PENDAHULUAN Kemandirian Belajar Matematika Siswa Cerdas Istimewa Bakat Istimewa Di Kelas III Semester II SDN Cemara Dua No. 13 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan
menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan
berlatih untuk bekerja sama mengkomunikasikan gagasan, hasil kreasi, dan
temuannya kepada guru dan siswa lain. Dalam kegiatan itu dibutuhkan
kemandirian siswa dalam belajar baik sendiri maupun bersama temantemannya untuk mengembangkan potensinya masing-masing dalam belajar
matematika.
Konsep belajar mandiri sebenarnya berakar dari konsep pendidikan
dewasa. Belajar mandiri juga cocok untuk semua tingkatan usia. Dengan kata
lain, belajar mandiri sesuai untuk semua jenjang sekolah baik untuk sekolah
menengah maupun sekolah dasar dalam rangka meningkatkan prestasi dan
kemampuan siswa.
Belajar mandiri sebagai kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat
atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah
dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.
Dalam


kegiatan

pembelajaran,

kemandirian

sangat

penting

karena

kemandirian merupakan sikap pribadi yang sangat diperlukan oleh setiap
individu. Dengan kemandirian, siswa cenderung belajar lebih baik, mampu
memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara efektif, menghemat
1

2


waktu secara efisien, akan mampu mengarahkan dan mengendalikan diri
sendiri dalam berfikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang
lain secara emosional. Siswa yang mempunyai kemandirian belajar mampu
menganalisis permasalahan yang kompleks, mampu bekerja secara individual
maupun bekerja sama dengan kelompok, dan berani mengemukakan gagasan.
Kemandirian

belajar

yang

dimiliki

siswa

diharapkan

dapat

memanfaatkan waktu di sekolah maupun di rumah, buku-buku pegangan yang

ditetapkan oleh guru, perpustakaan sekolah dan lain sebagainya. Kemandirian
ini menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar yang penuh tanggung
jawab atas keberhasilannya dalam belajar. Dengan demikian kemandirian
belajar mengembangkan kognitif yang tinggi, hal ini disebabkan karena
terbiasa menghadapi tugas dan sumber belajar yang ada, serta mengadakan
diskusi dengan teman bila menghadapi kesulitan. Anak yang memiliki
kesadaran diri tersebut dianggap sebagai anak yang Cerdas Istimewa dan
Bakat Istimewa.
Konsep berkecerdasan istimewa (giftedness) berubah dari konsep
perkembangan

single

dimensi,

yang memandang

giftedness

sebagai


keistimewaan dalam hal perkembangan kognitif semata, menjadi konsep
multidimensional dan dinamis yang menyangkut bukan hanya perkembangan
kognitif tapi juga berbagai aspek tumbuh kembang, kepribadian, gaya belajar,
dan lingkungan. Oleh sebab itu, guru maupun pendidik perlu memahami
karakter khusus tersebut agar dapat segera mengenali anak-anak atau muridmuridnya yang memiliki kecerdasan dan keberbakatan istimewa ini.

3

Perkembangan anak-anak cerdas dan berbakat istimewa telah banyak
diketahui memiliki perkembangan yang lebih cepat dari teman sebayanya,
anak berkecerdasan istimewa dengan perkembangan yang cepat mendahului
teman sebaya itu sebagai anak yang mengalami lompatan perkembangan.
Salah satu karakter yang menonjol dari anak-anak cerdas dan berbakat
istimewa ini adalah keunikan dalam hal menerima stimulus atau rangsangan.
Apabila seorang anak tidak atau terlambat terdeteksi sebagai anak dengan
lompatan

perkembangan,


maka

akan

menyebabkan

masalah

dalam

perkembangan sosial emosionalnya. Semakin lambat lompatan perkembangan
ini terdeteksi, masalah yang ditimbulkan akan semakin besar pula.
Menyadari kekhususan atau keunikan anak-anak dengan kecerdasan
dan keberbakatan istimewa ini, maka pendidik atau guru perlu tanggap dalam
mengenali murid-muridnya yang tergolong dalam klasifikasi ini. Adanya
loncatan pada satu atau beberapa bagian tumbuh kembangnya akan
menyebabkan tumbuh kembang itu mengalami ketidaksinkronan yang dapat
berakibat dalam perkembangan lain termasuk perkembangan perilaku, sosial
emosional, dan juga inteligensinya.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah karakteristik kemandirian belajar siswa dalam aspek
Personal Attributes ?
2. Bagaimanakah karakteristik kemandirian belajar siswa dalam aspek
Processes ?

4

3. Bagaimanakah karakteristik kemandirian belajar siswa dalam aspek
Learning Context ?
4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa
cerdas istimewa dan berbakat istimewa?

C. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan karakteristik kemandirian belajar siswa dalam aspek
Personal Attributes yang berkenaan dengan motivasi pebelajar. Penelitian
ini dilakukan agar pebelajar memiliki antusias yang tinggi dalam belajar,
mampu mengatur dirinya sendiri, dapat mengatur manfaat sumber belajar
dan perhatian terhadap kegiatan pembelajaran
2. Mendiskripsikan karakteristik kemandirian belajar siswa dalam Processes

yang berkenaan dengan otonomi proses pembelajaran. Penelitian ini
dilakukan agar pebelajar mampu mengelola waktu secara efektif, memiliki
target pencapaian dalam belajar, kesiagaan dalam belajar, menentukan
prioritas dan menata diri, mampu menyelesaikan tugas dan bertanggung
jawab, dan mampu mengatasi masalah.
3. Mendiskripsikan karakteristik kemandirian belajar siswa dalam aspek
Learning Context yang berkenaan yang faktor kemandirian pebelajar.
Penelitian ini dilakukan agar pebelajar mampu mengukur tingkat
kemandirian siswa dalam mengerjakan soal, dan melatih percaya pada
kemampuan diri sendiri

5

4. Mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar
siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewa.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan


kepada

pembelajaran

matematika.

Khususnya

pada

kemandirian siswa cerdas istimewa bakat istimewa dalam proses belajar
matematika.
Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pembelajaran matematika berupa perubahan dari pembelajaran
yang semula hanya monoton, karena pembelajaran yang monoton tidak
dapat membuat siswa untuk mengekspresikan imajinasinya.
2. Manfaat praktis
a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya pengaruh
kemandirian belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Memberdayakan

siswa

untuk

belajar

secara

mandiri

dalam

pembelajaran matematika.
c. Meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab serta inisiatif siswa
dalam pembelajaran matematika
d. Memberikan wacana mengenai pentingnya kemandirian belajar siswa
e. Memberdayakan guru dalam rangka meningkatkan kemandirian
belajar siswa dalam pembelajaran matematika.


6

E. Definisi Istilah
1. Kemandirian Belajar Siswa
Kemandirian belajar siswa adalah kemampuan siswa untuk melakukan
aktivitas belajar dengan penuh keyakinan dan percaya diri akan
kemampuannya dalam menuntaskan aktivitas belajarnya tanpa adanya
bantuan dari orang lain.
2. Siswa Cerdas Istimewa Bakat Istimewa
Siswa cedas istimewa bakat istimewa adalah siswa yang mempunyai nilai
akademik tinggi dan prestasi menonjol di sekolah.

Dokumen yang terkait

engembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Karakter Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

0 12 19

Hubungan Pendekatan Personal terhadap Kecerdasan Emosi dan Hasil Belajar Siswa CIBI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa) pada Mata Pelajaran IPA (kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 3 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 5

Kajian Yuridis Pembentukan Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta

0 6 13

Pembelajaran Matematika Siswa di SD Istimewa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Pria Tangerang

2 6 141

Historical Learning Analysis On Cerdas Istimewa Class In Sma Negeri 3 Wonogiri

0 0 13

Pengaruh Pembelajaran Sekolah Lima Hari, Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa XII Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta Ajaran 2018/2019

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 07 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 2 49