Perangkat Mengajar Bahasa Indonesia SMA Kelas X,XI,XII puisi

PUISI

Rima / Persajakan

Persamaan bunyi dalam
puisi untuk menimbulkan
efek irama, estetika, dan
suasana tertentu.

-Awal

baris (anafora)
Sajak ini mengingatkan …
Sajak ini melupakan …
Sajak ini melupakan ….
-Tengah baris
sungai pergi ke laut membawa …
laut pergi ke laut membawa …
awan pergi ke hujan membawa …
-Dalam satu baris
dan berebut menyebut nama Allah


Rima Akhir
RIMA BEBAS
Rima yang tidak berpola / beraturan
Angin kencang datang dari jiwa
Air berpusar dan gelombang naik
Memukul hati kita yang telanjang
Dan menyelimuti dengan kegelapan

RIMA BERATURAN
Rima yang berpola / beraturan (aaaa, abab,
aabb, abba, dsb).
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

CITRAAN / IMAJI
Bayangan, khayalan, pikiran,
gambaran.

Citraan berfungsi untuk
menggugah perasaan,
merangsang imajinasi, dan
menggugah pikiran di balik
sentuhan indera.

Jenis – jenis Citraan
Citraan

visual (penglihatan)
Citraan auditif (pendengaran)
Citraan kinestetik (gerak)
Citraan termal (rabaan/peraba)
Citraan penciuman
Citraan perasaan
Citraan pencecapan (lidah)

DEWA TELAH MATI
(Subagio Sastrowardojo)


Tak ada dewa di rawa-rawa ini
Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dan siang terbang mengitari bangkai
Pertapa yang terbunuh dekat kuil
----------Baris pertama = citraan visual (tak ada)
Baris kedua = citraan auditif (mengakak)
Baris ketiga = citraan kinestetik (terbang) dan
penciuman (bangkai)
Baris keempat = citraan visual (dekat kuil)

Ada
Pertanyaan ???