GAYA MENGAJAR DIVERGENT DAN PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA: Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan.

(1)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

GAYA MENGAJAR DIVERGENT DAN PENDEKATAN TAKTIS

DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh:

Angga Sastra Sutiana (0705162)

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola ANGGA SASTRA SUTIANA

NIM. 0705162

GAYA MENGAJAR DIVERGENT DAN PENDEKATAN TAKTIS

DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Drs. H. Toto Subroto, M.Pd NIP. 19620808 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Nuryadi M.Pd NIP. 19710117 199802 1 002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono M.Pd NIP. 19650817 199001 1 001


(3)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gaya Mengajar Divergent dan Pendekatan

Taktis Dalam Pembelajaran Aktivitas

Permainan Sepakbola

Oleh

Angga Sastra Sutiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Angga Sastra Sutiana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola ABSTRAK

Angga Sastra Sutiana. Nim: 0705162. Judul: Gaya Mengajar Divergent dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Sepakbola (PTK Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pangalengan Kabupaten Bandung). Program Studi Pendidkan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. FPOK UPI. Pembimbing I: Drs. H. Toto Subroto, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Nuryadi, M.Pd.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih jarangnya Guru Penjas menggunakan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola di SMA Negeri 1 Pangalengan Kabupaten Bandung.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Penjas, khususnya pembelajaran aktivitas permainan sepakbola melalui implementasi gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis di SMA Negeri 1 Pangalengan, dan mengetahui hasil belajar siswa sebagai akibat dari penerapan gaya mengajar dan pendekatan tersebut.

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dapat diterapkan dalam pembelajaran aktifitas permainan sepakbola di SMAN 1 Pangalengan Kabupaten Bandung”.

Metoda penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kelas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI IPA 1, 2, dan 3 dengan jumlah 48 orang. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik observasi, dengan menggunakan catatan lapangan, catatan observer, dan data dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik triangulasi, yaitu menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan data yang terkumpul. Triangulasi data dilakukan antara peneliti, dosen pembimbing, dan observer. Data penelitian yang dianalisis berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data deskriptif hasil observasi dan refleksi selama penelitian ini dilaksanakan. Data kuantitatif adalah nilai rata – rata hasil belajar siswa.

Penelitian menyimpulkan bahwa melalui usaha perbaikan dalam bentuk dokumen pelaksanaan RPP maupun pelaksanaan tindakan yang secara terus menerus diperbaiki seperti dalam kaidah – kaidah PTK; selama 6 kali pertemuan; gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dapat diterapkan, dan nilai rata – rata hasil belajar siswa dari semua dimensi afektif, kognitif dan psikomotor, menunjukan perubahan – perubahan positif.

Peneliti menyarankan, para guru Pendidikan Jasmani harus memiliki itikad dan usaha yang tidak kenal menyerah untuk mempelajari dan menerapkan metode, model dan gaya mengajar. Gaya mengajar dan pendekatan yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam pembelajaran Penjas adalah gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis.


(5)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

Angga Sastra Sutiana. Nim: 0705162. Title: Divergent Teaching Style and Tactical Approach In Football Learning (CAR In Class XI of SMA Negeri 1 Pangalengan). Health Studies Program Physical education and Recreation. FPOK UPI. Supervisor I: Drs. H. Toto Subroto, M.Pd. Supervisor II: Dr. Nuryadi, M.Pd.

This research is motivated by the lack of physical education teacher using divergent teaching styles and tactical approaches in the learning activity. Formulation of the problem in this study is: How to applying divergent teaching styles and tactical approaches in learning football activity game in SMA Negeri 1 Pangalengan.

The purpose of this research is to improve the quality of sport activity learning, especially football learning of through implementation divergent teaching styles and tactical approaches in SMA Negeri 1 Pangalengan, and determine student learning outcomes as a result of the application of teaching styles and approaches mentioned above.

Action hypothesis proposed in this study is "divergent teaching styles and tactical approaches can be applied in learning the game of football activity in SMAN 1 Pangalengan".

Research method used was Classroom Action Research (CAR). Classes used in this study were students of class all boy from class XI IPA 1, 2, and 3 with the number 48. Data collection techniques that used are observation techniques, using field notes, observer notes, and data documentation. The data analysis technique used is the technique of triangulation, analyze, synthesize, interpret, explain, and concluded that the data collected. Data triangulation between researchers, lecturers, and observer. The research data were analyzed in the form of qualitative data and quantitative data. Qualitative data are descriptive data observations and reflections during the research was conducted. Quantitative data is value - average student learning outcomes.

Research suggests that improvement efforts through the implementation of the document in the form of lesson plans and the implementation of measures constantly improved as the rules of PTK; during 6 meetings; divergent teaching styles and tactical approaches can be applied, and value - average student learning outcomes of all dimensions of affective, cognitive and psychomotor, showed changes - positive changes.

Researchers suggest, Physical Education teachers must have faith and not relentless effort to learn and apply the methods, models and styles of teaching. Teaching styles and approaches that can be learned and applied in penjas is divergent teaching styles and tactical approaches.


(6)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis ... 10

B. Kerangka Berfikir ... 32

C. Hipotesis ... 34

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Tinjauan Operasional Penelitian ... 34

B. Tempa dan Waktu Penelitian... 34

C. Fokus Penelitian ... 35

D. Metode Penelitian ... 35

E. Langkah - langkah Penelitian ... 35

F. Data Penelitian ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Latar Penelitian ... 41

B. Permasalahan Yang Teridentifikasi ... 42

C. Perencanaan ... 44

D. Uraian Tindakan ... 50

E. Analisis hasil Penelitian ... 85

F. Pembahasan ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... vii

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 101


(7)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu olahraga permainan yang sudah dimainkan sejak lama di berbagai Negara, meskipun menggunakan istilah yang berbeda. Semua permainan itu memiliki tujuan yang sama, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua tim dan pemain dari tiap tim berusaha memainkan bola dan menjaga bola agar tidak direbut oleh tim lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan. Seperti yang dikemukakan oleh Sucipto www.untukku.com yaitu:

… Di negeri Cina. Kala itu, dinasti Han melatih tentara menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit

memasukkan ke dalam jaring kecil yang diikatkan pada batang-batang bambu panjang …”, selain di Cina permainan sepak bola telah dimainkan juga di Jepang yang bernama Kemari, meskipun tidak kompetitif seperti di Cina. Yunani dengan “episkyros”, Romawi (Italia) dengan “haspartum”, dan

Perancis dengan “choule”.

Sepakbola adalah permainan invasi yaitu permainan yang memperbolehkan setiap pemain dalam sebuah tim atau regu yang bertanding menyerang memasuki daerah pertahanan lawan, dan setiap pemain dalam sebuah tim berusaha memasukan bola ke gawang lawannya untuk membuat gol atau skor, serta menjaga gawangnya dari serangan lawan. Gol dihitung jika bola seluruhnya telah melewati garis gawang. Seiap pemain berusaha memasukan bola dengan cara melakukan operan (passing), menggiring (dribbling), menembak (shooting). Selain cara – cara tersebut, ada cara lain yang bisa dilakukan oleh para pemain yang tidak membawa bola, seperti bergerak mencari ruang kosong, membantu dan


(8)

2

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola melindungi pemain yang sedang membawa bola. Dan pemain dari tim lawan yang tidak menguasai bola berusaha untuk merebut bola dari pemain lawan dengan cara melakukan adu tubuh (body charge), tackling, membayangi pemain lawan yang tidak membawa bola, menutup ruang kosong, dan menutup ruang tembak ke arah gawang.

Pada permainan sepakbola modern dan kompetitif, permainan ini dimainkan selama 90 menit yang dibagi kedalam dua babak. Tiap babak dimainkan selama 45 menit dan jika tim yang mencetak gol lebih banyak dari tim lainnya dalam kurun waktu 90 menit tersebut adalah pemenang permainan ini, jika keadaan masih imbang (draw) diadakan babak tambahan waktu selama 2 x 15 menit, dan bila kedudukan masih imbang maka diadakan adu penalty. Permainan sepak bola dimainkan oleh 22 orang pemain yang dibagi kedalam 2 tim, setiap tim terdiri dari 11 orang, yang diantaranya adalah 1 orang penjaga gawang (goal keeper), 4 pemain belakang (defender), 4 gelandang (miedfielder), dan 2 orang penyerang (striker). Namun jika permainan ini dimainkan untuk olah raga rekreasi, jumlah pemain bisa disesuaikan, contoh bisa dimainkan dengan 8 orang pemain, 6 orang pemain bahkan dengan 4 orang pemain, olahraga permainan sepakbola bisa dimankan.

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia, terbukti dari data siswa di akademi La Masia milik klub sepakbola Barcelona Spanyol, yang diminati oleh setiap anak di seluruh dunia, yang dikutip dari http://www.kaskus.us/showthread yaitu :


(9)

3

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

seluruh dunia. Dalam 30 tahun, sebanyak 450 pemain bola muda memancangkan mimpinya di bangunan dengan luas 610 meter persegi tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 40 pemain menjadi pemain utama Barcelona… Bukan hanya menjadi pemain sepakbola saja, banyak orang yang menggemari pertandingan sepakbola, dengan menjadi penonton ini terbukti dari data penonton sepakbola yang ada di liga jerman, yang dikutip dari http://www.sepaxbola.info menyatakan bahwa: “Liga yang stadionnya paling ramai adalah Bundesliga. Pada tahun 1960an hingga 1980an, rata-rata jumlah kehadiran penonton di stadion klub-klub Jerman berkisar antara 5-7 juta orang per musim.”.Dari sumber tersebut di atas, dapat dilihat bahwa antusiasme masyarakat dunia terhadap sepakbola sangat tinggi. Begitu juga masyarakat Indonesia sangat menggemari olahraga permainan ini, terlihat dari banyaknya jumlah klub dan pemain yang berkiprah di Liga Indonesia yang berada di bawah naungan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), yang dikutip dari http://sepakbola.showbiznotes.net/daftar-tim-klub-peserta-indonesia-super-league-isl-20102011/:

Arema Indonesia jumlah pemain 23 orang, Persipura Jayapura 24 orang, Persiba Balikpapan 22 orang, Persib Bandung jumlah pemain 24 orang,Persija Jakarta 25 orang, Persiwa Wamena 23 orang, PSPS Pekanbaru 23 orang, Sriwijaya FC 24 orang, Persijap Jepara 25 orang, Persema Malang 23 orang, Bontang FC 24 orang, Persisam Samarinda 23 orang, PSM Makassar 22 orang, Persela Lamongan 23 orang, Pelita Jaya Karawang 24 orang, Persibo Bojonegoro 23 orang, Semen Padang 23 orang, Deltras Sidoarjo 24 orang Dari sumber di atas, menunjukan bahwa sepakbola digemari di Indonesia. Tidak hanya pada liga professional saja, bahkan permainan sepakbola dimainkan sampai ke pelosok – pelosok daerah di Indonesia, yang lebih populer dengan istilah antar kampung (Tarkam). Tidak hanya menjadi pemain, banyak orang yang berbondong - bondong menyaksikan pertandingan sepakbola di stadion


(10)

4

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola sepakbola di seluruh Indonesia ini dapat dibuktikan dengan data penonton yang dikutip dari http://www.sepaxbola.info yaitu: “…Dari evaluasi jumlah penonton ISL 2009/10, rata-rata jumlah penonton tertinggi adalah Persija (22.908 orang), diikuti Arema (21.724) dan Persipura (20.068)…”. Dari data tersebut bisa dilihat antusiasme masyarakat di Indonesia terhadap sepak bola tidak kalah dibandingkan dengan masyarakat di luar Indonesia. kita dapat melihat permainan ini dimainkan oleh berbagai macam orang, seperti yang diutarakan oleh Sucipto (1999/200:7) yakni “ Sepakbola berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat, karena permainan ini dapat dimainkan oleh laki – laki dan perempuan, anak – anak, dewasa dan orang tua”. Sepakbola bisa dimainkan di berbagai tempat. Mulai dari sekitar rumah, di tingkat sekolah, jalanan, hingga yang dimainkan secara professional.

Di lingkungan persekolahan, permainan sepakbola termasuk salah satu ruang lingkup materi pembelajaran aktifitas permainan dan olahraga, dalam materi pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan Olahraga dan Rekreasi (Penjasorkes), yang sudah tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, yang telah dirumuskan dalam standar kompetensi sebagai berikut: “Melakukan teknik dan taktik berbagai permainan dan olahraga didasari konsep yang benar dan memiliki nilai – nilai yang terkandung didalamnya”. Dan sudah dijabarkan dalam tujuan pembelajaran yang terdapat pada kompetensi dasar dan indicator pembelajaran aktivitas permainan olahraga khususnya dalam aktivitas permainan sepakbola, pada tingkat satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI (sebelas) sebagai berikut:


(11)

5

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kompetensi dasar:

Mengintregrasikan teknik salah satu nomor olahgraga beregu mengunakan bola besar (sepakbola, bolavoli, bola basket) dengan baik, tepat dan lancar.

Indikator

1. Menggunakan berbagai bentuk formasi, bentuk strategi dalam permainan sepak bola.

2. Mempraktikan teknik passing, shooting dan dribbling.

Melalui aktivitas pembelajaran olahraga permainan sepakbola ini, potensi – potensi pendidikan yang ada pada siswa diharapkan dapat tumbuh berkembang secara optimal, baik potensi dalam dimensi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dimensi kognitif yang berpeluang besar untuk ditumbuh kembangkan melalui aktifitas permainan sepakbola seperti memperhitungkan arah datangnya bola, mengukur seberapa kuatnya operan yang akan diberikan kepada kawan dan mengukur berapa kuatnya tendangan ke gawang lawan agar masuk ke gawang. Bukan hanya dimensi kognitif saja yang terkembangkan didalam permainan sepakbola, dimensi afektif dan psikomotor pun dapat tumbuh berkembang dengan cara bekerja sama, bertanggungjawab, disiplin, saling menghargai,

sportivitas, mencari ruang dalam permainan, ketepatan dalam memberikan umpan, kebugaran jasmani, dll.

Namun didalam kenyataan di lapangan aktifitas pembelajaran permainan sepakbola kebanyakan terbalik, dari pembelajaran aktivitas permainan olahraga sepakbola menjadi pelatihan cabang olahraga, yang menekankan seorang siswa


(12)

6

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola untuk mengoptimalkan kemampuan geraknya dengan menggunakan metode latihan yang disesuaikan. Guru mata pelajaran penjasorkes cenderung memberikan siswa pelatihan sepakbola gerakan passing, misalnya passing

menggunakan kaki bagian dalam dan siswa diperintahkan untuk melakukan pengulangan sampai menguasai gerakan passing tersebut. Seharusnya seorang guru penjasorkes memberikan pembelajaran aktivitas permainan sepakbola, yang bukan hanya mengembangkan aspek psikomotornya lewat gerakan passing saja, tapi juga dituntut harus mengembangkan aspek kognitif, dan afektifnya lewat aktifitas pembelajaran permainan sepakbola. Dengan cara mengajarkan siswa untuk mengeluarkan kreatifitasnya dalam proses pengambilan keputusan, untuk membantu siswa mengetahui potensi yang dimilikinya, untuk bekerja sama dengan rekan setimnya dalam aktivitas pembelajaran permainan sepakbola, memperkaya kemampuan gerak siswa, membentuk sikap yang tepat terhadap nilai yang terdapat dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola, belajar bertanggungjawab, memberikan pertolongan, meningkatkan kesehatan atau kesegaran jasmani.

Di dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola seorang guru harus bisa mengarahkan siswanya untuk bebas dan kreatif dalam mempelajari suatu pembelajaran permainan olahraga namun tetap dalam pengawasan guru. Untuk mengakomadisi kreatifitas dan kebebasan siswa dalam mengikuti pembelajaran aktifitas permainan sepakbola, seorang guru penjasorkes bisa menggunakan metode, model dan gaya mengajar yang sesuai, agar semua potensi siswa dapat berkembang.


(13)

7

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Di dalam aktivitas pembelajaran yang diberikan oleh masing – masing guru mata pelajaran, memiliki metode, model dan mengajar yang berbeda – beda. Dan tugas guru adalah memilih metode, model dan gaya mengajar yang tepat agar materi yang diberikan dapat tersampaikan. Beberapa metode, model dan gaya mengajar, yang sering dipergunakan oleh seorang guru diantaranya adalah pemrosesan informasi, gaya mengajar komando, divergent, pembelajaran kooperatif dsb. Itulah beberapa metode, gaya dan strategi yang bias dipergunakan oleh seorang guru, khususunya guru penjas. Dalam pembelajaran penjas seorang guru di tuntut kreatifitasnya untuk menggunakan gaya, metode dan strategi mengajar yang tepat, sehingga antusias siswa dalam pembelajaran cukup tinggi. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang permasalahan, dapat diidentifikasi terkait dengan pembelajaran aktivitas permainan sepakbola dalam mata pelajaran Penjaskes di SMAN 1 Pangalengan adalah sebagai berikut:

1. Guru belum memahami antara aktivitas pembelajaran permainan sepak bola dengan pelatihan cabang olahraga sepakbola

2. Guru Penjaskes cenderung memberikan aktivitas pelatihan cabang olahraga sepakbola, bukan memberikan aktifitas pembelajaran permainan sepak bola.

3. Masih jarang guru Penjaskes yang menerapkan gaya mengajar divergen dalam aktivitas pembelajaran permainan sepak bola.


(14)

8

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola permasalahan

5. Siswa cenderung pasif dan menunggu jawaban yang diberikan oleh guru

6. Siswa terlalu bergantung kepada intruski guru dalam pembelajaran. 7. Kurangnya kesempatan gerak yang didapat siswa karena lama

menunggu giliran. C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah masalah yang diteliti, maka batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah: penerapan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran aktivitas permainan sepak bola di SMA Negeri 1 Pangalengan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana penerapan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang dijadikan tujuan penelitian oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Penjas, khususnya

pembelajaran aktivitas permainan sepakbola melalui implementasi gaya


(15)

9

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Untuk mengetahui bagaimana siswa memberikan respon terhadap gaya mengajar divergent yang dipergunakan oleh guru .

3. Untuk mengetahui aplikasi dari gaya mengajar Divergent. D. Kegunaan penelitian

Dengan mengetahui pengaruh gaya mengajar divergent terhadap pembelajaran permainan sepakbola di SMAN 1 Pangalengan Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung diharapkan memberikan kegunaan, kepada:

1. Teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi mengenai berbagai metode dan gaya mengajar yang ada dan dapat dipergunakan untuk mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran Penjaskes.

b. Untuk menerapkan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola, sehingga langkah – langkah yang akan dilakukan dapat dipergunakan oleh guru Penjas

2. Praktis.

Agar gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dapat dipergunakan oleh guru Penjas, sehingga dapat memperbanyak gaya mengajar yang dimiliki.


(16)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN OPERASIONAL PENELITIAN

Tujuan operasional penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peneliti dalam menerapkan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran aktivitas permainan sepakbola di SMA Negeri 1 Pangalengan, terutama kelas XI IPA.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pangalengan, Penelitian ini akan dilaksanakan pada seluruh siswa putra kelas XI IPA 1, 2 dan 3 dengan jumlah siswa 48 orang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011 – 2012. Waktu penelitian digambarkan seperti pada Matrik 3.1 di bawah ini:

NO Nama Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1. Penyusunan

Proposal Skripsi 2. Bimbingan

Proposal Skripsi 3. Seminar Proposal

Skripsi

4. Surat Keputusan Judul Skripsi 5. BAB I


(17)

38

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6. BAB II (Tinjauan

Teoritis, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Tindakan) 7. BAB III

(Metodologi Penelitian) 8. Observasi 9. BAB IV

(Pengolahan Data) 10. BAB V

(Kesimpulan dan Saran)

11. Pra Sidang Skripsi 12. Ujian Sidang

C. FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan pada penerapan gaya mengajar Divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola di SMA Negeri 1 Pangalengan

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), hal yang berkaitan dengan PTK telah dijelaskan pada BAB II.

E. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN

Merujuk pada langkah – langkah PTK seperti yang dikemukakan Arikunto (2008:16) bahwa dalam penelitian tindakan kelas “terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan dan 4.


(18)

39

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola

Refleksi.” Dalam kaitannya dengan penelitian ini dikemukakan langkah

penelitian sebagai berikut: a. Observasi Awal

Adalah kegiatan pertama peneliti untuk melihat permasalahan pembelajaran Penjas, khususnya pembelajaran aktivitas permainan sepakbola yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pangalengan. Maksud observasi adalah untuk mengamati kegiatan pembelajaran dan menganalisis masalah – masalah yang terkait dengan fokus penelitian. Fokus masalah yang di teliti atau yang diobservasi meliputi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, gaya / metode mengajar yang digunakan oleh guru, respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran, interaksi – interaksi akademik yang terjadi sebagai akibat tindakan yang diberikan oleh guru dan sarana prasarana pendukung pembelajaran yang terdapat di sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

Data – data yang terkait dengan fokus penelitian dicatat dalam catatan lapangan yang dijadikan data untuk pembahasan dan dituangkan dalam wujud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Data hasil pengamatan tersebut, yang berupa masalah – masalah yang teridentifikasi, selanjutnya dijadikan pembuatan pedoman perencanaan perbaikan dalam pembelajaran tahap berikutnya. Dalam penelitian ini, salah satu perencanaan yang dibuat oleh peneliti adalah RPP aktivitas permainan sepakbola. Sesuai dengan batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, maka RPP yang dibuat berorientasi pada penerapan gaya mengajar


(19)

40

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. perencanaan (plan)

Pada tahap perencanaan dibuat tahapan – tahapan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola yaitu:

1. Mempelajari Permendiknas nomor 41 tahun 2007, kurikulum KTSP 2006, silabus dan program pembelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Pangalengan, untuk dijadikan pedoman pembuatan RPP aktivitas permainan sepakbola, dengan menggunakan gaya mengajar divergent

2. Membuat rancangan RPP aktivitas permainan sepakbola dengan menggunakan gaya mengajar divergent

3. Mendiskusikan rancangan RPP dengan pembimbing

4. Mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. c. Pelaksanaan (act)

Dalam tahap pelaksaan ini, peneliti membuat dan melaksanakan:

1. Pembelajaran aktivitas permainan sepakbola, dengan menggunakan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis, yang sudah dirancang pada RPP. Selanjutnya untuk dilaksanakan.

2. Pada penerapan RPP dengan gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis ini, peneliti menjadi pengajar dan observer yang bertugas untuk mengambil foto – foto kegiatan penelitian, mencatat kegiatan penelitian, dan mengisi lembar observasi.

3. Peneliti mencatat permasalahan yang muncul saat pelaksanaan pembelajaran, selanjutnya catatan ini disebut dengan catatan lapangan.


(20)

41

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola d. Perbaikan (reflection)

Refleksi merupakan tahap yang dilaksanakan setelah tahap pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti mengkaji, melihat dan mengevaluasi hasil – hasil atau respons dari tindakan yang telah dicatat dalam catatan lapangan. Tahap reflesi adalah bagian yang sangat penting dari PTK. Refleksi yang ditekankan adalah evaluasi diri peneliti selaku guru dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan, proses refleksi ini juga dikonsultasikan dengan pembimbing.

Jika hasil refleksi sudah terlihat dampak yang diharapkan oleh peneliti, termasuk relevansi ketercapaian tujuan penelitian, maka disimpulkan penelitian tindakan kelas dianggap cukup. Tapi jika hasil refleksi pada siklus pertama belum terlihat dampak yang diharapkan, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan dengan penelitian pada siklus ke II.

F. Data Penelitian 1. Sumber data:

Data – data yang digunakan untuk analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini bersumber dari:

 Guru dalam hal ini peneliti sendiri

 Respons siswa khususnya dalam hubungannya dengan diterapkannya gaya mengajar divergent dan pendekatan taktis dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola oleh peneliti/ guru


(21)

42

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Pangalengan yang dijadikan tempat penelitian

2. Jenis data:

Jenis data dalam penelitian ini berupa data deskripsi kualitatif tentang permasalahan dan cara pemecahan masalah yang teridentifikasi oleh peneliti, dalam bentuk catatan lapangan, dokumentasi (foto) dan hasil refleksi dari tiap pelaksanaan pembelajaran.

3. Alat Pengumpul Data:

Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :  Catatan lapangan dan catatan observer

 Alat observasi

 Dokumentasi (Video dan foto) G. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah dengan cara triangulasi data. Triangulasi yaitu menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian seperti menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, menyimpulkan data yang terkumpul. Triangulasi data dilakukan antara peneliti, dosen pembimbing dan mitra peneliti serta menggunakan dokumentasi kegiatan pembelajaran.


(22)

43

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Selanjutnya data yang diperoleh direduksi lalu dikelompokkan. Hasil yang didapat berupa kebiasaan – kebiasaan yang muncul pada pembelajaran aktivitas permainan sepakbola, selanjutnya dideskripsikan sehingga menjadi suatu kesimpulan.


(23)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan Gaya Mengajar Divergent dan Pendekatan Taktis dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Sepakbola

Pertama peneliti berusaha untuk mengetahui apa itu gaya mengajar

divergent dan karakteristiknya. Kedua, peneliti mempelajari pendekatan taktis untuk menunjang penerapan gaya mengajar divergent. Ketiga, peneliti mengkaji apa itu permainan sepakbola dan hakikat pembelajaran penjas di sekolah. Semua teori – teori tersebut dikaji dengan cara membaca buku, mencari sumber dari internet dan berkonsultasi dengan pembimbing skripsi yang telah menguasai semua hal tersebut.

Setelah peneliti mempelajari hal tersebut di atas, dilaksanakan pembuatan perencanaan pembelajaran yang secara terus menerus diperbaiki. Pada awal pelaksanaan dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan perencanaan tersebut, terdapat beberapa kendala yang perlu diperbaiki seperti penyampaian karakteristik gaya mengajar yang kurang baik dari peneliti, penyampaian pertanyaan elaborasi yang kurang jelas, formasi pembelajaran yang kurang baik dan kurang tegasnya peraturan yang diberikan yang mengakibatkan siswa kebingungan, kurangaktif dan kreatif dalam pembelajaran.


(24)

101

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Usaha perbaikan untuk kendala di atas, dilakukan dengan cara merefleksikan pembelajaran juga dicari solusi pemecahannya melalui proses konsultasi dengan para pembimbing.

Melalui usaha perbaikan dalam bentuk dokumen pelaksanaan maupun pelaksanaan tindakan yang secara terus menerus, selama 6 kali pertemuan gaya mengajar divergent dapat diterapkan dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola di SMAN 1 Pangalengan.

Meskipun sudah dapat diterapkan, penelitimenya dari ketidak sempurnaan dalam pelaksanaan penelitian, karena keterbatasan waktu dan sering berubahnya kondisi pembelajaran, namun dengan usaha dan niat untuk menerapkan gaya mengajar divergent, gayatersebut dapat diterapkan.

2. HasilBelajar

Merujuk pada hakikat gaya mengajar divergent yang menekankan pada kreativitas siswa pada tiap aspek, baik itu aspek kognitif, psikomotor, afektif dan sosial, respons siswa menunjukan perubahan – perubahan positif pada tiap tindakan.

Pertama pada aspek kognitif, pada tindakan I sampai VI konsistensi kreativitas yang ditunjukan siswa berkembang dengan baik dalam hal menyebutkan jawaban yang bervariasi dan sesuai dengan indikator yang telahditentukan.

Kedua pada aspek psikomotor, pada tindakan I sampai VI konsistensi kreativitas yang ditunjukan siswa juga berkembang dengan baik dalam hal


(25)

102

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempraktikkan gerakan mengoper, mengontrol, menendang dan mendukung rekan pembawa bola yang bervariasi dan sesuai dengan indikator.

Ketigapada aspek afektif dan sosial, pada tindakan I sampai VI siswa mengalami perkembangan dan semakin dapat terkontrol dan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan dalam hal perilaku siswa saat pembelajaran, yaitu kerjasama, keberanian, menghargai lawan dan kawan, bertanya, berbagi tempat dan peralatan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil dari kesimpulan di atas yang telah dikemukakan oleh peneliti, ada hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, Sebagai berikut:

Meskipun gaya divergent ini mungkin belum diketahui oleh guru namun dengan itikad atau niat untuk melaksanakan gaya mengajar ini, peneliti yakin guru – guru pendidikan jasmani yang pernah belajar tentang berbagai gaya mengajar dapat menerapkan gaya mengajar divergent ini.


(26)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Prof.(2008).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:PT Bumi Aksara. Aunurrahman,Dr.M.Pd.(2011). Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta. Departemen pendidikan dan Kebudayaan.(2005).Standar Nasional Pendidikan.

Jakarta:BP Dharma Bhakti

Dimyati,Dr. dan Mudjiono, Dr. (2006).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Lutan, Rusli.etal.Manusia dan Olahraga. Bandung ITB dan UPI. Muslikah.(2010).Sukses Profesi guru Dengan Penelitian Tindakan

Kelas.Yogyakarta:Interprebook

Rusman.Dr,MP.d,(2011).Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Setiawan, Muldan S.Pd.(2011). Pengaruh Gaya Mengajar Tugas dan Gaya Mengajar Divergent Terhadap Hasil Belajar Shooting Pada Keterampilan Bolabasket. Skripsi pada FPOK UPI Bandung

Sneyers, Jef.(2002). Sepak bola Latihan dan Strategi.Bandung:Rosdakarya. Subroto,Toto,Drs, M.Pd. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga

Permainan.Bandung: UPI

Sugiyono, Prof.Dr.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:alfabeta

Undang, Gunawan Dr.h.Drs.,M.Si.(2008).Teknik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:Sayagatama.

Internet :

http://www.untukku.com

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6834405

http://sepakbola.showbiznotes.net/daftar-tim-klub-peserta-indonesia-super-league-isl-20102011/

http://www.sepaxbola.info/2011/02/jumlah-penonton-bundesliga-no1-di-dunia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom


(1)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Pangalengan yang dijadikan tempat penelitian

2. Jenis data:

Jenis data dalam penelitian ini berupa data deskripsi kualitatif tentang permasalahan dan cara pemecahan masalah yang teridentifikasi oleh peneliti, dalam bentuk catatan lapangan, dokumentasi (foto) dan hasil refleksi dari tiap pelaksanaan pembelajaran.

3. Alat Pengumpul Data:

Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :

 Catatan lapangan dan catatan observer

 Alat observasi

 Dokumentasi (Video dan foto)

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah dengan cara triangulasi data. Triangulasi yaitu menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian seperti menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, menyimpulkan data yang terkumpul. Triangulasi data dilakukan antara peneliti, dosen pembimbing dan mitra peneliti serta menggunakan dokumentasi kegiatan pembelajaran.


(2)

43

Angga Sastra Sutiana, 2013

Selanjutnya data yang diperoleh direduksi lalu dikelompokkan. Hasil yang didapat berupa kebiasaan – kebiasaan yang muncul pada pembelajaran aktivitas permainan sepakbola, selanjutnya dideskripsikan sehingga menjadi suatu kesimpulan.


(3)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan Gaya Mengajar Divergent dan Pendekatan Taktis dalam

Pembelajaran Aktivitas Permainan Sepakbola

Pertama peneliti berusaha untuk mengetahui apa itu gaya mengajar divergent dan karakteristiknya. Kedua, peneliti mempelajari pendekatan taktis untuk menunjang penerapan gaya mengajar divergent. Ketiga, peneliti mengkaji apa itu permainan sepakbola dan hakikat pembelajaran penjas di sekolah. Semua teori – teori tersebut dikaji dengan cara membaca buku, mencari sumber dari internet dan berkonsultasi dengan pembimbing skripsi yang telah menguasai semua hal tersebut.

Setelah peneliti mempelajari hal tersebut di atas, dilaksanakan pembuatan perencanaan pembelajaran yang secara terus menerus diperbaiki. Pada awal pelaksanaan dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan perencanaan tersebut, terdapat beberapa kendala yang perlu diperbaiki seperti penyampaian karakteristik gaya mengajar yang kurang baik dari peneliti, penyampaian pertanyaan elaborasi yang kurang jelas, formasi pembelajaran yang kurang baik dan kurang tegasnya peraturan yang diberikan yang mengakibatkan siswa kebingungan, kurangaktif dan kreatif dalam pembelajaran.


(4)

101

Angga Sastra Sutiana, 2013

Usaha perbaikan untuk kendala di atas, dilakukan dengan cara merefleksikan pembelajaran juga dicari solusi pemecahannya melalui proses konsultasi dengan para pembimbing.

Melalui usaha perbaikan dalam bentuk dokumen pelaksanaan maupun pelaksanaan tindakan yang secara terus menerus, selama 6 kali pertemuan gaya mengajar divergent dapat diterapkan dalam pembelajaran aktivitas permainan sepakbola di SMAN 1 Pangalengan.

Meskipun sudah dapat diterapkan, penelitimenya dari ketidak sempurnaan dalam pelaksanaan penelitian, karena keterbatasan waktu dan sering berubahnya kondisi pembelajaran, namun dengan usaha dan niat untuk menerapkan gaya mengajar divergent, gayatersebut dapat diterapkan.

2. HasilBelajar

Merujuk pada hakikat gaya mengajar divergent yang menekankan pada kreativitas siswa pada tiap aspek, baik itu aspek kognitif, psikomotor, afektif dan sosial, respons siswa menunjukan perubahan – perubahan positif pada tiap tindakan.

Pertama pada aspek kognitif, pada tindakan I sampai VI konsistensi kreativitas yang ditunjukan siswa berkembang dengan baik dalam hal menyebutkan jawaban yang bervariasi dan sesuai dengan indikator yang telahditentukan.

Kedua pada aspek psikomotor, pada tindakan I sampai VI konsistensi kreativitas yang ditunjukan siswa juga berkembang dengan baik dalam hal


(5)

Angga Sastra Sutiana, 2013

Gaya Mengajar Divergent Dan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Pangalengan)

mempraktikkan gerakan mengoper, mengontrol, menendang dan mendukung rekan pembawa bola yang bervariasi dan sesuai dengan indikator.

Ketigapada aspek afektif dan sosial, pada tindakan I sampai VI siswa mengalami perkembangan dan semakin dapat terkontrol dan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan dalam hal perilaku siswa saat pembelajaran, yaitu kerjasama, keberanian, menghargai lawan dan kawan, bertanya, berbagi tempat dan peralatan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil dari kesimpulan di atas yang telah dikemukakan oleh peneliti, ada hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, Sebagai berikut:

Meskipun gaya divergent ini mungkin belum diketahui oleh guru namun dengan itikad atau niat untuk melaksanakan gaya mengajar ini, peneliti yakin guru – guru pendidikan jasmani yang pernah belajar tentang berbagai gaya mengajar dapat menerapkan gaya mengajar divergent ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Prof.(2008).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:PT Bumi Aksara. Aunurrahman,Dr.M.Pd.(2011). Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta. Departemen pendidikan dan Kebudayaan.(2005).Standar Nasional Pendidikan.

Jakarta:BP Dharma Bhakti

Dimyati,Dr. dan Mudjiono, Dr. (2006).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Lutan, Rusli.etal.Manusia dan Olahraga. Bandung ITB dan UPI. Muslikah.(2010).Sukses Profesi guru Dengan Penelitian Tindakan

Kelas.Yogyakarta:Interprebook

Rusman.Dr,MP.d,(2011).Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Setiawan, Muldan S.Pd.(2011). Pengaruh Gaya Mengajar Tugas dan Gaya Mengajar Divergent Terhadap Hasil Belajar Shooting Pada Keterampilan Bolabasket. Skripsi pada FPOK UPI Bandung

Sneyers, Jef.(2002). Sepak bola Latihan dan Strategi.Bandung:Rosdakarya. Subroto,Toto,Drs, M.Pd. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga

Permainan.Bandung: UPI

Sugiyono, Prof.Dr.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:alfabeta

Undang, Gunawan Dr.h.Drs.,M.Si.(2008).Teknik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:Sayagatama.

Internet :

http://www.untukku.com

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6834405

http://sepakbola.showbiznotes.net/daftar-tim-klub-peserta-indonesia-super-league-isl-20102011/

http://www.sepaxbola.info/2011/02/jumlah-penonton-bundesliga-no1-di-dunia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom


Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 23

PENGARUH GAYA MENGAJAR PERIKSA DIRI DAN GAYA MENGAJAR INKLUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TAMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 24

IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGENT DALAM KONTEKS KURIKULUM 2013 : penelitian tindakan pada kelas pendidikan jasmani di SMA Negeri 4 Cimahi.

0 0 22

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PENGUASAAN BOLA PADA PERMAINAN BOLA BASKET ( Penelitian Tindakan Kelas di SMK Cipta Skill Bandung ).

2 13 30

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN FOREHAND GROUNDSTROKE PADA PERMAINAN TENIS LAPANG : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X2 di SMA Negeri 3 Karawang.

0 1 38

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN NILEM 3 BANDUNG.

1 5 39

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET : Studi Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Menyerang Basket Lawan Pada Kelas X IPS 4 di SMA Negeri 3 Cilegon.

0 0 37

). IMPLEMENTASI MODEL PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN MINI : Penelitian Tindakan Kelas di SD Kartika-7 Kota Cirebon.

0 0 48

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT SISWA DALAM PERMAINAN HOKI : Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung.

0 1 39

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP PEMAHAMAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET.

0 1 47