Kontribusi Determinan-Determinan Terhadap Intention Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar "X" Bandung.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kontribusi attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar”X” Bandung. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan ukuran sampel sebesar 44 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner intention dan determinan-determinannya yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Planned Behavior (Icek, Ajzen, 2005). Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan construct validity dan diperoleh 16 item yang valid, dengan kisaran validitas 0,454-0,562 untuk determinan attitude toward the behavior, dengan kisaran validitas sebesar 0,495-0,566 untuk subjective norm, dengan kisaran validitas sebesar 0,461-0,581 untuk perceived behavioral control, dengan kisaran validitas sebesar 0,482-0,631 untuk intention. Reliabilitas alat ukur menggunakan alpha cronbach sebesar 0,76247. Data hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik multiple regresi.

Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa attitude toward the behavior memberikan kontribusi terbesar dan siginfikan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik yaitu sebesar 56,9%. Perceived behavioral control memberikan kontribusi kedua dan secara signifikan mempengaruhi intention untuk meningkatkan prestasi akademik yaitu sebesar 24,9%. Subjective norms memberikan kontribusi terkecil daripada kedua determinan yang lain secara signifikan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik yaitu sebesar 23,1%.

Berdasarkan penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian mengenai kontribusi dukungan sosial, suasana hati senang, cara mengajar guru terhadap belief dari determinan attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control. Saran pada siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung untuk melakukan diskusi kelompok dengan teman-temannya untuk lebih memahami materi pelajaran, selain belajar dan berlatih soal di rumah dan juga meningkatkan kesadaran sikap dengan cara meminta/mengajukan konseling di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung. Selain itu, saran bagi Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung terutama staf pengajar atau tentor disarankan untuk memberikan penjelasan kepada siswa mengenai manfaat materi yang diajarkan, sering memberikan latihan soal serta mengajar dengan cara yang menyenangkan sehingga menumbuhkan semangat siswa untuk belajar serta memberikan penghargaan atau hadiah bagi siswa yang berprestasi.Saran bagi orang tua dari siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung untuk mengingatkan anaknya untuk sering berlatih soal dan mengulang materi pelajaran.


(2)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

Lembar Judul

Lembar Pengesahan

Pernyataan Keaslian Skripsi

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR BAGAN...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ...1

1.2.Identifikasi Masalah ...8

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian ...9

1.3.1. Maksud Penelitian ...9

1.3.2. Tujuan Penelitian ...9

1.4. Kegunaan Penelitian ...9

1.4.1. Kegunaan Ilmiah ...9

1.4.2. Kegunaan Praktis ...10

1.5. Kerangka Pemikiran ...10


(3)

Universitas Kristen Maranatha ix

1.7. Hipotesis ...17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Planned Behavior ...19

2.1.1 Pengertian Planned Behavior ...19

2.1.2 Intention ...21

2.1.3 Attitude Toward The Behavior ...21

2.1.4 Subjective Norms ...23

2.1.5 Perceived Behavior Control ...24

2.1.6 Pengaruh Determinan-Determinan Terhadap Intention ...25

2.1.7 Background Factors ...27

2.1.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Intentionmenjadi Perilaku ...28

2.1.8.1. Ketidaksesuaian Antara Intention dengan Perilaku ...28

2.1.8.2. Control Factors...30

2.1.9 Target, Action, Context, and Time ...31

2.2 Remaja... ...32

2.2.1 Pengertian Masa Remaja...32

2.2.2 Batasan-batasan Masa Remaja...33

2.2.3 Perkembangan Fisik Remaja ...33


(4)

Universitas Kristen Maranatha x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian ...36

3.2. Bagan Rancangan Penelitian ...36

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...37

3.2.1. Variabel Penelitian ...37

3.2.2. Definisi Operasional ... 37

3.4. Alat Ukur ...38

3.4.1. Alat Ukur Intention dan Determinan-Determinannya ...38

3.4.2. Prosedur Pengisian ...39

3.4.3. Sistem Penilaian ...39

3.4.4. Data Pribadi dan Data Penunjang ...40

3.4.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ...40

3.4.5.1. Validitas Alat Ukur ...,...40

3.4.5.2. Reliabilitas Alat Ukur ...41

3.5. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ...42

3.5.1. Populasi Sasaran ...42

3.5.2. Karakteristik Populasi ...42

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel ...43

3.6. Teknik Analisis Data ...43


(5)

Universitas Kristen Maranatha xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian...45

4.1.1. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ...45

4.1.2. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ...46

4.1.3. Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Mengikuti Bimbingan Belajar...46

4.1.4. Gambaran Subjek Berdasarkan Kelas...47

4.2. Gambaran Hasil Penelitian...48

4.2.1. Kontribusi determinan-determinan terhadap intention...48

4.2.2. Uji Hipotesis...48

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian...50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...59

5.2. Saran...60

DAFTAR PUSTAKA ...61

DAFTAR RUJUKAN ...62 LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.4.1 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur ...38

Tabel 3.4.3 Sistem Penilaian...39

Tabel 4.1.1 Gambaran Jenis Kelamin...46

Tabel 4.1.2 Gambaran Usia...47

Tabel 4.1.3 Gambaran Lama Mengikuti Bimbingan Belajar...47

Tabel 4.1.4 Gambaran Kelas...48

Tabel 4.2.1 Kekutan Kontribusi Determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik...49

Tabel 4.2.2.1 Signifikansi Attitude toward the behavior terhadap intention...49

Tabel 4.2.2.2 Signifikansi Subjective norms terhadap intention...50


(7)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Kerangka Pemikiran ...16 Bagan 2.1.1 Teori Planned Behavior ...20 Bagan 3.1 Rancangan penelitian ...36


(8)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Planned Behavior

Lampiran 2 Alat Ukur Planned Behavior Lampiran 3 Kuesioner Data Penunjang Lampiran 4 Karakteristik Responden

Lampiran 5 Hasil Data Mentah Kuesioner Planned Behavior Lampiran 6 Skor/Hasil Jawaban Data Primer Responden

Lampiran 7 Crosstabbulation Determinan-determinan (Attitude Toward the Behavior, Subjective Norms dan Perceived Behavior Control) dengan Intention

Lampiran 8 Crosstabbulation Data Penunjang dengan Attitude Toward the Behavior

Lampiran 9 Crosstabbulation Data Penunjang dengan Subjective Norms

Lampiran 10 Crosstabbulation Data Penunjang dengan Perceived Behavior Control


(9)

LAMPIRAN 1

Hasil Perhitungan Validitasdan


(10)

Validitas dan Reliabilitas AlatUkur (Kuesioner Planned Behavior) A. Validitas Intention

No Item Koefisien Keterangan

4 0,521 Diterima

8 0,631 Diterima

12 0,538 Diterima

16 0,482 Diterima

B. Validitas Attitude toward the behavior No Item Koefisien Keterangan

3 0,454 Diterima

7 0,506 Diterima

11 0,497 Diterima

15 0,562 Diterima

C. Validitas Subjective Norms

No Item Koefisien Keterangan

2 0,566 Diterima

6 0,561 Diterima

10 0,512 Diterima


(11)

D. Validitas Perceived behavior control No Item Koefisien Keterangan

1 0,499 Diterima

5 0,461 Diterima

9 0,503 Diterima

13 0,581 Diterima

E. Reliabiltas


(12)

LAMPIRAN 2


(13)

Alat Ukur Planned Behavior

KATA PENGANTAR

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik pada Siswa SMA Di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung”. Oleh karena itu saya bermaksud mengambil data dalam rangka melengkapi penelitian ini.

Saya sangat mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini. Jawaban saudara tidak akan dinilai benar atau salah. Oleh karena itu, saudara diharapkan untuk mengisi dengan sungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya sesuai dengan pribadi Saudara sendiri mengenai hal-hal tersebut. Identitas dan jawaban Saudara akan saya rahasiakan dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang saudara berikan akan bermanfaat bagi penelitian ini.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Hormat kami, Peneliti


(14)

Data Pribadi

Usia : ………

Kelas : ………

Sudah berapa lama mengikuti bimbingan belajar : ………

Petunjuk pengisian:

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan dengan tujuh pilihan jawaban yang berkaitan dengan intention (niat) beserta determinan-determinannya untuk meningkatkan prestasi akademik. Jawablah semua pernyataan tersebut sesuai dengan diri Saudara dengan cara melingkari angka yang sesuai pada setiap nomor.

Contoh :

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini sangat baik, maka lingkari angka 1. Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini cukup baik, maka lingkari angka 2, demikian seterusnya.

Dalam menjawab, harap diingat point-point berikut ini:

- Pastikan untuk menjawab seluruh nomor, jangan sampai ada nomor yang tidak diisi.


(15)

1. Bagi saya meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang…. Mudah : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sulit

2. Keluarga saya berpikir bahwa....

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus meningkatkan prestasi akademik

3. Bagi saya meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang…. Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

4. Saya berencana untuk meningkatkan prestasi akademik ....

Sesuai dengan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak sesuai dengan diri saya diri saya

5. Saya sendiri yang memutuskan untuk meningkatkan atau tidak meningkatkan prestasi akademik ….

Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju

6. Sebagian besar teman saya berpikir bahwa….

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus meningkatkan prestasi akademik

7. Bagi saya meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang.... Penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak penting

8. Saya….

Akan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan meningkatkan prestasi akademik


(16)

9. Saya yakin bahwa jika saya mau, saya dapat meningkatkan prestasi akademik ….

Benar : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah

10. Guru berpikir bahwa….

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus meningkatkan prestasi akademik

11. Bagi saya meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang…. Menyenangkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak menyenangkan

12. Saya….

Akan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan berusaha meningkatkan prestasi akademik

13. Bagi saya meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang…. Mungkin: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mungkin

14. Tentor saya berpikir bahwa ....

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus meningkatkan prestasi akademik

15. Bagi saya meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang.… Menarik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Membosankan

16. Saya berniat untuk meningkatkan prestasi akademik …. Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju


(17)

LAMPIRAN 3


(18)

Data penunjang

Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban yang menurut Saudara paling menggambarkan diri Saudara. Pada beberapa pertanyaan lain, Saudara diminta untuk menuliskan jawaban Saudara pada tempat yang telah tersedia. Isilah pertanyaan tersebut dengan lengkap dan jelas.

Behavioral Beliefs

1. Saya akan dapat meningkatkan prestasi akademik, jika saya mendapatkan nilai ulangan yang baik

Tidak Sesuai : 1 : 2: 3 : 4 : 5 : 6 : 7 Sesuai

2. Saya akan dapat meningkatkan prestasi akademik, jika saya lebih memahami materi pelajaran

Tidak Sesuai : 1 : 2: 3 : 4 : 5 : 6 : 7 Sesuai

3. Saya akan dapat meningkatkan prestasi akademik, jika saya dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan di sekolah


(19)

Normatif Belief

4. Keluarga (orang tua, saudara) saya berpikir bahwa saya harus meningkatkan prestasi akademik

Tidak Sesuai 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 Sesuai

5. Guru di sekolah saya berpikir bahwa saya harus meningkatkan prestasi akademik

Tidak Sesuai 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 Sesuai

6. Teman-teman saya berpikir bahwa saya harus meningkatkan prestasi akademik

Tidak Sesuai 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 Sesuai

7. Tentor saya berpikir bahwa saya harus meningkatkan prestasi akademik Tidak Sesuai 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 Sesuai

Control Belief

8. Seberapa sering Saudara merasa kesulitan untuk meningkatkan prestasi akademik


(20)

9. Menurut saudara, apa sajakah manfaat dari sering berlatih soal?

……….. .……… …...……… ………...……….

10.Apakah Saudara mampu meningkatkan prestasi akademik?

a. Mampu

b. Cukup mampu

c. Kurang mampu

11.Menurut Saudara, orang yang paling menuntut Saudara untuk meningkatkan prestasi akademik? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Orang tua d. Teman

b. Saudara e. Tentor

c. Guru f. lain-lain, sebutkan ……….

12.Hal-hal apa saja yang mendukung Saudara untuk belajar lebih giat?

……….. ……… …...….……… ……….………


(21)

13.Hal-hal apa saja yang kurang mendukung Saudara untuk belajar lebih giat?

……… ……… ……… ………

14.Apakah suasana hati berhubungan dengan niat Saudara untuk meningkatkan prestasi akademik? Ya/tidak

Jika “ya”, jawablah pertanyaan no. 15 dan 16

15.Suasana hati seperti apakah yang dapat mendukung saudara dalam meningkatkan prestasi akademik?

.……….……… ………..…… ……… ………..

16. Suasana hati seperti apakah yang dapat menghambat saudara dalam meningkatkan prestasi akademik?

……….. ……… ….………..……… ………


(22)

17.Apakah untuk dapat meningkatkan prestasi akademik saudara memerlukan adanya dukungan dari orang lain? Ya/tidak

Jika ya, bagaimana penghayatan saudara dengan adanya dukungan tersebut? ... ... ...

Jika tidak mengapa? ………..

..………..…… …...………..……… ………...


(23)

LAMPIRAN 4


(24)

Karakteristik Responden

Subjek Usia (tahun)

Kelas Jenis Kelamin

Lama Mengikuti

1 16 10 Perempuan 1 tahun

2 16 11 Perempuan 5 bulan

3 17 11 Perempuan 1 tahun

4 17 11 Perempuan 1 tahun

5 17 11 Laki-laki 1 tahun

6 16 11 Perempuan 2 tahun

7 16 11 Perempuan 4 bulan

8 16 10 Laki-laki 1 tahun

9 17 12 Perempuan 3 tahun

10 18 12 Laki-laki 3tahun

11 17 12 Laki-laki 2 tahun

12 18 12 Perempuan 3 tahun

13 17 12 Laki-laki 1 tahun

14 18 12 Laki-laki 2 tahun

15 17 12 Laki-laki 1 tahun

16 18 12 Perempuan 2 tahun

17 17 12 Perempuan 2 tahun

18 16 11 Laki-laki 1 tahun

19 15 10 Perempuan 4 bulan

20 17 11 Perempuan 1 tahun

21 16 12 Perempuan 1 tahun

22 17 12 Laki-laki 1 tahun

23 18 12 Laki-laki 1 tahun

24 17 12 Perempuan 1 tahun


(25)

26 16 10 Laki-laki 1 tahun

27 16 10 Perempuan 5 bulan

28 15 10 Perempuan 2 tahun

29 16 10 Laki-laki 3 bulan

30 15 10 Laki-laki 5 bulan

31 17 11 Perempuan 2 tahun

32 15 10 Perempuan 4 bulan

33 15 10 Perempuan 1 bulan

34 16 10 Perempuan 2 tahun

35 15 10 Perempuan 1 tahun

36 17 12 Laki-laki 2 tahun

37 16 11 Perempuan 2 tahun

38 16 10 Perempuan 4 tahun

39 15 10 Laki-laki 2 tahun

40 17 12 Perempuan 3 tahun

41 15 11 Laki-laki 5 bulan

42 15 10 Perempuan 1 tahun

43 16 11 Perempuan 1 tahun


(26)

LAMPIRAN 5

Hasil Data Mentah Kuesioner Planned


(27)

Hasil Data Mentah Kuesioner Planned Behavior

NO ATB 3 ATB 7 ATB11 ATB15 SN 2 SN 6 SN10 SN14 PBC1 PBC5 PBC9 PBC13 INT4 INT8 INT12 INT16

1 7 7 7 7 7 6 7 7 3 6 7 6 7 7 7 7

2 7 7 6 6 7 6 7 7 1 6 7 6 7 7 6 7

3 7 7 6 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7

4 7 7 6 6 7 4 4 4 3 7 7 6 7 7 7 7

5 7 7 4 4 6 4 6 6 7 4 7 6 6 7 7 7

6 5 7 6 6 6 7 7 6 5 7 7 7 7 7 6 6

7 7 7 5 4 6 7 7 6 6 4 7 7 4 7 6 7

8 7 7 5 5 7 6 6 6 5 6 7 7 7 7 7 7

9 7 6 7 7 4 7 6 7 2 7 7 7 7 7 7 7

10 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 4 6 6 7


(28)

12 7 7 6 6 4 5 7 7 3 4 7 6 7 6 6 7

13 7 7 6 6 7 6 7 6 7 6 7 7 5 7 6 6

14 6 7 6 6 4 5 6 7 2 6 6 6 6 6 6 7

15 7 7 4 4 7 5 7 6 2 4 7 7 7 6 7 7

16 7 7 2 2 6 6 7 6 2 6 7 7 5 6 6 6

17 6 7 4 4 7 7 6 5 3 1 5 5 6 6 6 6

18 4 6 5 4 5 2 3 3 4 7 6 7 5 6 6 5

19 4 7 4 5 6 4 5 5 4 7 7 7 7 6 7 5

20 4 7 7 7 4 7 4 4 3 1 7 7 7 7 7 6

21 5 7 7 7 6 6 5 7 4 7 6 6 7 6 6 7

22 7 7 4 6 6 4 6 6 3 4 7 7 7 7 7 7

23 6 5 4 4 4 4 4 6 5 6 7 7 6 4 4 5

24 5 7 6 6 3 3 6 3 5 7 7 7 7 7 7 7


(29)

26 7 7 7 7 4 5 4 3 3 1 7 7 7 7 7 7

27 7 7 7 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 7 7

28 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7

29 7 7 6 6 7 6 7 7 6 5 7 7 7 7 6 7

30 7 7 6 6 7 6 6 7 4 7 6 7 6 7 7 7

31 1 3 1 1 7 1 3 7 1 2 2 2 2 3 2 1

32 4 5 4 6 4 1 4 4 5 7 7 7 6 6 3 5

33 6 3 3 3 4 6 5 5 3 2 5 4 7 4 3 4

34 6 5 5 5 4 4 7 4 6 7 7 7 5 5 5 5

35 3 6 3 5 7 5 6 6 3 7 7 6 7 7 7 6

36 5 5 5 6 6 4 6 6 5 6 7 7 5 5 6 6

37 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7

38 6 6 3 3 7 4 7 7 2 5 7 6 7 7 7 7


(30)

40 4 5 4 2 6 4 2 7 5 6 4 6 5 7 6 5

41 4 2 7 5 7 7 2 3 6 3 5 5 5 6 7 4

42 2 4 7 6 6 5 6 5 2 6 3 4 3 7 4 2

43 2 6 3 7 4 3 6 7 5 7 4 7 7 7 4 4


(31)

LAMPIRAN 6


(32)

Skor Hasil Jawaban Data Primer Responden

Responden ATB SN PBC Intention

1 28 27 22 28

2 26 27 20 27

3 26 26 28 28

4 26 19 23 28

5 22 22 24 27

6 24 26 26 26

7 23 26 24 24

8 24 25 25 28

9 27 24 23 28

10 28 28 26 23

11 22 24 22 24

12 26 23 20 26

13 26 26 27 24

14 25 22 20 25

15 22 25 20 27

16 18 25 22 23

17 21 25 14 24

18 19 13 24 22

19 20 20 25 25

20 25 19 18 27

21 26 24 23 26

22 24 22 21 28

23 19 18 25 19

24 24 15 26 28

25 21 23 26 23

26 28 16 18 28

27 28 28 24 28

28 28 28 27 28

29 26 27 25 27

30 26 26 24 27

31 6 18 7 8

32 19 13 26 20

33 15 20 14 18

34 21 19 27 20

35 17 24 23 27

36 21 22 25 22

37 27 28 27 28

38 18 25 20 28

39 20 14 20 15

40 15 19 21 23

41 18 19 19 22

42 19 22 15 16

43 18 20 23 22


(33)

LAMPIRAN 7

Crosstabulation Determinan-determinan

(Attitude Toward The Behavior, Subjective

Norms dan Perceived Behavioral Control)


(34)

Crosstabulation Determinan-determinan dengan intention

Tabel 7.1 Crosstabs Attitude Toward The Behavior dengan Intention

ATB

Intention

Total

Lemah Kuat

Negatif 18 (81,8%) 4 (18,2%) 22 (100%) Positif 4 (18,2%) 18 (81,8%) 22 (100%) Total 22 (50%) 22 (50%) 44 (100%)

Tabel 7.2 Crosstabs Subjective Norms dengan Intention

SN

Intention

Total

Lemah Kuat

Negatif 15 (71,4%) 6 (28,6%) 21 (100%) Positif 7 (30,4%) 16 (69,6%) 23 (100%) Total 22 (50%) 22 (50%) 44 (100%)


(35)

Tabel 7.3 Crosstabs Perceived Behavioral Control dengan Intention

PBC

Intention

Total

Lemah Kuat

Negatif

11 (57,9%)

8 (42,1%)

19 (100%)

Positif

11 (44%)

14 (56%)

25 (100%)

Total

22 (50%)

22 (50%)

44 (100%)


(36)

LAMPIRAN 8

Crosstabulation Data Penunjang denganAttitude

Toward The Behavior

Crosstabulation Behavioral Beliefs dengan Attitude

Toward The Behavior

Crosstabulation ada/tidak ada manfaat dari niat

meningkatkan prestasi akademik dengan Attitude

Toward The Behavior

Crosstabulation manfaat dari pengalaman berlatih

soal dengan Behavior Beliefs


(37)

Crosstabulation Data Penunjang dengan Attitude Toward The Behavior

Tabel 8.1 Crosstabs Behavioral Beliefs dengan Attitude Toward The Behavior

Behavioral

Beliefs

ATB

Total Negatif Positif

Rendah 10

(50%)

10 (50%)

20 (100%)

Tinggi 12

(50%)

12 (50%)

24 (100%)

Total 22

(50%)

22 (50%)

44 (100%)

Tabel 8.2 Crosstabs Ada/Tidak Ada Manfaat dari niat meningkatkan prestasi akademik dengan Attitude Toward The Behavior

Ada/tidak ada manfaat

ATB

Total Negatif Positif

Ada Manfaat

Mendapat nilai yang baik

5 (38,5%) 8 (61,5%) 13 (100%) Lebih memahami materi

pelajaran 8 (50%) 8 (50%) 16 (100%) Tidak ada Manfaat

Perubahan nilai tidak signifikan 9 (60%) 6 (40%) 15 (100%) Total 22 (50%) 22 (50%) 44 (100%)


(38)

Tabel 8.3 Crosstabs Manfaat dari Pengalaman Berlatih soal dengan behavior Belief

Manfaat Berlatih Soal

Behavioral belief

Total Rendah Tinggi

Lebih memahami materi pelajaran 8 (47,1%) 9 (52,9%) 16 (100%)

Terlatih Mengerjakan soal

7 (43,8%) 9 (56,2%) 16 (100%) Hapal Rumus 5 (45,5 %) 6 (54,5%) 11 (100%) Total 20 (45,5%) 24 (54,5%) 44 (100%)


(39)

Crosstabulation Data Penunjang dengan Perceived Behavioral Control

Tabel 10.1 Crosstabs Control Beliefs dengan Perceived Behavioral Control Control

Beliefs

PBC

Total Negatif Positif

Rendah 8

(40%)

12 (60%)

20 (100%)

Tinggi 11

(45,8%)

13 (54,2%)

24 (100%)

Total 19

(43,2%)

25 (56,8%)

44 (100%)

Tabel 10.2 Crosstabs Persepsi mengenai kemampuan untuk meningkatkan prestasi akademik dengan Control Belief

Kemampuan meningkatkan prestasi akademik

Control belief

Total Rendah Tinggi

Mampu 13

(52%)

12 (48%)

25 (100%)

Cukup Mampu 6

(35.3%)

11 (64.7%)

17 (100%)

Kurang Mampu 1

(50%)

1 (50%)

2 (100%)

Total 20

(45.5%)

24 (54.5%)

44 (100%)


(40)

Tabel 10.3 Crosstabs Hal yang mendukung meningkatkan prestasi akademik dengan Control Belief

Hal yang mendukung meningkatkan prestasi

akademik

Control Belief

Total Rendah Tinggi

Dukungankeluarga, guru, tentor, teman 6 (60%) 4 (40%) 10 (100%) Suasana hati Senang 5 (41,7%) 7 (58,3%) 12 (100%)

Lingkungan yang kondusif

4 (44,4%) 5 (56,6%) 9 (100%) Adanya target 2 (40%) 3 (60%) 5 (100%) Materi pelajaran disukai dan

guru menyenangkan 3 (37,5%) 5 (62,5%) 8 (100%) Total 19 (43,2%) 25 (56,8%) 44 (100%)


(41)

Tabel 10.4 Crosstabs Hal yang kurang mendukung meningkatkan prestasi akademik dengan Perceived Behavioral Control

Hal yang kurang mendukung meningkatkan prestasi

akademik

PBC

Total Negatif Positif

Lingkungan yang tidak kondusif

3 (42,9%) 4 (57,1%) 7 (100%) Adanya masalah 5 (62,5%) 3 (37,5%) 8 (100%) Kesibukan/kegiatan lain 3 (33,3%) 6 (66,7%) 9 (100%) Suasana hati 4 (50%) 4 (50%) 8 (100%) Pelajaran atau guru tidak

disukai 4 (33,3%) 8 (66,7%) 12 (27,3%) Total 19 (43,2%) 25 (56,8%) 44 (100%)


(42)

Tabel 10.5 Crosstabs Suasana hati dengan Control Belief

SuasanaHati Control Belief Total Rendah Tinggi

Ada Pengaruh 20 (47,6%) 22 (52,4%) 42 (100%)

Tidak ada pengaruh

0 (0%) 2 (100%) 2 (100%) Total 20 (45,5%) 24 (54,5%) 44 (100%)

Tabel 10.6 Crosstabs Suasana hati yang mendukung untuk meningkatkan prestasi akademik dengan Control Belief

SuasanaHati Control Belief Total

Rendah Tinggi

Senang 20 (47,6%) 22 (52,4%) 42 (100%) Tidak ada 0 (0%) 2 (1000%) 2 (100%) Total 20 (45,5%) 24 (54,5%) 44 (100%)


(43)

Tabel 10.7 Crosstabs suasana hati yang kurang mendukung untuk meningkatkan prestasi akademik dengan Control Belief

Suasanahati Control Belief Total

Rendah Tinggi

Sedih 6

(40%)

9 (60%)

15 (100%)

Gelisah 8

(53,3%)

7 (46,7%)

15 (100%)

Malas 6

(42,9%)

8 (57,1%)

14 (100%)

Total 20

(45,5%)

22 (54,5%)

44 (100%)


(44)

Tabel 10.8 Crosstabs Manfaat dari Pengalaman Berlatih soal dengan Control Belief

Manfaat Berlatih Soal

Control Belief

Total Rendah Tinggi

Lebih memahami materi pelajaran 6 (35,3%) 11 (64,7%) 17 (100%)

Terlatih Mengerjakan soal

7 (43,8%) 9 (56,2%) 16 (100%) Menjadi Hapal rumus 6

(43,2%) 5 (56,8%) 11 (100%) Total 22 (50%) 22 (50%) 44 (100%)


(45)

Crosstabulation Data Penunjang dengan Subjective Norms

Tabel 9.1 Crosstabs Normative Beliefs dengan Subjective Norms Normative

Beliefs

SN

Total Negatif Positif

Rendah 14

(73,7%)

5 (26,3%)

19 (100%)

Tinggi 7

(28%)

18 (72%)

25 (100%)

Total 21

(47,7%)

23 (52,3%)

44 (100%)


(46)

Tabel 9.2 Crosstabs Orang Yang Paling Menuntut untuk meningkatkan prestasi akademik dengan Subjective Norms

Orang Yang Paling Menuntut

SN

Total Negatif Positif

Orang tua 4

(44,4%)

5 (55,6%)

9 (100%)

Guru 3

(33,3%)

6 (66,7%)

9 (100%)

Saudara 6

(60%)

4 (40%)

10 (100%)

Teman 3

(50%)

3 (50%)

6 (100%)

Tentor 5

(50%)

5 (50%)

10 (100%)

Total 21

(47,7%)

23 (52,3%)

44 (100%)


(47)

LAMPIRAN 9

Crosstabulation Data Penunjang dengan Subjective

Norms

Crosstabulation Normative Beliefs dengan Subjective

Norms

Crosstabulation Orang yang paling menuntut untuk

meningkatkan prestasi akademik dengan Subjective

Norms


(48)

LAMPIRAN 10

Crosstabulation Data Penunjang dengan Perceived

Behavioral Control:

Crosstabulation Control Beliefs dengan Perceived

Behavioral Crosstabulation persepsi mengenai

kemampuan untuk meningkatkan prestasi

akademik dengan Control Belief

Crosstabulation hal-hal yang mendukung

meningkatkan prestasi akademik dengan Control

Belief

Crosstabulation hal-hal yang kurang mendukung

meningkatkan prestasi akademik dengan Control

Belief

Crosstabulation suasana hati yang mendukung

meningkatkan prestasi akademik dengan Control

Belief

Crosstabulation suasana hati yang kurang

mendukung meningkatkan prestasi akademik

dengan Control Belief

Crosstabulation manfaat dari pengalaman berlatih

soal dengan Control Belief


(49)

LAMPIRAN 11


(50)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan generasi muda yang mengemban tugas dan tanggung jawab bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang. Sebagai generasi muda penerus cita-cita bangsa, remaja diharapkan membekali dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki sehingga mampu bersaing secara sehat dalam bidang pekerjaan. Remaja juga perlu diarahkan untuk memperoleh masa depan yang cerah dan jelas sehingga remaja dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan bangsa. Tak dapat dipungkiri, pendidikan penting sebagai investasi yang tak ternilai untuk kemajuan bangsa.

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2004, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Pendidikan bisa didapatkan melalui pendidikan formal, salah satunya Sekolah Menengah Umum.

Dalam pendidikan formal, pemerintah menstandarkan materi dalam bentuk kurikulum sebagai pedoman yang sistematis yang wajib dilaksanakan oleh institusi pendidikan di Indonesia. Kurikulum akan menentukan materi yang wajib diberikan, urutan pemberiannya dan indikator-indikator pemahaman siswa.


(51)

2

Universitas Kristen Maranatha (http://spitod.wordpress.com/2007/07/30). Dengan begitu banyak hal penting yang diatur dalam kurikulum, penyusunan kurikulum yang tepat sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Kurikulum adalah acuan standar untuk proses belajar mengajar di Indonesia. Setiap kegiatan belajar mengajar untuk siswa di tingkat pendidikan yang sama di sekolah manapun guru harus mengajar berdasarkan tuntutan kurikulum tersebut. Siswa mengerjakan soal-soal dan latihan berdasarkan kurikulum. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar dan agar proses pendidikan dapat berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi lagi siswa perlu mencapai standar nilai prestasi tertentu, oleh karena itu diperlukan evaluasi belajar, seperti ujian. Hasil evaluasi belajar itu dinamakan prestasi akademik.

(http://kewarganegaraan.wordpress.com/2007/kurikulumpendidikannasionalIndon esia). Hal ini diperkuat dengan pernyataan Winkell (1987) mengenai prestasi akademik yang menyatakan bahwa hasil dari proses belajar mengajar yang diraih siswa didasarkan hasil penilaian guru.

Prestasi akademik yang dicapai setiap siswa beragam, ada yang memiliki prestasi akademik yang tinggi, sedang, maupun rendah. Terdapat siswa yang telah memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan di sekolah dan merasa tidak puas sehingga ingin meningkatkan prestasinya lagi. Demikian juga terdapat siswa yang belum memenuhi standar nilai tertentu sehingga mereka berusaha untuk meningkatkan prestasi akademik. Salah satu hal yang dapat dilakukan siswa untuk meningkatkan prestasi akademik adalah dengan cara berlatih soal. Latihan soal


(52)

3

Universitas Kristen Maranatha secara intensif dapat dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar. (http://rohadieducation.wordpress.com).

Berdasarkan wawancara peneliti dengan 10 siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar ”X” Bandung mengenai alasan mereka mengikuti bimbingan

belajar, sebanyak 5 orang mengatakan karena keinginan sendiri. Sebanyak 3 orang mengatakan karena mereka mengikuti teman-temannya, dan sebanyak 2 orang mengatakan bahwa mengikuti bimbingan belajar karena disuruh orang tua.

Sebanyak 5 orang siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung

menjadi yakin bahwa dengan seringnya latihan soal, mereka menjadi terlatih untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan guru di sekolah sehingga akan membuat mereka semakin mampu dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ulangan maupun latihan mereka menjadi baik.

Berdasarkan survei terhadap 10 siswa SMA di Lembaga Bimbingan

Belajar ”X” Bandung, sebanyak 70% memiliki prestasi akademik yang tergolong rendah yaitu dengan rata-rata nilai 5 atau dibawahnya untuk setiap mata pelajaran dan 30% lainnya memiliki prestasi akademik yang tergolong cukup baik, rata-rata mendapatkan nilai minimum 6 untuk setiap mata pelajaran. Siswa SMA di

Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung menyatakan mereka terdorong untuk

meningkatkan prestasi akademik karena ingin berhasil dalam studi, menaikkan nilai pada mata pelajaran yang kurang mereka kuasai dan ada pula yang karena ingin mendapatkan ranking di kelas.

Untuk dapat menampilkan perilaku seperti belajar lebih rajin, berlatih mengerjakan soal-soal, mengulang materi pelajaran, memahami materi pelajaran,


(53)

4

Universitas Kristen Maranatha siswa perlu memiliki keinginan dalam diri untuk meningkatkan prestasi akademik di sekolah. Keputusan seseorang untuk melakukan sesuatu itu dinamakan niat. Niat dalam teori Planned Behavior (Icek Ajzen, 1991) disebut dengan Intention. Untuk menimbulkan niat diperlukan keyakinan (belief) bahwa ia dapat mencapai prestasi akademik tersebut.

Berrdasarkan wawancara peneliti dengan 10 orang, sebanyak 80% mermiliki niat yang kuat untuk meningkatkan prestasi akademik. Sebanyak 20% memiliki niat yang lemah untuk meningkatkan prestasi akademik.

Terdapat tiga determinan yang mempengaruhi intention. Attitude toward the behavior, yaitu sikap menyenangkan/tidak menyenangkan, penting/tidak penting, sikap menarik/membosankan siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar

”X” Bandung terhadap evaluasi dari konsekuensi meningkatkan prestasi akademik. Subjective norms, yaitu persepsi siswa SMA di Lembaga Bimbingn

Belajar ”X” Bandung mengenai ada tidaknya tuntutan dari keluarga (orang tua, saudara), teman, guru, tentor (sebutan untuk pengajar di Lembaga Bimbingan Belajar) yang mengharuskan/tidak mengharuskan meningkatkan prestasi akademik serta kesediaan untuk mematuhi orang-orang tersebut. Perceived behavioral control, yaitu persepsi siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar

”X” Bandung mengenai kemampuan mereka untuk meningkatkan prestasi akademik, mudah/sulitnya, dan mungkin/tidaknya meningkatkan prestasi akademik.

Apabila siswa SMA di lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung menganggap bahwa meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang


(54)

5

Universitas Kristen Maranatha penting, menarik, menyenangkan maka sikapnya menjadi positif, sehingga cenderung akan menguatkan niat (intention) untuk meningkatkan prestasi akademik (Attitude toward the behavior). Apabila siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar “X” Bandung memandang bahwa dengan adanya tuntutan dari orang tua, saudara, guru dan teman-temannya untuk meningkatkan prestasi akademik dianggap sebagai suatu hal yang positif dan mereka bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut maka sikapnya menjadi positif sehingga cenderung akan menguatkan niat (intention) untuk meningkatkan prestasi akademik (Subjective norm). Apabila siswa SMA menganggap bahwa meningkatkan prestasi akademik adalah hal yang mudah dilakukan dan terdapat hal-hal yang mendukung untuk meningkatkan prestasi akademik maka sikapnya menjadi positif, sehingga cenderung akan menguatkan niat (intention) untuk meningkatkan prestasi akademik (Perceived behavioral control).

Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung merupakan salah satu

bimbingan belajar yang memberikan program layanan berupa mengulang pelajaran di sekolah dan membantu siswa dalam menjawab soal-soal dengan cara cepat (smart solution) sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik. Selain itu, bimbingan belajar dapat membantu siswa dalam mempersiapkan UAN, UAS serta Ujian Saringan Masuk Perguruan Tinggi. Selain itu, Lembaga Bimbingan Belajar

“X” Bandung ini juga memberikan tes/evaluasi belajar kepada siswa secara rutin dengan tipe soal yang memungkinkan siswa mengetahui serta mengukur tingkat kemajuan prestasi yang telah dicapai selama mengikuti program bimbingan belajar dan adanya ruangan untuk konsultasi belajar siswa untuk membantu setiap


(55)

6

Universitas Kristen Maranatha kesulitan siswa, membantu membimbing siswa mengerjakan pekerjaan rumah. Jumlah siswa setiap kelasnya pun dibatasi sehingga tentor, yaitu sebutan untuk pengajar di bimbingan belajar, dapat lebih maksimal dalam mengajar dan membimbing siswanya.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan 10 orang, sebanyak 90% siswa

SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” mengatakan mereka menghayati bahwa

dengan seringnya latihan soal-soal di bimbingan belajar membuat mereka yakin dapat mengerjakan soal-soal dan tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah sehingga mereka tertarik untuk meningkatkan prestasi akademik karena akan menghasilkan konsekuensi yang positif seperti menjadi lebih memahami materi pelajaran dan mendapatkan nilai ulangan yang baik (attitude toward the behavior). Hal ini dapat membuat siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar

”X” Bandung menjadi tertarik untuk meningkatkan prestasi akademik dan cenderung menguatkan niat (intention) untuk meningkatkan prestasi akademik. Sedangkan 10% siswa SMA di Bimbingan Belajar ”X” Bandung mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk meningkatkan prestasi akademik karena perubahan pada nilai mereka di sekolah tidak cukup signifikan. Hal ini dapat membuat niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung menjadi kurang/tidak tertarik untuk meningkatkan prestasi akademik dan cenderung melemahkan niat (intention) untuk meningkatkan prestasi akademik.

Sebanyak 30% siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung


(56)

7

Universitas Kristen Maranatha tua, saudara), guru dan teman untuk meningkatkan prestasi akademik dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms). Siswa SMA di

Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung juga mengatakan bahwa keluarga

khususnya orang tua mendukung siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik yaitu dengan memberikan dana untuk mengikuti bimbingan belajar dan mengingatkan mereka untuk belajar. Hal ini cenderung menguatkan niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan

Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik. Sedangkan 70% mengatakan bahwa mereka menghayati bahwa keluarga (orang tua, saudara), guru dan teman tidak menuntut mereka untuk meningkatkan prestasi akademik dan mereka bersedia untuk memenuhi tuntutan itu. Hal ini cenderung melemahkan niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik.

Berdasarkan wawancara dengan 10 orang, sebanyak 80% siswa SMA di

Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung menyatakan karena mereka telah

terbiasa mengerjakan soal-soal latihan dengan rumus praktis mereka yakin bahwa dapat meningkatkan prestasi akademik mereka, selain itu adanya dukungan sosial dan suasana hati yang sedang baik sehingga menambah semangat belajar menimbulkan persepsi bahwa meningkatkan prestasi akademik adalah hal yang mudah untuk dilakukan Hal ini cenderung menguatkan niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik. (perceived behavioral control). Sedangkan 20% siswa SMA menyatakan bahwa ada hal-hal yang menghambat mereka untuk meningkatkan


(57)

8

Universitas Kristen Maranatha prestasi akademik yaitu suasana hati mereka sedang tidak baik sehingga membuat malas belajar, ajakan teman untuk bermain. Oleh karena itu, mereka mempersepsikan bahwa meningkatkan prestasi akademik adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Hal ini cenderung melemahkan niat (intention) siswa SMA di

Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik.

Ketiga determinan, attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control, dapat memberikan pengaruh secara serempak terhadap intention individu untuk menjalani upaya meningkatkan prestasi akademik, melalui pengaruh yang kekuatan berbeda-beda sebagaimana yang telah dijabarkan pada data hasil survei awal di atas. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar ”X” Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran mengenai kontribusi determinan–determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa SMA di


(58)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai kontribusi determinan-determinan terhadap intention siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar “X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci dan mendalam mengenai seberapa besar kontribusi attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar

“X” Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah

 Untuk menambah informasi dalam bidang ilmu psikologi pendidikan mengenai gambaran kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa SMA di

Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung berdasarkan teori planned behavior.

 Memberikan sumbangan informasi mengenai gambaran kontribusi determinan-determinan terhadap intention berdasarkan teori planned


(59)

10

Universitas Kristen Maranatha behavior kepada peneliti-peneliti lain yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai gambaran kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik pada siswa

SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung.

1.4.2. Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada siswa SMA di Lembaga Bimbingan

Belajar “X” Bandung untuk memahami tentang gambaran intention dan determinan-determinan yang mempengaruhi sehingga siswa SMA termotivasi untuk meningkatkan prestasi akademik untuk masa depan mereka.

 Memberikan informasi bagi Lembaga Bimbingan Belajar mengenai intention dan determinan-determinan yang mempengaruhi siswa SMA

yang ada di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung tersebut,

sehingga mereka dapat memotivasi siswa SMA agar memiliki intention yang kuat dalam usaha untuk meningkatkan prestasi akademik.

1.5. Kerangka Pemikiran

Siswa SMA termasuk dalam tahap perkembangan remaja tengah yang berusia sekitar 15-18 tahun (Kagan & Coles, 1972; Kenisron, 1970; Lipzitz, 1977, dalam Steinberg, 1993) Pada usia ini, mereka harus belajar dan menyelesaikan pendidikan atau sekolahnya untuk masa depan mereka. Pada umumnya setiap


(60)

11

Universitas Kristen Maranatha siswa SMA mempunyai tujuan dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan lulus dengan prestasi akademik yang baik pula. Prestasi akademik siswa dapat dilihat melalui nilai rapor sebagai hasil evaluasi dari proses belajar yang dilaluinya. Prestasi akademik merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran yang diraih oleh siswa berdasarkan hasil penilaian guru dan hasil penilaian intensif (W.S. Winkell, 1987).

Prestasi akademik yang diperoleh setiap siswa berbeda-beda. Ada siswa yang telah mencapai standar nilai tertentu, namun mereka tidak puas dengan hasil yang dicapainya sehingga mereka ingin meningkatkan prestasi akademiknya dan ada pula siswa yang belum mencapai standar nilai tertentu sehingga mereka harus meningkatkan prestasi akademiknya. Meningkatkan prestasi akademik pada siswa yang memiliki nilai yang rendah adalah sangat penting, karena jika tidak nilai ulangan mereka akan tetap rendah dan mereka dapat terancam tidak naik kelas, sedangkan pada siswa yang sudah memiliki nilai yang baik, meningkatkan prestasi akademik juga penting supaya prestasi mereka menjadi lebih baik lagi.

Meningkatkan prestasi akademik bukan suatu hal yang mudah dilakukan siswa SMA karena dibutuhkan niat dalam diri dan dorongan/motivasi dari orang-orang sekitar untuk dapat meningkatkan prestasi akademik. Siswa SMA yang memiliki niat yang kuat untuk meningkatkan prestasi akademik cenderung akan lebih mampu untuk meningkatkan prestasi akademiknya.

Menurut Icek Ajzen (2005), individu dalam berperilaku berdasarkan pada akal sehat dan selalu mempertimbangkan dampak dari perilaku tersebut. Hal ini membuat seseorang berniat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku


(61)

12

Universitas Kristen Maranatha tersebut. Di dalam teori planned behavior, niat seseorang dalam mengerahkan usaha untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu disebut intention. Terdapat tiga determinan yang mempengaruhi intention yaitu attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control.

Determinan intention yang pertama yaitu attitude toward the behavior adalah suatu sikap favourable atau unfavourable dalam menampilkan suatu perilaku yang dihasilkan dari evaluasi positif atau negatif terhadap suatu perilaku. Determinan intention kedua yaitu subjective norms adalah persepsi mengenai ada atau tidak adanya tuntutan dari orang-orang yang signifikan seperti (orang tua, saudara, teman, guru, tentor) untuk menampilkan atau tidak menampilkan suatu perilaku tertentu dan kesediaan untuk mematuhi orang-orang tersebut. Determinan intention ketiga yaitu perceived behavioral control adalah persepsi individu mengenai kemampuan mereka untuk menampilkan suatu perilaku.

Setiap determinan didasari oleh belief. Attitude toward the behavior didasari oleh behavioral belief, yaitu keyakinan mengenai konsekuensi pada saat menampilkan suatu perilaku. Subjective norms didasari oleh normative belief, yaitu keyakinan seseorang bahwa individu atau kelompok yang penting baginya akan mengharapkan atau tidak mengharapkan penampilan suatu perilaku disertai dengan kesediaan individu untuk mematuhi orang-orang yang signifikan tersebut. Perceived behavioral control didasari oleh control belief, yaitu keyakinan mengenai ada atau tidak adanya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat dalam menampilkan suatu perilaku.


(62)

13

Universitas Kristen Maranatha Terdapat banyak variabel yang mempengaruhi beliefs yang dimiliki oleh seseorang, misalnya usia, status sosial ekonomi, pendidikan, nilai-nilai, suasana hati, informasi mengenai pengalaman dan dukungan sosial. (Icek, Azjen, 2005). Namun, yang diteliti hanya mengenai suasana hati karena berkaitan dengan karakteristik perkembangan remaja yang masih dipengaruhi suasana hati, manfaat dari pengalaman dalam berlatih soal dan dukungan sosial.

Apabila dengan seringnya berlatih soal-soal, siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar ”X” Bandung menghayati bahwa meningkatkan prestasi

akademik memberikan konsekuensi yang positif seperti menjadi lebih memahami materi pelajaran, dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan di sekolah, mendapatkan nilai ulangan yang baik dan dapat naik kelas, maka mereka akan memiliki sikap tertarik (favourable) untuk meningkatkan prestasi akademik. Sikap tersebut akan mempengaruhi niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan

Belajar “X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik menjadi kuat. Apabila dengan seringnya berlatih soal-soal siswa SMA di Lembaga Bimbingan

Belajar ”X” Bandung menghayati bahwa meningkatkan prestasi akademik memberikan konsekuensi yang negatif, misalnya seperti tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan pada nilai mereka di sekolah dan menganggap hanya membuang waktu, maka hal ini membuat siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar ”X” Bandung memiliki sikap tidak tertarik (unfavourable) terhadap usaha untuk meningkatkan prestasi akademik. Sikap tersebut akan mempengaruhi niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X”


(63)

14

Universitas Kristen Maranatha Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik menjadi lemah. (Attitude toward the behavior)

Apabila siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung mempersepsi bahwa keluarga (orangtua, saudara), guru, teman dan tentor menuntut mereka untuk meningkatkan prestasi akademik dan ada kesediaan untuk mematuhi tuntutan tersebut, maka persepsi tersebut akan mempengaruhi niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik menjadi kuat. Apabila siswa SMA mempersepsi bahwa keluarga (orangtua, saudara), guru, tentor, teman tidak menuntut siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik dan tidak bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut maka akan mempengaruhi niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi belajar menjadi lemah (Subjective norms).

Apabila siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung meyakini bahwa terdapat faktor-faktor yang mendukung/mempermudah siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi belajar seperti pengalaman berlatih soal-soal, adanya dukungan sosial serta suasana hati mereka sedang baik yang mendukung proses belajar sehingga menambah semangat belajar maka siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar

”X” Bandung akan menganggap bahwa meningkatkan prestasi akademik merupakan hal yang mudah dilakukan. Persepsi ini akan mempengaruhi niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik menjadi kuat. Sebaliknya, apabila siswa SMA di


(64)

15

Universitas Kristen Maranatha

Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung meyakini bahwa terdapat faktor-faktor penghambat seperti tidak adanya dukungan sosial serta suasana hati yang sedang kurang mendukung proses belajar sehingga membuat malas belajar, maka siswa

SMA di Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung akan mempersepsi bahwa

meningkatkan prestasi akademik adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Persepsi ini akan mempengaruhi niat (intention) siswa SMA di Lembaga Bimbingan

Belajar ”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik menjadi lemah.

(Perceived behavioral control).

Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control akan mempengaruhi kuat atau lemahnya intention siswa SMA di Lembaga

Bimbingan Belajar “X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik.

Pengaruh ketiga determinan tersebut terhadap intention dapat berbeda-beda satu sama lain. Ketiga determinan tersebut dapat sama-sama kuat mempengaruhi intention, atau dapat salah satu saja yang kuat dalam mempengaruhi intention, tergantung kepada determinan apa yang dianggap paling penting dalam mempengaruhi intention. Apabila attitude toward the behavior positif, subjective norm positif dan perceived behavioral control positif pada siswa SMA di

Lembaga Bimbingan Belajar ”X” Bandung, maka intention-nya dalam meningkatkan prestasi akademik akan semakin kuat. Sebaliknya, bila attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control seluruhnya negatif, maka intention siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar

”X” Bandung untuk meningkatkan prestasi akademik akan semakin lemah. Skema kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut :


(65)

16

Universitas Kristen Maranatha

1.5. Skema Kerangka Pikir

Control Beleifs Normative

Beliefs Behavioural

beleifs

Perceived behavioral

control Subjective

Norms Attitude toward the

behavior

Intention Prestasi Akademik Meningkatkan Faktor-faktor yang mempengaruhi:

Manfaat mengenai pengalaman berlatih soal-soal Suasana hati dan dukungan sosial

Siswa SMA di Bimbingan

Belajar “X”


(66)

59 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasiak akademik pada 44 siswa SMA

di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung, dapatdisimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Determinan attitude toward the behavior memberikan kontribusi terbesar terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik dibandingkan dua determinan yang lain yaitu sebesar 56,9%.

2. Determinan perceived behavioral control merupakan determinan kedua yang mempengaruhi kekuatan intention untuk meningkatkan prestasi akademik, yaitu memberikan kontribusi sebesar 24,9%.

3. Determinan subjective norms memberikan kontribusi terkecil terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik dibandingkan dua determinan yang lain, yaitu sebesar 23,1%.


(67)

60

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1. UntukPenelitianLanjutan

- Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai kontribusi dukungan sosial, suasana hati senang, cara mengajar guru terhadap belief dari determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik.

2. Saran Guna Laksana

- Bagi siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung disarankan

untuk melakukan diskusi kelompok dengan teman-temannya untuk lebih memahami materi pelajaran, selain belajar dan berlatih soal di rumah dn juga meningkatkan kesadaran sikap dengan cara meminta/mengajukan

konseling di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung.

- Bagi Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung, terutama staf pengajar

atau tentor disarankan untuk memberikan penjelasan kepada siswa mengenai manfaat materi yang diajarkan, sering memberikan latihan soal serta mengajar dengan cara yang menyenangkan sehingga menumbuhkan semangat siswa untuk belajar serta memberikan penghargaan atau hadiah bagi siswa yang berprestasi.


(68)

61

Universitas Kristen Maranatha - Bagi orang tua dari siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X”

Bandung disarankan untuk mengingatkan anak untuk sering berlatih soal dan mengulang materi pelajaran.


(69)

61

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. England: Open University Press, McGraw-Hill Education.

__________ 2006. Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodological Considerations.

__________ 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes. University of Massachusetts at Amherst.

Guildford, J. P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education.(3rd Ed.).Tokyo: Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd

Gulo, W. 2002.Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. GramediaWidiaSarana Indonesia.

Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor: PenerbitGhalia Indonesia. Santrock, J. W. 1998. Life Span Development.Edisi Ketujuh. Jakarta:

PenerbitErlangga.

_________________ 2002. Life Span Development.Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.

_________________ 2003. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta: PenerbitErlangga.

Siegel, Sidney, N. John Castellan Jr. 1988. Nonparametic Statistic for Behavioral Sciences.(2 nd Ed.) Tokyo Mc. Graw-Hill International Edition.

Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika. Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.

Taylor, Shelley E. 1995. Health Psychology. Singapore: McGraw-Hill Book Co-. Winkell, W. S. 1987. Psikologi Pendidikandan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT


(70)

62

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

http://spitod.wordpress.com/2007/07/30, diaksestanggal 15 Oktober 2009

http://kewarganegaraan.wordpress.com/2007/kurikulumpendidikannasionalIndonesia, diaksestanggal 15 Oktober 2009

http://rohadieducation.wordpress.com, diaksestanggal 15 Oktober 2009

Silfani. 2009. Kontribusi Determinan-determinan terhadap Intention untuk Menjaga Kebugaran Tubuh melalui Senam Aerobik pada Peserta Senam

Aerobik di Sanggar Senam”X”Bandung. Skripsi sarjana. Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Rut, Sri Sitepu. 2010. Kontribusi Determinan-determinan terhadap Intention untuk Berhenti Menggunakan Narkoba pada Pecandu Narkoba yang sedang

menjalani Rehabilitasi di Rumah Sakit ”X”Bogor. Skripsi sarjana. Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Sari, Puspa Tarigan. Kontribusi Determinan-determinan terhadap Intention dalam Menjalani Program Diet Low Calorie Balanced pada Individu yang

mengalami Obesitas di Praktek Dokter ”X”Bandung. Skripsi sarjana. Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.5. Skema Kerangka Pikir

Control Beleifs Normative

Beliefs Behavioural

beleifs

Perceived behavioral

control Subjective

Norms Attitude toward the

behavior

Intention Prestasi Akademik Meningkatkan

Faktor-faktor yang mempengaruhi:

Manfaat mengenai pengalaman berlatih soal-soal Suasana hati dan dukungan sosial

Siswa SMA di Bimbingan

Belajar “X”


(2)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasiak akademik pada 44 siswa SMA

di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung, dapatdisimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Determinan attitude toward the behavior memberikan kontribusi terbesar terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik dibandingkan dua determinan yang lain yaitu sebesar 56,9%.

2. Determinan perceived behavioral control merupakan determinan kedua yang mempengaruhi kekuatan intention untuk meningkatkan prestasi akademik, yaitu memberikan kontribusi sebesar 24,9%.

3. Determinan subjective norms memberikan kontribusi terkecil terhadap

intention untuk meningkatkan prestasi akademik dibandingkan dua


(3)

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1. UntukPenelitianLanjutan

- Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai kontribusi dukungan sosial, suasana hati senang, cara mengajar guru terhadap belief dari determinan-determinan terhadap intention untuk meningkatkan prestasi akademik.

2. Saran Guna Laksana

- Bagi siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung disarankan

untuk melakukan diskusi kelompok dengan teman-temannya untuk lebih memahami materi pelajaran, selain belajar dan berlatih soal di rumah dn juga meningkatkan kesadaran sikap dengan cara meminta/mengajukan konseling di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung.

- Bagi Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung, terutama staf pengajar

atau tentor disarankan untuk memberikan penjelasan kepada siswa mengenai manfaat materi yang diajarkan, sering memberikan latihan soal serta mengajar dengan cara yang menyenangkan sehingga menumbuhkan semangat siswa untuk belajar serta memberikan penghargaan atau hadiah bagi siswa yang berprestasi.


(4)

- Bagi orang tua dari siswa SMA di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung disarankan untuk mengingatkan anak untuk sering berlatih soal dan mengulang materi pelajaran.


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. England: Open University Press, McGraw-Hill Education.

__________ 2006. Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and

Methodological Considerations.

__________ 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes. University of Massachusetts at Amherst.

Guildford, J. P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education.(3rd

Ed.).Tokyo: Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd

Gulo, W. 2002.Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. GramediaWidiaSarana Indonesia.

Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor: PenerbitGhalia Indonesia. Santrock, J. W. 1998. Life Span Development.Edisi Ketujuh. Jakarta:

PenerbitErlangga.

_________________ 2002. Life Span Development.Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.

_________________ 2003. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta: PenerbitErlangga.

Siegel, Sidney, N. John Castellan Jr. 1988. Nonparametic Statistic for Behavioral

Sciences.(2 nd Ed.) Tokyo Mc. Graw-Hill International Edition.

Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika. Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.

Taylor, Shelley E. 1995. Health Psychology. Singapore: McGraw-Hill Book Co-. Winkell, W. S. 1987. Psikologi Pendidikandan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT


(6)

DAFTAR RUJUKAN

http://spitod.wordpress.com/2007/07/30, diaksestanggal 15 Oktober 2009

http://kewarganegaraan.wordpress.com/2007/kurikulumpendidikannasionalIndonesia, diaksestanggal 15 Oktober 2009

http://rohadieducation.wordpress.com, diaksestanggal 15 Oktober 2009

Silfani. 2009. Kontribusi Determinan-determinan terhadap Intention untuk

Menjaga Kebugaran Tubuh melalui Senam Aerobik pada Peserta Senam

Aerobik di Sanggar Senam”X”Bandung. Skripsi sarjana. Bandung: Program

Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Rut, Sri Sitepu. 2010. Kontribusi Determinan-determinan terhadap Intention

untuk Berhenti Menggunakan Narkoba pada Pecandu Narkoba yang sedang

menjalani Rehabilitasi di Rumah Sakit ”X”Bogor. Skripsi sarjana. Bandung:

Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Sari, Puspa Tarigan. Kontribusi Determinan-determinan terhadap Intention dalam

Menjalani Program Diet Low Calorie Balanced pada Individu yang

mengalami Obesitas di Praktek Dokter ”X”Bandung. Skripsi sarjana.

Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.


Dokumen yang terkait

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention Ibu Bekerja untuk Menyusui ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan "X" Bandung.

0 0 42

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention untuk Melakukan Pertemuan Kelompok pada Pemimpin Kelompok Kecil Persekutuan Mahasiswa Kristen di Universitas "X" Bandung.

0 0 38

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Derajat Intention untuk Menjalani Proses Penyembuhan pada Penderita Pasca Stroke di Klinik Akupunktur "X" Bandung.

0 0 33

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Premarital Intercourse pada Mahasiswa Universitas "X" Bandung yang Berpacaran.

0 0 27

Kontribusi Ketiga Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Membaca Textbook pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Psikologi di Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Pengaruh Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Melanjutkan Pendidikan S2 Pada Karyawan di Perusahaan "X" di Kota Bandung.

0 0 30

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Seks Pranikah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" di Bandung.

0 0 41

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Berhenti Merokok Pada Pelajar SMA "X" di Kota Bandung Yang Merokok.

0 0 47

Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Meminum Obat Secara Teratur Pada Pengidap AIDS di Yayasan "X" Bandung.

0 0 40

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Mengikuti Ujian Perbaikan Dalam Rangka Meningkatkan IPK Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 82