Wireless Quality Measurement pada Lantai 8 Gedung Graha Widya Maranatha Menggunakan Metode Site Survey.

(1)

vii

ABSTRAK

Site survey merupakan metode untuk menganalisis jaringan nirkabel dan merupakan langkah awal dalam melihat penyebaran sinyal nirkabel di suatu area, sehingga menghasilkan langkah-langkah perbaikan. Pengukuran sinyal nirkabel dengan metode site survey dapat menganalisis apakah diperlukan perubahan sinyal, pemetaan sinyal, perubahaan channel dan kemungkinan optimasi lainnya. Tugas akhir ini menggunakan Visiwave Site Survey 4.0.6 sebagai aplikasi site survey yang menangkap data serta memetakan sinyal nirkabel. Perbaikan yang dilakukan meliputi optimasi arah antenna, perubahan channel, dan transmit power pada 12 access point di Lantai 8 Gedung Graha Widya Maranatha. Optimasi arah antenna dilakukan dengan mengatur sudut vertikal dan horisontal antenna, perubahan channel yang meminimalkan interferensi, serta mengatur transmit power yang tepat untuk setiap access point. Hasil pengukuran menunjukan arah antenna paling optimal jika antenna diarahkan membentuk sudut 90 derajat atau tegak lurus dengan titik tengah ruangan. Kombinasi channel dengan interferensi paling minimal adalah penggunaan channel 1,6,11 pada access point yang bersebelahan. Transmit power dengan daya pancar 17dB (half, -3dB) paling optimal untuk kelas berukuran sedang (volume kelas 296.85 - 287.28 m3), sedangkan

transmit power dengan daya pancar 20dB (full) paling optimal untuk kelas berukuran besar (volume kelas 335.16 - 438.21 m3).


(2)

viii

ABSTRACT

Site Survey is a method for analyzing wireless networks and it is the first step in seeing the deployment of a wireless signal in an area, resulting in improvement measures.

Wireless signal measurement method can analyze whether a site survey is necessary for changes in the signal, the signal mapping, change of channel and other optimization possibilities. This final project using Visiwave Site Survey 4.0.6 as a site survey application that captures data and map the wireless signal. Improvements made include optimization of antenna direction, channel changes, and power transmitting to the 12 access point in Floor 8 Graha Widya Maranatha.

Optimization is done by adjusting the antenna direction vertical and horizontal angle of the antenna, which minimizes interference channel changes, as well as set the appropriate transmit power for each access point. The measurement results show the most optimal antenna direction if the antenna is directed to form a 90 degree angle or perpendicular to the midpoint of the room. Combination of channels with the most minimal interference is the use 1,6,11 channel adjacent to the access point. Transmit power with 17dB transmit power (half, -3dB) most optimal for medium size class (class volume 296.85 - 287.28 m3), while the transmit power with 20dB transmit power (full) most optimal for large -sized classes (class volume of 335.16 - 438.21 m3)


(3)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

PRAKATA... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ...xviii

BAB 1. PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 1

1.3 Tujuan Pembahasan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Sistematika Penyajian ... 2

BAB 2. KAJIAN TEORI...4

2.1 Local Area Network (LAN) ... 4

2.2 IEEE 802.11 ... 4

2.3 Site Survey ... 5

2.4 Visiwave... 5

2.5 Antenna ... 6

2.5.1 Omni-Directional Antenas ... 7

2.6 Faktor Penghambat Koneksi Wireless... 8

2.7 Signal To Noise Ratio (SNR) ...10

2.8 Transmit Power ...10

BAB 3. ANALISA DAN PEMODELAN ... 12

3.1 Gambaran Umum ...12


(4)

x

3.3 Topologi Penelitian ...13

3.4 Metode Pengumpulan Data...15

3.4.1 Metode Observasi ...15

3.4.2 Metode Studi Literatur ...15

3.4.3 Metode Site Survey...15

3.5 Skenario Pengambilan Data ...16

BAB 4. IMPLEMENTASI ... 18

4.1 Perancangan Simulasi Skenario ...18

4.1.1 Penggumpulan Data dengan metode Sampling ...18

4.1.2 Penggumpulan Data Dengan Metode 4 meter point ...18

4.1.3 Penggumpulan Data Dengan Metode 4 Meter Point+ Diagonal Kelas ………....19

4.2 Pengujian Kualitas Antena...19

4.2.1 Pengambilan Data Antena Sudut Vertikal ...20

4.2.2 Pengambilan Data Antena Sudut Horisontal ...27

4.2.3 Pengujian Antena...39

4.3 Pengujian Channel ...56

4.3.1 Pengujian Channel 1,6,11 ...56

4.3.2 Pengujian Channel 1, 5, 9, 13 ...58

4.3.3 Pengujian Channel 1,4,7,10,13 ...60

4.4 Pengujian Transmit Power ...62

4.4.1 Pengujian Transmit Power Full Kelas Programming 1 ...63

4.4.2 Pengujian Transmit Power Half Kelas Programming 1...64

4.4.3 Pengujian Transmit Power Quarter Kelas Programming 1 ...65

4.4.4 Pengujian Transmit Power Full Kelas Internet 2 ...66

4.4.5 Pengujian Transmit Power Half Kelas Internet 2 ...67

4.4.6 Pengujian Transmit Power Quarter Kelas Internet 2 ...69

4.4.7 Pengujian Transmit Power Full Kelas Advanced Programming 1 ………...…..70

4.4.8 Pengujian Transmit Power Half Kelas Advanced Programming 1 ………...……..71


(5)

xi

4.4.10 Pengujian Transmit Power Full Kelas Database 1 ...74

4.4.11 Pengujian Transmit Power Half Kelas Database 1 ...75

4.4.12 Pengujian Transmit Power Quarter Kelas Database 1 ...76

BAB 5. PENGUJIAN ... 78

5.1 Pengujian Antena...78

5.1.1 Perbandingan Pengujian Antena Vertikal...78

5.1.2 Perbandingan Pengujian Antena horisontal ...80

5.1.3 Pengujian Acuan Antena ...82

5.1.4 Hasil Pengujian Antena ...89

5.2 Hasil Pengujian Channel ...93

5.3 Hasil Pengujian Transmit Power ...97

5.3.1 Perbandingan Pengujian Transmit Power Kelas Programming 1 (Kelas Besar) ……….97

5.3.2 Perbandingan Pengujian Transmit Power Kelas Internet 2 (Kelas Besar) ………..………..98

5.3.3 Perbandingan Pengujian Transmit Power Kelas Advanced Programming 1 (Kelas Sedang) ... 100

5.3.4 Perbandingan Pengujian Transmit Power Kelas Database 1 (Kelas Sedang) ………...101

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 103

6.1 Simpulan ... 103

6.2 Saran... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 105

LAMPIRAN A ... 109


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1 Alokasi Channel untuk Direct Sequence Spectrum IEEE.80211b. ...5

Gambar 2.2 Model Propagasi dari Antena. ...6

Gambar 2.2.3 Dipole Antena. ...7

Gambar 2.4 Dipole 3D Radiation System. ...7

Gambar 2.2.5 Pola RF Omni-Directional. ...8

Gambar 3.1 Denah Lantai 8 Laboratorium Fakultas Teknologi Informasi Gedung Graha Widya Maranatha... 13

Gambar 4.1 Penggumpulan data sampling continue... 18

Gambar 4.2 Poin per poin dengan metode 10 ubin... 19

Gambar 4.3 Metode 10 ubin + diagonal kelas ... 19

Gambar 4.4 Acuan sudut vetikal ... 20

Gambar 4.5 Suasana pengambilan data antena kelas Internet 2... 20

Gambar 4.6 Sudut vertikal 0 derajat ... 21

Gambar 4.7 Heatmap sudut 0 derajat vertikal... 21

Gambar 4.8 Sudut vertikal 30 derajat ... 23

Gambar 4.9 Heatmap sudut 30 derajat vertikal... 23

Gambar 4.10 Sudut Vertikal 60 Derajat ... 24

Gambar 4.11 Heatmap Sudut 60 Derajat vertikal ... 25

Gambar 4.12 Sudut vertikal 90 Derajat ... 26

Gambar 4.13 Heatmap Sudut Vertikal 90 Derajat... 26

Gambar 4.14 Situasi pengambilan data pada kelas Enterprise 2 ... 28

Gambar 4.15 Sudut Horisontal kondisi Awal kelas ... 29

Gambar 4.16 Heatmap Sudut Horisontal kondisi awal kelas ... 29

Gambar 4.17 Sudut Horisontal Kondisi awal kelas + 60 derajat vertikal ... 31

Gambar 4.18 Heatmap Sudut Horisontal original kelas + 60 derajat vertikal ... 31

Gambar 4.19 Sudut Horisontal lurus ke depan kelas + 60 derajat vertikal ... 32

Gambar 4.20 Heatmap Sudut Horisontal lurus ke depan kelas + 60 derajat vertikal ... 33

Gambar 4.21 Sudut Horisontal kanan kelas + 60 derajat vertikal ... 34

Gambar 4.22 Heatmap Sudut Horisontal kanan kelas + 60 derajat vertikal ... 35


(7)

xiii

Gambar 4.24 Heatmap Sudut Antena kiri kelas + 60 derajat vertikal ... 36

Gambar 4.25 Sudut Antena Kanan dan Kiri Kelas + 60 Derajat... 38

Gambar 4.26 Heatmap Sudut Antena Kanan dan Kiri Kelas + 60 Derajat ... 38

Gambar 4.27 Suasana Kelas Pengujian Antena Advanced Programing 1 ... 39

Gambar 4.28 Sudut Antena Kondisi Awal Kelas ... 40

Gambar 4.29 Heatmap Sudut Antena Kondisi awal ... 40

Gambar 4.30 Sudut Antena Dengan Acuan Antena Pertama ... 42

Gambar 4.31 Heatmap Sudut Antena Dengan Acuan Antena Pertama ... 42

Gambar 4.32 Sudut Antena Dengan Acuan Antena pertama Ditambah Alumunium... 43

Gambar 4.33 Heatmap Antena Dengan Acuan Antena pertama Ditambah Alumunium ... 44

Gambar 4.34 Sudut Antena Dengan Acuan Antena Kedua ... 45

Gambar 4.35 Heatmap Sudut Antena Dengan Acuan Antena Kedua... 46

Gambar 4.36 Situasi Kelas Advanced Progamming 4 ... 47

Gambar 4.37 Sudut Antena Kondisi Awal Kelas ... 47

Gambar 4.38 Heatmap Kelas Advanced Programming 4 kondisi awal kelas ... 48

Gambar 4.39 Sudut Antena kelas Advanced Programing 4 dengan Acuan Antena Pertama . 49 Gambar 4.40 Heatmap Kelas Advanced Programming 4 Dengan Acuan Antena Pertama ... 49

Gambar 4.41 Situasi Kelas Programming 1 ... 51

Gambar 4.42 Sudut Antena Kondisi Awal Kelas ... 51

Gambar 4.43 Heatmap Sudut Antena Kondisi awal kelas programming 1... 52

Gambar 4.44 Sudut Antena Kelas Programming 1 Dengan Acua Antena Pertama ... 53

Gambar 4.45 Heatmap Sudut Antena Kelas Programming 1 Dengan Acuan Antena Pertama53 Gambar 4.46 Sudut Antena Kelas Programming 1 Dengan Acuan Antena Kedua ... 55

Gambar 4.47 Heatmap Sudut Antena Kelas Programming 1 Dengan Acuan Antena Pertama55 Gambar 4.48 Heatmap Pengujian Channel 1,6,11 ... 57

Gambar 4.49 Peletakan Channel Pada Pengujian Channel 1,6,11 ... 57

Gambar 4.50 Heatmap Pengujian Channel 1,5,9,13... 59

Gambar 4.51 Peletakan Channel Pada Pengujian Channel 1,5,9,13 ... 59

Gambar 4.52 Heatmap Pengujian Channel 1,4,7,10,13 ... 61

Gambar 4.53 Peletakan Channel Pada Pengujian Channel 1,4,7,10,13 ... 61

Gambar 4.54 Heatmap transmit power full kelas programming 1 ... 63


(8)

xiv

Gambar 4.56 Heatmap transmit power quarter kelas programming 1 ... 65

Gambar 4.57 Heatmap transmit power full kelas internet 2 ... 66

Gambar 4.58 Heatmap transmit power half kelas internet 2 ... 68

Gambar 4.59 Heatmap transmit power quarter kelas internet 2... 69

Gambar 4.60 Heatmap transmit power full kelas advanced programming 1 ... 70

Gambar 4.61 Heatmap transmit power half kelas advanced programming 1 ... 71

Gambar 4.62 Heatmap transmit power quarter kelas advanced programming 1 ... 73

Gambar 4.63 Heatmap transmit power full kelas Database 1 ... 74

Gambar 4.64 Heatmap transmit power half kelas Database 1 ... 75

Gambar 4.65 Heatmap transmit power quarter kelas Database 1 ... 76

Gambar 5.1 Data Perbandingan SNR Sudut Antena Vertikal... 79

Gambar 5.2 Data Perbandingan SNR Sudut Antena Horisontal ... 81

Gambar 5.3 Acuan Pertama Arah Antena ... 82

Gambar 5.4 Data Perbandingan SNR acuan Antena pada kelas advanced programming 1 .. 83

Gambar 5.5 Data SNR perbandingan Acuan Antena Kelas Advanced Programming 4 ... 85

Gambar 5.6 Data SNR Acua Arah Antena Kelas Programming 1... 86

Gambar 5.7 Acuan Arah Antena Kedua ... 87

Gambar 5.8 Ilustrasi Tampak Samping Acuan Antena pertama dan kedua ... 88

Gambar 5.9 visualisasi 3D penyebaran Sinyal Arah Antena Acuan kedua ... 89

Gambar 5.10 Heatmap selasar sebelum perubahan Antena... 89

Gambar 5.11 Heatmap selasar setelah perubahan Antena Acuan kedua ... 90

Gambar 5.12 Data SNR Maximum Selasar Sebelum dan Sesudah Perubahan Antena ... 91

Gambar 5.13 Data SNR Minimum Selasar Sebelum dan Sesudah Perubahan Antena... 92

Gambar 5.14 Data SNR Rata-Rata Selasar Sebelum dan Sesudah Perubahan Antena... 92

Gambar 5.15 Sinyal Lain pada selasar Laboratorium Fakultas Teknologi Informasi ... 93

Gambar 5.16 Grafik Maximum SNR Setiap Channel... 95

Gambar 5.17 Grafik Minimum SNR Setiap Channel ... 95

Gambar 5.18 Grafik Rata-Rata SNR Setiap Channel ... 96

Gambar 5.19 Data SNR rata-rata setiap Pengujian Channel ... 96

Gambar 5.20 Grafik Perbandingan Transmit Power Pada Kelas Programming 1 ... 98

Gambar 5.21 Grafik Perbandingan Transmit Power Pada Kelas Internet 2 ... 99 Gambar 5.22 Grafik Perbandingan Transmit Power Pada Kelas Advanced Programming 1100


(9)

xv


(10)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Hambatan Pada Material bangunan. ...9

Tabel 2.2 Penyebab umum hambatan dalam skala decibel...9

Tabel 2.3 Rekomendasi Minimum SNR Sesuai Data Rate. ... 10

Tabel 2.4 Aturan Umum dBm pada transmit power. ... 11

Tabel 3.1 Nama kelas dan jaringan Laboratorium Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Lantai 8 ... 14

Tabel 3.2 Skenario Penelitian ... 16

Tabel 3.3 Timeline Alur Penelitian ... 17

Tabel 4.1 Data Antena Sudut 0 derajat Vertikal... 22

Tabel 4.2 Data Antena sudut vertikal 30 derajat ... 23

Tabel 4.3 Data Antena Sudut vertikal 60 derajat... 25

Tabel 4.4 Data Antena Sudut vertikal 90 Derajat ... 27

Tabel 4.5 Data Antena Sudut Horisontal kondisi awal Kelas ... 30

Tabel 4.6 Data Antena Sudut Horisontal kondisi awal kelas + 60 derajat vertikal ... 32

Tabel 4.7 Data Antena Sudut Horisontal lurus ke depan kelas + 60 derajat vertikal ... 33

Tabel 4.8 Data Antena Sudut Horisontal kanan kelas + 60 derajat vertikal ... 35

Tabel 4.9 Data Antena Sudut Antena kiri kelas + 60 derajat vertical ... 37

Tabel 4.10 Data Antena Sudut Antena Kanan dan Kiri Kelas + 60 Derajat ... 38

Tabel 4.11 Data Pengujian Antena Kondisi Awal Kelas... 41

Tabel 4.12 Data Pengujian Antena Dengan Acuan Antena Pertama ... 42

Tabel 4.13 Data Antena Dengan Acuan Pertama Ditambah Lempengan Alumunium ... 44

Tabel 4.14 Data Antena Dengan Acuan Antena Kedua ... 46

Tabel 4.15 Data Pengujian Antena Kelas Advanced Programming 4 Kondisi Awal ... 48

Tabel 4.16 Data Pengujian Antena Kelas Advanced Programming 4 Dengan Acuan Antena Pertama ... 50

Tabel 4.17 Data Pengujian Antena Kelas Programming 1 Kondisi Awal Kelas ... 52

Tabel 4.18 Data Pengujian Antena Kelas Programming 1 Dengan Acuan Antena Pertama . 54 Tabel 4.19 Data Pengujian Antena Kelas Programming 1 Dengan Acuan Antena Kedua .... 55


(11)

xvii

Tabel 4.21 Data Pengujian Channel 1,5,9,13... 60

Tabel 4.22 Data Pengujian Channel 1,4,7,10,13 ... 61

Tabel 4.23 Data Transmit Power Full Kelas Programming 1 ... 63

Tabel 4.24 Data Transmit Power Half Kelas Programming 1 ... 64

Tabel 4.25 Data Transmit Power Quarter Kelas Programming 1... 65

Tabel 4.26 Data Transmit Power Full Kelas internet 2 ... 67

Tabel 4.27 Data Transmit Power Half Kelas internet 2 ... 68

Tabel 4.28 Data Transmit Power Quater Kelas internet 2 ... 69

Tabel 4.29 Data Transmit Power Full Kelas Advanced Programming 1... 70

Tabel 4.30 Data Transmit Power Half Kelas Advanced Programming 1 ... 72

Tabel 4.31 Data Transmit Power Quarter Kelas Advanced Programming 1 ... 73

Tabel 4.32 Data Transmit Power Full Kelas Database 1 ... 74

Tabel 4.33 Data Transmit Power Half Kelas Database 1 ... 75

Tabel 4.34 Data Transmit Power Quarter Kelas Database 1 ... 76

Tabel 5.1 Data SNR Antena vertikal ... 78

Tabel 5.2 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Sudut Antena Vertikal... 79

Tabel 5.3 Data Rinci Arah Antena Horisontal ... 80

Tabel 5.4 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Sudut Antena Horisontal ... 81

Tabel 5.5 Data rinci pengujian acuan Antena kelas advanced programming 1 ... 82

Tabel 5.6 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Pengujian Acuan Antena ADV 1 ... 83

Tabel 5.7 Data Rinci Acuan Antena Kelas Advanced Programming 4 ... 84

Tabel 5.8 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Pengujian Acuan Antena ADV 4 ... 84

Tabel 5.9 Data Rinci Acuan Antena Kelas Programming 1 ... 85

Tabel 5.10 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Pengujian Acuan Antena PROG 1.... 86

Tabel 5.11 Data SNR Selasar Sebelum Dan Sesudah Perubahan Antena ... 90

Tabel 5.12 Data SNR pada pengujian Channel... 94

Tabel 5.13 Data dBm Pengujian Transmit Power Kelas Programming 1... 97

Tabel 5.14 Data dBm Pengujian Transmit Power Kelas Internet 2 ... 98

Tabel 5.15 Data dBm Pengujian Transmit Power Kelas Advanced Programming 1 ... 100


(12)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

WIFI = Wireless Fidelity

LAN = Local Area Network

IEEE = Institute of electrical and electronic engineers RF = Radio frequency

SSID = Service Set Identifer

GWM = Graha Widya Maranatha


(13)

103

BAB 6.

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian dari karya tulis yang didapat setelah melakukan perancangan dan implementasi pada pengambilan dan pengujian yang telah diambil, adalah sebagai berikut:

1. Rata-Rata SNR dalam satuan dB Pemetaan awal sinyal di laboratorium lantai 8 Fakultas Teknologi Informasi adalah 34.45 dB pada pengambilan data selasar awal sebelum adanya perubahan sinyal yang diambil dari Rata-Rata SNR pada Tabel 5.11 dan jika dilihat dari pemetaan dan penyebaran sinyalnya pada lampiran B, masih banyak sinyal Wireless setiap Access Point yang penyebaran sinyalnya masih tidak beraturan .

2. Setelah dari pengambilan data dan pengujian Antena yang dilakukan yaitu sudut antena vertikal dan sudut Horisontal dan dari masing-masing sudut ditemukannya acuan antena pertama dan acuan antena kedua, maka untuk mempertanggung jawabkan tujuan kedua dari karya ilmiah ini adalah rekomendasi sementara untuk penelitian ini adalah acuan antenna kedua yang dapat dilihat secara rinci pada bab 5. Acuan Antena kedua dipilih karena mengikuti sesuai dasar teori yang ada dan juga pada saat pengujian perubahan data selasar seperti lampiran B dapat dilihat bahwa acuan kedua sudah memberikan dampak pada selasar yang lebih baik .

3. Dengan mengacu kepada dasar teori dan non-overlapping Channel maka dari tiga pengujian channel yang telah dilakukan ditemukannya bahwa Channel 1,6,11 merupakan hasil yang paling baik. Dengan perubahan Channel mengurangi pula tingkat interferensi yang ada sesuai dasar teori pada bab 2 .

4. Dengan hasil pengujian transmit power yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5 didapat kesimpulan bahwa untuk kelas sedang dengan volume kelas (panjang x lebar x tinggi) 296.85 m3 dan 287.28 m3 lebih baik mengunakan daya pancar dengan kekuatan half

(-3dB), untuk kelas dengan ukuran besar yang mempunyai volume kelas 335.16 m3 dan

438.21 m3 lebih baik menggunakan daya pancar dengan kekuatan full dengan angka

minimum yang diterima wireless card pada pengguna yaitu -60 dBm .

5. Rata-rata SNR pada pengukuran kembali saat pengujian perubahan Antena yaitu 30.09 dB yang merupakan penyebaran sinyal lebih baik jika dilihat dari heatmap seperti yang telah dibahas pada kesimpulan point ke 2.SNR saat pengukuran kembali lebih kecil yang berarti SNR lebih fokus ke dalam kelas bukan ke selasar kelas.Setelah itu dilakukan


(14)

104

perobaan Channel dan diukur kembali pada selasar dengan rata-rata SNR nya 37,18 yang merupakan rata-rata AVG SNR dari Tabel 5.12 Setelah diubahnya Antena yang mempunyai tujuan memfokuskan sinyal ke dalam kelas maka dengan Channel 1,6,11 yang merupakan non-overlapping Channel sesuai dengan dasar teori yang ada di bab 2 maka apabila didalam kelas penyebaran sinyalnya sudah lebih merata dengan adanya perubahan Channel maka dapat memperkuat sinyal Wireless tetapi tidak mengurangi kekuatan sinyal dalam kelas .

6.2 Saran

Saran-saran yang dibuat diperuntukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan analisis ini agar dapat dikembangkan dengan lebih baik kedepannya. Sehingga analisis ini dapat lebih informatif dan lebih bermanfaat lagi bagi seluruh masyarakat khususnya pelajar akademik yang membutuhkan. Saran-saran pengembangan untuk analisis ini, antara lain: 1. Dapat menemukan arah dan peletakan sinyal yang lebih baik.

2. Perbaikan Channel non-overlapping yang lebih baik sehingga menurunkan interferensi sinyal pada ruang atau kelas.

3. Menggunakan alat ukur yang sudah terstandarisasi.

4. Menambah kompleksitas channel antar lantai dalam penelitian.

5. Perubahan transmit power yang lebih memaksimalkan kekuatan sinyal dan mengurangi interferensi setiap sinyal.


(15)

105

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. H. Gunawan and A. Putra, Komunikasi Data VIA IEEE 802.11, Dinastindo, 2004. [2] C. S. Inc, "www.cisco.com," cisco, 8 12 2008. [Online]. Available:

http://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/solutions/Enterprise/Mobility/emob41dg/emob41 dg-wrapper/ch3_WLAN.html#wp1001687. [Accessed 23 11 2015].

[3] O. W.Purbo, Buku pegangan Internet hotspot dan wireless, Jakarta: PT ELEX Media Komputindo, 2006.

[4] I. Cisco Systems, "Wireless Site Survey FAQ," Cisco Systems, Inc;, 21 January 2008. [Online]. Available: http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/wireless-mobility/wireless-lan-wlan/68666-wireless-site-survey-faq.html.

[5] I. AZO Technologies, "Visiwave," AZO Technologies, Inc, 2003. [Online]. Available: http://www.visiwave.com/index.php/ScrInfoProducts.html.

[6] W. Stalling, Komunikasi & Jaringan Nirkabel, Jakarta: Erlangga, 2007. [7] I. Sofana, Membangun Jaringan Komputer, Bandung: Informatika, 2013.

[8] J. Enterprise, 100 Tips dan Trik Wi-Fi, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009. [9] Linksys, "kb.linksys.com," 2015. [Online]. Available:

http://kb.linksys.com/Linksys/ukp.aspx?vw=1&docid=b091c0a4aa354a429b5f6c7bcef 0975d_801.xml&pid=80&respid=0&snid=2&dispid=0&cpage=search. [Accessed 6 april 2015].

[10] Association, Information management;, Wireless Technology : Concepts, Methodologies, Tools, and Applications, IGI global, 2012.

[11] "cisco.com," Cisco, 31 1 2015. [Online]. Available: https://supportforums.cisco.com/document/49506/snr-rssi-eirp-and-free-space-path-loss. [Accessed 23 11 2015].

[12] D. Biere, P. Hurley and E. Ferris, Wireless Home Networking For Dummies 2nd Edition, canada: Wiley Publishing, Inc, 2006.

[13] telkomspeedy, "http://opensource.telkomspeedy.com/," 28 January 2010. [Online]. Available: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Daya_Pemancar. [Accessed 7 Januaty 2016].

[14] "www.cisco.com," Cisco, Inc, 6 March 2008. [Online]. Available:


(16)

http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/wireless-mobility/wireless-lan-wlan/23231-106

powervalues-23231.html. [Accessed 7 January 2016].

[15] E. tittle, Schaum's outline: Computer Networking, Erlangga, 2004. [16] C. S. Inc, "Product antena," 2014.


(1)

xvii

Tabel 4.21 Data Pengujian Channel 1,5,9,13... 60

Tabel 4.22 Data Pengujian Channel 1,4,7,10,13 ... 61

Tabel 4.23 Data Transmit Power Full Kelas Programming 1 ... 63

Tabel 4.24 Data Transmit Power Half Kelas Programming 1 ... 64

Tabel 4.25 Data Transmit Power Quarter Kelas Programming 1... 65

Tabel 4.26 Data Transmit Power Full Kelas internet 2 ... 67

Tabel 4.27 Data Transmit Power Half Kelas internet 2 ... 68

Tabel 4.28 Data Transmit Power Quater Kelas internet 2 ... 69

Tabel 4.29 Data Transmit Power Full Kelas Advanced Programming 1... 70

Tabel 4.30 Data Transmit Power Half Kelas Advanced Programming 1 ... 72

Tabel 4.31 Data Transmit Power Quarter Kelas Advanced Programming 1 ... 73

Tabel 4.32 Data Transmit Power Full Kelas Database 1 ... 74

Tabel 4.33 Data Transmit Power Half Kelas Database 1 ... 75

Tabel 4.34 Data Transmit Power Quarter Kelas Database 1 ... 76

Tabel 5.1 Data SNR Antena vertikal ... 78

Tabel 5.2 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Sudut Antena Vertikal... 79

Tabel 5.3 Data Rinci Arah Antena Horisontal ... 80

Tabel 5.4 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Sudut Antena Horisontal ... 81

Tabel 5.5 Data rinci pengujian acuan Antena kelas advanced programming 1 ... 82

Tabel 5.6 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Pengujian Acuan Antena ADV 1 ... 83

Tabel 5.7 Data Rinci Acuan Antena Kelas Advanced Programming 4 ... 84

Tabel 5.8 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Pengujian Acuan Antena ADV 4 ... 84

Tabel 5.9 Data Rinci Acuan Antena Kelas Programming 1 ... 85

Tabel 5.10 Data Rata-Rata,maximum,minimum SNR Pengujian Acuan Antena PROG 1.... 86

Tabel 5.11 Data SNR Selasar Sebelum Dan Sesudah Perubahan Antena ... 90

Tabel 5.12 Data SNR pada pengujian Channel... 94

Tabel 5.13 Data dBm Pengujian Transmit Power Kelas Programming 1... 97

Tabel 5.14 Data dBm Pengujian Transmit Power Kelas Internet 2 ... 98

Tabel 5.15 Data dBm Pengujian Transmit Power Kelas Advanced Programming 1 ... 100


(2)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

WIFI = Wireless Fidelity

LAN = Local Area Network

IEEE = Institute of electrical and electronic engineers RF = Radio frequency

SSID = Service Set Identifer GWM = Graha Widya Maranatha


(3)

103

BAB 6.

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian dari karya tulis yang didapat setelah melakukan perancangan dan implementasi pada pengambilan dan pengujian yang telah diambil, adalah sebagai berikut:

1. Rata-Rata SNR dalam satuan dB Pemetaan awal sinyal di laboratorium lantai 8 Fakultas Teknologi Informasi adalah 34.45 dB pada pengambilan data selasar awal sebelum adanya perubahan sinyal yang diambil dari Rata-Rata SNR pada Tabel 5.11 dan jika dilihat dari pemetaan dan penyebaran sinyalnya pada lampiran B, masih banyak sinyal Wireless setiap Access Point yang penyebaran sinyalnya masih tidak beraturan .

2. Setelah dari pengambilan data dan pengujian Antena yang dilakukan yaitu sudut antena vertikal dan sudut Horisontal dan dari masing-masing sudut ditemukannya acuan antena pertama dan acuan antena kedua, maka untuk mempertanggung jawabkan tujuan kedua dari karya ilmiah ini adalah rekomendasi sementara untuk penelitian ini adalah acuan antenna kedua yang dapat dilihat secara rinci pada bab 5. Acuan Antena kedua dipilih karena mengikuti sesuai dasar teori yang ada dan juga pada saat pengujian perubahan data selasar seperti lampiran B dapat dilihat bahwa acuan kedua sudah memberikan dampak pada selasar yang lebih baik .

3. Dengan mengacu kepada dasar teori dan non-overlapping Channel maka dari tiga pengujian channel yang telah dilakukan ditemukannya bahwa Channel 1,6,11 merupakan hasil yang paling baik. Dengan perubahan Channel mengurangi pula tingkat interferensi yang ada sesuai dasar teori pada bab 2 .

4. Dengan hasil pengujian transmit power yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5 didapat kesimpulan bahwa untuk kelas sedang dengan volume kelas (panjang x lebar x tinggi) 296.85 m3 dan 287.28 m3 lebih baik mengunakan daya pancar dengan kekuatan half (-3dB), untuk kelas dengan ukuran besar yang mempunyai volume kelas 335.16 m3 dan 438.21 m3 lebih baik menggunakan daya pancar dengan kekuatan full dengan angka minimum yang diterima wireless card pada pengguna yaitu -60 dBm .

5. Rata-rata SNR pada pengukuran kembali saat pengujian perubahan Antena yaitu 30.09 dB yang merupakan penyebaran sinyal lebih baik jika dilihat dari heatmap seperti yang telah dibahas pada kesimpulan point ke 2.SNR saat pengukuran kembali lebih kecil yang berarti SNR lebih fokus ke dalam kelas bukan ke selasar kelas.Setelah itu dilakukan


(4)

perobaan Channel dan diukur kembali pada selasar dengan rata-rata SNR nya 37,18 yang merupakan rata-rata AVG SNR dari Tabel 5.12 Setelah diubahnya Antena yang mempunyai tujuan memfokuskan sinyal ke dalam kelas maka dengan Channel 1,6,11 yang merupakan non-overlapping Channel sesuai dengan dasar teori yang ada di bab 2 maka apabila didalam kelas penyebaran sinyalnya sudah lebih merata dengan adanya perubahan Channel maka dapat memperkuat sinyal Wireless tetapi tidak mengurangi kekuatan sinyal dalam kelas .

6.2 Saran

Saran-saran yang dibuat diperuntukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan analisis ini agar dapat dikembangkan dengan lebih baik kedepannya. Sehingga analisis ini dapat lebih informatif dan lebih bermanfaat lagi bagi seluruh masyarakat khususnya pelajar akademik yang membutuhkan. Saran-saran pengembangan untuk analisis ini, antara lain: 1. Dapat menemukan arah dan peletakan sinyal yang lebih baik.

2. Perbaikan Channel non-overlapping yang lebih baik sehingga menurunkan interferensi sinyal pada ruang atau kelas.

3. Menggunakan alat ukur yang sudah terstandarisasi.

4. Menambah kompleksitas channel antar lantai dalam penelitian.

5. Perubahan transmit power yang lebih memaksimalkan kekuatan sinyal dan mengurangi interferensi setiap sinyal.


(5)

105

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. H. Gunawan and A. Putra, Komunikasi Data VIA IEEE 802.11, Dinastindo, 2004. [2] C. S. Inc, "www.cisco.com," cisco, 8 12 2008. [Online]. Available:

http://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/solutions/Enterprise/Mobility/emob41dg/emob41 dg-wrapper/ch3_WLAN.html#wp1001687. [Accessed 23 11 2015].

[3] O. W.Purbo, Buku pegangan Internet hotspot dan wireless, Jakarta: PT ELEX Media Komputindo, 2006.

[4] I. Cisco Systems, "Wireless Site Survey FAQ," Cisco Systems, Inc;, 21 January 2008. [Online]. Available: http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/wireless-mobility/wireless-lan-wlan/68666-wireless-site-survey-faq.html.

[5] I. AZO Technologies, "Visiwave," AZO Technologies, Inc, 2003. [Online]. Available: http://www.visiwave.com/index.php/ScrInfoProducts.html.

[6] W. Stalling, Komunikasi & Jaringan Nirkabel, Jakarta: Erlangga, 2007. [7] I. Sofana, Membangun Jaringan Komputer, Bandung: Informatika, 2013.

[8] J. Enterprise, 100 Tips dan Trik Wi-Fi, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009. [9] Linksys, "kb.linksys.com," 2015. [Online]. Available:

http://kb.linksys.com/Linksys/ukp.aspx?vw=1&docid=b091c0a4aa354a429b5f6c7bcef 0975d_801.xml&pid=80&respid=0&snid=2&dispid=0&cpage=search. [Accessed 6 april 2015].

[10] Association, Information management;, Wireless Technology : Concepts, Methodologies, Tools, and Applications, IGI global, 2012.

[11] "cisco.com," Cisco, 31 1 2015. [Online]. Available: https://supportforums.cisco.com/document/49506/snr-rssi-eirp-and-free-space-path-loss. [Accessed 23 11 2015].

[12] D. Biere, P. Hurley and E. Ferris, Wireless Home Networking For Dummies 2nd Edition, canada: Wiley Publishing, Inc, 2006.

[13] telkomspeedy, "http://opensource.telkomspeedy.com/," 28 January 2010. [Online]. Available: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Daya_Pemancar. [Accessed 7 Januaty 2016].

[14] "www.cisco.com," Cisco, Inc, 6 March 2008. [Online]. Available:


(6)

http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/wireless-mobility/wireless-lan-wlan/23231-powervalues-23231.html. [Accessed 7 January 2016].

[15] E. tittle, Schaum's outline: Computer Networking, Erlangga, 2004. [16] C. S. Inc, "Product antena," 2014.