PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN
LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memper oleh Gelar
Sar jana Ekonomi J ur usan Akuntansi

Diajukan Oleh :
CHOLILA WIDYANTI
0713010205 / FE / EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT atas taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis mampu untuk dapat menyelesaikan penelitian
skripsi ini dengan baik dan lancar sampai tersusunnya laporan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage Operasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Publik di
Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Penelitian ini dilaksanakan pada April 2011 sampai Mei 2012, guna
menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa serta menunjang teori yang
didapat selama masih kuliah juga sebagai bahan referensi di perpustakan UPN
“Veteran” Jatim.
Semua ini tidak dapat terlaksana atau tercapai tanpa adanya bantuan dari
semua pihak ataupun instansi yang berhubungan dengan laporan ini oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada yang terhormat :
1.

Bapak Prof. Dr H. R. Teguh Soedarto MP, Ir. Sutiyono, MT, selaku Rektor

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs. Ec.H.R.A. Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Ibu Dr. Sri Trisnaningsih SE, Msi selaku Kaprogdi Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


5.

Ibu Dra. Ec. Hj. Siti Sundari, Msi selaku dosen pembimbing yang dengan
kesabaran, ketelatenan dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk
sampai terselesainya skripsi ini.

6.

Dapak dan Ibu Dosen beserta Staff Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya program studi
Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama
ini.

7.

Ayah dan Mama, serta keluarga besar yang telah memberikan doa dan
dukungan baik secara moral maupun material.

8.


Arie Sukoco selaku pacar yang telah memberikan dukungan dan bantuan untuk
menyusun skripsi.

9.

Semua teman-teman mahasiswa UPN satu pararel dan khususnya teman-teman
“edan” yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga laporan Tugas Akhir ini berguna bagi semua Amin.

Surabaya, Mei 2012

Penyusun

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

ii

DAFTAR LAMPIRAN

ix


ABSTRAKSI

x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ..............................................................

10

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................


10

1.4. Manfaat penelitian .................................................................

11

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................

12

2.2. Landasan Teori ......................................................................

14

2.2.1. Laporan Keuangan .....................................................

14

2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ......................


14

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ............................ 16
2.2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 18
2.2.1.4. Jenis - jenis Laporan Keuangan..................... 20
2.2.2. Perataan Laba.............................................................

25

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.1. Pengertian Perataan Laba ..............................

25

2.2.2.2. Sifat dan Motivasi Perataan Laba ..................


26

2.2.3. Teori Keagenan .........................................................

30

2.2.4. Alasan Untuk Perataan Laba ......................................

31

2.2.5. Saham .......................................................................

32

2.2.6. Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Perataan Laba ......

34

2.2.6.1. Profitabilitas ...................................................


34

2.2.6.2. Teori Yang Melandasi Hubungan Antara
Profitabilitas Perusahaan Dengan Perataan Laba 35
2.2.6.3. Laverage Operasi ............................................

36

2.2.6.4. Teori Yang Melandasi Hubungan Antara
Laverage Operasi Perusahaan Dengan Perataan
Laba ...............................................................

37

2.2.6.5. Ukuran Perusahaan .........................................

38

2.2.6.6. Teori Yang Melandasi Hubungan Antara Ukuran
Perusahaan dengan Perataan laba ....................


39

2.3. Kerangka Pikir ......................................................................

40

2.4. Hipotesis ...............................................................................

41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional .............................................................

42

3.2. Tekhnik Penentuan Sampel ...................................................

44

3.2.1. Populasi ..........................................................

44

3.2.2. Sampel............................................................

45

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................

47

3.3.1. Jenis Data .......................................................

47

3.3.2. Sumber Data ...................................................

47

3.3.3. Teknik pengumpulan data ...............................

47

3.4. Tekhnik Analisis ....................................................................

48

3.4.1 Regresi Logistik ..............................................

48

3.5. Uji Hipotesis ..........................................................................

49

3.5.1 Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) .........

49

3.5.2 Uji Nilai Nagelkerke R Square ........................

50

3.5.3 Uji Wald Test .................................................

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................... 51
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Ditinjau dari Ruang
Lingkup Kegiatan.......................................................

51

4.2. Deskripsi Hasil penelitian .....................................................

61

4.2.1. Perataan Laba (Y) ......................................................

61

4.2.2. Profitabilitas Perusahaan (X1) ....................................

62

4.2.3. Leverage Operasi Perusahaan (X2) ............................

63

4.2.4. Ukuran Perusahaan (X3) ............................................

64

4.3. Hasil Anlisis Penelitian..........................................................

65

4.3.1. Analisis Regresi Logistik ...........................................

65

4.3.2. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) ....................

66

4.3.3. Koefisien Determinasi ................................................

68

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.4. Pengujian Hipotesis....................................................

69

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................

71

4.4.1. Pembahasan ...............................................................

71

4.4.2. Perbedaan Peneliti Yang Dilakukan Terdahulu Dengan
Peneliti Sekarang ........................................................

73

4.4.3. Keterbatasan Penelitian ..............................................

75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................

76

5.2. Saran .................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Perataan Laba .......

6

Tabel 1.2 Faktor-Faktor Yang Tidak Mempengaruhi Tindakan Perataan
Laba .............................................................................................

7

Tabel 1.3 Rekapitulasi Data “Tingkat Penjualan” Perusahaan Food And
Beverages Periode 2007-2010 ......................................................

8

Tabel 4.1 Data Perataan Laba Tahun 2007-2010 ..........................................

62

Tabel 4.2 Data Profitabilitas Perusahaan Tahun 2007-2010 ..........................

62

Tabel 4.3 Data Leverage Operasi Perusahaan Tahun 2007-2010...................

63

Tabel 4.4 Data Ukuran Perusahaan Tahun 2007-2010 ..................................

64

Tabel 4.5 Hasil Uji Nilai Estimasi Koefisiensi Regresi Logistik ...................

65

Tabel 4.6 Hasil Uji Nilai -2 Log Likelihood .................................................

67

Tabel 4.7 Hasil Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit .....................

68

Tabel 4.8 Hasil Uji Nilai Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square

69

Tabel 4.9 Perbedaan Peneliti Terdahulu Dengan Sekarang ...........................

75

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir .............................................................................

40

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Data Penelitian

LAMPIRAN 2

Analisis Deskriptif

LAMPIRAN 3

Regresi Logistik

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA

Cholila Widyanti

ABSTRAK
Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari
kemampuannya meningkatkan laba. Untuk memperbaiki citra perusahaan di mata
investor dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki resiko yang rendah, pihak
manajemen perusahaan melakukan praktik perataan laba. Akan tetapi apabila
praktik perataan laba dilakukan dengan sengaja dan dibuat-buat, dapat
menyebabkan pengungkapan laba yang menyesatkan. Sebagai akibatnya investor
mungkin tidak memperoleh informasi yang akurat mengenai laba untuk
mengevaluasi hasil dan resiko dari portofolio mereka. Penelitian ini bertujuan
menguji ada tidaknya pengaruh profitabilitas, leverage operasi dan ukuran
perusahaan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan Food and Baverage
yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari
laporan keuangan 11 perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2007-2010. Analisis statistik yang digunakan
adalah analisis regresi logistik.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa profitabilitas dan leverage
operasi berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan
Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia, sedangkan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada
perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

Key Word :

profitabilitas, leverage operasi, ukuran perusahaan, perataan laba

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya dunia usaha dalam memasuki era
pasar bebas. Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sarat
dengan persaingan antar perusahaan. Maka perusahaan dituntut untuk
menjaga aktifitas operasi perusahaan agar dapat tetap stabil dan
berkembang sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan bagi
pihak luar, yaitu masyarakat dan investor.
Tinggi rendahnya tingkat kepercayaan pada suatu perusahaan
tergantung dari kualitas informasi yang diberikan oleh perusahaan
tersebut. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang akurat
mengenai kinerja perusahaan yang tercermin di dalam laporan keuangan
perusahaan yang di susun secara periodik.
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses Akuntansi yang
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan. Adapun pihak – pihak tersebut yaitu : pihak intern, misalnya :
manajer dan karyawan serta pemilik perusahaan, dan pihak eksteren
perusahaan, misalnya : investor dan (calon) kreditur serta masyarakat pada
umumnya.

Laporan

keuangan

juga

merupakan

sarana

untuk

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen atas
sumber daya perusahaan kepada para pemegang saham.
Laporan

keuangan

perusahaan

diharapkan

dapat

memberi

informasi bagi (calon) investor dan (calon) kreditur guna mrngambil
keputusan yang terkait dengan investasi dana mereka. Keinginan
perusahaan untuk mendapatkan nilai positif dari pasar, yang selanjutnya
menentukan jumlah dana yang dapat diperoleh dan dapat menjadi insentif
bagi manajer untuk menyusun laporan keuangan yang baik dan menarik.
Inti dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja
perusahaan yang tersedia dengan mengukur laba (earning), earning
sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan, memberikan informasi
berkaitan dengan tanggung jawab manajemen dalam pengelolaan
sumberdaya yang dipercayakan kepada mereka. Informasi laba juga
membantu pemilik atau pihak lain dalam melakukan penaksiran atas
kemampulabaan (earning power) perusahaan dimasa yang akan datang.
Informasi laba telah dipersepsikan oleh investor, kreditur,
manajemen dan pihak – pihak lain yang berkepentingan dalam perusahaan
sebagai informasi yang paling penting dalam laporan keuangan. Informasi
laba perusahaan sangat diperlukan untuk mengindikasikan apakah
perusahaan memiliki kinerja yang baik atau buruk.
Investor menggunakan data laba perusahaan di masa lalu sebagai
alat untuk memprediksi laba yang akan datang (future earning
performance), konsekuensinya laba masa lalu (past income) pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

umumnya dianggap sebagai indikator terbaik untuk memprediksi dividen
di masa yang akan datang dan harga saham. Bagi kreditur, informasi laba
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
arus kas dimasa yang akan datang (future cash flow) yang diperlukan
untuk membayarkan

kembali hutang perusahaan.

Sementara

itu

manajemen menggunakan informasi laba sebagai ukuran efisiensi dan
efektivitas alokasi sumber daya. Dengan kata lain, keberhasilan
manajemen

dalam

mengelola

perusahaan

dapat

dilihat

dari

kemampuannya meningkatkan laba (earning).
Tujuan perataan laba adalah untuk memperbaiki citra perusahaan
di mata pihak eksternal dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki resiko yang rendah. Di samping itu, memberikan informasi yang
relevan dalam melakukan prediksi terhadap laba pada masa yang akan
datang, meningkatkan persepsi pihak eksternal terhadap kemampuan
manajemen, dan meningkatkan kompensasi bagi pihak manajemen.
Namun demikian, perataan laba ini, jika dilakukan dengan sengaja dan
dibuat-buat dapat menyebabkan pengungkapan laba yang tidak memadai
atau menyesatkan. Sebagai akibatnya investor mungkin tidak memperoleh
informasi yang akurat yang memadai mengenai laba untuk mengevaluasi
hasil dan resiko dari portofolio mereka. (Budiasih, 2009: 5)
Perataan laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mendorong manajer melakukan hal tersebut. Banyak penelitian empiris
terdahulu telah menguji faktor – faktor tersebut dan temuan empiris yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

didapat menunjukkan simpulan yang belum sepakat, karena untuk
beberapa faktor masih disimpulkan berpengaruh dan tidak berpengaruh
terhadap perataan laba .Beidlman (1973) (dalam Jatiningrum, 2000 : 146)
percaya bahwa manajemen melakukan perataan laba untuk menciptakan
aliran laba yang stabil dan mengurangi covariance dan return dengan
pasar. Buktinya pada penelitian yang dilakukan Ronen dan Sadan (1975)
(dalam Machfoedz 1998 : 176) menyatakan bahwa perataan laba yang
dilaporkan oleh para manajer untuk mengurangi fluktuasi dari laba yang
dilaporkan serta meningkatkan kemampuan investor untuk meramalkan
arus kas di masa datang, pada intinya perataan laba diharapkan dapat
memberi pengaruh yang menguntungkan bagi nilai harga saham serta
penilaian kinerja manajer. Perataan laba merupakan perilaku yang rasional
didasarkan pada asumsi dalam positive accounting theory bahwa agent
(dalam hal ini manajemen) adalah individual yang rasional yang
memperhatikan kepentingan dirinya.
Penelitian yang tidak menyetujui adanya perataan laba antara lain
dilakukan oleh Hector, (1989) (dalam Jatiningrum, 2000 : 146) yang
menyatakan bahwa perataan laba sebagai bentuk penyalahgunaan yang
umum dalam laporan keuangan seharusnya diwaspadai oleh pemakainya
dan Mc Hugh, (1992) (dalam Jatiningrum, 2000 : 146) yang juga
menyatakan bahwa perataan laba merupakan bentuk manipulasi dari
laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang menyatakan setuju dengan
adanya perataan laba antara laba antara lain Gordon, (1964) (dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Jatiningrum, 2000 : 147) menyatakan bahwa perataan laba dapat
mengurangi kesalahan dari pemegang saham dalam mengekstrapolasi laba
periode lalu untuk memperkirakan laba yang akan datang. Selanjutnya
Ronen dan Sadan, (1981) (dalam Jatiningrum, 2000 : 147) juga
menyatakan bahwa perataan laba konsisten dengan keinginan manajemen
untuk memaksimalkan kompensasi, Dye, (1988) (dalam Jatiningrum, 2000
: 147)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ashari, (1994) (dalam
Jatiningrum 2000 : 146) dan Machfoedz (1998) (dalam Jatiningrum, 2000
: 148) ditemukan ada praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar
di bursa efek Jakarta. Hasil ini melihat ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perataan laba. Adapun faktor – faktor tersebut adalah
ukuran perusahaan, leverage operasi, profitabilitas, jenis industri dan
nasionalitas kepemilikan.
Tindakan perataan laba merupakan tindakan yang umum / rasional.
Jatiningrum (2000) menyatakan bahwa tindakan perataan laba merupakan
tindakan yang sengaja dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi
perbedaan/perubahan

penghasilan

bersih

atau

laba

dengan

mempergunakan cara atau metode akuntansi tertentu. Sedangkan Assih
(2000) mengemukakan bahwa tindakan manajer meratakan laba adalah
untuk membuat penghasilan stabil dan mengurangi covarian return
dengan pasar. Jatiningrum (2000) menyebutkan bahwa tindakan manajer
melakukan perataan penghasilan bersih / laba untuk mengurangi fluktuasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pada pelaporan penghasilan bersih / laba dan meningkatkan kemampuan
investor untuk memprediksi arus kas pada masa datang.
Banyak peneliti terdahulu yang berusaha mencari tahu mengenai
praktik perataan laba, dan faktor-faktor yang terkait. Berikut ini akan
disajikan tabel yang merupakan rangkuman dari beberapa peneliti
terdahulu, baik oleh peneliti asing maupun oleh peneliti Indonesia
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi
praktik perataan laba.

Dan untuk mengenai faktor-faktor

yang

mempengaruhi tindakan perataan laba dapat disajikan pada tabel 1.1,
sebagai berikut :
Tabel 1.1 : Faktor-Faktor Yang Mempengar uhi Tindakan Perataan
Laba
No
Faktor Yang Berpengar uh
Peneliti (Tahun)
1
Profitabilitas
Arschibald
(1967);
white
(1970); Ashri (1994); Carlos
dan Chenchuramaiah (1997)
2
Kelompok Usaha
Belkoui dan Picur (1984);
Albrecht
dan
Richardson
(1990)
3
Status
Usaha,
Kategori Ashari (1994)
Investasi (Kebangsaan)
4
Harga Saham
Ilmainir (1993)
5
Perbedaan Laba Actual dengan Ilmainir (1993)
Laba Normal
6
Kebijakan akuntansi Mengenai Ilmainir (1993)
Laba
7
Ukuran Perusahaan
Moses
(1987);
AlbechtRichardson (1990)
8
Leverage Operasi
Zuhroh (1986)
Sumber : Salno dan Baridwan (1998)
Dari

tabel

1.1

memperlihatkan

faktor-faktor

yang

dapat

mempengaruhi tindakan perataan laba. Sedangkan untuk tabel mengenai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

faktor-faktor yang tidak mempengaruhi tindakan perataan laba dapat
disajikan pada tabel 1.2, sebagai berikut :
Tabel 1.2 : Faktor -Faktor Yang Tidak Mempengaruhi Tindakan
Per ataan Laba
No Faktor Yang Tidak Berpengaruh
Peneliti (Tahun)
1
Profitabilitas
Zuhroh (1996)
2
Kelompok Usaha
Assih (1998)
3
Rencana Bonus
Ilmainir (1993)
4
Proporsi Kepemilikan
Assih (1998)
5
Harga Saham
Carlson dan Chenchuramaiah
(1996)
6
Ukuran Perusahaan
Ilmainir (1993); ashari 91994);
Zuhroh (1996)
7
Penjualan
Sadagaran dan Sepe (1996)
Sumber : Salno dan Baridwan (1998)
Dari tabel 1.2 memperlihatkan faktor-faktor yang tidak dapat
mempengaruhi tindakan praktik perataan laba. Berkaitan dengan
penelitian-penelitian tersebut diatas maka peneliti ingin membuktikan
apakah hasil penelitian tersebut dapat terbukti dengan obyek penelitian
yang berbeda dan waktu yang berbeda pula.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
Food and Beverages yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia, dan tahun
yang akan diteliti adalah dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010,
alasan dipilihnya perusahaan Food and Beverages sebagai objek peneliti
dikarenakan perusahaan tersebut memiliki persaingan bisnis yang kuat,
dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta selera
masyarakat yang berubah-ubah, hal ini akan menimbulkan total tingkat
penjualan perusahaan naik turun yang kemungkinan bisa memicu tindakan
perataan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Berikut ini adalah daftar tingkat penjualan perusahaan food and
Beverages dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, dapat disajikan
pada tabel 1.3, sebagai berikut :
Tabel 1.3 : Rekapitulasi data “Tingkat Penjualan” Perusahaan Food
and Beverages Per iode 2007-2010
Penjualan
Nama Perusahaan
No
Periode Penelitian
2007
2008
2009
2010
1 PT. Cahaya Kalbar. Tbk
812.635 1.963.637 1.194.543
718.204
2 PT. Fast Food Indonesia. Tbk
1.589.642 2.022.633 2.454.359 2.913.604
3 PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk 27.858.304 38.799.279 37.140.830 38.403.360
4 PT. Mayora Indah. Tbk
2.828.440 3.907.674 4.777.175 7.224.164
5 PT. Multi Bintang Idonesia. Tbk
878.600 1.325.661 1.616.264 1.790.164
6 PT. Pioneerindo Gourment Inter.
203.805
222.823
241.832
Tbk
159.883
7 PT. Sekar Laut. Tbk
237.050
313.125
276.312
314.145
8 PT. Sierad Produce. Tbk
1.632.453 2.331.686 3.242.550 1.703.012
9 PT. Siantar Top. Tbk
600.330
624.400
627.114
762.612
10 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food. Tbk
483.734
489.171
533.194
705.219
11 PT. Ultra Jaya Milk Ind & TC. Tbk
1.126.799 1.362.606 1.613.927 11.880.411
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa penjualan terjadi
fluktuasi dari tiap tahunnya. Misalnya PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
yang mengalami peningkatan penjualan cukup tinggi dari tahuun 2007
sampai tahun 2010. Yaitu pada tahun 2007 penjualan sebesar Rp.
27.858.304 dan meningkat menjadi Rp. 38.799.279 pada tahun 2008, dan
pada tahun 2009 penjualan terus naik sebesar Rp. 37.140.830, peningkatan
ini terus terjadi hingga tahun 2010 sebesar Rp. 38.403.360. Total
penjualan perusahaan yang naik turun kemungkinan bisa memicu tindakan
perataan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Penelitian ini dilakukan peneliti terhadap tiga faktor yang dapat
mempengaruhi praktik perataan laba yaitu Profitabilitas, Leverage Operasi
dan Ukuran Perusahaan.
Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan yang dapat dicapai
perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Tindakan perataan laba
cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah,
karena perataan laba merupakan suatu fenomena umum yang bertujuan
untuk mengurangi variabilitas atas laba perusahaan (Machfoedz, 1998 :
130).
Leverage operasi merupakan tingkat seberapa jauh perusahaan
dibiayai dengan hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan
atau total aktiva. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar
resiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat
keuntungan semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung
melakukan praktik perataan laba (Budiasih, 2009:07).
Ukuran

perusahaan

adalah

suatu

skala

dimana

dapat

diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain:
total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar
(large firm), perusahaan menengah (medium-size), dan perusahaan kecil
(small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total
asset perusahaan (Suwito dan Herawaty, 2005:138). Moses (1987) dalam
Suwito dan Herawaty (2005) menemukan bukti bahwa perusahaan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan praktik
perataan laba dibanddingkan perusahaan yang lebih kecil karena
perusahaan yang lebih besar menjadi pusat pemeriksaan (pengawasan
yang kuat dari pemerintah dan masyarakat umum / general public).
Dari latar

belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Profitabilitas, Leverage
Operasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba
Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia”.

1.2.

Per umusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
-

Apakah Profitabilitas, Leverage Operasi dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhadap praktik perataan laba ?

1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengnalisis praktek perataan
penghasilan oleh perusahaan – perusahaan di Indonesia. Beberapa tujuan
yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : Menguji ada tidaknya
pengaruh Profitabilitas, Leverage Operasi dan Ukuran Perusahaan
terhadap praktik perataan laba pada perusahaan Food and Baverage yang
go publik di Bursa Efek Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Pihak –
pihak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :
a.

Para analis keuangan dapat menggunakan temuan empiris yang
didapat sebagai masukan informasi mengenai perataan laba dalam
analisis kinerja perusahaan – perusahaan publik dipasar saham
Indonesia.

b.

Para investor dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah
satu masukan dalam proses pengambilan keputusan investasi
saham.

c.

Para akademisi sebagai wujud kontribusi pengembangan kerangka
ilmu pengetahuan akuntansi di Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian dalam bentuk jurnal riset yang berhubungan dengan
praktik perataan penghasilan bersih/laba pernah dilakukan. Berikut ini
ditemukan hasil penelitian terdahulu dalam bentuk jurnal riset yang ada
kaitannya dengan praktik perataan penghasilan bersih/laba.
1)

Machfoedz (1998)
Membahas

dengan

judul

:

“Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh perataan laba pada ukuran
perusahaan, profitabilitas, sektor industri dan leverage operasi.
Berdasarkan

analisis

dalam

penelitian

ini

tidak

berhasil

membuktikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan sektor
industri merupakan faktor pendorong dilakukannya praktor
perataan laba. Sedangkan leverage operasi berhasil membuktikan
terjadinya praktik perataan laba.
2)

Budiasih (2009)
Membahas

dengan

judul

:

“Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”. Tujuan dari penelitian ini

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

adalah untuk mengetahui

faktor-faktor ukuran perusahaan,

profitabilitas dan sektor industri mendorong dilakukannya perataan
laba. Berdasarkan analisa dari hasil pengujian penelitian ini
menyimpulkan bahwa pada perusahaan yang terdaftar di BEJ ada
yang

melakukan

tindakan

perataan

laba.

Untuk

analisis

multivariate yang menguji faktor – faktor pendorong ada atau
tidaknya tindakan perataan laba, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini tidak dapat menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
menjadi pendorong dilakukannya tindakan perataan laba. Untuk
variabel profitabilitas, penelitian ini berhasil menunjukkan bukti
bahwa profitabilitas merupakan pendorong dilakukannya praktik
perataan laba. Sedangkan pada sektor industri, penelitian ini
merupakan faktor pendorong dilakukannya tindakan perataan laba.
Dilakukannya tindakan perataan laba karena ada kemungkinan
penurunan laba yang berkaitan dengan krisis moneter yang
melanda Indonesia, sehingga ada kecenderungan manajemen
melakukannya untuk menstabilkan penghasilan bersih atau laba.
3)

Corolina (2005)
Membahas dengan judul : Analisa faktor-faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) Pada
Perusahaan-Perusahaan Go Public. Penelitian bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba.
Penelitian ini melibatkan 54 perusahaan yang terdaftar pada Bursa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Efek Surabaya dengan mengambil 6 tahun. Penelitian mulai tahun
1994 sampai dengan tahun 2001, tidak termasuk tahun 1997 dan
1998. Hasil pengujian univariate untuk H01, menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan atas ukuran perusahaan dan
sector industri antara perusahaan yang tergolong dalam smoothing
dan non-smoothing, sedangkan untuk profitabilitas, terdapat
perbedaan yang signifikan pada kedua klasifikasi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan saat ini memiliki persamaan
dengan penelitian terdahulu yaitu dalam hal permasalahan meneliti
perataan laba, variabel-variabel yang digunakan yaitu profitabilitas,
leverage operasi, ukuran perusahaan dan menggunakan metode
analisis regresi logistik, namun perbedaan terletak pada periode
tahun penelitian dan sampel peneliti dalam peusahaan Food and
Beverages.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan
2.2.1.1.Penger tian Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah
sebagai “alat penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk
selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi
juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan
perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Menurut Baridwan (1997 : 17) laporan keuangan merupakan
ringkasan dari suatu proses pecatatan, merupakan ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi – transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.
Menurut Munawir (1997 : 2) mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009 : 2), yaitu : “Laporan
Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari
laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi yang
berkaitan dengan laporan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpukan bahwa
laporan keuangan merupakan suatu daftar informasi yang berisi laporan
utama yang memuat tentang posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
yang disajikan pada akhir periode akuntansi, yang merupakan alat bagi
pihak – pihak yang berkepentingan dengan perusahaannya untuk
mengetahui kondisi keuangan dan keberhasilan aktivitasnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.1.2.Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (1997 : 4) tujuan umum laporan keuangan
sesuai dengan prinsip Akuntansi Indonesia dapat dinyatakan sebagai
berikut :
a.

Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal
perusahaan.

b.

Untuk memberikan yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam sumber – sumber ekonomi netto (sumber dikuangi
kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas – aktivitas
usaha dalam rangka memperoleh laba.

c.

Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan keuangan dalam mengestimasi potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba.

d.

Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam sumber – sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.

e.

Untuk menyediakan informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.

f.

Disamping itu laporan keuangan akan dapat digunakan oleh
manajemen untuk :
1)

Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2)

Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap – tiap
bagian – bagian, proses atau produksi serta untuk
menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan.

3)

Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap – tiap individu
yang telah diserahkan wewenang dan tabggung jawab.

4)

Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan
atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih
baik.
Tujuan Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan (2009 : 3) yaitu :
a.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.

b.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagai besar pemakai. Namun demikian,
laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non keuangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

c.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang diberdayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai
apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi,
keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk
menahan atau menjual investasi dalam perusahaan atau keputusan
untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dari beberapa tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa
laporan

keuangan

dibuat

oleh manajemen

mempertanggungjawabkan tugas –

tugas

dengan tujuan

yang dibebankan

kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan juga
digunakan oleh pihak – pihak di luar perusahaan guna
menginformasikan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai guna pengambilan
keputusan ekonomi.

2.2.1.3.Karakter istik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009 : 5), karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

a.

Dapat dipahami
Karakteristik ini mengandung pengertian bahwa kualitas
penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Asumsi dasar
dalam hal ini adalah para pemakai laporan keuangan mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar.

b.

Relevan
Informasi
kebutuhan

dikatakan

pemakai dalam

relevan
proses

bila

dapat

memenuhi

pengambilan

keputusan.

Disamping itu informasi dikatakan memiliki relevan bila dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
pemakai mengevaluasi masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan atau megoreksi hasil evaluasi di masa lalu.
c.

Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal (reliable) jika bebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

d.

Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
(trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan

laporan

keuangan

antar

perusahaan,

mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relatif.

2.2.1.4.J enis – J enis Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menurut beberapa pendapat yang
lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan Ekuitas,
laporan arus kas.
1)

Neraca
Salah satu bentuk laporan yang paling utama adalah neraca.
Beberapa ahli mengungkapkan definisi yang berbeda, tetapi pada
hakikatnya mempunyai pengertian yang sama.
Menurut Prastowo (1995 : 16) Neraca adalah laporan
keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan
(aktiva, kewajiban ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
Menurut Munandar (1979 : 1) Neraca ialah laporan yang
disusun secara sistematis, tentang posisi finansial perusahaan pada
suatu saat tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) Neraca adalah suatu
daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.
Menurut Baridwan (1997 : 18) Neraca adalah laporan yang
menunjukkan keandalan keuangan suatu unit usaha pada tanggal
tertentu.
Sedangkan menurut Munawir (1997 : 13) Neraca adalah
laporan sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
neraca merupakan daftar yang menggambarkan posisi keuangan
suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada
saat tertentu.
2)

Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan salah
satu komponen laporan keuangan yang sangat penting bagi
pemakai

informasi

laporan

keuangan.

Laporan

laba

rugi

menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya dan laba
yang diperoleh selama periode tertentu.
Menurut Prastowo (1995 : 16) laporan laba rugi adalah
laporan

keuangan

yang

memberikan

informasi

mengenai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Menurut Munandar (1979 : 16) laporan laba rugi ialah
laporan yang disusun secara

sistematis, tentang revenues

(penghasilan) yang diperoleh dan tentang expenses (biaya) yang
menjadi beban tanggungan perusahaan dalam usahanya selama satu
periode tertentu.
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) perhitungan rugi laba
adalah ikhtisar dari pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam
periode tertentu misalnya sebulan atau setahun.
Menurut Baridwan (1997 : 30) laporan laba rugi adalah
suatu laporan yang menunjukkan pendapatan – pendapatan dan
biaya – biaya dari suatu unit usaha untuk suatu peride tertentu.
Selisih antara penghasilan – penghasilan dan biaya merupakan laba
yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil
dari aktivitas operasional perusahaan yang berupa pendapatan –
pendapatan dan biaya – biaya untuk suatu periode tertentu.
3)

Laporan Perubahan Ekuitas (Owners Equity)
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) mendefinisikan
bahwa perubahan ekuitas pemilik adalah merupakan ikhtisar
perubahan ekuitas pemilik suatu perusahaan yang telah terjadi
dalam suatu periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009 : 1.12)
Laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama yang
menunjukkan :
1) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian
diakui secara langsung dalam ekuitas.
3) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur
dalam PSAK terkait.
4) Transaksi modal dengan pemilik dengan distribusi kepada
pemilik.
5) Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode
serta perubahannya.
6) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing – masing jenis
modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
4)

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) Arus kas adalah
suatu ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah
kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu, seperti sabulan atau
setahun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Menurut Baridwan (1997 : 43) tujuan laporan aliran kas
adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 2.1) Laporan
Arus Kas adalah salah satu laporan keuangan yang memberi
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas pada
suatu periode tertentu, Setiap perusahaan diwajibkan untuk
menyususn laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan setiap periode penyajian laporan keuangan.
Aliran kas dklafisikasikan dalam tiga kelompok yaitu penerimaan
dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan (financing).
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan aliran
kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas untuk periode
tertentu.
5)

Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009 : 1.12).
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau
rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, arus
kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti
kewajiban kontinjensi dan komitmen. Catatan atas laporan
keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

dianjurkan

untuk

diungkapkan

dalam

Pernyataan

Standar

Akuntansi keuangan serta pengungkapan – pengungkapan lain
yang diperlukan untuk menghasilka penyajian laporan keuangan
secara wajar.

2.2.2. Per ataan Laba
2.2.2.1.Penger tian Per ataan Laba
Sejalan dengan konsep manajemen laba, pembahasan konsep
perataan laba / penghasilan ini juga menggunakan kerangka pikir teori
keagenan, bahwa perataan penghasilan timbul ketika terjadi konflik
kepentingan antara manajemen dan pemilik. Manajemen melakukan
perataan laba untuk menciptakan suatu aliran laba yang stabil dan
mengurangi fluktuasi dalam laba yang dilaporkan dan meningkatkan
kemampuan investor untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan
datang.
Definisi perataan laba (Income Smoothing) menurut Jatiningrum,
merupakan praktik yang umum dilakukan manajer untuk mengurangi
perubahan naik turunnya (fluktuasi) laba, yang diharapkan mempunyai
pengaruh yang bermanfaat bagi evaluasi kinerja manajemen.
Definisi perataan laba yang terbaik dikemukakan oleh Beidlmen
sebagai berikut :
“Meratakan earnings yang dilaporkan dapat didefinisikan sebagai
pengurangan secara sengaja fluktuasi disekitar tingkat earnings tertentu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

yang dianggap normal bagi sebuah perusahaan. Dalam pengertian ini
perataan laba mempresentasi sebuah upaya yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi tidak normal dalam
earnings sepanjang diizinkan oleh prinsip akuntansi dan manajemen yang
sehat”.
Menurut Gundono (2000 : 37) Manajemen Laba diartikan sebagai
suatu proses yang dilakukan dengan sengaja, dalam batasan general
accepted accounting principles, untuk mengarah pada suatu tingkat yang
diinginkan atas laba yang dilaporkan. Perataan laba termasuk dalam
pengertian manajemen laba tersebut, perataan laba dapat dipandang
sebagai cara pengurangan dalam variabilitas laba selama sejumlah periode
tertentu atau dalam satu periode, yang mengarah pada tingkat yang
diharapkan atas laba yang dilaporkan. Bidlement (1973) percaya bahwa
manajemen melakukan perataan laba untuk menciptakan suatu aliran laba
yang stabil dan mengurangi covariance atas return dengan pasar. Borneo
et al (1976) menyatakan bahwa manajer melakukan perataan laba untuk
mengurangi fluktuasi dalam laba yang dilaporkan dan meningkatkan
kemampuan investor untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan
datang.

2.2.2.2.Sifat dan Motivasi Perataan Laba
Tindakan perataan laba merupakan tindakan yang umum / rasional.
Perataan laba sengaja dilakukan terhadap penghasilan dimaksudkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

supaya sesuai dengan yang diharapkan atau standar yang diinginkan
(Jatiningrum, 2000).
Perataan laba merupakan perilaku yang rasional didasarkan pada
asumsi dalam positive accounting theory bahwa agent (dalam hal ini
manajemen) adalah individual yang rasional yang memperhatikan
kepentingan dirinya. Konsisten dengan asumsi tersebut maka motivasi
yang mempengaruhi pilihan manajer atas kebijakan tertentu adalah
memaksimumkan kepentingannya. Sedangkan kepentingan manajer
tergantung pada nilai perusahaan. Dan manajer percaya bahwa pasar
mendasarkan pada angka akuntansi. Fluktuasi atas laba dan tidak dapat
diprediksinya laba yang akan datang merupakan sebab penentu risiko
pasar atas saham. (Gundono, 2000 : 38).
Topik perataan laba (income smoothing) terkait erat dengan konsep
manajemen laba (Salno dan Baridwan, 2000 : 19). Penjelasan konsep
manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory)
yang menyatakan bahwa praktik manajemen

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 70

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 9 102

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 86

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 85

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 84

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 21

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 21