EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE LIHAT BACA TULIS (LIBAT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK :Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu B

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pernyataan …………..………...

Abstrak ………..……….

Kata Pengantar ……….……….. i

Ucapan Terima kasih ………..…………... iii

Daftar Isi ………. vii

Daftar Tabel ……….... ix

Daftar Gambar ………... xii

BAB I. PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang ………. ………. 1

1.2. Rumusan Masalah ………... 7

1.3. Tujuan Penelitian ……….. 8

1.4. Manfaat ………. 9

1.5. Asumsi ………. ………. 9

1.6. Definisi Operasional ……….. 10

1.7. Hipotesis ………. 12

1.8. Metode Penelitian ………... 12

1.9. Lokasi dan Sumber Data ……… 13


(2)

2.1. Perkembangan Kemampuan Membaca dan Menulis Anak Usia Dini 15

2.2. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini ………... 30

2.3. Karakteristik Anak Usia Dini ………. 53

2.4. Pembelajaran Pada Anak Usia Dini ………... 56

2.5. Kemampuan Membaca dan Menulis Al-qur'an Anak Usia Dini …… 61

2.6. Baca Tulis Qur'an Melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT)…….. 69

2.7. Penelitian terdahulu yang relevan ……….. 75

BAB III. METODE PENELITIAN ………... 76

3.1. Metode Penelitian ………... 76

3.2. Subjek dan Tempat Penelitian ……… 77

3.3. Variabel Penelitian ...……… 79

3.4. Prosedur Penelitian ………. 79

3.5. Instrumen Penelitian ………... 80

3.6. Tekhnik Pengumpulan Data ………... 81

3.7. Analisis Data ……….. 83

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 85

4.1. Hasil Penelitian ……….. 85

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 171

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 181


(3)

5.2. Saran ……….. 182

DAFTAR PUSTAKA ………... 183

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………. LAMPIRAN-LAMPIRAN ………..


(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan lembaga pendidikan mengejawantahkan dalam materi yang diajarkan.

Di antara yang diajarkan di Taman Kanak-Kanak adalah Baca Tulis Qur’an. Baca Tulis Qur’an ini merupakan yang selalu diajarkan dari mulai jenjang sekolah dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak ketinggalan ini pun diajarkan pada anak usia dini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran Baca Tulis Qur’an bagi peserta didik, karena Baca Tulis Qur’an merupakan mata pelajaran yang menunjang bagi seluruh mata pelajaran agama Islam. Contohnya ketika mempelajari Aqidah Islam sangat membutuhkan materi Baca Tulis Qur’an, karena dalam materi Aqidah Islam terdapat banyak dalil (Qur’an dan Hadits) yang harus dipahami lebih mendalam.


(5)

Dari realitas tersebut kita dapat membuktikan bahwa Baca Tulis Qur’an merupakan yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami kandungan ayat-ayat Al-qur’an, terlebih dahulu kita harus dapat membacanya dengan baik dan benar, dengan cara mempelajarinya melalui metode Baca Tulis Qur’an yang tepat.

Saat ini kita banyak mengenal metode dalam Baca Tulis Qur’an yang berkembang dan dianggap sesuai dengan daerahnya diantaranya metode iqra’,

Qira’ati, Al-banjari, Al-jabari, Uktub, dan lain sebagainya. Dari hasil pengamatan

penulis mayoritas dari metode-metode yang ada hanya sebatas bagaimana anak mengenal dan paham dalam Baca Tulis Qur’an tanpa memperhatikan aplikasi dari pemahaman tersebut. Dalam proses pembelajarannya pun kurang dapat menarik minat anak untuk belajar, termasuk pembelajaran kepada anak usia dini.

Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya minat membaca. Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti bahwa orang bersangkutan sudah mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun akan berkembang. Tempat yang terbaik untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan kebiasaan membaca adalah dirumah, terutama karena suasana kekeluargaan itu. Waktunya sebaiknya sedini mungkin semasa taman kanak-kanak. Begitupun minat membaca Al-qur’an harus dimulai sedini mungkin, karena Al-qur’an merupakan dasar pijakan hidup bagi ummat manusia yang


(6)

beragama Islam. Minat membaca Al-Qur’an dimulai dari pengenalan huruf-huruf hijaiyah dan dapat membacanya sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

Steinberg (1982: 214-215) mengemukakan bahwa setidaknya ada empat keuntungan mengajar anak membaca dilihat dari segi proses belajar mengajar :

1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak;

2. Situasi akrab dan informal merupakan faktor yang kondusif bagi anak belajar;

3. Anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan, serta dapat diatur; dan

4. Anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat.

Dari ke empat keuntungan tersebut mencakup perkembangan yang sedang terjadi pada anak usia dini yaitu perkembangan fisik, mental dan bahasa anak. Yang perlu diperhatikan ialah metode mengajar anak dan program perlu dicarikan formula yang tepat sesuai dengan perkembangan anak usia dini.

Hakikat dari proses belajar mengajar anak usia dini adalah bermain sambil belajar, melalui bermain anak belajar melakukan koordinasi otot kasar, mengembangkan kreativitasnya yaitu kegiatan yang mengandung kelenturan memanfaatkan imajinasi dan ekspresi diri (Masithoh, 2004: 9-12).

Pada Baca Tulis Qur’an didalamnya terkandung membaca dan menulis, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis. (Anderson, 1960: 43-44). Membaca adalah suatu kemampuan


(7)

untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis melalui suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi

fonetik terhadap ejaan biasa menjadi/menuju membaca lisan (oral reading).

Tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali berhubungan dengan maksud, tujuan, atau intensif kita dalam membaca. :

1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian fakta (reading for

details).

2. Membaca untuk menemukan ide-ide utama (reading main for ideas). 3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita

(reading for sequence or organization).

4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for

inference).

Kemampuan awal membaca diperoleh melalui interaksi social dan melalui pembelajaran formal. Dalam kegiatan membaca cerita yang dilakukan oleh orang tua, tampak baik orang tua maupun anak berpartisipasi dalam kegiatan social. Orang tua menggunakan berbagai tekhnik agar anak memusatkan perhatian, mengajukan pertanyaan, dan mendorong agar anak mencoba membaca. Ada beberapa fase perkembangan membaca anak yaitu :

1. Fase pra membaca (3 – 6 tahun) anak-anak mengenal huruf dan mempelajari perbedaan huruf dan angka.

2. Fase ke-1 (7 - 8 tahun) anak-anak memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata sederhana.


(8)

3. Fase ke-2 anak-anak dapat menganalisis kata-kata yang tidak diketahuinya menggunakan pola tulisan.

4. Fase ke-3 (kelas empat sampai kelas dua SMP) anak dapat memahami bacaan.

5. Fase ke-4 (akhir SMP sampai SMA) anak mampu menyimpulkan dan mengenal maksud penulis dalam bacaan.

6. Fase ke-5 (tingkat perguruan tinggi dan seterusnya) orang dewasa dapat mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dan menanggapi materi bacaan secara kritis.

Sebuah strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca anak sangat diperlukan, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pengajaran membaca yaitu :

1. Pengembangan aspek sosial, kemampuan bekerjasama, percaya diri, kestabilan emosi dan rasa tanggung jawab.

2. Pengembangan fisik, pengaturan gerak motorik.

3. Perkembangan kognitif, membedakan bunyi, huruf, menghubungkan kata dan makna.

Dalam proses pembelajaran baca tulis qur’an mengalami beberapa kendala sehingga anak merasa kurang enjoy dalam belajar, hal ini disebabkan beberapa kendala antara lain :

1. Dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an terutama dalam hal membaca huruf hijaiyah masih bersifat teacher Centered.


(9)

2. Metode yang digunakan dalam penyampaiannya mengenyampingkan aspek psiko motor.

3. Keterlibatan anak dalam proses belajar Baca Tulis Qur’an masih terbatas, hal ini dikarenakan selama ini dalam mempelajari Baca Tulis Qur’an tidak efektif yang mengakibatkan anak bosan dan jenuh.

4. Dalam pembelajarannya hanya dititik beratkan kepada aspek kognitif saja 5. Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru masih bersifat kepada

hasil akhir yang mengenyampingkan proses.

Pada anak usia dini diperlukan sebuah metode yang didalamnya mengandung unsur-unsur dari karakteristik belajar anak usia dini. Piaget mengemukakan bahwa anak yang berada pada tahap pra operasional, berfikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dan objek-objek (Hudoyo, 1988: 46).

Dari kenyataan itu, untuk membantu meningkatkan kemampuan anak dalam membaca Al-qur’an dengan baik dan benar, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas pembelajaran Baca Tulis Qur’an melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode LIBAT ini menggunakan pendekatan anatomi huruf, pendekatan budaya, dan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Metode LIBAT pun menggunakan metode langsung (thari’qat al-muba’syarah; direct method). Dalam praktiknya metode langsung mengharuskan pengajar tidak menyebutkan bentuk-bentuk syakal pada setiap pertemuan melainkan langsung kepada bunyi setiap huruf dengan simbol-simbol yang terletak di atas dan di bawah huruf dengan bentuk-bentuk simbol yang


(10)

melambangkan bunyi-bunyi a,i,u dan seterusnya (Juhaya, 2004: 2). Judul dari penelitian ini adalah Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis Qur’an Melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan awal membaca dan menulis Al-qur’an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ?

2. Adakah perbedaan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an antara kelompok anak yang menggunakan metode LIBAT dengan kelompok anak yang tidak menggunakan metode LIBAT di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ?

3. Seberapa besar efektivitas metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ?


(11)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan pokok penelitian adalah bagaimana efektivitas pembelajaran Baca Tulis Qur’an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an anak.

Secara spesifik, tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kemampuan awal membaca dan menulis Al-qur’an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

2. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an antara kelompok anak yang menggunakan metode LIBAT dengan kelompok anak yang tidak menggunakan metode LIBAT di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

3. Mendeskripsikan efektivitas metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.


(12)

D. Manfaat

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara teoritis bahwa salah satu faktor pendukung dari keberhasilan proses belajar mengajar baca tulis Qur’an adalah penggunaan metode yang tepat, dalam hal ini metode LIBAT (Lihat, Baca dan Tulis)

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis diantaranya :

a. memanfaatkan hasil penelitian mengenai pembelajaran Baca Tulis Qur’an dengan menggunakan metode LIBAT untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an pada anak Taman Kanak-kanak dijadikan sebagai salah satu alternatif pada pembelajaran. b. meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis Qur’an khususnya

kemampuan membaca dan menulis Qur’an pada anak Taman Kanak-kanak.

c. memperbaiki hambatan dan tantangan dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an pada anak.

E. Asumsi

Penelitian ini berdasarkan kepada asumsi-asumsi dasar sebagai berikut.

1. Pada usia dini anak-anak berada pada "masa peka" yaitu suatu masa yang dimana seluruh jiwanya masih mudah untuk dipengaruhi


(13)

perkembangannya. Menurut UU No 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam praktek pembelajaran pada anak usia dini dilakukan bukan hanya sekedar mengajar tetapi untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh (Masithoh, 2007:1-9)

2. Metode LIBAT merupakan salah satu metode dalam pembelajaran Baca Tulis Al-qur’an yang didasarkan pada thariqat al-muba’syarah dengan pendekatan anatomi huruf, budaya dan CBSA (Juhaya, 2004: 4).

F. Definisi Operasional

1. Kemampuan membaca Al-Qur’an

Membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, bagi anak usia dini membaca merupakan usaha mempersiapkan anak memasuki pendidikan dasar. Steinberg (1982) mengungkapkan ada lima prinsip dalam membaca : Pertama, materi bacaan harus terdiri dari kata-kata, frase-frase dan kalimat-kalimat. Kedua, membaca didasarkan pada kemampuan memahami bahasa lisan, bukan pada kemampuan berbicara. Ketiga, Membaca bukan mengajarkan aspek-aspek kebahasaan melainkan menemukan makna dalam tulisan. Keempat, membaca tidak harus bergantung pada pengajaran menulis.


(14)

Dengan kelima prinsip diatas, program yang harus disusun dalam pembelajaran terdiri dari empat fase, yaitu : Pertama, fase pembiasaan kata,

Kedua, fase pengenalan kata. Ketiga, fase pengenalan frase dan kalimat. Keempat,

fase pemahaman teks.

Dalam hal kemampuan membaca Al-qur’an perlu memperhatikan fase-fase seperti di atas, anak dikatakan mampu membaca Al-qur’an ketika anak mengenal dengan baik huruf hijaiyah dari mulai bentuk sampai kepada cara menyambung huruf tersebut. Setelah mampu mengenal dan paham terhadap huruf hijaiyah maka anak dapat membaca dengan baik ayat per ayat dalam al-qur’an sesuai dengan kaidah tajwid yang baik dan benar. Dengan kata lain bahwa anak dikatakan mampu membaca al-qur’an dengan baik ketika anak tersebut dapat melafalkan ayat-ayat al-qur’an sesuai dengan makharijul huruf serta tajwid dengan baik.

2. Kemampuan menulis Al-Qur’an

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami sesorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan grafik tadi (Lado dalam Tarigan, 1983:21). Menulis bukan sekedar menggambar huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf tersebut.


(15)

3. Metode LIBAT

Metode LIBAT adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an yang berlandaskan kepada thariqat al-muba’syarah dengan pendekatan anatomi huruf, budaya dan CBSA (Juhaya, 2004:4).

Pendekatan anatomi huruf adalah dengan memperlihatkan bentuk-bentuk huruf yang saling berkaitan. Kemampuan dan ketidak mampuan menulis huruf tertentu akan mengakibatkan kemampuan dan ketidakmampuan menuliskan huruf-huruf lainnya. Pendekatan budaya adalah yang mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan latar belakang budaya anak. Penggunaan pendekatan budaya dimaksudkan agar metode LIBAT ini, baik dalam pengenalan huruf-huruf atau alfabet arab, maupun pendekatan CBSA dapat disesuaikan dengan budaya anak.

G. Hipotesis

Supaya penelitian ini lebih terarah, perlu dirumuskan sebuah hipotesi awal sebagai berikut.

Pembelajaran baca tulis Qur’an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an anak usia Taman Kanak-Kanak.

H. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen kuasi dipandang relevan


(16)

digunakan dalam penelitian ini karena memiliki beberapa ciri : Pertama, terpusat pada pemecahan masalah yang aktual, Kedua, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Selain itu eksperimen kuasi banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjeknya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif (Syamsudin & Damaianti, 2006: 23).

Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dilakukan pada kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Al-qur’an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT). Sedangkan kelompok kontrol dilakukan pada anak kelompok B2 pada sekolah yang sama untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Qur’an secara konvensional. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi tes awal dan tes akhir berupa tes membaca dan menulis Al-qur’an. Kedua hasil tersebut dianalisis dan selanjutnya dapat ditentukan kesimpulan dari masing-masing kelompok.

I. Lokasi dan Sumber Data

Lokasi dan sumber data yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah TKIT Bina Insan Kamil yang terletak di Jl. Dewi Sartika Kp. Jamban Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dan sumber data terkait dengan judul ini didasarkan pada; Pertama, TKIT Bina Insan Kamil

Consent terhadap pembelajaran Al-Qur'an terhadap anak, terbukti dengan


(17)

Bina Insan Kamil sesuai dengan visi misinya yaitu membangun manusia yang sempurna yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Ketiga, TKIT Bina Insan Kamil menjadikan materi al-Qur'an sebagai salah satu materi untuk mencapai visi tersebut.

Sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan guru serta kemampuan membaca dan menulis al-qur’an anak kelompok B Taman pada Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi yang berjumlah 50 orang, yang terdiri dari kelompok B1 berjumlah 25 orang dan kelompok B2 berjumlah 25 orang.


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain “Control Group Pretest-Postest Design”, yaitu satu kelompok subyek sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang kedua sebagai kelompok kontrol (Tabel 3.1). Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran dengan metode LIBAT, sedangkan kelompok kedua dengan pembelajaran konvensional.

Tabel 3.1.

Model penelitian “Control Group Pretest-Postest Design”

Kelas Pretest Perlakuan Postest

E O1 X O2

K O3 O4

Keterangan:

O = Pretest dan postest pada kelas kontrol dan eksperimen

X = Perlakukan (treatment) pembelajaran baca tulis Qur’an dengan metode LIBAT pada kelas eksperimen

E = Kelompok Eksperimen K = Kelompok Kontrol

Dengan membandingkan hasil observasi antara postest dengan pretest, maka akan diketahui seberapa besar perubahannya sebagai indikator keefektifan perlakuan (Arikunto, 1988: 86).


(19)

B. Subjek dan Tempat Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B pada Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi. Dari kelompok tersebut ditentukan sebagai kelas eksperimen adalah Kelompok B1 dan kelompok B2 sebagai kelas konvensional dengan jumlah siswa masing-masing 25 orang. Penentuan subjek ditentukan sebanyak satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas untuk kelas kontrol.

Lokasi penelitian berada di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Secara geografis lokasi tersebut terletak di kampung Jamban RT. 01 RW. 15 Kelurahan Palabuhanratu Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. TKIT Bina Insan Kamil menempati areal seluas 460 meter persegi dengan status tanah milik yayasan.

Taman Kanak-kanak Bina Insan Kamil didirikan pada Tahun 2001 dengan dengan mengantongi izin operasional dari Departemen Agama Kantor Kabupaten Sukabumi Nomor : Mi.12/V/PP.00.4/2473/2001 tanggal 16 Juni 2001.

Pada tahun pertama pendirian dengan jumlah siswa pada waktu kelompok A berjumlah 11 siswa dan kelompok B berjumlah 10 siswa. Pada tahun kedua kelompok A 17 berjumlah siswa dan kelompok B berjumlah 21 siswa. Seiring dengan perkembangan TKIT Bina Insan Kamil pada Tahun Pelajaran 2008–2009 memiliki siswa sebanyak 90 orang dibagi tiga rombongan belajar (rombel) yaitu kelompok A berjumlah 25 siswa, sedangkan untuk kelompok B1 dan B2 berjumlah 65 siswa.


(20)

Sejak berdirinya TKIT Bina Insan Kamil posisi kepala sekolah belum ada perubahan, kecuali tenaga pengajar ketika TK tersebut didirikan hanya memiliki dua tenaga pengajar termasuk kepala sekolah. Saat ini tenaga pengajar di TKIT Bina Insan Kamil berjumlah delapan orang dan dua orang tenaga tata usaha. Berdasarkan latar belakang pendidikannya, terdapat tiga orang guru berlatar belakang sarjana, Diploma dua (D2) PGTK berjumlah lima orang dan SMA berjumlah tiga orang dengan masa tugas antara 1 – 5 tahun (Tabel 3.1).

Tabel 3.2.

Daftar tenaga kependidikan TKIT Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi

NO N A M A PENDIDIKAN MULAI

TUGAS JABATAN

1 Ria Widia, S.Ag. S-1 Akta IV 2001 Kepsek + Guru

2 Drs. Dindin Rahmat H. S-1 Akta IV 2001 Kaur TU + Guru

3 Rinrin Siti, A.Ma. D-2 PGTK 2005 Guru Kelas

4 Ristinawati, A.Ma. D-2 PGTK 2005 Guru Kelas

5 Irmawati SLTA 2001 Guru Kelas

6 Rani Bayu G, S.E. S-1 Akta IV 2007 Guru Kelas

7 Tia Fetia Hidayatin SLTA 2007 Guru Kelas

8 Tin Kartini, A.Ma. D-2 PGTK 2008 Guru Kelas

9 Windi Pertiwi SLTA 2008 Tata Usaha

10 Nita Rahman, A.Ma. D-2 PGTK 2009 Guru Kelas

Sumber: TKIT Bina Insan Kamil (2009)

Pada tahun 2008 TKIT Bina Insan Kamil bestatus terakreditasi dengan nilai "A" sesuai dengan SK dari Badan Akreditasi Sekolah Nomor : 02.UU/441/BAP-SM/XI/2008 tanggal 25 Nopember 2008. Dengan status barunya TKIT Bina Insan Kamil berbenah diri guna mencapai visi misi yang sudah digariskan yaitu : "Menjadi Sekolah Islam Unggulan dan Menjadi Bagian dari Pembangunan Peradaban Umat Islam", visi tersebut diaplikasikan dalam sebuah misi yang diemban yaitu : Pertama, Membentuk Siswa Menjadi Insan yang


(21)

Cerdas, Mandiri, Handal, Berakhlak Mulia dan Mampu Beradaptasi dengan Kemajuan Tekhnologi. Kedua, Membangun Sistem Pendidikan yang Komprehensif, Seimbang, Proporsional, dan Membangun Sistem Keteladanan dalam Pendidikan.

Pertimbangan empiris dalam pemilihan lokus di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi karena tempat penelitian tersebut dekat dengan tempat tinggal peneliti. Adapun pertimbangan lainnya karena pada sekolah tersebut dibandingkan dengan sekolah yang lain yang ada dilingkungan kecamatan Palabuhanratu sekolah ini yang lebih intens dalam proses pembelajaran Baca Tulis Qur’an.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu Penggunaan metode LIBAT (X) dan variabel terikat yaitu kemampuan membaca (Y1) dan kemampuan menulis (Y2). Dari masing-masing variabel akan dicari efektifitas perkembangan antara penggunaan metode LIBAT terhadap kemampuan membaca Al-qur’an anak dan efektifitas penggunaan metode LIBAT terhadap kemampuan menulis Al-qur’an anak.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. melakukan studi lapangan dengan melakukan observasi dan pengamatan


(22)

2. mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan di lapangan.

3. melakukan studi literatur untuk menyusun dan menetapkan teori mengenai pembelajaran Baca Tulis Qur’an dengan menggunakan metode LIBAT, kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an.

4. menentukan subyek dan sampel penelitian.

5. menyusun perangkat dan pengembangan instrumen penelitian

6. melakukan pengarahan terhadap guru kelompok B tentang penggunaan metode LIBAT dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an.

7. melakukan wawancara terbatas terhadap guru untuk melengkapi data yang telah diperoleh.

8. pemberian tes untuk memperoleh data mengenai kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an dengan menggunakan metode LIBAT.

9. mengolah dan menganalisa data.

10.membuat kesimpulan dari hasil penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (1995: 87) instrumen peneltian merupakan nafas dari penelitian oleh karena itu instrument merupakan sesuatu yang penting dan strategis kedudukannya di dalam keseluruhan kegiatan penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam pengumpulan data yang saling terkait dengan permasalahan penelitian.


(23)

Tabel 3.3.

Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian N

o Variabel Sub Variabel Indikator

Teknik

Pulta Responden No Item

1 Membaca Pengenalan

Huruf

1. Membaca

huruf-huruf hijaiyah Tes Anak 1,2,3

2. Membaca huruf

hijaiyah bersyakal

4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13, 14,15,16,17,

18

3. Membaca huruf

hijaiyah bersyakal tanwin 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27,28,29,30 Pengenalan Kata

4. Membaca huruf

hijaiyah ketika dirangkaikan

31,32,33

5. Membaca ayat

al-qur’an 34,35,36

2 Menulis Menulis

Huruf

1. Menulis

huruf-huruf hijaiyah Tes Anak 1,2,3

2. Menulis huruf

hijaiyah bersyakal

4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13, 14,15,16,17,

18

3. Menulis huruf

hijaiyah bersyakal tanwin 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27,28,29,30 Menulis Kata

4. Menulis huruf

hijaiyah ketika dirangkaikan

31,32,33

5. Menulis ayat

al-qur’an 34,35,36

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi dilakukan pada prapenelitian, dimana peneliti terjun langsung melihat dari dekat bagaimana proses belajar mengajar Baca Tulis Qur’an yang dilakukan oleh guru pada kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang akan dijadikan objek penelitian.


(24)

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian yang penting dan mendukung terhadap data penelitian yang berada dilokasi penelitian.

Studi dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data langsung dari hasil belajar Baca Tulis Al-qur'an anak yang selama ini dilakukan pada kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

3. Tes

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis data secara kuantitatif dengan tekhnik statistika berdasarkan hasil dari tes anak. Untuk mengungkap kemampuan membaca dan menulis anak dilakukan dengan tes. Hasil tes anak dinilai dan dianalisis, penilaian tersebut memiliki skor 1 – 5 dengan kriteria sebagai berikut :

1 = Kurang Sekali 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik


(25)

F. Analisis Data

1. Uji Validitas dan reliabilitas

Menurut Ghazali (2006: 89) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel (handal) jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel atau konstruk dikatakan reliabel atau handal apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.

Kemudian uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Kriteria pengujian validitas adalah jika r hitung > r tabel (dengan tingkat signifikan sebesar 5%). Perhitungan untuk menentukan uji reliabilitas dan validitas dapat menggunakan piranti lunak dengan software SPSS 12.0.

2. Uji pangkat bertanda Wilcoxon

Uji non parametrik digunakan untuk membandingkan dua populasi tidak normal yang kontinu, apabila dua contoh yang bebas diambil secara acak dari kedua populasi tersebut (Steel and Torrie, 1994). Menurut Nasoetion dan Barizi (1980: 102) menambahkan bahwa kelebihan statistik non parametrik antara lain: (a) pengumpulan data lebih sederhana, dikarenakan nilai pengamatan dapat berupa bilangan indeks, skor, pangkat, atau bahkan tandanya saja yaitu negatif dan positif; dan (b) penarikan contoh dapat berasal dari populasi dalam bentuk


(26)

sebaran yang berlainan atau dari beberapa populasi dengan parameter yang berbeda-beda.

Salah satu uji statistik non parameteri adalah uji pangkat bertanda Wilcoxon. Menurut Steel and Torrie (1994) uji pangkat bertanda Wilcoxon mempunyai kemampuan mendeteksi perbedaan yang nyata atau signifikan dari parameter yang berpasangan. Sedangkan Nasoetion dan Barizi (1988) menambahkan bahwa pada uji pangkat bertanda Wilcoxon selain memperhatikan tanda (negatif atau positif), juga memperhatikan besarnya perbedaan dari tanda tersebut. Adapun langkah-langkah melakukan uji pangkat bertanda Wilcoxon adalah sebagai berikut:

(1) Menghitung beda antara pasangan-pasangan nilai yang akan diuji, kemudian mengurutkan pengamatan dari yang terkecil hingga terbesar;

(2) Memberikan rangking atau pangkat 1, 2, 3, ...,n pada setiap pengamatan tanpa memperhatikan tandanya.

(3) Apabila terdapat dua atau lebih pengamatan yang sama, maka diberikan peringkat yang sama;

(4) Memberikan tanda yang dimiliki asalanya pada pangkat-pangkat tersebut; (5) Menghitung jumlah pangkat positif (+) dan pangkat negatif (-); dan (6) Membandingkan jumlah pangkat terkecil dengan nilai kritisnya.


(27)

ii. aky iii. aku


(28)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan awal membaca dan menulis anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada kelas eksperimen dan kontrol berada pada katagori ’sangat kurang baik’ hingga katagori ’baik’. Adapun secara simultan rata-rata kemampuan awal anak dalam membaca dan menulis pada kelas eksperimen dan kontrol berada pada katagori ’cukup baik’.

2. Kemampuan anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada kemampuan menulis kelas eksperimen dan kontrol berbeda sangat signifikan antara tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Sedangkan kemampuan dalam membaca yang berbeda sangat signifikan hanya pada kelompok eksperimen. Adapun kemampuan membaca dan menulis pada kelompok eksperimen dan kontrol berbeda sangat signifikan pada tes akhir (post test). Pada tes awal (pre test) hanya pada kemampuan membacanya. Kemudian kemampuan membaca dan menulis pada tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) hanya pada kelas kontrol yang berbeda sangat signifikan, sedangkan pada kelas eksperimen kedua-duanya tidak berbeda signifikan.

3. Rata-rata tingkat kemampuan membaca anak pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan kemampuan menulisnya pada kelas yang sama.


(29)

Tingkat efektivitas kemampuan membaca pada anak (responden) di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi sebesar 89.12% pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol tingkat efektivitasnya hanya sebesar 10.88%. Adapun tingkat efektivitas kemampuan menulis sebesar 73.46% pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol tingkat efektivitasnya hanya sebesar 26.55%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas, maka beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Metode LIBAT sebagai salah satu solusi yang perlu diprioritaskan dalam rangka meningkatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada anak usia taman kanak-kanak.

2. Pihak manajemen Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi disarankan melakukan substitusi metode LIBAT dalam suplemen kurikulum yang berinovatif dan berkesinambungan.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi metode LIBAT terhadap kemampuan anak dalam membaca dan menulis al-Quran.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Supriyono, W. (1990). Psikologi Belajar. Solo: Rineka Cipta. Ahmadi, A dan Uhbiyati, N. (1997). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka

Setia.

Akdon, (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan

Manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Ali, M. (1983). Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Cahyani A, (2006). Psikologi perkembangan, cet I (Quantum Teaching), Jakarta: Ciputat Press Group.

Darajat, Z et.al (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Jakarta

DePorter, Bobbi & Hernacki, M. (2002). Quantum Learning. Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Terjemahan). Bandung: Kaifa.

Dj.Wuryani, E. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.

Gagne, N.L. & Berliner, D.C. (1979). Educational Psychology (2ed ed). Boston:

Houghton Miff Lin Company.

Hamalik, O. (2004). “Psikologi Belajar dan Mengajar”. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Havighurst, R. J. (1972). Developmental Tasks and Education. New York. Mac kay

Hurlock B. Elizabeth, (1992). Psikologi Perkembangan. Terj. Istiwidayanti dan Soejarwo. Jakarta: Erlangga.

--- (1974). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Co. Ltd.

Rusy, I & Abidin, Y, (1998). Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(31)

Juhaya, S.P, (1997). Metode LIBAT (Mengenal, Membaca, Menulis Huruf Arab

dan Al-Qur’an). Bandung: Yayasan PIARA

Moeslihatoen. (2004) Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta

Mudzakir, A dan Sutrisno, J. (1997). “Psikologi Pendidikan”. Bandung: CV. Pustaka Setia

Muhibin, S. (2004). “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nashihin, A. (1981) Tarbiyatul Aulad Fil Islam. Kairo Mesir

Nasution, A.H. dan Barizi. (1988). Metode Statistik. Jakarta: PT. Gramedia. Nurani S.Y. (2007) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Universitas Negeri Jakarta

Nurikhsan, J. (2007) “Buku Materi Pokok Perkembngan Peserta Didik” Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Peterson, C. (1996). Looking Forward Through The Lifespan; Developmental

Psychology. Australia : Prentice Hall.

Resmini, N. dkk. (2006). Membaca dan Menulis di SD. Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI Press.

Riduwan (2004), Metode & Tekhnik Penulisan Tesis, Bandung. Al-Fabeta

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasikan Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana

Santrock, J, (1995)Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.

Steel, R.D. dan S.H. Torrie. (1994). Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu

Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh Bambang

Sumantri. Jakarta: PT. Gramedia.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto & Agung, H. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta


(32)

Suryabrata, S, (2004) Psikologi Pendidikan; Jakarta, PT Raja Grafindo.

Suyanto, S (2005) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Dirjen Dikti Depdiknas

Syamsudin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Syaodih N. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Usman, N (2001) “ Al-Qur’an wa Ilmu Nafsi. Terj. Al-Qur’an dan Psikologi”. Oleh Ade Asnawi Syihabudin. Jakarta, Aras Pustaka.

Yusuf, S. (2005) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Dokumen


(1)

85

ii. aky iii. aku


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan awal membaca dan menulis anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada kelas eksperimen dan kontrol berada pada katagori ’sangat kurang baik’ hingga katagori ’baik’. Adapun secara simultan rata-rata kemampuan awal anak dalam membaca dan menulis pada kelas eksperimen dan kontrol berada pada katagori ’cukup baik’.

2. Kemampuan anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada kemampuan menulis kelas eksperimen dan kontrol berbeda sangat signifikan antara tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Sedangkan kemampuan dalam membaca yang berbeda sangat signifikan hanya pada kelompok eksperimen. Adapun kemampuan membaca dan menulis pada kelompok eksperimen dan kontrol berbeda sangat signifikan pada tes akhir (post test). Pada tes awal (pre test) hanya pada kemampuan membacanya. Kemudian kemampuan membaca dan menulis pada tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) hanya pada kelas kontrol yang berbeda sangat signifikan, sedangkan pada kelas eksperimen kedua-duanya tidak berbeda signifikan.

3. Rata-rata tingkat kemampuan membaca anak pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan kemampuan menulisnya pada kelas yang sama.


(3)

Tingkat efektivitas kemampuan membaca pada anak (responden) di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi sebesar 89.12% pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol tingkat efektivitasnya hanya sebesar 10.88%. Adapun tingkat efektivitas kemampuan menulis sebesar 73.46% pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol tingkat efektivitasnya hanya sebesar 26.55%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas, maka beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Metode LIBAT sebagai salah satu solusi yang perlu diprioritaskan dalam rangka meningkatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada anak usia taman kanak-kanak.

2. Pihak manajemen Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi disarankan melakukan substitusi metode LIBAT dalam suplemen kurikulum yang berinovatif dan berkesinambungan.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi metode LIBAT terhadap kemampuan anak dalam membaca dan menulis al-Quran.


(4)

171

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Supriyono, W. (1990). Psikologi Belajar. Solo: Rineka Cipta. Ahmadi, A dan Uhbiyati, N. (1997). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka

Setia.

Akdon, (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Ali, M. (1983). Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Cahyani A, (2006). Psikologi perkembangan, cet I (Quantum Teaching), Jakarta: Ciputat Press Group.

Darajat, Z et.al (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Jakarta

DePorter, Bobbi & Hernacki, M. (2002). Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Terjemahan). Bandung: Kaifa. Dj.Wuryani, E. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.

Gagne, N.L. & Berliner, D.C. (1979). Educational Psychology (2ed ed). Boston: Houghton Miff Lin Company.

Hamalik, O. (2004). “Psikologi Belajar dan Mengajar”. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Havighurst, R. J. (1972). Developmental Tasks and Education. New York. Mac kay

Hurlock B. Elizabeth, (1992). Psikologi Perkembangan. Terj. Istiwidayanti dan Soejarwo. Jakarta: Erlangga.

--- (1974). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Co. Ltd.

Rusy, I & Abidin, Y, (1998). Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(5)

172

Juhaya, S.P, (1997). Metode LIBAT (Mengenal, Membaca, Menulis Huruf Arab dan Al-Qur’an). Bandung: Yayasan PIARA

Moeslihatoen. (2004) Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta

Mudzakir, A dan Sutrisno, J. (1997). “Psikologi Pendidikan”. Bandung: CV. Pustaka Setia

Muhibin, S. (2004). “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nashihin, A. (1981) Tarbiyatul Aulad Fil Islam. Kairo Mesir

Nasution, A.H. dan Barizi. (1988). Metode Statistik. Jakarta: PT. Gramedia. Nurani S.Y. (2007) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Universitas Negeri Jakarta

Nurikhsan, J. (2007) “Buku Materi Pokok Perkembngan Peserta Didik” Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Peterson, C. (1996). Looking Forward Through The Lifespan; Developmental Psychology. Australia : Prentice Hall.

Resmini, N. dkk. (2006). Membaca dan Menulis di SD. Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI Press.

Riduwan (2004), Metode & Tekhnik Penulisan Tesis, Bandung. Al-Fabeta

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasikan Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana

Santrock, J, (1995)Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.

Steel, R.D. dan S.H. Torrie. (1994). Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. Jakarta: PT. Gramedia.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto & Agung, H. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta


(6)

173

Suryabrata, S, (2004) Psikologi Pendidikan; Jakarta, PT Raja Grafindo.

Suyanto, S (2005) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Dirjen Dikti Depdiknas

Syamsudin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Syaodih N. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Usman, N (2001) “ Al-Qur’an wa Ilmu Nafsi. Terj. Al-Qur’an dan Psikologi”. Oleh Ade Asnawi Syihabudin. Jakarta, Aras Pustaka.

Yusuf, S. (2005) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Dokumen