PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
KEBIJ AKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

Dian Ratnawati
0913010042/FE/AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN

KEBIJ AKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akutansi

Oleh:

Dian Ratnawati
0913010042/FE/AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
KEBIJ AKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan

Dian Ratnawati
0913010042/FE/AK

Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Tanggal : ……………….

Rina Moestika.SE.MM

NIP. 369029500481

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr s. Ec. H. R. A. Suwaedi, MS.
NIP.196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN
KEBIJ AKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun oleh :
DIAN RATNAWATI
0913010042 / FE / AK


Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 31 Mei 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Rina Mustika, SE,MM

Dr. Indrawati Yuher tiana, Ak. MM
Sekretaris

Drs. Ec. Munari, MM
Anggota

Rina Mustika, SE. MM


Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “veteran” Jawa Timur dengan judul
“PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
KEBIJ AKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA

PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK
INDONESIA”.
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta
dorongan moril baik secara langsung maupun tidak langsung sampai
terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Icshanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs . Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Bapak Drs . Ec. Saiful Anwar, M. Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.

Bapak Dr. Hero Priono, M. Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Ibu Rina Mustika, SE, MM selaku dosen pembimbing yang membimbing

penulis dalam mengerjakan skripsi.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
kuliah.

8.

Para staf perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
bantuan terhadap fasilitas peminjaman buku sebagai referensi dalam
penyususnan skripsi.

9.

Para staf Bursa Efek Surabaya yang telah memberikan bantuan dalam
perolehan data yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini

10. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan do’a dan

semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Sahabatku semua yang selalu ada Widya Fiebrianty, Tungcho Dany
Suwassono, Eny Windayanti, Rosidah, Hesty, Unun, Arla, Rike. Terima kasih
telah memberikan dukungan dan kenangan yang indah selama kuliah.
12. Semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi ini.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, untuk itu
Penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
karena hal itu sangat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.

Surabaya, 6 Mei 2013

Penulis


iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................

i

DAFTAR ISI ...........................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

viii


DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

ix

ABSTRAKSI ...........................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ....................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

5

1.3

Tujuan Penelitian ..............................................................

6

1.4

Manfaat Penelitian ............................................................

6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .........................................................

8

2.2. Landasan Teori ..................................................................

10

2.2.1. Teori Keagenan .......................................................

10

2.2.1.1. Masalah Keagenan .......................................

12

2.2.1.2. Cara Mengatasi Biaya Keagenan ..................

13

2.2.2. Profitabilitas ............................................................

14

2.2.2.1. Pengertian Profitabilitas .............................

14

2.2.3. Ukuran Perusahaan ..................................................

15

2.2.3.1. Pengertian Ukuran Perusahaan ....................

15

2.2.4. Kebijakan Hutang ....................................................

16

2.2.4.1. Pengertian Kebijakan Hutang .......................

16

2.2.4.2. Jenis-Jenis Hutang ........................................

17

2.2.4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pemberian Hutang ........................................

20

2.2.5. Perataan Laba ...........................................................

21

2.2.5.1. Pengertian Perataan Laba .............................

21

2.2.5.2. Strategi Manajemen Laba .............................

21

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Kerangka Pikir .........................................................

24

2.2.6.1.Pengaruh Profitabilitas Terhadap Praktek
Perataan Laba ..............................................

24

2.2.6.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
Praktek Perataan Laba ..................................

26

2.2.6.3. Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap
Praktek Perataan Laba .................................

27

2.3. Hipotesis............................................................................

30

BAB III METODE PENELITIAN .
3.1

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ................

31

3.2

Teknik Penentuan Sampel .................................................

33

3.2.1. Populasi ...................................................................

33

3.2.2. Sampel .....................................................................

34

3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................

35

3.3.1. Jenis data .................................................................

35

3.3.2. Sumber Data ............................................................

36

3.3.3. Pengumpulan Data ...................................................

36

3.4. Uji Normalitas ...................................................................

36

3.5. Uji asumsi Klasik...............................................................

37

3.6. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis ..................

38

3.6.1.Uji Hipotesis .............................................................

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ...............................................

41

4.1.1 Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia ............................

41

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................

48

4.2.1 Profitabilitas (X1) ......................................................

48

4.2.2 Firm Size (X2) ...........................................................

50

4.2.3 Debt Equity Ratio (X3) ..............................................

51

4.2.4 Perataan Laba (Y) .....................................................

52

4.3. Uji Normalitas ...................................................................

53

4.4. Uji Asumsi Klasik .............................................................

55

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4.1Uji Autokorelasi.........................................................

55

4.4.2 Uji Multikolinieritas ..................................................

56

4.4.3 Uji Heterokedastisitas ...............................................

58

4.5. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis ............................

59

4.5.1 Hasil Analisis Regresi Berganda ...............................

59

4.5.2. Uji F (Uji Kecocokan Model) ...................................

60

4.5.3. Uji t..........................................................................

62

Pembahasan Hasil Penelitian .............................................

62

4.6

4.6.1 Pengaruh Return On Asset Terhadap Praktek Perataa n
Laba Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia ..................................................................

63

4.6.2 Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap Praktek Perataan
Laba Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia ..................................................................
4.7

4.8
BAB V

64

Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan Penelitian
Terdahulu ..........................................................................

65

Keterbatasan Penelitian ......................................................

67

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................

68

5.2. Saran....................................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Data Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2009-2011 ......................................................................

35

Tabel 4.1 Data ROA Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011....................

49

Tabel 4.2 Data Firm Size Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011 .............

50

Tabel 4.3 Data DER Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011 ....................

51

Tabel 4.4 Data Perataan Laba Perusahaan Otomotif Tahun 2009-2011 ......

52

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov................................

53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas dengan Transformasi ................................

54

Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin Watson ...........................................................

55

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ........................................................................

56

Tabel 4.9 Nilai VIF (Variance Inflation Factor) ........................................

57

Tabel 4.10 Nilai VIF (Variance Inflation Factor) .......................................

57

Tabel 4.11 Hasil Korelasi Rank Spearman ..................................................

58

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .....................................

59

Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji F ...................................................................

60

Tabel 4.14 Nilai Koefisien Determinasi (R2) ...............................................

61

Tabel 4.15. Hasil Analisis Uji t ....................................................................

62

Tabel 4.16 Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Sekarang

66

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Analisis Regresi Linear berganda .................

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Tabulasi Data Keuangan

Lampiran 2

Uji Normalitas

Lampiran 3

Uji Asumsi Klasik

Lampiran 4

Uji Regresi Linier Berganda

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN
KEBIJ AKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA

Dian Ratnawati

ABSTRAKS
Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari
kemampuannya meningkatkan laba. Untuk memperbaiki citra perusahaan di mata
investor dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki resiko yang rendah, pihak
manajemen perusahaan melakukan praktik perataan laba. Akan tetapi apabila
praktik perataan laba dilakukan dengan sengaja dan dibuat-buat, dapat
menyebabkan pengungkapan laba yang menyesatkan. Sebagai akibatnya investor
mungkin tidak memperoleh informasi yang akurat mengenai laba untuk
mengevaluasi hasil dan resiko dari portofolio mereka. Penelitian ini bertujuan
menguji ada tidaknya pengaruh return on assets (ROA), ukuran perusahaan dan
debt to equity ratio (DER) terhadap praktik perataan laba pada perusahaan
Otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari
laporan keuangan 13 perusahaan Otomotif yang go publik di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2009-2011. Teknik sampel yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan pertimbangan atau
kriteria-kriteria tertentu. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : (1)
ROA berpengaruh terhadap perataan laba perusahaan otomotif yang go publik di
Bursa Efek Indonesia (2) DER berpengaruh terhadap perataan laba perusahaan
otomotif yang go public di Bursa Efek indonesia.

Kata Kunci : profitabilitas, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, perataan laba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data–
data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan, selain
itu laporan keuangan adalah media untuk menyampaikan informasi sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas wewenang yang diterimanya dalam mengelola
sumber daya perusahaan kepada pihak–pihak yang berkepentingan antara lain
pihak internal maupun pihak eksternal. Pihak internal yaitu manajemen. Pihak
eksternal adalah pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan, pemasok,
konsumen,

dan

masyarakat

umum

lainnya.

Laporan

keuangan

dapat

menggambarkan keadaan perusahaan, karena dalam laporan keuangan tersebut
banyak mengandung informasi yang sangat dibutuhan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama informasi mengenai laba perusahaan.
Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah
laba. Informasi laba bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu
mengestimasi kemampuan laba dalam jangka panjang, dan memperkirakan risikorisiko investasi. Kemampuan dan nilai perusahaan dalam mengelola aset-asetnya
dapat digambarkan dengan cara melihat bagaimana perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam operasinya. IAI dalam PSAK No.25 (2009) tentang
manfaat dari informasi laba yaitu untuk menilai perubahan potensi sumber daya
ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan merupakan laba yang
dihasilkan dengan metode akrual. Menurut Dechow (1994), laba akrual dianggap
sebagai ukuran yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas dari aktivitas
operasi karena akrual mempertimbangkan masalah waktu, tidak seperti yang
terdapat dalam arus kas dari aktivitas operasional. Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan
akuntansi yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya.
Fleksibilitas itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk
melakukan manajemen laba (earnings management). Oleh karena itu, manajemen
mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat
laporan keuangan menjadi baik. Salah satu bentuk dari tindakan ini adalah praktik
perataan laba (income smoothing) yang pada dasarnya merupakan tindakan yang
dinilai bertentangan dengan tujuan perusahaan (Widyaningdyah, 2001).
Pentingnya informasi laba ini disadari oleh manajemen, sehingga
manajemen cenderung melakukan disfungtional behaviour (perilaku tidak
semestinya), yaitu dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi berbagai
konflik

yang

timbul

antara

manajemen

dengan

berbagai pihak

yang

berkepentingan dengan perusahaan (Sugiarto, 2003). Disfungtional behaviour
tersebut dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi (information asymetry) dalam
konsep teori keagenan (agency theory).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Salah satu bidang usaha yang tampak mengalami hambatan pada
perkembangannya adalah perusahaan otomotif. Krisis global mulai mempengaruhi
industri otomotif di dalam negeri, Tercatat beberapa perusahaan merubah target
penjualan baik untuk tahun 2008 maupun tahun 2010. Kondisi ini akan memaksa
konsumen untuk memilih produk lebih rasional sehingga penurunan penjualan tak
dapat dielakkan, angkanya diyakini tidak akan terlalu besar. Meskipun mengalami
penurunan penjualan pasar otomotif Indonesia tahun 2008 sekitar 590 ribu unit.
Karena krisis keuangan global, komoditas turun, dan likuiditas bank turun, maka
asumsi pasar otomotif Indonesia turun 20-30 persen untuk tahun 2009 mendatang.
http://news.primeaccesscard.com/transportasi/otomotif/ramai-ramai-revisi-targetpenjualan-imbas-krisis-global-terhadap-industri-otomotif.html.2011.
Perataan laba yang masih sering dilakukan terutama untuk menunjukkan
kinerja perusahaan dan keadaan keuangan. Perusahaan sering menghadapi
masalah fluktuasi laba, dengan perataan laba pada laporan keuangan dapat
tercermin bahwa kinerja perusahaan dan keadaan keuangan perusahaan itu baik,
dimana investor dapat menilai bahwa peluang tumbuh perusahaan lebih baik.
Dalam penelitian perataan laba perusahaan perlu diperhatikan kenaikan dan
penurunan laba dari perusahaan tersebut. Salah satu parameter yang digunakan
untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Selama periode tahun 2009 –
2011, laba perusahaan yang bergerak di bidang Otomotif dapat diketahui bahwa
laba perusahaan setiap tahun mengalami fluktuasi serta dapat dilihat dari gejolak
ekonomi

internasional yang

ada di tahun-tahun sebelumnya,

sehingga

mempengaruhi permodalan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas. Laba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

tertinggi tahun 2011 adalah milik PT. Astra Internasional Tbk sebesar Rp.
213.480.00,-(dalam jutaan). Sedangkan laba terendah milik PT. Prima Alloy Stell.
Tbk yaitu sebesar Rp. -36.216,- (dalam Jutaan).BEI,(2012)
Adanya kecenderungan investor yang terpusat pada informasi laba tanpa
memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba
tersebut, disadari oleh manajemen, sehingga mendorong adanya praktik
manajemen atas laba. (assih dan Gundono:2000). Adanya kecenderungan manajer
dalam melakukan perataan laba untuk mengurangi fluktuasi laba perusahaannya.
Praktik perataan laba yang dikenal sebagai praktik yang logis dan rasional, oleh
manajemen perataan laba digunakan untuk menciptakan laba yang stabil,
mengurangi fluktuasi yang dilaporkan dan meningkatkan kemampuan Investor
untuk meramalkan arus kas di masa yang akan datang. Namun demikian praktik
perataan laba ini jika dilakukan dengan sengaja dan dibuat-buat dapat
menyebabkan pengungkapan laba yang tidak memadai atau menyesatkan.
Akibatnya investor tidak memperoleh informasi yang akurat mengenai laba.
Sartono (2001) dalam Herni dan Susanto (2008). Carlson dan Bathala
(1997) menyimpulkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan merupakan faktor
yang mempengaruhi tindakan pengelolaan laba yang dilakukan oleh manajemen,
karena sesuai dengan hipotesa biaya politik bahwa tingkat profitabilitas yang
semakin tinggi akan mengakibatkan tingginya harapan dari regulator dan
masyarakat kepada perusahaan tersebut untuk memberikan kompensasi kepada
mereka berupa pembayaran pajak kepada regulator dan program sosial kepada
masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Maka hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sartono
(2004) yang menyatakan bahwa financial leverage menunjukkan proporsi
penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang
perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi
tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba.
Hal ini senada dengan penelitian Holthausen dan Leftwitch (1983) yang
menyimpulkan bahwa manajemen cenderung akan memilih kebijakan akuntansi
yang menghasilkan laba yang lebih rendah jika dihubungkan dengan ukuran
perusahaan sebagai proksi atas political visibility, karena semakin besar
perusahaan semakin rentan pada kebijakan pemerintah dan menjadi sorotan para
investor (Siregar, 2006), dimana perusahaan yang berukuran besar akan dituntut
untuk memberikan perhatian yang lebih kepada lingkungan sekitar dalam bentuk
aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) dan kepada pemerintah dalam
bentuk pembayaran pajak.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuaraikan diatas maka peneliti
tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pr ofitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Dan Kebijakan Hutang Terhadap Perataan Laba pada
Perusahaan Otomotif Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dikemukakan sebelumnya maka permasalahan
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap Perataan Laba pada Perusahaan
otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Perataan Laba pada
Perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap Perataan Laba pada
Perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk membuktikkan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap perataan
laba pada Perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk membuktikkan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan perataan
laba pada Perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk membuktikkan secara empiris pengaruh kebijakan hutang perataan laba
pada Perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berharga
sebagai tambahan perbendaharaan referensi dan dapat memberikan ide untuk
pengembangan lebih lanjut bagi para akademis yang ingin mengadakan
penelitian dalam bidang yang berkaitan dimasa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu masukan
dalam pengambilan keputusan investasi saham, terutama dalam menilai
kualitas informasi laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memberikan gambaran yang
jelas tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan financial leverage
terhadap perataan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian ini :
Rizki,(2011) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Property And Real
Estate Di Bei”. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.Apakah debt assets ratio, net profit margin, return on assets dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan
oleh perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara debt assets ratio terhadap tindakan perataan laba. 2. Terdapat
pengaruh yang signifikan antara net profit margin terhadap tindakan perataan
laba. 3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on assets terhadap
tindakan perataan laba. 4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran
perusahaan terhadap tindakan perataan laba.
Muid dan Rahmawati,(2012). dengan judul penelitian ”Analisis FaktorFaktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007—2010). Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: faktor—faktor yang
berpengaruh terhadap praktik perataan laba yaitu ukuran perusahaan, net profit
margin, dan debt to equity ratio.

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh
perusahaan. Sedangkan variabel net profit margin dan debt to equity ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh
perusahaan.
Prasetiono dan Dewi, (2012). dengan judul penelitian ”Analisis Pengaruh
Roa, Npm, Der, Dan Size Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi kasus pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20072010). Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
apakah ROA, NPM, DER, dan size berpengaruh terhadap praktik income
smoothing.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi praktik
income smoothing. Dari empat faktor yang diteliti (ROA, NPM, DER, dan size),
terbukti bahwa NPM dan size berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
income smoothing. Hal ini berarti nilai NPM yang tinggi dan size yang besar
mendorong perusahaan untuk melakukan praktik income smoothing. Sedangkan
faktor-faktor lain yaitu ROA dan DER terbukti tidak berpengaruh terhadap praktik
income

smoothing.

Hal

ini

berarti

manajer

perusahaan

tidak

terlalu

mempertimbangkan ROA dan DER dalam mengambil keputusan untuk
melakukan income smoothing atau tidak.


Perbedaan dengan penelitian sekarang :
Penelitian sekarang menggunakan variabel ROA, DEBT dan Ukuran
perusahaan. Menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Tetapi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

berbeda dengan penelitian terdahulu yaitu dengan variabel debt assets ratio,
net profit margin, return on assets dan ukuran perusahaan, berbeda obyek
penelitian dimana daam penelitian ini obyeknya pada perusahaan otomotif
dan jumlah sampel yang digunakan.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Teori Keagenan
Teori Agensi dikemukakan oleh Michael C Jensen dan Milliam H
Meckling pada tahun 1976 dalam Mudjiono,(2010). Teori agensi adalah mengenai
struktur kepemilikan (ownership structure) perusahaan yang dikelola oleh
manajer bukan pemilik. Dalam teori agensi diuraikan tentang adanya hubungan
antara pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Teori keagenan
lebih difokuskan kepada hubungan antara pemilik (principal) dan manajemen
(agent)

dalam

pengelolaan

perusahaan.

Jensen

dan

Meckling

(1976)

mendifinisikan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak antara satu orang atau
lebih, pemilik (principal) yang menyewa orang lain (agent) untuk melakukan
beberapa jasa atas nama pemilik yang meliputi pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada agen. Tujuan agency theory adalah Pertama, untuk
meningkatkan kemampuan individu (baik principal maupun agen) dalam
mengevaluasi lingkungan dimana suatu keputusan harus diambil (the Belief
Revision Role). Kedua, untuk mengevaluasi hasil dari keputusan yang telah
diambil untuk memudahkan pengalokasian hasil antara principal dan agen sesuai
dengan persetujuan dalam kontrak kerja (The Performance Evaluation Role).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Pemilik dapat mengurangi konflik kepentingan dengan memberikan insentif
kepada agen dan melakukan pengawasan. Jumlah insentif yang diberikan diukur
berdasarkan kinerjanya dan bntuk pengawasan dapat berupa (1). Penyusunan
laporan keuangan periodik dan (2) Adanya fungsi auditing yang bersifat
independen (Francis dan Wilson, 1998)
Hubungan perataan laba (Income smoothing) merupakan suatu bentuk
manipulasi atas laba (earning manipulation) yang dilakukan manajer untuk
mengurangi covariance dan market return perusahaan (Jin dan Machfoedz, 1998)
dalam Mudjiono,(2010), sehingga diharapkan kinerja perusahaan akan terlihat
lebih bagus dan investor akan lebih mudah mempridiksi laba masa depan. Untuk
mengatasi terjadinya konflik kepentingan antara agen dan principal yang terjadi
dalam perusahaan termasuk mengurangi perilaku manipulasi laba oleh
manajemen, maka diperlukan beberapa mekanisme pengawasan dan kontrak.
Pengawasan bisa dilakukan didalam perusahaan yang mempekerjakan tenaga ahli
akuntansi dalam pemeriksaan yang disebut auditor intern, namun hal ini dirasa
kurang memberikan kepercayaan yang efektif bagi principal. Agar tingkat
kepercayaan pihak eksternal perusahaan (salah satunya principal) terhadap
pertanggungjawaban semakin tinggi, maka diperlukan audit terhadap laporan
keuangan yang dilakukan oleh pihak eksternal guna meyakinkan dirinya bahwa
laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai
dasar pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.1.1 Masalah Keagenan
Masalah agensi yang terjadi di suatu perusahaan akan menimbulkan biaya
agensi. Jensen dan Meckling (1976) dalam Nurfauziah dan Harjito,(2006)
menyatakan bahwa biaya agensi meliputi biaya pengawasan (montoring cost),
biaya ikatan (bonding cost) dan biaya sisa (residual cost). Biaya pengawasan
timbul apabila principal melakukan pengawasan terhadap aktivitasaktivitas
manajer. Prinsipal akan memastikan bahwa manajer bekerja berdasarkan kontrak
yang telah disetujui. Sedangkan biaya ikatan merujuk pada usaha meyakinkan
manajer untuk bekerja bagi kepentingan prinsipal tanpa perlu melakukan
pengawasan. Akhirnya, biaya sisa merupakan perbedaan return yang diperoleh
karena perbedaan keputusan investasi antara principal dan agen.
Masalah keagenan menurut Jeff Madura, (2001: 43) adalah muncul ketika
para manajer tidak bertindak sebagai agen yang bertanggung jawab kepada
pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti, (2001: 12) masalah keagenan
(agency problems) muncul dalam dua bentuk, yaitu antara pemilik perusahaan
(principals) dengan pihak manajemen (agent), antara pemegang saham dengan
pemegang obligasi. Antara pemilik perusahaan dan manajemen muncul masalah
keagenan ketika pihak manajemen dalam pengambilan keputusan keuangan lebih
memaksimumkan kepentingan sendiri bukan untuk kepentingan pemegang saham.
Sedangkan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi muncul masalah
keagenan ketika pengambilan keputusan keuangan diambil untuk kepentingan
pemegang saham, namun mengorbankan kepentingan pemegang obligasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.2. Cara Mengatasi Biaya Keagenan
Masalah keagenan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002: 12) dapat
diatasi dengan menciptakan suatu mekanisme monitoring agar pihak manajemen
(agent) selalu mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pemegang saham.
Namun mekanisme pengawasan itu sendiri akan memunculkan biaya-biaya.
Menurut Wahidahwati, (2002) dalam mengatasi agency cost ada beberapa
alternatif sebagai berikut:
Pertama, dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh
manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan
yang diambil dan apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari
pengambilan keputusan yang salah.
Kedua, dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian
tidak tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari
pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.
Ketiga, meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang juga
akan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga
menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajemen
Keempat, institutional investor sebagai monitoring agents. Adanya
kepemilikan oleh investor institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan
yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.2. Pengertian Profitabilitas
2.2.2.1. Profitabilitas
Menurut Sugiyarso dan F Winarni (2005:118) profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva, maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Munawir (2002:87)
Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara
keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan atau asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut
(operating assets). Menurut Subramanyam dan Wild John (2010:43), Pada
analisis profitabilitas:
a) Tingkat pengembangan atas investasi (return on investment) untuk nenilai
kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang
b) Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi
c) Pemanfaatan asset. Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam
menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover)
Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut: Sawir Agnes,(2005:20)
ROA =

NIAT
X 100%
TotalAsset

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan (operatimg asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan
kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba.

2.2.3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
2.2.3.1. Pengertian Firm Size
Suatu perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap
perluasan modal sahamnya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Size yang besar memudahkan perusahaan dalam
masalah pendanaan. Perusahaan umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas
yang tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini biasa
ditangkap sebagai informasi yang baik. Size yang besar dan tumbuh biasanya
merefleksikan tingkat profit dimasa yang akan datang.
Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya
aktivitas operasi suatu perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu
perusahaan maka akan semakin besar pula aktivitasnya. Dengan demikian, ukuran
perusahaan juga dapat dikaitkan dengan besarnya kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan (Nisa Fidyati, 2003). Perusahaan yang besar dan mapan (stabil) akan
lebih mudah untuk ke pasar modal. Kemudahan untuk ke pasar modal maka
berarti fleksibilitas bagi perusahaan besar lebih tinggi serta kemampuan untuk
mendapatkan dana dalam jangka pendek juga lebih besar daripada perusahaan
kecil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Sedangkan untuk dapat bertahan dalam jangka panjang perusahaan kecil harus
benar-benar pengusaha yang baik dengan bantuan analisis rasio keuangan. firm
Size diketahui dari mengukur variabel natural log of sales dengan menggunakan
rumus (Dina Rahmawati, Dul Muid), sebagai berikut :
FIRM SIZE = Ln Total Asset

2.2.4. Kebijakan Hutang
2.2.4.1. Pengertian Kebijakan Hutang
Menurut Baridwan Zaki (2002 : 219) Hutang adalah pengorbanan manfaat
ekonomi di masa akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan
usaha dimasa kini untuk untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada
badan usaha lain dimasa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian
di masa lalu.
Sedangkan menurut Jeff Madura (2001: 224) adalah dana yang dipinjam
oleh perusahaan. Perusahaan meminjam dana tersebut untuk diinvestasikan dalam
aktiva-aktiva yang berbentuk bangunan, mesin-mesin, dan peralatannya. Menurut
Suad Husnan (2004:70) menjelaskan bahwa “debt to equity ratio menunjukan
perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.” Sedangkan menurut Sawir
Agnes (2005:13) menjelaskan bahwa debt to equity ratio adalah “Rasio yang
menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan
dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi
seluruh kewajibannya.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Berdasarkan uraian di atas bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi
memiliki risiko menderita kerugian besar karena semakin tinggi rasio leverage
berarti semakin besar pula proporsi pendanaan perusahaan yang dibiayai dari
hutang sehingga cenderung melanggar pernjanjian hutang ketika mengalami
default (tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo) karena
kesulitan keuangan.

2.2.4.2 J enis-jenis Hutang
Menurut Bambang Riyanto (2010:227), hutang (kewajiban) dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Modal Asing/Utang Jangka Pendek (Short – Term Debt)
Modal asing (utang atau kredit) jangka pendek adalah
modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Adapun
jenis-jenis hutang jangka pendek, yaitu :


Rekening Koran
Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh bank
kepada perusahaan dengan batasan plafon tertentu dimana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang
dibayar hanya untuk jumlah yang telah diambil saja, meskipun
sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18



Kredit dari Penjual
Kredit dari penjual merupakan kredit perniagaan dan kredit
ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual
baru menerima pembayaran harga dari barang yang dijualnya
beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan.



Kredit dari Pembeli
Kredit dari pembeli adalah kredit yang diberikan oleh
perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan
mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar
harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa
waktu berulah pembeli menerima barang yang dibelinya.



Kredit Wesel
Kredit
mengeluarkan

wesel
“surat

ini

terjadi

pengakuan

apabila
utang”

suatu
yang

perusahaan
berisikan

kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat Promes/Notes
Payables), dan setelah ditanda tangani surat tersebut dapat dijual
atau diuangkan pada Bank.
2. Modal Asing/Utang Jangka Menengah (Intermediate – Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang
yang jangka waktu atau umurnya adalah lebih dari satu tahun dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka
menengah adalah :


Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu
tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar
kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu
misalnya pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap
kuartal atau setiap tahun.



Leasing
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan “service”
dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti
halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan “service”
dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak
disertai dengan hak milik.

3. Modal Asing/Utang Jangka Panjang (Long – Term Debt)
Modal asing/utang jangka panjang adalah utang yang jangka
waktunya adalah panjang, umurnya lebih dari 10 tahun. Jenis atau
bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain :


Pinjaman Obligasi
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka
waktu yang panjang, untuk nama pihak debitur mengeluarkan surat
pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20



Pinjaman Hipotik (Mortage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang
tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi
kewajibannya, barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan
tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

2.2.4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemberian Utang
Menurut Jeff Madura (2001: 225) pemilik dana akan menilai kekayaan
kredit dari perusahaan, berkenaan dengan beberapa faktor, yaitu:
1. Rencana penggunaan pinjaman perusahaan.
2. Kondisi keuangan bisnis perusahaan.
3. Peramalan tentang industri atau lingkungan disekitar bisnis
perusahaan.
4. Adanya jaminan dan perusahaan yang dapat digunakan untuk
mengembalikan pinjaman.
Rasio DER yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya perumusannya adalah : Suad
Husnan (2004:70).
Total Hutang
DEBT =
Total Modal sendiri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.5. Perataan Laba
2.2.5.1. Pengertian Perataan Laba
Menurut Schipper (Subramanyam and Wild, 2010: 131), manajemen laba
adalah "intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba,
biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi". Manajemen laba merupakan hasil dari
kebebasan dalam aplikasi akuntansi akrual yang mungkin terjadi. Hal ini
menyebabkan kebebasan manajer dalam menetapkan angka akuntansi.
Manajemen

laba

terjadi

karena

beberapa

alasan,

seperti untuk

meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi ramalan
analis dan mempengaruhi harga saham (Subramanyam and Wild, 2010: 130).
Manajemen laba dapat dilakukan melalui dua cara: (1) mengubah metode
akuntansi, yang merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat, dan
(2) mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka
akuntansi, merupakan suatu bentuk manajemen laba yang lebih samar
(Subramanyam and Wild, 2010: 130).

2.2.5.2. Strategi Manajemen Laba
Terdapat tiga manajemen laba (Subramanyam and Wild, 2010: 131). (1)
Manajer meningkatkan laba (increasing income) adalah meningkatkan laba yang
dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik.,
(2) manajer melakukan "mandi besar" (big bath) adalah Strategi big bath
dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode
dan (3) manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba (income

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

smoothing) yang merupakan bentuk umum manajemen laba. Pada strategi ini,
manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi
fluktuasinya. Seringkali manajer melakukan satu atau kombinasi dari tiga strategi
ini pada waktu yang berbeda untuk mencapain tujuan manajemen laba jangka
panjang.
Menurut Nasir, dkk (2002) perataan laba dapat diakibatkan oleh dua jenis,
yaitu:
1. Natural Smoothing (Perataan Alami)
Menyatakan bahwa proses perataan laba secara inheren menghasilkan suatu
aliran laba yang rata. Perataan ini mempunyai implikasi bahwa sifat proses
perataan laba itu sendiri menghasilkan suatu aliran laba yang rata. Hal ini
dapat kita dapati pada perolehan penghasilan dari keperluan/pelayanan umum,
dimana aliran laba yang ada akan rata dengan sendirinya tanpa ada campur
tangan dari pihak lain.
2. Intentional Smoothing (Perataan yang disengaja)
Biasanya dihubungkan dengan tindakan manajemen. Dapat dikatakan bahwa
intentional smoothing berkenaan dengan situasi dimana rangkaian laba yang
dilaporkan dipengaruhi oleh tindakan manajemen. Intentional smoothing dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a. Real Smoothing
Merupakan usaha yang diambil oleh manajemen dalam merespon
perubahan kondisi ekonomi. Dapat juga berarti suatu transaksi yang
sesungguhnya untuk dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pengaruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

perataan pada laba. Perataan ini menyangkut pemilihan waktu kejadian
transaksi riil untuk mencapai sasaran perataan.
b. Artificial Smoothing
Merupakan suatu usaha yang disengaja untuk mengurangi variabilitas
aliran laba secara artificial. Perataan laba ini menerapkan prosedur
akuntansi untuk memindahkan biaya dan pendapatan dari satu periode ke
periode tertentu. Dengan kata lain, artificial smoothing dicapai dengan
menggunakan

kebebasan

memilih

prosedur

akuntansi

yang

memperbolehkan perubahan cost dan revenue dari suatu periode akuntansi.
Tidak berbeda jauh dengan yang telah dijelaskan pada motivasi
manajemen melakukan pengelolaan laba, motivasi manajemen dalam melakukan
perataan laba seperti yan

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 9 102

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 86

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 90

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 84

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 71

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 20

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 21