Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”) T1 362010033 BAB IV

BAB IV
TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

4.1

PRODUKSI
Proses produksi video tutorial ini diawali dengan persiapan produksi yang

dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan yang meliputi alat, konten video tutorial,
dan kru produksi itu sendiri. Persiapan yang pertama adalah persiapan alat, berupa 2
buah kamera DSLR, 1 buah tripod camera standart dan 1 buah steadycam, 2 buah
memory card kelas 10, 1 buah clip on.

Pemilihan kamera DSLR didasari dengan alasan kemudahan fitur yang
diberikan, serta proses audio yang terdapat dalam kamera dapat di setting secara
manual. Penggunaan 2 kamera dalam produksi bertujuan untuk memberikan angle
yang lebih bervariasi, dengan menggunakan 1 kamera untuk penggambilan detail
suara (video master) dan 1 kamera untuk pengambilan detail gambar (video insert).
Produksi video turorial ini menggunakan 1 buah tripod kamera untuk
mengambil gambar master. Hal ini digunakan untuk menggurangi pergerakan kamera
secara tiba-tiba, serta untuk menjaga posisi kamera agar minim pergerakan yang di

akibatkan oleh gerakan tangan atau kendala teknis lainnya. Selain menggunakan
tripod, dalam produksi ini juga digunakan 1 buah steadycam untuk menggambil
gambar secara detail. Hal ini digunakan karena steadycam lebih bersifat fleksibel
dalam mengambil pergerakan gambar.
Persiapan alat yang selanjutnya adalah memory card, yang digunakan sebagai
alat untuk menyimpan segala hasil perekaman video. Dalam produksi ini
menggunakan 2 buah memory card karena masing- masing kamera membutuhkan 1
memory card. Memory card kelas 10 dipilih karena kualitas merekam video lebih
cepat terbaca dan tidak putus-putus.
Alat terakhir yang dibutuhkan dalam proses produksi adalah satu buah clip on.
Alat ini digunakan untuk menangkap suara talent saat sedang berbicara di depan

25

kamera, karena bila hanya mengandalkan suara dari kamera DSLR tidak cukup
sensitive sehingga kemungkinan suara talent akan sangat kecil dan kurang jelas.
Produksi ini juga melibatkan bantuan seseorang yang bertugas sebagai camera
person, untuk membantu proses produksi khususnya dalam hal pengambilan variasi
gambar. Peneliti juga bertindak sebagai camera person sekaligus merangkap menjadi
produser dan sutradara yang mengarahkan talent dan juga angle pengambilan gambar.

Selama proses produksi pengambilan gambar ini terdapat beberapa kendala yang
terjadi di lapangan.
Kendala yang pertama adalah cuaca yang tidak bisa di prediksi, mendung dan
hujan

menjadi penghalang proses produksi karena akan berpengaruh kepada

pengambilan gambar yang kurang maksimal. Kendala yang kedua adalah sulitnya
menyesuaikan jadwal talent, hal ini terjadi karena jadwal masing-masing talent yang
amat padat. Kendala yang terakhir adalah sulitnya penentuan lokasi, peneliti
menginginkan lokasi yang semirip mungkin dengan konten program tetapi tetap bisa
dijangkau terlebih dengan pertimbangan barang bawaan produksi yang cukup berat.
Untuk mencari lokasi yang diinginkan agak sulit didapatkan. Tetapi kendala yang ada
dapat di atasi sehingga proses produksi dapat berjalan lancar walaupun sedikit
memakan waktu, namun semua ini dilakukan agar mendapat hasil yang maksimal.
4.2

Pasca Produksi
Setelah menjalani beberapa tahap pra-produksi dan produksi, kini memasuki


tahap pasca produksi yang mana proses tersebut adalah proses editing. Dalam proses
editing ini, peneliti bertugas sebagai seorang editor dalam hal editing video, serta
grafis
Sebelum

menjadi

editor,

peneliti

bertugas

sebagai

produser

yang

mempersiapkan daftar bahan editing, yaitu potongan – potongan video hasil produksi

yang telah dipilih dari hasil produksi sebelumnya. Adapun tahapan proses pasca
produksi video tutorial “#AyoNaikGunung Untuk Pemula” :

26

4.2.1. Menyiapkan Bahan Editing

Gambar 4.1
Menyiapkan Potongan Video

Setelah menyimpan hasil rekaman video, peneliti yang bertugas sebagai
produksi memililih video yang layak dijadikan bahan editing, dan mensortir dalam
bagian – bagian sesuai urutan storyline, proses ini dinamakan proses verbatim.
Verbatim juga memudahkan dalam editing yang akan dilakukan per bagian.

27

4.2.2. Editing Grafis

Gambar 4.2

Pembuatan Grafis

Gambar 4.3
Proses Pergerakan Grafis

28

Gambar 4.4
Proses Pergerakan Grafis

Proses pembuatan grafis diatas menggunakan program aplikasi Adobe
Photoshop CS6, sedangkan untuk menggerakkan hasil jadi grafis yang telah dibuat
menggunakan program Adobe After Effect CS6. Pembuatan grafis tersebut ditujukan
untuk menampilkan bumper dan sisipan grafis ditengah program video tutorial.
Grafis tersebut diletakkankan diawal sebelum konten tutorial, dan didalam
konten video tutorial, hal ini bertujuan agar audiens atau penonton tidak merasa bosan
dikarenakan hanya melihat dan mendengarkan serangkaian tutorial saja. Selain itu
grafis yang diletakkan didalam konten video bertujuan untuk merangkum informasi
penting yang dibawakan oleh pembawa acara dalam video tutorial tersebut.


29

4.2.3 Proses Editing Video

Gambar 4.5
Proses Editing Video

Progam Adobe Premiere Pro CS6 dipilih sebagai software untuk mengedit
video tutorial mendaki gunung untuk pemula, hal ini dikarenakan progam tersebut
adalah program yang sering digunakan untuk editing video. Program Adope Premier
Pro CS6 termasuk dalam program editing semi professional, karena menu yang ada di
dalam program tersebut manual, sehingga memudahkan peneliti untuk berkreasi.
Proses editing video yang dilakukan diantaranya, memotong video sesuai kebutuhan
skenario, menggabungkan beberapa video yang telah dipotong sehingga menjadi satu
kesatuan video yang utuh dan bercerita.

30

Gambar 4.6
Proses Penggabungan Grafis ke dalam Video


Proses editing video selanjutnya adalah penggabungan grafis yang
sebelumnya sudah di buat dengan After Effect CS6. Dalam video ini menggunakan
grafis pada bagian konten navigasi darat, hal ini dipilih untuk memberikan informasi
yang lebih mendalam kepada penonton. Grafis juga digunakan untuk merangkum
informasi penting dalam konten video yang lain dan juga digunakan sebagai bumper
in dan bumper out video, hal ini dipilih untuk memberikan variasi ke dalam video
tutorial mendaki gunung agar tidak membosankan.

31

Gambar 4.7
Proses Finishing

Proses editing yang terakhir adalah proses rendering, dimana proses ini
menggabungkan keseluruhan video dan grafis yang telah dirangkai sesuai dengan
kebutuhan skenario menjadi satu kesatuan utuh sebagai video turorial mendaki
gunung untuk pemula. Dalam rendering video format penyimpanan video yang di
pilih adalah H.264 dikarenakan kualitas video yang baik dan kapasitas penyimpanan
yang diberikan tidak terlalu besar.


32