Peningkatan prestasi belajar IPA materi wujud benda dan sifatnya menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Negeri Krinjing I semester I tahun ajaran 2011 2012

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA MENGGUNAKAN
METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI KRINJING I SEMESTER I
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Bayu Hananto
NIM : 091134186


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA MENGGUNAKAN
METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI KRINJING I SEMESTER I
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Bayu Hananto
NIM : 091134186

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kupersembahkan untuk :
1. Ayah dan Ibu
Yang telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini, serta
telah bersedia membiyai keliah selama penulis menuntut ilmu di Universitas
Sanata Dharma.
2. Diah Wulansari
Yang selalu setia mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
serta memberikan kritik dan saran yang membangun.
3. Teman-teman
Yang mendukung penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTO
“ RAIHLAH GELAR SARJANAMU SEBELUM KAU
JEMPUT CALON PENGANTINMU ”

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sekripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 30 Januari 2012
Penilis

Bayu Hananto

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tanga dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama


: Bayu Hananto

Nomor Mahasiswa

: 091134186

Demi perkembangan ilmu pengtahuan, saya memberikan kepada perustakaan
Universitas Sanata Darma karya ilmiah yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI WUJUD BENDA
DAN SIFATNYA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI KRINJING I SEMESTER I TAHUN
AJARAN 2011/2012
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan data bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.


Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Januari 2012
Yang Menyatakan

Bayu Hananto
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Bayu Hananto, 2011. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KRINJING I
SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Skripsi Yogyakarta : PGSD, FKIP, USD
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada
materi perubahan wujud benda, (a) guru kurang sabarnya guru dalam
menyampaikan meteri pelajaran, (b) guru tidak menggunakan alat peraga maupun
suatu metode untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga materi yang
disampaikan tidak dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian ini dengan tujuan ingin mengetahui apakah denga
penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD
Negeri Krinjing I pada tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian dilakukan di SD Negeri Krinjing I pada bulan November 2011.
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang
berjumlah 18 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan alat ukur tes dan
tertulis, untuk mengetahui ketutasan siswa dalam dua siklus. Siklus I dan II
masing masing berjumlah 30 soal, dengan perincian jumlah soal pada msingmasing siklus yaitu 20 pilihan ganda dan 10 isian singkat. Tes tertulis tersebut
disusun oleh penulis sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal
adalah 57,6. Pelaksanaan penelitian pada siklus I dengan jumlah soal 30
mendapatkan nilai rata-rata 68,8 dengan jumlah prosentase keberhasilan mencapai
KKM adalah 66,6 % dan yang belum mencapai KKM adalah 33,4%. Pada siklus

II dengan jumlah soal yang sama dengan siklus I yaitu 30 soal, prosentase
keberhasilan siswa yang mencapai KKM adalah 100% sedangkan yang belum
memenuhi KKN adalah 0%. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPA dengan Metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Kata Kunci : Prestasi belajar, metode eksperimen, wujud benda dan sifatnya.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Bayu Hananto, 2011. IMPROVED ACHIEVEMENT LEARN IPA
MATERIAL OBJECT FORM AND THE CHARACTER USING METHOD
EXPERIMENT STUDENT OF CLASS IV KRINJING I ELEMENTARY

SCHOOL STATE OF ODD SEMESTER 2011/2012
Yogyakarta Thesis: PGSD, FKIP, USD
The background of this study is the low student learning outcomes in
material changes in the form of objects, (a) the teacher is not temper meteri
teachers in delivering lessons, (b) teachers do not use props or a method for
delivering learning materials, so that the material presented is not acceptable well.
Therefore, researchers conducted this study with the aim to find out whether the
premises the use of experimental methods can improve student learning outcomes
Krinjing I Elementary School in the academic year 2011/2012.
The study was conducted in SD Negeri I Krinjing in November
2011. In this study, the research subjects were fourth graders who numbered 18
students. Data collection techniques using measuring devices and a written test, to
find out ketutasan students in two cycles. Cycles I and II respectively amounted to
30 questions, with the details of the amount of matter in Msing each cycle of 20
multiple-choice and 10 short field. The written test prepared by the author
himself.
The results showed that the use of experimental methods can improve
student achievement. The average value of students on the initial conditions are
57,6. Implementation of research on the cycle I with the amount of about 30 to get
the average value 68,8 percentage of success achieved by the number of KKM is
66,6 % and who have not reached KKM is 33,4 %. In cycle II with about the same
amount with the cycle I which is 30 questions, the percentage of students who
achieve success KKM is 100% while those not yet meet the KKM is 0%. So that
from this study can be concluded that the method of learning science experiments
can improve student learning outcomes.
Keyword
: achievement learn, method experiment, object form and the
character

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penilis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi
Perubahan Wujud Benda Menggunakan Metode Eksperiman Siswa Kelas IV SD
Negeri Krinjing I Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat berjalan
dengan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Program Studi yang
ditempuh.
Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan Skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin
mengucapkan terimakasih pada :
1. Rohandi Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD dan Dosen
Pembibing I, yang telah membantu serta bimbingan yang telah diberikan
kepada saya sehingga skripsi ini dapat selesai.
3. Drs.J Sumedi selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membimbing, perhatian
serta kesabarannya dalam mengarahkan saya sehingga skripsi ini dapat selesai.
4. Seluruh Dosen serta Karyawan USD yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga besar SDN Krinjing I yang telah memberi kesempatan saya untuk
mengadakan penelitian serta mengarahkan kami dalam pengambilan data.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Skripsi ini masih jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat penulis
perlukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, 30 Januari 2012
Penulis

Bayu Hananto

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................

ii

HALAMAN PENGSAHAN ........................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................

iv

HALAMAN MOTO ......................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ......

vii

ABSTRAK .....................................................................................

viii

ABSTRACT ..................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .................................................................

x

DAFTAR ISI .................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................

xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................

xvi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................... ..............

1

B. Perumusan Masalah ............................................................

3

C. Pembatasan Masalah ...........................................................

4

D. Batasan Pengertian ..............................................................

4

E. Pemecahan Masalah ............................................................

5

F. Tujuan Penelitian................................................................. ..

5

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Manfaat Penelitian.............................................................. ..

6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar...................................................................................

8

B. Ilmu Pengetahuan Alam......................................................

12

C. Metode Eksperimen............................................................

17

D. Wujud Benda dan Sifatnya dengan
Metode Eksperimen..........................................................

21

E. Kerangka Pikir....................................................................

23

F. Hipotesis Tindakan ............................................................

25

BAB III. METODOLOGI
A. Jenis Penelitian....................................................................

26

B. Setting Penelitian.................................................................

26

C. Rencana Tindakan.............................................................

28

D. Pengumpulan Data Instrumen...........................................

34

E. Analisis Data.......................................................................

36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................

38

B. Pembahasan .......................................................................

45

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................

51

B. Saran ...................................................................................

51

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................

53

LAMPIRAN ..................................................................................

55

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Kemmis& Mc Taggart .........................................

xiv

24

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian ..............................................................

27

Tabel 2. Pengumpulan Data Instrumen ..........................................

34

Tabel 3. Kisi-kisi soal siklus I .........................................................

35

Tabel 4. Kisi-kisi soal siklus II ....................................................... ..

36

Tabel 5. Kriteria kebersihan ...........................................................

38

Tabel 6. Nilai hasil evaluasi siswa siklus I ........................................

41

Tabel 7. Nilai hasil evaluasi siswa siklus II ......................................

45

Tabel 8. Perbandingan nilai ulangan siswa sebelum dan sesudah
tindakan ...........................................................................................

49

Tabel 9. Perbandingan Nilai Siklus I dan II ...................................

52

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ……………………………………………………

55

Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1...………………………………

57

Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

61

Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ..…………………………. 65
Lampiran 5 LKS Siklus I Pertemuan 1 .........………………………....

71

Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

73

Lampiran 7 LKS Siklus II Pertemuan 1 …………………………........

76

Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 2 ………………………………

79

Lampiran 9 Kisi-kisi Soal Siklus I......................................................

82

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Siklus II ..................................................

88

Lampiran 11 Evaluasi Siklus I ...........................................................

89

Lampiran 12 Evaluasi Siklus II ..........................................................

93

Lampiran 13 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ...................................

94

Lampiran 14 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II..................................

95

Lampiran 15 Nilai Kondisi Awal 2010/2011 ......................................

96

Lampiran 16 Nilai Evaluasi Siklus I ...................................................

97

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 17 Nilai Evaluasi Siklus II .................................................

98

Lampiran 18 Perbandinagan Nilai Siswa Siklus I dan Siklus II ..........

99

Lampiran 19 Foto ..............................................................................

100

Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian Dari USD ......................................

104

Lampiran 21 Surat Pernyataan Penelitian Dari Sekolah ......................

105

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses

belajar

mengajar

tidak

akan

terlepas

dari

sebuah

permasalahan yang harus dihadapi baik peserta didik maupun pendidik, hal
ini selalu ada dalam setiap proses pembelajaran. Pada hakikatnya proses
belajar adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami proses perubahan
dari semula tidak tahu menjadi tahu, dari semula belum trampil menjadi
trampil dari semula tidak bisa menjadi bisa. Belajar merupakan proses untuk
mencapai kecakapan atau kompetensi hidup. Untuk mewujudkan suatu proses
pembelajaran bermakna bagi siswa maka dalam proses pembelajaran siswa
harus selalu dilibatkan. Hal tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa
dalam mencerna sebuah materi pembelajaran karena mereka ikut terlibat
didalamnya.
Banyak cara yang bisa ditempuh oleh seorang pendidik untuk
melibatkan siswanya dalam sebuah proses pembelajaran, diantaranya melaui
metode eksperimen dalam mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA adalah
salah satu mata pelajaran yang banyak melukukan percobaan atau
eksperimen. Melalui metode eksperimen diharapkan siswa mampu terlibat
aktif didalamnya, sehingga tujuan pembelajarannya dapat tercapai dengan
mudah disamping itu siswa juga dapat memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu penulis
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

mengangkat sebuah pembelajaran menggunakan metode eksperimen yang
diterapkan dalam mata pelajaran IPA pada meteri wujud benda dan sifatnya.
Saat ini dalam kenyatannya, banyak siswa kurang tertarik untuk
mempelajari IPA. Pembelajaran IPA umumnya berupa teori dalam kehidupan
sehari-hari sehingga banyak materi, rumus-rumus atau konsep yang harus
dihafalkan oleh siswa. Banyak pula istilah-istilah asing yang sulit dimengerti
siswa sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memahami materi
tersebut. Selama bertahun-tahun metode mengajar IPA di Sekolah Dasar yang
banyak digunakan ialah metode ceramah. Metode tersebut hanya menekankan
pada siswa mendengarkan dan mencatat, tanpa keikut sertaan siswa dalam
sebuah proses pembejaran. Hal ini sangat tidak cocok diterapkan pada
pembelajaran IPA. Karena pembelajaran IPA akan lebih mudah dimengerti
siswa apabila terjadi pengalaman secara langsung, terlebih melalui
penemuan-penemuan yang didapat dari sebuah proses percobaan atau
eksperimen yang ditemukannya melalui sebuah proses pengamatan.
Peneliti melihat di SD Negeri Krinjing I Khususnya kelas IV,
pembelajaran IPA khususnya pada KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda
padat cair dan gas memiliki sifat-sifat tertentu, yang mana dapat terlihat
bahwa tingkat pemahaman siswa masih sangat kurang. Hal tersebut dapat
terlihat dari hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria
Kentuntasan Minimal) yaitu 65. Adapun siswa yang belum memenuhi KKM
sebanyak 9 siswa atau 60% sedangkan yang mencapai KKM sebanyak 6
siswa atau 40% dari jumlah keseluruahan siswa yaitu 15 siswa. Nilai rata-rata

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

siswa pada materi tersebut hanya 57,6. Data ini diambil dari tahun ajaran
2010/2011. Kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa pada
materi ini adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam menemukan informasi
dari penjelasan guru. Situasi seperti ini tidak baik jika dibiarkan berlarut-larut
maka penulis akan menggunakan metode eksperimen untuk mengatasi
masalah tertsebut. Hal

ini dipilih karena metode ini memungkinkan

keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Bertitik tolak dari rendahnya nilai mata pelajaran IPA inilah,
khususnya pokok bahasan “ wujud benda dan sifatnya ” maka pekenankanlah
penulis mempersembahkan sekripsi yang berjudul “ PENINGKATAN
PRESTASI

BELAJAR

IPA

MATERI

WUJUD

BENDA

DAN

SIFATNYA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI KRINJING I SEMESTER I TAHUN
AJARAN 2011/2012”

Pada dasarnya peserta didik akan lebih cepat

menangkap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru apabila ia ikut
berproses didalamnya. Pemahaman suatu materi pembelajaran akan
berpengaruh pada prestasi belajar peserta didik yang dapat dilihat dari ratarata nilai siswa.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut : Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi wujud benda dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

sifatnya pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Krinjing I Semester I
Tahun Ajaran 2011/2012 ?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan pengtahuan, waktu dan biaya maka dalam
penelitian ini akan dibatasi pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
sebagai berikut :
Standar Kompetensi : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud
benda serta berbagai cara penggunaan benda
berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar

: 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat,cair dan gas
memiliki sifat-sifat tertentu.

D. Batasan Pengertian
Agar tidak terjadi multi tafsir, maka diuraikan pengertian-pengertian
sebagai berikut :
1. Sifat benda
Rupa atau keadaan yang tampak pada suatu benda dengan
perlakuan tertentu.
2. Prestasi belajar
Prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan
kesempatan pada murid untuk menentukan fakta yang diperlukannya dan
ingin diketahuinya. Jusuf Djajadisastra (1982 : 10)

E. Pemecahan Masalah
Sesuai uraian dalam latar belakang masalah dan tertuang pada
perumusan masalah, rendahnya hasil belajar siswa dalam mendikrisikan
wujud benda dan sifatnya, akan diatasi dengan menggunakan metode
eksperimen. Melalui metode eksperimen diharapkan memberikan pemahaman
yang sangat bermakna bagi siswa sehingga diharapkan melelui metode
eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian
dimaksudkan mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Melalui metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar yang
nampak pada nilai rata-rata dalam materi wujud benda dan sifatnya pada
siswa kelas IV SDN Krinjing I Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Melalui metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar yang
Nampak dari presentase jumlah siswa yang melampaui KKM pada materi
wujud benda dan sifatnya pada siswa kelas IV SDN Krinjing I Tahun
Ajaran 2011/2012.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

G. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak
pihak diantaranya :
1. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis diantaranya menambah wawasan menganai
metode eksperimen, mengetahuai penerapan metode eksperimen dalam
pembelajaran dikelas. Sehingga dengan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Pembaca
Menambah wawasan mengenai metode eksperimen dan langkahlangkah pembelajarannya serta yang tidak ketinggalan dapat mengetahui
kegunaan metede eksperimen khususnya pada materi wujud benda dan
sifatnya. Sehingga diharapkan dapat menggunakan metode eksperimen
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman tentang pembelajaran mata
pelajaran IPA kelas IV dalam materi wujud benda dan sifatnya dengan
menggunakan metode eksperimen.
4. Bagi Guru
Menjadi

inspirasi

untuk

melakuakan

penelitian

dengan

menggunakan metode eksperimen khususnya mata pelajaran IPA kelas IV
Sekolah Dasar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

5. Bagi Sekolah
Dapat menjadi referensi bagi sekolah mengenai cara penerapan
metode eksperimen didalam sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran
IPA.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari, dilakukan banyak kegiatan yang
sebetulnya merupakan proses belajar. Tanpa proses belajar terlebih dahulu
tentunya kita tidak akan bisa melakukan kegiatan apa-apa, karena semua
kegiatan yang kita lakukan memerkukan sebuah proses dari yang tadinya
tidak tahu menjadi tahu, yang tidak bisa menjadi bisa. Misalnya kita
memakai celana, menggunakan alat makan, mengemudikan mobil, dan
banyak gejala-gejala belajar semacam itu yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Kegiatan-kegiatan tersebut selalau mengisi kehidupan sehari-hari
semua manusia. Belajar sebagai suatu kegiatan yang tidak bisa terlapas
dari kehidupan manusia, dan merupakan inti dari kegiatan pendidikan.
Sudah selayaknya hal ini mendapat perhatian dari guru maupun orang tua.
Berikut ini adalah penyataan para ahli yang berkenaan dengan proses
belajar :
a. Belajar adalah usaha sendiri memiliki untuk pengetahuan.
( B. Simanjutak dan I.L Pasaribu, 1986 : 9)
b. Ngalim Purwanto (2002:13)
1) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada
kemungkinan mengarah kepada yang lebih buruk.
2) Belajar merupakan salah satu perubahan yang terjadi melalui suatu
latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan yang disebabkan
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

oleh pertumbuhan atau pematangan tidak dianggap sebagai hasil
belajar.
3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relative
mantap : harus merupakan akhir dari pada suatu periode yang
cukup panjang.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menganut
berbagai aspek kepribadian, fisik maupun psikis.
c. Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan
oleh pengalaman ( Ratna Wilis Dahar, 1989:21).
d. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam
interaksi dengan linkungannya yang menyangkut kognotif, afektif dan
psikomotorik ( Saiful Bahri Djamarah, 2002:850).
e. Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam

interaksi aktif dengan

lingkungan

yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan- pengetahuan, ketrampilan
dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relative dan berbekas.
( W.S Winkel ,1987:36 )

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
apa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang sifatnya relatif kearah yang
lebih baik dari yang sebelumnya diperoleh melalui penglamanpengalaman berinteraksi dengan lingkungan, baik yang bersifat
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Perubahan tersebut bersifat
konstan dan berbekas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

Kemampuan belajar tersebut diperoleh melalui proses,
mengingat mula-mula kemampuan itu belum ada, maka terjadilah
suatu proses perubahan dari yang sebelumnya belum bisa kearah yang
lebih mampu atau lebih menguasai, proses ini terjadi dalam kurun
waktu tertentu. Adanya perubahan pada pola berfikir inilah yang
menandakan telah terjadinya proses belajar. Dengan demikian banyak
kemampuan-kemampuan yang diperoleh sampai menjadi milik
pribadi, maka secara otomatis telah banyak peristiwa-peristiwa yang
terjadi. Hasil belajar tersebut tidak menghilang begitu saja, kecuali
apabila terjadi proses belajarnya atau terjadi kerusakan otak yang
membantu ingatan seseorang. Beberapa keterangan diatas dapat kita
simpulkan bahwa belajar adalah upaya seseorang untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya belum dimiliki .
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa belajar
adalah proses berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepribadian.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Setiap

proses

pembelajaran

pasti

mengharapkan

sebuah

keberhasilan. Ada beberapa factor menurut para ahli yang mempengaruhi
proses pembelajaran diantaranya:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

Menurut Roestiyah(1982:159)
a. Faktor Internal
Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu
sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan
sebagainya.
b. Faktor external
Faktor external ialah faktor yang datang dari luar. Seperti
kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan mansyarakat,
dukungan keluarga dan sebagainya.
Kedua faktor tersebut sangat mempempengaruhi keberhasilan
dalam sebuah pembelaran. Faktor-faktor tersebut saling melengkapi,
jika salah satu dari kedua faktor tersebut terganggu maka proses
pembelajaran maupun hasil dari pembelajar tersebut tidak akan
maksimal.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Presatasi belajar dapat diartikan sebagai suatu yang telah diperoleh
setelah seseorang melakukan kegiatan yaitu belajar. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesiasta (1984:768) pretasi diartikan suatu hasil yang telah
dicapai, dilakukan atau dikerjakan dari proses berusaha atau berlatih.
Prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dari
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang dapat diukur sesuai
dengan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar
mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi
ahir. Hasil evaluasi tersebut dapat memperlihatkan menganai tinggi
rendahnya prestasi belajar yang telah dicapai.

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki tiga manfaat yaitu IPA
sebagai proses, IPA sebagai produk dan IPA sebagai sikap. Ketiga dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengertian IPA sebagai Proses
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai proses dalam hal ini
mengupas mengenai segala sesuatu yang menyebabkan IPA dijadikan
sebagai suaatu bahan pembelajaran sebagai bagian dari tahapan-tahapan
atau proses belajar dari yang semula belum tau menjadi tau, dari yang
belum bisa menjadi bisa dan dari yang semula belum trampil menjadi
trampil.
Hakekat IPA sebagai proses menekankan pada bagaimana cara
seorang siswa menemukan sendiri apa yang sedang dipelajarinya.
Menemukan sendiri bukan berarti konsep yang sedang dipelajarinya
adalah murni hasil pemikiran siswa tersebut. Siswa hanya mempelajari
konsep-konsep yang sudah ditemukan oleh para ahli IPA, yang disajikan
oleh guru sebagai sebuah proses untuk membangun pengetahuan bagi
siswa. Dalam hal ini yang menjadi titik berat adalah bagaimana urutan-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

urutan atau tahapan-tahapan yang dilakukan siswa pada saat mempelajari
konsep tersebut. Tahapan-tahapan tersebut akan dikemas melalui sebuah
pembelajaran mengunakan metode eksperimen. Diharapkan dengan
metode eksperimen proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Jika siswa dalam memahami suatu konsep sesuai dengan
urutan atau langkah-langkah yang seharusnya, maka berarti siswa tersebut
telah memahami hakekat IPA sebagai proses.

2. Pengertian IPA sebagai Produk
Alam raya dan seisinya dimanfaatkan manusia sebagai proses
untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Proses tersebut memberikan
pembelajaran kepada manusia sehinga dapat menemukan pengalaman
yang semakin menambah pengetahuan, kemampuan dan prilakunya.
Serangkaian proses tersebut dikumpulkan dan disusun secara sistematik
menjadi sebuah pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk.
Pengertian IPA sebagai produk menekankan pada pemahaman
mengenai apa yang sudah didapat dalam proses pembelajaran misalnya,
prinsip-pinsip, hukum-hukum, dan rumus-rumus. Usaha pemahaman siswa
tersebut akan selalu mebekas difikiran siswa. Sehingga siswa dapat
menemukan pemahaman atau ilmu yang sebelumnya belum pernah ia
ketahui. Dengan kata lain pengetahuan tersebut adalah sebuah produk.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

3. Pengtian IPA sebagai Sikap
Adanya IPA mengakibatkan orang menjadi semakin kritis
mengenai suatu hal karena ia dapat berfikir secara logis dan ilmiah
mengenai masalah-masalah yang diterimanya. Sehingga orang tersebut
mampu bersikap bijak dalam mengambil suatu keputusan yang hendak
diambilnya. IPA diyakini dapat melatih atau menanamkan sikap dan nilai
positif dalam diri siswa. Sikap dan nilai positif tersebut diantaranya : jujur,
dapat bekerja sama, teliti, tekun, hati-hati, toleran, skritis, merupakan sikap
dan nilai yang dapat terbentuk melalui pembelajaran IPA yang mana
pembelajarannya sering dikemas dalam sebuah kelompok dengan
rangkaian pembelajaran yang sangat memerlukan sikap-sikap tersebut.
Pembelajaran IPA yang dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan apa yang diharapkan, dapat membentuk sikap dan nilai positif
dalam diri siswa sebagai bekal yang diperlukannya dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya
hal ini dapat tercapai jika pembelajaran IPA dipandang sebagai sebuah
proses bukan hanya sebagai produk saja. IPA sebagai sikap tidak akan
terlepas dari sebuah proses dan produk yang benar-benar diresapi sehingga
akan menimbulkan sebuah sikap yang positif dari dalam siswa.
Pada Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat,
cair dan gas memiliki sifat tertentu. Akan dikemas menjadi sebuah proses
pembelajaran yang mana siswa akan dibentuk menjadi kelompokkelompok kecil, kemudian mereka akan beproses didalam kelompok

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

melalui pengamatan yang akan mereka lakukan sesuai petunjuk dari guru.
Diharapkan dalam proses tersebut siswa akan dapat menemukan hal-hal
yang baru sebagai produk atau hasil dari apa yang mereka pelajari
bersama. Sehingga kedepannya mampu membentuk sikap dan nilai positif
dalam diri siswa sebagai bekal dalam bermasyarakat untuk mengatasai
permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Wujud Benda dan Sifatnya
Pokok bahasan perubahan wujud benda dan sifatnya yang
mengulas mengenai macam-macam wujud benda serta sifat-sifat yang
dimilikinya. Adapun wujud benda dibagi menjadi tiga yaitu benda padat,
benda cair, dan benda gas. Sifat-sifat dari benda padat, cair, dan gas
menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Heri Sulistyanto(2008:86)
a. Benda Padat
Benda padat mempunyai sifat, yaitu bentuk dan folumenya
tetap, dapat diubah bentuknya melalui perlakuan kusus dan
mempunyai masa.
b. Benda Cair
Benda cair dapat mempunyai sifat, yaitu bentuknya berubah
sesuai dengan wadahnya, menglir, permukaan yang tenang selalu
datar, menempati ruang, mempunyai masa, dan dapat melarutkan zat
tertentu.
c. Benda Gas
Benda gas mempunyai sifat, yaitu bentuknya berubah sesuai
tempatnya menempati ruang dan memiliki masa
Ketiga benda diatas dapat mengalami perubahan wujud dengan
perlakuan tertentu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

Poppy (100:2008)
a. Benda padat memiliki volume yang tetap dan memiliki berat.
b. Benda cait memiliki bentuk sesuai tempetnya, memiliki berat,
permukaan selalu datar, mengalir ditempat yang lebih rendah,
menekan kesegala arah.
c. Benda gas memiliki bentuk sesuai dengan tempetnya, memiliki
berat, member tekanan, dapat memuai dan menyusut.
Kedua pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa benda padat,
cair dan gas mempunyai sifat-sifat tertentu.
a. Benda Padat
1) Bentuk dan volumenya tetap.
2) Dapat diubah bentuknya melalui perlakuan kusus misanya
dipanaskan. di beri tekanan dan lain-lain.
3) Mempunyai masa.
b. Benda Cair
1) Bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya.
2) Menglir
3) Permukaan yang tenang selalu datar
4) Menempati ruang, mempunyai masa
5) Dapat melarutkan zat tertentu.
6) Menekan kesegala arah
c. Benda Gas
1) Bentuknya berubah sesuai tempatnya
2) Menempati ruang
3) Memiliki masa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

4) Memberi tekanan
5) Dapat memuai dan menyusut
6) Tidak terlihat namun dapat dirasakan

C. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah salah satu merode yang mengikuti caracara modern karena pada metode ini dilakukan melalui jenjang-jenjang
kegiatan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dalam membuktikan atau
ingin

mengetahuai

sesuatu

masalah.

Adapun

pengertian

metode

eksperimen menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan
kesempatan kepada murid untuk menentukan sendiri suatu fakta yang
diperlakukannya atau ingin diketahuinya ( Jusuf Djajadisastra,
1982:09).
b. Metode eksperimen atau percobaan cara belajar mengajar yang
melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri prose
situ ( Mulyani Sumantri, 2001 : 132).
c. Eksperimen sama artinya dengan percobaan. Dalam suatu eksperimen
atau percobaan, orang ingin mengetahui faktor tertentu terhadap
sesuatu benda ( Ulihbukit Karo-Karo, dkk ,1984:35).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

2. Kelemahan dan Kelebihan Metode Eksperimen
Kelemahan dan kelebihan metode eksperimen menurut Jusuf
Djajadisastra ( 1982:10) :
a. Kelebihan Metode Eksperimen
1) Meniadakan kemungkinan timbulnya verbalisme.
2) Mengamati atau mengalami sendiri suatu proses kejadian.
3) Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian maka
menjadi benar-benar yakin akan hasil atau akibat suatu proses.
4) Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berfikir analitis dan
tidak begitu saja percaya pada “kata orang”.
5) Sesuai dengan perkembangan jiwa murid yang selalu tertarik pada
realitas atau objek-objek yang nyata dari alam sekitarnya.
6) Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi
(penjelajahan) untuk menemukan hal-hal yang baru baginya.
7) Sesuai dengan prinsip diraktik modern, yaitu mengmbangkan sikap
inovatif(mencari sesuatu yang baru,hasrat menemukan sesuatu
yang baru).
8) Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah.
9) Membangkitkan hasrat ingin tau pada anak.
10) Memperkaya pengalaman dan meningkatkan ketrampilan.
b. Kelemahan
1) Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini.
2) Tidak semua hal dapat di eksperimenkan
3) Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan.
4) Mahalnya alat-alat praktikum disekolah sering merupakan
hambatan untuk menentukan eksperime-eksperimen dilaboraturium
sekolah maupun di kelas.
3. Langkah-langkah Metode Eksperimen
Pelaksanaan metode eksperimen harus selalu didahului dengan
penjelasan baik secara lisan maupun tertulis. Hal tersebut bertujuan bahan
yang dieksperimenkan tidak menimbulkan bahaya bagi siswa yang
melakukannya. Menurut L.L Pasaribu dan B Simanjutak (1986:130)
memaparkan mengenai langkah-langkah metode eksperimen diantaranya:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

1) Menyadari adanya suatu masalah yang dihadapi murid yang
dianggap penting, yang timbul dari pengalaman anak sehari-hari.
2) Merumuskan masalah hingga diketahuai tujuan-tujuan eksperimen.
3) Mengumpulakan dan mengorganisasi data dari bacaan dan diskusi.
4) Mengajukan hipotesa yaitu dugaan atau tekaan tentang
penyelesaian masalah itu.
5) Mengetes kebenaran hypotesa.
6) Dengan eksperimen dikumpulkan fakta-fakta berdasarkan
observasi yang teliti, yang dicatat dengan cermat.
7) Mengambil hasil kesimpulan.
8) Menetapkan hasil eksperimen.
4. Prisip-prinsip Metode Experimen
Metode Experimen bukanlah sebuah metode coba-coba yang hanya
asal-asalan dalam prosesnya tersebut. Namun dalam sebuah proses
keberhasilan maupun kegagalan merupakan suatu hal yang wajar.
Keberhasilan metode ini sangat dibutuhkan penguasaan guru terhadap
materi tersebut serta petunjuk-petunjuk dari guru yang betul-betul jelas
sebelum siswa melakukan eksperimen. Agar proses eksperimen dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan sesuai dengan tujuan utama
eksperimen. Jusuf Djajadisastra(1982:14) mengemukan pendapatnya
mengenai tujuan utama metode eksperimen adalah sebagi berikut : Tujuan
utama dari pada metode eksperimen adalah menemukan kebenaran
menenai kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari data(fakta) yang dapat
diamati atau diperoleh.
Seperti yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan utama metode eksperimen adalah sebuah media yang
menuntun agar siswa-siswa dapat berfikir kritis dan tidak mudah percaya
tehadap dugaan mengenai suatu hal tanpa adanya sebuah pembuktian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

Dengan demikian diharapkan melalui metode eksperimen kemampun
siswa dalam menerima materi pembelajaran dapat jauh lebih baik dari
yang sebelumnya. Hal tesebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya
prestasi belajar para siswa.

5. Penelitian Dalam Metode Experimen
Metode Eksperimen adalah salah satu metode penelitian yang
mengunggulkan sebuah proses dalam pembelajaran. Penelitian dalam
metode eksperimen dapat kita bagi dua yaitu eksperimen yang memerlukan
waktu pendek dan eksperimen yang memerlukan waktu panjang. Lamanya
waktu yang dibutuhkan dalam metode eksperimen sangat tergantung pada
bahan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jadi metode
eksperimen tidak harus selalu berahir dalam satu atau dua jam pelajaran
saja, namun dapat berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Bimbingan dan petunjuk dari Guru sangat diperlukan dalam
metode ini. Peran Guru sangat penting dalam hal ini disamping sebagi
fasilitator, Guru juga berperan sebagai pembibing yang harus selalu
memberikan memberikan petunjuk serta pengarahan mengenai langkahlangkah yang harus dilakukan demi kelancaran dan kesuksesan
eksperimen. Mengingat bahwa murid-murid sebagaimana sifat anak-anak
pada umumnya yang sangat senang bereksperimen maka betul-betul harus
ditekankan pada materi yang ingin dijadikan eksperimen dan harus selalu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

diawasi, agar mereka tidak melakukan eksperimen yang membahyakan
baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

D. Wujud Benda dan Sifatnya dengan Metode Eksperimen
Pembelajaran IPA khusunya pada materi wujud benda dan sifatnya
akan menggunakan metode eksperimen sebagai penghantar pembelajaran.
Diharapkan melalui metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa serta mengaktifkan keterlibatan siswa, sehingga siswa dapat mengerti
dan memahami suatu konsep pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah kegiatan pembelajaran penemuan
yang diawali dengan pemberian masalah pada siswa. Kemudian siswa
diminta untuk melekukan pengamatan untuk menjawab permasalahan yang di
berikan. Melalui bimbingan dari guru siswa akan belajar menemukan hal-hal
baru yang belum pernah diketehui sebelumnya. Setelah selesai melakukan
pengamatan siswa bersama guru membuat suatu kesimpulan mengenai
penemuannya tersebut.
Penggunaan metode eksperimen pada materi wujud benda dan sifatnya
yang akan sifokuskan pada sub bab sifat-sifat benda padat,cair dan gas. Pada
materi ini siswa dituntut untuk mengidentifikasi sifat-sifat benda padat cair
dan gas. Siswa akan bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi sifatsifat benda padat cair dan gas. Adapun pengamatan yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

1. Sifat-sifat benda padat.
Percobaan yang akan dilakukan untuk mengidentifikasi sifat-sifat
benda padat antara lain :
a. Menimbang batu pada timbangan yang telah disediakan. Hal ini untuk
membuktikan bahwa benda padat memiliki berat.
b. Menekan batu sekuat mungkin. Untuk membuktikan bahwa benda
padat bentunya tetap dan dapat berubah melalui perlakuan khusus.
c. Meletakkan batu kedalam mangkuk plastik. Hal tersebut untuk
membuktikan bahwa bentuk serta ukuran benda padat tidak dipengaruhi
tempatnya.
2. Sifat-sifat benda cair.
a. Menuangkan air kedalam botol dan dituang kembali kedalam gelas.
Untuk mengetahui bahwa benda cair bentunya berubah sesuai
tempatnya.
b. Mengamati bentuk permukaan air yang tenang. Untuk mengetahuai
bahwa permukaan air tenang selalu datar.
c. Menuangkan air kedalam botol yang sudah dibari lubang di segala arah
dengan posisi yang berbeda. Untuk membuktikan bahwa benda cair
dapat mengalir dan menekan kesegala arah.
3. Sifat-sifat benda gas.
a. Meniup balon untuk membuktikan bahwa benda gas dapat memuai dan
menyusut,menempati ruang, memberikan tekanan dan bentunya bisa
berubah-ubah sesuai tempatnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

b. Meletakkan dua buah balon pada neraca sederhana kemudian salah
satu balon tersebut dipecahkan untuk membuktikan bahwa benda gas
memiliki masa.
c. Meniup kantung plastik yang berwarna bening/trasparan yang sudah
diberi selang plastik. Untuk membuktikan bahwa benda gas tidak
terlihat namun dapat dirasakan.

Melalui serangkaian kegiatan diatas yang disajikan menggunakan
metode eksperimen diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa
mengenai sifat-sifat benda padat cair dan gas. Peneliti berharap metode
eksperimen dapat menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa.

E. Kerangka Pikir
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah salah satu cabang ilmu
yang materi pembelajannya berhubungan dengan alam semesta dan isinya.
Kegiatan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar harus diarahkan pada proses
mencari dan menemukan bukan memberikan materi pelajaran untuk
dihafalkan. Pembelajaran tersebut harus dapat mendorong minat belajar siswa
sehingga menjadi aktif. Sebisa mungkin siswa diberikan motifasi agar dapat
mengeluarkan gagasan atau ide sehingga akan tercipta suatu kreatifitas dalam
sebuah pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

Pada pembelajaran Kompetensi Dasar 6.1 Mengindentifikasi wujud
benda padat, cair, gas memiliki sifat tertentu. Akan menggunakan metode
eksperimen sebagai salah satu rangkaian kegiatan yang akan menimbulkan
suatu semangat serta minat belajar IPA kususnya pada materi wujud benda
dan sifatnya. Melalui metode eksperimen diharapkan siswa mampu
melaksanakan pengamatan mengenai wujud serta sifat benda padat, cair dan
gas. Proses tersebut menitik beratkan pada bagaimana cara seorang siswa
menemukan sendiri apa yang sedang dipelajarinya. Walaupun menemukan
sendiri bukan berarti konsep yang sedang dipelajarinya adalah murni hasil
pemikiran siswa tersebut. Namun sebenarnya siswa tersebut hanya
mempelajari konsep-konsep yang sudah ditemukan oleh para akhli IPA, yang
disajikan oleh guru sebagai sebuah proses untuk membangun pengtahuan bagi
anak didiknya. Melalui proses penelitian tersebut secara tidak langsung siswa
akan menemukan sebuah penemuan baru yang belum pernah ia ketahui
sebelumnya. Penemuan tersebut dapat dikatakan sebagai produk. Ilmu yang
telah didapat siswa nantinnya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan bermasyarakat.
Metode eksperimen merupakan metode yang umum digunakan pada
ilmu eksak seperti biologi, fisika atau ilmu-ilmu alam lainnya. Hal tersebut
sangatlah tepat karena metode eksperimen adalah salah satu metode yang
mengutamakan sebuah proses memperoleh produk ilmu melalui sebuah
pengamatan. Kehidupan anak Sekolah Dasar masih termasuk usia bermain
yang mana mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan cara mencoba

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

atau mengamati hal-hal baru yang belum pernah ia temui. Untuk itu sangatlah
pas jika metode eksperimen digunakan pada pembelajaran anak Sekolah
Dasar. Melalui penerapan metode eksperimen disekolah dasar khususnya
dalam pembelajaran IPA mengenai wujud benda dan sifatnya. Melalui metode
eksperimen diharapkan siswa akan lebih tertarik dan dapat mengeluarkan ide
atau gagasanya dalam menemukan sesuatu hal terkait dengan pengamatannya
tersebut. Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat peningkatan prestasi
belajar siswa.

F. Hipotesis Tindakan
Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA dalam materi wujud benda dan sifatnya pada siswa kelas IV SD Negeri
Krinjing I semester I tahun Ajaran 2011/2012.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitien tindakan kelas(PTK) yang mengacu
pada model Spiral : Kemmis & Mc Taggart (1988). Dalam perencanaannya
menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana,
tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali yang menjadi dasar
untuk ancang-ancang pemecahan masalah.

PERENCANAAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS I

REFLEKSI

TINDAKAN

SIKLUS II

TINDAKAN

PENGAMATAN

PENGAMATAN

B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian :
SD Negeri Krinjing I, Kec.Dukun. Kab .Magelang.
2. Subjek Penelitian :
Siswa kelas IV, yang berjumlah 18 siswa, yaitu 10 siswa laki-laki dan 7
siswa perempuan.

26

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27

3. Objek Penelitian :
Peningkatan Hasil Belajar siswa menggunakan metode eksperimen
pada mata pelajaran IPA tentang wujud benda dan sifatnya.
4. Waktu Penelitian :
Semester I Tahun Ajaran 2011/2012

Sebelum dilakukannya penelitian ini akan dibuat perencanaan
persiapan penelitian,sebagai berikut.
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan September Oktober November Desenber Januari Februari
1 Permintaan

izin
2 Melakukan

observasi
3 Melakukan

wawancara
4 Pengumpulan

Data
5 Pengolahan


Data
6 Penyusunan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE CTL Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE CTL Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 2 16

Peningkatan prestasi belajar IPA materi wujud benda dan sifatnya menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Negeri Krinjing I semester I tahun ajaran 2011/2012.

0 1 125

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 117

Peningkatan rasa percaya diri dan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi eksperimen pada kelas IV semester 2 SD Negeri Minomartani 6 tahun ajaran 2012/2013.

0 0 2

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen siswa kelas V Pasuruhan I Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011-2012.

0 1 2

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD NEGERI 2 KEMANGKON

0 0 13

Peningkatan prestasi belajar IPA materi wujud benda dan sifat-sifatnya menggunakan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas IV SD Karitas Ngaglik semester 1 tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 128

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode eksperimen pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 semester genap tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 159

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V SDN PASURUHAN I MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 0 124