PENGARUH CAMPURAN SERBUK KULIT KERANG DAN CANGKANG KEMIRI TERHADAP SIFAT DAN KEKUATAN BETON.

(1)

Oleh :

Goldberd H.D Sinaga NIM 408221024 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sain di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Campuran Serbuk Kulit Kerang dan Cangkang Kemiri terhadap Sifat dan Kekuatan Beton ”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara lain Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ibu Dr. Derlina Nasution, M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si dan Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritikan dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini. Ibu Drs. Nurliana Marpaung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Bapak Dr.rer.nat.Binari Manurung,M.S yang memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan telah membantu dalam penyelesaian perkuliahan ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Darmuji, M.T. selaku Kepala Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan dan Bapak Erwin B. Gultom selaku teknisi Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Laboratorium Teknik Sipil, bimbingan dan saran-saran selama penelitian berlangsung.

Ucapan terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua Ayahanda Jamer Sinaga dan Ibunda Robelan Naibaho yang telah banyak memberikan kasih sayang, doa, motivasi serta semangat baik berupa materil maupun moril. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada adek saya tercinta Zanry Sinaga dan keluarga semuanya yang tiada henti memberikan doa,


(4)

v

motivasi dan dukungan besar kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat Berkat Panjaitan,Junita Sinaga, Arny Girsang, Jennyari, Wanry, Albarra, Syaril, Indra Nababan, dan seluruh teman-teman Fisika Nondik 2008 yang selama empat tahun bersama melewati setiap tahap perkuliahan, dan juga kawan-kawan dari berbagai stambuk dan jurusan yang telah banyak membantu, memberikan semangat dan yang tak pernah hentinya memberi dukungan kepada penulis. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh anak kost Advent, Lasti, Agnes, Lena, Jani, dan kawan-kawan kos 100b, buat doa dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini (alva_bergz@yahoo.co.id). Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2013

Goldberd H.D Sinaga NIM 408221024


(5)

PENGARUH CAMPURAN SERBUK KULIT KERANG

DAN CANGKANG KEMIRI TERHADAP SIFAT DAN

KEKUATAN BETON

Goldberd H.D.Sinaga (408221024) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari beton normal dengan penambahan cangkang kemiri dan serbuk kulit kerang dengan pengujian massa jenis, kuat tekan, dan daya serap air. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi cangkang kemiri,dan serbuk kulit kerang dari Tanjung Balai sebagai bahan subtitusi semen.

Metode yang digunakan adalah metode pencampuran di laboratorium. Dimana serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri dicampur dengan semen yang sudah dicampur dengan pasir dan kerikil kemudian diaduk dan ditambahkan air dengan FAS sebesar 0,5 kemudian dimasukkan kedalam cetakan kubus ukuran 15 X 15 X 15 cm. Setelah didiamkan selama 3 hari, beton dikeluarkan dari cetakan dan dimasukkan kedalam bak perendaman selama 28 hari. Variasi komposisi yang diteliti yaitu : serbuk kulit kerang 2%, 3%, 4% dan cangkang kemiri 10, %, 20%, 30%.

Dari pengujian yang dilakukan diperoleh massa jenis tertinggi sebesar 2,33 x 103 kg/m3 dan terendah sebesar 1,9 x 103 kg/m3, daya serap air terendah sebesar 0,71% dan tertinggi sebesar 3,08%, kuat tekan tertinggi sebesar 20,37 MPa dan terendah 14,96 MPa. Menurut SNI 03 – 3449 – 2002 beton yang diteliti dapat dikategorikan sebagai beton normal yang dapat digunakan pad perumahan.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Batasan Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 4

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beton 6

2.1.1 Adukan Beton 7

2.1.2 Klasifikasi Beton 7

2.1.3 Evaluasi Pekerjaan Beton 8

2.2 Faktor Air Semen 8

2.3 Agregat 9

2.3.1 Klasifikasi Agregat 9

2.3.1.1 Dari Segi Asal Geologi 9

2.3.1.2 Dari Segi Ukuran 9

2.3.1.3 Dari Segi bentuk 10

2.4 Cangkang kemiri 11

2.4.1 Pemanfaatan Cangkang Kemiri 12

2.5 Semen 13

2.5.1 Semen Portland (Portland Cement) 13

2.5.2 Jenis-jenis Semen Portland 15

2.6 Air 17


(7)

2.8 Kulit Kerang 19

2.9 Karakterisasi Bahan 21

2.9.1 Masssa Jenis 21

2.9.2 Kuat Tekan 22

2.9.3 Daya Serap Air (Water Absorbtion) 22

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1Tempat dan Waktu Penelitian 24

3.2Alat dan Bahan 24

3.2.1 Alat 24

3.2.2 Bahan 24

3.3 Prosedur Penelitian 25

3.3.1 Persiapan Bahan 25

3.3.2 Pembentukan sampel 25

3.4 Perencanaan Campuran beton 25

3.5 Pengujian Sampel 28

3.5.1 Massa jenis 28

3.5.2 Kuat Tekan 29

3.5.3 Daya Serap Air (Water Absorbtion) 30

3.6 Diagram Alir Penelitian 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian 32

4.1.1 Massa jenis 32

4.1.2 Kuat Tekan 35

4.1.3 Daya Serap Air 38

4.2 Pembahasan 42

4.2.1 Massa Jenis 42

4.2.2 Kuat Tekan 43

4.2.3 Daya Serap Air 45

BAB V. SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47


(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Komposisi bahan pembentuk beton 6 Tabel 2.2 Komposisi adukan beton rencana dengan agregat 7

Tabel 2.3 Kelas dan mutu beton 7

Tabel 2.4 Karakteristik cangkang kemiri 11 Tabel 2.5 Jenis-jenis semen portland berdasarkan komposisi kimianya 15 Tabel 2.6 Batas maksimum kandungan unsur kimia dalam air adukan

semen 18

Tabel 2.7 Komposisi kimia kulit kerang 20 Tabel 2.8 Perbandingan kuat tekan beton silinder-kubus 22

Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan 24

Tabel 3.2 Bahan penelitian 24

Tabel 3.3 Komposisi adukan beton rencana dengan agregat 26 Tabel 3.4 Perbandingan agregat pada setiap sampel 27 Tabel 4.1 Pengujian massa jenis pada beton campuran 10 % cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 32 Tabel 4.2 Pengujian massa jenis pada beton campuran 20 % cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 33 Tabel 4.3 Pengujian massa jenis pada beton campuran 30 % cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 34 Tabel 4.4 Pengujian kuat tekan pada beton campuran 10 % cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 35 Tabel 4.5 Pengujian kuat tekan pada beton campuran 20 % cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 36 Tabel 4.6 Pengujian kuat tekan pada beton campuran 30 % cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 37 Tabel 4.7 Pengujian penyerapan air pada beton campuran 10 %

cangkang kemiri dengan variasi serbuk Kulit Kerang 39 Tabel 4.8 Pengujian penyerapan air pada Beton campuran 20 %

cangkang kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 40 Tabel 4.9 Pengujian penyerapan air pada beton campuran 30 %

cangkang kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 41 Tabel 4.10 Persamaan serbuk kulit kerang dengan semen 45


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Cangkang kemiri 12

Gambar 2.2 Kulit Kerang 19

Gambar 2.3 Foto SEM kulit kerang dari Tanjung Balai 20 Gambar 3.1 Prinsip penimbangan massa benda dalam air 28

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 31

Gambar 4.1 Grafik massa jenis pada beton campuran 10% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 33 Gambar 4.2 Grafik massa jenis pada beton campuran 20% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 34 Gambar 4.3 Grafik massa jenis pada beton campuran 30% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 35 Gambar 4.4 Grafik kuat tekan pada beton campuran 10% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 36 Gambar 4.5 Grafik kuat tekan pada beton campuran 20% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 37 Gambar 4.6 Grafik kuat tekan pada beton campuran 30% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 38 Gambar 4.7 Grafik daya serap air pada beton campuran 10% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 40 Gambar 4.8 Grafik daya serap air pada beton campuran 20% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 41 Gambar 4.9 Grafik daya serap air pada beton campuran 30% cangkang

kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 42 Gambar 4.10 Grafik secara keseluruhan massa jenis beton normal dan

beton campuran cangkang kemiri dan serbuk kulit kerang 42 Gambar 4.11 Grafik secara keseluruhan kuat tekan beton normal dan

beton campuran cangkang kemiri dan serbuk kulit kerang 43 Gambar 4.12 Grafik daya serap air pada beton normal terhadap campuran


(10)

viiii


(11)

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Faktor Bentuk Benda Uji 51

Lampiran 2. Komposisi Adukan beton Rencana dan Agregat 52

Lampiran 3. Perhitungan Massa Jenis 54

Lampiran 4. Perhitungan Kuat Tekan 57

Lampiran 5. Perhitungan Daya Serap Air 60


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jumlah kebutuhan akan bangunan meningkat dari waktu ke waktu.Ini mengakibat kebutuhan akan beton meningkat. Beton umumnya tersusun dari empat bahan penyusun utama yaitu semen,pasir, agregat, dan air.Seperti yang diketahui bahwa semen adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan jumlahnya juga terbatas dan juga ketersediaan pasir juga berkurang.

Jika diperlukan, bahan tambah (admixture) dapat ditambahkan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton agar berfungsi lebih baik dan lebih ekonomis. Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan bangunan. Beton banyak digunakan karena keunggulan-keunggulannya antara lain karena beton dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya pemeliharaan yang kecil atau mudah dalam perawatan. Dalam keadaan yang mengeras, beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika pengolahan akhir dilakukan dengan cara khusus seumpamanya diekspose agregatnya (agregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi diletakkan dibagian luar, sehingga nampak jelas pada permukaan betonnya). Selain tahan terhadap serangan api seperti yang telah disebutkan diatas, beton juga tahan terhadap serangan korosi. (Mulyono, 2005)

Kekuatan tekan beton dapat dicapai sampai 14000 psi atau lebih, bergantung pada jenis campuran, sifat – sifat agregat, serta lama dan kualitas perawatan. Kekuatan beton yang paling umum digunakan adalah sekitar 3000 sampai 6000 psi, dan beton komersial dengan agregat biasa kekuatannya sekitar 300 sampai 10000 psi dengan ukuran 6 X 12 inchi (Nawy,1990). Untuk nilai kekuatan tarik pada beton hanya berkisar 9% - 15% saja dari kekuatan tekannya. (Suparjo,2003)

Semen merupakan salah satu bahan campuran pada beton yang berfungsi sebagai perekat.Saat ini, semen merupakan jumlah komoditasnya sangat besar,


(13)

mencapai 2 milyar ton diproduksi setiap tahunnya di seluruh dunia, dan semen penghasil 5 persen dari emisi CO2 dunia. Hal ini sangat mengejutkan, pada tahun 2020 kebutuhan semen akan naik 50 persen dibanding tahun ini menurut Agricole sebuah bank dari Prancis. Pada proses pembuatan semen secara tradisional, semen menghasilkan gas rumah kaca dari proses pemanasannya dan proses memasak bahan baku seperti limestone (batu kapur). Pembakaran dan kebutuhan energi tersebut menghasilkan CO2. Semen standar, biasa diketahui dengan Portland cement, dibuat dengan cara memanaskan batu kapur (limestone) atau tanah liat (clay) pada temperatur sekitar 1.500 C. Dari proses ini, pembakaran bahan baku tersebut melepaskan 0,8 ton CO2 setiap ton semen yang diproduksi. Ketika dicampur dengan air untuk digunakan sebagai bahan bangunan, setiap ton semen dapat menyerap 0,4 ton CO2, tapi tetap saja keseluruhan proses menyisakan emisi karbon 0,4 ton setiap ton semen.

Kulit kerang merupakan nama sekumpulan moluska dwicangkerang daripada family cardiidae yang merupakan salah satu komoditi perikanan yang telah lama dibudidayakan sebagai salah satu usaha sampingan masyarakat pesisir.Kulit kerang berbentuk seperti hati, bersimetri dan mempunyai tetulang di luar. Kekerasan kulit kerang tidak bergantung dari usia kerang tersebut, artinya kerang yang masih muda maupun yang sudah tua mempunyai kekerasan yang sama. Dari hasil pola difraksi sinar – X diketahui bahwa kulit kerang pada suhu di bawah 500 0C tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) pada phase aragonite dengan struktur kristal orthorombik. Sedang pada suhu di atas 500 0C berubah menjadi phase calcite dengan struktur kristal hexagonal. Serbuk kulit kerang merupakan serbuk yang dihasilkan dari pembakaran kulit kerang yang dihaluskan, serbuk ini dapat digunakan sebagai bahan campuran atau tambahan pada pembuatan beton. Penambahan serbuk kulit kerang yang homogeni akan menjadikan campuran beton yang lebih reaktif . Serbuk kulit kerang mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan, yaitu mengandung zat kapur (CaO), alumina dan senyawa silika sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku beton alternatif (Siregar, 2009).


(14)

3

Cangkang kemiri merupakan suatu potensi baru yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan lebih besar lagi. Tentu saja ini dapat meningkatkan nilai ekonomis cangkang kemiri yang selama ini hanya dikenal sebagai bahan buangan dari tanaman kemiri. Pemanfaatan cangkang kemiri kelak dapat dimaksimumkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pemanfaatan cangkang kemiri selama ini hanya berputar pada hal-hal bersifat tradisional, misalnya sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar maupun sebagai obat nyamuk bakar. Namun kenyataannya potensial dari cangkang kemiri dapat dimanfaatkan lebih besar lagi (Triwulan, 2007). Adapun komposisi cangkang kemiri yaitu CaO, SiO2, Al2O3, MgO, H2O, Fe2O3.Saat semua bereaksi,akan ada sisa SiO2 yang belum bereaksi akan membentuk reaksi silika turunan dengan gel CSH-2 menghasilkan gel CSH-3 yang lebih padat, sehingga akan meningkatkan pasta semen dan agregat.

Berdasarkan materi di atas, sangat cocok apabila cangkang kemiri yang selama ini sebagai limbah yang tidak terpakai,dapat digunakan sebagai bahan tambah pada campuran beton. Menurut Daniel Kristian Nababan (2011) diperoleh kuat tekan beton sebesar pada komposisi 20% cangkang kemiri dan 80% kerikil yaitu 199,64 1,33 kg/cm2 dan penyerapan air beton terendah terjadi pada komposisi 80% kerikil dan 20% cangkang kemiri yaitu 1,44%. Porositas beton tertinggi terjadi pada komposisi 95% kerikil dan 5% cangkang kemiri yaitu 4,9%. Untuk kuat tekan beton terendah terdapat pada beton campuran komposisi 5% cangkang kemiri dan 95% kerikil yaitu 130,96 0,87 kg/cm2.Untuk penyerapan air beton tertinggi terjadi pada komposisi 95% kerikil dan 5% cangkang kemiri yaitu 2,17%.Sedangkan Berliana (2012) memperoleh kuat tekan beton tertinggi terdapat pada beton campuran 15% cangkang kemiri dan 2%, 3%, 4% abu ampas tebu yaitu 22.04 MPa, 19.60 MPa dan 18.58 Mpa dan nilai penyerapan air pada beton yang terendah adalah pada campuran 15% cangkang kemiri dan 4% abu ampas tebu yaitu secara berturut-turut 2.13%.Untuk kuat tekan beton terendah terdapat pada beton campuran 5 % cangkang kemiri dan 4 % abu ampas tebu sebesar 14,93 Mpa dan nilai penyerapan air terbesar juga terdapat pada beton campuran 5 % cangkang kemiri dan 4 % abu ampas tebu sebesar 3,46%. Dan Junita (2012) memperoleh massa jenis beton tertinggi terdapat pada beton campuran 0% fly


(15)

ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 1,6 x 103 kg/m3, sedangkan massa jenis terendah pada 7% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu1,56x103 kg/m3.Untuk daya serap air tertinggi pada beton 7% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 14,21% dan terendah pada 0% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 11,43%.Dan untuk kuat tekan tertinggi terdapat pada 1% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 10.33 Mpa,dan terendah terdapat padda 7% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 7,30 Mpa.

Dalam penelitian yang akan saya teliti, bahan pengisi yang diberikan adalah abu kulit kerang dan cangkang kemiri sebagai bahan agregat semen dan kerikil dalam pembuatan beton, sehingga bermanfaat dan dapat mengurangi biaya pembuatan. Dengan pemanfaatan cangkang kemiri sebagai agregat kasar dalam membuat beton diharapkan mampu menghasilkan suatu beton dengan kekuatan yang baik, ramah lingkungan, dan dapat dilihat penggunaannya pada bangunan yang tepat dari jenis beton. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Campuran kulit Kerang dan Cangkang Kemiri terhadap Sifat dan Kekuatan Beton” sebagai penelitian.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Serbuk kulit kerang yang digunakan adalah dengan variasi 2%, 3%, dan 4% terhadap massa semen dan 10%, 20%, dan 30% massa cangkang kemiri terhadap massa kerikil.

2. Pengujian karakteristik yang digunakan setelah pengamatan selama 28 hari meliputi massa jenis, kuat tekan, dan daya serap air.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh komposisi serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri terhadap karakteristik beton?

2. Bagaimana hasil pengujian kekuatan pada beton dengan variasi campuran 2%, 3%, 4% serbuk kulit kerang dan 10%, 20%, 30% cangkang kemiri?


(16)

5

3. Bagaimana membandingkan hasil pengujian kekuatan beton yaitu kuat tekan, massa jenis, dan daya serap air pada beton normal dan beton campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh komposisi campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri terhadap karakteristik beton normal.

2. Mengetahui hasil pengujian kekuatan pada beton dengan variasi campuran 2%, 3%, 4% serbuk kulit kerang dan 10%, 20%, 30% cangkang kemiri. 3. Membandingkan hasil pengujian kekuatan beton yaitu kuat tekan,massa

jenis, dan daya serap air pada beton normal dan beton campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri dapat dijadikan sebagai bahan pengganti semen dan kerikil dalam pembuatan beton.

2. Memperoleh sifat dan kekuatan beton dari pemanfaatan serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri sebagai bahan pengganti semen dan cangkang kemiri dari beton normal.

3. Memberikan referensi terhadap peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tentang beton dari serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari data dan pembahasan di atas, maka didapat beberapa kesimpulan yaitu:

1. Semakin kecil penambahan cangkang kemiri dan semakin kecil serbuk kulit kerang pada beton maka kuat tekan beton yang dihasilkan semakin besar

2. Hasil pengujian mekanik yaitu massa jenis terbesar pada beton adalah pada campuran 10% cangkang kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu secara berturut-turut 2,32 x 103 kg/m3.Hasil pengujian kuat tekan beton yang tertinggi terdapat pada komposisi campuran 10% cangkang kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu 20,36 MPa.Hasil pengujian daya serap air terendah pada beton adalah pada campuran 10% cangkang kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu 0,71%..

3. Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu massa jenis beton, diperoleh massa jenis beton tertinggi pada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 2,32 x 103kg/m3 sedangkan pada beton normal massa jenis yaitu 2,08 x 103kg/m3.Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton, diperoleh kuat tekan beton tertinggi pada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 20,36 MPa sedangkan pada beton normal kuat tekan yaitu 19,77 MPa.Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu daya serap air pada beton, diperoleh daya serap air terendah pada beton terpada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 0,71% sedangkan pada beton normal penyerapan air yaitu 2,7%.


(18)

48

4. Semakin besar massa jenis beton,maka semakin besar pula kuat tekan dan semakin rendah daya serap airnya. Dan semakin kecil massa jenis beton, maka semakin kecil kuat tekannya dan semakin besar daya serap airnya. 5.2. Saran

1. Perlu diteliti lebih lanjut penambahan dan jenis jumlah serbuk kulit kerang dari Sibolga dan bahan pengisi untuk mendapatkan hasil yang optimal. 2. Untuk melengkapi penelitian beton, perlu ditambahkan kajian mengenai


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Duggal, S.K., (2008), Building Material, New Delhi: New Age International. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Sains, FMIPA Unimed, Medan.

Kumpulan Majalah Agribisnis, 1994, Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Cypayung, Bogor.

Margaret, G., (2000), Konstruksi Beton I, Delta Tehnik Group, Jakarta. Mulyono, T., (2003,2005), Teknologi Beton, Andi.Yogyakarta

Murdock,L.J., L.M.Brock., (1999), Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan oleh Stephanus Hendarko, Erlangga.Jakarta

Nawy, G., Edwad, (1989,), Beton Bertulang, Terjemahan Oleh Bambang Surycatmono, PT. Refika Aditama, Bandung.

Nugraha, P., dan Antoni, (2007), Teknologi Beton dari Material Pembuatan ke Beton Kinerja Tinggi, Andi.Yoyakarta

Perangin-angin, A. (2005), Pengaruh Penmbahan Abu Cangkang Kemiri pada Kelenturan dan Kekokohan Bahan Osilator, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Simanjuntak, P., (1995), Pengaruh Aditif Mineral Pada Kuat Tekan dan Perembesan Beton Mutu Tinggi, Tesis UI, Jakarta.

Sinaga,Junita (2012), Pengaruh Komposisi Abu Terbang ()Fly Ash) Batubara terhadap Karakteristik Beton Ringandari Kulit Kerang dan Batu Apung,Unimed,Medan

Siregar, S.M., (2009), Pemanfaatan Kulit Kerang dan Resin Epoksi terhadap Karakteristik Beton Polimer, Tesis USU.Medan.

Siringo-ringo,Berliana(2012),Pemanfaaatan Abu Ampas Tebu dan Cangkang kemiri sebagai Campuran dalam Peningkatan Kekuatan Beton,Unimed,Medan


(20)

SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

SNI 03-2460-1991, Abu Terbang sebagai Bahan Tambahan untuk Campuran Beton, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

SNI 03-3449-2002, Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan dengan Agregat Ringan, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Sumarno, (2010), Pemanfaatan Limbah Abu Terbang (Fly Ash) Batubara dan Kulit Kerang sebagai Bahan Substitusi Semen Serta Limbah Beton sebagai Pengganti Pasir dalam Pembuatan Bata Beton, Tesis USU.Medan.

Surdia, T., & Shinroku, S., (1995), Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Keenam, Pradnya Paramita, Jakarta.

Syaram, Z., (2010), Pembuatan dan Karekterisasi Beton Ringan dengan Memanfaatkan Batu Apung, Skripsi FMIPA USU, Medan

Vlack, V., & Lawrence, H., (1985), Ilmu dan Teknologi Bahan Edisi V, Erlangga, Jakarta.


(21)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 28 Oktober 1990. Ayah bernama Jamer Sinaga dan Ibu bernama Robelan Naibaho. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis memulai sekolah di TK Citra Kasih dan lulus tahun 1996.Pada tahun 1996,penulis melanjutkan sekolah di SD.ST.Antonius VI Medan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Tri Sakti 1 Medan , dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 14 Medan, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Fisika Jurusan Non Kependidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian pada tanggal 5 Maret 2013.


(1)

5

3. Bagaimana membandingkan hasil pengujian kekuatan beton yaitu kuat tekan, massa jenis, dan daya serap air pada beton normal dan beton campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh komposisi campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri terhadap karakteristik beton normal.

2. Mengetahui hasil pengujian kekuatan pada beton dengan variasi campuran 2%, 3%, 4% serbuk kulit kerang dan 10%, 20%, 30% cangkang kemiri. 3. Membandingkan hasil pengujian kekuatan beton yaitu kuat tekan,massa

jenis, dan daya serap air pada beton normal dan beton campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri dapat dijadikan sebagai bahan pengganti semen dan kerikil dalam pembuatan beton.

2. Memperoleh sifat dan kekuatan beton dari pemanfaatan serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri sebagai bahan pengganti semen dan cangkang kemiri dari beton normal.

3. Memberikan referensi terhadap peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tentang beton dari serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri.


(2)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari data dan pembahasan di atas, maka didapat beberapa kesimpulan yaitu:

1. Semakin kecil penambahan cangkang kemiri dan semakin kecil serbuk kulit kerang pada beton maka kuat tekan beton yang dihasilkan semakin besar

2. Hasil pengujian mekanik yaitu massa jenis terbesar pada beton adalah pada campuran 10% cangkang kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu secara berturut-turut 2,32 x 103 kg/m3.Hasil pengujian kuat tekan beton yang tertinggi terdapat pada komposisi campuran 10% cangkang kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu 20,36 MPa.Hasil pengujian daya serap air terendah pada beton adalah pada campuran 10% cangkang kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu 0,71%..

3. Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu massa jenis beton, diperoleh massa jenis beton tertinggi pada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 2,32 x 103kg/m3 sedangkan pada beton normal massa jenis yaitu 2,08 x 103kg/m3.Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton, diperoleh kuat tekan beton tertinggi pada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 20,36 MPa sedangkan pada beton normal kuat tekan yaitu 19,77 MPa.Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu daya serap air pada beton, diperoleh daya serap air terendah pada beton terpada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 0,71% sedangkan pada beton normal penyerapan air yaitu 2,7%.


(3)

48

4. Semakin besar massa jenis beton,maka semakin besar pula kuat tekan dan semakin rendah daya serap airnya. Dan semakin kecil massa jenis beton, maka semakin kecil kuat tekannya dan semakin besar daya serap airnya. 5.2. Saran

1. Perlu diteliti lebih lanjut penambahan dan jenis jumlah serbuk kulit kerang dari Sibolga dan bahan pengisi untuk mendapatkan hasil yang optimal. 2. Untuk melengkapi penelitian beton, perlu ditambahkan kajian mengenai


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Duggal, S.K., (2008), Building Material, New Delhi: New Age International. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Sains, FMIPA Unimed, Medan.

Kumpulan Majalah Agribisnis, 1994, Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Cypayung, Bogor.

Margaret, G., (2000), Konstruksi Beton I, Delta Tehnik Group, Jakarta. Mulyono, T., (2003,2005), Teknologi Beton, Andi.Yogyakarta

Murdock,L.J., L.M.Brock., (1999), Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan oleh Stephanus Hendarko, Erlangga.Jakarta

Nawy, G., Edwad, (1989,), Beton Bertulang, Terjemahan Oleh Bambang Surycatmono, PT. Refika Aditama, Bandung.

Nugraha, P., dan Antoni, (2007), Teknologi Beton dari Material Pembuatan ke

Beton Kinerja Tinggi, Andi.Yoyakarta

Perangin-angin, A. (2005), Pengaruh Penmbahan Abu Cangkang Kemiri pada

Kelenturan dan Kekokohan Bahan Osilator, Skripsi, FMIPA UNIMED,

Medan.

Simanjuntak, P., (1995), Pengaruh Aditif Mineral Pada Kuat Tekan dan

Perembesan Beton Mutu Tinggi, Tesis UI, Jakarta.

Sinaga,Junita (2012), Pengaruh Komposisi Abu Terbang ()Fly Ash) Batubara terhadap Karakteristik Beton Ringandari Kulit Kerang dan Batu

Apung,Unimed,Medan

Siregar, S.M., (2009), Pemanfaatan Kulit Kerang dan Resin Epoksi terhadap

Karakteristik Beton Polimer, Tesis USU.Medan.

Siringo-ringo,Berliana(2012),Pemanfaaatan Abu Ampas Tebu dan Cangkang

kemiri sebagai Campuran dalam Peningkatan Kekuatan


(5)

SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

SNI 03-2460-1991, Abu Terbang sebagai Bahan Tambahan untuk Campuran

Beton, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

SNI 03-3449-2002, Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan dengan

Agregat Ringan, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Sumarno, (2010), Pemanfaatan Limbah Abu Terbang (Fly Ash) Batubara dan

Kulit Kerang sebagai Bahan Substitusi Semen Serta Limbah Beton sebagai Pengganti Pasir dalam Pembuatan Bata Beton, Tesis

USU.Medan.

Surdia, T., & Shinroku, S., (1995), Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Keenam, Pradnya Paramita, Jakarta.

Syaram, Z., (2010), Pembuatan dan Karekterisasi Beton Ringan dengan

Memanfaatkan Batu Apung, Skripsi FMIPA USU, Medan

Vlack, V., & Lawrence, H., (1985), Ilmu dan Teknologi Bahan Edisi V, Erlangga, Jakarta.


(6)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 28 Oktober 1990. Ayah bernama Jamer Sinaga dan Ibu bernama Robelan Naibaho. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis memulai sekolah di TK Citra Kasih dan lulus tahun 1996.Pada tahun 1996,penulis melanjutkan sekolah di SD.ST.Antonius VI Medan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Tri Sakti 1 Medan , dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 14 Medan, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Fisika Jurusan Non Kependidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian pada tanggal 5 Maret 2013.