ANALISIS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MODEL PAKEM MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DIBANDINGKAN MEDIA BENDA NYATA PADA MATERI ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMA N 18 MEDAN.

ANALISIS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MODEL
PAKEM MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DIBANDINGKAN
MEDIA BENDA NYATA PADA MATERI ELEKTROLIT DAN
NON ELEKTROLIT DI SMA NEGERI 18 MEDAN

Oleh :
Tri Nursyah Dewi
NIM. 409331055
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
:“Analisis Kerja Sama Dan Hasil Belajar Siswa Pada Model PAKEM
Menggunakan Media Komputer Dibandingkan Media Benda Nyata Pada Pokok
Bahasan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Di SMA N 18 Medan”. Adapun
penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.
Dr. Suharta, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis
sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban,
M.Si, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc dan Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D sebagai dosen

penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi
ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si serta Bapak
dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Arsyad Sembiring, M.Ed selaku Kepala Sekolah
SMA Negeri 18 Medan dan Bapak Sitorus, S.Pd selaku guru kimia serta siswasiswi kelas X1 dan X4 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian
berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani
hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan
penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Badrun dan ibunda tersayang

v

Sarifah. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakanda penulis, yakni kak
Kusnita dan Kak Linda yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis. Rasa
terimakasih juga disampaikan kepada adik sepupu tersayang yang selalu
dirindukan yakni Agung Nugraha Tama.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni

mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2009 yang telah memberi warna dalam
kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan, khususnya
kepada sahabat-sahabat terbaik dan tersayangku yakni Yenni wahyuni, Devi
Handayani, Deli Wanti, Dyan, Nurhamidah, Novita, Risa, Rida, Nisa dan Hadijah
dan teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu-persatu.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat PPL Lestia (sista ku), Putri
Hawa, Isma, Ayuni dan kepada anak kost Gg, Ulung yakni (Tia, Supinah dan Kak
Siti) yang sedia nonton bareng, makan bareng, dan memberikan motivasi yang
tiada henti.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013
Penulis

Tri Nursyah Dewi
NIM 409331055


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pokok bahasan elektrolit dan non elektrolit merupakan materi kimia yang
diberikan siswa kelas X semester genap, yang membahas tentang sifat-sifat
larutan elektrolit dan non-elektrolit, jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik
dan jenis larutan elektrolit berdasarkan ikatan. Kompentensi dasarnya adalah
mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan. Di dalam materi ini banyak terdapat konsep-konsep abstrak yang
dianggap sulit oleh siswa, selain itu siswa juga butuh penambahan kerjasama
dalam belajar agar suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Kurangnya
minat dan tidak memahami materi ini menyebabkan siswa malas mengikuti
pembelajaran sehingga tidak ada karakter yang terbentuk dari siswa ketika proses
belajar mengajar. Siswa hanya mendengar penjelasan dari guru tanpa ada respon
dan pertanyaan dari siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA N 18 Medan

diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum menerapkan
pendidikan karakter dan model pembelajaran yang masih bersifat konvensional
sehingga guru kimia selalu mendominasi dalam proses belajar mengajar.
Disamping itu guru juga jarang menggunakan media dan sesekali mengadakan
praktikum. Sehingga siswa pada umumnya hanya mendengarkan penjelasan dari
guru tanpa adanya aktivitas yang berarti, yang dapat meningkatkan kerjasama
siswa.
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal
3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
1

2

bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas
bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna

mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter
peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan
berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan
karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. (Sudrajat, 2010).
Salah satu karakter yang penting untuk diperbaiki adalah kerjasama.
Kerjasama dalam kehidupan anak memiliki posisi strategis. Berbagai upaya yang
dapat memelihara dan mendukung pengembangan kerjasama anak dalam kegiatan
belajar mengajar. Guru dituntut bertanggungjawab untuk menjadi fasilisator dan
pembimbing dalam mengajar dan mengatur kelas. Dan guru diharapkan dapat
menyajikan materi pembelajaran, memungkinkan posisi anak didik lebih sebagai
subyek, daripada obyek pembelajaran, serta mengadakan evaluasi yang tepat,
sehingga semuanya mampu mendukung pengembangan kerjasama anak.
Dalam usaha meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa, penelitian
menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan mengembangkan media
berbasis powerpoint dan model pembelajaran PAKEM dengan mengembangkan
media benda nyata. Di sinilah model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan) ini berorientasi untuk menggali dan mengembangkan
potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan
keaktifan anak, mendorong kreativitas, efektif dalam pencapaian target dan
kualitas, serta menyenangkan dalam prosesnya sehingga anak bisa memahami

dengan nyaman, senang, dan ceria. Ditambah lagi didukung dengan media
powerpoint dan media benda nyata, sehingga diharapkan dapat mendorong
tumbuhnya kerjasama siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(Asmani, 2012).
Selain model yang tepat, dibutuhkan juga media yang mendukung untuk
meningkatkan semangat belajar siswa. Salah satu media yang menarik itu yaitu
menggunakan media komputer Power point dengan animasi. Media animasi
merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan

3

hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran
dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang kapan pun digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Jhony Harnoto
Egi (2010), yang meneliti Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran
Powerpoint Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Sistem Rem
menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan keaktifan siswa melalui penggunaan
powerpoint dalam pembelajaran tekhnik. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa
yang meningkat dari 56,70 % meningkat menjadi 83,31 %.

Media benda nyata merupakan alat bantu yang paling mudah
penggunaanya dan sebagai penyampaian informasi yang berupa benda atau objek
sebenarnya. Media benda nyata sebagai alat pembelajaran dapat dijadikan sebagai
perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nena Desiana (2008), yang
meneliti Media Benda Nyata Untuk Penyelesaian Soal Cerita Matematika Siswa
menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan keaktifan siswa melalui penggunaan
benda nyata dalam pembelajaran matematika. Hal ini terlihat dari hasil belajar
siswa yang meningkat 28 % menjadi 68 %.
Penelitian sehubungan dengan pembelajaran PAKEM adalah sebagai
berikut: Juli Muliani (2007) meneliti Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
PAKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa. Hasil penelitian
menunjukan bahwa setelah diimplementasikan model pembelajaran PAKEM pada
pokok bahasan fluida statis, secara umum hasil belajar siswa pada ranah kognitif
mengalami peningkatan sebesar 68%. Hasil belajar siswa pada ranah afektif
memiliki persentase rata-rata sebesar 68,42%, berkategori sangat baik. Hasil
belajar siswa pada ranah psikomotor memiliki persentase rata-rata sebesar
76,07%, juga berkategori sangat baik. Disimpulkan bahwa model pembelajaran
PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Nur’aeni (2004) meneliti Penerapan PAKEM dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Matematika dengan presentasi hasil belajar sebesar
88,27 (siklus 1) meningkat menjadi 97,59 (siklus II).

4

Berdasarkan latar belakang dan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Kerjasama Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Model PAKEM Menggunakan Media Komputer
Dibandingkan Media Benda Nyata Pada Materi Elektrolit Dan NonElektrolit”

1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit merupakan pokok bahasan yang
mempelajari

tentang

pemahaman


konsep

dan

abstrak

sehingga

membosankan bagi siswa
2. Dalam proses belajar mengajar kerjasama siswa dinilai masih kurang
karena kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru
3. Model dan Media pembelajaran dapat mempermudah siswa untuk
mengerti dan memahami konsep kimia yang bersifat membosankan

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan rasa kerjasama siswa yang
diajar dengan model pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan
media powerpoint dibandingkan dengan yang diajar dengan model

pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan media benda nyata?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan media
powerpoint dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran
PAKEM yang menggunakan dengan media benda nyata?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tumbuh kembangnya
kerjasama terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
Model PAKEM yang menggunakan dengan media powerpoint?

5

4. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tumbuh kembangnya
kerjasama terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
Model PAKEM yang menggunakan dengan media benda nyata?

1.4. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan, maka identifikasi masalah yang
diteliti dibatasi pada :
1. Penelitian ini dibatasi pada pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 18
Medan pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit.
2. Kerjasama dikelas X semester genap pada pokok bahasan larutan elektrolit
dan non elektrolit di SMA Negeri 18 Medan
3. Model pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan media
powerpoint
4. Model pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan media benda
nyata
5. Hasil belajar siswa dikelas X semester genap pada pokok bahasan larutan
elektrolit dan non elektrolit di SMA Negeri 18 Medan

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan rasa
kerjasama siswa yang diajar dengan model pembelajaran PAKEM yang
menggunakan dengan media powerpoint dibandingkan dengan yang diajar
dengan model pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan media
benda nyata
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan rasa hasil
belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PAKEM yang
menggunakan dengan media powerpoint dibandingkan dengan yang diajar
dengan model pembelajaran PAKEM yang menggunakan dengan media
benda nyata

6

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
tumbuh kembangnya kerjasama terhadap peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan Model PAKEM yang menggunakan dengan media
powerpoint
4. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
tumbuh kembangnya kerjasama terhadap peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan Model PAKEM yang menggunakan dengan media
benda nyata

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diharapkan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Dihasilkan model dan media pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
2. Memotivasi

siswa

untuk

lebih

memiliki

rasa

kerjasama

dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar menjadi lebih baik
3. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar lebih menarik dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada materi larutan
elektrolit dan non-elektrolit.
4. Sebagai wawasan bagi penulis sendiri dan peneliti selanjutnya dalam
pendidikan.

7

1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah
mengalami aktivitas belajar yang mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
siswa. (Suprijono, 2010)
2. Kerjasama merupakan keinginan untuk bekerja sama siswa secara
kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok dengan tujuan
menyelesaikan suatu tugas atau proses yang diberikan oleh guru.
http://iklaninstan.web.id/2076-indikator-kerjasama.html

(6

februari

2013)
3. Media powerpoint merupakan alat bantu komputer yang dapat
membantu

perubahan

diantaranya

tuntutan

tuntunan
terhadap

penyelenggaraan
peningkatan

pembelajaran

kemampuan

dan

keterampilan para guru dalam mengelola bahan-bahan pembelajaran ke
dalam media powerpoint dengan tujuan untuk meningkatkan proses
belajar mengajar. (Munadi, 2008)
4. Benda nyata merupakan alat bantu yang digunakan dalam suatu proses
penyampaian informasi yang berupa objek sebenarnya dengan tujuan
untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman atau sering disebut
sebagai tujuan kognitif yang dapat mendorong terjadinya proses belajar
mengajar. (www.ut.ac.id/benda/nyata_all.htm) (13 februari 2013)
5. Model PAKEM ini berorientasi untuk menggali dan mengembangkan
potensi

terbesar

siswa

dengan

metodologi

pembelajaran

yang

mengedepankan keaktifan anak, mendorong kreativitas, efektif dalam
pencapaian target dan kualitas, serta menyenangkan dalam prosesnya
sehingga anak bisa memahami dengan nyaman, senang, dan ceria.
(Asmani, 2012)

57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan kerja sama siswa yang diajarkan dengan
model

pembelajaran

PAKEM

dengan

media

berbasis

komputer

dibandingkan dengan yang diajar dengan PAKEM dengan media benda
nyata yaitu (sig. 0,000