PERSEBARAN POTENSI WISATA DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

(1)

PERSEBARAN POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN

TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan MemperolehGelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

PRETTY M SIMANJUNTAK NIM. 308131075

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

(5)

v ABSTRAK

Pretty M Simanjuntak, 308131075 : Persebaran Potensi Objek Wisata Di

Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Persebaran potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara (2) Keadaan potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara (3) Upaya pemerintah dan pihak pengelola dalam pengembangan objek wisata di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni tahun 2012 di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh potensi objek wisata alam, budaya, dan rohani yang ada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari pihak pengelola objek wisata dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung (wawancara), observasi langsung, dan studi dokumenter. Teknik analisas data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Persebaran potensi objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung tidak merata (2) Keadaan potensi objek wisata yang ada di kecamatan tarutung belum dikembangkan secara optimal, dan sangat perlu pembenahan sarana maupun prasarana yang tersedia di areal objek wisata. (3) Kurangnya peran dan perhatian pemerintah dan pihak pengelola dalam pengembangan potensi objek wisata di kecamatan.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan

kasih karuniaNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Persebaran Potensi Objek Wisata Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan

oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, untuk

kesempurnaan tulisan ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak yang menaruh simpati dalam penyusunan dan penulisan skripsi

ini.

Selama penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan, hambatan, dan tantangan yang

dihadapi penulis. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Restu. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED beserta staffnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan. M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial UNIMED

4. Ibu Dra. Asnidar M.Si sebagai sekretaris jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas waktu luangnya yang

diberikan di sela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai

dari perumusan judul sampai terselesaikannya Skripsi ini.

6. Bapak Drs.Maringan Sirait, SU selaku Dosen Pembimbing Akademik yang tetap


(7)

7. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si, dan Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen

penguji, Bapak/Ibu dosen Pend.Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu

selama perkuliahan, serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang banyak membantu

kelancaran administrasi penulis.

8. Bapak Renhard Lumbantobing, S.Sos selaku Camat Tarutung beserta staf administrasi

yang banyak membantu penulis selama penelitian skripsi ini.

9. Kedua orangtuaku yang saya kasihi dan saya cintai, ayahanda H.Simanjuntak, S.Pd dan

ibunda E.Siahaan yang tetap setia mendoakan dan memotivasi penulis untuk

meyelesaikan skripsi ini. Banyak tantangan yang dihadapi penulis dalam proses penulisan

skripsi ini, tetapi penulis sangat berbahagia karena kedua orang tua tetap setia

mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis.

10.Untuk Adik-adikku yang kukasihi, Yanti Lestari, Desi, Jemsly, Wansry, Arby, dan Rathy

yang selalu memberi semangat dan doa kepada penulis.

11.Sahabatku yang kusayangi Cici, Eva Suranta, Febriany Zendrato, Murni Simanihuruk,

Natalisa C. Barus, Romauli Sipayung Darlin Simanullang. Terimakasih buat dukungan

dan motivasinya ya sobat.

12.Teman – teman di Jalan Ambai Bang Jhon, bang Dedo, Laksana, Farida, Jay, Marcellus, Bang Fransodo, terima kasih buat doa dan motivasinya.

Akhir kata semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa

jurusan Pendidikan Geografi FIS_UNIMED. Terima Kasih.

Medan, September 2012 Penulis

Pretty M. Simanjuntak 308131075


(8)

viii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... .. i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……… ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C.Pembatasan Masalah... 4

D.Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian... 5

F. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Kerangka Teori... 7

B. Penelitian Relevan... 26

C. Kerangka Berpikir... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29

A. Lokasi Penelitian... 29

B. Populasi dan Sampel... 29

C. Variabel dan Defenisi Operasional... 29

D. Teknik Pengumpulan Data... 30


(9)

ix

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN... 33

A. Keadaan Fisik... 33

B. Keadaan Non Fisik... 39

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 49

A. Hasil Penelitian... 49

B. Pembahasan Penelitian... 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA... 81


(10)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Hal

1. Banyak hari hujan dan curah hujan/bulan... 34

2. Penggunaan lahan di Kecamatan Tarutung... 36

3. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin... 37

4. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan... 39

5. Komposisi penduduk berdasarkan agama... 40

6. Sarana pendidikan di Kecamatan Tarutung... 41

7. Sarana kesehatan di Kecamatan Tarutung... 42

8. Sarana ibadah di Kecamatan Tarutung... 43

9. Sarana penginapan di Kecamatan Tarutung... 44

10.Panjang jalan di Kecamatan Tarutung... 45


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Hal

1. Pemandian Air Panas... 48

2. Pemandian Air Soda... 50

3. Gedung Sopo Partungkoan... 52

4. Goa Si Boru Natumandi... 54

5. Martonun Ulos... 60

6. Toko penjual Ulos Batak... 64

7. Jenis Ulos Batak... 64

8. Tugu Sisingamangaraja XII... 65

9. Gereja Dame... 66

10.Patung I.L. Nommensen... 68

11.Kantor Pusat HKBP... 69


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Pedoman wawancara Potensi Objek Wisata (Pengelola Objek

Wisata)... 83

2. Daftar Pedoman wawancara Potensi Objek Wisata (Pemerintah/Dinas


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan beragam suku dengan adat

dan istiadat yang berbeda, serta memiliki banyak sumber daya alam yang berupa

pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

hutan tropis, dan banyak lagi pesona alam lainnya. Selain pesona alam tersebut

juga terdapat kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia dan banyak

meninggalkan warisan budaya berupa museum, benda-benda kuno, berbagai

prasasti, candi, dan kebudayaan yang masih dijalani oleh masyarakat, yang semua

ini merupakan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi yang dapat dikembangkan

sebagai objek wisata yang disuguhkan kepada wisatawan. Pesona keindahan alam

dan warisan budaya yang dijadikan sebagai objek wisata merupakan modal bagi

pengembangan sektor pariwisata. Objek wisata tersebut perlu ditata dan dipelihara

sehingga diharapkan mampu mengundang wisatawan untuk dapat

mengunjunginya.

Pengembangan sektor pariwisata diarahkan pada peningkatan pariwisata

sebagai sektor andalan yang mampu mengimbangi kegiatan ekonomi dan sebagai

sumber pendapatan daerah, dan pendapatan negara. Hal tersebut sejalan dengan

ketentuan yang tercantum dalam undang-undang No:9 tahun 1990, tentang

kepariwisataan yang menyatakan bahwa penyelanggaraan kepariwisataan

ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan meratakan kesempatan


(14)

2

berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan

serta mendayagunakan objek dan daya tarik wisata Indonesia.

Pariwisata juga dikatakan sebagai media dalam pembangunan, karena

dampak yang diberikan terhadap kehidupan masyarakat telah memberikan

kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Dengan kata lain

katalisator dalam pembangunan (agent of develovment) dan sekaligus menjadi

penggerak dan mempercepat proses pembangunan itu sendiri. Dalam rangka

pengembangan pariwisata perlu diambil langkah dan pengaturan lebih terarah

berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, antara lain berupa peningkatan promosi

dan pendidikan kepariwisataan, menyediakan sarana dan prasarana, peningkatan

mutu sumberdaya manusia dan kelancaran pelayanan.

Pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian

integral dari pembangunan nasional yang terus dikembangkan, seperti halnya

daerah-daerah lain. Ini disebabkan Sumatera Utara termasuk sepuluh propinsi

yang ditunjukkan sebagai daerah wisata nasional. Sumatera Utara mempunyai

potensi wisata yang besar meliputi wisata alam, wisata budaya, dan wisata

rohani. Usaha pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh pemerintah

adalah dengan penerbitan buku-buku, brosur, dan penyusunan buku paket wisata

dan peningkatan sarana penunjang souvenir, angkutan wisata, dan biro perjalanan.

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu Kabupaten yang ada di

propinsi Sumatera Utara yang memiliki objek wisata yang sangat potensial dan

dapat menunjang nilai wisata di provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli

Utara memiliki berbagai objek wisata alam, budaya dan sejarah yang dapat digali


(15)

3

sektor pariwisata. Potensi tersebut berhubungan dengan daya tarik dan nilai obyek

wisata yang tersebar di beberapa kecamatan yang terdiri dari wisata alam, wisata

budaya, dan wisata rohani. Kecamatan Tarutung yang sekaligus sebagai ibukota

Kabupaten Tapanuli Utara memiliki objek wisata yang cukup dikenal masyarakat

lokal maupun masyarakat luar yang menjadi tujuan mereka sebagai tempat

liburan akhir pekan dan hari libur. Objek wisata tersebut adalah berupa wisata

alam yaitu Sungai Aek Sigeaon, pemandian air soda, pemandian air panas yang

terletak di desa hutabarat, serta wisata pertanian (agrowisata) yaitu Vanana

Garden.

Wisata rohani yaitu Kantor pusat HKBP, Tugu Nommensen, Gereja

Dame. Wisata budaya yaitu Sopo Partungkoan, tugu sisingamangaraja XII dan

Gua Si Boru Natumandi.

Akan tetapi keberadaan Objek wisata ini tidak semua masyarakat

mengenalnya karena kurangnya pengembangan dari pihak pengelola objek wisata

pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta promosi yang dilakukan

kurang meluas. Kurangnya pengembangan objek wisata yang ada, maka kesan

keindahan dan ketersediaan sarana dan prasarana yang merupakan modal untuk

menarik pengunjung pun berkurang. Padahal dilihat dari letak geografisnya

Kecamatan Tarutung sangat strategis letaknya. Sehingga dalam bidang

kepariwisataan Kecamatan Tarutung sangat potensial untuk dapat dikembangkan.

Oleh karena itu perlu diteliti bagaimana persebaran dan keadaan objek wisata

yang ada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, serta usaha pihak

pengelola objek wisata dan peran pemerintah dalam pengembangan potensi objek


(16)

4

B. Identifikasi Masalah

Kecamatan Tarutung memiliki potensi objek wisata yang beraneka ragam

seperti wisata alam, wisata budaya dan wisata rohani. Dalam pengembangan

potensi wisata tersebut pihak pengelola dan pemerintah telah melaksanakan

pembangunan objek wisata namun belum optimal.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Banyak objek wisata di Kecamatan Tarutung namun masih belum dikenal

masyarakat pada umumnya dimana objek wisata itu berada.

2. Banyak objek wisata di Kecamatan Tarutung akan tetapi tidak

berkembang dengan baik.

3. Pemerintah, dan Pihak pengelola objek wisata telah melakukan

pembanguan objek wisata namun belum optimal dalam

pengembangannya.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, maka

penulis membatasi masalah yaitu hanya melihat persebaran objek wisata di

Kecamatan Tarutung, keadaan objek wisata (alam, rohani, dan budaya), serta

upaya yang dilakukan Pihak Pengelola dan pihak Pemerintah/Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan, dalam mendukung perkembangan objek wisata yang ada di


(17)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana persebaran objek wisata yang ada di Kecamatan Tarutung?

2. Bagaimana keadaan objek wisata (alam, rohani, dan budaya) di

Kecamatan Tarutung ?

3. Bagaimana upaya pengelola objek wisata dan Pemerintah/ Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan, dalam pengembangan objek wisata di

Kecamatan Tarutung ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Persebaran objek wisata yang ada di Kecamatan Tarutung.

2. Keadaan objek wisata (alam, rohani, dan budaya) di Kecamatan Tarutung.

3. Upaya Pihak Pengelola objek wisata dan Pemerintah dalam

pengembangan objek wisata di Kecamatan Tarutung.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai persebaran Objek

Wisata di Kecamatan Tarutung

2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai keadaan Objek Wisata


(18)

6

3. Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah dan pengelola objek wisata

untuk menetapkan kebijakan pengembangan potensi objek wisata,

khususnya di Kecamatan Tarutung.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan


(19)

79

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil

penelitian ini adalah :

1.

Di Kecamatan Tarutung terdapat 9 (sembilan) objek wisata. Persebaran

potensi objek wisata ini tidak merata, hal ini dapat dilihat dari 9

(sembilan) objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung hanya tersebar

di 3 (tiga) kelurahan dari 7 (tujuh) kelurahan dan di 2 (dua) desa dari 24

(dua puluh empat) desa yang ada di Kecamatan tarutung .

2. Keadaan ataupun kondisi setiap objek wisata yang ada di kecamatan

Tarutung masih kurang pembenahan dan kurang dioptimalkan. Dari 3

jenis objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung objek wisata yang

paling pesat pengembangannya adalah objek wisata alam, budaya, dan

rohani.

3. Objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung sebenarnya bukan tidak

diperhatikan oleh pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Akan

tetapi karena ketersediaan dana untuk pariwisata menjadikan mereka

tidak bisa melakukan pengembangan secara maksimal dan optimal.

Pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan semampu mungkin telah

memberikan bantuan berupa perbaikan fisik ataupun penyediaan fasilitas

di objek wisata. Pihak pengelola telah melakukan upaya untuk


(20)

80

pengembangan objek wisata akan tetapi tidak bisa secara maksimal

karena keterbatasan dana.

B.Saran

1. Melihat keadaan potensi objek wisata di Kecamatan Tarutung maka

sangat perlu pengembangan potensi objek wisata yang lebih baik lagi

yaitu dengan melengkapi saran dan prasarana pariwisata dan

penambahan fasilitas dilokasi objek wisata (fasilitas keamanan,

kesehatan, dan fasilitas permainan). Yang merupakan salah satu daya jual

objek wisata dalam mendukung kemajuan dari masing-masing objek

wisata.

2. Lebih ditingkatkan lagi kerjasama yang baik dari pihak Pengelola objek

wisata dengan pihak pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

dalam mendukung peningkatan dan pengembangan potensi objek wisata

yang ada.

3. Terbatasnya dana dalam pengembangan objek wisata di Kecamatan

Tarutung menjadi persoalan yang harus dipecahkan oleh pemerintah

khususnya dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kecamatan Tarutung.

Sebaiknya untuk ke depannya diupayakan suatu alokasi dana untuk


(21)

82

DAFTAR PUSTAKA

Juliadi. 2009 Potensi Wisata Situs Banten Lama: Suatu Kajian Berdasarkan Tinggalan Arkeologinya. Banjarnegara (hlm. 25-42, Vol 3 No. 1) Jurnal

Nasional Pariwisata: Yogyakarta

Kadek. 2009.

pariwisata teknologi: Sarana dan Prasarana Pariwisata.

(http://www.google.co.id/search?q=http%3A%2F%2Fpariwisatadantekn ologi.blogspot.com &rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a) diakses tanggal 30 April 2012

Karyono, Hari.A. 1997. Kepariwisataan, Jakarta: PT. Grasindo.

Marpaung, Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta

Ngapenan, Mohammad. 1994. Kamus Pariwisata. Jakarta : PT. Prandnya Paramita.

Nurchamsiah. 2011. Pengembangan Objek wisata Air Terjun Mengaya Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

Pendit, Nyoman S.1994. Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana). Jakarta: Prandnya Paramita.

Samosir, Lenni. 2009. Upaya Pengembangan Objek Wisata Lumban Silintong Di Kabupaten Toba Samosir. (Online)

(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/13808) diakses tanggal 29 April 2012

Silitonga, Jojor.2010. Studi Tentang Persebaran Dan Potensi Objek Wisata Di Kabupaten Tob Samosir. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

Simanungkalit, Cindy 2009. Studi Tentang Objek Wisata Pemandian Air Panas Sipoholon, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

Spillane , James . 1997. Ekonomi Pariwisata, Sejarah, dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.

Sugiharto.2007. Diktat Geografi Industri/Pariwisata. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(22)

82

Suyitno. 1996. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta : Pradnya Paramita

Suswantoro, Gamal.2001. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius

Syamsulrizal dan Kaelani.H.D. 1997. Peluang di Bidang Pariwisata. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya.

Tarigan, Jeniwati. 2009. Potensi Objek Wisata Budaya di Desa Penceran Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

T. Raharjana, Destha dan Widodo singgih. (2009). Pengembangan Desa Wisata Kawasan Dieng Kabupaten Banjarnegara (hlm. 12-24, Vol 3 No. 1)

Jurnal Nasional Pariwisata: Yogyakarta

Wahab, Sahal. 1987. Manajemen Kepariwisataan, Jakarta: PT. Pradinya Paramita

Widiyanti, Ninik.1995. Masalah Kependudukan Kini Dan Mendatang. Jakarta :PT. Prandnya Paramita.

Yoeti, Oka A. 1990. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa.


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana persebaran objek wisata yang ada di Kecamatan Tarutung? 2. Bagaimana keadaan objek wisata (alam, rohani, dan budaya) di

Kecamatan Tarutung ?

3. Bagaimana upaya pengelola objek wisata dan Pemerintah/ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dalam pengembangan objek wisata di Kecamatan Tarutung ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Persebaran objek wisata yang ada di Kecamatan Tarutung.

2. Keadaan objek wisata (alam, rohani, dan budaya) di Kecamatan Tarutung. 3. Upaya Pihak Pengelola objek wisata dan Pemerintah dalam

pengembangan objek wisata di Kecamatan Tarutung.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai persebaran Objek Wisata di Kecamatan Tarutung

2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai keadaan Objek Wisata di Kecamatan Tarutung.


(2)

3. Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah dan pengelola objek wisata untuk menetapkan kebijakan pengembangan potensi objek wisata, khususnya di Kecamatan Tarutung.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai potensi objek wisata pada lokasi yang berbeda.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah :

1.

Di Kecamatan Tarutung terdapat 9 (sembilan) objek wisata. Persebaran potensi objek wisata ini tidak merata, hal ini dapat dilihat dari 9 (sembilan) objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung hanya tersebar di 3 (tiga) kelurahan dari 7 (tujuh) kelurahan dan di 2 (dua) desa dari 24 (dua puluh empat) desa yang ada di Kecamatan tarutung .

2. Keadaan ataupun kondisi setiap objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung masih kurang pembenahan dan kurang dioptimalkan. Dari 3 jenis objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung objek wisata yang paling pesat pengembangannya adalah objek wisata alam, budaya, dan rohani.

3. Objek wisata yang ada di kecamatan Tarutung sebenarnya bukan tidak diperhatikan oleh pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Akan tetapi karena ketersediaan dana untuk pariwisata menjadikan mereka tidak bisa melakukan pengembangan secara maksimal dan optimal. Pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan semampu mungkin telah memberikan bantuan berupa perbaikan fisik ataupun penyediaan fasilitas di objek wisata. Pihak pengelola telah melakukan upaya untuk


(4)

pengembangan objek wisata akan tetapi tidak bisa secara maksimal karena keterbatasan dana.

B.Saran

1. Melihat keadaan potensi objek wisata di Kecamatan Tarutung maka sangat perlu pengembangan potensi objek wisata yang lebih baik lagi yaitu dengan melengkapi saran dan prasarana pariwisata dan penambahan fasilitas dilokasi objek wisata (fasilitas keamanan, kesehatan, dan fasilitas permainan). Yang merupakan salah satu daya jual objek wisata dalam mendukung kemajuan dari masing-masing objek wisata.

2. Lebih ditingkatkan lagi kerjasama yang baik dari pihak Pengelola objek wisata dengan pihak pemerintah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mendukung peningkatan dan pengembangan potensi objek wisata yang ada.

3. Terbatasnya dana dalam pengembangan objek wisata di Kecamatan Tarutung menjadi persoalan yang harus dipecahkan oleh pemerintah khususnya dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kecamatan Tarutung. Sebaiknya untuk ke depannya diupayakan suatu alokasi dana untuk pengembangan pariwisata demi meningkatkan pendapatan daerah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Juliadi. 2009 Potensi Wisata Situs Banten Lama: Suatu Kajian Berdasarkan Tinggalan Arkeologinya. Banjarnegara (hlm. 25-42, Vol 3 No. 1) Jurnal Nasional Pariwisata: Yogyakarta

Kadek. 2009.

pariwisata teknologi: Sarana dan Prasarana Pariwisata.

(http://www.google.co.id/search?q=http%3A%2F%2Fpariwisatadantekn ologi.blogspot.com &rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a) diakses tanggal 30 April 2012

Karyono, Hari.A. 1997. Kepariwisataan, Jakarta: PT. Grasindo.

Marpaung, Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta Ngapenan, Mohammad. 1994. Kamus Pariwisata. Jakarta : PT. Prandnya

Paramita.

Nurchamsiah. 2011. Pengembangan Objek wisata Air Terjun Mengaya Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

Pendit, Nyoman S.1994. Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana). Jakarta: Prandnya Paramita.

Samosir, Lenni. 2009. Upaya Pengembangan Objek Wisata Lumban Silintong Di Kabupaten Toba Samosir. (Online)

(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/13808) diakses tanggal 29 April 2012

Silitonga, Jojor.2010. Studi Tentang Persebaran Dan Potensi Objek Wisata Di Kabupaten Tob Samosir. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

Simanungkalit, Cindy 2009. Studi Tentang Objek Wisata Pemandian Air Panas Sipoholon, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

Spillane , James . 1997. Ekonomi Pariwisata, Sejarah, dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.

Sugiharto.2007. Diktat Geografi Industri/Pariwisata. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

Suyitno. 1996. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta : Pradnya Paramita Suswantoro, Gamal.2001. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius

Syamsulrizal dan Kaelani.H.D. 1997. Peluang di Bidang Pariwisata. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya.

Tarigan, Jeniwati. 2009. Potensi Objek Wisata Budaya di Desa Penceran Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed

T. Raharjana, Destha dan Widodo singgih. (2009). Pengembangan Desa Wisata Kawasan Dieng Kabupaten Banjarnegara (hlm. 12-24, Vol 3 No. 1) Jurnal Nasional Pariwisata: Yogyakarta

Wahab, Sahal. 1987. Manajemen Kepariwisataan, Jakarta: PT. Pradinya Paramita Widiyanti, Ninik.1995. Masalah Kependudukan Kini Dan Mendatang. Jakarta

:PT. Prandnya Paramita.

Yoeti, Oka A. 1990. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa. . 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung. Angkasa