EVALUASI KONDISI PENCAHAYAAN ALAMI RUANGAN 10 SMKN 1 CILAKU CIANJUR.

(1)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EVALUASI KONDISI PENCAHAYAAN ALAMI RUANGAN 10 SMKN 1 CILAKU CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur

Oleh

RAKA BINAWAHYU UTAMA 0903958

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami

Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur

Oleh

Raka Binawahyu Utama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Raka Binawahyu Utama 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RAKA BINAWAHYU UTAMA

EVALUASI KONDISI PENCAHAYAAN ALAMI RUANGAN 10 SMKN 1 CILAKU CIANJUR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

DR. Johar Maknun, M.SI NIP 19680308 199303 1 002

Pembimbing II

Ilhamdaniah, ST., M.T NIP 19771116 201012 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Dra. RR Tjahyani Busono, M.T NIP 19621231 198803 2 005


(4)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EVALUASI KONDISI PENCAHAYAAN ALAMI RUANGAN 10 SMKN 1 CILAKU CIANJUR

Raka Binawahyu Utama 0903958

ABSTRAK

Ruangan 10 di SMK 1 Cilaku Cianjur memiliki penempatan jendela yang terlalu besar dan penempatan jendelanya terlalu bawah pada fasad timur, serta kurang efektifnya sunscreen dan sunshading yang digunakan. Hal ini dapat menyebabkan intensitas cahaya yang masuk kedalam ruangan pada waktu tertentu dapat mengganggu proses belajar mengajar di dalam ruangan.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Untuk menjaring data mengenai intensitas cahaya alami pada ruangan 10 digunakan observasi berupa pengukuran intensitas cahaya alami dalam satuan lux, dan penentuan sudut tinggi matahari pada bangunan dengan menggunakan diagram matahari. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketinggian matahari pada bangunan setiap waktu serta jumlah intensitas cahaya yang masuk kedalam ruangan.

Hasil observasi menunjukkan bahwa intensitas cahaya alami pada ruangan 10 terlalu berlebihan jika dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia mengenai pencahayaan dalam ruang kelas yaitu 250 lux dan radiasi cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan dari mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB paling lama jatuh pada bidang kerja siswa kolom B, hal ini disebabkan luas jendela yang terlalu besar dan penempatan jendelanya terlalu bawah pada fasad timur bangunan, serta kurang efektif nya suncreen dan sunshading yang digunakan untuk menetralisir cahaya matahari langsung yang masuk kedalam ruangan.

Saran yang direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian untuk menetralisir intensitas cahaya alami yang berlebihan di dalam ruangan 10 dengan menambahkan sunscreen berupa penambahan baja hollow dengan panjang 55 cm, tinggi 245 cm dan sunshading berupa dak beton dengan panjang 150 cm, tinggi 20 cm sebagai solusi penanggulangan radiasi cahaya matahari langsung yang masuk kedalam ruangan 10.

Room 10 in SMK 1 Cilaku Cianjur has placement window that is too big and the placement window too bottom in damage east, as well as less effective sunscreen and sunshading that are used in. This thing can cause light intensity that enter kedalam room periodically can disrupt learning process teach on indoor.

This research use quality research with descriptive method. To trawl data on natural light intensity in room 10 used by observation represent natural light


(5)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

intensity scaling in lux unit, and determination corner high sun in building by using diagram sun. This thing aimed to know height sun in building every time as well as light intensity number that enter kedalam room.

Result observation indicate that natural light intensity in room 10 too excessive in comparison with Indonesia Standar Nasional on exterior lighting classrooms namely 250 lux and sun light radiation that go inside room from began hit 07.00 WIB to hit 13.00 WIB at longest falls on B column student labor sector, this was because wide window that is too big and the placement window too bottom in building east damage, as well as less effective suncreen and sunshading that are used in for neutralise the light of the sun immediately that enter kedalam room.

Suggestion that recommended based on by result research for neutralise natural light intensity that excessive on indoor 10 by adding sunscreen represent hollow addition steel long 55 cm, highly 245 cm and sunshading represent dak concrete long 150 cm, highly 20 cm as light radiation tackling solution sun immediately that enter kedalam room 10.


(6)

iv

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGERAHAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... .. xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Batasan Masalah ... 3

1.4Rumusan Masalah ... 3

1.5Tujuan Penelitian ... 3

1.6Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 3

1.7Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN TEORI 2.1Cahaya ... 5


(7)

v

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2 Lubang Cahaya... 5

2.1.3 Faktor Pencahayaan Alami ... 8

2.1.4 Perlindungan Terhadap Cahaya ... 10

2.2Langit Perencanaan ... 10

2.2.1 Faktor Langit ... 11

2.2.2 Komponen Refleksi Luar ... 14

2.2.3 Komponen refleksi Dalam ... 15

2.3Titik Ukur ... 16

2.4Lubang Cahaya yang Efektif ... 17

2.5Sudut Jatuh Matahari ... 18

2.6Diagram Matahari ... 19

2.7Ruang Kelas ... 20

2.7.1 Standarisasi Ruang Kelas ... 21

2.7.2 Standarisasi Pencahayaan Ruang ... 22

2.7.3 Indeks Kesilauan ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian ... 27

3.2Variabel dan Paradigma Penelitian ... 27

3.2.1 Variabel Penelitian ... 27

3.2.2 Paradigma Penelitian ... 28

3.3Data dan Sumber Data Penelitian ... 29

3.3.1 Data Penelitian ... 29

3.3.2 Sumber Data ... 29

3.4Tempat dan Lokasi Penelitian ... 29

3.4.1 Tempat Penelitian ... 29


(8)

vi

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.6Teknik Analisa Data ... 29

3.6.1 Pengukuran berdasarkan SNI ... 29

3.6.2 Alat yang digunakan ... 31

BAB IV ANALISIS DAN SOLUSI DESAIN RUANGAN 10 4.1Lokasi penelitian ... 32

4.2Analisis Data Intensitas Cahaya Alami ... 37

4.2.1 Kondisi Ruangan 10 ... 37

4.2.2 Sudut Azimut dan Tinggi Matahari ... 42

4.3Solusi Dasain ... 64

4.3.1 Solusi Desain 1 ... 64

4.3.2 Solusi Desain 2 ... 65

4.3.3 Solusi Desain 3 ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 68

5.2Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(9)

vii

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai faktor langit berhubungan dengan gedung sekolah ... 22

Tabel 2.2 Tingkat pencahayaan yang direkomendasikan

(SNI tahun 2001) ... 22 Tabel 2.3 Nilai Indeks Kesilauan Maksimum. ... 26

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari Kolom A

Tanggal 1 Mei 2013 ... 58

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari Kolom B

Tanggal 1 Mei 2013. ... 59

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari Kolom C

Tanggal 1 Mei 2013 ... 60

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari Kolom D

Tanggal 1 Mei 2013 ... 61 Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Intensitas Cahaya Tiap Kolom ... 62


(10)

viii

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lubang Cahaya Besar pada Atap ... 5

Gambar 2.2 Lubang Cahaya Besar pada Dinding ... 6 Gambar 2.3 Jendela Atap Terjal Atau vertikal ... 7

Gambar 2.4 Pencahayaan Bertingkat ... 7

Gambar 2.5 Faktor Cahaya hari Siang ... 8

Gambar 2.6 Tiga Komponen Cahaya ... 9

Gambar 2.7 Pencahayaan dari Atas. ... 10

Gambar 2.8 Lubang Cahaya pada Dinding (jendela) ... 12


(11)

ix

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.10 Komponen Reflksi Luar dari Lubang Cahaya pada Dinding ... 14

Gambar 2.11 Komponen Refleksi Dalam dari Lubang Cahaya pada Dinding ... 15

Gambar 2.12 Bidang kerja ... 16

Gambar 2.13 Lubang jendela dan efektifnya cahaya ... 16

Gambar 2.14 Penentuan Titik Ukur ... 17

Gambar 2.15 Penjelasan Mengenai Jarak d ... 17

Gambar 2.16 Penentuan Letak Matahari... 18

Gambar 2.17 Diagram Letak Matahari ... 20

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Site Plan SMK 1 Cilaku Cianjur ... 32

Gambar 4.2 Denah Ruang 10 ... 33

Gambar 4.3 Bukaan pada Fasad Timur Ruang Kelas ... 34

Gambar 4.4 Bukaan pada Fasad Barat Ruang Kelas ... 34

Gambar 4.5 Kondisi Depan Bukaan pada Fasad Timur Ruang Kelas ... 35

Gambar 4.6 Kondisi Depan Bukaan pada Fasad Barat Ruang Kelas……… 35

Gambar 4.7 Kondisi Tritisan dan Suncreen Pada Fasad Timur ... 36

Gambar 4.8 Arah Sumber Cahaya ... 38

Gambar 4.9 Bukaan Fasad Barat... 39

Gambar 4.10 Potongan Fasad Barat ... 39


(12)

x

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.12 Potongan Fasad Timur ... 40

Gambar 4.13 Bukaan pada Fasad Utara ... 41

Gambar 4.14 Potongan Fasad Utara ... 41

Gambar 4.15 Skema Penelitian ... 42

Gambar 4.16 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Vertikal Pukul 07.00 ... 43

Gambar 4.17 Ilustrasi Sudut Bayangan Vertikal pukul 07.00 ... 43

Gambar 4.18 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Vertikal Pukul 08.00 ... 45

Gambar 4.19 Ilustrasi Sudut Bayangan Vertikal pukul 08.00 ... 45

Gambar 4.20 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Vertikal Pukul 09.00 ... 47

Gambar 4.21 Ilustrasi Sudut Bayangan Vertikal pukul 09.00 ... 47

Gambar 4.22 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Vertikal Pukul 10.00 ... 49

Gambar 4.23 Ilustrasi Sudut Bayangan Vertikal pukul 10.00 ... 49

Gambar 4.24 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Vertikal dan Horizontal Pukul 11.00……….. 51

Gambar 4.25 Ilustrasi Sudut Bayangan Vertikal dan Horizontal Pukul 11.00…… 51

Gambar 4.26 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Horizontal Pukul 12.00 ... 53

Gambar 4.27 Ilustrasi Sudut Bayangan Horizontal Pukul 12.00 ... 53

Gambar 4.28 Azimut, Tinggi Matahari, dan Sudut Bayangan Horizontal Pukul 13.00 ... 55


(13)

xi

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.29 Ilustrasi Sudut Bayangan Horizontal Pukul 13.00 ... 55

Gambar 4.30 Titik Ukur ... 57

Gambar 4.31 Diagram Kenaikan dan Penurunan Intensitas Cahaya Kolom A dari Waktu kewaktu ... 58

Gambar 4.32 Diagram Kenaikan dan Penurunan Intensitas Cahaya Kolom B dari Waktu kewaktu ... 59

Gambar 4.33 Diagram Kenaikan dan Penurunan Intensitas Cahaya Kolom C dari Waktu kewaktu ... 60

Gambar 4.34 Diagram Kenaikan dan Penurunan Intensitas Cahaya Kolom D dari Waktu kewaktu ... 61

Gambar 4.35 Grafik Nilai Kenaikan dan Penurunan Rata-Rata Intensitas Cahaya tiap Waktu pada Ruangan 10……….. 62

Gambar 4.36 Potongan Desain 1 dengan Menggunakan Dak Beton ... 64

Gambar 4.37 Tampak Desain 1 dengan Menggunakan Dak Beton ... 64

Gambar 4.38 Potongan Desain 2 dengan Menggunakan Baja Hollow ... 65

Gambar 4.39 Tampak Desain 2 dengan Menggunakan Baja Hollow ... 65

Gambar 4.40 Potongan Desain 3 dengan Menggunakan Dak Beton dan Baja Hollow……… 66

Gambar 4.41 Tampak Desain 3 dengan Menggunakan Dak Beton dan Baja Hollow ………... 66

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Site Plan


(14)

xii

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 3 Tampak

Lampiran 4 Potongan

Lampiran 5 Sumber Cahaya

Lampiran 6 Titik Ukur

Lampiran 7 Alanilis Lintasan Matahari

Lampiran 8 Ilustrasi Radiasi Bayangan Vertikal dan Horizotal

Langpiran 9 Solusi Desain


(15)

1

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang mewadahi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan sekolah dalam membina peserta didik tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang di sediakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, salah satu komponen sarana penunjang proses belajar mengajar yang berdampak langsung terhadap efektifitas proses belajar mengajar yaitu ruang kelas. Dengan adanya sarana penunjang berupa rung kelas diharapkan dapat mendukung terjadinya proses belajar yang efektif sehingga tujuan pendidikan nasional yang pada hekekatnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat tercapai secara maksimal. Menurut tim dosen Jurusan Anministrasi Pendidikan (2010:101) mengemukakan bahawa manajemen kelas di sekolah tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan blajar yang efektif. Oleh kerena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik dan menciptakan iklim belajar yang menunjang.

Ruang kelas merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan perlu direncanakan secara matang serta diberi perhatian lebih, karena menjadi faktor penentu terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Menurut Loisell (Winaaputra, 2003:20), prinsip yang perlu diperhatikan dalam menata ruang kelas sehingga mampu menciptakan proses pembelajaran yang baik yaitu Visibilitas (Keleluasaan pandangan), Aksesbilitas (Mudah dicapai), Fleksibilitas (Keluwesan), dan terakhir kenyamanan.

Pada dasarnya semua sekolah bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi siswa salah satunya dengan menitik beratkan terhadap Vasibiliti (Keleluasaan pandangan) sehingga di dalam ruangan siswa dapat


(16)

2

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berinteraksi secara aktif ketika berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu yang menjadi keuntungan di laksanakannya proses belajar mengajar diwaktu siang hari yaitu bisa memanfaatkan cahaya matahari secara maksimal dengan cara memperbanyak jumlah bukaan pada dinding atau langit-langit di dalam kelas.

SMKN 1 Cilaku Cianjur adalah salah satu sekolah yang memanfaatkan pencahayaan alami dalam melakukan proses belajar mengajar, di SMK ini hampir semua bangunan memanfaatkan pencahayaan alami untuk penerangan di dalam ruangan. Dalam kegiatan proses belajar mengajar Kelas 10 dibagi menjadi dua ruangan yaitu Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) di ruangan 10 dan Teknik Gambar Bangunan 2 (dua) di ruangan 11.

Ruangan yang digunakan sebagai tempat berlangsunganya proses belajar mengajar siswa kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu), memiliki bukaan yang menghadap langsung kearah timur atau sejajar dengan arah matahari. Bukaan (jendela) yang sangat luas serta penempatan bukaan yang hampir sejajar dengan bidang kerja siswa hal ini menyebabkan ruangan menjadi silau dan panas. Sedangkan untuk ruangan 11 teknik gambar bangunan 2 (dua) memiliki bukaan yang menghadap kearah utara atau berlawanan dengan arah matahari. Sama halnya dengan ruangan 10 yang memiliki bukaan yang sangat luas serta penempatan bukaan yang hampir sejajar dengan bidang kerja siswa, akan tetapi yang membedakannya bukaan pada depan fasad utara tidak menghadap langsung kearah mataharai dan depan bukaan terhalang oleh bidang datar sehingga ruangan terkesan gelap dan lembab.

Menurut Heinz Frick dkk (2008:1), cahaya dapat diartikan sebagai sebuah gua yang gelap dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Makin gelap permukaan gua, makin kecil lubang cahayanya. Namun, lubang cahaya yang makin besar akan memberikan efek silau. Untuk menghindari tata letak silau tersebut lubang cahaya dapat diperbesar atau dinding gua di cat dengan warna terang.


(17)

3

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Intensitas cahaya alami ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) yang penempatan bukaan menghadap kearah timur

2. Intensitas cahaya alami ruangan 11 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 2 (dua) yang penempatan bukaan menghadap kearah utara

1.3 Batasan Masalah

Kondisi pencahayaan alami ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) yang penempatan bukaan menghadap kearah timur.

1.4 Rumusan Masalah

Bagaimana kondisi pencahayaan alami ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) yang bukaannya menghadap kearah timur?

1.5 Tujuan Penelitian

Mengetahui kondisi pencahayaan alami ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) yang bukaannya menghadap kearah timur.

1.6 Manfaat dan Kegunaan Penelitian


(18)

4

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan mengenai pengaruh intensitas cahaya alami terhadap proses belajar mengajar.

2. Kegunaan Praktis

Dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk menanggulangi intensitas cahaya alami yang berlebihan pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 ketika proses belajar mengajar dilaksanakan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika peulisan yang diajukan dalam penyusunan skripsi ini untuk memberikan gambaran dan permasalahan pokok yang mencakup secara ringkas pada masing-masing bab. Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab.

BAB I Pendahuluan, berisikan penjelasan mengenai latar belakang masalah yang diambil serta beberapa pokok pendukung seperti identifikasi masalah, pembatasan serta rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat serta kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori, dimana di dalamnya terdapat teori-teori yang berhubungan dengan standarisasi ruang kelas, standarisasi pencahayaan ruang kelas, penngaruh pencahayaan alami, bukaan, cara menghitung sudut matahari.

BAB III Metodologi Penelitian merupakan bab yang menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, selain itu menjelaskan tentang teknik pengumpulan data yang dilakukan baik itu menggunakan data primer. Serta bagaimana cara menganalisis dari hasil penelitian tersebut.

BAB IV Analisis dan Solusi Desain yang mana menjelaskan hasil dari penelitian yang telah diteliti berupa analisis deskriptif, dan solusi desain untuk menanggulangi masalah yang sedang dihadapi.


(19)

5

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian yang telah didapat serta memberikan beberapa saran bagi pihak sekolah SMKN 1 Cilaku Cianjur.


(20)

27

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan oleh peneliti yang sesuai dengan tujuan penelitian, dapat di benarkan oleh akal pikiran manusia diperlukan metode-metode tertentu yang dapat mendukung tercapainya tujuan penelitian agar peneliti mendapatkan data yang valid serta dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya, sehingga penelitian tersebut bisa, membuktikan dan

mengembangan suatu masalah. Seperi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011; 5) Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum, tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.

Pada umumnya penelitian yang dilakukan bertujuan untuk pembuktian dan pembenaran, demi mendapatkan informasi tentang keragu-raguan peneliti terhadap salah satu teori dengan kaadaan sebenarnya, Dalam penjabaran masalah yang sedang dihadapi peneliti melakukan penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 1 (satu) variabel yaitu vaiabel X (Intensitas Cahaya Alami) yang betujuan untuk mengungkap kondisi pencahayaan sebenarnya pada ruangan 10 sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar


(21)

28

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Paradigma Penelitian

Hasil Pengambilan Data Ide/Gagasan n

 latar Balakang Masalah  identifikasi Masalah  batasan Masalah  Rumusan Masalah  Tujuan Penelitian  Manfaat Penelitian

 Penelitian Kualitatif

 Pendekatan Penelitian Deskriptif

 Objek Penelitian Ruang 10 Kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu)

 Teknik Pengambilan Data

1. Observasi

intenistas Cahaya (Lux)

 Pembahasan 1. Ruang Kelas 2. Intensitas Cahaya

 Kajian Teori

1. Standarisasi Ruang kelas 2. Pencahayaan Alami

KESIMPULAN DAN SARAN Tahap Persiapan


(22)

29

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Sumber : Dokumentasi Pribadi

3.3 Data dan Sumber Penelitian 3.3.1 Data Penelitian

Peneliti menggunakan sumber data primer untuk mempermudah peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, adapun data yang di perlukan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Dimensi Ruangan

2. Dimensi Bukaan dan Perletakan Bukaan

3. Intensitas cahaya

3.3.2 Sumber Data

Ruangan 10 kelas XI Teknik Gambar Bangunan 1 (satu)

3.4 Tempat dan Lokasi Penelitian 3.4.1 Tempat Penelitian

Tempat yang akan menjadi objek penelitian adalah ruangan 10 kelas XI Teknik Gambar bangunan 1 (satu)

3.4.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di SMK 1 Cilaku yang terletak di Jl. Raya Cibeber Km. 7 Kubangsari Cilaku Cianjur.

3.5 Teknik Pengumpulan Data Observasi


(23)

30

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dilakukan untuk mendapat informasi tentang kondisi ruangan 10 mengenai intensitas cahaya yang masuk selama proses belajar mengajar berlangsung dari mulai menganalisis ruangan yang terdiri dari jumlah bukaan, perletakan bukaan, luas bukaan, dan orientasi matahari.

3.6 Teknik Analisa Data

3.6.1 Pengukuran Berdasarkan Standar Nasional Indonesia

Pengukuran dengan berdasarkan Setandar Nasional Indonesia bertujuan untuk menganalisa data yang telah didapat oleh peneliti sebagai tolak ukur tentang studi kasus yang dialami pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu). Adapun Standar Naional Indonesia yang dipakai sebagai tolak ukur penelitian yaitu mengenai standarisai ruang kelas, dan standarisasi pencahayaan ruang kelas. Data yang ingin didapat oleh peneliti sebagai berikut :

1. Intentasitas Cahaya

Analisa data bertujuan untuk mengolah data yang telah di peroleh dari pengukuran langsung terhadap lokasi penelitian di ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu), selain itu lebih jauh lagi analisa data di magsudkan untuk menganalisa intensitas cahaya ruang kelas yang sedang diteliti.

2. Dimensi dan Orientasi Bukaan pada Lintasan Matahari

Untuk mengamati dan mengukur dimensi bukaan serta perletakan bukaan pada ruang kelas dan orientasi lintasan matahari pada bangunan disaat proses belajar mengajar dilakukan di dalam ruang kelas.

3. Kekuatan Penerangan (lux)

Kekuatan penerangan sangat mempengaruhi kualitas visual pengguna ruangan 10, dengan kekuatan penerangan yang cukup dan tidak berlebihan sehingga siswa dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif


(24)

31

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan mengukur jumlah cahaya (lux) pada bidang kerja dapat mengetahui intensitas cahaya alami pada bidang kerja pada waktu tertentu.

5. Jumlah Cahaya yang Masuk ke dalam Ruangan.

Banyaknya cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan setiap waktu akan berubah-ubah sehingga dengan pengukuran setiap jam dan penjumlahan intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan ketika proses belajar mengajar.

3.6.2 Alat yang Digunakan

1. Lux Meter

Lux meter digunakan untuk mengetahui kekuatan intensitas cahaya yang masuk kedalam ruangan selama proses belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas dari mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

2. Busur Derajat

Busur derajat digukan untuk menganalisis lintasan matahari terhadap fasad bangunan, dari mulai ketinggian matahari, sudut bayangan vertikal, sudut banyangan horizontal.

3. Meteran

Meteran digunakan sebagai alat untuk mengukur luas ruang kelas dan luas bukaan.


(25)

32

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamera digunakan sebagai alat untuk mengabadikan kondisi sebenarnya pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) ketika proses belajar mengajar berlangsung.


(26)

67

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah peneliti mengadakan penelitian tentang “Evaluasi Kondisi

Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur” maka dapat

kesimpulan bahwa Intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.00 terlalu berlebihan jaka dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia mengenai pencahayaan dalam ruangan kelas yaitu 250 lux. Sedangkan untuk radiasi cahaya matahari langsung pada pukul 07.00 sampai pukul 11.00 paling lama jatuh pada bidang kerja siswa bagian kolom B, sehingga perlu dilakukan interfensi agar pada saat proes belajar mengajar tidak terganggu. Hal ini disebabkan karena bukaan pada fasad timur yang terlalu luas dan penempatan bukaan hampir sejajar dengan bidang kerja siswa, dan tidak adanya bidang datar atau vegetasi pada tampak depan fasad timur yang memantulkan cahaya matahari terlebih dahulu serta penggunaan tritisan pada atap dan sunscreen yang tidak berfungsi dengan baik sehingga cahaya matahari yang masuk terlalu berlebihan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran bagi pihak sekolah SMK 1 Cilaku Cianjur dalam mengambil keputusan untuk menanggulangi intensitas cahaya alami yang masuk secara berlebihan pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1. Saran yang direkomendasikan yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah yaitu Bukaan (jendela) alangkah baiknya melakukan beberapa perubahan pada depan fasad timur bangunan, dengan menambahkan sunshading berupa dak beton dengan


(27)

68

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

panjang 150 cm, tinggi 20 cm dan sunscreen berupa baja hollow dengan panjang 55 cm, tinggi 245 sebagai penanggulangan radiasi cahaya matahari langsung yang masuk kedalam ruangan 10.


(28)

68

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Frick, H. Dkk. (2011). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta : Ciptakarya.

Soegijanto, (1999). Bangunan di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab ditijau dari Aspek Fisika Bangunan. Jakarta.: DekDikBud

Lippsmeier, G. (1980). Bangunan Tropis. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pekerjaan dan Tenaga Listrik (1973). Penerangan Alami Siang Hari. Departemen Pekerjaan dan Tenaga Listrik :Bandung

Muhaimin. (2001). Teknologi Pencahayaan. Bandung : Refika Aditama

Timdosen Jurusan Administrasi Pendidikan (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sihombing, F.A. (2008) Studi Pemanfaatan Pencahayaan Alami pada Beberapa Perancangan Ruang Kelas Perguruan Tinggi Medan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara : Tidak Diterbitkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Standar Ruang Kelas : Tidak Diterbitkan

Setandar Nasional Indonesia (2001) Metode dari sistem pencahayaan buatan: Tidak Diterbitkan

Setandar Nasional Idonesia (03-2396-2001) Nilai Indeks Kesilauan Maksimum : Tidak Diterbitkan


(1)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dilakukan untuk mendapat informasi tentang kondisi ruangan 10 mengenai intensitas cahaya yang masuk selama proses belajar mengajar berlangsung dari mulai menganalisis ruangan yang terdiri dari jumlah bukaan, perletakan bukaan, luas bukaan, dan orientasi matahari.

3.6 Teknik Analisa Data

3.6.1 Pengukuran Berdasarkan Standar Nasional Indonesia

Pengukuran dengan berdasarkan Setandar Nasional Indonesia bertujuan untuk menganalisa data yang telah didapat oleh peneliti sebagai tolak ukur tentang studi kasus yang dialami pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu). Adapun Standar Naional Indonesia yang dipakai sebagai tolak ukur penelitian yaitu mengenai standarisai ruang kelas, dan standarisasi pencahayaan ruang kelas. Data yang ingin didapat oleh peneliti sebagai berikut :

1. Intentasitas Cahaya

Analisa data bertujuan untuk mengolah data yang telah di peroleh dari pengukuran langsung terhadap lokasi penelitian di ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu), selain itu lebih jauh lagi analisa data di magsudkan untuk menganalisa intensitas cahaya ruang kelas yang sedang diteliti.

2. Dimensi dan Orientasi Bukaan pada Lintasan Matahari

Untuk mengamati dan mengukur dimensi bukaan serta perletakan bukaan pada ruang kelas dan orientasi lintasan matahari pada bangunan disaat proses belajar mengajar dilakukan di dalam ruang kelas.

3. Kekuatan Penerangan (lux)

Kekuatan penerangan sangat mempengaruhi kualitas visual pengguna ruangan 10, dengan kekuatan penerangan yang cukup dan tidak berlebihan sehingga siswa dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif


(2)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan mengukur jumlah cahaya (lux) pada bidang kerja dapat mengetahui intensitas cahaya alami pada bidang kerja pada waktu tertentu.

5. Jumlah Cahaya yang Masuk ke dalam Ruangan.

Banyaknya cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan setiap waktu akan berubah-ubah sehingga dengan pengukuran setiap jam dan penjumlahan intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan ketika proses belajar mengajar.

3.6.2 Alat yang Digunakan

1. Lux Meter

Lux meter digunakan untuk mengetahui kekuatan intensitas cahaya yang masuk kedalam ruangan selama proses belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas dari mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

2. Busur Derajat

Busur derajat digukan untuk menganalisis lintasan matahari terhadap fasad bangunan, dari mulai ketinggian matahari, sudut bayangan vertikal, sudut banyangan horizontal.

3. Meteran

Meteran digunakan sebagai alat untuk mengukur luas ruang kelas dan luas bukaan.


(3)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamera digunakan sebagai alat untuk mengabadikan kondisi sebenarnya pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) ketika proses belajar mengajar berlangsung.


(4)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah peneliti mengadakan penelitian tentang “Evaluasi Kondisi

Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur” maka dapat

kesimpulan bahwa Intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1 pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.00 terlalu berlebihan jaka dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia mengenai pencahayaan dalam ruangan kelas yaitu 250 lux. Sedangkan untuk radiasi cahaya matahari langsung pada pukul 07.00 sampai pukul 11.00 paling lama jatuh pada bidang kerja siswa bagian kolom B, sehingga perlu dilakukan interfensi agar pada saat proes belajar mengajar tidak terganggu. Hal ini disebabkan karena bukaan pada fasad timur yang terlalu luas dan penempatan bukaan hampir sejajar dengan bidang kerja siswa, dan tidak adanya bidang datar atau vegetasi pada tampak depan fasad timur yang memantulkan cahaya matahari terlebih dahulu serta penggunaan tritisan pada atap dan sunscreen yang tidak berfungsi dengan baik sehingga cahaya matahari yang masuk terlalu berlebihan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran bagi pihak sekolah SMK 1 Cilaku Cianjur dalam mengambil keputusan untuk menanggulangi intensitas cahaya alami yang masuk secara berlebihan pada ruangan 10 kelas 11 Teknik Gambar Bangunan 1. Saran yang direkomendasikan yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah yaitu Bukaan (jendela) alangkah baiknya melakukan beberapa perubahan pada depan fasad timur bangunan, dengan menambahkan sunshading berupa dak beton dengan


(5)

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

panjang 150 cm, tinggi 20 cm dan sunscreen berupa baja hollow dengan panjang 55 cm, tinggi 245 sebagai penanggulangan radiasi cahaya matahari langsung yang masuk kedalam ruangan 10.


(6)

68

Raka Binawahyu Utama, 2013

Evaluasi Kondisi Pencahayaan Alami Ruangan 10 SMKN 1 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Frick, H. Dkk. (2011). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta : Ciptakarya.

Soegijanto, (1999). Bangunan di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab ditijau dari Aspek Fisika Bangunan. Jakarta.: DekDikBud

Lippsmeier, G. (1980). Bangunan Tropis. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pekerjaan dan Tenaga Listrik (1973). Penerangan Alami Siang Hari. Departemen Pekerjaan dan Tenaga Listrik :Bandung

Muhaimin. (2001). Teknologi Pencahayaan. Bandung : Refika Aditama

Timdosen Jurusan Administrasi Pendidikan (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sihombing, F.A. (2008) Studi Pemanfaatan Pencahayaan Alami pada Beberapa Perancangan Ruang Kelas Perguruan Tinggi Medan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara : Tidak Diterbitkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Standar Ruang Kelas : Tidak Diterbitkan

Setandar Nasional Indonesia (2001) Metode dari sistem pencahayaan buatan: Tidak Diterbitkan

Setandar Nasional Idonesia (03-2396-2001) Nilai Indeks Kesilauan Maksimum : Tidak Diterbitkan