KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PASCA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI PENGEMBANG PEMBELAJARAN : Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon.

(1)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN……….………... 1

A.Latar Belakang………...1

B.Identifikasi Masalah... 16

C. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah………... 17

C. Pertanyaan Penelitian………... 20

D. Tujuan Penelitian………... 21

E. Manfaat Penelitian………... 22

F. Defenisi Operasional………... 23

BAB II KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEBAGAI PENGEMBANG PEMBELAJARAN... 25

A.Pengertian Kompetensi... 25

B.Kompetansi Guru... 35

C.Guru sebagai Pengembang Kurikulum dan Pembelajaran... 55

1. Guru sebagai PerencanaPembelajaran...61

2. Guru sebagai Pelaksana Pembelajaran ... 70

3. Guru sebagai Pengevaluasi Pembelajaran... 87

D. Hakikat Kompetensi Pedagogik dan Indikatornya... 95

1. Batasan Kompetensi Pedagogik...95

2. Indikator Kompetensi Pedagogik Guru...106

E. Upaya-Upaya untuk Peningtakatan Kompetensi PedagogikGuru dalam melaksanakan Tugas sebagai Pengembang Pembelajaran... 122


(2)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN... 129

A. Metode Penelitian...129

B. Lokasi Penelitian... 130

C. Tahap-Tahap Penelitian...132

D. Teknik Pengumpulan Data... 134

E. Analisis Data Penelitian...136

F. Pengujian Tingkat Validitas Data... 139

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 142

A. Deskripsi Hasil Penelitian... 142

1. Situasi dan Potensi Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon...142

2. Kompetensi Pedagogik Guru Pasca PLPG Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai PengembangPembelajaran... 150

3. Kompetensi Pedagogik Guru Pasca PLPG sebagai Perencana, Pelaksana, dan Pengevaluasi Pembelajaran... 156

4. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Tugas sebagai Pengembang Pembelajaran...176

5. Upaya-Upaya yang dilakukanuntukMeningkatkanKompetensiPedagogik Guru dalamMelaksanakanTugassebagaiPengembangPembelajaran... ... 181

B.Pembahasan Hasil Penelitian...185

1. Gambaran Kompetensi pedagogik guru Pasca PLPG diMadrasah Aliyah Negeri 1 Ambon... . 185

2. Kompetensi Pedagogik dalam Melaksanakan Tugas sebagai Pengembang Pembelajaran... 192


(3)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran...198

c) Kompetensi Pedagogik dalam Mengevaluasi Pembelajaran...203

3. Faktor-Faktor yang Mendukung dan Menghambat Kompetensi Pedagogik Guru Pasca PLPG dalam Melaksanakan Tugas sebagai Pengembang Pembelajaran... 205

4. Upaya-Upaya yang dilakukan untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Tugas sebagai Pengembang Pembelajaran...210

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 214

A. Simpulan... 215

B. Rekomendasi... 217

DAFTAR PUSTAKA...221

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 227


(4)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Kompetensi Pedagogik, Sub Kompetensi dan Indikatornya... 120

Tabel 4.1: Data Sarana dan Prasarana MAN 1 Ambon... 148

Tabel 4.2 Keadaan Guru Tetap Per Desember 2010/2011... 149

Tabel 4.3 Keadaan Guru Tidak Tetap Per Desember 2010/2011... 149


(5)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.Peta penelitian... 19

Gambar 2.1. Lima tipe kompetensi yang bisa dikembangkan dan Sulit dikembangkan... 29

Gambar 2.2. Prestasi tergantung pada kombinasi Usaha, Kompetensi, dan Keterampilan...32

Gambar 2.3. Aspek-aspek Kompetensi Guru... 46

Gambar: 2.4. Gambar komponen-komponen kurikulum... 78

Gambar: 2.5. Gambar Komponen-komponen utama pendidikan... 79

Gambar 2.6. Posisi Kompetensi Pedagogik... 99

Gambar. 2.7. Kompetensi guru secara keseluruhan... 105


(6)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Pembimbing Penulisan Tesis

2. Surat Permohonan Izin Melakukan Studi Lapangan dari UPI

3. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari Kementerian Agama

Provinsi Maluku

4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari Kepala MA Negeri 1

Ambon

5. Pedoman observasi dan wawancara

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Para Guru Pasca PLPG

7. Foto-foto pada saat kegiatan pembelajaran


(7)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon


(8)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon


(9)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan guru yang profesional dan bermutu merupakan syarat

mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.Peran guru

sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk

itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu mengelola proses

pembelajaran secara optimal. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat

strategis dalam pengembangan bidang pendidikan. Undang-Undang No. 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai

agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib memiliki syarat

tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi.

Dalam konteks ini, guru memiliki posisi yang sangat strategis dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.Oleh karena itu guru merupakan salah satu

kunci keberhasilan pendidikan yang bermuara kepada peningkatan dan

penjaminan mutu pendidikan nasional.Namun, kenyataan di lapangan

menunjukkan bahwa sebagian guru belum profesional karena belum memiliki


(10)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan

salah satu faktor yang sangat signifikan. Tidak dapat terbantahkan bahwa guru

merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran, terutama pada

jalur pendidikan formal.Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan

kualitas pendidikan, eksistensi guru tidak dapat dilepaskan dari perannya.

Dengan demikian kehadiran dan profesionalismenya sangat berpengaruh

dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki

kualitas yang cukup memadai, karena guru merupakan salah satu komponen

pendidikan yang sangat strategis dan bayak mengambil peran dalam proses

pembelajaran di sekolah.

Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional BAB XI pasal 39, menyatakan bahwa:

(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola,

pengembang, pengawas dan pelayan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada satuan pendidikan.

(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan

dan pelatihan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat, terutama


(11)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya dalam ketentuan umum UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan

formal.Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki

kemampuan sebagai guru.

Untuk kepentingan pengelolaan pembelajaran, kompetensi guru perlu

ditegaskan, sehingga pembelajaran yang dibangun memberikan kepastian

untuk dapat mengembangkan kompetensi guru yang diharapkan. Kompetensi

guru yang ditegaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14

Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,

dan profesional. Dengan demikian untuk kepentingan pengembangan

pembelajaran, keempat kompetensi tersebut wajib dimiliki oleh setiap guru

yang dapat menggambarkan ciri khas sebagai agen pembelajaran di sekolah;

dan keempat kompetensi tersebut juga harus dimaknai sebagai satu keutuhan

yang secara konseptual-struktural dapat melahirkan rancangan pengalaman

belajar yang dikemas dalam kurikulum. Selanjutnya pemahaman dan

kemapuan kompetensi pedagogik guru tidak akan terlepas dari kemampuan


(12)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemahaman dan penguasaan kemampuan pedagogik itu sebagai landasan

keilmuan yang menjadi dasar bagi praktik pendidikan (the scientific basis of

the art).

Keberlangsungan pendidikan yang berkualitas, guru harus menunjukkan

kompetensi yang menyakinkan dalam segi pengetahuan seperti merancang

pembelajaran, memahami konsep pembelajaran, menguasai materi, strategi

dan metode pembelajaran, menguasai teknik evaluasi, dan memiliki komitmen

terhadap tugas serta memiliki disiplin yang tinggi.Penjelasan tersebut,

mencerminkan makna sebagai kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik

akan memberikan ciri khas guru sebagai seorang pengajar dalam aspek

perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasi pembelajaran di sekolah.

Kompetensi guru tersebut perlu dikembangkan secara terprogram,

berkelanjutan melalui sistem pembinaan yang dapat meningkatkan

kualitasnya. Untuk itu perlu dilaksanakan program peningkatan kualifikasi

dan sertifikasi guru sejak tahun 2006/2007 di semua jenjang dan jenis

pendidikan formal melaui salah satu programnya adalah Pendidikandan

Pelatihan Profesi Guru (PLPG).

Terlepas dari ekses negatif yang muncul, program tersebut merupakan

komponen penting dalam kebijakan menuju profesionalisme guru.


(13)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

retrospetif dapat dikatakan, bahwakompetensi pedagogik guru pasca PLPG

masih lemah.Hal ini tercermin dari kinerjanya dalam mengembangkan dan

mengelola program pembelajaran. Kebanyakan,mereka tidak dapat

merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran dengan baik dan

tidak sesuai dengan standar kompetensi yang tersirat dan tersurat dalam

Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, dan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan serta didukung dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan

kompetensi guru.

Isu utama dalam konteks kemampuan/kompetensi guru pasca PLPG saat

ini, tertujuh pada rendahnya kualitasdalam melaksanakan tugasnya sebagai

pengembang pembelajaran di kelas. Salah satu penyebabnya adalah

kurangnya penguasaan kemampuan/kompetensi pedagogik dalam

pengembangan dan pengelolaan pembelajaran, baik pada aspek perencana

pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, maupun aspek evaluasi

pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada rendahnya kualitas

pendidikan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam konteks


(14)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan/kompetensi merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah.Dengan demikian, apabila guru dengan

kompetensi yang memadai, maka proses pembelajaran yang dilaksanakan

dengan tepat, akan mengembangkan seluruh potensi siswa secara

komprehensif, baik aspek fisik, intelektual, emosional, moral maupun sosial.

Sementara itu, keberadaan guru yang berkualitas masih menjadi

harapan, dan sampai saat ini menjadi fokus perhatian.Diberbagai kesempatan,

seperti dalam diklat Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), salah satu

program pemerintah adalahmengangkat kedudukan guru danmeningkatkan

kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengembang

pembelajaran.Dalam kaitannya dengan hal tersebut,sasaran utama program

diklat PLPG bagi guru adalah sebagai upaya meningkatkankualitas guru

menuju profesionalisme sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat.

Salah satu tantangan terbesar bagi guru pasca PLPG saat ini adalah

bagaimana memelihara komitmen diri untuk mengajar berdasarkan

kompetensi yang dimilikinya. Sesuai dengan temuan sementara di lapangan

bahwa guru-guru yang lulus sertifikasi melalui jalur PLPG masih dikeluhkan

oleh masyarakatbaik dari segi implementasi pembelajaran yang


(15)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kondisi ini menunjukkan bahwa,guru-guru pasca PLPG,kualitas

kompetensinya masih diragukan dan dipertanyakan. Dari hal tersebut, maka

guru harus memahami dan menguasai kompetensi yang berhubungan secara

langsung yang berkaitan dengan pemahaman tentangpembelajaran,

memahami karakteristik siswa, mampu membuat perencanaan pembelajaran

dan mampu melaksanakannya, merancang alat evaluasi dan melaksanakannya,

berahlak mulia, demokratis, jujur, bergaul secara efektif dengan peserta didik

dan sebagainya. Sesuai dengan pengamatan sementara yang penulis lakukan

dengan mewawancarai beberapa guru senior, bahwa kemampuan dan kualitas

kinerja guru-guru pasca PLPG masih sangat memprihatinkan terutama dalam

kompetensi pedagogik.Hal ini terbukti dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembang pembelajaran belum memuaskan. Indikatornya adalah guru

dalam merancang silabus dan RPP masih mengkopi paste dari yang sudah ada

di buku-buku panduan.Pengelolaan proses pembelajaran masih konvensional,

tidak kreatif dalam menggunakan dan pemanfaatan media pembelajaran serta

dalam penilaian masih menggunakan tes konvensional.

Penjelasan di atas menggambarkan kompetensi pedagogik guru pasca

PLPG dalam aspek perencanaan pembelajaran, implementasi pembelajaran,

dan merancang dan melaksankan evaluasi pembelajaran belum sepenuhnya


(16)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melaksankan tugasnya sebagai pengembang pembelajaran di sekolah masih

jauh dari harapan.

Guru pasca PLPG dihadapkan pada kondisi yang secara negatif

mempengaruhi kemampuannya untuk mengelola pembelajaran secara optimal.

Untuk itulah, guru dalam melaksakan tugas profesionalnya, selain menguasai

materi yang akan diajarkan, metode mengajar, dan gaya mengajar, memahami

karakteristik siswa, harus pula memiliki kemampuan merancang dan

mengevaluasi pembelajaran.Dengan demikian kompetensipedagogik guru

pasca PLPG dapat tergambar dalam perencanaan pembelajaran, implementasi

pembelajaran, dan merancang dan melaksankan evaluasi pembelajaran.Hal ini

mencerminkankompetensipedagogik guru dalam melaksankan tugasnya

sebagai pengembang pembelajaran di sekolah.

Program diklatPLPG sebagai bukti upaya pemerintah untuk

meningkatkan kemampuan pedagogik guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pengembang pembelajaran(perancang, pelaksana, dan sebagai

evaluasi) di sekolah. Demikian setelah kurang lebih 4 tahun proses PLPG

dilaksanakan out put yang dihasilkan belum menunjukkan efektivitas dan

hasil yang maksimal dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang

pembelajaran di sekolah, ini sebagai bukti bahwa para guru sepenuhnya belum


(17)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uraian di atas bukan untuk menggambarkan rendahnya kompetensi

pedagogik guru pasca PLPG secara keseluruhan disemua satuan dan jenjang

pendidikan, namun yang dimaksudkan dalam kajian ini adalah pada satuan

pendidikan pada Kementerian Agama khususnya pada sekolah Madrasah

Aliyah Negeri 1 Ambon.

Tujuan utama diterapkannya program diklat PLPG bagi guru, adalah

untuk meningkatkan kemampuan profesional guru sehingga kualitas

pendidikan semakin meningkat.Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh

pemerintah untuk memperbaiki kualitas guru adalah melalui program

inservice yakni PLPG.Pertanyaannya, sampai sejauh mana program PLPG

mampu menjadi instrumen untuk meningkatkan kompetensi guru?Adakah

jaminan bahwa ketika guru setelah program PLPG dengan sendirinya adalah

guru yang berkualitas? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut,

mengingat banyak variabel yang mempengaruhinya, mulai dari sistem dan

mekanismenya, hingga gurunya sendiri sebagai pihak yang akan dinilai.

PLPG sendiri sebagai model program sertifikasi guru yang tidak lulus dalam

portopolio. Program In service melalui PLPG bagi guru untuk mengasah

kompetensinya secara mendalam, baik teori maupun praktik dalam


(18)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kesenjangan antara status profesional guru pasca PLPGdengan

kemampuan pedagogik yang dimilikinya sebagai pengembang

pembelajarandi kelas masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi saat

ini.

Rendahnya tingkat kompetensi pedagogik guru pasca PLPG saat

inidisebabkan oleh banyak faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri

dan faktor lainnya yang berasal dari luar. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Faktor internal, yaitu;

a. Rendahnya minat dan motivasi guru terhadap dunia membaca dan

tulis-menulis untuk menambah wawasan sebagai upaya meningkatkan

kompetensi pedagogiknya.

b. Rendahnya kesadaran untuk pengembangan diri (kompetensi

peadagogik).

c. Kompetensi pedagogik guru yang belum terbangun sehingga mereka

belum memperlihatkan sikap kompeten sebagaiseorang pendidik. Hanya

melalui karya nyata dan sikap keseharian, diperlihatkan oleh seorang

guru yang mampu mengangkat harkat dan martabatnya serta diakui


(19)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Masih adanya persepsi guru yang ikut program sertifikasi hanya

semata-mata untuk mengejar tunjangan profesinya, dan bukan sebagai sarana

pengembangan

2. Faktor eksternal, yaitu:

a. Penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan

hidup harian keluarga secara mencukupi. Oleh karena itu, upaya untuk

menambah pengetahuan dan informasi menjadi terhambat karena dana

untuk membeli buku, koran, internet tidak tersedia. Bahkan untuk

memenuhi kebutuhandapur harus juga melakukan kerja sampingan

lainnya. Tidak jarang seorang guru yang “jujur” , pulang mengajar setelah itu mereka menjadi tukang ojek bahkan menjadi tukang becak.

b. Banyaknya beban tugas administratif, dan minimnya biaya dan

kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan

c. Jumlah murid dalam satu kelas cukup banyak, dan beban guru yang

cukup besar dalam satu minggu

d. MinimnyaFasilitas.

Faktor-faktor inilah yang secara langsung dan tidak

langsungmempengaruhi rendahnya kompetensi pedagogik guru dalam

melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di sekolah,dan


(20)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Faktor-Faktor tersebut ternyata tidak semuanya mampu dipecahkan oleh

setiap guru tanpa adanya bantuan dari orang lain. Oleh karena itu perlu

dukungan dari berbagai pihak sebagai upaya memecahkan permasalahan dan

hambatan dalam rangka peningkatan kompetensi dalam mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi: 1)Pemahaman wawasan atau

landasan kependidikan, 2) pemahaman terhadap peserta didik, 3)

pengembangan kurikulum atau silabus, 4) perancangan pembelajaran, 5)

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, 6) pemanfaatan

teknologi pembelajaran, 7)evaluasi hasil belajar, 8) dan pengembangan

peserta didik utuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (PP

No 74 tahun 2008 pasal 3 ayat 4).

Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, maka

perankepala sekolah sebagai manager, leader supervisor dan sekaligus

sebagai motivator dan dinamisator menjadi hal yang perlu diterapkan pada

setiaporganiasi sekolah.Kepala sekolah mempunyai tugas mengembangkan

kinerjapersonel, terutama meningkatkan kompetensi guru. Peran kepala

sekolah sebagaimanager, leader supervisor dan sekaligus sebagai motivator

dan dinamisator tersebut secara umum dapat dilakukan melalui bantuan

terhadap gurukhususnya dalam proses pembelajaran, memberi dorongan


(21)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menunjang peningkatankompetensi pedagogik. Melalui berbagai peran kepala

sekolah tersebutdiharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kompetensi

pedagogik guruselain dari usaha yang dilakukan oleh guru itu sendiri.

Selama ini, bentuk peningkatan kompetensi guru adalah melalui

kegiatan In-serviceyang hasilnya belum seperti yang diharapkan.Kegiatan

kegiatan In-service guru hanyadianggap sebagai kegiatan rutin.Sebenarnya

apabila dilihat dari segi pengabdianseorang guru di dalam profesinya, maka

pembinaan pre-service seorang gururelatif sangat diharapkan dibandingkan

dengan pembinaan dalam program In-service.Hasil penelitian menunjukkan

bahwa jumlah guru pada sekolah-sekolahdewasa ini sudah cukup memadai,

tetapi suasana belajar belum cukup kondusifakibat metode mengajar guru

yang kurang bervariasi, termasuk caramengembangkan Kurukulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan komponen-komponenlainnya serta mencari

alternatif pembelajaran yang tepat danmenemukan berbagai variasi metode,

media yang belum maksimal dilakukan olehguru dalam pembelajaran.

Pelaksanaan pendidikan khususnya di sekolah, gurumerupakan pelaku

pendidikan praktis di kelas.Sangatlah besar pengaruh guruterhadap

keberhasilan konsep-konsep pembaharuan dalam bidang pembelajaran.

Berbagai sikap guru dapat dilihat dalam pelaksanaan pembelajaran, di


(22)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diharapkanadalah guru proaktif dalam mengimplementasi perkembangan

teknologi dalamtataran teknik, metodologi, strategi, dan pendekatan dalam

pembelajaranpemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman

terhadap pesertadidik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan

pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi

hasil belajar,dan pengembangan peserta didik utuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yangdimilikinya.

Berangkat dari penjelasan tersebut di atas, maka usaha-usaha yang perlu

dilakukan oleh sekolah, seperti kegiatan MGMP, seminar, lokakarya,

pelatihan dan worksopsangat potensial dalam peningkatan kompetensi

pedagogik guru pasca PLPG yang berdampak pada peningkatan kualitas

dalam pelaksanaan tugas sebagai pengembang pembelajaran di kelas.

Dengan upaya-upaya tersebutkelangsungan pembelajaran yang

berkualitas, guru harus menunjukkan kompetensi yang menyakinkan dalam

segi pengetahuan, keterampilan, penguasan konsep pembelajaran, materi

pelajaran, metode mengajar, teknik evaluasi, dan menilai komitmen terhadap

tugas serta memiliki disiplin yang tinggi.

Bahwahsannya kompetensi pedagogik guru saat ini dinilai masih

memprihatikan, hasil penelitian Wardani (1998) menunjukkan bahwa


(23)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran dan penilaian di kelas masih rendah; minat baca guru yang

rendah, dan budaya melakukan penelitian tindakan kelas juga masih rendah.

Berdasarkan pelaksanaan program sertifikasi guru melalui penilaian protofolio

serta penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

menunjukan bahwa prosentase kelulusan dari penilaian protofolio dan PLPG

masing-masing hanya mencapai 49,6% dan 42.89% pada tahun 2006 dari

jumlah peserta 200.000 orang. Demikian pada tahun 2007 hanya mencapai

kelulusan 40,95% dan 50,02% dari jumlah peserta 180.450 orang; dan pada

tahun 2008 hanya mencapai 38,22% dan 33 dari 200.000 orang peserta.

Rendahnya kemampuan guru tersebut terletak pada kemampuan pedagogik.

Serta proses pengembangan diri dalam bentuk menulis karya ilmiah (Dasuki,

2009:25).

Kenyataan masih lemahnya kemampuan guru dalam aspek kemampuan

pedagogik tersebut peneliti temukan pada saat mewawancarai salah satu

widiyaswara yang memberikan pendidikan dan latihan pada program PLPG

pada tahun 2009 bagi guru-guru MTs dan Aliyah pada lingkungan

Kementerian Agama. Dalam wawancara dengan mereka , sebagain besar tidak

memiliki bacaan akademik yang memadai untuk menambah pengetahuan dan


(24)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Memperkuat pandangan di atas, Kauffman et al. (Grossman &

Thompson,2004) dalam Rosbiono (2010:4) hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa guru-guru pemula yang mengajar pada berbagai jenjang pendidikan

dan bidang studi mengahadapi kesulitan dalam menemukan sumber-sumber

materi kurikulum yang menolong mereka untuk mempersiapkan dan

menjalankan tugas mengajar yang diembangnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam konteks

melaksanakan dan menjalankan tugas mengajar di sekolah, keberadaan guru

yang memiliki kemampuan merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah.Dengan demikian, perlu penyediaan berbagai

sumber akademik dan fasilitas bagi guru guna meningkatkan kompetensi salah

satunya adalah kompetensi pedagogik dalam melaksanakan tugas mengajar

dengan tepat, dalam rangka pengembangan seluruh potensi siswa secara

komprehensif baik aspek fisik, intelektual, emosional, moral dan sosial.

Sukaetini (2008:94) dalam penelitiannya tentang: Pengaruh

Kompeternsi Pedagogik dan Motivasi Kerja terhadap kinerja guru (studi kasus

pada SMA Negeri di Kabupaten Purwakarta) menggambarkan kompetensi

pedagogik yang secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja guru

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Selanjutnya


(25)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melalui Lesson Study(2009:175) mengemukakan bahwa salah satu alternatif

untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru terutama dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi (penilaian) pembelajaran adalah melalui Lesson

Study. Temuan-temuan ini secara objektif untuk memperkuat kajian penelitian ini.

Merujuk pada paparan di atas, terdapat empat dimensi kompetensi

yang juga harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Uraian

selanjutnya mengenai kompetensi guru hanya akan difokuskan pada

kompetensi pedagogik sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada

penelitian ini peneliti hanya akan mengkaji kompetensi pedagogik,dimana

kompetensi pedagogik seorang guru ditandai dengan kemampuan

menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas. Atas dasar asumsi

ini, bukan berarti kompetensi yang lain seperti kompetensi kepribadian, sosial

dan profesional diabaikan, tetapi bila dikaji, dimensi dan indikator

kompetensi pedagogik pasca PLPG belummenunjukkan kompetensi

pedagogik yang memenuhi kenyataan.Berdasarkan permasalahan di atas

menyajikan suatu penelitian dengan judul “Kompetensi Pedagogik Guru Pasca PLPLG dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran”.


(26)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian pada latar belakang penelitian di atas, jelaslah bahwa

terdapat bayak faktor penyebab yang mempengaruhi kompetensi pedagogik

guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di kelas.

Kompetensi pedagogik yang dimaksudkan adalah untuk menguasai

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bahan ajar. Tetapi sebagian guru tidak

menguasai aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bahan ajar bahan

yang akan diajarkan sehingga proses dan hasil belajar peserta didik tidak

optimal. Sebagian guru tidak menguasai landasan kependidikan, tidak mampu

melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pendidik dan pengajar. Sebagian guru

yang mengajar tidak sesuai bidang studinya, banyak guru yang mengajar tidak

mempersiapkan apa yang akan diajarkan,banyak guru yang mengajar tidak

menggunakan media, dan kebanyakan guru mengajar menggunakan metode

pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi ajar dan selalu menggunakan

metode pembelajaran konvensional. Dengan keadaan demikian, maka peserta

didik tidak tertarik lagi untuk belajar dengan sungguh-sungguh, karena

gurunya tidak memiliki kompetensi pedagogik yang cukup sehingga akan

berpengaruh pada kualitas pembelajaran.


(27)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebagaimana telah diutarkan dalam latar belakang di atas, bahwa

Kompetensi Pedagogik Guru pasca PLPG merupakan hal yang perlu dikaji

secara mendalam berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran peserta didik

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan, evaluasi pembelajaran yang

merupakan tugas keseharian guru di sekolah.

Pekerjaan guru adalah merupakan suatu profesi, dengan konsekwensi

bahwa guru harus memiliki kemampuan profesional dalam melaksanakan

tugasnya, di antaranya memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

keahlian, dan ketelatenan untuk menciptakan anak memiliki perilaku sesuai

yang diharapkan.

Peningkatan kompetensi pedagogik guru sangat dipengaruhi oleh

banyak faktor, secara langsung oleh pihaksekolah ataupun oleh pihak lain

yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan, misalnya Dinas

Pendidikan/Departemen Agama, Pengawas, Organisasi profesi keguruan,

LSM pendidikan, dan lain-lain dalam bentuk kursus, pelatihan, diklat, dan

MGMP, melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, ataupun

menduduki jabatan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Di samping

kegiatan pembinaan yang diselenggaraakan oleh sekolah dalam kaitannya

untuk peningkatan kompetensi pedagogik guru, dan masih banyak faktor lain


(28)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

oleh guru baik yang berasal dari dalam diri guru sendiri, maupun situasi dan

kondisi serta fasilitas lain yang menunjang terhadap peningkatan kompetensi

pedagogik guru untuk keberhasilan pendidikan.

Pembinaan dalam rangka peningkatan kemampuan guru ini penting

dilakukan berkaitan dengan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap profesi

guru yang berarti menuntut tanggung jawab profesi guru untuk meningkatkan

pelayanannya kepada masyarakat.Untuk hal tersebut diperlukan peningkatan

pendidikan profesi guru dan pembinaan profesi baik yang bersifat internal

maupun eksternal.

Rendahnya kemampuan pedagogik guru pasca PLPG hingga saat ini

diyakini sebagai penyebab utama rendahnya kualitas pembelajaran di sekolah.

Yang menjadi fokus utama dalam kajian penelitian ini adalah hanya ingin

mengungkap kompetensi pedagogik gurupasca PLPG dalam melaksanakan

tugas sebagai pengembang pembelajaran di kelas, yang meliputi

pengembangan Rencana pembelajaran, implementasi Pembelajaran, dan

evaluasi pembelajaran di lingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri

1Ambon.Untuk lebih mempermudah menjawab pokok permasalahan dalam

penelitian ini, maka digunakan paradigma penelitian teoritis sebagai berikut:

Faktor yang


(29)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 1.1 Peta penelitian

Atas dasar tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalahsebagai berikut: “Bagaimanakah Kompetensi pedagogik guru Pasca

 Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 dan peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan  Kepala Sekolah

 Jenis pembinaan yang dilakukan  Relevansi pembinaan dengan kebutuhan pengajaran  Guru  Motivasi  Minat  keadaran  Partisipasi  Kedisiplinan  Sekolah  Fasilitas  Kurikulum  Lingkungan Kompetensi Pedagogik Guru:  Pemahaman terhadapPeserta didik,  Merencanakan pembelajaran , termasuk memahami landasan pendidikan untukpembelajaran  Melaksanakan proses pembelajaran,  Menilai hasil

pembelajaran,  Pengembangan Pemahaman dan kemampuan guru dalam:  Perencanaan Pembelajaran  Pelaksanaan Pembelajaran  Evaluasi Pembelajaran


(30)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PLPG di Madrasah Aliyah Negeri 1Ambon dalammelaksanakan tugas sebagai pengembangan Pembelajaran?”

D. Pertanyaan Penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka lebih lanjut dikembangkan

bentuk pertanyaan penelitian sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian:

1. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru pasca PLPG yang

berkaitandengan:

a. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang pembelajaran

b. Kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran.

c. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang dan mengembangkan

evaluasi pembelajaran.

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peningkatan

kompetensi pedagogik guru dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembang pembelajaran?

3. Upaya-upaya apa sajakah yang akan dilakukan untuk meningkatkan

kompetensi pedagogik guru dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembang pembelajaran?


(31)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah memperoleh sejumlah

informasi yang dapat memberikan gambaran tentang kompetensi pedagogik

guru pasca PLPG dalam melakaksanakan tugas sebagai pengembang

pembelajaran yang meliputi kemampuan dalam merancang,

mengimplementasikan sampai pada kemampuandalam mengevaluasi aktivitas

pembelajaran. Secara khusus, penelitian ini bertujuanuntuk menemukan

kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembangpembelajaran :

1. Komptensi pedagogik para guru pasca PLPG di Madrasah Aliah Negeri 1

Ambonyang berkaitandengan:

a. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang pembelajaran

b. Kompetensi pedagogik guru dalam pengelola pembelajaran.

c. Kompetensi pedagogik guru dalam merancang dan mengembangkan

evaluasi pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kompetensi pedagogik

guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola

pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri 1 Ambon.

3. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola pembelajaran


(32)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kajian

bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah sebagai upaya dalam memahami

dan mendalami kompetensi pedagogik untuk pengembangan

pembelajarandalam dimensi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru,

kepala sekolah, ataupun bagi sekolah pada umumnya dalam upaya

meningkatkan kompetensi.

1. Bagi teman sejawat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang kompetensi

pedagogik dalam menjalankan aktivitas pembelajaran dalam dimensi

perencanaan, pelaksanaan dan eveluasi.

2. Bagi kepala sekolah, penelitian ini diharapkan sebagai motivasi untuk

membuat perencanaan dan strategi pengembangan dalam meningkatkan

kompetensi guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola

pembelajaran di sekolah.

3. Bagi kepala sekolah dan guru, penelitian ini diharapkan akan memotivasi

kepala sekolah dan para guru untuk melakukan penelitian guna

peningkatan profesionalitasnya sebagai pengembang kurikulum di sekolah


(33)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai bahan masukan dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang

berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas

sebagai pengembang pembelajaran di sekolah. Di samping itu sebagai

bahan masukan untuk kemudian dipertimbangkan dalam pengelolaan dan

kebijakan program pendidikan dan pelatihan guru yang berhubungan

dengan upaya memperbaiki profesionalisme guru.

e. Definisi Operasional

Sebagai dasar dalam melaksanakan penelitian ini, penulis merumuskan

definisi operasional sebagai berikut:

1. Kompetensi

Yang dimaksud dengan kompetensi adalah satu kesatuan yang utuh yang

menggambarkan potensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai bentuk

kemampuan yang diwujudkan dalam tindakan atau performance untuk

menjalankan suatu pekerjaan yang dapat direpleksikan dengan prestasi.

Kompetensi diartikan sebagai suatu keterampilan/kemahiran yang bersifat

aktif. Kompetensi dikategorikan mulai dari tingkat sederhana atau dasar

hingga lebih sulit atau kompleks yang pada gilirannya akan berhubungan

dengan proses penyusunan bahan atau pengalaman belajar

(Lefrancos,1995:5).


(34)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah sebagai kemampuan

guru menciptakan suasana dan pengalaman belajar bervariasi dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, kemampuan merencanakan program belajar mengajar,

kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar,

dan kemampuan melakukan penilaian (Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidika).

3. Guru sebagai Pengembang Pembelajaran

Yang dimaksud dengan guru sebagai pengembang pembelajaran adalah

aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh guru sebagai upaya mengelola

pembelajaran yang berlaku di sekolah, dalam aspek perencanaan,

pelaksanaan, dan sekaligus sebagai pengevaluasi pembelajaran di sekolah.

Guru sebagai pengembang dapat dimaknai sebagai seseorang yang memiliki

kemampuan dan keterampilan mengajar yang layak yang terdiri dari :

a. Memiliki kemampuan merancang pembelajaran.

b. Memiliki kemampuan mengimplementasikan pembelajaran.


(35)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon


(36)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat eksplanatoris yaitu untuk mengkaji,

mendeskripsikan, dan menganalisis kompetensi pedagogik guru pasca PLPG

dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang Pembelajaran (Studi Pada

Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon). Untuk itu diperlukan pengamatan yang

mendalam dalam situasi yang alamiah. Penelitian ini menggunakan metode

studi kasus (case studi) dengan data kualitatif yang dilakukan dalam latar

alamiah.

Menurut Sukmadinata (2010:64) bahwa studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi, karena kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut.

Bertolak dari pendapat di atas penelitian studi kasus bertujuan untuk

mengarahkan dan menghimpun data dan memahami suatu kesatuan sistem

berupa program, kegiatan, peristiwa, atau kelompok individu yang terikat oleh


(37)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang diteliti, karena studi kasus tidak dimaksudkan untuk memperoleh

kesimpulan berdasarkan populasi

Sejalan dengan penjelasan tersebut, McMillan (2008:288)

mengemukakan bahwa A case study is an in-depth analysis of one or more events, settings, programs, social groups, communities, individuals, or other

“bounded systems” intheir natural context”. Studi kasus itu merupakan analisis yang mendalam terhadap satu atau lebih peristiwa, lokasi, program,

kelompok sosial, komunitas, individu atau perorangan, atau sistem terikat

lainnya yang ada pada konteks alaminya.

Lebih lanjut McMillan (2008) dalam Ruhuddin (2011:91)

mengemukakan beberapa langkah dalam penelitian studi kasus, antara lain: 1).

masalah penelitian; 2). masuk ke ranah penelitian. Mengawali langkah ini

peneliti harus memilih lokasi penelitian. Hal ini akan memberikan ide yang

baik bagi peneliti terhadap lokasi mana yang akan memberikan informasi

yang diinginkan. Penting bagi si peneliti agar lokasi penelitiannya itu yang

mudah diakses dan orang-orangnya bersikap kooperatif atau bisa bekerja

sama; 3). memilih partisipan; 4). menggali/mengumpulkan data. Penelitian

studi kasus dalam menggali data juga menggunakan langkah-langkah

observasi, wawancara, dan analisa dokumen; 5). Analisis data. langkah


(38)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota

Ambon. Dalam penelitian ini tidak ditentukan oleh banyaknya (jumlah)

partisipan, tetapi yang dipentingkan adalah partisipan dapat memberikan

segenap informasi yang dibutuhkan secara mendalam sesuai dengan sasaran

penelitian.

1. Sumber Data

Sumber data penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah

partisipan yang dipandang layak memberikan data yang berhubungan dengan

kompetensi guru pasca PLPG dalam melaksankan tugas sebagai pengembang

pembelajaran di Madrasah Aliayah Negeri 1 Ambon. Secara garis besar

adalah : (1) Para guru di Madrasah Aliyah pasca PLPG, (2) Kepala sekolah.

2. Data yang Diperlukan.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini sesuai dengan fokus

penelitian antara lain:

1. Kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas

sebagai pengembang pembelajaran saat ini di Madrasah Aliyah Negeri 1

Ambon?

a. Perencanaan pembelajaran


(39)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Evaluasi pembelajaran

2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik guru di Madrasa Aliyah Negeri 1

Ambon?

3. Usaha-usaha sekolah (kepala sekolah, dan guru) untuk meningkatkan

kompetensi pedagogik guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon?

C. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, prosedur pengumpulan data tidak memiliki suatu

pola yang pasti, sebab disain serta fokus penelitian dapat mengalami

perubahan yang bersifat “emergent”, akan tetapi untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti menggunakan prosedur seperti yang dikemukakan

oleh Nasution (1988) yaitu :

a. Tahap Orientasi

Pada tahap orientasi, kegiatan utama ditujukan untuk menentukan

permasalahan yang terjadi di lapangan. Hal-hal yang dilakukan dalam

kepentingan ini adalah :

1) Melakukan pra survey dengan mengamati berbagai gejala yang terjadi

dalam pelaksanaan tugas sebagai pengembang pembelajaran saat ini

sebagai dampak dari kompetensi pedagogik guru pasca PLPG di


(40)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Memilih lokasi penelitian untuk memudahkan pelaksanaan dan

mencari tingkat permasalahan yang paling menarik untuk diteliti.

3) Menyusun rancangan penelitian sebagai salah satu langkah awal

persiapan menghadapi seminar desain.

4) Menentukan tenaga bantuan dari tenaga pengajar atau pihak lain yang

dianggap proporsional.

5) Menyiapkan perlengkapan penelitian, seperti pedoman penelitian,

dokumen observasi, pedoman wawancara serta alat bantu lain seperti

perekam (tape recorder) dan kamera.

6) Mengurus perizinan untuk mengadakan penelitian.

b. Tahap Ekplorasi

Pada tahap ini prosedur pengumpulan data tentang profil kompetensi

pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembang pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon,

dilakukan sesuai dengan ketentuan pembimbing. Kegiatan inti yang

dilakukan meliputi :

1) Mengumpulkan dasar dan kebijakan tentang kompetensi pedagogik

guru .

2) Mengobservasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh guru,


(41)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pedagogik dalam kaitanya dengan perencaan, pelaksanaan, dan

pengevaluasian pembelajaran.

3) Melakukan wawancara dengan subyek penelitian dalam situasi alami.

Kegiatan wawancara ini akan berakhir apabila seluruh data dan

informasi yang dibutuhkan dianggap telah cukup.

c. Tahap Member Check

Dalam tahap ini semua data dan informasi yang telah dikumpulkan di cek

ulang (trianggulasi), guna melihat sejauh mana kelengkapan atau

kesempurnaan serta validitas data diperoleh. Kegiatan-kegiatan pada tahap

ini meliputi :

1) Mengecek ulang data yang sudah terkumpul, baik yang bersumber dari

dokumen maupun hasil pengamatan dan wawancara.

2) Meminta data dan informasi ulang kepada subyek penelitian jika

ternyata data yang terkumpul tersebut belum lengkap. Proses

pengumpulan dilakukan dengan wawancara langsung.

3) Meminta penjelasan dari kepala sekolah tentang komptensi pedagogik

guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang

kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon,


(42)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi, ketiga teknik yang digunakan tersebut diharapkan dapat

memperoleh data dan informasi yang diperlukan dan dapat saling menunjang

dan saling melengkapi.

Sementara sebagai instrumen pengumpul data ialah peneliti sendiri

(human instrumen) untuk memandu peneliti dalam pengumpulan data dan

klarifikasi data, maka sebelumnya peneliti telah mempersiapkan kisi-kisi

pengumpulan data. Adapun proses dan teknik pengumpulan data yang disebut

di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Teknik Pengamatan langsung (Observasi)

Melalui teknik ini, selama penelitian dilakukan peneliti sebagai obervasi

partisipan terhadap profil kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam

melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Ambon. Semua aktivitas dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembang pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Ambon

diamati secara seksama baik yang berkaitan dengan perencanaan

pembelajara, pelaksanaan, maupun pengevaluasian pembelajaran.

2. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan nara sumber sebagai

responden utama, yaitu guru-guru yang telah mengikuti program PLPG,


(43)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan dan komite. Wawancara ini dilakukan tidak bersifat kaku atau

mendikte, hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kekakuan dan

manipulasi data dari pihak informan. Untuk kelancaran wawancara, peneliti

sebelumnya telah mempersiapkan berupa panduan wawancara.

Mengingat sebagai instrumen pengumpul data adalah peneliti itu sendiri

yang dihadapkan langsung dengan informan, maka harus diciptakan suasana

sedemikian rupa. Hal ini dapat dimaklumi agar responden berada dalam

suasana yang wajar, artinya responden harus merasa dirinya sendiri,

sehingga dapat memberi keterangan apa adanya. Data yang diperoleh dicatat

sesuai dengan jenisnya.

Selain mempersiapkan perlengkapan untuk mendapatkan data dari informan

seperti tape recorder dan alat tulis, juga terlebih dahulu mengkomfirmasikan

waktu wawancara.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data berupa keterangan

atau informasi yang diperlukan melalui data tertulis baik yang bersifat

akademis maupun yang bersifat administratif. Data hasil temuan ini

kemudian diklarifikasi sesuai dengan jenis dan sekaligus dimungkinkan

saling melengkapi antara data/ informasi dari hasil observasi dan

wawancara sehingga ditemukan data yang utuh dan akurat. Data yang


(44)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Dokumen kegiatan dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran di kelas, Keadaan Guru di Madrasah Aliyah Negeri

1 Kota Ambon dan lain-lain.

E. Analisis Data Penelitian

Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan model

interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) dalam

Sugioyono (2011:335), terdiri dari empat tahapan yaitu; pengumpulan data,

reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. Keempat komponen

analisis data model interaktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

Gambar.3.1. Komponen dalam analisis data (interactive model)

1. Pengumpulan Data

Data Collection

Data reduction

Conclusion:drawing/ verifying


(45)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada awal penelitian, umumnya peneliti melakukan studi pendahuluan yang

berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang

diteliti itu benar-benar ada. Untuk memperoleh informasi peneliti

melakukan wawancara, dan lain sebagainya dan hasil dari aktivitas tersebut

adalah data. Pada saat peneliti melakukan pendekatan dan menjalin

hubungan dengan subjek penelitian, dengan responden penelitian,

melakukan observasi, membuat catatan lapangan, bahkan ketika peneliti

berinteraksi dengan lingkungan sosial subjek dan informan, itu semua

merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya adalah data yang akan

diolah.

2. Reduksi Data

Reduksi merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan, pemusatan

perhatian dari data mentah yang telah kita peroleh. Data yang telah

diperoleh kemudian dicatat secara teliti dan rinci untuk dianalisis.

Mereduksi data berarti juga merangkum, meggolongkan, dan memilih

hal-hal pokok serta memfokuskan pada hal-hal-hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas untuk mempermudah kegiatan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.


(46)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah data direduksi, selanjunya adalah mendisplaykan data. Display data

merupakan kegiatan penyusunan informasi yang telah dirangkum dan

diklasifikasikan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan sejenisnya.

Penyajian merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Kegiatan penyajian data ini dapat dilakukan dengan pembuatan matrik,

tabel, dan narasi. Namun yang paling sering digunakan dalam penelitian

kualitatif untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif

yang menjelaskan data hasil penelitian yang telah disusun. Hal ini dilakukan

untuk memudahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi untuk

kemudian merencanakan kerja selanjutnya. Data yang telah didisplay

dijadikan bahan untuk dilakukannya kegiatan analisis.

4. Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah terakhir dalam analisis data adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan reduksi data serta

penyajian data dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan

kesimpulan dilakukan dengan membuat pernyataan-pernyataan yang

mengacu pada permasalahan yang diteliti. Semakin jelas data yang

diperoleh maka pada saat penarikan kesimpulan yang kredibel dengan

dukungan data yang akurat. Kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat harus


(47)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan peninjauan ulang ke lapangan, untuk kemudian dilakukan

triangulasi data.

F. Pengujian Tingkat Validitas Data

Pengujian tingkat validitas data berpedoman pada konsep. Nasution

(1988:114-120) mengemukakan bahwa dengan mengutamakan kebermaknaan

data sehingga mempunyai arti yang dapat dipercaya. Proses pengujian

kepercayaan validasi penelitian ditentukan oleh beberapa kriteria, yaitu

1. Kredibilitas (Validitas Internal ),

2. Transferabilitas (Validitas Eksternal),

3. Depentabilitas (Reliabilitas dan konfirmabilitas (objektivitas).

1. Kredibilitas

Dalam hal ini, peneliti melakukan kegiatan seperti :

a) Mengecek kebenaran data dengan membandingkan dengan sumber lain,

seperti kepala sekolah, teman sejawat dan sumber lainnya,

b) Membicarakan dengan kolega guna memperoleh penajaman analisis dan

penafsiran data, seperti teman-teman kuliah atau mereka yang telah

lulus pendidikan pascasarjana,

c) Menggunakan bahan kepustakaan sebagai informasi untuk memahami

konteks inti peningkatan kompetensi guru.


(48)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Fokus utama kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Kegiatan yang dilakukan

antara lain berupa mendeskripsikan dengan rinci mengenai kemungkinan

penerapan penelitian ini di sekolah lainnya, terutama dalam memberikan

rekomendasi pada upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui

berbagai kegiatan In- servis dan Pre-Servis yang diselenggarakan oleh

sekolah.

3. Depentabilitas dan Konfirmabilitas

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah berkaitan dengan masalah

kebenaran penelitian naturalistik yang ditunjukan dengan proses “audit

trial”. (Lincoln dan Guba, 1985 : 319). Trial artinya yang dapat diikuti dan

dilacak, sedangkan audit artinya pemeriksaan terhadap semua data dengan

tingkat ketelitian tertentu yang melahirkan keyakinan bahwa apa yang

dilakukan dalam proses pembinaan selama ini merupakan kegiatan realita.

Hal ini dilakukan dengan kepala sekolah, baik terhadap data mentah

maupun hasil analisis dan sintesis data sehingga menimbulkan keyakinan

bahwa apa yang dilaporkan itu demikian adanya.

Rambu-rambu yang dituangkan dalam prosedur penelitian ini merupakan

panduan untuk melakukan analisis dan menafsirkan data sehubungan

dengan problema yang telah dikemukakan pada bab terdahulu. Akan tetapi


(49)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempengaruhi proses dalam memperoleh data dan proses penafsiran pada


(50)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan diuraikan bahasan tentang simpulan dan

rekomendasi. berbagai usaha peningkatan kompetensi pedagogik guru yang

dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan cenderung akan

menghasilkan guru yang berkompeten yang pada akhirnya akan

menghasilkan guru profesional dalam melaksanakan tugas sebagai seorang

pengembang pembelajaran.

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang

dipahami dan dilaksanakan oleh para guru pasca PLPG secara umum sudah

cukup baik. hal ini terlihat dari perencenaan pembelajaran yang disusun.

Sementara pada dimensi pelaksanaan pembelajaran terlihat masih rendah.

selanjutnya pada dimensi penilaian terlihat cukup baik. Namun pada dimensi

kemampuan merenanakan dan mengevaluasi ada komponen-komponen yang

belum terwujud secara optimal. Atas dasar hasil pengkajian tersebut,

kesimpulan ini diharapkan dapat menggambarkan secara garis besar hasil

penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya untuk melihat berbagai aspek

yang dimungkinkan dilakukan pada hari ini dan masa yang akan datang,

untuk itu perlu diberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan pada

masa yang akan datang. Rekomendasi ini ditujukkan kepada pihak sekolah,


(51)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A.Simpulan

Berdasarkan paparan dan temuan hasil pengolahan data, interprestasi

data, dan pembahasan yang telah dikemukan pada bagian awal, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemahaman guru atas kompetensi pedagogik secara umum sudah cukup

baik, hal ini tergambar dari kompetensi pedagogik guru sebagai

pengembang pembelajaran, dari sisi perencanaan pembelajaran

menunjukkan sebagian besar guru sudah mampu menyusun perencanaan

pembelajaran sebagai bentuk dari tugas profesionalnya, yang meliputi:

menggorganisaian materi, penjabaran tujuan berdasarkan indikator,

persiapan media dan alat peraga, pengembangan langkah-langkah

pembelajaran dan menyusunan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Namun pada komponen kegiatan inti belum mencerminkan aktivitas

siswa. Sementara kemampuan guru sebagai pengembang pembelajaran

pada dimensi implementasi pembelajaran masih sangat rendah,

berdasarkan hasil observasi menunjukkan para guru masih menggunakan

metode ceramah. Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas belum

mencirikan pembelajaran dengan kaidah Pembelajaran Aktif, Kreatif,


(52)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Selanjutnya kompetensi

guru sebagai pengembang pembelajaran yang berkaitan dengan tugas

profesional sebagai evaluator, menunjukkan bahwa kemampuan para guru

secara keseluruhan dalam merancang evaluasi sudah cukup baik, hal ini

terlihat dari penyusunan intrumen tes dan pelaksanaan ulangan harian.

Namun penilaian proses dan penilaian pada akhir pembelajaran tidak

dilakukan Atas dasar penjelasan ini menunjukkan bahwa kemampuan

guru dalam pelaksanaa penilaian proses dan akhir pembelajaran masih

rendah.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas menunjukkan adanya

kesenjangan atau distorsi antara perencanaa yang disusun dengan

implementasi pembelajaran di kelas. Dengan demikian penyusunan

rencana pembelajaran hanya untuk melengkapi adminmistrasi bukan

dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk pelaksanaan pembelajaran.

2. Ada dua faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru dalam

melaksanakan tugas sebagai pengembang pembelajaran yang berasal dari

dalam diri guru ( faktor internal) yang meliputi; latar belakan pendidikan,

keikutsertaan dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan serta

kegiatan ilmiah, masa kerja dan pengalaman mengajar, kesadaran dan

panggilan jiwa, dan etos kerja. Sedangkan faktor eksternal meliputi:


(53)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran, kegiatan pembinaan yang diselenggarakan, dan

kesejahteraan guru. Namun dari sekian banyak faktor tersebut di atas,

yang memberikan kontribusi besar dalam menentukan kompetensi

pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas sebagai

pengembang kpembelajaran adalah faktor internal guru itu sendiri.

3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan

kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan tugas

sebegai pengembang pembelajaran dilakukan melalui usaha-usaha

pemberdayaan kegiatan MGMP, lokakarya, workshop dengan

mendatangkan nara sumber yang berkompeten di bidangnya, melengkapi

sarana dan media pembelajaran termasuk teknologi informasi,

memberikan rewards bagi guru yang berprestasi, meningkat kesejahteraan

guru dengan pemberian insentif atas kinerja, dan melalui membangun

kesadaran dan panggilan hati untuk melaksanakan tugasnya serta

pemberian bantuan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2

sesuai dengan mata pelajaran yang dibinanya.

Upaya-upaya ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan perencanan

program tahunan, mendorong para guru, menyelenggarakan MGMP,

lokakarya, workshop, dan seminar, serta bekerjasama dengan instansi

terkait.


(54)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah melakukan pengkajian atas hasil penelitian dan pembahasan,

serta kemudian menghasilkan beberapa kesimpulan yang berkaitan

dengan kompetensi pedagogik guru pasca PLPG dalam melaksanakan

tugas sebagai pengembang kurikulum, oleh karena itu

direkomendasikan kepada: pihak sekolah, kepada para guru pasca

PLPG, dan kepada peneliti selanjutnya.

1. Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi

pihak sekolah MAN 1 Ambon. Pihak sekolah perlu melakukan

berbagai usaha dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan

pendidikan dan pelatihan sebagai upaya untuk melakukan inovasi bagi

para guru yang masih menggunakan pola-pola konvensional dan tidak

sesuai dengan perubahan di bidang kurikulum dan pembelajaran

seperti, penyusunan perencanaan (RPP) masih menggunakan pola yang

lama (RPP tahun 2004), pelaksanaan pembelajaran masih

menggunakan metode cerama dan penilaian proses serta penilaian

akhir yang tidak terlaksana. Secara khusus sekolah perlu

menyelenggarakan kegiatan workshop yang difokuskan pada kegiatan

penyusunan RPP pola terbaru yang mengacu pada Permendiknas RI


(55)

Kapraja Sangadji, 2012

Kompetensi Pedagogik Guru Pasca Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Pengembang Pembelajaran

: Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran dalam kaitan dengan pengoptimalisasian metode-metode

pembelajaran. Kepala sekolah selaku pemimpin sekolah seyogyanya

melaksanakan tugas sebagai supervisi dan monitoring secara rutinitas

dengan tujuan untuk menemukan berbagai permasalahan pembelajaran

yang dihadapi guru baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi agar dicari solusi pemecahannya melaui pembinaan dan

arahan sebagai upaya membangun motivasi dan kesadaran guru dalam

meningkatkan kompetensinya sebagai seorang pengembang

pembelajaran serta memberikan pemahaman dan pengertian tentang

kompetensi secara utuh kepada para guru sehingga terbangun

kompetensi dalam dirinya. Sekolah juga perlu memberikan sarana dan

media pembelajaran yang memadai dan didukung dengan pemberian

insetif untuk motivasi para guru dalam menyelenggarakan

pembelajaran yang berkualitas.

2. Pihak Guru

Untuk peningkatan kompetensi pedagogik guru pasca PLPG sebagai

pengembang pembelajaran di kelas baik dalam dimensi perencanaan,

pelaksanaan, maupun dimensi evaluasi pembelajaran sebagai

perwujudan dari tugas profesionalitasnya, sangat dibutuhkan

keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan atas


(1)

Kapraja Sangadji, 2012

EllaYulaelawati, 2003.KurikulumberbasisKompetensi, Jakarta:

DirektoratJenderalpendidiknKebudayaan, Puskur.

Een Yayah H, 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD(Proposal Disertasi). UPI Bandung.

Fatah Yasin, 2008. Dimensi-DimensiPendidikan Islam. Malang: UIN Malang Press

Hasan, S.H.,1988. EvaluasiKurikulum. Jakarta: P2LPTK DitjenDikti

,2007 . Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan. Inovasi Kurikulum Jurnal HIPKIN. Vol. 1, Nomor 1.

,2009. Eavaluasikurikulum. Bandung, PT RemajaRosdakarya.

Hamalik, Omar, 2001. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Rosda Karya.

, 2009. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Rosda Karya.

Hamzah. 2007. ProfesiKependidikan, Problema,

SolusidanReformasiPendidikan. Jakarta:BumiAksara.

Imron, A., Burhanuddin, danMaisyaroh 2007. Evaluasi Program

SupervisiPendidikandanPengajaran: Konsep, Pendekatan,

danPenerapanPembinaanProfesional Malang:

FakultasIlmuPendidikanUniversitasNegeri Malang.

Jamal M. Asmani, 2011. Tips Sukses PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru). Jogjakarta: DIVA Perss

Joni, T. Raka. dan Metodiharja 1990. PengembanganKurikulum

IKIP/FIP/FKG; SuatuKasusPendidikan Guru


(2)

Khoiri Hoyyima, 2010. Jitu dan Mudah Lulus Sertifikasi Guru. Jogjakarta:PT Bening

Kunandar, 2010.Guru

ProfesionalImplementasiKurikulumTimgkatSatuanPendidikan

(KTSP) danSuksesdalamSertikfikasi. Jakarta: PT

RajaGrafindoPersada.

Lincoln, Y.S &GubaEgon G. 1985.Naturaloistic Inquiry.Baverly Hills. Sage Publications, Inc

Lefrancois G.R, 1995. Theories of Human Learning. Kro. Kros Report Majid, Abdul, 2005. PerencanaanPembelajaran; MengembangkanStandar

Kompetensi Guru. Bandung: PT RemajaRosdakarya. , 2007. PerencanaanPembelajaran; MengembangkanStandar

Kompetensi Guru. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Martinis Y. dan Maisah,2010. StandarisasiKinerja Guru.Jakarta:GaungPerdasa (GP Press).

McMilla, H.James. (2008) Educational Research Fundamentals for The Consumer. USA: Earson Educational

Miller, John P. & Seller, W, 1985. Curriculum Perspektives and Practice.New York: Longman, Inc

Mochtar Buchori, 2004. Kurikulum untuk Melahirkan Generasi Pembaharu. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Buku Kompas PT Kompas Media Nusantara.

Mulyasa, E. 2008.StandarKompetensidanSertifikasi Guru. Bandung: PT.RosdaKarya

,2007. StandarKompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.RemajaRosdaKarya


(3)

Kapraja Sangadji, 2012

,2009. Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT.RemajaRosdaKarya

,2002. PengembanganKurikulumTeoridanPraktek.Bandung:

PT.RemajaRosdaKarya.

Natawidjaya, 2007.Pendidikan GurudalamIlmudanAplikasiPendidikan. Bandung: Pedagogiana Press

Nasution, S. 1988. MetodePenelitianNaturalistikKualitatif: Tarsito ,2006. Metode Research (PenelitianIlmiah). Jakarta: BumiAksara ,2009. Azas-AzasKurikulum. Jakarta: BumiAksara.

Rasyidin.W, 2007.PedagogikTeoritis” dalamIlmudanAplikasiPendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.

Richard. N. Cowell. 1988. Buku Pegangan Para Penulis Paket Belajar (Proyek Pengembangan PendidikanTenaga Kependidikan). Jakarta: Depdikbud.

Roestiyah.N.K, 1989.Masalah-MasalahIlmuKeguruan. Jakarta: PT. BinaAksara.

Rosbiono, 2010.PengembanganMateriKurikulumEdukatifuntukMeningkatkan

Performa Guru danSiswa (Disertasi).Bandung:

UniversitasPendidikan Indonesia

Rusman, 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

, 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Ruhuddin, 2011. Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam

Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru(Studi Kasus Pada Musyawarah Guru Mata Pelajarandi MTs Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah) Tesis. Bandung: UPI


(4)

Sanjaya,Wina, 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: KencanaPrenadaMedia Grup.

,2008.KurikulumdanPembelajaranTeoridanPraktikPengembangan KTSP. Jakarta: KencanaPrenada MediaGrup.

, 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada MediaGrup.

Samana, 2004.ProfesionalismeKeguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Soemantri M,1988. KurikulumdanPembelajaran.Jakarta:

DepartemenPendidikandanKebudayaanDirekturJenderalPendidi kanTinggiProyekPengembanganLembagaPendidikanTenagaKe pendidikan.

Sudjana. N. 1989. Dasar-dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algisindo Offset

Sukaetini , 2008.

PengaruhKompeternsiPedagogikdanMotivasiKerjaterhadapkin

erja guru (studikasuspada SMANegeri di

kabupatenPurwakarta)(Tesis). Bandung:

UniversitasPendidikan Indonesia.

Sukmadinata, N.S 1988. Prinsip dan Landasan Pengembangan Kurikulum. Jakrta. Depdikbud P2LPTK.

, 2009. PengembanganKurikulumTeoridanPraktek.Bandung: PT.RemajaRosdaKarya

, 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Bandung PT.Remaja Rosda Karya

Sugioyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.


(5)

Kapraja Sangadji, 2012

Suparlan, 2005.Menjadi guru efektif.Yogyakarta; Hikayat Publishing.

Suryosubroto, 2002.Proses BelajarMengajar Di Sekolah. Jakarta: RinekaCipta. Stufflebeam, D. L. 2003. The CIPP Model for Evaluation: the Article Presented

at the 2003 Annual Conference of the Oregon Program Evaluators Network (OPEN)(http://www.wmich.edu).(online15 September 2011).

SyaifulSagala, 2011. KemampuanProfesionalGuru danTenagaKependidikan. CV. Alfabeta. Bandung

Swardi, 2008. Manajemen Pembelajaran ( Mencipata Guru Kratif dan Berkompetensi). Surabaya: PT Temprina MediaGrafika

Taba, Hilda. 1962. Curriculum Development: Theory and Practices. New York: Harcourt, Brace and World, Inc

Tayibnapis, F. Y. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: RinekaCipta.

Tim Kajian Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan, 2008. Kajian Kompetensi Guru dalam meningkatkan Mutu Pendidikan (Makalah). Jakarta: Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan

Tyler, R. W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago and London: The University Of Chicago Press.

Usman, Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. RemajaRosdaKarya

, 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.

RemajaRosdaKarya

Wikipedia, The Free Encyclopedia, Competence, Human Resource, 2006 (http;//en.Wikipedia.org/wiki/(Competence (human Resource) ( Online, Maret 2012)


(6)

Zais, Robert S. 1976. Curriculum Principles and Foundations. New York:Harper & Row, Publisher Inc.