PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen di SMK ANGKASA Bandung).

(1)

Suhud, 2014

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA

(Eksperimen di SMK ANGKASA Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh SUHUD 1001190

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


(2)

Suhud, 2014

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMK ANGKASA BANDUNG

Oleh,

SUHUD

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Suhud 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014


(3)

Suhud, 2014

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Suhud, 2014

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SUHUD 1001190

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN

SEPAKBOLA DI SMK ANGKASA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Drs. Sucipto, M.Kes AIFO. NIP. 196106121987031002

Pembimbing II

Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


(5)

Suhud, 2014

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(6)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Suhud (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Penguasaan Bola Dalam Pembelajaran Permainan Sepakbola Di SMK ANGKASA Bandung. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK – UPI. Pembimbing I: Drs.Sucipto, M.Kes, Pembimbing II: Dr.Hj. Tite Juliantine, M. Pd.

Pembelajaran passing, stooping, dribbling dalam permainan sepakbola yang diajarkan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan taktis memberikan kontribusi yang optimal untuk mempermudah siswa mengerti dan memahami bagaimana melakukan keterampilan dasar passing,stooping,dribbling dalam permainan sepakbola. Masalah yang diteliti adalah apakah model pendekatan taktis memberikan pengaruh terhadap hasil penguasaan bola dalam permainan sepakbola.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil penguasaan bola dalam permainan sepakbola. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, , dengan desain penelitian pre-test Post-test control group design Sempel dan populasi penelitian siswa SMK ANGKASA Bandung berjumlah 40 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes passing stooping,dribbling Permenit. Hal ini terlihat dari nilai (4,29) > (2,02) dan untuk kelompok Kontrol (2,05) < (2,02). Saran dari peneliti untuk pembelajaran jasmani dalam sepakbola disekolah dapat menerapkan pendekatan taktis sebagai alternatif atau solusi, karena pendekatan ini tepat untuk digunakan pada siswa pemula karena tugas gerak yang diberikan sesuai dengan tahap perkembangan siswa.


(7)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Suhud (2010). Influence Learning Model Tactical Approach To The Ball Control Results In Learning Soccer Game On SMK ANGKASA Bandung. Thesis PJKR Studies Program Department of Physical Education FPOK - UPI. Preceptor I: Drs.Sucipto, M.Kes, Pembimbing II: Dr.Hj. Tite Juliantine, M. Pd.

Learning passing, stooping , dribbling in the game of football is taught to students using a tactical approach to provide optimal contribution. The problem studied is whether the model tactical approach gives effect to the outcome of possession in the game sepakbola.Tujuan this study to determine how to model tactical approach a significant influence on the outcome of possession in the game of football.The methode used is the method of experiment , the research design of the pre-test post- test control group design and study population Sempel SMK ANGKASA Bandung vocational students numbered 40 students . The research instrument used was stooping tests passing , dribbling minute. It is seen from the (4,29) > (2,02) and for the control group (2,05) < (2,02). t_hitung ( 2,05 ) < t_tabel ( 2.02) . Advice from researchers to study physical in football schools can implement tactical approach as an alternative or a solution , because this approach is appropriate for use in the student novice for the task of motion is given in accordance with the stage of development of the students


(8)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR/BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Metode Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Struktur Organisasi Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN ,DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 11

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 11

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 11

b. Pungsi Dan Tujuan Pendidikan Jasmani ... 12

2. Pendidikan jasmani Di Sekolah ... 13

3. Hakikat Permainan Sepakbola ... 14

a. Definisi Sepakbola ... 14


(9)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Teknik Dasar Permainan Sepakbola ... 16

4. Pembelajaran Sepakbola Di Sekolah ... 21

5. Pendekatan Taktis ... 22

a. Dasar-Dasar Pendekatan Taktis ... 23

b. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Taktis ... 25

c. Tujuan Pendekatan Pembelajaran Taktis ... 25

d. Pemahaman Konsep Bermain ... 25

e. Pendekatan Taktis Dalam Permainan Sepakbola ... 26

B. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Penelitian ... 30

a. Kerangka Pemikiran ... 30

b. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Metologi Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

a. Populasi Dan Sempel... 32

C. Desain Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional ... 36

a. Metode Pendekatan Taktis ... 37

b. Permainan Sepakbola ... 38

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Pelaksanaan Penelitian ... 43

a. Tes Awal... 43

b. Pelaksanaan Penelitian ... 44

c. Pemanasan ... 44

d. Latihan Inti ... 45

e. Pendinginan ... 45

f. Tes Akhir ... 46

G. Teknik Pengumpulan Data ... 46


(10)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis Data ... 47

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 50

H. Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data Dan Analisis Data ... 54

a. Hasil Pengamatan Passing-Stopping ... 54

b. Hasil Pengamatam Dribbling ... 57

B. Pembahasan ... 61

C. Diskusi Penemuan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(11)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Permasalahan Taktis, Gerakan,dan Keterampilan SepakBola ... 28 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Kelompok

Pendekatan Taktis Dengan Pendekatan Teknis ... 55 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Lilieforns Dari Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol ... 56 4.3 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) dan Kelompok

Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis ... 57 4.4 Hasil Perhitungan Selisih dan Uji Signifikansi Peningkatan Perbedaan Hasil

Pembelajaran dari Kelompok Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis ... 57 4.5 Hasil Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 58 4.6 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Penelitian Pembelajaran dari

Kelompok Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis ... 59 4.7 Hasil Uji Normalitas Kelompok Penelitian Pembelajaran dan


(12)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.8 Hasil Uji Rata-rata (Uji-t )Peningkatan Hasil Keterampilan Dengan

Masing-masing Pendekatan Pembelajaran dari Kelompok

Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis ... 60 4.9 Nilai-Rata-rata dan Simpangan Baku Selisih Peningkatan Hasil

Keterampilan dari Kelompok Pendekatan Taktis dan Pendekatan

Teknis ... 61 4.10 Uji Signifikasi Perbedaan Rata-rata Peningkatan Hasil dari


(13)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR /BAGAN

Gambar /Bagan

2.1 Pembelajaran Konsep Bermain ... 27

3.1 pretest-post test control group design ... 34

3.2 Desain Penelitian ... 35

3.3 Langkah-langkah Penelitian ... 45

3.4 Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola ... 43


(14)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran

A. Program Pembelajaran Model Pembelajaran Taktis dan Teknis ... 72

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 93

C. Rumusan-rumusan Penelitian ... 121

D. Daftar Hadir Penelitian ... 139

E. Surat Ijin Mengadakan Penelitian ... 143

F. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian... 144

G. Pengesahan Judul Dan Penunjukan Dosen Pembimbing ... 145

H. Dokumentasi ... 150


(15)

1

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, maupun kematangan dalam berpikir. Pendidikan dilihat dari sudut pandang tertentu akan berbeda pengertiannya akan tetapi maksudnya tertuju pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, proses pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat mendukung pada tercapainya tujuan pendidikan nasional. Melalui proses pendidikan formal seperti sekolah siswa dididik, dibina dan didorong agar kemampuan serta potensi yang dimilikinya berkembang, memiliki kualitas diri, sehat jasmani maupun rohani serta memiliki watak dan karakter yang mandiri.

Penjas merupakan bagian penting dari proses pendidikan artinya, Penjas tidak hanya dijadikan untuk dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, akan tetapi Penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui Penjas yang diarahkan dengan baik maka anak akan mengembangkan bakat dan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup


(16)

2

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Meskipun Penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan bahwa Penjas di sekolah semata-mata bertujuan agar anak bergembira dan bersenang-senang. Bila demikian seolah-olah Penjas di sekolah hanya dijadikan program selingan, tidak berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang mendidik. Penjas merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal penting, oleh karena itu pelajaran Penjas tidak kalah penting dengan pelajaran lainnya seperti; Matematika, Bahasa, IPA, IPS, dan lain-lain.

Selain menanamkaan untuk hidup aktif, Penjas di sekolah hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional (Mahendra, 2011, hlm. 3). Penjas merupakan kegiatan yang tidak hanya mengembangkan aspek psikomotor saja tetapi dapat mengembangkan aspek kognitif dan afektif.

Penanaman sikap untuk hidup aktif dapat dilakukan sejak dini melalui lembaga pendidikan, salah satunya sekolah yang didalamnya ada mata pelajaran Olahraga dan Kesehatan. Saat ini olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di kalangan pelajar saat ini. Tidak jarang siswa yang sangat menyenangi olahraga ini. Keinginan siswa mengikuti olahraga ini sangat beragam. Mulai dari ingin populer di sekolahnya, sampai yang memang betul-betul ingin mendalami olahraga ini. Tidak jarang juga guru Penjas menggunakannya sebagai alat untuk pembelajaran Penjas, tetapi sangat disayangkan ketika dalam pengajaran Penjas yang menggunakan model pembelajaran tak ubahnya seperti melatih suatu cabang olahraga yang hanya menekankan pada keterampilan teknik saja. Karena teknik dianggap sesuatu yang sangat penting dalam bermain sepakbola, akan tetapi keterampilan teknik dasar sepakbola saja tidak cukup untuk menciptakan sebuah permainan yang cantik dan


(17)

3

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik. Keterampilan bermain juga sangat diperlukan dalam olahraga ini. Karena, jika mengandalkan keterampilan teknik dasar sepakbola saja belum tentu suatu tim sepakbola dapat bermain dengan baik. Harus dibarengi dengan kerja sama tim yang kuat, dan juga keterampilan bermain yang baik. Selain itu sepakbola merupakan olahraga permainan yang membutuhkan kemampuan individu disamping kerja sama tim. Untuk itu, seorang pemain sepakbola harus mampu menguasai teknik dasar, keterampilan bermain, serta mampu menumbuhkan rasa kepercayaan diri saat bermain. Dalam permainan sepakbola terdapat beberapa macam teknik bermain diantaranya passing, stooping dribling, karena keterampilan tersebut paling dominan yang digunakan pemain untuk dapat menguasai permainan dan tentunya untuk mencetak gol.

Menurut Sukatamsi (1992, hlm.19), menjelaskan bahwa “teknik dasar sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau melakukan suatu gerakan yang tidak terlepas sama sekali dari permainan sepakbola”.

1) Teknik Mengoper (Passing)

Dari beberapa macam teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola adalah teknik menendang atau mengoper bola. Teknik menendang bola atau mengoper bola dapat dilakukan dengan beberapa bagian kaki,

2) Menghentikan Bola (Stopping)

Sucipto (2000, hlm.22) menjelaskan mengenai menghentikan bola sebagai berikut:

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk dalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing.


(18)

4

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sucipto, dkk, (2000, hlm.28) mengemukakan “Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan”. Oleh karena itu bagian kaki yang digunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola.

Namun pada kenyataannya untuk mencapai tujuan tersebut banyak kendala yang dihadapi, antara lain jumlah dan heterogenitas siswa dalam setiap kelas, baik kemampuan dan keterampilannya, kendala yang lainnya ialah pemahaman dan kurang cermatnya guru dalam menerapkan model pembelajaran saat aktivitas pembelajaran Penjas sedang berlangsung. Kaitannya dengan penerapan model pembelajaran Penjas di sekolah, guru Penjas senantiasa menerapkan model pembelajaran pendekatan taktis, dimana model tersebut menekankan pada konsep game-drill-game. Game yaitu bermain, siswa dituntut untuk bermain dengan konsep-konsep yang diberikan oleh guru dan memahami tentang permainan itu. Drill yaitu pengulangan, guru harus lebih teliti melihat permainan siswanya dan apabila terjadi kesalahan dalam tugas gerak maka guru menghentikan pembelajaran dan memberikan contoh gerakan yang benar kemudian siswa melakuakn tugas gerak. Kemudian game yaitu bermain, setelah melakukan pengulangan atau drill siswa kembali melakukan permainan dengan perubahan tugas gerak yang telah dilakukan pada tugas drill. Pembelajaran melalui model pembelajaran pendekatan taktis membiasakan siswa untuk melatih kognitif, afektif, dan psikomotor.

. Untuk mengatasi masalah tersebut guru Penjas harus paham dan cermat dalam menerapkan model pembelajaran, banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk memunculkan dan meningkatkan keterampilan bermain. Kaitannya dengan hal tersebut, Juliantine dkk (2011, hlm. 79), menjelaskan bahwa:

Sejak tahun 1960-an telah terjadi perubahan yang besar, di mana dominasi guru sudah mulai berpindah tangan ke siswa. Maksudnya dalam proses pembelajaran sudah didasarkan pada pemecahan masalah dan juga


(19)

5

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diarahkan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa, sehingga keterampilan bermain siswa serta kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan.”

Kita pahami bahwa keberhasilan proses pembelajaran merupakan muara dari seluruh aktivitas yang dilakukan guru dan siswa secara bersungguh-sungguh telah berupaya merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, namun masalah-masalah belajar tetap akan dijumpai guru. Masalah belajar dapat terjadi pada waktu sebelum belajar, selama proses belajar, dan sesudah belajar.

Masalah belajar yang terjadi selama proses belajar salah satunya berhubungan dengan kemampuan siswa dalam melakukan permainan sepakbola yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Kemampuan siswa dalam melakukan permainan sepakbola pada umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya. Dari dimensi perkembangan, bermain dapat tumbuh dengan sehat bilamana ada pengakuan dari lingkungan. Itulah sebabnya, di dalam proses pendidikan dan pembelajaran baik lingkungan rumah tangga maupun di sekolah, orang tua atau guru hendaknya menerapkan prinsip-prinsip pedagogis secara tepat terhadap anak.

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran. Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut dalam proses pembelajaran. Dalam menjelaskan bahwa pmbelajaran Penjas terdapat macam-macam model pembelajaran yang fokus pada aktivitas Penjas, diantara model-model tersebut ada model pembelajaran yang dapat mengembangkan konsep diri salah satunya ialah model pembelajaran pendekatan taktis Subroto (2000, hlm.4), menjelaskan


(20)

6

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa: “Pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan”. Lebih lanjut Hoedaya (2001, hlm.17), menjelaskan bahwa sasaran dari pengajaran melalui pendekatan taktis adalah: “Meningkatkan tampilan siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan keterampilan teknik dasar ke dalam bentuk permainan yang sebenarnya”. Yang dimaksud kesadaran taktis untuk mengindentifikasi masalah-masalah taktik yang muncul selama permainan berlangsung serta memilih jawaban yang tepat untuk memecahkannya. Ini membuktikan bahwa unsur-unsur teknik saling berkaitan.

Salah satu hal yang diharapkan dari hasil pengajaran Penjas adalah bagaimana menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Model pendekatan taktis banyak memberikan manfaat terutama bagi guru sebagai pengajaran. Sementara Subroto (2002, hlm.3) menjelaskan mengenai tujuan mengajar dengan pendekatan taktis bagi pesrta didik sebagai berikut:

1. Penguasaan kemampuan bermain melalui keterkaitan antara taktik permainan dengan perkembangan keterampilan

2. Memberikan kesenangan dalam beraktivitas

3. Memecahkan maslah-masalah dan membuat keputusan selama bermain. Pendekatan taktis bermain membantu pemikiran guru untuk menguji kembali pandangan filosofi mereka pada pendidikan bermain. Model mengajar ini memungkinkan peserta didik untuk menyadari keterkaitan antara bermain dan peningkatan penampilan bermain mereka. Subroto (2002, hlm.4)menjelaskan bahwa “pendekatan bermain menekankan pada bermain dan penempatan belajar keterampilan teknik dalam konteks bermain serta memberikan siswa untuk melihat relevansi keterampilan teknik pada situasi bermain yang sebenarnya”.


(21)

7

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan masalah yang ada, untuk memunculkan konsep bermain guru dapat menerapkan model salah satunya ialah dengan model pembelajaran pendekatan taktis. Bahwa pada dasarnya model pembelajaran pendekatan taktis memberikan kesempatan kepada siswa untuk terbentuknya pembelajaran yang dapat mengasah kemampuan siswa agar selalu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan terlebih pada pembelajaran pendidikan jasmani sehingga tujuan pembelajaran jasmani tercapai dan berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan tujuan model pembelajaran pendekatan taktis dalam Penjas ialah agar peserta didik menyadari tentang konsep bermain melalui penerapan teknik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Subroto (2000, hal. 4) “Tujuan pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan”.

Dari pemaparan di atas peneliti tertarik menerapkan model pendekatan taktis untuk melakukan penelitian, karena model tersebut dapat menumbuhkan konsep bermain serta memberikan kesempatan untuk menampilkan suatu tugas gerak dalam aktivitas bermain yang diberikan oleh guru, artinya model yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain.. Kaitannya dengan masalah yang akan dikaji oleh peneliti nantinya adalah terkait dengan aspek pendekatan taktis dalam penguasaan sepakbola, dengan demikian peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan adanya bukti empiris agar hasilnya nanti dapat diterima atau dapat digunakan oleh kalangan guru Penjas di sekolah. Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap hasil Penguasaan Bola Dalam Pembelajaran Permainan Sepakbola” Penelitian ini penulis anggap memiliki nilai penting dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.


(22)

8

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa permasalahan yang ditemui oleh peniliti saat di lapangan diantaranya yaitu :

1. Kurang aktifnya siswa, sehingga suasana belajar yang monoton

2. Minimnya pengetahuan guru Penjas mengenai model pembelajaran pendekatan taktis

3. Jarang ditemukan guru penjas yang menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis

4. Keterampilan bermain sepakbola yang kurang baik saat pembelajaran

Mengacu dari identifikasi masalah di atas, maka dalam hal ini peneliti ingin memberikan sebuah treatment atau perlakuan model pembelajaran yang akan diberikan pada siswa pada saat pembelajaran penjas berlangsung. Model pembelajaran penjas yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Pendekatan Taktis

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti mencoba menjabarkan kembali permasalahan yang timbul sehingga peneliti betul-betul merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Dengan ini peneliti merumuskan masalah penelitiannya adalah: Seberapa besar pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar penguasaan bola dalam pembelajaran permainan sepakbola?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil penguasaan bola dalam pembelajaran permainan sepakbola di SMK ANGKASA Bandung Tahun Ajaran


(23)

9

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013-2014. Adapun tujuan khusus adalah memperoleh gambaran empirik mengenai: Seberapa besar pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil belajar penguasaan bola dalam pembelajaran permainan sepakbola?

E. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis, hasil penelitian membantu memperkaya dan mengembangkan khazanah teori motivasi belajar siswa dan melengkapi berbagai model pembelajaran pendidikan jasmani dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam bermain sepakbola.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu referensi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani di sekolah sebagai rujukan serta menjadi bahan informasi dan sumbangan bahan pemikiran maupun pelatihan mengenai pentingnya pemilihan model pembelajaran yang cocok dalam menunjang peningkatan motivasi belajar siswa dan keterampilan bermain sepakbola.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya baik mengenai motivasi dan hasil belajar sepakbola siswa maupun mengenai metode pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil


(24)

10

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguasan bola dalam pembelajaran permainan sepakbola serta peneliti dapat memperluas berbagai alternatif model pemelajaran sebagai treatment/perlakuan lainnya.

G. Sruktur Organisasi Skripsi

BAB I. Latar Belakang Penelitian, dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian, dalam Bab ini mengemukakan konsep atau teori yang relevan dengan judul penelitian serta diuraikan mengenai kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III. Metode Penelitian, dalam Bab ini mengemukakan mengemukakan mengenai metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis yang meliputi: Definisi operasional, metode penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam Bab ini mengemukakan mengenai deskripsi dari hasil penelitian yang meliputi gambaran umum objek penelitian, gambaran variabel yang diamati, analisis data, dan pengujian hipotesis serta pembahasannya.

BAB V. Kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi, dalam Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan mengemukakan implikasi dan rekomendasi yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan referensi bagi pihak yang berkepentingan.


(25)

32

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Hal ini senada dengan Sugiyono (2011, hlm. 6):

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu proses pencarian data untuk memecahkan masalah yaitu dengan menggunakan metode latihan dan tes. Mengenai metode eksperimen ini menurut Surakhmad (1998, hlm. 149) bereksperimen dalam arti yang luas adalah “Mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variabel yang diselidiki”. Penelitian ini menggunakan metode latihan tepusat dan metode latihan acak dalam pemberian latihannya dan tes yang dilakukan adalah tes passing, dribbling dan stooping sepakbola.

B. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang akan diteliti, sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 119) bahwa “populasi adalah wilayah


(26)

33

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.” Pendapat serupa dikemukakan oleh Arikunto (1998, hlm. 115) yang mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan penelitian populasi.”

Sesuai dengan kedua pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa populasi bukan hanya manusia sebagai makhluk hidup melainkan dapat juga berupa benda-benda mati yang ada di alam dunia ini, dan populasi bukan hanya sekedar objek atau subjek saja, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat, perilaku, keadaan dan lain-lain yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah siswa SMK ANGKASA Bandung Kelas X

Mengenai Sampel Sugiyono (2012, hlm. 117) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila sebuah populasi tergolong kedalam kategori besar maka seorang peneliti secara kasar tidak akan memaksakan mempelajari seluruh populasi yang ada, karena dibenturkan oleh beberapa keterbatasan, misalnya keterbatasan dari materi, waktu serta sumber daya manusia. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu dengan catatan sampel tersebut harus bersifat benar-benar mewakili dari populasi tersebut.

Sampel untuk penelitian ditentukan menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak). Adapun penjelasan mengenai simple random sampling (sampel acak) menurut Sugiyono (2012, hlm. 120) adalah “dikatakan simple karena sederhana, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.” Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, di SMK ANGKASA Bandung.


(27)

34

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah sampel sendiri penulis menetapkan siswa yang dijadikan sampel., jumlah siswa yang digunakan adalah 40 siswa yang kemudian dibagi menjadi 20 orang untuk kelompok eksperimen dan 20 orang untuk kelompok control.

C. Desain Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar peneliti tidak keluar dari ketentuan yang sudah di tetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Maka peneliti menggunakan sebuah desain penelitian.

Sugiyono (2011, hlm. 383) menjelaskan, “Rencana penelitian atau research proposal merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti peneliti untuk melakukan penelitiannya”.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-test Post-test Group Design. Mengenai ini Lutan (2007, hlm. 164) menjelaskan bahwa: “Desain Pre-test Post-test Group digunakan terdiri atas dua kelompok subjek dan kedua-duanya diukur atau diobservasi dua kali”. Dengan kata lain desain penelitian ini di bagi menjadi dua kelompok yaituh kelompok eksperimen yang diberikan treatment dengan pendekatan taktis sedangkan untuk kelompok control di berikan treatment pendekatan teknik

Pengukuran pertama dilakukan melaui tes awal (pre-test) dan pengukuran kedua melalui tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk mengambil data sebelum diberikan treatment, dan tes akhir dilakukan untuk mengambil data setelah diberikan treatment. Penetapan kelompok dalam penelitian ini dilakukan dengan cara matching setelah tes awal yang selanjutnya dibagi dua kelompok dengan sistem zig-zag.


(28)

35

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 113) bahwa pre-test-post test control group design yaitu “terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.” Pengaruh perlakuan adalah sebagai berikut:

Gambar. 3.1

Desain penelitian

Kelompok Pre-test Treatment Post-test

E YΌ XІ YΌ

K Y΍ XЇ Y΍

Gambar. 3.2 Keterangan

E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol

YΌ : Pre-test untuk kelompok eksperimen Y΍ : Pre-test untuk kelompok kontrol

X : Treatment (perlakuan) dengan metode pendekatan taktis XЇ : Treatment (perlakuan) metode teknis

YΌ : Post-test untuk kelompok eksperimen Y΍ : Post-test untuk kelompok kontrol

Pada penelitian ini langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Melakukan tes awal

3. Melakukan latihan teknik dasar passing, dribbling, dan stooping sepakbola dengan menggunakan metode latihan terpusat dan metode latihan acak.


(29)

36

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Melakukan tes akhir

5. Pengolahan data 6. Analisis data

7. Menetapkan kesimpulan.

Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang disusun terangkum seperti:

populasi

Sampel

KESIMPULAN Tes Awal

KELOMPOK KONTROL, Model Teknis

KELOMPOK EKSPERIMEN Model Pendekatan Taktis

TES AHIR

ANALISIS


(30)

37

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian Sumber: Dokumentasi Pribadi D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Suatu konsep mengenai variabel yang sama dapat saja memiliki definisi operasional yang lebih dari satu dan berbeda-beda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, suatu definisi operasional haruslah memiliki sebuah keunikan. Menurut Nazir (2005) Definisi operasional adalah “suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”Kemudian definisi operasional juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam memahami permasalahan, perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada dalam variabel penelitian, antara lain :

a. Metode pendekatan taktis

Pendekatan taktis menurut Subroto (2000, hlm.5) adalah “Pembelajaran keterampilan teknik tidak diajarkan secara khusus dalam bagian-bagian teknik yang terpisah, namun sekaligus didalam suasana bermain yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya”.Pendekatan taktis mendorong siswa untuk memecahkan masalah taktik dalam permainan, dengan pendekatan tersebut siswa diduga semakin memahami kaitan antara teknik dan taktik permainan yang sebenarnya. Pendekatan ini menekankan bagaimana membelajarkan konsep bermain sekaligus juga mengembangkan keterampilan tekniknya.

Melalui pendekatan ini, diharapkan adanya peningkatan motivasi dan minat peserta didik untuk belajar. Pendekatan taktis memberikan suatu alternatif yang memberikan kepada peserta didik untuk mempelajari keterampilan teknik dalam situasi bermain, seperti yang dikemukakan Tarigan (2001, hlm. 13):


(31)

38

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan taktik dalam pembelajaran berlangsung secara alamiah dan disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan siswa.Selain itu melalui pendekatan taktis, siswa dan guru termotivasi untuk melakukan pembelajaran secara aktif, karena siswa mengetahui dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dan aktifitas yang dilakukan cukup menarik.

Sedangkan Subroto (2000, hlm. 4), menjelaskan bahwa: “Pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan”. Lebih lanjut Hoedaya (2001, hlm. 17), menjelaskan bahwa sasaran dari pengajaran melalui pendekatan taktis adalah: “Meningkatkan tampilan siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan keterampilan teknik dasar ke dalam bentuk permainan yang sebenarnya”. Yang dimaksud kesadaran taktis untuk mengindentifikasi masalah -masalah taktik yang muncul selama permainan berlangsung serta memilih jawaban yang tepat untuk memecahkannya. Ini membuktikan bahwa unsur-unsur teknik saling berkaitan.

Pendekatan taktis banyak memberikan manfaat terutama bagi guru sebagai pengajaran. Sementara Subroto (2002, hlm. 3) menjelaskan mengenai tujuan mengajar dengan pendekatan taktis bagi pesrta didik sebagai berikut:

1. Penguasaan kemampuan bermain melalui keterkaitan antara taktik permainan dengan perkembangan keterampilan

2. Memberikan kesenangan dalam beraktivitas

3. Memecahkan maslah-masalah dan membuat keputusan selama bermain. Pendekatan taktis bermain membantu pemikiran guru untuk menguji kembali pandangan filosofi mereka pada pendidikan bermain. Model mengajar ini memungkinkan peserta didik untuk menyadari keterkaitan antara bermain dan peningkatan penampilan bermain mereka. Subroto (2002, hlm. 4)menjelaskan bahwa “pendekatan bermain menekankan pada bermain dan penempatan belajar keterampilan teknik dalam konteks bermain serta


(32)

39

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan siswa untuk melihat relevansi keterampilan teknik pada situasi bermain yang sebenarnya.

b. Permainan sepakbola

Permainan sepakbola mengandalkan teknik dari para pemainnya, maka dari itu keterampilan teknik dasar bagi seorang pemain adalah penting. Karena sangat berkaitan dengan tujuan permainan sepakbola. Teknik dasar permainan sepakbola nantinya akan menunjang terhadap kerjasama tim yang baik, sehingga permainan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan peluang kemenangan pun menjadi lebih besar. Mengenai dasar permainan sepakbola Sukatamsi (1992, hlm. 19), menjelaskan bahwa “teknik dasar sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau melakukan suatu gerakan yang tidak terlepas sama sekali dari permainan sepakbola”.

1) Teknik Mengoper (Passing)

Dari beberapa macam teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola adalah teknik menendang atau mengoper bola. Teknik menendang bola atau mengoper bola dapat dilakukan dengan beberapa bagian kaki, seperti yang diungkapkan Sucipto, dkk (2000, hlm. 17-21), yaitu:

a. Menendang dengan kaki bagian dalam (inside of the foot) b. Menendang dengan kaki bagian luar (out side)

c. Menendang dengan punggung kaki (instep)

d. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep)

Beberapa teknik tendangan bola yang dijelaskan di atas dapat digunakan sesuai dengan keadaan dan kegunaannya dalam permainan sepakbola, seperti mengoper bola, menendang ke gawang, menyapu bola, dan tendangan khusus seperti tendangan sudut , tendangan gawang, dan tendangan-tendangan hukuman.

2) Menghentikan Bola (Stopping)

Sucipto (2000, hlm. 22) menjelaskan mengenai menghentikan bola sebagai berikut:


(33)

40

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk dalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing.

Dilihat dan perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki dan telapak kaki.

3) Menggiring bola (Dribling)

Sucipto, dkk, (2000, hlm. 28) mengemukakan “Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan”. Oleh karena itu bagian kaki yang digunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola.

Dribbling dapat diartikan sebagai suatu teknik penguasaan bola. Hal itu dikatakan oleh Soedjono (1985, hlm.143) “menggiring bola adalah membawa bola dengan kaki untuk melewati lawan”. Dari batasan yang diberikan oleh para ahli di atas tidak menunjukkan adanya perbedaan pengertian, sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa dribbling atau menggiring bola adalah suatu kemampuan menguasai bola dengan kaki oleh pemain sambil lari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan lawan.

Kegunaan kemampuan menggiring bola sangat besar untuk membantu penyerangan untuk menembus pertahanan lawan. Dribbling berguna untuk mengontrol bola dan menguasainya sampai seorang rekan satu tim bebas dan memberikannya dalam posisi yang lebih. Sedangkan menurut Kosasih (1985, hlm. 56), tujuan menggiring bola adalah:

1. Melewati lawan

2. Menerobos benteng pertahanan lawan

3. Mempermudah rekan kesebelasan atau diri sendiri untuk membuat serangan atau mengukur strategi


(34)

41

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Menurut Arikunto (2002, hlm. 126) menjelaskan, bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode.” Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan tes, sebagaimana yang dijelaskan olah Nurhasan (2007, hlm. 3) bahwa tes adalah “Suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa.”

Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Tes yang pertama dilakukan adalah tes kemampuan passing dan stoping yang akan diberikan peneliti pada testee. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Tujuan tes : Mengukur gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola. 2. Alat yang digunakan :

a. Bola 2 buah b. Stop watch

c. Bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3m x 60 cm sebanyak 2 buah) d. Kapur.

3. Petunjuk Pelaksanaan:

a. Testee berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak ataupun sebaliknya.

b. Pada aba-aba “Ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran/papan dan menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak yang akan menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan pertama.


(35)

42

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Apabila gagal ke luar dari daerah sepak, maka testee menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.

4. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :

a. Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menyepak bola b. Hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki.

5. Cara menskor :

Jumlah menyepak dan menangkis bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.

Untuk lebih jelasnya format penilaian passing-stoping penulis tampilkan ke dalam bentuk gambar sebagai berikut.

60 cm

4 m

4 m

3 m

Gambar 3.3


(36)

43

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain pemberian tes awal stop-passing yaitu untuk mengukur hasil belajar dalam aspek psikomotor, siswa juga harus diperhatikan proses belajar dari aspek yang lainnya seperti aspek kognitif dan afektif. Untuk melihat perkembangan hasil belajar dari aspek kognitif dan afektif harus dilakukan pengamatan langsung oleh penulis dengan melakukan observasi saat pemberian materi. Baik itu untuk + kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Tes yang kedua dilakukan adalah tes menggiring bola (dribbling). Adapun tata cara pelaksanaan tes menggiring bola ( dribbling )adalah sebagai berikut :

1. Tujuan untuk mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam menggiring bola.

2. Alat/Perlengkapan yang digunakan adalah bola, stopwatch, enam buah rintangan (patok/tongkat), tiang bendera, kapur, dan alat tulis.

3. Petunjuk pelaksanaan tes yaitu sebagai berikut :

Pada aba-aba siap naracoba berdiri di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya.

Ketika ada peluit star naracoba mulai melakukan dribbling dengan melewati lintasan pada beberapa patok dengan mengikuti arah/tanda panah lintasan.

Apabila melakukan kesalahan naracoba haru scepat memperbaikinya atau mengejar bola kembali kelintasan tes tanpa menyentuh bola dengan anggota badan lainnya selain kaki.

Melakukan dribel bola dengan kaki yang saling bergantian antara kanan dan kiri atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola. Gerakan menggiring dinyatakan salah apabila naracoba menggiring di luar lintasan tes yang telah di buat, menggiring hanya dengan satu kaki, dan menggunakan anggota badan lain selain kaki ketika menggiring bola.

4. Skor adalah waktu yang di tempuh oleh naracoba dalam menggiring bola dari mulai peluit star sampai garis finish.


(37)

44

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram tes di bawah ini :

F. Pelaksanaan Penelitian a. Tes awal

Pelaksanaan tes awal dilaksanakan dilapangan sepakbola SMK ANGKASA Bandung. Alat tes yang digunakan dalam pengambilan data akhir adalah Tes Passing-Stopping, Tes Menggiring Bola (dribbling),. Sebelum tes terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang ketentuan pelaksanaan tes. Adapun pelaksanaan tes tersebut adalah sebagai berikut :

a. Para pemain melakukan pemanasan.

b. Pemain dipanggil satu persatu dari nomor 1 sampai 20.

c. Tes pertama adalah Tes Passing-Stopping, setelah semua siswa selesai melakukan baru pindah ke tes berikutnya Tes Menggiring Bola (dribbling),. d. Pemain berusaha melakukan tes dengan sebaik-baiknya.

b. Pelaksanaan Latihan

Pelaksanaan latihan yang akan diberikan dalam penelitian ini untuk memperoleh data, penulis merencanakan tahap-tahap latihan yang akan diberikan kepada kedua kelompok. Lama latihan untuk eksperimen ini adalah satu setengah bulan atau lebih, hal ini dikemukakan oleh Harsono (1988, hlm. 154) yang

Finis Star 5 M

5 M


(38)

45

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan bahwa: “Latihan kondisi fisik per-season yang intensif selama 6-10 minggu”. Selanjutnya Harsono (1988, hlm. 194) menyatakan juga bahwa: “Sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu hari untuk istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”.

Latihan yang akan dilakukan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan pendinginan. Berikut ini uraian dari ketiga bagian latihan.

c. Pemanasan

Latihan pemanasan sangat diperlukan untuk dapat berlatih dengan aman dan mencegah terjadinya cedera. Menurut Karpovich yang dikutip oleh Harsono (1988), “Pemanasan tidak akan meningkatkan prestasi seorang atlet, tetapi menurutnya pemanasan hanya dibutuhkan untuk menghindari dari cedera-cedera otot dan sendi pada waktu melakukan aktifitas olahraga berat”. Latihan pemanasan dimulai dari peregangan statis, latihan kardio dan peregangan dinamis. Sesuai dengan pendapat Rai (2006, hlm. 85) “Sebelum melakukan latihan beban lakukan latihan kardio misalnya dengan sepeda, joging, tredmill dan lain-lain dengan intensitas yang rendah dengan melakukan sekitar 5-10 menit”. Kedua kelompok melakukan pemanasan yang sama.

d. Latihan Inti

Sebelum melakukan latihan inti anak diberikan penjelasan mengenai rencana latihan yang akan diberikan. Penyampaian materi latihan sesuai dengan program latihan yang diterapkan, latihan yang harus dilakukan masing-masing kelompok dijelaskan lagi. Setelah anak siap melaksanakan latihan, maka latihan inti pun dimulai. Dengan penerapan metode yang berbeda yaitu kelompok A menggunakan metode latihan terpusat dan kelompok B menggunakan metode latihan acak. Pelaksanaan latihan teknik dasar ini dilakukan di lapangan sepakbola.


(39)

46

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tiap-tiap kelompok melakukan latihan teknik dasar dengan metode latihan terpusat dan acak seperti contoh di bawah ini. Pelaksanaan metode latihan terpusat:

a. Set I passing dengan 10 kali repetisi, dengan intensitas 100%, istirahat 3-5 menit

b. Set II dribbling dengan 10 kali repetisi, dengan intensitas 100%, istirahat 3-5 menit

c. Set III stooping dengan 10 kali repetisi, dengan intensitas 100%, istirahat 3-5 menit Pelaksanaan metode latihan acak:

d. Latihan passing, dribbling, dan stooping dengan 30 kali repetisi dilakukan Secara bergantian sebanyak 3 set, dengan intensitas 100%, istirahat 3-5 menit/set. Dalam latihan inti secara garis besar para sampel eksperimen diberikan latihan passing, dribbling, dan stooping secara terpusat dan acak. Untuk penentuan repetisinya didasarkan pada hasil analisis pertandingan sepakbola juga mengacu pada data tes awal.

e. Pendinginan

Setelah melakukan latihan inti, teste diinstruksikan untuk melakukan latihan pendinginan dan peregangan pasif yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit pada otot setelah melakukan latihan, terutama pada otot yang dominan saat melakukan latihan. Kedua kelompok melakukan pendinginan dan peregangan yang sama.

f. Tes akhir

Setelah melakukan progragm latihan selama 14 kali pertemuan, maka tes akhir dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari latihan yang diberikan. Tes akhir dilaksanakan dilapangan sepakbola SMK ANGKASA Bandung. Alat tes yang digunakan dalam pengambilan data akhir sama dengan yang digunakan pada tes awal yaitu, tes Passing-Stopping, tes Menggiring Bola (Dribbling),


(40)

47

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan tes yang dilakukan sesuai dengan yang dijelaskan pada instrumen penelitian.

G. Teknik Pengupulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah berupa ekskperimen yang terdiri dari tes awal, pelaksanaan proses pembelajaran sepakbola dan diakhiri dengan melakukan tes akhir.

a. Pelaksanaan tes awal dan tes akhir

Pelaksanaan tes awal pada hari Selasa tanggal 15 juli 2014 pukul 14.00-16.00 WIB, bertempat di lapangan Sepakbola SMK ANGKASA Bandung,. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui keterampilan siswa dalam permainan sepakbola, yaitu keterampilan passing, stoping, dan dribbling pada kelompok sampel sebelum diberikan pembelajaran. Sebelum melakukan tes, sampel diberikan penjelasan bahkan diberikan contoh terlebih dahulu agar siswa mengetahui tentang cara melakukan passing, stoping, dan dribbling dengan benar serta mengetahui tata cara melakukan tes awal passing, stoping, dan dribbling.

Pelaksanaan pembelajaran dimulai pada pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB sesuai dengan jadwal kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung selama enam minggu dengan jumlah pertemuan sebanyak 14 kali pertemuan. Dalam satu minggu terdapat 3 kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Jumlah pertemuan latihan 3 kali seminggu ini telah diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 194) yang mengemukakan bahwa “...latihan sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu misalnya Senin, Rabu, Jum’at, dan diselingi dengan satu hari istirahat”.

Setelah pembelajaran dilakukan selama 10 pertemuan, maka dilakukan tes akhir yang pelaksanaannya diadakan pada tanggal 15 Agustus 2014. Pelaksanaan tes akhir dilakukan pada jam 14.00-16.00 WIB seperti pada saat melakukan tes awal. Tujuan tes akhir adalah untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda dalam melakukan passing, stoping, dan dribbling dalam permainan sepakbola.


(41)

48

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Satu pihak untuk melakukan uji tersebut, terlebih dahulu mencari persyaratan uji yaitu:

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Sujana (2002, hlm. 67) sebagai berikut:

:

: Skor rata-rata yang dicari : Jumlah skor yang di dapat : Jumlah responden

2. Simpangan Baku

Langkah-langkah penghitungan dengan rumus :

S =

Keterangan :

S : Simpangan baku yang dicari

: Jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan : Jumlah sampel dikurangi satu

3. Pengujian Homogenitas

Rumus yang digunakan untuk menghitung homoginetas menurut Sudjana ( 2002, hlm. 250 ) adalah sebagai berikut :

F =

- Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Tolak hipotesis ( ho ) jika F > Fα, dalam hal lain Ho diterima. - Batas krittis penolakan dan penerimaan hipotesis :


(42)

49

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dk pembilang = n-1 = 10-1=9

dk penyebut = n-1 = 10-1=9 Dengan α = 0,05.

4. Uji Normalitas Data

Data Normalitas digunakan melalui pendekatan uji lillifors ( LO ). Langkah-langkah pengujian normalitas dengan pendekatan uji lilifors adalah sebagai berikut :

a. Menyusun data hasil pengamaatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar ( Xi ). b. Tentukan rata-rata ( mean ) dan simpangan baku.

1. Nilai Rata-rata ( Mean )

2. Simpangan baku ( S )

S =

c. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z skor yaitu :

Z =

d. Untuk tiap baku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negative, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi Z pada tabel.

e. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.


(43)

50

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Apabila harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.

h. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji lilifors, maka tentukan nilai L.

i. Bandingkan nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria :

- Terima Ho jika Lo < Lα = Normal - Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal

5. Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah pengujiannya menggunakan uji t dengan rumus:

X1 - X2 t =

S √ 1/n1 + 1/n2

(n1 – 1)S21 + (n2 – 1)S22 S =

n1 + n2 – 2

Kriteria pengujiannya adalah :diterima hipotesis H, jika t < t 1-α, dimana t1-α di dapat dari daftar distribusi dengan dk _ (n1+n2-2) dan peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainnya di tolak.

Keterangan :

S2 = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 S12 = Varians tes awal

Xi = Skor rata-rata tes awal X2 = Skor rata-rata tesakhir S22 = Varians tes akhir

Dengan kriteria pengujian adalah tolak hipotesis, jika t > α. Untuk harga lainnya Ho diterima, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,95 dan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2).


(44)

51

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama Sekolah : SMK ANGKASA BANDUNG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Materi : Permainan dan Olahraga

Sub : Permainan Olahraga Bola Besar (Sepakbola) Kelas/Semester : X / 1

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Standar Kompetensi :

Mempraktikkan berbagai keterampilan dasar permainan olahraga, serta nilai-nilai yang terkandungdidalamnya.

Kompetensi Dasar :

Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga beregu bola besar serta nilaikerjasama, kejujuran, kerja keras, dan percaya diri.

Indikator : 1. Kognitif

Cara melakukan passing. Cara melakukan stoping. Cara melakukan dribbling. 2. Psikomotor

Melakukan passing. Melakukan stoping. Melakukan dribbling. 3. Afektif

Bekerjasama dengan teman dalam mencetak skor (gol). Disiplin menjaga gawang dan pergerakan lawan.

Menghargai kemampuan teman dan lawan dalam permainan sepakbola. A. Tujuan Pembelajaran :

1. Kognitif


(45)

52

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siswa dapat menjelaskan cara melakukan stoping. Siswa dapat menjelaskan cara melakukan dribbling. 2. Psikomotor

Siswa dapat melakukan passing. Siswa dapat melakukan stoping. Siswa dapat melakukan dribbling. 3. Afektif

Siswa dapat bekerjasama dengan teman dalam mencetak skor (gol). Siswa dapat disiplin menjaga gawang dan pergerakan lawan.

Siswa dapat menghargai kemampuan teman dan lawan dalam permainan sepak bola.

B. Materi Pembelajaran

Materi pembelajarannya adalah passing, stoping, dan dribbling

1. Passing yang baik dimulai ketika tim sedang menguasai bola menciptakan ruang di antara lawan dengan bergerak dan membuka ruang di sekeliling pemain. Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih secara berulang-ulang sehingga pemain yang melakukan passing mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Kebanyakan passing dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian itulah terdapat permukaan yang lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga memberikan kontrol bola yang lebih baik. 2. Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan

sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya untuk mengatur teempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk


(46)

53

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki.

3. Dribbling adalah menendang putus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang di pergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Pemain yang terkenal oleh karena oleh karena kemampuan menggiring bola yang baik, seperti Diego Armando Maradona dari Argentina.

C. Metode Pembelajaran Pendekatan Taktis

D. Kegiatan Pembelajaran

Untuk lebih jelasnya program kegiatan pembelajaran dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-14 dapat dilihat dari tabel 3. 1.

E. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat Pembelajaran :

Peluit. Bola sepak.

Lapangan sepakbola. Cones.

2. Sumber Pembelajaran :

Sucipto. dkk. (2000). Sepakbola: Depdiknas

Hendrayana, Yudi (2012). Perencanaan Pengajaran: Redpoint F. Evaluasi

Untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang proses pembelajaran yang dilakukan dan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Serta untuk merangkum atau menata kembali bahan yang telah diajarkan atau yang telah dikuasai oleh siswa..


(47)

54

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Bentuk : Tes awal (pretest) dan tes akhir (postest)

2. Alat Ukur : Tes keterampilan passing-stoping dan dribbling

H. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun prosedur analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah (Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 298) yang lebih didahulukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji liliefors Sudjana (1992, hlm. 249) dan uji homogenitas menggunakan uji homogenitas Barlett (Somantri dan Muhidin, 2006, hlm. 295).


(48)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dikemukan pada Bab IV, tentang Pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil penguasaan bola dalam permainan sepakbola, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendekatan Taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil keterampilan passing, stopping, dan dribbling dalam pembelajaran sepakbola.

Saran

1. Untuk meningkatkan kemampuan passing, stopping, dan dribbling siswa, seyogianya guru penjas menerapkan pendekatan taktis dalam permainan sepakbola.

2. Untuk meningkatkan kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, dan kawan, serta untuk meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih baik tentang materi passing, stopping, dan dribbling dalam permainan sepakbola, seyogianya guru penjas menerapkan pendekatan Taktis dalam pembelajaran.


(49)

69

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizki Press.

Arikunto (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rienika Cipta. _ _ _ _ _ _ _. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rienika Cipta.

Harsono, (1988), Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching, CV Tanbak Kusuma, Jakarta.

Hoedaya, Danu.(2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Sepakbola. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas

Nurhasan.H.(2007). Modul Tes dan Pengukuran Kolahragaan. Bandung: FPOK UPI

Juliantine, dkk. (2013). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, T. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Joyce, B and Weil. (2009). Model-Model Pengajaran (Edisi Delapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kosasih, Engkos (1985) Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta. CV Akademika Pressindo.

Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Dirjen Olahraga Depdiknas, Jakarta


(50)

70

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdiknas

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Lutan, Rusli, (2007). Modul Evaluasi Pendidikan Jasmani.FPOK UPI Bandung Nurhasan. 2002. Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata

Kuliah Statistik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK. Sucipto. Dkk.(2000). Sepak bola. Jakarta : Depdiknas

Sucipto, dkk. (2004). Pembelajaran Sepakbola. Direktorat TK Dan SD, Dirjen Dikdasmen, Depdiknas

Sudjana, (2002): Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Subroto, Toto (2000). Pembelajaran Keterampilan Dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar: Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.

Sukintaka, (1983).Permainan danMetodik. Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukatamsi,(1992:19).http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=dasar+permainan+sepakbola+menurut+sukatamsi+1992:19&oq=da sar+permainan+sepakBola.

Sukatamsi, (2001).Permainan Besar SepakBola. Jakarta: PusatPenerbitan

Sugiyono (2011:224) menjelaskan bahwa “hipotesis

Subroto, Toto, (2001). Pembelajaran Keterampilan Dan Konsep Olahraga di Sekolah dasar. Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas.

Soedjono. (1985). Sepakbola Taktik Dan Kerjasama. Yogyakarta: PT Penerbit Kedaulatan Rakyat.


(51)

71

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono, (2011).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D: Bandung. ALFABETA.

Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendekatan (Pendekatan, Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D). Bandung. ALFABETA.

Subroto, T. dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Subroto, T. (2001). Pembelajaran Keterampilan Dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta: Depdiknas,Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Subroto, Toto. (2002). Pendekatan Keterampilan Konsep Olahraga Sekolah Dasar; Sebuah Pendekatan Permainan Taktis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukatamsi, (2001). Permainan Besar Sepakbola. Jakarta: Pusar Penerbit.

Tarigan, Beltasar. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Uno, Hamzah. B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. B. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. : Bandung. UPI

.


(52)

72

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jasmani. Pendidikan . Tujuan dan Fungsi pendidikan Jasmani. (2012).

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/07/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-jasmani.html. Diakses tanggal 20 Desember 2013.


(1)

54

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bentuk : Tes awal (pretest) dan tes akhir (postest)

2. Alat Ukur : Tes keterampilan passing-stoping dan dribbling

H. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun prosedur analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah (Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 298) yang lebih didahulukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji liliefors Sudjana (1992, hlm. 249) dan uji homogenitas menggunakan uji homogenitas


(2)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dikemukan pada Bab IV, tentang Pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil penguasaan bola dalam permainan sepakbola, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendekatan Taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil keterampilan passing, stopping, dan dribbling dalam pembelajaran sepakbola.

Saran

1. Untuk meningkatkan kemampuan passing, stopping, dan dribbling siswa, seyogianya guru penjas menerapkan pendekatan taktis dalam permainan sepakbola.

2. Untuk meningkatkan kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, dan kawan, serta untuk meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih baik tentang materi passing, stopping, dan dribbling dalam permainan sepakbola, seyogianya guru penjas menerapkan pendekatan Taktis dalam pembelajaran.


(3)

69

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizki Press.

Arikunto (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rienika Cipta.

_ _ _ _ _ _ _. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rienika Cipta.

Harsono, (1988), Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching, CV Tanbak Kusuma, Jakarta.

Hoedaya, Danu.(2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Sepakbola. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas

Nurhasan.H.(2007). Modul Tes dan Pengukuran Kolahragaan. Bandung: FPOK UPI

Juliantine, dkk. (2013). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, T. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Joyce, B and Weil. (2009). Model-Model Pengajaran (Edisi Delapan).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kosasih, Engkos (1985) Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta. CV Akademika Pressindo.

Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Dirjen Olahraga Depdiknas, Jakarta


(4)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdiknas Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Lutan, Rusli, (2007). Modul Evaluasi Pendidikan Jasmani.FPOK UPI Bandung Nurhasan. 2002. Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata

Kuliah Statistik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK. Sucipto. Dkk.(2000). Sepak bola. Jakarta : Depdiknas

Sucipto, dkk. (2004). Pembelajaran Sepakbola. Direktorat TK Dan SD, Dirjen Dikdasmen, Depdiknas

Sudjana, (2002): Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Subroto, Toto (2000). Pembelajaran Keterampilan Dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar: Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.

Sukintaka, (1983).Permainan danMetodik. Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukatamsi,(1992:19).http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=dasar+permainan+sepakbola+menurut+sukatamsi+1992:19&oq=da sar+permainan+sepakBola.

Sukatamsi, (2001).Permainan Besar SepakBola. Jakarta: PusatPenerbitan

Sugiyono (2011:224) menjelaskan bahwa “hipotesis

Subroto, Toto, (2001). Pembelajaran Keterampilan Dan Konsep Olahraga di Sekolah dasar. Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas.

Soedjono. (1985). Sepakbola Taktik Dan Kerjasama. Yogyakarta: PT Penerbit Kedaulatan Rakyat.


(5)

71

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono, (2011).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D: Bandung. ALFABETA.

Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendekatan (Pendekatan,

Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D). Bandung. ALFABETA.

Subroto, T. dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Subroto, T. (2001). Pembelajaran Keterampilan Dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta: Depdiknas,Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Subroto, Toto. (2002). Pendekatan Keterampilan Konsep Olahraga Sekolah Dasar; Sebuah Pendekatan Permainan Taktis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukatamsi, (2001). Permainan Besar Sepakbola. Jakarta: Pusar Penerbit.

Tarigan, Beltasar. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Uno, Hamzah. B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. B. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. : Bandung. UPI

.


(6)

Suhud, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKSIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jasmani. Pendidikan . Tujuan dan Fungsi pendidikan Jasmani. (2012). http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/07/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-jasmani.html. Diakses tanggal 20 Desember 2013.