Perhitungan Biaya Pembuatan Dies dan Bracket Menggunakan Metode Activity - Based Costing.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini mengakibatkan tingkat persaingan produk industri manufaktur modern menjadi sangat ketat. PT Presa Genta Engineering (PT PGE) merupakan salah satu industri skala kecil yang bergerak dalam bidang tools design and manufacture. Dalam perkembangannya, perusahaan tersebut ingin memfokuskan juga pada produk hasil dies / punching tool yang salah satu produknya adalah bracket (v bending). Untuk memenuhi salah satu pesanan berupa produk bracket, PT PGE harus dapat membuat estimasi harga pokok produksi dari produk bracket secara cepat, tepat, dan akurat pada saat terjadi perubahan-perubahan biaya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja , biaya listrik dan lain-lain. Dalam membuat estimasi biaya harga pokok produksi dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan metode activity-based costing (ABC). Pada sisi lain, perusahaan juga ingin mengetahui jumlah unit produk yang harus dihasilkan agar perusahaan dalam kondisi Break Event Point (BEP).

Dalam melakukan penelitian ini hasil pre-design yang dilakukan oleh perusahaan menjadi dasar untuk melakukan penelusuran proses dan biaya pembuatan dies dan bracket. Data waktu proses mesin baik mesin milling CNC maupun konvensional diperoleh dari hasil simulasi software CAM, observasi dan diskusi dengan pihak perusahaan. Perhitungan biaya dies dilakukan dengan cara perhitungan PT PGE dan dengan metode activity-based costing (ABC). Dies tersebut merupakan aset untuk memproduksi bracket. Perhitungan biaya bracket dilakukan dengan metode ABC. Hasil dari estimasi harga pokok bracket yang telah dibuat kemudian menjadi data input dalam perhitungan Break Event Point (BEP).

Berdasarkan perhitungan harga pokok produk dengan cara perhitungan PT PGE untuk produk dies adalah dies blanking sebesar Rp 16.058.207,- , untuk dies piercing sebesar Rp 13.149.486,- dan untuk dies bending adalah sebesar Rp 12.726.986,-. Sedangkan perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC untuk produk dies adalah dies blanking sebesar Rp 16.385.961,- , untuk dies piercing sebesar Rp 13.914.581,- dan untuk dies bending adalah sebesar Rp 13.551.960,-. Perhitungan harga pokok bracket dengan metode ABC yaitu untuk perhitungan biaya tingkat unit menghasilkan biaya sebesar Rp 4.683.985,- , biaya tingkat batch sebesar Rp 12.729,- , biaya tingkat produk sebesar Rp 328.582,- , dan biaya tingkat fasilitas sebesar Rp 797.788,- . Hasil dari perhitungan tersebut sehingga dapat diketahui bahwa harga bracket per unit adalah sebesar Rp 3.279,- untuk produksi bracket sebanyak 15.150 unit. Harga pasaran bracket menurut observasi PT PGE adalah Rp 2.500,- per unit dimana PT PGE ingin mendapatkan laba sebesar 20% dari hasil penjualan tersebut, sehingga biaya produksi bracket per unitnya adalah sebesar Rp 2.083,-. Untuk mencapai kondisi Break Event Point (BEP), PT PGE harus memproduksi bracket sebanyak 25.826 unit. Jadi minimal order untuk produk bracket adalah 25.826 unit, dengan kata lain PT PGE tidak menerima order dibawah 25.826 unit bracket.


(2)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1 – 2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1 – 3 1.4 Perumusan Masalah ... 1 – 3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1 – 4 1.6 Sistematika Penulisan... 1 – 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sheet Metal Working ... 2 – 1 2.2 Dies. ... 2 – 4 2.2.1 Proses Manufaktur Dies. ... 2 – 10 2.3 Metode Costing . ... 2 – 14

2.3.1 Activity-Based Costing (ABC). ... 2 – 14 2.3.2 Perbedaan ABC dengan Metode Tradisional………...……...2 – 15 2.4 Break Event Point (BEP) . ... 2 – 15 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart / Bagan Alir Penelitian ... 3 – 1 3.2 Metodologi Penelitian ... .3 – 2

3.2.1 Penetapan Masalah ... 3 – 2 3.2.2 Identifikasi Masalah ... 3 – 3


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha 3.2.3 Batasan Masalah dan Asumsi... 3 – 3 3.2.4 Perumusan Masalah ... 3 – 3 3.2.5 Tujuan Penelitian ... 3 – 3 3.2.6 Tinjauan Pustaka ... 3 – 3 3.2.7 Pengumpulan Data ... 3 - 4 3.2.8 Pengolahan Data... 3 – 5 3.2.9 Analisis ... 3 – 7 3.2.10 Kesimpulan dan Saran... 3 - 7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4 – 1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4 – 1 4.1.2 Visi dan Misi ... 4 – 2 4.1.3 Struktur Organisasi... 4 – 2 4.2 Data Pre Desain Dies ... 4 – 3

4.2.1 Bagian Desain (CAD/ CAM) ... 4 – 3 4.2.2 Bagian Manufaktur Dies ... 4 – 3 4.2.3 Data Tarif Fasilitas, Mesin dan Tenaga Kerja ... 4 – 3 4.2.4 Harga Komponen Standar dan Bahan Baku... 4 – 4 4.2.5 Penentuan Process Flow Dies ... 4 – 6 4.2.6 Penentuan Jumlah Dies ... 4 – 6 4.3 Data Pre Desain Bracket ... 4 – 6

4.3.1 Bagian Manufaktur Bracket ... 4 – 6 4.3.2 Data Tarif Tenaga Kerja... 4 – 6 4.3.3 Produk Bracket ... 4 – 7 4.3.4 Tahapan Proses Pembuatan Bracket ... 4 – 7 4.3.5 Harga Bahan Baku ... 4 – 8 4.3.6 Penentuan Jumlah Bracket ... 4 – 9 4.4 Target Laba Perusahaan ... 4 – 9 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pre-Design Single Dies ... 5 – 1 5.2 Penentuan Mesin Press ... 5 – 2


(4)

5.3 Proses Manufaktur Dies ... 5 – 3 5.4 Estimasi Biaya Pembuatan Dies... 5 – 14 5.5 Estimasi Biaya Pembuatan Produk Bracket Menggunakan ABC .. 5 – 33 5.5.1 Estimasi Biaya Produksi Dies dengan ABC ... 5 – 33 5.5.2 Estimasi Biaya Produksi Bracket dengan ABC ... 5 – 43 5.6 Break Even Point (BEP) Bracket ... 5 49 5.7 Analisis Kelebihan Penggunaan Metode ABC Pada Perhitungan

Harga Pokok Produk Bracket Dibandingkan Cara Perhitungan

Perusahaan... 5 – 50 5.8 Analisis Penentuan Jumlah Unit Bracket yang Dihasilkan agar

Perusahaan Tidak Mengalami Kerugian (BEP) ... 5 – 51 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6 – 1 6.2 Saran ... 6 – 1 DAFTAR PUSTAKA ... xiv LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Pelumas Gaya Potong, Stripping Force dan Besar

Usaha Potong 2 – 7

4.1 Mesin Dalam Pembuatan Dies 4 – 3

4.2 Data Tarif Fasilitas, Mesin dan Tenaga Kerja Dies 4 – 4 4.3 Beberapa Harga Komponen Standar Untuk Dies 4 – 5

4.4 Beberapa Harga Bahan Baku Untuk Dies 4 – 5

4.5 Mesin Dalam Pembuatan Bracket 4 – 6

4.6 Data Tarif Tenaga Kerja Dalam Pembuatan Bracket 4 – 7

4.7 Beberapa Harga Bahan Baku Untuk Bracket 4 – 9

5.1 Waktu Set-Up Milling CNC 5 – 5

5.2 Waktu Operasi Milling CNC 5 – 6

5.3 Data Observasi Waktu Set-Up Mesin Bubut 5 – 7

5.4 Data Observasi Waktu Operasi Mesin Bubut 5 – 7

5.5 Data Observasi Waktu Set-Up dan Operasi Surfaces Grinding 5 – 8

5.6 Urutan dan Waktu Proses Dies Blanking 5 – 9

5.7 Urutan dan Waktu Proses Dies Piercing 5 – 11

5.8 Urutan dan Waktu Proses Dies Bending 5 – 13

5.9 Biaya Material Dies Blanking 5 – 15

5.10 Biaya Mesin Milling CNC Dies Blanking 5 – 16

5.11 Biaya Mesin Bubut (Lathe) Dies Blanking 5 – 17

5.12 Biaya Mesin Surface Grinding Dies Blanking 5 – 18

5.13 Biaya Komponen Beli Dies Blanking 5 – 19

5.14 Biaya Kerja Bangku dan Assembly Dies Blanking 5 – 20

5.15 Biaya Proses Dies Blanking 5 – 21

5.16 Biaya Material Dies Piercing 5 – 23

5.17 Biaya Mesin Milling CNC Dies Piercing 5 – 24


(6)

5.19 Biaya Mesin Surface Grinding Dies Piercing 5 – 25

5.20 Biaya Komponen Beli Dies Piercing 5 – 26

5.21 Biaya Kerja Bangku dan Assembly Dies Piercing 5 – 26

5.22 Biaya Proses Dies Piercing 5 – 27

5.23 Biaya Material Dies Bending 5 – 28

5.24 Biaya Mesin Milling CNC Dies Bending 5 – 29 5.25 Biaya Mesin Bubut (Lathe) Dies Bending 5 – 30 5.26 Biaya Mesin Surface Grinding Dies Bending 5 – 30

5.27 Biaya Komponen Beli Dies Bending 5 – 31

5.28 Biaya Kerja Bangku dan Assembly Dies Bending 5 – 31

5.29 Biaya Proses Dies Bending 5 – 32

5.30 Biaya Bahan Baku 5 – 33

5.31 BTKL Pada Tahap Desain 5 – 35

5.32 BTKL Pada Tahap Proses Produksi 5 – 35

5.33 Biaya Pemeliharaan Mesin 5 – 37

5.34 Perhitungan Biaya Tingkat Batch (BTB) 5 – 38

5.35 Biaya Listrik 5 – 39

5.36 Perhitungan Biaya Tingkat Produk (BTP) 5 – 39

5.37 Biaya Penyusutan Mesin dan Fasilitas 5 – 41

5.38 Perhitungan Biaya Tingkat Fasilitas (BTF) 5 – 41

5.39 Total Biaya Single Dies 5 – 42

5.40 Biaya Bahan Baku Bracket 5 – 43

5.41 BTKL Pada Tahap Proses Produksi Bracket 5 – 44

5.42 Biaya Pemeliharaan Mesin Press 5 – 45

5.43 Perhitungan Biaya Tingkat Batch (BTB) Bracket 5 – 45

5.44 Biaya Listrik Pembuatan Bracket 5 – 46

5.45 Perhitungan Biaya Tingkat Produk (BTP) Bracket 5 – 46 5.46 Biaya Penyusutan Mesin dan Fasilitas Pembuatan Bracket 5 – 47 5.47 Perhitungan Biaya Tingkat Fasilitas (BTF) Bracket 5 – 48

5.48 Harga Pokok Bracket Per Unit 5 – 49


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Ilustrasi Proses Blanking 2 – 2

2.2 Ilustrasi Proses Piercing 2 – 2

2.3 Ilustrasi Proses Cutting 2 – 3

2.4 Produk Hasil Cutting 2 – 3

2.5 Ilustrasi Proses Bending 2 – 3

2.6 Produk Hasil Bending 2 – 4

2.7 Sifat Kekuatan Plat Logam 2 – 4

2.8 Komponen-komponen Dies 2 – 6

2.9 Blanking Tools 2 – 8

2.10 Piercing Tools 2 – 9

2.11 Bending Tools 2 – 9

2.12 Mesin Bubut (Lathe) 2 – 11

2.13 Proses Turning (Bubut) 2 – 12

3.1 Flowchart Penelitian 3 – 1

3.2 Flowchart Pengolahan Data 3 – 5

4.1 Struktur Organisasi PT Presa Genta Engineering 4 – 2

4.2 Geometri Produk Bracket 4 – 7

4.3 Ilustrasi Produk dari Setiap Tahapan Proses Pembuatan

Bracket Menggunakan Single Dies 4 – 8

5.1 Blanking Die Set 5 – 1

5.2 Mesin Press 2 Ton 5 – 3

5.3 Mesin Press 10 Ton 5 – 3


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Perhitungan Gaya Penenkanan Dies Blanking L1

2 Perhitungan Gaya Penenkanan Dies Piercing L2


(9)

L1


(10)

1. Perhitungan Gaya Penekanan Dies Blanking  Perhitungan Gaya Geser

Fs = 0,8 . u . s . σ = 0,8 . 150 . 1 . 37 = 4440 kg atau 4,44 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket u = keliling bracket s = tebal bracket

σ� = tegangan tarik material (ST37)

u = 2 ( p + l ) lihat gambar 4.2

= 2 (30 + 45) = 150 mm s = 1 m

σ� = tegangan tarik ST37 adalah 37 kgf / ��2

Perhitungan Spring (Tenaga Jepit) Spring = 0,5 . Fs

= 0,5 . 4,44 ton = 2,22 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket

Fs = 4,44 ton berdasarkan perhitungan gaya geser sebelumnya

Perhitungan Tonase Tonase = Fs + Spring = 4,44 ton + 2,22 ton = 6,66 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket spring = kekuatan tenaga jepit


(11)

L3

2. Perhitungan Gaya Penekanan Dies Piercing  Perhitungan Gaya Geser

Fs = π . d . s ( 0,8 . σ ) = 3,14 . 7 . 1 ( 0,8 . 37 ) = 651,2 kg atau 0,651 ton dimana,

d = diameter lubang bracket lihat gambar 4.2

s = tebal bracket

σ� = tegangan tarik material (ST37)

π = 3,14 d = 7 s = 1

σ� = tegangan tarik ST37 adalah 37 kgf / ��2

Perhitungan Spring (Tenaga Jepit) Spring = 0,5 . Fs

= 0,5 . 0,651 ton = 0,325 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket

Fs = 0,651 ton berdasarkan perhitungan gaya geser sebelumnya

Perhitungan Tonase Tonase = Fs + Spring

= 0,651 ton + 0,325 ton = 0,976 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket spring = kekuatan tenaga jepit


(12)

3. Perhitungan Gaya Penekanan Dies Bending  Perhitungan Gaya Geser

Fs = 0,7 .� .�2 .σ�

= 0,7 .30 .12 .37

30

= 25,9 kg atau 0,025 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket

b = panjang tekukan bracket lihat gambar 4.2

s = tebal bracket

σ� = tegangan tarik material (ST37)

b = 30 mm s = 1 mm

σ� = tegangan tarik ST37 adalah 37 kgf / ��2

Perhitungan Spring (Tenaga Jepit) Spring = 0,5 . Fs

=0,5 . 0,025 ton = 0,013 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket

Fs = 0,025 ton berdasarkan perhitungan gaya geser sebelumnya

Perhitungan Tonase Tonase = Fs + Spring

= 0,025 ton + 0,013 ton = 0,038 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket spring = kekuatan tenaga jepit


(13)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan harga pokok produk dengan cara perhitungan PT PGE untuk

produk dies yaitu dies blanking sebesar Rp 16.058.207,- , untuk dies piercing sebesar Rp 13.149.486,- dan untuk dies bending sebesar Rp 12.726.986,- .

2. Perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC untuk produk dies adalah untuk dies blanking sebesar Rp 16.385.961,- , untuk dies piercing sebesar Rp 13.914.581,- dan untuk dies bending adalah sebesar Rp 13.551.960,- .

Perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC untuk produk bracket adalah untuk perhitungan biaya tingkat unit menghasilkan biaya sebesar Rp 4.683.985,- , biaya tingkat batch sebesar Rp 12.729,- , biaya tingkat produk sebesar Rp 328.582,- , dan biaya tingkat fasilitas sebesar Rp 797.788,- . Oleh karena itu harga pokok produk bracket per unit adalah sebesar Rp 3.279,- / unit untuk jumlah produksi 15.150 unit bracket.

3. Perhitungan jumlah produk yang harus dijual PT Presa Genta Engineering agar perusahaan berada pada kondisi Break Event Point (BEP) adalah sebanyak 25.826 unit.

6.2 Saran

Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Unsur biaya beserta tarifnya pada perhitungan metode costing perlu ditinjau ulang untuk meningkatkan akurasi dalam perhitungan estimasi biaya.


(14)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

2. Dibuat sebuah database yang bisa digunakan sebagai similirity / kemiripan model, dan dibuatkan semacam program aplikasi untuk mempercepat proses perhitungan dalam estimasi biaya.

3. Biaya pembutan dies merupakan komponen biaya yang sangat besar dalam perhitungan harga pokok produksi, maka standar proses desain dies dievaluasi pada setiap periode tertentu.


(15)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Ben-Arieh, D., Qian, L; “Activity-Based Management for Design and Development Stage”, International Journal of Production Economics, 2003.

2. Hilman, Azmi; “Perancangan dan Analisis Stamping Dies untuk Pembuatan Produk

Bracket Bumper dengan Proses Multi Forging”, Laporan Tugas Akhir, Universitas

Gunadarma, Depok.

3. Mulyadi; “Akuntansi Biaya”, edisi 5, UGM, Yogyakarta, 2000.

4. Mulyadi; “Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat, Dan Rekayasa”, edisi 3, Salemba Empat, UGM, Yogyakarta, 2001.

5. Mursyidi; “Akuntansi Biaya - Conventional Costing, Just In Time, dan Activity-Based

Costing”, PT Refika Aditama, 2010.

6. Raiborn, Cecily A; “Akuntansi Biaya Dasar dan Pengembangan”, edisi 7, Salemba Empat, 2011.

7. R, Luchsinger .H.; “Tools Design 2”, Proyek Polyteknik Mekanik Swiss, ITB, Bandung, 1984.

8. Rochim, Taufiq; “Teori & Teknologi Proses Pemesinan”, ITB, Bandung, 1993. 9. http://thelibraryofmanufacturing.com/sheetmetal_cutting.html diakses 2 Januari 2015 10.http://thelibraryofmanufacturing.com/sheetmetal_bending.html diakses 2 Januari 2015


(1)

L2 1. Perhitungan Gaya Penekanan Dies Blanking

 Perhitungan Gaya Geser Fs = 0,8 . u . s . σ = 0,8 . 150 . 1 . 37 = 4440 kg atau 4,44 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket u = keliling bracket s = tebal bracket

σ� = tegangan tarik material (ST37)

u = 2 ( p + l ) lihat gambar 4.2 = 2 (30 + 45)

= 150 mm s = 1 m

σ� = tegangan tarik ST37 adalah 37 kgf / ��2

Perhitungan Spring (Tenaga Jepit) Spring = 0,5 . Fs

= 0,5 . 4,44 ton = 2,22 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket

Fs = 4,44 ton berdasarkan perhitungan gaya geser sebelumnya

Perhitungan Tonase Tonase = Fs + Spring = 4,44 ton + 2,22 ton = 6,66 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket spring = kekuatan tenaga jepit


(2)

L3 2. Perhitungan Gaya Penekanan Dies Piercing

 Perhitungan Gaya Geser Fs = π . d . s ( 0,8 . σ ) = 3,14 . 7 . 1 ( 0,8 . 37 ) = 651,2 kg atau 0,651 ton dimana,

d = diameter lubang bracket lihat gambar 4.2 s = tebal bracket

σ� = tegangan tarik material (ST37)

π = 3,14 d = 7 s = 1

σ� = tegangan tarik ST37 adalah 37 kgf / ��2

Perhitungan Spring (Tenaga Jepit) Spring = 0,5 . Fs

= 0,5 . 0,651 ton = 0,325 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket

Fs = 0,651 ton berdasarkan perhitungan gaya geser sebelumnya

Perhitungan Tonase Tonase = Fs + Spring

= 0,651 ton + 0,325 ton = 0,976 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket spring = kekuatan tenaga jepit


(3)

L4 3. Perhitungan Gaya Penekanan Dies Bending

 Perhitungan Gaya Geser Fs = 0,7 .� .�2 .σ�

= 0,7 .30 .12 .37

30

= 25,9 kg atau 0,025 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket

b = panjang tekukan bracket lihat gambar 4.2 s = tebal bracket

σ� = tegangan tarik material (ST37)

b = 30 mm s = 1 mm

σ� = tegangan tarik ST37 adalah 37 kgf / ��2

Perhitungan Spring (Tenaga Jepit) Spring = 0,5 . Fs

=0,5 . 0,025 ton = 0,013 ton dimana,

Fs = gaya geser bracket

Fs = 0,025 ton berdasarkan perhitungan gaya geser sebelumnya

Perhitungan Tonase Tonase = Fs + Spring

= 0,025 ton + 0,013 ton = 0,038 ton

dimana,

Fs = gaya geser bracket spring = kekuatan tenaga jepit


(4)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan harga pokok produk dengan cara perhitungan PT PGE untuk

produk dies yaitu dies blanking sebesar Rp 16.058.207,- , untuk dies piercing sebesar Rp 13.149.486,- dan untuk dies bending sebesar Rp 12.726.986,- .

2. Perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC untuk produk dies adalah untuk dies blanking sebesar Rp 16.385.961,- , untuk dies piercing sebesar Rp 13.914.581,- dan untuk dies bending adalah sebesar Rp 13.551.960,- .

Perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC untuk produk bracket adalah untuk perhitungan biaya tingkat unit menghasilkan biaya sebesar Rp 4.683.985,- , biaya tingkat batch sebesar Rp 12.729,- , biaya tingkat produk sebesar Rp 328.582,- , dan biaya tingkat fasilitas sebesar Rp 797.788,- . Oleh karena itu harga pokok produk bracket per unit adalah sebesar Rp 3.279,- / unit untuk jumlah produksi 15.150 unit bracket.

3. Perhitungan jumlah produk yang harus dijual PT Presa Genta Engineering agar perusahaan berada pada kondisi Break Event Point (BEP) adalah sebanyak 25.826 unit.

6.2 Saran

Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Unsur biaya beserta tarifnya pada perhitungan metode costing perlu ditinjau ulang untuk meningkatkan akurasi dalam perhitungan estimasi biaya.


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha 2. Dibuat sebuah database yang bisa digunakan sebagai similirity /

kemiripan model, dan dibuatkan semacam program aplikasi untuk mempercepat proses perhitungan dalam estimasi biaya.

3. Biaya pembutan dies merupakan komponen biaya yang sangat besar dalam perhitungan harga pokok produksi, maka standar proses desain dies dievaluasi pada setiap periode tertentu.


(6)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Ben-Arieh, D., Qian, L; “Activity-Based Management for Design and Development Stage”, International Journal of Production Economics, 2003.

2. Hilman, Azmi; “Perancangan dan Analisis Stamping Dies untuk Pembuatan Produk

Bracket Bumper dengan Proses Multi Forging”, Laporan Tugas Akhir, Universitas

Gunadarma, Depok.

3. Mulyadi; “Akuntansi Biaya”, edisi 5, UGM, Yogyakarta, 2000.

4. Mulyadi; “Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat, Dan Rekayasa”, edisi 3, Salemba Empat, UGM, Yogyakarta, 2001.

5. Mursyidi; “Akuntansi Biaya - Conventional Costing, Just In Time, dan Activity-Based

Costing”, PT Refika Aditama, 2010.

6. Raiborn, Cecily A; “Akuntansi Biaya Dasar dan Pengembangan”, edisi 7, Salemba Empat, 2011.

7. R, Luchsinger .H.; “Tools Design 2”, Proyek Polyteknik Mekanik Swiss, ITB, Bandung, 1984.

8. Rochim, Taufiq; “Teori & Teknologi Proses Pemesinan”, ITB, Bandung, 1993. 9. http://thelibraryofmanufacturing.com/sheetmetal_cutting.html diakses 2 Januari 2015 10.http://thelibraryofmanufacturing.com/sheetmetal_bending.html diakses 2 Januari 2015