Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengambilan Keputusan Kiper pada Robot Humanoid Menggunakan Decision Tree T1 612011016 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan yang didapat selama perancangan,
perealisasian, serta pengujian skripsi. Pada bab ini juga akan dipaparkan beberapa saran
yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan skripsi ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, perealisasian dan pengujian dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengkolaborasian semua mode, yaitu mode blok, mode siaga, mode siap, serta
mode kembali sudah dapat dijalankan pada algoritma yang dibuat pada robot
kipper saat lomba berlangsung, sesuai dengan spesifikasi pada poin 1.
2. Pada pengujian mode blok, pada bagian algoritma untuk menjauhkan bola
menggunakan metode yang baru lebih baik dari metode yang lama, presentase
keberhasilannya mencapai 100% bisa menjauhkan bola apabila bola masuk
dalam batas jarak di mana robot harus menjauhkan bola, dibandingkan dengan
algoritma untuk menjauhkan bola yang lama dengan presentase keberhasilan
75%[9], selebihnya dalam menangkis bola masih sama dengan algoritma yang
lama, sesuai dengan spesifikasi pada poin 3.
3. Pada pengujian mode siaga, algoritma lama belum memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan posisi dari bola, sedangkan algoritma yang baru sudah bisa
dengan presentase keberhasilan 100%, sesuai dengan spesifikasi pada poin 2.
4. Pada pengujian mode siap, robot dapat kembali ke tempat semulanya, dengan
presentase keberhasilan 100% apabila robot menerima instruksi dari robot
penyerang, yang menunjukan bahwa bola sudah berada jauh di depan, sesuai
dengan spesifikasi pada poin 4.
5. Pada pengujian mode kembali, robot dapat kembali dengan baik untuk menjaga
gawang dengan presentase keberhasilan 83%, yaitu dengan 5 kali kegagalan
yang dilakukan dengan percobaan sebanyak 30 kali, sesuai dengan spesifikasi
pada poin 5.
42
6. Metode decision tree tidak dapat diterapkan sepenuhnya, karena ternyata perlu
pertimbangan-pertimbangan lain juga dalam menyusun sebuah algoritma yang
tepat, namun pada beberapa algoritma juga ternyata perhitungan menggunakan
metode decision tree dapat membuat algoritma menjadi lebih efisien, efisien
yang dimaksud di sini berarti penulis dapat membuang atribut yang tidak
dominan dalam program dan sebenarnya pada waktu atribut tersebut dihilangkan
tidak terjadi error pada program serta algoritma lain yang sudah dibuat, sesuai
dengan spesifikasi pada poin 7.
5.2. Saran Pengembangan
Beberapa saran untuk pengembangan serta permasalahan dan kesulitan yang
dialamai oleh penulis di sini akan dirangkum dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.1. Saran pengembangan
No.
1.
Kesulitan yang
Keterangan / Hambatan
Dialami
yang Dialami
Solusi Kedepannya
Sulitnya mengatur
Hardware dari badan
Memperbarui servo
kestabilan robot.
robot yang kurang
yang lama dengan
proporsional
yang lebih bagus
menyebabkan keharusan
untuk merubah servo ke
versi yang lebih bagus.
2.
3.
Sulitnya membuat
Dengan adanya servo
Mempelajari
algoritma yang
yang lebih baik
algoritma inverse
baik dengan
memungkinkan
kinematic, cut motion
adanya
terciptanya motion dari
serta mirror motion
keterbatasan
robot yang lebih baik,
agar motion yang
Motion yang dapat
oleh sebab itu dibutuhkan
dibuat bisa maksimal,
dibuat.
algoritma yang baru agar
sehingga algoritma
motion dari robot bisa
dapat diterapkan
lebih baik.
dengan baik
Sulitnya
Karena adanya
Membuat algoritma
menentukan area
persebaran warna hijau
yang dapat
43
yang kosong di
yang merata pada
memetakkan lapangan
lapangan
pandangan robot
agar pembagian warna
sehingga untuk
hijau bisa dilakukan
mengetahui area kosong
sehingga arah operan
pada lapangan untuk
bola bisa diarahkan.
mengoper bola sangatlah
sulit
44
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan yang didapat selama perancangan,
perealisasian, serta pengujian skripsi. Pada bab ini juga akan dipaparkan beberapa saran
yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan skripsi ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, perealisasian dan pengujian dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengkolaborasian semua mode, yaitu mode blok, mode siaga, mode siap, serta
mode kembali sudah dapat dijalankan pada algoritma yang dibuat pada robot
kipper saat lomba berlangsung, sesuai dengan spesifikasi pada poin 1.
2. Pada pengujian mode blok, pada bagian algoritma untuk menjauhkan bola
menggunakan metode yang baru lebih baik dari metode yang lama, presentase
keberhasilannya mencapai 100% bisa menjauhkan bola apabila bola masuk
dalam batas jarak di mana robot harus menjauhkan bola, dibandingkan dengan
algoritma untuk menjauhkan bola yang lama dengan presentase keberhasilan
75%[9], selebihnya dalam menangkis bola masih sama dengan algoritma yang
lama, sesuai dengan spesifikasi pada poin 3.
3. Pada pengujian mode siaga, algoritma lama belum memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan posisi dari bola, sedangkan algoritma yang baru sudah bisa
dengan presentase keberhasilan 100%, sesuai dengan spesifikasi pada poin 2.
4. Pada pengujian mode siap, robot dapat kembali ke tempat semulanya, dengan
presentase keberhasilan 100% apabila robot menerima instruksi dari robot
penyerang, yang menunjukan bahwa bola sudah berada jauh di depan, sesuai
dengan spesifikasi pada poin 4.
5. Pada pengujian mode kembali, robot dapat kembali dengan baik untuk menjaga
gawang dengan presentase keberhasilan 83%, yaitu dengan 5 kali kegagalan
yang dilakukan dengan percobaan sebanyak 30 kali, sesuai dengan spesifikasi
pada poin 5.
42
6. Metode decision tree tidak dapat diterapkan sepenuhnya, karena ternyata perlu
pertimbangan-pertimbangan lain juga dalam menyusun sebuah algoritma yang
tepat, namun pada beberapa algoritma juga ternyata perhitungan menggunakan
metode decision tree dapat membuat algoritma menjadi lebih efisien, efisien
yang dimaksud di sini berarti penulis dapat membuang atribut yang tidak
dominan dalam program dan sebenarnya pada waktu atribut tersebut dihilangkan
tidak terjadi error pada program serta algoritma lain yang sudah dibuat, sesuai
dengan spesifikasi pada poin 7.
5.2. Saran Pengembangan
Beberapa saran untuk pengembangan serta permasalahan dan kesulitan yang
dialamai oleh penulis di sini akan dirangkum dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.1. Saran pengembangan
No.
1.
Kesulitan yang
Keterangan / Hambatan
Dialami
yang Dialami
Solusi Kedepannya
Sulitnya mengatur
Hardware dari badan
Memperbarui servo
kestabilan robot.
robot yang kurang
yang lama dengan
proporsional
yang lebih bagus
menyebabkan keharusan
untuk merubah servo ke
versi yang lebih bagus.
2.
3.
Sulitnya membuat
Dengan adanya servo
Mempelajari
algoritma yang
yang lebih baik
algoritma inverse
baik dengan
memungkinkan
kinematic, cut motion
adanya
terciptanya motion dari
serta mirror motion
keterbatasan
robot yang lebih baik,
agar motion yang
Motion yang dapat
oleh sebab itu dibutuhkan
dibuat bisa maksimal,
dibuat.
algoritma yang baru agar
sehingga algoritma
motion dari robot bisa
dapat diterapkan
lebih baik.
dengan baik
Sulitnya
Karena adanya
Membuat algoritma
menentukan area
persebaran warna hijau
yang dapat
43
yang kosong di
yang merata pada
memetakkan lapangan
lapangan
pandangan robot
agar pembagian warna
sehingga untuk
hijau bisa dilakukan
mengetahui area kosong
sehingga arah operan
pada lapangan untuk
bola bisa diarahkan.
mengoper bola sangatlah
sulit
44