PERAN QORYAH THAYIBAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2013/2014 (STUDI KASUS ‘AISYIYAH Peran qaryah thayibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat 2013/2014 (studi kasus ‘aisyiyah desa bero cabang trucuk klaten).
PERAN QORYAH THAYIBAH DALAM MENINGKATKAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT 2013/2014 (STUDI KASUS ‘AISYIYAH
DESA BERO CABANG TRUCUK KLATEN)
Oleh:
INTAN KHOIRUNIKA
NIM: G000100130
NIRM: 10/X/02.2.2/T/4441
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.)
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting bagi
kelangsungan hidupnya. Pentingnya pendidikan menjadikan investasi sumber
daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi bangsa dan
negara. Pendidikan terdiri dari tiga macam, pendidikan formal, nonformal dan
informal. Salah satunya pendidikan nonformal dan informal yang diadakan dalam
kegiatan Qaryah Thayibah desa Bero. Qaryah Thayibah adalah salah satu program
utama dari ‘Aisyiyah Cabang Trucuk Klaten yang memusatkan perhatiannya
kepada pendidikan.
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah apa bentuk
peran Qaryah Thayibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Bero Cabang
‘Aisyiyah Trucuk Klaten beserta faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi Qaryah Tahyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat. Tujuan
penelitian ini adalah mendiskripsikan bentuk peran Qaryah Thayibah dalam
meningkatkan pendidikan masyarakat beserta faktor pendukung dan penghambat
yang dihadapi.
Metode penelitian ini menggunakan metode penulisan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa bentuk peran pengurus Qayah Thayibah dalam
meningkatkan pendidikan masyarakat desa Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk Klaten
berupa pendidikan masyarakat nonformal dan masyarakat informal. Dalam
pendidikan masyarakat nonformal Qaryah Thayibah ada Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) yang dinamakan KB ‘Aisyiyah Bero, merupakan salah satu kegiatan
untuk melayani kebutuhan anggota dan umat Islam. Adapun pendidikan
masyarakat informal Qaryah Thayibah Bero mendirikan pengajian rutin setiap
malam minggu dan malam rabu, pelatihan ketrampilan, kegiatan pertanian dan
perikanan, serta kegiatan kesehatan yaitu Posyandu Lansia.
Faktor pendukung dalam meningkatkan pendidikan masyarakat adalah
aktifnya pengurus, adanya dana yang mencukupi, dan adanya minat dari
penduduk desa Bero. Adapun faktor penghambat dalam meningkatkan pendidikan
masyarakat ini adalah belum adanya sosialisasi konsep Qaryah Thayibah yang
benar, belum adanya monitoring, dan minimnya tenaga penggerak kegiatan
Qaryah Thayibah.
Kata Kunci: Qaryah Thayibah Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk, Pendidikan
Masyarakat dan Anggota Qaryah Thayibah
banyak menghadapi hambatan di
PENDAHULUAN
Pendidikan
antaranya yaitu:
merupakan
kebutuhan bagi semua manusia yang
1. Kurangnya minat masyarakat desa
sangat penting untuk kelangsungan
dalam program pengajian rutin
hidupnya.
yang kurang interaktif diadakan
Tanpa
pendidikan,
oleh ‘Aisyiyah.
manusia sulit dari mana, untuk apa,
2. Kurang
dan hendak kemana manusia pergi.
adanya
partisipasi
Ki Hajar Dewantara memandang,
generasi muda dalam menjalankan
“pendidikan umumnya berarti daya
program-program dari ‘Aisyiyah.
Pendidikan dibagi 3 macam,
upaya untuk memajukan budi pekerti
(karakter, kekuatan batin), pikiran
yaitu:
(intelect), dan jasmani anak-anak
Nonformal, dan Informal. Pendidikan
selaras
formal adalah jalur pendidikan yang
dengan
alam
dan
masyarakat.1
desa
Pendidikan
terstruktur
Qaryah
Thayyibah
adalah
binaan.
Program
Qaryah
dan
Formal,
berjenjang
yang
terdiri atas pendidikan anak usia dini,
pendidikan
dasar,
pendidikan
Thayyibah berperan sebagai basis
menengah, dan pendidikan tinggi.
terbentuknya masyarakat Islam yang
Pendidikan nonformal adalah jalur
sebenar-benarnya. Cabang ‘Aisyiyah
pendidikan di luar pendidikan formal
Trucuk
yang
Klaten
dalam
usahanya
dapat
terstruktur
terhadap pendidikan di masyarakat
dilaksanakan
dan
secara
berjenjang.
Pendidikan informal adalah jalur
1
Ki
Hajar
Dewantara
dalam
Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan
Berdaya
Saing
(Bandung:
Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 3.
pendidikan keluarga dan lingkungan
1
yang
berbentuk
kegiatan
belajar
masyarakat Bero Cabang Trucuk
secara mandiri. Berbagai macam
Klaten, dan factor pendukung dan
pendidikan
bisa
penghambatnya. Tujuan penelitian
dilakukan dalam organisasi seperti
ini adalah untuk mndiskripsikan
‘Aisyiyah.
bentuk
tersebut
juga
‘Aisyiyah juga memiliki tiga
dalam
peran
Qaryah
meningkatkan
Thayibah
pendidikan,
macam pendidikan yaitu Formal,
dan
Nonformal, dan Informal. Dalam
pendukung dan penghambatnya.
untuk
Qaryah Thayyibah (desa binaan) ini
juga
mencakup
tersebut.
2
Adanya
BA‘Aisyiyah,
Tinjauan
pendidikan
TK
PAUD,
mengetahui
dijadikan
atau
faktor
pustaka
rujukan
yang
diantaranya
sebagaimana yang telah dilakukan
Pengajian,
oleh:
kursus, kajian, dll. Pendidikan dalam
1.
Penelitian yang dilakukan
satu desa tersebut memiliki model
oleh Fitrotul Ammah (UMS
pemberdayaan dengan cara yang
2013) dengan judul “Peran
berbeda.
Ranting
Peran Qaryah Thayibah Dalam
MakamHaji
Kecamatan
Meningkatkan Pendidikan
Kartasura
Kabupaten
Masyarakat
Sukoharjo Periode 2010-
Rumusan
masalah
‘Aisyiyah
2015 dalam Meningkatkan
dalam
penelitian ini adalah bentuk peran
Pendidikan
Islam
Qaryah
Masyarakat
MakamHaji
tahun
2012/2013”,
meningkatkan
Thayibah
dalam
pendidikan
di
2
5
menyimpulkan
bentuk
peran
bahwa
tanggal 9 dan pengajian di
yang
setiap masing-masing sub
dilakukan Ranting ‘Aisyiyah
Ranting
MakamHaji
Makamhaji.
pendidikan
berupa
Islam formal,
2.
‘Aisyiyah
Penelitian yang dilakukan
non formal, dan pendidikan
oleh Jacky Rudianto (UMS
Islam
Dalam
2010) dengan judul “Peran
formal
Muhammadiyah
Informal.
pendidikan
Islam
Ranting
dalam
Pengembangan Pendidikan
‘Aisyiyah
Makamhaji mendirikan amal
Islam
usaha TK ABA Makamhaji
(Pendekatan Sosiologis di
2 dan Free School Intan
desa Playen Playen Gunung
Permata. Pendidikan Islam
Kidul)”,
non
bahwa
formal
‘Aisyiyah
Ranting
Makamhaji
di
Masyarakat
menyimpulkan
keberadaan
Muhammadiyah
di
Desa
mendirikan amal usaha Play
Playen mempunyai peranan
Group Intan Permata, TPAB
penting
Intan Permata, TPQ Intan
pelaksanaan
Permata. Pendidikan Islam
Islam,
informal Ranting ‘Aisyiyah
berdakwah
Makamhaji mendirikan amal
nahi munkar dan mengajak
usaha pembinaan keluarga
masyarakat untuk kembali
sakinah,
kepada ajaran Islam yaitu al-
pengajian
setiap
3
terhadap
pendidikan
yaitu
amar
untuk
ma’ruf
Qur’an dan al-Hadits yang
nonformal. Ini dapat terlihat
ditempuh melalui kegiatan
dengan adanya pengajian-
dari masing-masing majelis
pengajian, kajian tahsin al-
yang
Qur’an,
ada
di
Muhammadiyah,
seperti
besar
Islam
majelis tabligh, dikdasmen,
Pendidikan
ekonomi,
(TPA).
wakaf,
dan
kaderisasi.
3.
peringatan
4.
dan
hari
Taman
al-Qur’an
Penelitian yang dilakukan
Penelitian yang dilakukan
Syarifuddin
Andriana
(UMS
dengan
judul
2013) dengan judul “Peran
Ranting
‘Aisyiyah
Takmir
dalam
Pendidikan
Islam
Pendidikan
Masyarakat
di
Pertiwi
Masjid
Mningkatkan
(UMS
Nonformal di Masjid Al-
Karangasem”,
Kautsar
menyimpulkan
Gumpang
Kartasura
Sukoharjo”,
ranting
Karangasem
takmir
peranan
meningkatkan
dalam
pendidikan
“Peranan
dalam
bahwa
‘Aisyiyah
menyimpulkan bahwa peran
masjid
2012)
mempunyai
penting
pelaksanaan
dalam
pendidikan
nonformal di masjid Al-
Islam, yaitu sebagai pemberi
Kautsar
pedoman,
Gumpang
sudah
penjaga
dan
cukup baik, dengan adanya
sebagai pengontrol. Ketika
kegiatan
peranan tersebut diwujudkan
pendidikan
4
melalui tiga jalur pendidikan
aqidah,
akhlak,
ibadah,
yaitu formal dan nonformal
mu’amalah duniawiyah.3
dan
pendidikan masyarakat adalah
serta informal.
merupakan
suatu proses belajar-mengajar yang
proses dinamis kedudukan (status).
bertujuan untuk mangarahkan dan
Apabila seseorang melaksanakan hak
mengembangkan
dan kewajibannya sesuai dengan
hidup masyarakat, kualitas hidup
kedudukannya,
masyarakat
Peranan
(role)
dia
menjalankan
berbagai
ditentukan
tujuan
dalam
suatu peranan. Perbedaan antara
pendidikannya.
kedudukan dengan peranan adalah
masyarakat
untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
pengaruh
Keduanya
dipisah-
masyarakat maupun lingkungannya,
pisahkan karena yang satu tergantung
masyarakat sebagai penyelenggara
pada yang lain dan sebaliknya.2
pendidikan dan tersedia berbagai
tidak
dapat
sumber
Qaryah Thayibah adalah suatu
Pendidikan
itu
mementingkan
seseorang
belajar.
di
dalam
Pendidikan
perkampungan atau desa di mana
masyarakat merupakan suatu sarana
masyarakatnya menjalankan ajaran
pendidikan
Islam secara kaffah baik dalam
nonformal,
hablun minallah maupun hablun
memberikan
minannas
dalam
segala
berupa
dan
pendidikan
informal,
pendidikan
yang
secara
aspek
kehidupannya yang meliputi bidang
2
Soekanto,
Sosiologi
Suatu
Pengantar, Edisi Baru (Jakarta: Rajawali
Pers,
2009),
hlm.212-213.
http://kaghoo.blogspot.com/2010/11/pengerti
an-peranan.html, diakses 22 Januari 2014
3
PP ‘Aisyiyah, Tanfidz Keputusan
Tanwir I ‘Aisyiyah (Yogyakarta: PP
‘Aisyiyah, 2007), hlm.59
5
sengaja
dan
berencana
kepada
METODE PENELITIAN
seluruh anggota masyarakat.4
Ada
dalam
2
macam
masyarakat,
Jenis
ini
adalah
penelitian lapangan (field research)
pendidikan
yaitu
penelitian
jenis
dengan pendekatan kualitatif. Yaitu
pendidikan nonformal, dan jenis
penelitian yang bermaksud untuk
pendidikan
Pendidikan
memahami fenomena tentang apa
nonformal terdiri dari pendidikan
yang dialami oleh subyek penelitian.5
usia dini (PAUD), lembaga kursus,
Peneliti menggunakan metode
informal.
lembaga pelatihan, kelompok belajar
penulisan
dan
menginginkan
satuan
sebagai
pendidikan
jalur
sejenis,
karena
informasi
lebih
diluar
mendalam tentang peran Qaryah
dapat
Thayyibah
dalam
dilaksanakan secara terstruktur dan
masyarakat
desa.
berjenjang. Sedangkan pendidikan
penelitian
informal
pendidikan
memahami hingga inti fenomena
keluarga dan lingkungan sekitar,
yang diteliti, sehingga memahami
tidak terorganisasi secara struktural.
atau understanding menjadi tujuan
Pendidikan
dari penelitian kualitatif.6
pendidikan
pendidikan
kualitatif
formal
terdiri
yang
dari
informal
dapat
berlangsung beberapa tempat yaitu
pendidikan
keluarga,
di
Subyek
tempat
pendidikan
Esensi
kualitatif
penelitian
dari
adalah
dalam
penelitian ini meliputi Pimpinan
kerja,dan pergaulan sehari-hari.
5
Moleong, Metodologi Pendidikan
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), hlm.4.
6
4
Herdiansyah, Metodologi Penelitian
Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), hlm.10.
Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan (Jogjakarta: Ar-ruz Media,
2006), hlm.46.
6
Cabang, pengurus Qaryah Thayibah,
display
Anggota
kesimpulan.7
Qaryah
Thayibah
dan
data,
dan
penarikan
semua pihak yang terkait. Sedangkan
HASIL PENELITIAN DAN
objek penelitian ini adalah Peran
PEMBAHASAN
Qaryah Thayyibah dalam pendidikan
A. Peran
masyarakat.
dalam
Metode
pengumpulan
data
wawancara
untuk
metode
mengamati
Meningkatkan
1. Pendidikan
untuk
Masyarakat
Nonformal
mengetahui data dari sumber yang
diwawancarai,
Thayibah
Pendidikan Masyarakat
dalam penelitian ini menggunakan
metode
Qaryah
Bentuk dari pendidikan
observasi
nonformal
bagaimana
Qaryah
yang
ada
Thayibah
di
adalah
kegiatan itu berjalan, dan metode
Pendidikan Anak Usia Dini
dokumentasi untuk memperkuat hasil
(PAUD) yang bernama “KB
dari wawancara dan observasi.
‘Aisyiyah Bero”. Kelompok
Untuk menganalisis dari data
Belajar
‘Aisyiyah
yang sudah terkumpul menggunakan
didirikan
dengan
model interaktif terdiri atas empat
anak
tahapan yang harus dilakukan, yaitu
pendidikan maksimal pada
pengumpulan data, reduksi data,
usia
harus
tiga
memandang
7
Bero
harapan
memperoleh
tahun
dan
dari
segi
Miles
dan
Huberman
dalam
Herdiansyah,
Metodologi
Penelitian
Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), hlm.164.
7
kebutuhan masyarakat akan
2. Pendidikan
pendidikan usia dini.
Peran
yang
Masyarakat
Informal
dilakukan
a. Pengajian Rutin
pengurus Qaryah Thayibah
Pengajian
desa Bero untuk menjaga
untuk melayani kebutuhan
kualitas dan kuantitas adalah,
umat dalam hal agama,
dari segi kuantitas agar tidak
dengan alasan pemahaman
mengalami penurunan jumlah
ke-Islaman
murid,
kemuhammadiyahan
dilakukan
peranan
ini
bertujuan
dan
pemberian layanan tumbuh
kurang.
kembang anak secara holistik
dilakukan
(menyeluruh).
Thayibah adalah dengan
peran
yang
Qaryah
Peran
lain
yang
dijalankan
yaitu
dengan
yang
kualitas
memberikan buku materi
meningkatkan
pengajar
‘Aisyiyah
atau
guru
Bero
mengembangkan
KB
agar
dengan
ilmu
disampaikan,
anggota
mengulang
dapat
materi
yang
mengikuti kuliah S1 PAUD,
disampaikan dan diadakan
dan mengikuti
diberikan
guru-guru
IGB
guna
tanya
pengarahan
bagi
kepada pemateri. Selain
PAUD
maupun
itu,
TK.
8
jawab
menjaga
anggota
kualitas
pengajaran
dalam
penyampaian
materi
dengan
baik,
memfasilitasi
dan
berjalan sampai sekarang
kebutuhan
dan
anggota.
mengembangkan
produksi
b. Pelatihan Ketrampilan
yang
dipraktekkan.
Pelatihan ketrampilan ini
c. Pertanian dan Perikanan
bertujuan untuk menambah
Kegiatan
pendidikan
perikanan
dilaksanakan
oleh
bapak-bapak
anggota
Qaryah
Thayibah
mengisi
waktu
dan
luang
pertanian
Muhammadiyah
dan
yang
terutama bagi ibu rumah
mengikuti
tangga.
Thayibah di desa Bero
Peran
pengurus
dengan hasil yang didapat
tersebut.
dalam
bertujuan
praktek
dengan
tersebut,
memberikan
Qaryah
kegiatan
untuk
meningkatkan kemandirian
kesempatan anggota untuk
bagi
memasarkan
anggota
hasil
masyarakat
mengikutinya.
dilakukan
Peran
pertemuan
pengurus
mengadakan
rutin
ketrampilan
pengurus untuk
menjadikan kegiatan ini
setiap
lebih berkembang adalah
bulan sekali.
dengan
Kegiatan
pelatihan
ini
atau
yang
produksi. Selain itu yang
dengan
ini
pertemuan
masih
anggota
9
mengadakan
rutin
dan
antara
pengurus
untuk membahas kegiatan
yang
akan
B. Faktor Pendukung dan Faktor
dilakukan
Penghambat
selanjutnya.
1. Faktor Pendukung
d. Kesehatan
(Posyandu
a. Aktifnya pengurus Qaryah
Lansia)
Thayibah desa Bero dalam
Posyandu
Lansia
merupakan
pengecekan
mengurusi
pendidikan
masyarakat,
hal
ini
kesehatan bagi lansia yang
dibuktikan
berada di desa tersebut.
berkembangnya
Pengurus
melakukan
pendidikan
perannya
dengan
nonformal dan pendidikan
meningkatkan
kualitas
masyarakat
pemateri
dalam
penyuluhan
dan
yang
mempunyai
bekal
atau
Qaryah
dengan
masyarakat
informal
Thayibah
di
desa
Bero.
b. Adanya pemberian atau
latar belakang pendidikan
bantuan
dana
dari
kesehatan.
‘Aisyiyah
guna
untuk
diatas,
Selain
peran
pengurus
juga
meningkatkan
memajukan
atau
pertemuan
mengembangkan kegiatan
pengurus demi kemajuan
Qaryah Thayibah di desa
penanganan
Bero, dengan melengkapi
kesehatan
terhadap lansia.
sarana
pendukung
yang
dibutuhkan oleh masing
10
masing bidang kegiatan,
Qaryah
untuk
pengembangan
kalangan
kegiatan
tersebut
dan
khususnya
bisa
Muhammadiyah.
anggota
memanfaatkan dana untuk
Thayibah
b. Belum
di
masyarakat
warga
berfungsinya
meningkatkan ekonomi.
monitoring dan evaluasi
c. Minat dari penduduk desa
dari pimpinan ‘Aisyiyah
Bero
untuk
lebih
Daerah untuk memantau
mengembangkan
ilmu
pelaksanaan kegiatan.
pengetahuan
ilmu
c. Minimnya
tenaga
faktor
penggerak
kegiatan
agama
dan
menjadi
pendukung
Qaryah
Qaryah Thayibah untuk
Thayibah berdiri. Warga
mensosialisasikan tentang
masyarakat yang memiliki
Qaryah Thayibah secara
kemampuan dan semangat
menyeluruh
untuk memperdayakan diri
anggota ‘Aisyiyah.
untuk
pengembangan
Dari faktor pendukung dan
kualitas hidupnya.
faktor
2. Faktor Penghambat
a. Belum
kepada
penghambat
maka
pengurus dapat memanfaatkan
dipahaminya
faktor pendukung yang ada
konsep Qaryah Thayibah
dengan memperhatikan baik
secara benar, dan belum
dan buruknya dalam kegiatan.
adanya sosialisasi konsep
Adanya kedua faktor tersebut
11
diharapkan
dapat
lebih
melakukan
memperbaiki Qaryah Thayibah
perannya
menurut
teori teori yang ada.
desa Bero dengan tepat.
Peran
Thayibah
PENUTUP
pengurus
dalam
Qaryah
meningkatkan
pendidikan masyarakat mencakup
A. KESIMPULAN
Setelah
penulis
dua pendidikan, yaitu: pendidikan
mendeskripsikan tentang peran
masyarakat
Qaryah
pendidikan masyarakat informal.
Thayibah
meningkatkan
masyarakat
dalam
pendidikan
desa,
Bentuk
nonformal
dari
dan
pendidikan
Berdasarkan
masyarakat nonformal di Qaryah
penelitian dan analisis data yang
Thayibah desa Bero ini memiliki
peneliti lakukan, akhirnya dapat
Pendidikan
ditarik kesimpulan bahwa:
(PAUD) yang dinamakan “KB
Peranan merupakan suatu
Anak
Usia
Dini
‘Aisyiyah Bero”.
konsep tentang apa yang dapat
Peran
dilakukan oleh individu dalam
masyarakat
masyarakat
organisasi.
Thayibah bero merupakan wadah
Dan peranan juga dapat dikatakan
pendidikan bagi masyarakat untuk
sebagai perilaku individu yang
lebih
penting
maupun ilmu pengetahuan umum.
sebagai
bagi
struktur
sosial
pendidikan
informal
mendalami
ilmu
Qaryah
agama
masyarakat. Dengan teori tersebut
Qaryah
Thayibah
Bero
Qaryah
mendirikan
beberapa
kegiatan
Thayibah
dapat
yaitu, pengajian rutin anggota
12
Qaryah
Thayibah,
ketrampilan,
pelatihan
pertanian
perikanan,
dan
meningkatkan kegiatan yang
dan
bervariatif
kesehatan
Pengajian Qaryah Thayibah
seminggu
dua
kali,
anggota.
Dan
hendaknya
membuat
buku
monitoring
yang
lebih
setiap malam minggu dan malam
mengetahui
rabu.
yang dicapai.
Kegiatan
setiap
lain
sebulan
diadakan
sekali
memberikan
informasi secara detail kepada
(posyandu Lansia).
diadakan
dan
dan
2. Kepada
baik
untuk
perkembangan
Anggota
Qaryah
memberikan manfaat positif bagi
Thayibah desa Bero, sebaiknya
anggota
yang
lebih giat mengikuti kegiatan
Kegiatan
tersebut
mengikutinya.
mengalami
yang
diadakan
agar
bisa
perkembangan yang cukup baik
mendalami
dan stabil. Dengan upaya yang
pelajaran di kehidupan sehari-
dirancang pengurus, dan peran
hari.
yang cukup baik dari pengurus
bisa
meningkatkan
kualitas
Ahmadi Abu, & Uhbiyati Nur, 2001,
Ilmu
Pendidikan.
Jakarta:
Rineka Cipta
5Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
B. Saran-Saran
Pengurus
menjadikan
DAFTAR PUSTAKA
kegiatan untuk kedepannya.
1. Kepada
dan
Qaryah
Thayibah desa Bero, untuk
selalu
membina,
pengarahan
Herdiansyah,
Haris.
2012.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif untuk ilmu-ilmu
sosial.
Jakarta:
Salemba
Humanika.
memberi
untuk
13
Idi,
http://kaghoo.blogspot.com/2010/11/
pengertian-peranan.html,
(diunduh tanggal 22 Januari
2014)
Abdullah. 2011. Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi
Pendidikan
Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya
UU
Mulyasana Dedy. 2011. Pendidikan
Bermutu dan Berdaya Saing.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
http://pls.unnes.ac.id/2011/pengertian
-tiga-jenis-pendidikan/,
(diunduh pada tanggal 11
januari 2014), jam 20.15.
PP ‘Aisyiyah. 2010. Dinamika dan
Pengembangan
Organisasi.
Yogyakarta: Surya Sarana
Grafika.
PP
‘Aisyiyah.
2010.
Tanfidz
Keputusan Tanwir I ‘Aisyiyah.
Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah.
PP ‘Aisyiyah. 2012. Panduan Teknis
Pelaksanaan Program Qaryah
Thayibah. Yogyakarta: PP
‘Aisyiyah
Syamsul,
dkk.
2011.
Kemuhammadiyahan.
Surakarta: LPID.
Study
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan R&
D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan. Jogjakarta:
Ar-ruz Media.
14
Sisdiknas, http://spi.um.ac.id/
(diunduh tanggal 21 Januari
2013), jam 15:30.
PENDIDIKAN MASYARAKAT 2013/2014 (STUDI KASUS ‘AISYIYAH
DESA BERO CABANG TRUCUK KLATEN)
Oleh:
INTAN KHOIRUNIKA
NIM: G000100130
NIRM: 10/X/02.2.2/T/4441
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.)
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting bagi
kelangsungan hidupnya. Pentingnya pendidikan menjadikan investasi sumber
daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi bangsa dan
negara. Pendidikan terdiri dari tiga macam, pendidikan formal, nonformal dan
informal. Salah satunya pendidikan nonformal dan informal yang diadakan dalam
kegiatan Qaryah Thayibah desa Bero. Qaryah Thayibah adalah salah satu program
utama dari ‘Aisyiyah Cabang Trucuk Klaten yang memusatkan perhatiannya
kepada pendidikan.
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah apa bentuk
peran Qaryah Thayibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Bero Cabang
‘Aisyiyah Trucuk Klaten beserta faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi Qaryah Tahyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat. Tujuan
penelitian ini adalah mendiskripsikan bentuk peran Qaryah Thayibah dalam
meningkatkan pendidikan masyarakat beserta faktor pendukung dan penghambat
yang dihadapi.
Metode penelitian ini menggunakan metode penulisan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa bentuk peran pengurus Qayah Thayibah dalam
meningkatkan pendidikan masyarakat desa Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk Klaten
berupa pendidikan masyarakat nonformal dan masyarakat informal. Dalam
pendidikan masyarakat nonformal Qaryah Thayibah ada Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) yang dinamakan KB ‘Aisyiyah Bero, merupakan salah satu kegiatan
untuk melayani kebutuhan anggota dan umat Islam. Adapun pendidikan
masyarakat informal Qaryah Thayibah Bero mendirikan pengajian rutin setiap
malam minggu dan malam rabu, pelatihan ketrampilan, kegiatan pertanian dan
perikanan, serta kegiatan kesehatan yaitu Posyandu Lansia.
Faktor pendukung dalam meningkatkan pendidikan masyarakat adalah
aktifnya pengurus, adanya dana yang mencukupi, dan adanya minat dari
penduduk desa Bero. Adapun faktor penghambat dalam meningkatkan pendidikan
masyarakat ini adalah belum adanya sosialisasi konsep Qaryah Thayibah yang
benar, belum adanya monitoring, dan minimnya tenaga penggerak kegiatan
Qaryah Thayibah.
Kata Kunci: Qaryah Thayibah Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk, Pendidikan
Masyarakat dan Anggota Qaryah Thayibah
banyak menghadapi hambatan di
PENDAHULUAN
Pendidikan
antaranya yaitu:
merupakan
kebutuhan bagi semua manusia yang
1. Kurangnya minat masyarakat desa
sangat penting untuk kelangsungan
dalam program pengajian rutin
hidupnya.
yang kurang interaktif diadakan
Tanpa
pendidikan,
oleh ‘Aisyiyah.
manusia sulit dari mana, untuk apa,
2. Kurang
dan hendak kemana manusia pergi.
adanya
partisipasi
Ki Hajar Dewantara memandang,
generasi muda dalam menjalankan
“pendidikan umumnya berarti daya
program-program dari ‘Aisyiyah.
Pendidikan dibagi 3 macam,
upaya untuk memajukan budi pekerti
(karakter, kekuatan batin), pikiran
yaitu:
(intelect), dan jasmani anak-anak
Nonformal, dan Informal. Pendidikan
selaras
formal adalah jalur pendidikan yang
dengan
alam
dan
masyarakat.1
desa
Pendidikan
terstruktur
Qaryah
Thayyibah
adalah
binaan.
Program
Qaryah
dan
Formal,
berjenjang
yang
terdiri atas pendidikan anak usia dini,
pendidikan
dasar,
pendidikan
Thayyibah berperan sebagai basis
menengah, dan pendidikan tinggi.
terbentuknya masyarakat Islam yang
Pendidikan nonformal adalah jalur
sebenar-benarnya. Cabang ‘Aisyiyah
pendidikan di luar pendidikan formal
Trucuk
yang
Klaten
dalam
usahanya
dapat
terstruktur
terhadap pendidikan di masyarakat
dilaksanakan
dan
secara
berjenjang.
Pendidikan informal adalah jalur
1
Ki
Hajar
Dewantara
dalam
Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan
Berdaya
Saing
(Bandung:
Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 3.
pendidikan keluarga dan lingkungan
1
yang
berbentuk
kegiatan
belajar
masyarakat Bero Cabang Trucuk
secara mandiri. Berbagai macam
Klaten, dan factor pendukung dan
pendidikan
bisa
penghambatnya. Tujuan penelitian
dilakukan dalam organisasi seperti
ini adalah untuk mndiskripsikan
‘Aisyiyah.
bentuk
tersebut
juga
‘Aisyiyah juga memiliki tiga
dalam
peran
Qaryah
meningkatkan
Thayibah
pendidikan,
macam pendidikan yaitu Formal,
dan
Nonformal, dan Informal. Dalam
pendukung dan penghambatnya.
untuk
Qaryah Thayyibah (desa binaan) ini
juga
mencakup
tersebut.
2
Adanya
BA‘Aisyiyah,
Tinjauan
pendidikan
TK
PAUD,
mengetahui
dijadikan
atau
faktor
pustaka
rujukan
yang
diantaranya
sebagaimana yang telah dilakukan
Pengajian,
oleh:
kursus, kajian, dll. Pendidikan dalam
1.
Penelitian yang dilakukan
satu desa tersebut memiliki model
oleh Fitrotul Ammah (UMS
pemberdayaan dengan cara yang
2013) dengan judul “Peran
berbeda.
Ranting
Peran Qaryah Thayibah Dalam
MakamHaji
Kecamatan
Meningkatkan Pendidikan
Kartasura
Kabupaten
Masyarakat
Sukoharjo Periode 2010-
Rumusan
masalah
‘Aisyiyah
2015 dalam Meningkatkan
dalam
penelitian ini adalah bentuk peran
Pendidikan
Islam
Qaryah
Masyarakat
MakamHaji
tahun
2012/2013”,
meningkatkan
Thayibah
dalam
pendidikan
di
2
5
menyimpulkan
bentuk
peran
bahwa
tanggal 9 dan pengajian di
yang
setiap masing-masing sub
dilakukan Ranting ‘Aisyiyah
Ranting
MakamHaji
Makamhaji.
pendidikan
berupa
Islam formal,
2.
‘Aisyiyah
Penelitian yang dilakukan
non formal, dan pendidikan
oleh Jacky Rudianto (UMS
Islam
Dalam
2010) dengan judul “Peran
formal
Muhammadiyah
Informal.
pendidikan
Islam
Ranting
dalam
Pengembangan Pendidikan
‘Aisyiyah
Makamhaji mendirikan amal
Islam
usaha TK ABA Makamhaji
(Pendekatan Sosiologis di
2 dan Free School Intan
desa Playen Playen Gunung
Permata. Pendidikan Islam
Kidul)”,
non
bahwa
formal
‘Aisyiyah
Ranting
Makamhaji
di
Masyarakat
menyimpulkan
keberadaan
Muhammadiyah
di
Desa
mendirikan amal usaha Play
Playen mempunyai peranan
Group Intan Permata, TPAB
penting
Intan Permata, TPQ Intan
pelaksanaan
Permata. Pendidikan Islam
Islam,
informal Ranting ‘Aisyiyah
berdakwah
Makamhaji mendirikan amal
nahi munkar dan mengajak
usaha pembinaan keluarga
masyarakat untuk kembali
sakinah,
kepada ajaran Islam yaitu al-
pengajian
setiap
3
terhadap
pendidikan
yaitu
amar
untuk
ma’ruf
Qur’an dan al-Hadits yang
nonformal. Ini dapat terlihat
ditempuh melalui kegiatan
dengan adanya pengajian-
dari masing-masing majelis
pengajian, kajian tahsin al-
yang
Qur’an,
ada
di
Muhammadiyah,
seperti
besar
Islam
majelis tabligh, dikdasmen,
Pendidikan
ekonomi,
(TPA).
wakaf,
dan
kaderisasi.
3.
peringatan
4.
dan
hari
Taman
al-Qur’an
Penelitian yang dilakukan
Penelitian yang dilakukan
Syarifuddin
Andriana
(UMS
dengan
judul
2013) dengan judul “Peran
Ranting
‘Aisyiyah
Takmir
dalam
Pendidikan
Islam
Pendidikan
Masyarakat
di
Pertiwi
Masjid
Mningkatkan
(UMS
Nonformal di Masjid Al-
Karangasem”,
Kautsar
menyimpulkan
Gumpang
Kartasura
Sukoharjo”,
ranting
Karangasem
takmir
peranan
meningkatkan
dalam
pendidikan
“Peranan
dalam
bahwa
‘Aisyiyah
menyimpulkan bahwa peran
masjid
2012)
mempunyai
penting
pelaksanaan
dalam
pendidikan
nonformal di masjid Al-
Islam, yaitu sebagai pemberi
Kautsar
pedoman,
Gumpang
sudah
penjaga
dan
cukup baik, dengan adanya
sebagai pengontrol. Ketika
kegiatan
peranan tersebut diwujudkan
pendidikan
4
melalui tiga jalur pendidikan
aqidah,
akhlak,
ibadah,
yaitu formal dan nonformal
mu’amalah duniawiyah.3
dan
pendidikan masyarakat adalah
serta informal.
merupakan
suatu proses belajar-mengajar yang
proses dinamis kedudukan (status).
bertujuan untuk mangarahkan dan
Apabila seseorang melaksanakan hak
mengembangkan
dan kewajibannya sesuai dengan
hidup masyarakat, kualitas hidup
kedudukannya,
masyarakat
Peranan
(role)
dia
menjalankan
berbagai
ditentukan
tujuan
dalam
suatu peranan. Perbedaan antara
pendidikannya.
kedudukan dengan peranan adalah
masyarakat
untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
pengaruh
Keduanya
dipisah-
masyarakat maupun lingkungannya,
pisahkan karena yang satu tergantung
masyarakat sebagai penyelenggara
pada yang lain dan sebaliknya.2
pendidikan dan tersedia berbagai
tidak
dapat
sumber
Qaryah Thayibah adalah suatu
Pendidikan
itu
mementingkan
seseorang
belajar.
di
dalam
Pendidikan
perkampungan atau desa di mana
masyarakat merupakan suatu sarana
masyarakatnya menjalankan ajaran
pendidikan
Islam secara kaffah baik dalam
nonformal,
hablun minallah maupun hablun
memberikan
minannas
dalam
segala
berupa
dan
pendidikan
informal,
pendidikan
yang
secara
aspek
kehidupannya yang meliputi bidang
2
Soekanto,
Sosiologi
Suatu
Pengantar, Edisi Baru (Jakarta: Rajawali
Pers,
2009),
hlm.212-213.
http://kaghoo.blogspot.com/2010/11/pengerti
an-peranan.html, diakses 22 Januari 2014
3
PP ‘Aisyiyah, Tanfidz Keputusan
Tanwir I ‘Aisyiyah (Yogyakarta: PP
‘Aisyiyah, 2007), hlm.59
5
sengaja
dan
berencana
kepada
METODE PENELITIAN
seluruh anggota masyarakat.4
Ada
dalam
2
macam
masyarakat,
Jenis
ini
adalah
penelitian lapangan (field research)
pendidikan
yaitu
penelitian
jenis
dengan pendekatan kualitatif. Yaitu
pendidikan nonformal, dan jenis
penelitian yang bermaksud untuk
pendidikan
Pendidikan
memahami fenomena tentang apa
nonformal terdiri dari pendidikan
yang dialami oleh subyek penelitian.5
usia dini (PAUD), lembaga kursus,
Peneliti menggunakan metode
informal.
lembaga pelatihan, kelompok belajar
penulisan
dan
menginginkan
satuan
sebagai
pendidikan
jalur
sejenis,
karena
informasi
lebih
diluar
mendalam tentang peran Qaryah
dapat
Thayyibah
dalam
dilaksanakan secara terstruktur dan
masyarakat
desa.
berjenjang. Sedangkan pendidikan
penelitian
informal
pendidikan
memahami hingga inti fenomena
keluarga dan lingkungan sekitar,
yang diteliti, sehingga memahami
tidak terorganisasi secara struktural.
atau understanding menjadi tujuan
Pendidikan
dari penelitian kualitatif.6
pendidikan
pendidikan
kualitatif
formal
terdiri
yang
dari
informal
dapat
berlangsung beberapa tempat yaitu
pendidikan
keluarga,
di
Subyek
tempat
pendidikan
Esensi
kualitatif
penelitian
dari
adalah
dalam
penelitian ini meliputi Pimpinan
kerja,dan pergaulan sehari-hari.
5
Moleong, Metodologi Pendidikan
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), hlm.4.
6
4
Herdiansyah, Metodologi Penelitian
Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), hlm.10.
Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan (Jogjakarta: Ar-ruz Media,
2006), hlm.46.
6
Cabang, pengurus Qaryah Thayibah,
display
Anggota
kesimpulan.7
Qaryah
Thayibah
dan
data,
dan
penarikan
semua pihak yang terkait. Sedangkan
HASIL PENELITIAN DAN
objek penelitian ini adalah Peran
PEMBAHASAN
Qaryah Thayyibah dalam pendidikan
A. Peran
masyarakat.
dalam
Metode
pengumpulan
data
wawancara
untuk
metode
mengamati
Meningkatkan
1. Pendidikan
untuk
Masyarakat
Nonformal
mengetahui data dari sumber yang
diwawancarai,
Thayibah
Pendidikan Masyarakat
dalam penelitian ini menggunakan
metode
Qaryah
Bentuk dari pendidikan
observasi
nonformal
bagaimana
Qaryah
yang
ada
Thayibah
di
adalah
kegiatan itu berjalan, dan metode
Pendidikan Anak Usia Dini
dokumentasi untuk memperkuat hasil
(PAUD) yang bernama “KB
dari wawancara dan observasi.
‘Aisyiyah Bero”. Kelompok
Untuk menganalisis dari data
Belajar
‘Aisyiyah
yang sudah terkumpul menggunakan
didirikan
dengan
model interaktif terdiri atas empat
anak
tahapan yang harus dilakukan, yaitu
pendidikan maksimal pada
pengumpulan data, reduksi data,
usia
harus
tiga
memandang
7
Bero
harapan
memperoleh
tahun
dan
dari
segi
Miles
dan
Huberman
dalam
Herdiansyah,
Metodologi
Penelitian
Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), hlm.164.
7
kebutuhan masyarakat akan
2. Pendidikan
pendidikan usia dini.
Peran
yang
Masyarakat
Informal
dilakukan
a. Pengajian Rutin
pengurus Qaryah Thayibah
Pengajian
desa Bero untuk menjaga
untuk melayani kebutuhan
kualitas dan kuantitas adalah,
umat dalam hal agama,
dari segi kuantitas agar tidak
dengan alasan pemahaman
mengalami penurunan jumlah
ke-Islaman
murid,
kemuhammadiyahan
dilakukan
peranan
ini
bertujuan
dan
pemberian layanan tumbuh
kurang.
kembang anak secara holistik
dilakukan
(menyeluruh).
Thayibah adalah dengan
peran
yang
Qaryah
Peran
lain
yang
dijalankan
yaitu
dengan
yang
kualitas
memberikan buku materi
meningkatkan
pengajar
‘Aisyiyah
atau
guru
Bero
mengembangkan
KB
agar
dengan
ilmu
disampaikan,
anggota
mengulang
dapat
materi
yang
mengikuti kuliah S1 PAUD,
disampaikan dan diadakan
dan mengikuti
diberikan
guru-guru
IGB
guna
tanya
pengarahan
bagi
kepada pemateri. Selain
PAUD
maupun
itu,
TK.
8
jawab
menjaga
anggota
kualitas
pengajaran
dalam
penyampaian
materi
dengan
baik,
memfasilitasi
dan
berjalan sampai sekarang
kebutuhan
dan
anggota.
mengembangkan
produksi
b. Pelatihan Ketrampilan
yang
dipraktekkan.
Pelatihan ketrampilan ini
c. Pertanian dan Perikanan
bertujuan untuk menambah
Kegiatan
pendidikan
perikanan
dilaksanakan
oleh
bapak-bapak
anggota
Qaryah
Thayibah
mengisi
waktu
dan
luang
pertanian
Muhammadiyah
dan
yang
terutama bagi ibu rumah
mengikuti
tangga.
Thayibah di desa Bero
Peran
pengurus
dengan hasil yang didapat
tersebut.
dalam
bertujuan
praktek
dengan
tersebut,
memberikan
Qaryah
kegiatan
untuk
meningkatkan kemandirian
kesempatan anggota untuk
bagi
memasarkan
anggota
hasil
masyarakat
mengikutinya.
dilakukan
Peran
pertemuan
pengurus
mengadakan
rutin
ketrampilan
pengurus untuk
menjadikan kegiatan ini
setiap
lebih berkembang adalah
bulan sekali.
dengan
Kegiatan
pelatihan
ini
atau
yang
produksi. Selain itu yang
dengan
ini
pertemuan
masih
anggota
9
mengadakan
rutin
dan
antara
pengurus
untuk membahas kegiatan
yang
akan
B. Faktor Pendukung dan Faktor
dilakukan
Penghambat
selanjutnya.
1. Faktor Pendukung
d. Kesehatan
(Posyandu
a. Aktifnya pengurus Qaryah
Lansia)
Thayibah desa Bero dalam
Posyandu
Lansia
merupakan
pengecekan
mengurusi
pendidikan
masyarakat,
hal
ini
kesehatan bagi lansia yang
dibuktikan
berada di desa tersebut.
berkembangnya
Pengurus
melakukan
pendidikan
perannya
dengan
nonformal dan pendidikan
meningkatkan
kualitas
masyarakat
pemateri
dalam
penyuluhan
dan
yang
mempunyai
bekal
atau
Qaryah
dengan
masyarakat
informal
Thayibah
di
desa
Bero.
b. Adanya pemberian atau
latar belakang pendidikan
bantuan
dana
dari
kesehatan.
‘Aisyiyah
guna
untuk
diatas,
Selain
peran
pengurus
juga
meningkatkan
memajukan
atau
pertemuan
mengembangkan kegiatan
pengurus demi kemajuan
Qaryah Thayibah di desa
penanganan
Bero, dengan melengkapi
kesehatan
terhadap lansia.
sarana
pendukung
yang
dibutuhkan oleh masing
10
masing bidang kegiatan,
Qaryah
untuk
pengembangan
kalangan
kegiatan
tersebut
dan
khususnya
bisa
Muhammadiyah.
anggota
memanfaatkan dana untuk
Thayibah
b. Belum
di
masyarakat
warga
berfungsinya
meningkatkan ekonomi.
monitoring dan evaluasi
c. Minat dari penduduk desa
dari pimpinan ‘Aisyiyah
Bero
untuk
lebih
Daerah untuk memantau
mengembangkan
ilmu
pelaksanaan kegiatan.
pengetahuan
ilmu
c. Minimnya
tenaga
faktor
penggerak
kegiatan
agama
dan
menjadi
pendukung
Qaryah
Qaryah Thayibah untuk
Thayibah berdiri. Warga
mensosialisasikan tentang
masyarakat yang memiliki
Qaryah Thayibah secara
kemampuan dan semangat
menyeluruh
untuk memperdayakan diri
anggota ‘Aisyiyah.
untuk
pengembangan
Dari faktor pendukung dan
kualitas hidupnya.
faktor
2. Faktor Penghambat
a. Belum
kepada
penghambat
maka
pengurus dapat memanfaatkan
dipahaminya
faktor pendukung yang ada
konsep Qaryah Thayibah
dengan memperhatikan baik
secara benar, dan belum
dan buruknya dalam kegiatan.
adanya sosialisasi konsep
Adanya kedua faktor tersebut
11
diharapkan
dapat
lebih
melakukan
memperbaiki Qaryah Thayibah
perannya
menurut
teori teori yang ada.
desa Bero dengan tepat.
Peran
Thayibah
PENUTUP
pengurus
dalam
Qaryah
meningkatkan
pendidikan masyarakat mencakup
A. KESIMPULAN
Setelah
penulis
dua pendidikan, yaitu: pendidikan
mendeskripsikan tentang peran
masyarakat
Qaryah
pendidikan masyarakat informal.
Thayibah
meningkatkan
masyarakat
dalam
pendidikan
desa,
Bentuk
nonformal
dari
dan
pendidikan
Berdasarkan
masyarakat nonformal di Qaryah
penelitian dan analisis data yang
Thayibah desa Bero ini memiliki
peneliti lakukan, akhirnya dapat
Pendidikan
ditarik kesimpulan bahwa:
(PAUD) yang dinamakan “KB
Peranan merupakan suatu
Anak
Usia
Dini
‘Aisyiyah Bero”.
konsep tentang apa yang dapat
Peran
dilakukan oleh individu dalam
masyarakat
masyarakat
organisasi.
Thayibah bero merupakan wadah
Dan peranan juga dapat dikatakan
pendidikan bagi masyarakat untuk
sebagai perilaku individu yang
lebih
penting
maupun ilmu pengetahuan umum.
sebagai
bagi
struktur
sosial
pendidikan
informal
mendalami
ilmu
Qaryah
agama
masyarakat. Dengan teori tersebut
Qaryah
Thayibah
Bero
Qaryah
mendirikan
beberapa
kegiatan
Thayibah
dapat
yaitu, pengajian rutin anggota
12
Qaryah
Thayibah,
ketrampilan,
pelatihan
pertanian
perikanan,
dan
meningkatkan kegiatan yang
dan
bervariatif
kesehatan
Pengajian Qaryah Thayibah
seminggu
dua
kali,
anggota.
Dan
hendaknya
membuat
buku
monitoring
yang
lebih
setiap malam minggu dan malam
mengetahui
rabu.
yang dicapai.
Kegiatan
setiap
lain
sebulan
diadakan
sekali
memberikan
informasi secara detail kepada
(posyandu Lansia).
diadakan
dan
dan
2. Kepada
baik
untuk
perkembangan
Anggota
Qaryah
memberikan manfaat positif bagi
Thayibah desa Bero, sebaiknya
anggota
yang
lebih giat mengikuti kegiatan
Kegiatan
tersebut
mengikutinya.
mengalami
yang
diadakan
agar
bisa
perkembangan yang cukup baik
mendalami
dan stabil. Dengan upaya yang
pelajaran di kehidupan sehari-
dirancang pengurus, dan peran
hari.
yang cukup baik dari pengurus
bisa
meningkatkan
kualitas
Ahmadi Abu, & Uhbiyati Nur, 2001,
Ilmu
Pendidikan.
Jakarta:
Rineka Cipta
5Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
B. Saran-Saran
Pengurus
menjadikan
DAFTAR PUSTAKA
kegiatan untuk kedepannya.
1. Kepada
dan
Qaryah
Thayibah desa Bero, untuk
selalu
membina,
pengarahan
Herdiansyah,
Haris.
2012.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif untuk ilmu-ilmu
sosial.
Jakarta:
Salemba
Humanika.
memberi
untuk
13
Idi,
http://kaghoo.blogspot.com/2010/11/
pengertian-peranan.html,
(diunduh tanggal 22 Januari
2014)
Abdullah. 2011. Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi
Pendidikan
Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya
UU
Mulyasana Dedy. 2011. Pendidikan
Bermutu dan Berdaya Saing.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
http://pls.unnes.ac.id/2011/pengertian
-tiga-jenis-pendidikan/,
(diunduh pada tanggal 11
januari 2014), jam 20.15.
PP ‘Aisyiyah. 2010. Dinamika dan
Pengembangan
Organisasi.
Yogyakarta: Surya Sarana
Grafika.
PP
‘Aisyiyah.
2010.
Tanfidz
Keputusan Tanwir I ‘Aisyiyah.
Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah.
PP ‘Aisyiyah. 2012. Panduan Teknis
Pelaksanaan Program Qaryah
Thayibah. Yogyakarta: PP
‘Aisyiyah
Syamsul,
dkk.
2011.
Kemuhammadiyahan.
Surakarta: LPID.
Study
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan R&
D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan. Jogjakarta:
Ar-ruz Media.
14
Sisdiknas, http://spi.um.ac.id/
(diunduh tanggal 21 Januari
2013), jam 15:30.