PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Oleh :

ARIAWAN PRADANA
0813015007 / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan

ARIAWAN PRADANA
0813015007 / EA
Telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi

Pembimbing Utama

Dra. Ec, Tituk Diah W, M.Aks
NIP. 19670123 199303 2001

Tanggal………………


Mengetahui
Kaprogdi Akuntansi

Dr . Her o Pr iono M.Si, Ak
NIP. 19611011 1992031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan

ARIAWAN PRADANA
0813015007 / EA
disetujui untuk Ujian Lisan oleh


Pembimbing Utama

Dra. Ec, Tituk Diah W, M.Aks
NIP. 19670123 199303 2001

Tanggal………………

Mengetahui
Wakil Dekan I

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA

PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Disusun Oleh :
Ar iawan Pr adana putr a Affandi
0813015007/FE/EA
Telah Diper tahankan dan Diter ima Oleh
Tim Penguji Skr ipsi Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 31 Mei 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim penguji
Ketua

Dra. Ec. Tituk Diah W, M.Aks

Dra. Ec. Tituk Diah W, M.Aks

Sekretaris

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks
Anggota

Dra.Er r y Andhaniwati,M.Aks, Ak

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an”
J awa Timur

Dr . H. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, M.M
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS,
LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK
PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal
itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Ibu Dra. Ec, Tituk Diah W, M.Aks, selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Mei 2013

Penulis

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
ABSTRAKSI ............................................................................................... ix
BAB I


PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 9
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 10

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 11
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 11
2.2. Landasan Teori......................................................................... 16
2.2.1. Laporan Keuangan ........................................................ 16
2.2.2. Perataan Laba ................................................................. 26
2.2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba ....... 31
2.2.4. Teori Keagenan ............................................................ 31
2.2.5. Alasan Untuk Perataan Laba ......................................... 33
2.2.6. Ukuran Perusahaan ....................................................... 34
2.2.7. Saham ........................................................................... 35
2.2.8.Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Total Aktiva Terhadap Perataan Laba ............................. 37
2.3. Kerangka Konseptual........................................................... 28
2.4. Hipotesis.............................................................................. 28

BAB

III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................

42

3.2 Populasi dan Sampel ........................................................

43

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................

45


3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................

54

4.2. Hasil Pengujian Regresi...................................................

58

4.3. Pembahasan

........................................................

64

4.4. Implikasi Penelitian ........................................................

65

4.5. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu .............................

66

4.6. Keterbatasan Penelitian......................................................

67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 69
5.2. Saran

.................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Koefisien Regresi .......................................................................... 57
Tabel 4.2 : Hasil Pengujian Hosmer and Lemeshow ........................................ 59
Tabel 4.3 : Hasil Uji Overall Model Fit Block 0 .............................................. 60
Tabel 4.4. : Hasil Uji Overall Model Fit Block 1 ............................................. 61
Tabel 4.5 : Hasil Uji Koefisien Regresi ........................................................... 62
Tabel 4.6 : Rangkuman Penelitian Terdahulu .................................................. 67

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual .................................................................. 34

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Ar iawan Pr adana
0813015007 / EA

ABSTRAK
Perataan laba merupakan fenomena umum yang bertujuan untuk
mengurangi variabilitas atas laba yang dilaporkan guna mengurangi resiko pasar
atas saham perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga pasar
perusahaan. Tindakan perataan laba ini telah dianggap tindakan yang logis dan
rasional, namun bisa merugikan pihak lain. Tindakan perataan laba ini
menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan bersih atau laba
menjadi menyesatkan, sehingga akan menyebabkan terjadinya kesalahan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
yaitu khususnya pihak eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap praktek perataan laba pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang go
publik di Bursa Efek Indonesia.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan - perusahaan Properti dan Real
Estate yang telah go publik dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
antara tahun 2008-2011. Teknik penentuan sampel yang dipergunakan dalam
penelitian adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan kriteria
tertentu dengan jumlah 15 perusahaan. Model yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil pengujian diatas variabel Profitabilitas memberikan
kontribusi terhadap Perataan Laba. Berdasarkan hasil pengujian diatas variabel
Leverage tidak memberikan kontribusi terhadap Perataan Laba. Berdasarkan hasil
pengujian untuk variabel Ukuran Perusahaan tidak memberikan kontribusi
terhadap Perataan Laba
Keywords :

profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan praktek perataan laba

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Perkembangan pasar modal di indonesia dewasa ini melaju
semakin pesat. Pasar modal yang efisien akan mendukung perkembangan
ekonomi (Suwito dan Herawati, 2005). Pasar modal dipandang sebagai
salah satu sarana yang efektif untuk menarik dana dari masyarakat yang
kemudian akan disalurkan ke sektor-sektor yang produktif (Indriyo
Gitosudarmo dan Basri, 2002:239).
Berdasarkan

pertimbangan

tersebut,

pasar

modal

harus

menciptakan suatu mekanisme yang dapat melindungi kepentingan pihak
investor, yaitu dengan memberikan informasi yang lengkap dan benar,
sehingga dapat memahami secara menyeluruh keadaan emiten bursa efek
dari berbagai aspek, terutama aspek keuangan.
Laporan keuangan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi
investor dan calon investor dan juga informasi yang digunakan sebagai
hasil dari kegiatan operasional sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara
periodik oleh perusahaan, yang akan menjadi sebuah pertanggungjawaban
perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajemen,
stockholders, kreditur, dan pemerintah. Laporan keuangan juga merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sarana untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan oleh
manajemen atas sumber daya perusahaan kepada para pemegang saham.
Laporan keuangan merupakan sarana atau alat penting yang
digunakan untuk menghubungkan manajer dan pemilik. Tujuan dari
laporan keuangan adalah untuk menyampaikan informasi yang berguna
dalam menilai kemampuan manajemen dalam menggunakan sumber daya
perusahaan secara efektif guna mencapai sasaran utama perusahaan
(Belkaoui, 2006: 217). Karena kinerja manajemen tercermin dalam
laporan keuangan perusahaan, maka laporan keuangan merupakan sarana
untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh manajemen
atas sumber daya pemilik. Laporan keuangan tersebut harus memuat
informasi lengkap.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1
(2004: 1.3), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Secara umum, semua bagian dari laporan keuangan
tersebut adalah penting dan diperlukan dalam pengambilan keputusan.
Namun, perhatian pemakai laporan keuangan lebih terpusat pada
informasi tentang laba yang terdapat dalam laporan laba rugi, tanpa
memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi
laba tersebut (Beattie, et al., 1994 dalam Assih dan Gudono, 2000).
Manajer, sebagai pengelola perusahaan, lebih banyak mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu, sebagai
pengelola, manajer berkewajiban untuk memberikan sinyal mengenai
kondisi perusahaan kepada pemilik. Namun, informasi yang disampaikan
kadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau
asimetri informasi. Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik
(principal) dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk
melakukan manajemen laba (earnings management) (Richardson, 1998
dalam Ujiyantho, 2007).
Pola manajemen laba menurut Scott (2000: 383-384) terdiri dari
taking bath, income maximization, income minimization, dan income
smoothing. Salah satu bentuk dari manajemen laba yang merupakan
fenomena menarik dalam akuntansi adalah kejadian yang berkaitan
dengan perataan laba (income smoothing) yang dilakukan manajer.
Aktivitas ini dilakukan karena berbagai alasan. Informasi laba merupakan
perhatian utama untuk

menilai kinerja dan pertanggungjawaban

manajemen. Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk
mengoptimalkan keuntungan para pemilik, dan sebagai imbalannya akan
memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian,
terdapat dua kepentingan yang berbeda dalam perusahaan, dimana
masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan
tingkat kemakmuran yang dikehendaki. Sesuai dengan teori keagenan,
perbedaan kepentingan ini akan memicu terjadinya konflik keagenan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Menurut Ujiyantho (2007), teori keagenan menggunakan tiga
asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumnya mementingkan
diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas
mengenai persepsi masa yang akan datang (bounded rationality), dan (3)
manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Oleh karena itu,
berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia
akan

bertindak

opportunistic,

yaitu

mengutamakan

kepentingan

pribadinya.
Manajemen laba (Earning management) adalah suatu konsep yang
dilakukan perusahaan dalam mengelola laporan keuangan supaya laporan
keuangan terlihat memiliki kualitas (quality of financial reporting)
(Wildani, 2008). Oleh karena pentingnya laporan keuangan ini manajemen
mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat
membuat laporan keuangan menjadi lebih baik, kadang kala manajemen
melakukan hal-hal yang mengubah laporan laba rugi untuk kepentingan
pribadinya seperti mempertahankan jabatan atau mendapatkan bonus yang
tinggi. Biasanya laba yang stabil yaitu tidak banyak fluktuasi dari suatu
periode ke periode lain dinilai sebagai suatu prestasi baik. Upaya
menstabilkan laba ini disebut income smoothing.
Perataan laba (income smoothing) dapat didefinisikan sebagai cara
yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang
dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial
yaitu melalui pendekatan akuntansi maupun secara real yaitu melalui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

rekayasa transaksi (Merry, 2006). Perataan laba merupakan fenomena
umum yang bertujuan untuk mengurangi variabilitas atas laba yang
dilaporkan guna mengurangi resiko pasar atas saham perusahaan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan harga pasar perusahaan. Tindakan
perataan laba ini telah dianggap tindakan yang logis dan rasional, namun
bisa merugikan pihak lain.
Tindakan perataan laba ini menyebabkan pengungkapan informasi
mengenai penghasilan bersih atau laba menjadi menyesatkan, sehingga
akan menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yaitu khususnya
pihak eksternal. Oleh karena itu Merry (2006) menjelaskan bahwa
perataaan laba merupakan salah satu hal yang sering dilakukan
manajeman untuk menyesatkan informasi laporan keuangan. Berdasarkan
kenyataan yang ada, seringkali pengguna laporan keuangan hanya
berfokus pada informasi laba tanpa memperhatikan bagaimana laba
tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong manajemen perusahaan untuk
melakukan manipulasi laba.
Kecurangan dan kesalahan dalam pelaporan keuangan telah
banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

besar.Terungkapnya

berbagai kasus kecurangan laporan keuangan ini dimulai dari peristiwa
runtuhnya salah satu perusahaan raksasa di Amerika Serikat yaitu Enron
Corporation pada tahun 2001. Selanjutnya disusul oleh perusahaan
raksasa Amerika Serikat lainnya seperti Tyco International, Adelphia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Communication, Xerox Corp, dan Wordcom (Kieso dan Weygand,
2010;422). Kasus yang terjadi pada negara Adi Kuasa ini menunjukan
kepada seluruh dunia bahwa perusahaan yang dikatakan besar ternyata
dapat juga terjadi kecurangan di dalamnya. Menurut the Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) dalam
berita Audit Internal (2010) menyebutkan bahwa sembilan dari sepuluh
kasus-kasus yang diselidiki Securities and Exchange Commission (SEC)
tersebut menyebutkan CEO dan/atau CFO perusahaan yang bersangkutan
diduga terlibat dalam kecurangan. Kecurangan pelaporan keuangan di
definisikan sebagai tindakan disengaja atau lalai, berupa tindakan atau
peniadaan, yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesattkan
secara material.
Dari kasus-kasus diatas menunjukan bahwa manajemen laba telah
dilakukan

oleh

perusahaan-perusahaan

besar.

Dalam

aktivitasnya

perusahaan sudah dipastikan ingin mencapai tujuan perusahaan dengan
sebaik-baiknya. Kondisi perusahaan yang tidak sehat seringkali oleh
manajemen ditutupi dengan menampilkan atau melaporkan kinerja
keuangannya tetap baik dengan melakukan manajemen laba.
Income smoothing merupakan bagian dari managemen laba dan
merupakan bagian dari creative accounting yaitu setiap dan semua langkah
yang digunakan untuk memainkan angka-angka keuangan, termasuk memilih
dan melakukan prinsip-prinsip akuntansi secara agresif/berani baik yang
patuh maupun yang melanggar prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

(Hidayat, 2007). Istilah manajemen laba sering dihubungkan dengan prilaku
manajemen atau para pembuat laporan keuangan.
Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin banyak
mendapatkan perhatian baik dari para analisis, investor maupun pemerintah.
Perusahaan besar cenderung akan menghindari fluktuasi laba yang drastis,
karena perusahaan nantinya akan dibebani pajak yang besar dan juga untuk
menghindari permintaan kenaikan gaji dari serikat (Kieso dan Weygand
2010;260).Profitabilitas juga diduga dapat mempengaruhi perataan laba.
Selain karena variabel ini terkait langsung dengan objek perataan laba, dan
jika bonus yang dibayarkan kepada pihak manajemen dikaitkan dengan laba
bersih, maka manajemen mempunyai kepentingan pribadi dengan pengaruh
perubahan laba akuntansi terhadap rencana kompensasi mereka (Kieso dan
Weygand, 2010;261).Sebuah perusahaan dengan rasio debt to equity tinggi
cenderung akan terhambat oleh perjanjian hutang (Kieso dan Weygandt,
2010;261) dan akan mengalami kesulitan dana dari piak luar. Perusahaan
dengan menggunakan leverage yang tinggi membuat perusahaan berusaha
untuk memberikan informasi laba yang lebih baik, agar para kreditur masih
percaya kepada perusahaan tersebut. Semakin tinggi leverage, maka
perusahaan semakin melakukan perataan laba. Karena leverage keuangan
yang lebih besar tidak diragukan lagi meningkatkan resiko bagi para
pemegang saham (Weston dan Copeland yang di alih bahasakan oleh Wasana
dan Kibrandoko, 2002;22)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Hal ini juga dialami pada perusahaan property yang go public di
Bursa Efek Indonesia. Perataan laba perusahaan property dari tahun 2009
– 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1. Perataan Laba Perusahaan Property tahun 2009-2011

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Perusahaan
Alam Sutera Realty Tbk
Bekasi Asri Pemula Tbk
Ciputra Property Tbk
Duta Anggada Realty Tbk
Duta Pertiwi Tbk
Jaya Real Property Tbk
Kawasan Industri Jababeka Tbk
Lamicitra Nusantara Tbk
Lippo Cikarang Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Modernland Realty Tbk
Metropolitan Kentjana Tbk
Indonesia Prima Property Tbk
Pakuwon Jati Tbk
Danayasa Arthatama Tbk
Rata-rata
Sumber : Bursa Efek Indonesia

Perataan Laba
2009
2010
2011
(% )
(% )
(% )
-0.21
0.70
0.86
0.19
-0.57
0.68
-0.02
0.10
2.45
0.08
-0.81
0.30
-0.07
0.02
0.27
0.09
0.52
0.87
-0.04
0.47
0.59
0.62
-0.14
0.29
0.32
0.33
0.74
0.10
0.69
2.70
-16.57
-0.13
0.83
-1.10
0.42
0.75
0.04
2.23
0.40
0.33
0.93
0.61
0.44
0.30
11.98
-1.05
0.33
1.62

Berdasarkan data diatas perataan laba yang dilakukan perusahaan
property dari tiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Dari tahun
2009 rata-rata perataan laba sebesar -1.05 meningkat pada tahun 2010
sebesar 0.33 dan kembali naik pada tahun 2012 sebesar 1.62. Dan untuk
perataan laba yang terkecil diperoleh PT. Modernland Realty Tbk pada
tahun 2009 sebesar -16.57, sedangkan yang terbesar diperoleh PT.
Danayasa Arthatama Tbk sebesar 11.98. Tindakan perataan laba ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan bersih atau
laba menjadi menyesatkan, sehingga akan menyebabkan terjadinya kesalahan
dalam pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan yaitu khususnya pihak eksternal.Peningkatan perataan laba

diindikasikan karena Profitabilitas, Leverage dan Total Aktiva. Perusahaan
dengan menggunakan leverage yang tinggi membuat perusahaan berusaha
untuk memberikan informasi laba yang lebih baik, agar para kreditur masih
percaya kepada perusahaan tersebut. Semakin tinggi leverage, maka
perusahaan semakin melakukan perataan laba. Karena leverage keuangan
yang lebih besar tidak diragukan lagi meningkatkan resiko bagi para
pemegang saham

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1

2009

menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:
aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan
dan kerugian, dan arus kas (paragraf 05). Selanjutnya, dinyatakan bahwa
perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas (paragraf 19).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Sesuai dengan agency theory, motivasi manajemen akrual dapat
dikelompokkan ke dalam dua kategori: opportunistic dan signaling
(Beaver, 2002). Pada motivasi opportunistic, manajemen melalui
kebijakan aggressive accounting menghasilkan angka laba lebih tinggi
daripada laba yang sesungguhnya. Apabila laporan laba tidak dapat
menggambarkan laba yang sesungguhnya, maka laporan laba mengarah
pada overstate earnings. Laba yang mengarah pada overstate earnings
mengakibatkan laba menjadi kabur (opaque). Motivasi opportunistic yang
dilakukan oleh manajemen berhubungan dengan kompensasi berdasarkan
kontrak yang disepakati dengan pihak pemilik.
Dari latar belakang tersbut diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Profitabilitas, Leverage
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktek Perataan Laba Perusahaan
Properti dan Real Estate Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia”.

1.2.

Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah Profitabilitas,
Leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktek perataan
laba pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang go publik di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011 ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguhi dan menganalisis secara
empiris praktek perataan laba oleh perusahaan – perusahaan di Indonesia.
Beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah :
Menguji dan membuktikan ada tidaknya pengaruh Profitabilitas, Leverage
dan ukuran perusahaan Terhadap praktik perataan laba pada Perusahaan
Properti dan Real Estate yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Pihak –
pihak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini sangat berguna karena memberikan gambaran,
memperluas wawasan serta untuk dapat membandingkan antara teori
akuntansi tentang perataan laba dalam laporan keuangan yang telah
diterima dengan yang terjadi dalam praktek.
2. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan perataan laba.
3. Bagi perusahaan
Diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan

bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

manajemen

12

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian dalam bentuk jurnal riset yang berhubungan dengan
praktik perataan penghasilan bersih/laba pernah dilakukan. Berikut ini
ditemukan hasil penelitian terdahulu dalam bentuk jurnal riset yang ada
kaitannya dengan praktik perataan penghasilan bersih/laba.

1)

Ernawati, 2010, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan
Financial Leverage Terhadap Praktek Income Smoothing
(Survey pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang
Listing di Bursa Efek Indonesia)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan financial leverage terhadap tindakan perataan laba
pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar dalam Indonesia Stock
Exchange (IDX) dalam rentang tahun 2008-2010. Sampel penelitian
adalah sebanyak 15 perusahaan dengan 45 observasi. Analisis data
menggunakan analisis regresi linear berganda untuk menguji pengaruh
dari ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage dan jenis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

industri

terhadap

menunjukkan,

tindakan

bahwa

secara

perataan

laba.

simultan

Hasil

ukuran

penelitian
perusahaan,

Profitabilitas, dan financial leverage tidak berpengaruh signifikan
terhadap praktek income smoothing. Secara parsial hanya profitabilitas
saja yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap praktek
income smoothing, sedangkan ukuran perusahaan dan financial
leverage berpengaruh terhadap praktek income smoothing tetapi tidak
signifikan.

2)

Bestivano , 2013, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Perataan Laba Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI ( Studi Empiris pada
Perusahaan Perbankan di BEI )
Penelitian ini bertujuan untuk menguji : 1)Pengaruh ukuran
perusahaan terhadap perataan laba. 2)Pengaruh umur perusahaan
terhadap perataan laba. 3)Pengaruh profitabilitas terhadap perataan
laba. 4)Pengaruh leverage terhadap perataan laba.

Jenis penelitian adalah penelitian kausatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Pemilihan sampel dengan metode purposive
sampling. Analisis data dengan regresi logistik dan uji t untuk
melihat

pengaruh

ukuran

perusahaan,

umur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perusahaan,

14

profitabilitas dan leverage terhadap tindakan perataan laba pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa: 1) semakin besar ukuran
perusahaan maka semakin besar probabilitas untuk melakukan
perataan, 2) Semakin lama umur perusahaan maka tidak semakin
besar probabilitas untuk melakukan perataan laba, 3) Semakin
besar tingkat profitabilitas maka tidak semakin besar probabilitas
untuk melakukan perataan laba, 4) Semakin besar tingkat leverage,
maka tidak semakin besar probabilitas untuk melakukan perataan
laba

3)

Yosika, 2011, Analisis Pengaruh Npm, Roa, Company Size,
Financial Leverage Dan Der Terhadap Praktek Perataan Laba Pada
Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya praktek perataan laba diantaranya yaitu
NPM, ROA, company size, financial leverage dan DER terhadap
praktek perataan laba. Perataan laba adalah cara yang digunakan
manajemen untuk mengurangi fluktuasi yang dilaporkan agar
sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial melalui
metode akuntansi maupun secara real melalui transaksi. Penelitian
ini menggunakan 28 perusahaan property dan real estate; data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan periode 20072009. Indeks Eckel digunakan untuk

mengklasifikasikan

perusahaan yang melakukan atau tidak melakukan praktek perataan
laba. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kelima
variabel berpengaruh terhadap praktek perataan laba. Secara parsial
hanya

NPM, financial leverage, dan DER yang memengaruhi

praktek perataan laba. Variabel yang berpengaruh paling dominan
adalah financial leverage

Penelitian yang dilakukan saat ini memiliki persamaan dengan
penelitian terdahulu yaitu dalam hal permasalahan yaitu sama – sama
meneliti tentang perataan laba, sekaligus juga memiliki persamaan dalam
hal pengukuran variabel yakni sama – sama menggunakan metode
analisis regresi linier berganda, meskipun sama – sama melakukan
penelitian terhadap Bursa Efek Indonesia tetapi tahun penelitiannya tidak
sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Tabel 2.1
Persamaan & Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Sekarang
No
Peneliti

Judul

Variabel

Obyek

Perusahaan
Manufaktur
Sektor
Aneka
Industri
yang
Listing di Bursa
Efek Indonesia
Perusahaan
Perbankan
di
BEI

.
1.

Ernawati, 2010

Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Dan Financial
Leverage Terhadap Praktek
Income Smoothing

Ukuran
Perusahaan,
Profitabilitas, Financial
Leverage dan Praktek
Income Smoothing

2.

Wildham
Bestivano, 2013

Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan, Profitabilitas,
Dan
Leverage
Terhadap
Perataan Laba Pada Perusahaan
Yang Terdaftar Di BEI

Ukuran
Perusahaan,
Umur
Perusahaan,
Profitabilitas,
Dan
Leverage
Terhadap
Perataan Laba

3.

Yosika Tri S.,
2011

Analisis Pengaruh Npm, Roa,
Company
Size,
Financial
Leverage Dan Der Terhadap
Praktek Perataan Laba .

Npm, Roa, Company
Size, Financial Leverage
Dan
Der
Terhadap
Praktek Perataan Laba

Perusahaan
Property
Dan
Real Estate Yang
Terdaftar
Di
Bursa
Efek
Indonesia

4.

Ariawan
Pradana, 2013

Pengaruh Persepsi Manajer Atas
Penggunaan
Informasi
Akuntansi Keuangan Terhadap
Keberhasilan Perusahaan kecil
Di Wedoro Waru Sidoarjo.

Profitabilitas
(X1),
Leverage (X2), Total
Aktiva (X3), Perataan
Laba (Y)

Perusahaan
Properti
dan
Real Estate Yang
Go Publik
di
Bursa
Efek
Indonesia

Sumber : Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan
2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah
sebagai “alat penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk
selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi
juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan
perusahaan.
Menurut Baridwan (1997 : 17) laporan keuangan merupakan
ringkasan dari suatu proses pecatatan, merupakan ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi – transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.
Menurut Munawir (1997 : 2) mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999 : 2), yaitu : “Laporan
Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi yang
berkaitan dengan laporan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpukan bahwa
laporan keuangan merupakan suatu daftar informasi yang berisi laporan
utama yang memuat tentang posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
yang disajikan pada akhir periode akuntansi, yang merupakan alat bagi
pihak – pihak yang berkepentingan dengan perusahaannya untuk
mengetahui kondisi keuangan dan keberhasilan aktivitasnya.

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (1997 : 4) tujuan umum laporan keuangan
sesuai dengan prinsip Akuntansi Indonesia dapat dinyatakan sebagai
berikut :
a.

Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal
perusahaan.

b.

Untuk memberikan yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam sumber – su,ber ekonomi netto (sumber dikuangi kewajiban)
suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas – aktivitas usaha dalam
rangka memperoleh laba.

c.

Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan keuangan dalam mengestimasi potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

d.

Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam sumber – sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.

e.

Untuk menyediakan informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.

f.

Disamping itu laporan keuangan akan dapat digunakan oleh
manajemen untuk :
1)

Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

2)

Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap – tiap
bagian – bagian, proses atau produksi serta untuk
menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan.

3)

Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap – tiap individu
yang telah diserahkan wewenang dan tabggung jawab.

4)

Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan
atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih
baik.

Tujuan Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan
(1999 : 3) yaitu :
a.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

b.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagai besar pemakai. Namun demikian,
laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non keuangan.

c.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang diberdayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai
apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi,
keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk
menahan atau menjual investasi dalam perusahaan atau keputusan
untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dari beberapa tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan

dibuat

oleh

manajemen

dengan

tujuan

mempertanggungjawabkan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya oleh
para pemilik perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan oleh pihak –
pihak di luar perusahaan guna menginformasikan posisi keuangan. Selain
itu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai guna
pengambilan keputusan ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999 : 5), karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu :
a.

Dapat dipahami
Karakteristik ini mengandung pengertian bahwa kualitas
penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Asumsi dasar
dalam hal ini adalah para pemakai laporan keuangan mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar.

b.

Relevan
Informasi
kebutuhan

dikatakan

pemakai dalam

relevan
proses

bila

dapat

memenuhi

pengambilan

keputusan.

Disamping itu informasi dikatakan memiliki relevan bila dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
pemakai mengevaluasi masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan atau megoreksi hasil evaluasi di masa lalu.
c.

Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal (realible) jika bebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d.

Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
(trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan

laporan

keuangan

antar

perusahaan,

mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relatif.

2.2.1.4. J enis – J enis Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menurut beberapa pendapat yang
lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan Ekuitas,
laporan arus kas.
1)

Neraca
Salah satu bentuk laporan yang paling utama adalah neraca.
Beberapa ahli mengungkapkan definisi yang berbeda, tetapi pada
hakikatnya mempunyai pengertian yang sama.
Menurut Prastowo (1995 : 16) Neraca adalah laporan
keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan
(aktiva, kewajiban ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Menurut Munandar (1979 : 1) Neraca ialah laporan yang
disusun secara sistematis, tentang posisi finansial perusahaan pada
suatu saat tertentu.
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) Neraca adalah suatu
daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.
Menurut Baridwan (1997 : 18) Neraca adalah laporan yang
menunjukkan keandalan keuangan suatu unit usaha pada tanggal
tertentu.
Sedangkan menurut Munawir ( 1997 : 13) Neraca adalah
laporan sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
neraca merupakan daftar yang menggambarkan posisi keuangan
suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada
saat tertentu.
2)

Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan salah
satu komponen laporan keuangan yang sangat penting bagi
pemakai

informasi

laporan

keuangan.

Laporan

laba

rugi

menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya dan laba
yang diperoleh selama periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Menurut Prastowo (1995 : 16) laporan laba rugi adalah
laporan

keuangan

yang

memberikan

informasi

mengenai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu.
Menurut Munandar (1979 : 16) laporan laba rugi ialah
laporan yang

disusun secara

sistematis, tentang revenues

(penghasilan) yang diperoleh dan tentang expenses (biaya) yang
menjadi beban tanggungan perusahaan dalam usahanya selama satu
periode tertentu.
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) perhitungan rugi laba
adalah ikhtisar dari pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam
periode tertentu misalnya sebulan atau setahun.
Menurut Baridwan (1997 : 30) laporan laba rugi adalah
suatu laporan yang menunjukkan pendapatan – pendapatan dan
biaya – biaya dari suatu unit usaha untuk suatu peride tertentu.
Selisih antara penghasilan – penghasilan dan biaya merupakan laba
yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil
dari aktivitas operasional perusahaan yang berupa pendapatan –
pendapatan dan biaya – biaya untuk suatu periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3)

Laporan Perubahan Ekuitas (Owners Equity)
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) mendefinisikan
bahwa perubahan ekuitas pemilik adalah merupakan ikhtisar
perubahan ekuitas pemilik suatu perusahaan yang telah terjadi
dalam suatu periode tertentu.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999 : 1.12)
Laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama yang
menunjukkan :
1) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian
diakui secara langsung dalam ekuitas.
3) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur
dalam PSAK terkait.
4) Transaksi modal dengan pemilik dengan distribusi kepada
pemilik.
5) Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode
serta perubahannya.
6) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing – masing jenis
modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

4)

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) Arus kas adalah
suatu ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah
kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu, seperti sabulan atau
setahun.
Menurut Baridwan (1997 : 43) tujuan laporan aliran kas
adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1999 : 2.1) Laporan
Arus Kas adalah salah satu laporan keuangan yang memberi
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas pada
suatu periode tertentu, Setiap perusahaan diwajibkan untuk
menyususn laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan setiap periode penyajian laporan keuangan.
Aliran kas dklafisikasikan dalam tiga kelompok yaitu penerimaan
dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan (financing).
Setelah membaca beberapa pendapat diatas, peneliti
menarik kesimpulan bahwa laporan arus kas adalah laporan yang
menggambarkan aliran kas baik penerimaan maupun pengeluaran
kas untuk periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

5)

Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999 : 1.12).
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau
rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, arus
kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti
kewajiban kontinjensi dan komitmen. Catatan atas laporan
keuangan juga mencakup informasi yang
dianjurkan

untuk

diungkapkan

dalam

diharuskan dan

Pernyataan

Standar

Akuntansi keuangan serta pengungkapan – pengungkapan lain
yang diperlukan untuk menghasilka penyajian laporan keuangan
secara wajar.

2.2.2. Perataan Laba
2.2.2.1. Pengertian Perataan Laba
Sejalan dengan konsep manajemen laba, pembahasan konsep
perataan laba / penghasilan ini juga menggunakan kerangka pikir teori
keagenan, bahwa perataan penghasilan timbul ketika terjadi konflik
kepentingan antara manajemen dan pemilik. Manajemen melakukan
perataan laba untuk menciptakan suatu aliran laba yang stabil dan
mengurangi fluktuasi dalam laba yang dilaporkan dan meningkatkan
kemampuan investor untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan
datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Definisi perataan laba (Income Smoothing) menurut Jatiningrum,
merupakan praktik yang umum dilakukan manajer untuk mengurangi
perubahan naik turunnya (fluktuasi) laba, yang diharapkan mempunyai
pengaruh yang bermanfaat bagi evaluasi kinerja manajemen.
Definisi perataan laba yang terbaik dikemukakan oleh Beidlmen
sebagai berikut :
“Meratakan earnings yang dilaporkan dapat didefinisikan sebagai
pengurangan secara sengaja fluktuasi disekitar tingkat earnings tertentu
yang dianggap normal bagi sebuah perusahaan. Dalam pengertian ini
perataan laba mempresentasi sebuah upaya yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi tidak normal dalam
earnings sepanjang diizinkan oleh prinsip akuntansi dan manajemen yang
sehat”.
Menurut Assih dan Gudono (2000 : 37) Manajemen Laba diartikan
sebagai suatu proses yang dilakukan dengan sengaja, dalam batasan
general acce

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2008-2012).

0 1 26

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 9 102

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 85

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 90

PENGARUH LABA RUGI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 89

PENGARUH LABA RUGI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 20

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 21