Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen Honda Beat.

(1)

ABSTRAK

Perekonomian di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cepat. Oleh karena itu salah satu strategi pemasaran yang digunakan perusahaan adalah iklan. Untuk itu perusahaan memikirkan iklan yang menarik bagi konsumen, yaitu dengan menggunakan celebrity endorser agar dapat menyampaikan pesan yang dimaksud oleh perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan membahas pengaruh celebrity endorser (JKT48) terhadap minat beli konsumen pada produk “Honda Beat” di lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Celebrity endorser dapat dinilai dari segi Attractiveness, Trustworthiness, Expertise. Metode yang digunakan adalah non probability sampling sampling yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 responden di sekitar lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian yang dihasilkan diperoleh bahwa pengaruh celebrity endorser mempengaruhi minat beli sebesar 49,9%. Dengan kata lain minat beli konsumen dipengaruhi celebrity endorser sebesar 49,9% dan sisanya 51,1% berasal dari faktor-faktor lainnya di luar penelitian.

Kata Kunci: Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Minat Beli.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Indonesia's economy is experiencing rapid growth. Therefore one of the marketing strategies used by the company is advertising. To think that companies advertising that appeal to consumers, using celebrity endorser in order to convey the message intended by the company. Based on the description above, this research will examine the influence of celebrity endorser (JKT48) to the consumers to buy the product “Honda Beat” in the environment of Maranatha Christian University. Celebrity endorser can be assessed in terms of Attractiveness, Trustworthiness, and Expertise. The method used was non-probability sampling sampling is by distributing questionnaires to 110 respondents in the surrounding environment Maranatha Christian University. Then quantitatively analyzed using multiple regression test. The resulting research results obtained that the influence of celebrity endorser affect the buying interest of 49.9%. In other words influenced consumers to buy celebrity endorser of 49.9% and the remaining 51.1% came from other factors outside of the study.

Key words: Celebrity Endorser Attractiveness, Trustworthiness, Expertise and Interest Buy.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Judul Skripsi ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian... iii

Lembar Surat Pernyataan Penelitian Tidak Menggunakan Perusahaan ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... viii

Abstract ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xvi

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Keggunaan Penelitian... 6

Bab II Kajian Pustakaan, Rerangka Pemikiran, dan Pengembangan Hipotesis ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pemasaran ... 8


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.1 Unsur-unsur Bauran Pemasaran ... 9

2.1.3 Promosi ... 10

2.1.3.1 Unsur-unsur Bauran Promosi ... 11

2.1.4 Iklan ... 12

2.1.4.1 Jenis-jenis Iklan ... 13

2.1.5 Celebrity Endorser ... 15

2.1.6 Kredibilitas Sumber ... 16

2.1.7 Perilaku Konsumen ... 18

2.1.7.1 Respon Konsumen ... 19

2.1.8 Respon Konsumen ... 19

2.1.9 Minat Beli ... 20

2.1.10 Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen... 22

2.2 Rerangka Teooritis ... 24

2.3 Rerangka Pemikiran ... 25

2.4 Penelitian Terdahulu ... 26

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 27

2.6 Model Penelitian ... 28

Bab III Metode Penelitian ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Data Operasional Variabel ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 37

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... ... 38


(5)

3.6.1 Validitas ... 40

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 41

3.7 Metode Analisis Data ... 42

3.8 Hasil Pengujian Instrumen ... 43

3.8.1 Hasil Pengujian Validitas ... 43

3.8.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 49

Bab IV Hasil Penelitian dan Pemahasan... 53

4.1 Karakteristik Responden ... 53

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

4.1.2 Karakteristik Responden Bardasarkan Usia ... 54

4.2 Hasil Tanggapan Responden ... 55

4.2.1 Attractiveness ... 55

4.2.2 Trustworthiness ... 60

4.2.3 Expertise ... 65

4.3 Minat Beli... 70

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 73

4.5 Pembahasan Penelitian ... 75

4.5.1 Attractiveness ... 75

4.5.2 Trustworthiness ... 76

4.5.3 Expertise ... 76

4.6 Implikasi Menejerial ... 77

Bab V Kesimpulan dan Saran... 79

5.1 Kesimpulan ... 79


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran ... 80

Lampiran ... 81

Daftar Kepustakaan ... ..85


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 32

Tabel III Penelitian Skor pada Skala Likert ... 40

Tabel IV Hasil Pengujian Validitas Attractiveness ... ...44

Tabel V Hasil Pengujian Validitas Trustworthiness ... ...45

Tabel VI Hasil Pengujian Validitas Expertise ... ...47

Tabel VII Hasil Pengujian Validitas Minat Beli ... ...48

Tabel VIII Hasil Pengujian Reliabilitas Attractiveness ... ...49

Tabel IX Hasil Pengujian Reliabilitas Trustworthiness ... ...50

Tabel X Hasil Pengujian Reliabilitas Expertise ... ...51

Tabel XI Hasil Pengujian Reliabilitas Minat Beli ... ...51

Tabel XII Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden....53

Tabel XIII Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... ..54

Tabel XIV Penampilan JKT48 Dalam Honda Beat Menarik ... ..55

Tabel XV Penampilan JKT48 Iklan Honda Beat Berkelas ... ..56

Tabel XVI Penampilan JKT48 Dalam Iklan Honda Beat Terlihat Cantik ... ..57

Tabel XVII Penampilan JKT48 Dalam Iklan Honda Beat Terkesan Energik ...58

Tabel XVIII Penampilan JKT48 Dalam Iklan Honda Beat Terlihat Seksi ... ..59

Tabel XIX JKT48 Layak Dipertahankan Sebagai Model Iklan Honda Beat...60

Tabel XX Dalam Menyampaikan Pesan Iklan Honda Beat,JKT48 Menyatakannya Dengan Jujur...61


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha TabelXXI Dalam Menyampaikan Pesan Iklan Honda Beat,JKT48 Dapat

Diandalkan ...62 Tabel XXII JKT48 Menyampaikan Pesan Iklan Honda Beat Dengan Tulus...63 Tabel XXIII Dalam Menyampaikan Pesan Iklan Honda Beat,JKT48 Dapat

Dipercaya...64 Tabel XXIV JKT48 Memiliki Keahlian Yang Memadai Tentang Motor Sehingga

Layak Menjadi Model Honda Beat...65 Tabel XXV JKT48 Memiliki Pengalaman Yang Memadai Berkaitan Dengan Motor

Sehingga Layak Menjadi Model Honda Beat...66 Tabel XXVI JKT48 Mempunyai Pengetahuan Tentang Motor Sehingga Layak

Menjadi Model Honda Beat...67 Tabel XXVII JKT48 Memenuhi Syarat Untuk Mengiklankan Motor Honda Beat..68 Tabel XXVIII JKT48 JKT48 Cukup Terlatih Sebagai Model Iklan Sehingga Layak Menjadi Model Iklan Honda Beat...69 Tabel XXIX Setelah Melihat Iklan Honda Beat Dengan Model Iklan JKT48, Saya Tertarik Untuk Mencari Informasi Tentang Produk Tersebut...70 Tabel XXX Setelah Melihat Iklan Motor Honda Beat Dengan Model Iklan JKT48, Saya Mempertimbangkan Untuk Membeli Produk Tersebut Jika Saya Memerlukannya...71 Tabel XXXI Setelah melihat iklan Motor Honda Beat dengan model JKT48,Saya

Tertarik Untuk Membeli Produk Tersebut Jika Memerlukannya...72 Tabel XXXII Hasil Pengujian Koefisien Determinasi...73 Tabel XXXIII Hasil Pengujian Koefisien Determinasi...74


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rerangka Teoritis ... 24 Gambar 2 Rerangka Pemikiran ... 25


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Carrie (1999) pada tahun 1960 – 1970, persaingan adalah antara perusahaan. Salah satu industri yang saat ini sedang berkembang pesat adalah industri sepeda motor. Produk sepeda motor khususnya motor metik boleh dikatakan sebagai produk yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Serta akan terus terjadi persaingan karena semakin banyak orang yang membutuhkan sepeda motor. Semakin tinggi persaingan antar perusahaan menyebabkan setiap perusahan harus dapat menunjukan strategi yang berbeda dari perusahaan lain agar mendapat market share dan penjualan produk yang tinggi. Untuk meningkatkan penjualan produk digunakan strategi pemasaran. Tindakan perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran tergantung kemampuan pemasaranya. Pemasaran yang efektif dapat dicapai melalui bauran pemasaran. Bauran pemasaran terdiri dari product, price, place, dan promotion.

Promosi menurut Soetojo (2002) kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan pembeli dengan harapan akan tergerak hatinya dan akan secara sukarela membeli produk tersebut. Promosi dalam bauran promosi terdapat iklan yang merupakan suatu bentuk terbayar persentasi non pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu (Kotler & Armstrong, 2009). Perusahaan perlu meningkatkan kemampuan periklanan dalam mempertahankan atau menambah kosumen mereka.


(11)

2

Iklan merupakan bagian promosi yang dikenal oleh masyarakat secara luas. Menurut AC Nielsen pada tahun 2012 sebesar RP 87 trilyun atau mengalami kenaikan sebesar 20% dari tahun sebelumnya dan dikuasai oleh media televisi sebesar 64% (http://bisnis.news.viva.co.id). Menurut Belch and Belch (2001), iklan adalah setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Kemampuan iklan dalam menyampaikan pesan kepada konsumen menjadikan iklan memegang peranan penting bagi keberhasilan perusahaan (Morissan, 2010). Untuk meningkatkan kemampuan iklan perusahaan maka banyak perusahaan yang mengunakan celebrity endorser sebagai alat untuk menarik minat konsumen. Salah satunya adalah perusahaan sepeda motor Honda yang menggunakan selebriti sebagai dalam iklannya yaitu Honda Beat.

Celebrity Endorser adalah para bintang televisi, aktor film, para atlet terkenal dan pribadi-pribadi yang telah meninggal digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, iklan radio, iklan televisi untuk mendukung produk (Shimp 2003). Dalam beberapa tahun ini celebrity endorser sering digunakan untuk menarik minat beli konsumen. Persaingan ini menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan minat beli tetap berada di posisi produk terdepan. Sehingga merek produk tersebut dapat diterima serta diminati oleh para calon konsumen dengan cepat. Perusahaan harus lebih cermat dalam pemilihan celebrity endorser untuk membagun minat beli konsumen.celebrity endorser dapat menarik perhatian atas pesan iklan di tengah banyaknya iklan lain (Belch & Belch, 2004).


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha endorser yang cocok untuk mewakili pengguna Honda Beat yang berusia muda, enerjik, dan gaul. Disesuaikan dengan disain motor Honda Beat yang mewakili motor metik yang gaya dan dengan warna-warna cerah khas anak muda. Pada saat itu dipilih Cherrybelle karena Cherrybelle dianggap menjadi ikon anak-anak muda di Indonesia. Selain itu Cherrybelle juga memilki banyak fans anak muda yang banyak. Serta merupakan girl band pertama yang menciptakan trend Korea di Indonesia.

Selain itu selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik (Royan 2005). Sehingga celebrity endorser dapat menarik minat beli konsumen yang mejadi segmen pasar produk tersebut. Untuk dapat menarik perhatian calon konsumen yang menjadi target promosi, maka menurut Rodriguez (2008) memerlukan tiga hal yaitu : daya tarik (attractiveness), kepercayaan (trustworthiness), dan keahlian (expertise). Menurut Tjiptono, Chandra, dan Diana (2004), ketiga dimensi ini dimaksudkan sebagai ukuran kredibilitas sumber (source credibility) yang didefinisikan sebagai karakteristik positif komunikator yang mempengaruhi akseptansi penerima pesan.

Dari beberapa penelitian sebelumnya Handayani (2013), Wijaya (2013), dan Siregar (2010), semua menyatakan bahwa tidak sepenuhnya celebrity endorser mempengaruhi minat beli.

Minat beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri (Evan and Barry, 1995). Maka dari itu minat beli berasal dari ketertarikan konsumen terhadap suatu produk.


(13)

4

Konsumen yang tertarik pada suatu produk dapat dipengaruhi beberapa faktor yang berasal dari dalam diri konsumen atau di luar diri konsumen.

Salah satu industri yang saat ini sedang berkembang pesat adalah industri sepeda motor. Produk sepeda motor khususnya motor metic boleh dikatakan sebagai produk yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Serta akan terus terjadi persaingan karena semakin banyak orang yang membutuhkan sepeda motor. Salah satunya adalah perusahaan sepeda motor Honda yang mengunakan selebriti dalam iklannya yaitu Honda Beat. Honda Beat menggunakan celebrity endorser Cherrybelle pada tahun 2013. Tetapi seiring waktu para personil Cherrybelle bertambah dewasa menjadikan mereka sudah tidak cocok lagi untuk menjadi endorser Honda Beat.

PT. Astra Motor Honda dikarenakan alasan tersebut menganti celebrity endorser Honda Beat dari Cherrybelle menjadi JKT48. Dipilihnya JKT48 dikarenakan JKT48 beranggotakan personil – personil yang masih berusia muda atau lebih berusia remaja. Selain itu JKT48 merupakan girl band generasi baru yang lebih muda juga memiliki karakter yang ceria dangan mengadaptasi trend anak-anak sekolah Jepang. JKT48 juga tidak kalah banyak fans dibandingkan dengan Cherrybelle. Menurut Loman (2015), Cherrybelle personilnya sudah semakin dewasa, Honda Beat membutuhkan personil yang lebih muda, maka dipilih JKT48 dikarenakan karakter JKT48 yang muda dianggap lebih pas dengan representasi produk Honda Beat.

Namun celebrity endorser Honda Beat yaitu JKT48 sebelumnya merupakan celebrity endorser produk pesaing Yamaha Mio J. Akan tetapi


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha penjualan Mio J tidak sebaik performa penjualan Honda Beat. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan Yamaha Mio J pada tahun 2013 sebesar 122.476 unit sedangkan Honda Beat 2013 sebesar 453.822 unit.

Dengan penjelasan di atas peneliti ingin mengetahui Bagaimana celebrity endorser dapat menarik konsumen terhadap minat pembelian suatu merek produk tertentu adalah tema penting dalam penelitian ini. Pemikiran bahwa pemilihan JKT48dapat menarik perhatian minat beli Honda Beat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti ada tidaknya pengaruh celebrity endorser berdasarkan daya tarik, kepercayaan, dan keahlian terhadap minat beli konsumen untuk memilih suatu produk, maka

diambil judul penelitian “Pengaruh CELEBRITY ENDORSER Terhadap Minat Beli Konsumen Honda Beat”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh daya tarik celebrity endorser terhadap minat pembelian motor Honda Beat?

2. Apakah terdapat pengaruh kepercayaan celebrity endorser terhadap minat pembeli motor Honda Beat?

3. Apakah ada pengaruh keahlian celebrity endorser terhadap minatpembeli motor Honda Beat?


(15)

6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh daya tarik celebrity endorser terhadap minat pembelian motor Honda Beat.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayaan celebrity endorser terhadap minat pembelian motor Honda Beat.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh keahlian celebrity endorser terhadap minat pembelian motor Honda Beat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi kepada : 1. Kegunaan Teoritis

 Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai celebrity endorser serta minat beli konsumen yang didapatkan selama praktek di lapangan dalam rangka penulisan skripsi ini.

 Bagi Pihak lain

Dapat digunakan sebagai dokumentasi serta melengkapi bahan penulisan yang dibutuhkan sebagai bahan studi untuk pihak-pihak yang membutuhkan.

2. Kegunaan Praktis :

Sebagai bahan rujukan PT.Astra Honda Motor dalam upaya meningkatkan penjualanHonda Beat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha informasi dan membantu perusahaan untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen serta sebagai acuan untuk mengambil keputusan dalam strategi pemasaran di masa yang akan datang. Sedangkan kegunaan jangka panjang sebagai bahan pertimbangan dalam peluncuran produk motor generasi baru yang akan dikembangkan di masa yang akan datang, sehingga produk yang baru nanti akan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan di masa yang akan datang.


(17)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen pada produk Honda Beat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

 Nilai signifikansi (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi adalah sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor attractiveness nilainya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa attractiveness berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi adalah sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor trustworthiness nilainya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa trustworthiness berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi adalah sebesar 0.304, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor expertise nilainya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa expertise tidak berperngaruh signifikan terhadap miat beli konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Besarnya pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli adalah sebesar 49,9% dan sisanya adalah 51,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Berarti pengaruh yang diberikan oleh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen tidak begitu besar yaitu hanya


(18)

79

Universitas Kristen Maranatha 5.2Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini hanya menggunakan faktor celebrity endorser untuk menguji minat beli konsumen.

 Penelitian ini hanya dilakukan di sekitar lingkungan Universitas Kristen Maranatha.  Dalam penelitian ini hanya menggunakan produk motor.

5.3 Saran

Untuk penelitian kedepannya pemasar yang mengunakan JKT48 sebagai celebrity endorser harus lebih mengembangkan dimensi expertise pada produk yang akan dipasarkan.

 Sebaiknya pengumpulan data tidak hanya dilakukan disekitar lingkungan Universitas Kristen Maranatha, bisa dilakukan di pusat keramaian seperti mall agar data yang dihasilkan bisa lebih baik.

Untuk penelitian ke depannya bisa menggunakan faktor lainnya selain celebrity endorser untuk mengukur minat beli, bisa juga menggunakan faktor word of mouth serta events dan sponsorship.

 Dalam penelitian selanjutnya bisa menggunakan produk lainnya seperti makanan, minuman, sabun atau mobil.


(19)

84

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. (2000). Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta.

Belch, George & Belch, Michael A. (2001). “Advertising and promotion: An Integrated

Marketing Communications Perspective”. 5th Edition. New York: McGraw-Hill.

Belch, George E. & Michael A. Belch , Advertising and Promotion an Integrated Marketing Perspective, McGraw Hill, 6thed, 2004.

Carrie, A. (1999). Integrated Clusters – The Future Basis of Competition. Internasional Journal of Agile Management Systems

Cooper, D.R & P.S. Schindler. 2011. Business Research Methods, 7th Edition,McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

Duncan D., Hasengchwandter F., 2005. Lipodissolve for subkutaneous fat seduction and skin retraction. Aesthetic Surg J.

Engel, J.F., Blackwell., and P.W, miniard, 1994. Perilaku konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

Evans, Joel R. and Barry Berman. (1995). Principles of Marketing. 3rd edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

Ferdinand A, (2002). Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2, Seri Pustaka Kunci 03/BP UNDIP.

Ghozali, Imam, 2011. Edisi Kelima. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Erlangga.

Hair et all,. (1998). Multivariate Data Analysis, Fifty Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey.

Handayani, Niken. (2013). Pengaruh Celebrity Endorser (Sandra Dewi) terhadap Minat Beli Konsumen pada produk Clear. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Statistik 1, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara. Hsu and McDonald. (2002).”The influences of Source Credibility on Communicator

Effectiveness”, Public Opini Quarterly.

Ishak. 2008. Jurnal Studi Perpustakaan DanTeknologi.


(20)

Pengalaman-85

Universitas Kristen Maranatha Jogiyanto, H.M, (2010). Metode Penelitian bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta : BPFE.

Kasali, Rhenald. (2011). Cracking Zone. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kerlinger. F.N. (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Terjemahan Landung R Simatupang. Foundation of Behavioral Research. 1964. Cetakan ke-8. New York : Holt Rinehart and Winston.

Kotler, Philip., dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 13, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip., dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 13, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler,Philip dan Armstrong, Gary, 2009. 10th Edition. “Marketing an Introduction”. Indonesia: Pearson.

Kotler,Philip dan Armstrong, Gary, 2011. 10th Edition. “Marketing an Introduction”. Indonesia: Pearson.

Kotler,Philip, 2002.Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Milenium, Jakarta: PT.Prenhalindo. Lamb, Hair, Mc-Daniel. (2001). Pemasaran, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Magnini P. Vincent et Al. (2007). Celebrity In Advertising. The journal of popular culture. Morissan, M.A. (2010). Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu. Penerbit Prenada Media

Group.

Mowen, J. dan Minor, M (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga.

Muthohar, Muchsin dan Triatmaja, Amin, Ramadhan. (2013). Jurnal Pengaruh Endorser Ulama Terhadap Sikap Dan Minat Beli Konsumen.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, Tony. (1998). The Impact of Celebrity Endorsements on

Customers.

Ohanian, Roobina. 1990. “Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Research. 19(3);39-52 .

Prabowo, Yanuar, Widi. (2014). Jurnal Pengaruh Celebrity Endorsser Terhadap Minat Beli. Olson, Peter (1999). Perilaku Konsumen dan strategi pemasaran, edisi keempat (terjemahan).

Jakarta : Erlangga.


(21)

86

Royan, Frans M., (2004). Marketing Selebritis. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rodriguez, K.P. (2008).Apparel Brand EndorsersAnd Their Effects On Purchase Intentions: A Study Of Philippine Consumers. Philippines Management Review. Vol. 15, pp. 83-99.

Schiffman, Leon. G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2004. 10th Edition. “Consumer Behaviour”. Indonesia:Prentice Hall Inc.

Schiffman, Leon. G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2010. 10th Edition. “Consumer Behaviour”. Indonesia:Prentice Hall Inc.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business : A Skill Buliding Approach 2 Edition, John Wiley and Son. New York.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Siregar, Leonardo. (2010). Pengaruh Celebrity Endorser (Indra Bekti) terhadap Minat Beli Konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Soetojo. (2002). Dasar-Dasar Ilmu Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia. Suliyanto, 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Suliyanto, 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta

Sunarto. (2004). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Dua. Yogyakarta: AMUS & UST Press. Swastha Basu DH dan Handoko Hani (1997). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku

Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Sekaran, Uma. (2003). Research Mentod for Bussiness A Skill-Building Approach, 4th ed., New York : John wiley and Sons, inc.

Swastha Basu DH dan Handoko Hani (2000). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Tjiptono,Fandy.,Chandra,Yanto.,Diana,Anastasia.2004, Marketing Scale. Jogjakarta: Andi Tjiptono, Fandi. (2004). Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.


(22)

87

Universitas Kristen Maranatha Wijaya, Airin Taurina. (2013). Pengaruh Celebrity Endorser (Anggun Cipta Sasmi) terhadap

Minat Beli Konsumen pada produk shampo Pantene Pro-V. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). http://bisnis.news.viva.co.id

http://otomotif.kompas.com/read/2015/01/02/134955715/Alasan.Mengapa.Honda.Pilih.JKT4 8.untuk.BeAT.eSP


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen pada produk Honda Beat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

 Nilai signifikansi (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi adalah

sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor attractiveness nilainya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa attractiveness berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi adalah

sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor trustworthiness nilainya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa trustworthiness berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi adalah

sebesar 0.304, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor expertise nilainya lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa expertise tidak berperngaruh signifikan terhadap miat beli konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Besarnya pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli adalah sebesar 49,9% dan sisanya adalah 51,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Berarti pengaruh yang diberikan oleh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen tidak begitu besar yaitu hanya sebesar 49,9%.


(2)

5.2Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini hanya menggunakan faktor celebrity endorser untuk menguji minat beli konsumen.

 Penelitian ini hanya dilakukan di sekitar lingkungan Universitas Kristen Maranatha.  Dalam penelitian ini hanya menggunakan produk motor.

5.3 Saran

Untuk penelitian kedepannya pemasar yang mengunakan JKT48 sebagai celebrity endorser harus lebih mengembangkan dimensi expertise pada produk yang akan dipasarkan.

 Sebaiknya pengumpulan data tidak hanya dilakukan disekitar lingkungan Universitas Kristen Maranatha, bisa dilakukan di pusat keramaian seperti mall agar data yang dihasilkan bisa lebih baik.

Untuk penelitian ke depannya bisa menggunakan faktor lainnya selain celebrity endorser untuk mengukur minat beli, bisa juga menggunakan faktor word of mouth serta events dan sponsorship.

 Dalam penelitian selanjutnya bisa menggunakan produk lainnya seperti makanan, minuman, sabun atau mobil.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. (2000). Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta.

Belch, George & Belch, Michael A. (2001). “Advertising and promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective”. 5th Edition. New York: McGraw-Hill. Belch, George E. & Michael A. Belch , Advertising and Promotion an Integrated Marketing

Perspective, McGraw Hill, 6thed, 2004.

Carrie, A. (1999). Integrated Clusters – The Future Basis of Competition. Internasional Journal of Agile Management Systems

Cooper, D.R & P.S. Schindler. 2011. Business Research Methods, 7th Edition,McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

Duncan D., Hasengchwandter F., 2005. Lipodissolve for subkutaneous fat seduction and skin retraction. Aesthetic Surg J.

Engel, J.F., Blackwell., and P.W, miniard, 1994. Perilaku konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

Evans, Joel R. and Barry Berman. (1995). Principles of Marketing. 3rd edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

Ferdinand A, (2002). Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2, Seri Pustaka Kunci 03/BP UNDIP.

Ghozali, Imam, 2011. Edisi Kelima. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Erlangga.

Hair et all,. (1998). Multivariate Data Analysis, Fifty Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey.

Handayani, Niken. (2013). Pengaruh Celebrity Endorser (Sandra Dewi) terhadap Minat Beli Konsumen pada produk Clear. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Statistik 1, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara. Hsu and McDonald. (2002).”The influences of Source Credibility on Communicator

Effectiveness”, Public Opini Quarterly.

Ishak. 2008. Jurnal Studi Perpustakaan DanTeknologi.

Jogiyanto, H.M, (2004). Metode Penelitian bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta : BPFE.


(4)

Jogiyanto, H.M, (2010). Metode Penelitian bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta : BPFE.

Kasali, Rhenald. (2011). Cracking Zone. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kerlinger. F.N. (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Terjemahan Landung R Simatupang. Foundation of Behavioral Research. 1964. Cetakan ke-8. New York : Holt Rinehart and Winston.

Kotler, Philip., dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 13, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip., dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 13, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler,Philip dan Armstrong, Gary, 2009. 10th Edition. “Marketing an Introduction”. Indonesia: Pearson.

Kotler,Philip dan Armstrong, Gary, 2011. 10th Edition. “Marketing an Introduction”. Indonesia: Pearson.

Kotler,Philip, 2002.Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Milenium, Jakarta: PT.Prenhalindo. Lamb, Hair, Mc-Daniel. (2001). Pemasaran, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Magnini P. Vincent et Al. (2007). Celebrity In Advertising. The journal of popular culture. Morissan, M.A. (2010). Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu. Penerbit Prenada Media

Group.

Mowen, J. dan Minor, M (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga.

Muthohar, Muchsin dan Triatmaja, Amin, Ramadhan. (2013). Jurnal Pengaruh Endorser Ulama Terhadap Sikap Dan Minat Beli Konsumen.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, Tony. (1998). The Impact of Celebrity Endorsements on Customers.

Ohanian, Roobina. 1990. “Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Research. 19(3);39-52 .

Prabowo, Yanuar, Widi. (2014). Jurnal Pengaruh Celebrity Endorsser Terhadap Minat Beli. Olson, Peter (1999). Perilaku Konsumen dan strategi pemasaran, edisi keempat (terjemahan).

Jakarta : Erlangga.


(5)

Royan, Frans M., (2004). Marketing Selebritis. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rodriguez, K.P. (2008).Apparel Brand EndorsersAnd Their Effects On Purchase Intentions: A Study Of Philippine Consumers. Philippines Management Review. Vol. 15, pp. 83-99.

Schiffman, Leon. G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2004. 10th Edition. “Consumer Behaviour”. Indonesia:Prentice Hall Inc.

Schiffman, Leon. G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2010. 10th Edition. “Consumer Behaviour”. Indonesia:Prentice Hall Inc.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business : A Skill Buliding Approach 2 Edition, John Wiley and Son. New York.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Siregar, Leonardo. (2010). Pengaruh Celebrity Endorser (Indra Bekti) terhadap Minat Beli Konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Soetojo. (2002). Dasar-Dasar Ilmu Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia. Suliyanto, 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Suliyanto, 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta

Sunarto. (2004). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Dua. Yogyakarta: AMUS & UST Press. Swastha Basu DH dan Handoko Hani (1997). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku

Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Sekaran, Uma. (2003). Research Mentod for Bussiness A Skill-Building Approach, 4th ed., New York : John wiley and Sons, inc.

Swastha Basu DH dan Handoko Hani (2000). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Tjiptono,Fandy.,Chandra,Yanto.,Diana,Anastasia.2004, Marketing Scale. Jogjakarta: Andi Tjiptono, Fandi. (2004). Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.


(6)

Wijaya, Airin Taurina. (2013). Pengaruh Celebrity Endorser (Anggun Cipta Sasmi) terhadap Minat Beli Konsumen pada produk shampo Pantene Pro-V. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). http://bisnis.news.viva.co.id

http://otomotif.kompas.com/read/2015/01/02/134955715/Alasan.Mengapa.Honda.Pilih.JKT4 8.untuk.BeAT.eSP