengikuti anak-anak dalam artian mendampinginya dalam proses pendidikan menuju kedewasaan. Orangtua sebagai busur harus tepat mengarahkan anak panah menuju sasaran dengan tepat, begitu halnya dengan peranan orangtua terhadap anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui layanan yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar kepada konsumen, untuk mengetahui sejauhmana pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar, untuk mengetahui peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar, serta untuk mengetahui perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar.

Landasan teori yang diambil dalam penelitian ini yaitu yang pertama peranan orangtua dalam keluarga yang di dalamnya membahas tentang keluarga, peran keluarga dalam perkembangan anak, pendidikan keluarga, keluarga sebagai sub sistem pendidikan luar sekolah, pemahaman orangtua, serta peran orangtua. Kedua bimbingan belajar yang di dalamnya membahas tentang pengertian bimbingan belajar, fungsi dan manfaat bimbingan belajar, serta layanan bimbingan belajar. Ketiga prestasi belajar yang di dalamnya membahas tentang belajar dan prestasi belajar .

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan alat pengumpul data utama dalam penelitian ini adalah format wawancara. Subjek penelitian yang dijadikan sumber data terdiri dari satu orang pengelola lembaga dan tiga orangtua murid Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Teknik analisis data yang ditempuh adalah redukasi data, penyajian data/display data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi.

Berdasarkan hasil temuan dilapangan mengenai layanan yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar kepada konsumen sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para konsumen baik itu dari segi produk, harga, distribusi, maupun promosi. Sedangkan mengenai pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar pada dasarnya para orangtua memahami intinya saja, sehingga belum memahami secara menyeluruh. Selanjutnya mengenai peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar pada prinsipnya para orangtua berperan dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar untuk anaknya, hal tersebut dapat dilihat dari peranan orangtua sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing. Hasil temuan yang terakhir yaitu mengenai perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar, bahwa ketika anak sudah melaksanakan pembelajaran tambahan di Lembaga Bimbingan Belajar adanya perubahan pada diri anak kearah yang lebih baik, hal tersebut dapat dilihat dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.


(5)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian... 1

B. Identifikasi dan rumusan masalah... 6

C. Tujuan penelitian... 7

D. Metode penelitian... 7

E. Manfaat penelitian... 8

F. Struktur organisasi penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peranan orangtua dalam keluarga... 10

B. Bimbingan belajar... 25

C. Prestasi belajar... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek penelitian... 45

B. Desain penelitian... 46

C. Metode penelitian... 50

D. Definisi operasional... 52

E. Instrumen penelitian... 53

F. Teknik pengumpulan data... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan data... 58

1. Identitas responden... 58

2. Jawaban responden terhadap layanan Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi... 60

3. Jawaban responden mengenai pemahamannya terhadap bimbingan belajar... 70

4. Jawaban responden terhadap peranannya dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar... 73

5. Jawaban responden terhadap perubahan prestasi pada anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar... 79

B. Pembahasan 1. Layanan yang diberikan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat kepada konsumen... 83

2. Pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar... 87

3. Peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar... 89

4. Perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar... 93


(6)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 97 B. Saran... 98 DAFTAR PUSTAKA... 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel No Halaman

1. Penggolongan Responden Berdasarkan Lulusan Tingkat Pendidikan Di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota

Sukabumi... 60 2. Penggolongan Responden Berdasarkan Tingkat Ekonomi Pada

Orangtua Murid Di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat

Kota Sukabumi... 61 3. Penggolongan Responden Berdasarkan Tingkat Kelas Anak

Yang Berada Di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota

Sukabumi... 62 4. Jawaban Responden Terhadap Biaya Bimbingan Belajar Di

Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi...

63 5. Jawaban Responden Terhadap Produk Lembaga Bimbingan

Belajar Family Privat Kota Sukabumi...

65 6. Jawaban Responden Terhadap Distribusi Lembaga Bimbingan

Belajar Family Privat Kota Sukabumi...

67 7. Jawaban Responden Terhadap Promosi Di Lembaga Bimbingan

Belajar Family Privat Kota Sukabumi...

70 8. Jawaban Responden Mengenai Pemahamannya Terhadap

Bimbingan Belajar...

73 9. Jawaban Responden Terhadap Peranannya Sebagai Fasilitator... 76 10.Jawaban Responden Terhadap Peranan Sebagai Motivator... 77 11.Jawaban Responden Mengenai Peranannya Sebagai Pembimbing 79 12.Jawaban Responden Terhadap Perubahan Kognitif Anak Setelah

Dimasukkan Ke Lembaga Bimbingan Belajar...


(8)

viii

13.Jawaban Responden Terhadap Perubahan Afektif Pada Anaknya Setelah Dimasukkan Ke Lembaga Bimbingan Belajar...

83 14.Jawaban Responden Terhadap Perubahan Psikomotorik Anak

Setelah Dimasukkan Ke Lembaga Bimbingan Belajar...


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Semua orang tua tentunya menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi

pribadi yang baik, cerdas dan berkualitas. Hal itu, dalam prosesnya tidak bisa lepas dari peran seorang pendidik dan peran orangtua. Oleh karena itu, dalam konteks pendidikan peran orang tua sangat berpengaruh terhadap anak dari pada guru sekolah. Hal ini juga melihat, orang tua merupakan pendidik pertama yang ditemui anak sejak anak lahir serta orang tua lah yang memiliki waktu mengawasi lebih lama dibanding dengan pendidik di sekolah atau guru. Seperti semboyan Depdiknas yang berasal dari pemikiran seorang tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang berbunyi “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani“. Semboyan ini mengandung pengertian, saat di depan peran orang tua sebagai pendidik yaitu dengan memberi contoh atau suri tauladan yang baik bagi anaknya. Ketika orang tua berada di tengah anak-anak, orang tua membimbing dan membina mereka. Adapun ketika berada di belakang, orang tua mengikuti dan mengawasi anak-anaknya.

Allah Swt pun telah berfirman dalam dalam surat at-Tahrin ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

Menurut Zakiah Darajat (1987: 183) adapun tanggungjawab orang tua di sini adalah “pertama, bertanggungjawab dalam mendidik atau memberikan

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang lain di dalam kehidupannya. Kedua, memiliki tugas sebagai pemimpin keluarga untuk mengatur kehidupan anggota keluarganya. Ketiga, menjadi tauladan yang ideal. Keempat, mempunyai tanggungjawab di dalam kehidupan anggota keluarganya baik yang bersifat fisik dan materiil maupun mental spiritual”.


(10)

2

Anak tumbuh dan berkembang maju ke depan mengikuti kemajuan zaman,

bukan mundur ke belakang. Oleh karena itu, orang tua mengikuti anak-anak dalam artian mendampinginya dalam proses pendidikan menuju kedewasaan. Orang tua sebagai busur harus tepat mengarahkan anak panah menuju sasaran dengan tepat. Sehingga menurut Syafei (2002:7) bahwa perlu ada tiga syarat yang musti dipenuhi. “Pertama, harus dilakukan dengan sengaja oleh orang dewasa. Kedua, musti ada tujuan yang akan dicapai. Adapun ketiga, objeknya adalah

orang yang belum dewasa atau anak-anak”. Unsur kesengajaan dalam pendidikan sebagai suatu tuntutan, dikarenakan tidak semua apa yang dilakukan oleh orang tua mengandung maksud edukasi. Tujuan umum dari pendidikan menurut Syafei (2002:12) adalah “kedewasaan anak”. Sedangkan tujuan khusus menurut Syafei (2002:13) dari pendidikan atau disebut juga pengkhususan “tujuan umum timbul mengingat beragam faktor, dari jenis kelamin, pembawaan anak, usia, falsafah negara, kondisi bangsa, keadaan internal dan eksternal anak, dan lainnya”.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, oleh karena itu pendidikan amatlah penting dan sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Apabila dilihat dari fakta permasalahan pendidikan di formal, banyak anak yang memang kurang paham dalam memahami suatu pembelajaran, seperti halnya banyak anak yang harus mengulang dalam pelaksanaan ulangan baik itu ulangan harian, UTS maupun UAS. Dalam buku Psikologi Kependidikan oleh Abin. S.M (1975:275 )

“meskipun tidak seluruh anak mengulang yang dilihat pada kelemahan segi akademis karena faktor sosio-ekonomis dan anthropologis, namun jumlah mengulang itu cukup banyak membawa konsekuensi bagi anak yang mengulang, akses-akses sosio-psikologis, pada umumnya karena kurangnya motivasi untuk belajar, sikap belajar yang kurang positif, perasaan rendah diri dan percaya diri”.

Permasalahan dalam layanan pendidikan formal tersebut, menjadi peluang

bagi peran pendidikan nonformal. Menurut D. Sudjana (2004:74) “berkaitan dengan peranan pendidikan nonformal dalam membantu sekolah dan masyarakat


(11)

3

terhadap masalah tersebut, peranan pendidikan nonformal dalam kaitan dengan pendidikan nonformal adalah sebagai pelengkap, penambah, dan pengganti pendidikan formal. Sebagai pelengkap (complementary education), pendidikan nonformal dapat menyajikan berbagai mata pelajaran atau kegiatan belajar yang belum termuat dalam kurikulum pendidikan formal sedangkan materi pembelajaran atau kegiatan belajar tersebut sangat dibutuhakan oleh anak didik dan masyarakat yang menjadi layanan pendidikan formal tersebut. Sebagai penambah (Suplementary education), pendidikan nonformal dapat memberi kesempatan tambahan pengalaman belajar dalam mata pelajaran yang sama di sekolah kepada mereka yang masih bersekolah atau mereka yang telah menamatkan jenjang pendidikan formal. Tambahan pengalaman belajar ini dilakukan ditempat yang sama atau ditempat lain dengan waktu yang berbeda, seperti halnya bimbingan belajar”.

Bimbingan belajar telah ada sejak lama, kehadirannya merupakan solusi bagi

para pelajar untuk mendapatkan pelajaran extra diluar jam pelajaran formal. Menurut Nurihsan (2003:20) bahwa “Bimbingan Belajar adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik”. Kecemasan siswa dan orangtua telah menjadikannya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga bimbingan belajar. Oleh karena peluang tersebut, maka lahirlah lembaga-lembaga bimbingan belajar. Kondisi demikian menyebabkan adanya persaingan antar lembaga bimbingan belajar untuk berlomba-lomba menarik sebanyak mungkin siswa. Persaingan ini pun membuat lembaga bimbingan belajar berkompetensi dengan melakukan berbagai macam kegiatan pemasaran.

Dari sisi konsumen dapat dilihat dari waktu ke waktu bahwa masyarakat

Indonesia semakin sadar akan pentingnya arti pendidikan, akan tetapi bukan hanya itu saja mereka semakin pintar dalam memilih mana yang terbaik bagi mereka, singkatnya masyarakat Indonesia sudah mulai mengerti akan kualitas. Hal ini berlaku pada lembaga bimbingan belajar , dimana konsumen memiliki


(12)

4

pemikiran yang berbeda tentang sebuah lembaga bimbingan belajar. Jika ditinjau dari sisi konsumen, para konsumen memiliki needs and wants yang ingin dipenuhi, mereka memiliki alasan-alasan atau faktor-faktor yang membuat mereka tertarik untuk mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Menurut Essael (1987:11) “ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan konsumen, (2) pengaruh lingkungan, (3) faktor strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam memberikan informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah harga, produk, distribusi dan promosi”.

Ketiga faktor tersebut juga menjadi dasar orang tua untuk memilih suatu

lembaga bimbingan belajar dalam meningkatkan prestasi anak, oleh karena itu orang tua memiliki kriteria tersendiri dalam memilih lembaga bimbingan belajar yaitu memiliki tempat yang nyaman, terhindar dari kebisingan, memiliki SDM yang berkualitas, memiliki fasilitas belajar yang memadai, peduli terhadap siswa, memiliki bidang pelajaran motivasi belajar, dan bisa meningkatkan prestasi anak menuju prestasi ke arah yang lebih baik.

Berkaitan dengan hal itu, terdapat beberapa ungkapan mengenai alasan orang

tua memilih lembaga bimbingan belajar dalam meningkatkan prestasi anak yaitu orangtua yang anaknya di sekolah cukup berprestasi berusaha mempertahankan prestasi anak, yaitu kekhawatiran orangtua terhadap peringkat anaknya yang takut menurun, memberikan aktivitas yang positif untuk sang anak, ada yang memantau perkembangan belajar sang anak ketika orangtua sibuk, harga bimbel yang sudah semakin terjangkau, berita mouth to mouth dari teman atau orangtua lain bahwa semenjak di bimbelkan nilai anaknya bertambah baik, dan mencari tempat yang bisa membantu mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah (PR) agar nilai harian bisa diperoleh secara maksimal.


(13)

5

Dari hasil penelitian di lapangan, didapat ada beberapa hal yang dilakukan lembaga bimbingan belajar dalam rangka promosi produk bimbel, yaitu menyebarkan informasi berupa leaflett mengenai keberadaan bimbel di setiap kesempatan, memasang spanduk yang menarik dan jelas bahwa di tempat tersebut ada bimbingan belajar, meminta murid yang sudah les di tempat untuk mengajak temannya mendaftar yang nantinya anak tersebut akan mendapatkan reward kepada yang sudah mengajak temannya, menjaga kualitas pengajaran dan kualitas tentor termasuk masalah penampilan mereka dan cara penyampaian materi, mengevaluasi siswa lewat pre atau post test dan memiliki catatan-catatan khusus untuk tiap siswa untuk disampaikan kepada orangtua, sehingga mereka betul-betul merasa anaknya diperhatikan, membuat suasana bimbel berbeda dengan sekolah, melayani kebutuhan siswa dan berusaha untuk mengenal siswa lebih dekat secara personal, selalu mengevaluasi ketika ada siswa yang keluar mengenai penyebabnya, agar bisa diperbaiki jika memang ada kesalahan, buat hal-hal yang membuat siswa merasa in group dengan bimbel dan teman-teman mereka di bimbel, selalu berinovasi untuk pengembangan metode belajar, melibatkan siswa pada aktivitas lain yang masih berkaitan dengan pelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk memfokuskan penelaahan

pada peranan orangtua dalam memilih lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak. Oleh karena itu, penulis menentukan judul penelitian

ini yaitu “ Peranan Orangtua dalam Memilih Lembaga Bimbingan Belajar untuk

Meningkatkan Prestasi Anak (Studi kasus pada orang tua siswa lembaga bimbingan belajar FAMILY PRIVAT yang berada di Jl. Bhayangkara Gg. Rawasalak No.42 Rt. 03 Rw. 07 Kel. Sriwidari Kec. Gunung Puyuh Kota Sukabumi) “.


(14)

6

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang diambil dari hasil studi lapangan di

Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Pada dasarnya setiap orangtua menginginkan anaknya memiliki prestasi akademik yang semakin lama semakin membaik, oleh karena itu pada orangtua siswa di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT ditemukan adanya kekhawatiran orang tua dalam penurunan prestasi anak.

2. Setiap anak memiliki daya tangkap yang berbeda dalam memahami pembelajaran di sekolah, oleh karena itu pada siswa di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT ditemukan adanya permasalahan anak dalam kurangnya memahami pembelajaran di formal.

3. Orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam membimbing pembelajaran anak. Namun, sebagian besar pada orangtua siswa di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT ditemukan adanya kesibukan orangtua dalam membimbing pembalajaran anak.

4. Adanya rasa bangga orangtua terhadap prestasi anak yang baik, melalui Lembaga Bimbingan Belajar. Oleh sebab itu banyak orangtua siswa di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT menganggap yakin ketika anaknya masuk ke Lembaga Bimbingan Belajar maka dari segi prestasi anak akan membaik sehingga akan bisa menjadikan orangtua bangga dengan prestainya yang baik.

5. Ketika orangtua menginginkan anaknya memiliki prestasi yang baik, maka hal tersebut akan terjadi apabila orangtua melakukan sebuah usaha dengan sebaik-baiknya. Namun, pada orangtua siswa di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT masih adanya orangtua yang memiliki prinsip tidak mau repot dalam mendidik anak.


(15)

7

Berdasarkan hal tersebut, agar dalam penelitian ini lebih terfokus maka

ditentukan rumusan masalah yaitu peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar untuk meningkatkan prestasi anak.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui data tentang layanan yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar kepada konsumen.

2. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman orangtua terhadap Lembaga Bimbingan Belajar.

3. Untuk mengetahui peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar.

4. Untuk mengetahui perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukan ke lembaga bimbingan belajar.

D.Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dan teknik penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap penelitian dan bertujuan untuk mengetahui kondisi-kondisi aspek tingkah laku manusia, gejala-gejala dan fenomena-fenomena yang nampak.

2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab antara penulis sebagai peneliti dengan responden, yang terfokus pada permasalahan yang sedang diteliti yaitu mengenai peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar untuk meningkatkan prestasi anak.


(16)

8

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan mengenai layanan yang diberikan oleh Lembaga Bimbingan Belajar kepada konsumen, mengenai pengetahuan orangtua terhadap bimbingan belajar, mengenai peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar serta perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dan acuan bagi peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis bagi peneliti dapat memberikan tambahan wawasan dan lebih mengerti serta memahami tentang layananan yang diberikan oleh Lembaga Bimbingan Belajar kepada konsumen, mengenai pengetahuan orangtua terhadap bimbingan belajar, mengenai peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar serta perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar. Selain itu manfaat bagi Lembaga Bimbingan Belajar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan melakukan strategi pemasaran berikutnya agar lebih baik . Tentunya penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pihak lain sebagai sumber informasi dan diharapkan dapat memberi manfaat.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini penulis susun sebagai berikut :

Bab I, berisi pendahuluan yang mencakup : Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian, serta Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II, berupa Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian yang secara garis besarnya mencakup : layanan Lembaga Bimbingan Belajar, pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar, peranan orangtua dalam


(17)

9

memilih Lembaga Bimbingan Belajar serta perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar.

Bab III, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen berikut : Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, Desain Penelitan dan Justifikasi Pemilihan Desain Penelitian, Metode Penelitian dan Justifikasi Penggunaan Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasionalnya, serta Analisis Data.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni : Pengolahan atau Analisis Data dan Pembahasan atau Analisis Temuan yang meliputi tentang gambaran mengenai layanan Lembaga Bimbingan Belajar, pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar, peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar serta perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke lembaga bimbingan belajar.


(18)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian yaitu langkah-langkah yang dipakai untuk mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan di dalam penelitian ini, dengan pembahasannya tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya , dan analisis data.

A. Lokasi dan subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT

yang berada di Jl. Bhayangkara Gg. Rawasalak No.42 Rt.03 Rw.07 Kel.Sriwidari Kec.Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok

tertentu, yang dijadikan sebagai sumber data. M. Surya (1974:8) menyatakan bahwa “populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang dijadikan sebagai sumber data yang berada dalam daerah yang jelas batas-batasnya mempunyai pola-pola kualitas yang unik serta memiliki keseragaman ciri-ciri di dalamnya yang diukur secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan”.

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan, maka yang menjadi

populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah para orangtua murid dan pengelola lembaga bimbingan belajar family privat di Jl. Bhayangkara Gg.Rawasalak No.42 Rt.03 Rw.07 Kel.Sriwidari Kec.Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari orangtua murid sebanyak 3 (tiga) orang yang diambil sempel dari tiga kelompok yaitu berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan tingkat kelas anaknya yang sedang melakukan pembelajaran di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat,


(19)

46

serta 1 (satu) orang pengelola Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat kota sukabumi.

Teknik sampling menurut Gulo (2002: 93) ini “terjadi jika populasi terdiri dari beberapa kelompok dengan karakteristik yang hampir sama, sehingga salah satu di antaranya dapat ditarik sebagai sampel”. Sedangkan Mantra Ida Bagus

(2004: 119) berpendapat bahwa “Pengambilan sampel dilakukan dengan

mengambil sejumlah gugus atau kelompok sebagai sampel dan kemudian semua unsur penelitian dalam kelompok tersebut diteliti semua”. Berdasarkan dengan hal tersebut, maka semua subjek dalam kelompok tersebut dijadikan sebagai responden penelitian. Keuntungan penggunaan teknik sampling ini adalah tidak perlunya daftar kerangka sampling dengan segala unsur-unsurnya.

B.Desain Penelitian

1. Tahap Pralapangan

Tahap pralapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data, ada enam kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami yaitu etika penelitian lapangan. Adapun enam kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam tahapan ini yaitu :

a. Menyususn rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini biasa disebut proposal penelitian. Pada tahapan ini penulis memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan instrument penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, yang dijadikan dasar dalam fokus penelitian yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan peran orangtua dalam memilih lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak.

b. Memilih lapangan lokasi penelitian. Pemilihan lokasi penelitian, penulis melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh penulis dengan kenyataan/praktek di lapangan.


(20)

47

c. Mengurus perizinan. Perizinan ini dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, dintaranya perlengkapan fisik, surat izin melakukan penelitian dari Universitas, kontek dengan daerah yang menjadi latar penelitian yaitu di Lembaga Bimbingan Belajar FAMILY PRIVAT yang berada di Jl.Bhayangkara Gg.Rawasalak No.42 Rt.03 Rw.07 Kel.Sriwidari Kec.Gunung Puyuh Kota Sukabumi, dan perlengkapan pendukung lainnya akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan di lapangan.

e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh penulis sendiri disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis serta responden tersebut dirasakan dapat mewakili keseluruhan.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan ersoalan etika penelitian. Dalam hal ini, karena dalam penelitian kualitataif adalah orang sebagai alat yang mengumpulkan data. Penulis berhubungan dengan orang-orang, baik secara perseorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tata cara hidup dalam latar penelitian, sehingga penulis harus menyesuaikan diri dengan orang-orang yang berada di lingkungan yang akan diteliti.

2. Tahap Kegiatan Lapangan

Tahap kegiatan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan langsung di tempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu :

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pegumpul data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.


(21)

48

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian, adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis diantaranya :

1) Mengadakan wawancara dengan orangtua murid bimbingan belajar family privat sebagai subjek penelitian utama yang difokuskan pada peranan orangtua dalam memilih lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak. 2) Melakukan observasi terhadap lembaga bimbingan belajar family privat. 3. Tahap Analisis Data

Terdapat beberapa prinsip pokok dalam analisis data, prinsip tersebut meliputi konsep dasar, menemukan tema dan merumuskan hipotesis, serta bekerja dengan hipotesis.

4. Analisis data

Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses mengumpulan data, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miler dan Huberman. Menurut Miler dan Huberman dalam Barsowi dan Suwandi (2008:209), menyatakan bahwa

“Aktifitas dalam analisis data mencakup tiga kegiatan yang bersamaan (1) reduksi

data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan (verifikasi). a. Redukasi Data

Redukasi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pengtransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Kegiatan redukasi data yang dilakukan oleh penulis pada awal penelitian diantaranya menentukan kerangka konseptual, menentukan permasalahan, menentukan pendekatan dalam pengumpulan data yaitu membuat ringkasan, memberikan kode aspek-aspek tertentu, mencari tema-tema, menulis memo, dan lain-lain.


(22)

49

Redukasi merupakan bagian dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi. Sehingga interpretasi bisa ditarik. Data yang diredukasi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga dapat mempermudah penulis untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.

b. Penyajian Data/Display Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan/network, dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya harus tertata secara apik. Penyajian data juga berupa bagian dari analisis, bahkan mencakup pula redukasi data.

Dalam penelitian ini, penulis juga melakukan penyajian secara sistematis. Agar lebih mudah untuk dipahami, interaksi anatar bagian-bagiannya dalam konteks yang utuh bukan segmental atau fragmental terlepas satu dengan lainnya. Dalam proses ini, data di klasifikasikan berdasarkan tema-tema inti.

c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kagiatan dari konfigurasi yang utuh. Dalam tahap ini, penulis membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika yang mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap dengan temuan baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban-jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang diperoleh peneliti sebagai hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.


(23)

50

5. Pelaporan

Dalam tahap ini peneliti melakukan kegiatan penyususnan data sehingga menjadi sebuah laporan penelitian yang disusun secara sistematis dalam bentuk skripsi yang akan dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

C. Metode penelitian

Pengertian metode menurut pendapat Bohar Soeharto (1987:146) adalah “cara

kerja untuk dapat memahami suatu objek. Jadi metode penelitian adalah cara

kerja untuk dapat memahami objek penelitian”. Untuk memahami objek

penelitian tersebut, harus melalui cara berfikir yang terencana dan dengan adanya tujuan yang hendak dicapai. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Kartini Kartono (1988:1) yang mendefinisikan bahwa penelitian yaitu “cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik dengan mengadakan penelitian

dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian”. Lebih rinci lagi yang dikemukakan

oleh Winarno Surakhmad (1985:21) yaitu “Metode merupakan cara utama yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Cara utama ini digunakan setelah penyelidikan, mempertimbangan, kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan dalam arti luas, yang biasanya perlu dijelaskan lebih eksplisit dalam setiap penyelidikan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran orangtua dalam memilih

lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif didasari oleh pemikiran bahwa pendekatan tersebut memiliki kesesuaian dengan fokus penelitian yang pada hakikatnya ingin melakukan eksplorasi pada objek penelitian atau memperoleh gambaran secara mendalam mengenai proses dan hasil tentang dari peranan orangtua dalam memilih lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak. Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dan teratur dalam


(24)

51

suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan kepahaman seseorang akan sesuatu, dalam suatu penelitian terdapat kegiatan penyelidikan yaitu, mencari fakta-fakta secara teliti dan teratur dengan kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan serta menyelidiki untuk menjelaskan suatu fenomena.

Dengan demikian metode penelitian merupakan cara dalam memecahkan suatu

permasalahan dalam proses penelitian. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Sugiyono (2011:3) bahwa “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Artinya

metode penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari objek yang sedang diteliti berdasarkan data-data dan dapat diuji kevaliditasannya. Pemilihan metode penelitian dilandaskan pada suatu permasalahan yang akan diteliti, karena penggunaan metode penelitian secara tepat menunjukkan tingkat relevansi dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan pada tujuan penelitian yang penulis susun yaitu untuk mengungkapkan data tentang peranan orangtua dalam memilih lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, serta tertuju kepada masalah yang actual.

Hal ini didasarkan kepada pernyataan Winarno Surakhmad (1982:140) tentang

“metode deskriptif yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada sekarang, pada masalah-masalah yang aktual, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (karena metode ini sering disebut metode analitik)”. Jadi penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan masalah dengan penyusunan data, dijelaskan, kemudian dianalisa.


(25)

52

Bertitik tolak dari tujuan yang telah dirumuskan, peneliti dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif mengenai peranan orangtua dalam memilih lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anak. Masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini, yang pertama adalah bagaimana upaya yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar dalam memberikan layanan kepada konsumen?, yang kedua adalah bagaimana pemahaman orangtua akan bimbingan belajar?, yang ketiga adalah bagaimana peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar?, serta yang keempat adalah perubahan apa yang terjadi pada prestasi anak ketika sudah dimasukan ke lembaga bimbingan belajar?.

D. Definisi Operasional

1. Peran Orangtua

Menurut Norcholis Madjid dalam Jeffy (2011:58) “peran orangtua adalah peran tingkah laku, tulada atau teladan, dan pola-pola hubungannya dengan anak yang dijiwai dan disemangati oleh nilai-nilai keagamaan menyeluruh”. Peran orangtua menurut Stainback dan susan dalam Jeffy (2011;58) antara lain :

a. Peran sebagai fasilitator, orangtua bertanggung jawab menyediakan diri untuk terlibat dalam membantu belajar anak di rumah, mengembangkan keterampilan belajar yang baik, memajukan pendidikan dalam keluarga dan menyediakan sarana alat belajar seperti tempat belajar, penerang yang cukup, buku-buku pelajaran dan alat-alat tulis.

b. Peran sebagai motivator, orangtua akan memberikan motivasi kepada anak dengan cara meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas rumah, mempersiapkan anak untuk menghadapi ulangan, mengendalikan stress yang berkaitan dengan sekolah, mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah dan memberi penghargaan terhadap prestasi belajar anak dengan memberikan hadiah maupun kata-kata pujian.


(26)

53

c. Peran sebagai pembimbing atau pengajar, orangtua akan memberikan pertolongan kepada anak dengan siap membantu belajar melalui pemberian penjelasan pada bagian yang sulit dimengerti oleh anak, membantu anak mengatur waktu belajar, dan mengatasi masalah belajar dan tingkah laku anak yang kurang baik.

2. Bimbingan Belajar

Menurut A J Jones “Bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya”. Sedangkan Menurut L D Crow dan A Crow,

“bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya”.

3. Prestasi Belajar

Menurut Tu’u,s (2004: 75) “Prestasi belajar merupakan penguasan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Sedangkan Menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah “kesempurnaan

yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yakni : kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif ini yang berperan sebagai instrument penelitian adalah peneliti sendiri. Sebagaimana yang disampaikan oleh Moloeng (2007:121) bahwa

: “kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana,

pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi


(27)

54

berinteraksi dengan sumber data (sumber informasi) dalam suatu wawancara bebas dan mengamati situasi sosial dan kegiatan.

Langkah di atas, diharapkan data yang terkumpul dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi yang meyakinkan peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan memenuhi persyaratan peneliti kualitatif.

F. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama dari penelitian untuk mendapatkan data. Alat yang digunakan

adalah buku catatan dan camera fhoto untuk mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan wawancara terhadap orangtua siswa di lembaga bimbingan belajar family privat sukabumi. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Jenis pengumpulan data tersebut, menurut peneliti yang sesuai karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu bentuk pengumpulan data. Observasi merupakan suatu cara yang sangat bermanfaat, sistematik, dan selektif dalam mengamati dan mendengarkan interaksi atau fenomena yang terjadi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipatif sehingga peneliti tidak terlibat di dalam kegiatan peran orangtuanya maupun pembelajaran dalam bimbingan belajarnya.

Sugiono (2011:204) menjelaskan observasi partisipatif dan non partisipatif

sebagai berikut: “…dalam observasi partisipatif peneliti terlibat langsung dengan

aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka observasi non partisipatif tidak

terlibat dan hanya sebagai pengamat independent”. Sedangkan Sutrisno Hadi

(1986) dalam Sugiyono (2011:203) mengemukakan bahwa “observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses


(28)

55

a. Bagaimana upaya yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar dalam memberikan layanan kepada konsumen?

b. Bagaimana pemahaman orangtua terhadap Lembaga Bimbingan Belajar? c. Bagaimana peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar

untuk meningkatkan prestasi anak?

d. Bagaimana perubahan yang terjadi pada prestasi anak setelah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar?

2. Wawancara

Menurut Moleong (2007:186) bahwa “wawancara adalah percakapan tertentu, sifat pertanyaan tidak terstruktur. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu wawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

Dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang paling sering digunakan dan merupakan teknik yang efektif. Wawancara sering digunakan untuk mendapatkan informasi dari orang atau masyarakat. Setiap interaksi orang per orang diantara satu atau lebih individu dengan tujuan yang spesifik dalam pikirannya disebut sebagai wawancara.

Dalam wawancara kita dapat mengetahui inti yang terkandung dalam pikiran responden sehingga tidak dapat kita ketahui melalui observasi. Data yang diperoleh dapat berupa verbal maupun non verbal. Data verbal biasanya diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab. Data non verbal pun tidak kurang pentingnya seperti gerak gerik badan, tangan atau perubahan mimik wajah ketika responden diwawancarai, sebab hal tersebut mempunyai makna tersendiri. Sehingga dapat dijelaskan oleh Nasution (2003:70) bahwa “pesan verbal kaya akan informasi sedangkan pesan non verbal kaya akan konteks”. Keduanya diperlukan untuk memahami makna ucapan dalam wawancara.

Adapun pertanyaan penelitian yang ditanyakan dengan menggunakan metode wawancara adalah:


(29)

56

a. Layanan yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar family privat kepada konsumen.

b. Pemahaman orangtua terhadap Lembaga Bimbingan Belajar.

c. Peranan yang dilakukan orangtua murid dalam memilih lembaga bimbingan belajar.

d. Perubahan prestasi anak setelah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar. Sedangkan subjek penelitian yang digunakan metode wawancara tersebut adalah:

a. Orangtua murid lembaga bimbingan belajar family privat b. Pengelola lembaga bimbingan belajar family privat 3. Studi Dokumentasi

Peneliti akan menggunakan dokumentasi ini sebagai pelengkap dalam penelitian, sehingga peneliti akan mendapatkan data lain dengan mengumpulkan dan mempelajari data yang dikumpulkan. Dalam hal ini Arikunto (2009:236) mengungkapkan bahwa “metode dokumentasi dalam metode untuk pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa transkrip, catatan buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain-lain”.

Sehingga dalam metode dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif tempat yang menjadi objek penelitian, serta dapat mengetahui administrasi suatu lembaga tempat penelitian berlangsung. Adapun tujuan tersebut dilakukan untuk melengkapi data yang sudah dihasilkan dari proses observasi dan wawancara.

4. Studi Litelatur/Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian, dalam pencarian teori peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian, dan sumber-sumber lainnya


(30)

57

yang sesuai. Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, studi kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

5. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2011:337) mengemukakan bahwa “aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction,

data display, dan conclusion”.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan

dan keluasan dalam wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah melakukan redukasi data, data ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel

dan sebagainya. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2011:341) menyatakan “The most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion/Kesimpulan

Penarikan atau kesimpulan pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara

sesuai dengan temuan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian kualitatif diharapkan adalah menemukan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi, pembahasan dan temuan penelitian yang telah diuraikan dimuka tentang peranan orangtua dalam meilih Lembaga Bimbingan Belajar untuk meningkatkan prestasi anak, pada bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan dan memberikan saran sebagai berikut : 1. Layanan yang diberikan oleh Lembaga Bimbingan Belajar kepada

konsumen. Apabila dilihat dari Layanan Lembaga Bimbingan Belajar terhadap konsumen (orangtua murid dan murid), sebagian besar mereka mengatakan bahwa dari segi layanan pemasaran, lembaga tersebut melakukannya dengan keterjangkauan para orangtua. Hal ini dapat dilihat dari layanan pemasaran yang berupa harga, produk, distribusi dan promosi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka para orangtua murid menyatakan bahwa dari segi harga sangat terjangkau dengan penghasilan atau perekonomian mereka, dari segi produk sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para anak-anaknya akan tetapi hanya bagi anak SD saja, dari segi distribusi juga sudah cukup membantu banyak para orangtua murid yang akan memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar, serta dari segi promosi juga sangat bisa menggugah dan memikat para orangtua murid untuk sesegera mungkin mendaftarkan dan memasukkan anaknya ke Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Sedangkan apabila dilihat dari segi layanan jasa, para orangtua murid mengatakan adanya sikap yang baik serta ramah tamah dalam pemberian layanan kepada para konsumen (Orangtua murid dan murid).

2. Pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar. Apabila dilihat dari pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar, sebagian besar para orangtua murid belum memahami bimbingan belajar secara menyeluruh, mereka hanya mengetahui bimbingan belajar yang singkat dan inti dari


(32)

98

bimbingan belajar tersebut. Sebagian besar mereka mengetahuinya didapatkan dari pendengaran orang, baik itu dari teman atau tetangganya maupun dari anaknya itu sendiri, akan tetapi ada sebagian kecil para orangtua murid mengetahui apa itu bimbingan belajar didapat dari sumber buku dengan cara membacanya.

3. Peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar. Apabila dilihat dari peranan orangtua, sebagian besar para orangtua murid di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi berperan aktif dalam memilih bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anaknya. Hal ini dapat dikatakan, karena dapat dilihat dari peranannya sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi kebutuhan anak, peranannya sebagai motivator yaitu para orangtua murid selalu memberikan berbagai motivasi kepada anak untuk ke arah yang lebih baik, serta peranannya sebagai pembimbing yaitu para orangtua selalu melakukan bimbingan terhadap pembelajaran anak ketika anak sedang belajar di rumah.

4. Perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar. Para orangtua mengatakan bahwa sebagian besar anaknya yang di masukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar, memiliki perubahan prestasi ke arah yang lebih baik dari prestasi sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan prestasi yang terdapat dalam raport, perubahan proses belajar, adanya peningkatan pemahaman yang cepat serta kepedulian terhadap prestasinya lebih peduli sehingga mereka berusaha dengan keras dalam meningkatkan prestasinya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang akan diberikan oleh peneliti kepada beberapa pihak yang bersangkutan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Orangtua Murid Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Bagi para orangtua diharapkan sebelum memasukan anak ke Lembaga Bimbingan Belajar, disarankan agar memahami dulu bimbingan


(33)

99

belajar itu sendiri, pengertian bimbingan belajar, fungsi, manfaat maupun tujuannya. Selain dari itu juga para orangtua diharapkan membaca informasi mengenai bimbingan belajar baik itu dari buku, internet maupun dari sumber baca apapun yang berkaitan dengan bimbingan belajar, dan apabila mengetahuinya dari cerita orang diharapkan menanyakan secara mendetail atau terperinci agar para orangtua memahami bimbingan belajar. 2. Bagi Pengelola Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Diharapkan agar menambah program bimbingan belajar yang lebih luas lagi tingkatannya seperti adanya program untuk tingkat SMP dan SMA. Karena apabila dilihat dari segi peluang, sangat banyak para konsumen yang berminat untuk melakukan pebelajaran di lembaga bimbingan belajar ini. Serta Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat ini diharapkan memberikan arahan-arahan mengenai bimbingan belajar kepada para konsumen yang sudah mendaftarkan anaknya masuk ke lembaga bimbingan belajar ini, terutama kepada para orangtua agar mereka bisa memahami apa itu bimbingan belajar dan supaya tidak terjadi salah persepsi antara tujuan orangtua membimbelkan anaknya dengan tujuan yang sebenarnya di lembaga bimbingan belajar.


(34)

100

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A.(1991).Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Ahmadi, A dan Supriyono, W.(2004).Psikologi Belajar (edisi revisi).Jakarta:Rineka Cipta.

Bungin, B.(2005).Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:Kencana. Gulo, W.(2002).Metodologi Penelitian.Jakarta:Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Ida, M. B.(2004).Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Kartono, K.(1983).Pengantar Metodologi Research Sosial.Bandung: Alumni.

Ketut, D.S.(2002).Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling Di Sekolah.Jakarta:Rineka Cipta.

Kotler dan Philip.(2000).Manajemen Pemasaran Edisi Millenium.Alih Bahasa Hendra Teguh (ed, Ronny A. Rusli, SE, AKT):Jakarta. Nasution.(1982).Didaktis Azas-azas Mengajar.Bandung:Jemmars.

Nawawi, H.(1981).Pengaruh Hubungan Manusiawi Murid Terhadap

Prestasi Belajar di SD.analisis pendidikan vol 1.

Sadulloh, U, Robandi, B dan Muharram, A.(2007).PEDAGOGIK. Bandung:Cipta Utama.

Slameto.(2003).Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana, D.(2004).Pendidikan Nonformal (Nonformal Education) Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung dan Azas.Bandung:Falah Production.

Sudjana, N.(2005).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, J. A dan Hufad, A.(2006).Sosiologi Antropologi Pendidikan.Bandung:UPI PRESS.


(35)

101

Surakhmad, W.(1982).Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metodik.Bandung:Tarsito.

Surakhmad, W.(2004).Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung:PT.Tarsito Bandung.

Suryabrata, S.(1994).Metodologi Penelitian.Jakarta:PT.Raja Grafindo. Syah, M.(2003).Psikologi Belajar.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Syamsudin, A. M.(1975).Psikologi Kependidikan.Bandung:PT.Remaja

Rosdakarya.

Syamsudin, A. M.(2002).Psikologi Kepribadian.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, A. M.(2003).Psikologi Kepribadian.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, A. M.(2005).Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem

Pengajaran Modul Prinsip Dasar Umum Perilaku, Prinsip Dasar Perkembangan Prilaku dan Pribadi, Prinsip Dasar Belajar Mengajar, dan Prinsip Dasar Bimbingan Belajar.Bandung:PT.

Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan

Nasional,(Online),(http//www.depdiknas.go.id/UU RI No

20/2003-Sistem Pendidikan Nasional,html,diakses 25 Februari 2013).

Wingkel, W. S.(1984).Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.Jakarta:Gramedia.

Yusuf, S dan Nurihsan, J.(2005).Landasan Bimbingan dan Konseling.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.


(1)

57

yang sesuai. Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, studi kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

5. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2011:337) mengemukakan bahwa “aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion”.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dalam wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah melakukan redukasi data, data ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan sebagainya. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2011:341) menyatakan “The most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion/Kesimpulan

Penarikan atau kesimpulan pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara sesuai dengan temuan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian kualitatif diharapkan adalah menemukan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi, pembahasan dan temuan penelitian yang telah diuraikan dimuka tentang peranan orangtua dalam meilih Lembaga Bimbingan Belajar untuk meningkatkan prestasi anak, pada bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan dan memberikan saran sebagai berikut : 1. Layanan yang diberikan oleh Lembaga Bimbingan Belajar kepada

konsumen. Apabila dilihat dari Layanan Lembaga Bimbingan Belajar terhadap konsumen (orangtua murid dan murid), sebagian besar mereka mengatakan bahwa dari segi layanan pemasaran, lembaga tersebut melakukannya dengan keterjangkauan para orangtua. Hal ini dapat dilihat dari layanan pemasaran yang berupa harga, produk, distribusi dan promosi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka para orangtua murid menyatakan bahwa dari segi harga sangat terjangkau dengan penghasilan atau perekonomian mereka, dari segi produk sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para anak-anaknya akan tetapi hanya bagi anak SD saja, dari segi distribusi juga sudah cukup membantu banyak para orangtua murid yang akan memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar, serta dari segi promosi juga sangat bisa menggugah dan memikat para orangtua murid untuk sesegera mungkin mendaftarkan dan memasukkan anaknya ke Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Sedangkan apabila dilihat dari segi layanan jasa, para orangtua murid mengatakan adanya sikap yang baik serta ramah tamah dalam pemberian layanan kepada para konsumen (Orangtua murid dan murid).

2. Pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar. Apabila dilihat dari pemahaman orangtua terhadap bimbingan belajar, sebagian besar para orangtua murid belum memahami bimbingan belajar secara menyeluruh, mereka hanya mengetahui bimbingan belajar yang singkat dan inti dari


(3)

98

bimbingan belajar tersebut. Sebagian besar mereka mengetahuinya didapatkan dari pendengaran orang, baik itu dari teman atau tetangganya maupun dari anaknya itu sendiri, akan tetapi ada sebagian kecil para orangtua murid mengetahui apa itu bimbingan belajar didapat dari sumber buku dengan cara membacanya.

3. Peranan orangtua dalam memilih Lembaga Bimbingan Belajar. Apabila dilihat dari peranan orangtua, sebagian besar para orangtua murid di Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi berperan aktif dalam memilih bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi anaknya. Hal ini dapat dikatakan, karena dapat dilihat dari peranannya sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi kebutuhan anak, peranannya sebagai motivator yaitu para orangtua murid selalu memberikan berbagai motivasi kepada anak untuk ke arah yang lebih baik, serta peranannya sebagai pembimbing yaitu para orangtua selalu melakukan bimbingan terhadap pembelajaran anak ketika anak sedang belajar di rumah.

4. Perubahan prestasi anak ketika sudah dimasukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar. Para orangtua mengatakan bahwa sebagian besar anaknya yang di masukkan ke Lembaga Bimbingan Belajar, memiliki perubahan prestasi ke arah yang lebih baik dari prestasi sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan prestasi yang terdapat dalam raport, perubahan proses belajar, adanya peningkatan pemahaman yang cepat serta kepedulian terhadap prestasinya lebih peduli sehingga mereka berusaha dengan keras dalam meningkatkan prestasinya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang akan diberikan oleh peneliti kepada beberapa pihak yang bersangkutan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Orangtua Murid Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Bagi para orangtua diharapkan sebelum memasukan anak ke Lembaga Bimbingan Belajar, disarankan agar memahami dulu bimbingan


(4)

belajar itu sendiri, pengertian bimbingan belajar, fungsi, manfaat maupun tujuannya. Selain dari itu juga para orangtua diharapkan membaca informasi mengenai bimbingan belajar baik itu dari buku, internet maupun dari sumber baca apapun yang berkaitan dengan bimbingan belajar, dan apabila mengetahuinya dari cerita orang diharapkan menanyakan secara mendetail atau terperinci agar para orangtua memahami bimbingan belajar. 2. Bagi Pengelola Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat Kota Sukabumi. Diharapkan agar menambah program bimbingan belajar yang lebih luas lagi tingkatannya seperti adanya program untuk tingkat SMP dan SMA. Karena apabila dilihat dari segi peluang, sangat banyak para konsumen yang berminat untuk melakukan pebelajaran di lembaga bimbingan belajar ini. Serta Lembaga Bimbingan Belajar Family Privat ini diharapkan memberikan arahan-arahan mengenai bimbingan belajar kepada para konsumen yang sudah mendaftarkan anaknya masuk ke lembaga bimbingan belajar ini, terutama kepada para orangtua agar mereka bisa memahami apa itu bimbingan belajar dan supaya tidak terjadi salah persepsi antara tujuan orangtua membimbelkan anaknya dengan tujuan yang sebenarnya di lembaga bimbingan belajar.


(5)

100

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A.(1991).Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Ahmadi, A dan Supriyono, W.(2004).Psikologi Belajar (edisi revisi).Jakarta:Rineka Cipta.

Bungin, B.(2005).Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:Kencana. Gulo, W.(2002).Metodologi Penelitian.Jakarta:Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Ida, M. B.(2004).Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Kartono, K.(1983).Pengantar Metodologi Research Sosial.Bandung: Alumni.

Ketut, D.S.(2002).Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah.Jakarta:Rineka Cipta.

Kotler dan Philip.(2000).Manajemen Pemasaran Edisi Millenium.Alih Bahasa Hendra Teguh (ed, Ronny A. Rusli, SE, AKT):Jakarta. Nasution.(1982).Didaktis Azas-azas Mengajar.Bandung:Jemmars.

Nawawi, H.(1981).Pengaruh Hubungan Manusiawi Murid Terhadap Prestasi Belajar di SD.analisis pendidikan vol 1.

Sadulloh, U, Robandi, B dan Muharram, A.(2007).PEDAGOGIK. Bandung:Cipta Utama.

Slameto.(2003).Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana, D.(2004).Pendidikan Nonformal (Nonformal Education) Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung dan Azas.Bandung:Falah Production.

Sudjana, N.(2005).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, J. A dan Hufad, A.(2006).Sosiologi Antropologi Pendidikan.Bandung:UPI PRESS.


(6)

Surakhmad, W.(1982).Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metodik.Bandung:Tarsito.

Surakhmad, W.(2004).Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung:PT.Tarsito Bandung.

Suryabrata, S.(1994).Metodologi Penelitian.Jakarta:PT.Raja Grafindo. Syah, M.(2003).Psikologi Belajar.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Syamsudin, A. M.(1975).Psikologi Kependidikan.Bandung:PT.Remaja

Rosdakarya.

Syamsudin, A. M.(2002).Psikologi Kepribadian.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, A. M.(2003).Psikologi Kepribadian.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, A. M.(2005).Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul Prinsip Dasar Umum Perilaku, Prinsip Dasar Perkembangan Prilaku dan Pribadi, Prinsip Dasar Belajar Mengajar, dan Prinsip Dasar Bimbingan Belajar.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional,(Online),(http//www.depdiknas.go.id/UU RI No 20/2003-Sistem Pendidikan Nasional,html,diakses 25 Februari 2013).

Wingkel, W. S.(1984).Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.Jakarta:Gramedia.

Yusuf, S dan Nurihsan, J.(2005).Landasan Bimbingan dan Konseling.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT JASA LBB (Lembaga Bimbangan Belajar) DENGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTATIP JEMBER

0 7 127

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 0

PERAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK BERKESULITAN BELAJAR

0 11 114

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGANDI SEKOLAH DAN BIMBINGAN ORANGTUA DENGAN HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN DI SEKOLAH DAN BIMBINGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

0 0 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GAMA ’88 DI SURAKARTA.

0 0 14

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Keikutsertaan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Siswa SMP.

0 0 15

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Keikutsertaan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Siswa SMP.

0 2 16

PROGRAM BIMBINGAN SEKS UNTUK ORANGTUA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

1 7 44

Kontribusi Determinan-Determinan Terhadap Intention Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar "X" Bandung.

0 0 70

MOTIVASI ORANGTUA DALAM MEMILIH PAUD DITINJAU DARI PROFIL LEMBAGA PENDIDIKAN

0 1 60