HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Santriwati Pengurus Organisasi Pelajar Ppmi Assalaam (OP3MIA).

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI
PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM
(OP3MIA)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh:
DEVINTA NINDYA LUTFI
F 100 080 045

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI
PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM

(OP3MIA)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh :
DEVINTA NINDYA LUTFI
F 100 080 045

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI
PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM
(OP3MIA)
Devinta Nindya Lutfi

Dra. Zahrotul Uyun, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
devintanindyalutfi@ymail.com
Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dukungan teman sebaya dengan kemampuan pemecahan masalah, dan hipotesis
yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya dengan
kemampuan pemecahan masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati
pengurus Organisasi Pelajar PPMI Assalaam (OP3MIA). Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 97 santriwati, sehingga penelitian ini menggunakan studi
populasi. Metode pengambilan data dengan menggunakan skala dukungan teman
sebaya dan skala kemampuan pemecahan masalah yang kemudian dianalisis
dengan bantuan program computer SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, versi 2005-DL, Hak
Cipta © 2005, Dilindungi UU. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan
positif yang sangat signifikan antara dukungan teman sebaya dengan kemampuan
pemecahan masalah, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,595; p = 0,000
(p < 0,01). Sumbangan efektif variabel dukungan teman sebaya terhadap
kemampuan pemecahan masalah sebesar 35,4%. Berdasarkan hasil analisis,

diketahui bahwa variabel dukungan teman sebaya tergolong tinggi, sedangkan
variabel kemampuan pemecahan masalah juga tergolong tinggi. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara dukungan teman sebaya dengan kemampuan pemecahan masalah pada
santriwati pengurus Organisasi Pelajar PPMI Assalaam (OP3MIA). Artinya,
semakin tinggi dukungan teman sebaya maka semakin tinggi kemampuan
pemecahan masalah yang dimiliki santriwati pengurus OP3MIA, begitu pula
sebaliknya, semakin rendah dukungan teman sebaya maka semakin rendah
kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki santriwati pengurus OP3MIA.

Kata kunci : Dukungan Teman Sebaya, Kemampuan Pemecahan Masalah

1

2

tanggal 19 April 2012 bahwa ada

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari–hari,


beberapa permasalahan yang dihadapi

tanpa disadari individu sering kali

pengurus OP3MIA saat ini yaitu

bertemu dengan masalah, dan setiap

adanya anggota pengurus yang tidak

individu pasti menginginkan keluar

menghormati ketua bagiannya,

dari

ini

masalah/ingin


menemukan

segera

anggota

masalah

kepengurusan yang mereka jalani

yang menghambat dirinya. Hambatan

berasal dari satu angkatan saja (kelas

itu sendiri dapat bersumber dari diri

XI) dan tidak ada anggota pengurus

individu


dari adik kelas X, perbedaan karakter

lingkungan

pemecahan

dikarenakan

hal

sendiri

maupun

individu

itu

dari

berada

ataupun orang lain.
Masalah
individu

yang

menimbulkan

banyaknya

perbedaan pendapat diantara anggota
yang

amatlah

dihadapi

pengurus OP3MIA ketika mereka


beragam.

sedang

berusaha

memecahkan

Permasalahan yang terjadi setiap hari

masalah yang terjadi, dan hubungan

itu dirasakan oleh semua individu,

dengan

termasuk

diantaranya


renggang.

santriwati

pondok

Kewajiban

untuk

lingkungan
menuntut

adalah
pesantren.

tinggal

pondok

santriwati

teman

sebaya

menjadi

Memiliki berbagai masalah di

di

usia muda sebenarnya merupakan

pesantren

pengalaman yang tak bisa dilupakan.

untuk


dapat

Karena di saat itulah individu mulai

mampu beradaptasi terhadap segala

bisa

aktifitas,

masalahnya sendiri. Untuk dapat

budaya,

dan

segala

belajar

cara

menyelesaikan

kebiasaan yang berada dilingkungan

memecahkan

pesantren.

dalam

suatu proses berpikir tingkat tinggi,

perjalanannya tersebut, tak jarang

seperti pemecahan masalah. Menurut

seorang santriwati akan menemukan

Solso dkk (2007) pemecahan masalah

berbagai macam masalah.

adalah suatu pemikiran yang terarah

Namun

masalah,

diperlukan

Berdasarkan hasil wawancara

secara langsung untuk menemukan

dengan dua orang santriwati pengurus

suatu solusi/jalan keluar untuk suatu

OP3MIA

masalah yang spesifik. Hal yang

yang

dilakukan

pada

3

paling penting ketika individu ingin

dengan baik cenderung lari dari

memecahkan

masalah itu sendiri. Berdasarkan

masalahnya

adalah

individu tersebut mengerti apa pokok

wawancara

dari

yang

dilakukan oleh peneliti dengan salah

dirasakannya. Hal ini sejalan dengan

satu santriwati pengurus OP3MIA

pendapat Anderson (dalam Suharnan,

mengatakan bahwa ketika seorang

2005)

santriwati

permasalahan

yang

mengatakan

bahwa

survey

awal

memiliki

yang

permasalahan

individu yang kurang mampu dalam

yang

menyelesaikan

umumnya

santriwati tersebut hanya diam serta

karena mengalami kesulitan untuk

berdiam diri didalam kamar dan tidak

menemukan inti masalah. Sebaliknya,

mau untuk pergi sholat ke masjid.

individu dengan kemampuan yang

Selain itu ketika santriwati merasakan

baik dalam menyelesaikan masalah

jenuh dengan aktivitas pondok yang

cenderung lebih mudah menemukan

monoton, santriwati tersebut akan

inti

meninggalkan

masalah

masalah,

peka

terhadap

sulit

mereka

pecahkan,

pondok

pesantren

permasalahan yang dihadapi, dan

tanpa izin dengan pengurus pondok,

aktif

bahkan ada salah satu pengurus

dalam

menyelesaikan

masalahnya.

OP3MIA

Pada dasarnya setiap individu
yang

sedang

mengalami

permasalahan mempunyai keinginan
untuk

segera

jabatan

yang

diturunkan

kepengurusannya

dari

memilih

untuk keluar dari pondok dan pindah
sekolah.

menyelesaikan

Masalah

-

masalah

yang

permasalahannya. Rumitnya sebuah

dihadapi

masalah itu tergantung dari cara

pesantren sangatlah beragam, dan

individu dalam menyikapi sebuah

pemecahan masalahnya pun sangat

permasalahan

Apakah

beragam tergantung dari santriwati

menyikapinya

itu sendiri. Ada beberapa faktor yang

individu

tersebut.

tersebut

dengan sikap positif atau dengan

dapat

sikap

individu

negatif.

Namun

pada

santriwati

mempengaruhi
dalam

di

pondok

kemampuan
memecahkan

kenyataannya individu yang tidak

masalah, dan salah satu faktor yang

dapat

dapat

menyelesaikan

masalahnya

mempengaruhi

santriwati

4

dalam memecahkan sebuah masalah

keterlibatan remaja dalam kelompok

adalah adanya dukungan sosial dari

sebaya ditandai dengan persahabatan

orang sekitar (Pearlin dan Schooler,

dengan teman. Melalui dukungan

dalam Friedman, 1998).

yang dirasakan remaja yang diperoleh

Dukungan

sosial

adalah

dari teman sebaya, remaja dapat

bantuan yang diterima individu dari

merasa

orang

dihadapkan pada suatu masalah.

lain

atau

sekitarnya,

kelompok

dengan

di

lebih

tenang

apabila

membuat

Dari penjelasan di atas maka

penerima merasa nyaman, dicintai

penelitian ini mempunyai tujuan yaitu

dan dihargai (Sarafino, dalam Smet,

untuk mengetahui hubungan antara

1994).

dukungan

Sebuah

penelitian

yang

teman

sebaya

dengan

dilakukan oleh Utaminingsih (2009)

kemampuan

pada 861 remaja mengatakan bahwa

pada santriwati pengurus Organisasi

dukungan

Pelajar PPMI Assalaam (OP3MIA).

sosial

memainkan

dan

suatu

optimisme

peranan

pemecahan

masalah

yang

penting pada masa remaja, dimana

LANDASAN TEORI

saat transisi remaja membutuhkan

A.

dukungan dan pola berpikir positif

Masalah

Kemampuan

Pemecahan

untuk mampu mengambil alternatif-

Masalah timbul ketika ada

alternatif pemecahan masalah dalam

peristiwa yang tidak dapat diatasi

menghadapi

dengan

tekanan

dan

perilaku

rutin

(Rakhmat,

permasalahan dalam kehidupan yang

2001). Untuk dapat memecahkan

nyata. Salah satu dukungan sosial

masalah, diperlukan suatu proses

yang diterima santriwati di pondok

berpikir

pesantren adalah dukungan yang

pemecahan masalah.

berasal

dari

tingkat

tinggi,

seperti

teman-temannya.

Pemecahan masalah adalah

Menurut Santrock (2007) kawan-

sebuah usaha untuk menemukan cara

kawan sebaya (peers) adalah anak-

yang tepat untuk mencapai sebuah

anak atau remaja yang memiliki usia

tujuan ketika tujuan tersebut tidak

atau

langsung dapat diraih (King, 2010).

tingkatan

kematangan

yang

kurang lebih sama. Pada usia remaja,

5

Kemampuan

pemecahan

mengkomunikasikan

kesulitan-

masalah dapat dilaksanakan dengan

kesulitan pribadi secara bebas, lalu

melibatkan berbagai jenis aspek,

mengungkapkan masalah-masalahnya

Flokman

serta

dan

Sarafino,

Lazarus

1994),

(dalam

aspek-aspek

pemecahan masalah adalah :

dilakukan

menghadapi

masalah

nasihat-nasihat

dan

bimbingan pribadi.
Masalah

a. Menghadapi masalah, yaitu usaha
yang

diberi

diselesaikan,

untuk

menyelesaikan

secara

dibutuhkan

ada

untuk

dan
masalah
beberapa

dalam
tersebut
langkah.

tenang, rasional, dan mengarah

Bereiter & Scardamalia (dalam Kiing,

pada pemecahan masalah dengan

2010) mengatakan bahwa sebuah

fokus perhatian pada masalah

langkah akhir yang penting dalam

yang sedang dihadapi

pemecahan masalah adalah untuk

b. Perencanaan pemecahan masalah,

memikirkan

kembali

dan

yaitu usaha untuk melakukan

mendefinisikan

perencanaan sebelum bertindak

permasalahan - permasalahan secara

memecahkan sebuah masalah.

berkala.

kembali

Ada beberapa faktor yang
dapat

mempengaruhi

masalah,

Pearlin

pemecahan

dan

Schooler

B. Dukungan Teman Sebaya
Menurut

Santrock

(2007)

1998)

kawan-kawan sebaya (peers) adalah

menyebutkan adanya dua faktor yang

anak-anak atau remaja yang memiliki

dapat mempengaruhi individu dalam

usia atau tingkatan kematangan yang

proses pemecahan masalah, yaitu

kurang lebih sama. Hurlock (1980)

kepercayaan pada diri sendiri dan

berpendapat bahwa dukungan sosial

upaya mencari bantuan dari orang

dari teman sebaya yaitu berupa

lain (dukungan sosial). Bantuan dari

perasaan senasib yang menjadikan

orang lain tersebut berasal dari

adanya hubungan saling mengerti dan

keluarga

memahami masalah masing-masing,

(dalam

dekat

Friedman,

besar
dimana

mendorong

dan

teman-teman

mereka
individu

dapat
untuk

saling memberi nasihat, simpati, yang

6

tidak

didapat

dari

orangtuanya

menyelesaikan

tugas-tugas

individu.

sekaligus.
Dukungan teman sebaya dapat

d. Dukungan

informasi.

dirasakan dari adanya beberapa aspek

Memberikan informasi, nasehat,

yang ada. House (dalam Smet, 1994)

sugesti

membedakan

aspek

mengenai apa yang sebaiknya

dukungan yang dapat diberikan oleh

dilakukan oleh orang lain yang

teman sebaya, meliputi :

membutuhkan.

ada

a. Dukungan

empat

emosional.

Bentuk

ataupun

Cohen

dan

umpan

Syne

balik

(1985)

bantuan ini memberikan dorongan

mengemukakan bahwa ada beberapa

untuk memberikan kehangatan

faktor yang mempengaruhi efektifitas

dan kasih sayang, kepedulian,

dukungan teman sebaya, antara lain :

memberikan perhatian, percaya

a. Pemberian dukungan. Pemberi

terhadap

individu

serta

pengungkapan simpati dan empati
b. Dukungan

penghargaan.

dukungan

adalah

orang-orang

yang memiliki arti penting dalam
kehidupan individu tersebut.

dapat

b. Jenis dukungan. Jenis dukungan

diberikan melalui penghargaan

yang diterima akan memiliki arti

atau penilaian yang positif kepada

bila dukungan itu bermanfaat dan

individu, dorongan maju dan

sesuai dengan situasi yang ada.

Dukungan

penghargaan

semangat

atau

persetujuan

c. Penerimaan

mengenai gagasan atau pendapat

Kepribadian,

individu

peran

serta

perbandingan

melakukan

secara

positif

uang

sosial

penerimaan

instrumental.

keefektifan dukungan.

langsung,

d. Permasalahan

memberikan

pinjaman

Dukungan

atau

dan

merupakan

karakteristik

bantuan

Mencakup
seperti

kebiasaan,

dukungan yang akan menentukan

terhadap orang lain.
c. Dukungan

dukungan.

menolong

dengan

melakukan suatu pekerjaan guna

sosial

dipengaruhi
antara

yang

jenis

oleh

dihadapi.

yang

tepat

kesesuaian

dukungan

yang

diberikan dan masalah yang ada.

7

e. Waktu

pemberian

dukungan.

60 aitem.

Dukungan sosial akan optimal

Teknik

analisis

data

menggunakan teknik korelasi product

disaat dalam satu situasi.
f. Lamanya pemberian dukungan.

moment dengan aplikasi SPS edisi

Lamanya pemberian dukungan

Sutrisno

tergantung

pada

Pamardiningsih, Universitas Gadjah

pemberi

dukungan

kemampuan
untuk

memberi dukungan.

Hadi

Yuni

Mada, Yogyakarta, versi 2005-DL,
Hak Cipta © 2005, Dilindungi UU.
Pertama,

peneliti

melakukan

perhitungan validitas dan reliabilitas

C. Hipotesis
Ada hubungan positif antara
dukungan

dan

teman

sebaya

dengan

kemampuan pemecahan masalah.

dengan menggunakan teknik product
moment

yaitu

aitem-aitem

untuk
valid

mengetahui
dan

gugur.

Kemudian peneliti melakukan uji
asumsi yang terdiri dari uji normalitas

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan

sebaran dan uji linieritas hubungan,

metode kuantitatif dengan variabel

Kemudian peneliti melakukan uji

bebas dukungan teman sebaya dan

hipotesis

variabel

analisis korelasi product moment

tergantung

kemampuan

pemecahan masalah.

pengurus

teknik

dengan tujuan untuk mengetahui

Subjek penelitian ini adalah
santriwati

menggunakan

Organisasi

Pelajar PPMI Assalaam (OP3MIA)

hubungan antara dukungan teman
sebaya

dengan

kemampuan

pemecahan masalah.

sebanyak 97 santriwati, sehingga
penelitian

ini

merupakan

studi

populasi.

1. Validtas dan Reliabilitas

Alat pengumpul data yang
digunakan adalah skala dukungan
teman sebaya yang terdiri dari 60
aitem

HASIL

dan

skala

Skala

kemampuan

pemecahan

masalah
Uji validitas dari 60 aitem

kemampuan

yang diujikan, terdapat 54 aitem yang

pemecahan masalah yang terdiri dari

valid dan 6 aitem dinyatakan gugur,

8

Dimana aitem yang valid mempunyai

teman sebaya diperoleh nilai kai

koefisian

kuadrat

validitas

(rbt )

yang

=

15,061

dengan

nilai

bergerak dari 0,206 sampai 0,588

signifikansi p = 0,070 (p > 0,05),

dengan p < 0,05 dan koefisien

hasil tersebut menunjukkan bahwa

reliabilitas (rtt ) sebesar 0,919.

sebaran

Skala dukungan teman sebaya

teman sebaya memenuhi distribusi

Uji validitas dari 60 aitem
yang diujikan, diketahui bahwa tidak

data

variabel

dukungan

normal.
Uji linieritas hubungan
Dimaksudkan

ada aitem yang gugur sehingga

untuk

keseluruhan aitem dinyatakan valid.

mengetahui apakah variabel bebas

Keseluruhan aitem valid tersebut

(dukungan teman sebaya) dengan

mempunyai koefisian validitas (rbt )

variabel

yang bergerak dari 0,227 sampai

pemecahan

0,711 dengan p < 0,05 dan koefisien

korelasi yang searah (linier) atau

reliabilitas (rtt ) sebesar 0,954.

tidak.

tergantung

(kemampuan

masalah)

Berdasarkan

uji

memiliki

linieritas

diperoleh nilai F sebesar 0,862
2. Uji Asumsi

dengan signifikansi p = 0,642 (p >

Uji normalitas sebaran

0,05). Hasil tersebut menunjukkan

Dimaksudkan
mengetahui
penelitian
distribusi

apakah

untuk
sebaran

mengikuti
normal

data

sebaran

atau

tidak.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada
variabel

kemampuan

bahwa variabel bebas (dukungan
teman

sebaya)

dengan

variabel

tergantung (kemampuan pemecahan
masalah) memiliki korelasi

yang

searah (linier).

pemecahan

masalah diperoleh nilai kai kuadrat =

3. Uji Hipotesis

14,437 dengan nilai signifikansi p =

Berdasarkan hasil perhitungan

0,100 (p > 0,05), hasil tersebut

teknik analisis product moment dari

menunjukkan bahwa sebaran data

Pearson diperoleh nilai koefisien

variabel

pemecahan

korelasi r = 0,595; dengan nilai

masalah memenuhi distribusi normal.

signifikansi p = 0,000 (p < 0,01) yang

Sedangkan pada variabel dukungan

artinya ada hubungan positif yang

kemampuan

9

sangat signifikan antara dukungan

diketahui rerata empirik (RE) sebesar

teman sebaya dengan kemampuan

158,845 dan rerata hipotetik (RH)

pemecahan masalah. Semakin tinggi

sebesar 135 yang berarti kemampuan

dukungan

pemecahan masalah

teman

semakin tinggi
pemecahan

sebaya

pula

masalah,

maka

kemampuan
begitu

tergolong tinggi.

juga

sebalikya semakin rendah dukungan

PEMBAHASAN

teman sebaya maka semakin rendah
pula

kemampuan

pada subjek

pemecahan

Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan teknik analisis
product

masalah.

moment

dari

Pearson,

Sumbangan efektif dukungan

diperoleh hasil yang menunjukkan

teman sebaya terhadap kemampuan

nilai koefisien korelasi r = 0,595

pemecahan masalah sebesar 35,4%,

dengan signifikansi

ditunjukkan

koefisien

0,01) yang artinya ada hubungan

determinan (r²) = 0,354. Berarti

positif yang sangat signifikan antara

masih terdapat 64,6% dari variabel

dukungan

lain

kemampuan

yang

kemampuan
diluar
sebaya

oleh

dapat

mempengaruhi

pemecahan

variabel

teman

p = 0,000 (p <

sebaya

dengan

pemecahan

masalah

masalah

pada santriwati pengurus Organisasi

dukungan

teman

Pelajar PPMI Assalaam (OP3MIA).

usia,

emosi,

Hasil

seperti

ini

berarti

sesuai

dengan

kepercayaan pada diri sendiri dan

hipotesis yang peneliti ajukan bahwa

sikap

ada

yang

salah,

motivasi,

pengalaman, dan kebiasaan.
Berdasarkan

hasil

hubungan

dukungan
analisis

teman

kemampuan

positif

antara

sebaya

dengan

pemecahan

masalah.

diketahui variabel dukungan teman

Semakin

sebaya mempunyai rerata empirik

sebaya maka semakin tinggi pula

(RE) sebesar 187,598 dan rerata

kemampuan

hipotetik (RH) sebesar 150 yang

begitu

berarti dukungan teman sebaya pada

rendah dukungan teman sebaya maka

subjek tergolong tinggi. Variabel

semakin rendah pula kemampuan

kemampuan

pemecahan

pemecahan

masalah

tinggi

pula

dukungan

teman

pemecahan

masalah,

sebaliknya

semakin

masalah.

Dengan

10

demikian

hipotesis

yang

penulis

ajukan diterima.

menyatakan bahwa dukungan dari
teman

sebaya

dapat

berperan

Hasil ini sesuai pendapat yang

mengurangi tekanan yang dirasakan

dikemukakan oleh Kelly dan Hansen

remaja terkait dengan tugas perannya,

(dalam Desmita, 2010) salah satu

sekaligus

fungsi positif teman sebaya yaitu

dalam menghadapi permasalahan, hal

dapat meningkatkan keterampilan-

ini

keterampilan sosial, mengembangkan

meningkatkan kemampuan remaja

kemampuan penalaran, dan belajar

dalam menyelesaikan permasalahan

untuk

perasaan-

yang dihadapi. Penelitian lain yang

perasaan dengan cara yang lebih

dilakukan oleh Utaminingsih (2009)

matang. Melalui percakapan dan

pada 861 remaja mengatakan bahwa

tukar pikiran dengan teman sebaya,

dukungan

remaja belajar mengekspresikan ide

memainkan

dan

serta

penting pada masa remaja, dimana

mengembangkan kemampuan mereka

saat transisi remaja membutuhkan

dalam memecahkan masalah. Teman

dukungan dan pola berpikir positif

dekat/sahabat

dan

untuk mampu mengambil alternatif-

2005)

alternatif pemecahan masalah dalam

mengekspresikan

perasaan-perasaan

Reilson

menurut

(dalam

Kail

Santrock,

membangun

yang

pada

optimisme

akhirnya

sosial

dan

suatu

akan

optimisme

peranan

yang

merupakan sumber dukungan sosial

menghadapi

karena dapat memberikan rasa senang

permasalahan dalam kehidupan yang

dan dukungan selama mengalami

nyata

suatu permasalahan.

Adanya

Pendapat di atas didukung
dengan

hasil

tekanan

penelitian

yang

sebaya

yang

dan

dukungan
dimiliki

teman

santriwati

pengurus OP3MIA sangatlah penting.

dilakukan oleh Satria (2009) yang

Keuntungan

menyatakan bahwa ada hubungan

individu yang memperoleh dukungan

positif antara dukungan teman sebaya

sosial dari teman sebayanya yang

dengan

tinggi akan menjadikan individu lebih

kemampuan

pemecahan

masalah pada remaja yang tinggal di

optimis

kost. Hasil dari penelitian tersebut

kehidupan,

santriwati

dalam
dapat

sebagai

menghadapi
mengasah

11

keterampilan interpersonal melalui

pengalaman (Mappiare, 1982), dan

komunikasi satu sama lain, saling

kepercayaan pada diri sendiri (Pearlin

bertukar informasi dan pikiran untuk

dan

dapat mengambil langkah-langkah

1988). Berkaitan dengan dukungan

proses pemecahan masalah dalam

teman sebaya sebagai salah satu

memecahkan

permasalahan

dalam

faktor

kehidupan.

Selain

disaat

kemampuan

itu

Schooler,

dalam

yang

Friedman,

mempengaruhi

pemecahan

masalah,

menghadapi masalah, satu sama lain

menurut Pearlin dan Schooler (dalam

bisa saling menguatkan, memberikan

Friedman, 1998) menyebutkan bahwa

perhatian, saling memberi nasehat,

bantuan dari orang lain (dukungan

dan

beban.

sosial) dapat mempengaruhi individu

Hurlock (1980) berpendapat bahwa

dalam proses pemecahan masalah.

dukungan sosial dari teman sebaya

Bantuan dari orang lain tersebut

yaitu berupa perasaan senasib yang

berasal dari keluarga besar dan

menjadikan adanya hubungan saling

teman-teman dekat dimana mereka

mengerti dan memahami masalah

dapat mendorong individu untuk

masing-masing,

mengkomunikasikan

dapat

mengurangi

saling

memberi

kesulitan-

nasihat, simpati, yang tidak didapat

kesulitan pribadi secara bebas, lalu

dari orangtuanya sekaligus.

mengungkapkan masalah-masalahnya

Sumbangan efektif dukungan
teman sebaya terhadap kemampuan

serta

dan

Berdasarkan

hasil

analisis

koefisien

diketahui variabel dukungan teman

determinan (r²) = 0,354. Berarti

sebaya diketahui rerata empirik (RE)

masih terdapat 64,6% dari variabel

sebesar 187,598 dan rerata hipotetik

lain

(RH)

yang

kemampuan
diluar

oleh

nasihat-nasihat

bimbingan pribadi.

pemecahan masalah sebesar 35,4%,
ditunjukkan

diberi

dapat

mempengaruhi

pemecahan

variabel

dukungan

sebesar

150

yang

berarti

masalah

dukungan teman sebaya pada subjek

teman

tergolong tinggi. Kondisi ini dapat

sebaya seperti motivasi, kepercayaan

diinterpretasikan

dan sikap yang salah, kebiasaan,

penelitian ini santriwati pengurus

emosi

organisasi

(Rakhmat,

2001),

usia,

bahwa

OP3MIA

atau

dalam

subjek

12

penelitian memiliki dukungan teman

dinyatakan

sebaya yang baik, dimana telah

Cohen

mencakup

remaja yang mendapatkan dukungan

aspek-aspek

dukungan

dari

dukungan

dihadapkan

dukungan

Chaplan

(dalam

1985),

bahwa

dan Syme,

teman sebaya yang antara lain berupa
emosional,

oleh

teman

sebayanya

ketika

pada

berbagai

penghargaan, dukungan instrumental,

permasalahan akan membuat remaja

dan dukungan informasi (House,

merasa

dalam

Smet,

lebih

nyaman,

merasa

1994).

Sedangkan

memiliki tempat untuk berbagi keluh

kemampuan

pemecahan

kesah yang dialami, serta merasa

masalah memiliki rerata empirik (RE)

diperhatikan, sehingga remaja dapat

sebesar 158,845 dan rerata hipotetik

mengembangkan

kemampuan

(RH)

berarti

pemecahan

yang

masalah

Sementara

yang dimiliki pada subjek penelitian

dukungan

tergolong tinggi. Kondisi ini dapat

dapat

diinterpretasikan

kesepian dan kehilangan yang juga

variabel

sebesar

kemampuan

135

yang

pemecahan

bahwa

dalam

masalah
itu
dari

baik.

ketidakhadiran
teman

sebayanya

menimbulkan

perasaan

penelitian ini santriwati pengurus

dapat

organisasi

OP3MIA

penyesuaian terhadap masalah yang

penelitian

memiliki

pemecahan

masalah

dimana

atau

subjek

kemampuan
yang

kemampuan

proses

dihadapi.

baik,

pemecahan

mengganggu

Berdasarkan uraian di atas
dapat

diambil

kesimpulan

ada

masalah subjek sudah mencakup

hubungan

aspek-aspek yang dikemukakan oleh

signifikan antara dukungan teman

Folkman

sebaya

dan

Lazarus

(Sarafino,

positif

yang

dengan

sangat

kemampuan

1994), Aldwin dan Revenson serta

pemecahan masalah pada santriwati

Carver (dalam Setyaningsih, 2009),

pengurus Organisasi Pelajar PPMI

yang meliputi kehati-hatian, keaktifan

Assalaam

(OP3MIA).

diri,

masalah,

dukungan

teman

perencanaan, penguasaan diri, dan

digunakan

pembentukan daya pikir positif. Hasil

kemampuan pemecahan masalah.

menghadapi

ini didukung oleh pendapat yang

Sehingga

sebaya

sebagai

dapat

predictor

13

Rentang Kehidupan (edisi
kelima). Jakarta : Erlangga

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan

terhadap

hasil-hasil

penelitian, dapat ditarik kesimpulan
bahwa : “ada hubungan positif yang

King, L.A. (2010). Psikologi Umum :
Sebuah Pandangan Apresiatif
(Buku 2). Jakarta:
Salemba
Humanika

sangat signifikan antara dukungan
teman sebaya dengan kemampuan
pemecahan masalah pada santriwati
pengurus

OP3MIA.

ditunjukkan

dengan

Hal

Mappiare, A. (1982). Psikologi
Remaja. Yogyakarta : Usaha
Nasional

ini

koefisien

koefisien korelasi r = 0,595; dengan

Rakhmat, D.J. (2001). Psikologi
Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,01).
Semakin

tinggi

dukungan

teman

sebaya maka semakin tinggi pula
kemampuan

pemecahan

masalah,

begitu juga sebalikya semakin rendah
dukungan

teman

Santrock, J. (2005). Adolesence :
Perkembangan
Remaja.
Jakarta : Erlangga

sebaya

maka

_________. (2007). Remaja (edisi 11
jilid 2). Jakarta : Erlangga

semakin rendah pula kemampuan
pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, S and Syne, SI. (1985). Social
Support And Health. London :
Academic Press Inc
Desmita.
(2010).
Psikologi
Perkembangan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Friedman, M. (1998). Keperawatan
Keluarga : Teori dan Praktek
(Edisi 3). Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi
Perkembangan
:
Suatu
Pendekatan
Sepanjang

Sarafino. (1994). Health Psychology :
Biopsychosocial Interaction.
USA : John Wiley & Sons
Satria,

E.P. (2009). Hubungan
Dukungan Teman Sebaya
dengan
Kemampuan
Pemecahan Masalah pada
Remaja. Intisari. http://rac.uii.
ac.id/harvester/index.php/reco
rd/view/61029. Diakses pada
tanggal 12 Juni 2012 pukul
23.09 WIB

Setyaningsih,
C.E.
(2008).
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Ditinjau
dari
Komunikasi Interpersonal dan
Kreativitas pada Mahasiswa.
Skripsi (tidak diterbitkan).

14

Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif.
Surabaya : Srikandi
Smet,

B.
(1994).
Psikologi
Kesehatan. Jakarta : Grasindo

Solso, R. & Maclin. (2007). Psikologi
Kognitif (cetakan ke-8).
Jakarta : Erlangga
Utaminingsih, D. (2009). Faktorfaktor yang Mempengaruhi
Social Problem Solving.
Abstraksi.http://etd.ugm.ac.id/
index.php?mod=penelitian_
detail&sub=PenelitianDetail&
act=view&typ=html&buku_id
=43299&obyek_id=4.Diakses
pada tanggal 4 April 2012
pukul 21.47 W

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Hubungan Antara Kreativitas Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Hubungan Antara Kreativitas Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah.

3 7 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS Hubungan antara dukungan teman sebaya dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru universitas Muhammadiyah surakarta tahun akademik 2013.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA REMAJA Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Remaja.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Santriwati Pengurus Organisasi Pelajar Ppmi Assalaam (OP3MIA).

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA Hubungan Antara Intelegensi Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS X Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMA Negeri I Toroh Purwodadi.

0 0 15

Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya de

0 1 16