Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”) T1 362010033 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan mendaki gunung termasuk dalam kegiatan berisiko tinggi (high risk
activity) sehingga untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan maka

sebuah kegiatan alam bebas harus dipersiapkan secara matang oleh para pelakunya.
Persiapan yang perlu dilakukan tidak hanya persiapan matang saja, namun unsur
keamanan mengenai standart operasional alat dan pendaki juga menjadi hal
terpenting dalam sebuah pendakian.
Selain itu, cara mengedukasi pendaki pemula tentang pendakian yang benar
dan aman adalah menggunakan video tutorial. Video dipilih, karena video merupakan
media audio visual dan banyak diminati oleh masyarakat, serta memudahkan audiens
merespon pesan yang akan disampaikan, karena video memiliki unsur audio dan
visual.
Video yang telah diproduksi dibagi dalam tiga bagian, yaitu : pertama adalah
manajemen perjalanan, yang menjelaskan tentang dasar system pendakian, persiapan
fisik, persiapan lapisan pakaian yang digunakan, ransel, tenda, serta peralatan
memasak yang digunakan pada saat mendaki. Kedua, mengenai navigasi darat yang
mendasar, dibagi atas dasar – dasar membaca peta topografi dan orientasi medan
dalam peta topografi , serta kemampuan dasar membaca kompas. Ketiga, mengenai

survival yaitu memilih tanaman yang dapat dimakan ketika logistic habis pada saat
pendakian, serta cara mengatasi korban pingsan sewaktu pendakian. Keempat,
simulasi pendakian berisi tentang cerita singkat pendakian, menerapkan persiapan
yang dilakukan sebelum pendakian, serta pasca pendakian yang berisi tentang tips
menuruni gunung yang aman dan benar.

33

5.2 Saran
Setelah melakukan Produksi Video Tutorial “Mendaki Gunung Untuk
Pemula(#AyoNaikGunung) :
1. Bagi karya tugas akhir selanjutnya, perincian setiap chapter dapat
dikembangkan pada taraf diatas aman dan benar, untuk perhitungan yang
lebih rinci tiap bagian video tutorial ini, dapat diproduksi secara terpisah.
Seperti bagian olahraga, untuk step selanjutnya dapat ditambahkan
perhitungan VoToMax (kemampuan berjalan dalam setiap menit), pada
pemilihan makanan lebih terorganisir dengan membawa makanan dan
menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan logistic
yang dibawa, pada navigasi darat dapat dikembangkan dengan membaca dan
mengorientasi medan menggunakan peta manual, dll. Pada perkembangan

tersebut, segmentasi video tutorial kembangan ini naik di tingkat yang lebih
mahir dari pendaki pemula.
2. Bagi penelitian selanjutnya, tema – tema olahraga ekstrim lain seperti diving,
caving, panjat tebing, dll. perlu diangkat, karena jenis olahraga ini banyak

diminati oleh masyarakat dewasa ini. Dengan pelatihan dasar yang dikemas
dalam bentuk video tutorial akan menambah daya Tarik masyarakat terhadap
olahraga ekstrim namun dibekali dasar – dasar yang aman dan benar secara
prosedural.
3. Sosialisasi tentang pendidikan dasar terhadap olahraga ekstrim supaya lebih
diperhitungkan oleh pemerintah. Sosialisasi pendidikan dasar penting agar
supaya pendaki pemula memiliki pendidikan dasar serta mendapat bekal
pelatihan dasar dalam mendaki gunung. Mengingat pendidikan serta pelatihan
dasar bagi pemula berpengaruh pada pendakian yang aman dan benar, serta
mengurangi resiko tersesat bahkan kecelakaan di medan pendakian.
4. Media edukasi Video Tutorial menjadi media alternatif untuk melakukan
pendidikan dasar dan pelatihan baik bagi komunitas maupun pemerintah.
Selain itu, untuk menunjang pelatihan dasar yang dilakukan secara langsung.
34