PERAN CABANG MUHAMMADIYAH TULUNG KLATEN DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TULUNG Peran Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Tulung Tahun 2010-2015.
PERAN CABANG MUHAMMADIYAH TULUNG KLATEN DALAM
MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TULUNG
TAHUN 2010-2015
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
ARI NUR AZIZAH
NIM: G000100114
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4429
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:
Nama
: Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.
Sebagai
: Pembimbing I
Nama
: Dr. Imron Rosyadi, M.Ag.
Sebagai
: Pembimbing II
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan
ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:
Nama
: Ari Nur Azizah
NIM
: G000100114
Program Studi : Tarbiyah
Judul Skripsi : PERAN CABANG MUHAMMADIYAH TULUNG KLATEN
DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TULUNG TAHUN 2010-2015
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 18 Juni 2014
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.
Dr. Imron Rosyadi, M.Ag.
ABSTRAK
Peran Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam Meningkatkan Pendidikan
Masyarakat Tulung Tahun 2010-2015
Oleh: Ari Nur Azizah
Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Tujuan berdirinya
Muhammadiyah yaitu untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Muhammadiyah memiliki struktur organisasi dalam menata
kelembagaan serta menyelenggarakan amal usaha di berbagai bidang. Cabang
Muhammadiyah di Kecamatan Tulung telah menunjukkan kiprahnya terutama di
bidang pendidikan. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan
yang diselenggarakan, baik formal, nonformal, maupun informal. Berdasarkan
latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan usahausaha yang dilakukan Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten dalam
meningkatkan pendidikan masyarakat Tulung serta faktor pendukung dan faktor
penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan metode
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan
dengan cara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Cabang Muhammadiyah Tulung memiliki peran yang sangat penting dalam usaha
meningkatkan pendidikan masyarakat Tulung. Usaha-usaha tersebut dilakukan
dengan menyelenggarakan bentuk kegiatan pendidikan nonformal berupa
pengajian-pengajian dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan tersebut dikoordinasi oleh masing-masing Majelis dan Lembaga yang
dibentuk oleh PCM Tulung. Adapun faktor pendukung pelaksanaan pendidikan
yang diselenggarakan PCM Tulung berasal dari faktor peserta didik yang antusias,
pendidik dan sarana pendidikan, sedangkan faktor penghambatnya berasal dari
faktor peserta didik yang kurang konsisten dalam mengikuti kegiatan dan faktor
lingkungan. Oleh karena itu, di satu sisi peserta didik sebagai faktor pendukung,
dan di sisi yang lain juga sebagai faktor penghambat.
Kata Kunci: Muhammadiyah, Pendidikan, Masyarakat Tulung
berbagai kecamatan, salah satunya
PENDAHULUAN
Muhammadiyah
merupakan
Kecamatan Tulung. Sebagian besar
sebuah gerakan Islam, dakwah amar
masyarakat
ma’ruf nahi munkar yang bersumber
menganut agama Islam. Masyarakat
dari al-Qur’an dan Sunnah. Tujuan
yang
Muhammadiyah
terhadap
yaitu
untuk
di
kecamatan
dulunya
hal
sangat
ghaib
menegakkan dan menjunjung tinggi
bersumber
agama
berangsur-angsur
Islam
masyarakat
sehingga
terwujud
Islam yang sebenar-
upaya
mencapai
percaya
yang
tidak
al-Qur’an,
sudah
kini
mulai
ditinggalkan. Hal ini karena adanya
benarnya.
Untuk
pada
ini
Cabang
Muhammadiyah
tujuan
Tulung untuk memurnikan kembali
tersebut, Muhammadiyah memiliki
ajaran agama Islam. Oleh sebab itu,
struktur organisasi dalam menata
Cabang
kelembagaan. Pada dataran vertikal,
Klaten memiliki peran penting dalam
“tubuh organisasi Muhammadiyah
melaksanakan
tersusun atas empat tingkatan, yaitu
tengah masyarakat, yaitu dengan
tingkat Ranting, Cabang, Daerah,
meningkatkan
dan Wilayah”.1
masyarakat
Salah satu struktur organisasi
tersebut
adalah
tingkat
Muhammadiyah
dakwah
Tulung
Islam
di
pendidikan
dalam
rangka
memperbaiki sumber daya manusia.
Cabang.
Adapun
rumusan
masalah
Kabupaten Klaten memiliki Cabang
dalam penelitian ini adalah apa
Muhammadiyah yang tersebar di
usaha-usaha yang dilakukan Cabang
1
A. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2005), hlm. 8-9.
1
2
Muhammadiyah
dalam
Tulung
meningkatkan
Klaten
pendidikan
peran Muhammadiyah di Desa
Playen
terhadap
pelaksanaan
masyarakat Tulung? serta apa saja
pendidikan
faktor
faktor
melalui
kegiatan
penghambatnya? Sedangkan tujuan
majelis.
Dari
penelitian
Muhammadiyah
pendukung
ini
dan
adalah
untuk
Islam
ditempuh
dari
sisi
tiap
formal,
memajukan
mendeskripsikan usaha-usaha yang
pendidikan
dilakukan Cabang Muhammadiyah
(Taman Kanak-Kanak) hingga
Tulung Klaten dalam meningkatkan
SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat
pendidikan masyarakat Tulung serta
Atas).
mendeskripsikan faktor pendukung
nonformal,
dan faktor penghambatnya.
memajukan pendidikan berupa
Beberapa
penelitian
yang
berhubungan dengan masalah yang
dari
tingkat
Sedangkan
dari
TK
sisi
Muhammadiyah
kajian Islam.
2. Joko
Nugroho
(UMS,
2012)
penulis angkat antara lain:
dalam skripsinya yang berjudul
1. Jacky Rudianto (UMS, 2010)
Peranan
Ranting
dalam skripsinya yang berjudul
Muhammadiyah
Peran
Pendidikan Islam (Studi Kasus di
Muhammadiyah
dalam
Pengembangan Pendidikan Islam
Ranting
di
Ngestiharjo
Masyarakat
Sosiologis
di
(Pendekatan
Desa
Playen
Tahun
dalam
Muhammadiyah
Selatan
2011).
Dari
Bantul
hasil
Gunung Kidul). Dari penelitian
penelitian menunjukkan bahwa
tersebut
peranan Ranting Muhammadiyah
disimpulkan
bahwa
3
dalam
pelaksanaan
pendidikan
Islam
dalam
kegiatan
kegiatan
diwujudkan
dalam
pendidikan
dilaksanakan
Islam
berdasarkan
yang
masing-masing majelis, kegiatan
diselenggarakan oleh PRM yang
tersebut diterapkan melalui tiga
bekerja
jalur
sama
dengan
takmir
pendidikan,
yaitu
jalur
masjid Ngestiharjo. Pelaksanaan
pendidikan formal, nonformal,
kegiatan tersebut
dan informal. Faktor pendukung
menjadi
tiga
digolongkan
yaitu,
kegiatan
yang paling berpengaruh yaitu
pendidikan Islam formal yang
faktor pendidik dan lingkungan,
dikembangkan melalui TK ABA,
sedangkan
kegiatan pendidikan nonformal
berasal dari lingkungan.
faktor
penghambat
diwujudkan dengan kajian Islam,
4. Dian Nurmalasari (UMS, 2012)
dan kegiatan pendidikan informal
dalam skripsinya yang berjudul
berupa
Peran
pembinaan
secara
langsung kepada pengurus.
Pondok
Ma’ahid
3. Syarifuddin (UMS, 2012) dalam
Kudus
Meningkatkan
skripsinya yang berjudul Peran
Masyarakat
Ranting
Pondok
‘Aisyiyah
dalam
Pesantren
dalam
Pendidikan
(Studi
Kasus
Pesantren
di
Ma’ahid
Pendidikan Islam di Karangasem
Kudus). Dari hasil penelitian
Laweyan Surakarta Tahun 2005-
disimpulkan bahwa bentuk peran
2010.
Pondok
Hasil
menunjukkan
bahwa
penelitian
peranan
Ranting ‘Aisyiyah Karangasem
Kudus
Pesantren
salah
membentengi
satunya
Ma’ahid
adalah
masyarakat
dari
4
tradisi yang berbau syirik dengan
Dahlan terhadap Al-Qur’an surat Ali
diselenggarakan
‘Imrān ayat 104, yang artinya:
pengajian
umum. Faktor pendukung dalam
pelaksanaan pendidikan tersebut
adanya tenaga pengajar yang
Dan hendaklah di antara kamu ada
segolongan orang yang menyeru
kepada
kebajikan,
menyuruh
(berbuat) yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung.2
bertempat tinggal di lingkungan
Sebagai
gerakan
Islam,
pondok, sehingga waktu yang
Muhammadiyah mempunyai maksud
digunakan lebih efektif, adanya
dan tujuan yakni “menegakkan dan
kesadaran dari masyarakat untuk
menjunjung tinggi Agama Islam
menambah ilmu dan menjalin
sehingga terwujud masyarakat Islam
silaturrahmi.
Adapun
faktor
yang
penghambatnya
berasal
sebenar-benarnya”.3
Untuk
dari
mencapai
tujuan
tersebut,
faktor ekstern, yaitu curah hujan
Muhammadiyah
melaksanakan
yang tinggi berpengaruh terhadap
dakwah amar ma’ruf nahi munkar
jumlah peserta pengajian.
yang diwujudkan dalam usaha di
Muhammadiyah
merupakan
bidang kehidupan. Dalam bidang
suatu persyarikatan gerakan Islam
pendidikan, Muhammadiyah banyak
berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah
mendirikan sekolah. Ciri lembaga
yang didirikan oleh KH. Ahmad
pendidikan tersebut adalah sistem
Dahlan. Organisasi ini didirikan
pendidikan
Islam
modern
yang
berdasarkan atas pendalaman Ahmad
holistik. Artinya “pendidikan Islam
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2004), hlm.
79.
3
PP Muhammadiyah, AD dan ART Muhammadiyah (Yogyakarta: Majelis Pengembangan
Kader dan Sumber Daya Insani, 2005) AD Bab III pasal 6, hlm. 9.
5
yang
diperkenalkan
memadukan
tersebut menunjukkan bahwa misi
pendidikan agama dan umum dalam
gerakan
satu kesatuan sistem, baik dalam
untuk kemaslahatan masyarakat yang
bentuk sekolah, madrasah, maupun
seluas-luasnya.
pondok pesantren”.4
Muhammadiyah
adalah
Menurut Ahmad Dahlan upaya
Usaha Muhammadiyah bidang
sosial-kemasyarakatan
strategis untuk menyelamatkan umat
ditandai
Islam dari keterbelakangan yaitu
(Pusat
melalui pendidikan, yakni mengubah
Kesehatan Umum), Rumah Yatim
sistem pendidikan yang statis menuju
Piatu, dan klinik.
sistem pendidikan yang dinamis.
dengan
berdirinya
Dalam
PKU
bidang
dakwah,
Cita-cita pendidikan yang digagas
“Muhammadiyah telah membangun
K.H.
tempat
“lahirnya
Lembaga
ibadah
dan
Dakwah
pengelolaan
Khusus
Ahmad
Dahlan
adalah
manusia-manusia
baru
yang
yang mampu tampil sebagai “ulama
melaksanakan program pengiriman
intelek” atau “intelek ulama”, yaitu
Muballigh untuk masyarakat suku
seorang
terasing,
keteguhan iman dan ilmu yang luas,
transmigrasi,
dan
masyarakat lainnya”.5
banyak
memiliki
Dahlan
berusaha
menghilangkan
dirasakan
dikotomi pendidikan dengan jalan
manfaatnya oleh masyarakat. Hal
mendirikan sekolah umum dengan
4
telah
yang
kuat jasmani dan rohani”.6 Ahmad
Amal usaha Muhammadiyah
tersebut
Muslim
Haedar Nashir, Muhammadiyah Abad Kedua (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2011),
hlm. 79.
5
Ibid., hlm. 153.
6
Adi Nugroho, KH. Ahmad Dahlan: Biografi Singkat (1869-1923) (Jogjakarta: Garasi, 2010),
hlm. 122.
6
memasukkan ilmu keagamaan dan
terencana
mendirikan madrasah yang diberi
seseorang
pendidikan
kedewasaan dan tingkat hidup yang
umum.7
ilmu
Dengan
diharapkan
pengetahuan
usaha
dapat
tersebut
melahirkan
manusia yang bertaqwa dan terampil
mengemban tugas sebagai khalifah.
Dalam
yang
dilakukan
untuk
oleh
mencapai
lebih tinggi sehingga cakap dalam
melaksanakan tugas hidupnya.
Secara
tradisional,
“tujuan
umum pendidikan adalah tranmisi
perkembangannya,
pengetahuan atau proses membangun
istilah pendidikan berarti “bimbingan
manusia menjadi berpendidikan”.10
atau pertolongan yang diberikan
Adapun fungsi pendidikan yaitu
dengan sengaja oleh orang dewasa
mengubah
agar ia menjadi dewasa”.8 Menurut
menuju
Marimba,
berkembang.
pendidikan
adalah
pola
kehidupan
pikir
yang
manusia
lebih
“bimbingan atau pimpinan secara
Faktor-faktor penunjang agar
sadar oleh si pendidik terhadap
kegiatan pendidikan dapat terlaksana
perkembangan jasmani dan rohani si
dengan baik di antaranya:
terdidik
1. Tujuan
kepribadian
menuju
yang
terbentuknya
utama”.9
Dari
pendidikan,
“tujuan
disebut juga cita-cita pendidikan
beberapa pendapat tersebut, dapat
yang
dipahami
bahwa
memberikan arah terhadap semua
merupakan
usaha
7
pendidikan
sadar
berfungsi
untuk
dan
Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
(Yogyakarta: LPPI, 2000), hlm. 90.
8
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1.
9
Sebagaimana dikutip dalam Ibid., hlm. 3.
10
Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 40.
7
kegiatan
dalam
proses
pendidikan”.11
sesuatu yang dapat dipergunakan
2. Pendidik, yakni “orang dewasa
yang
memberi
4. Sarana pendidikan, yakni “segala
bertanggung
pertolongan
jawab
kepada
anak didik dalam perkembangan
jasmani dan rohaninya,
agar
pendidik dalam usahanya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan”.14
5. Lingkungan, “ada tiga macam
lingkungan
menurut
mencapai tingkat kedewasaan,
berlangsungnya
mampu berdiri sendiri memenuhi
pendidikan,
tugasnya
keluarga,
Tuhan,
sebagai
makhluk
makhluk
sosial,
dan
tempat
kegiatan
yaitu
lingkungan
sekolah,
dan
masyarakat”.15
sebagai individu yang mandiri”.12
Dalam Undang-Undang No. 20
3. Anak didik, yakni “anak yang
tahun 2003 pasal 13 ayat 1 tentang
belum dewasa yang memerlukan
Sistem
bimbingan dari orang yang sudah
disebutkan bahwa ada tiga jalur
dewasa,
pendidikan, yaitu pendidikan formal,
untuk
dapat
melaksanakan tugasnya sebagai
Pendidikan
nonformal, dan informal.
makhluk Tuhan, warga Negara,
Pendidikan formal ialah “jenis
anggota masyarakat, dan sebagai
pendidikan
suatu pribadi yang mandiri”.13
oleh
11
Nasional
yang
lembaga
diselenggarakan
pendidikan
untuk
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 123.
B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 18.
13
Ibid., hlm. 20-21.
14
Ibid., hlm. 21.
15
Ibid., hlm. 24.
12
8
mempersiapkan peserta didik agar
digunakan bersifat
memiliki kemampuan akademis yang
menghasilkan “data deskriptif berupa
memungkinkan
kata-kata tertulis maupun lisan dari
untuk
menjadi
kualitatif yang
seorang ahli dan professional di
orang-orang
bidangnya”.16 Pendidikan non formal
diamati”.19 Penelitian ini dilakukan
ialah
yang
di Cabang Muhammadiyah Tulung
praktis
Klaten dan yang menjadi subjek
sehingga peserta didik dapat hidup
penelitian adalah Pimpinan Cabang
mandiri,
Muhammadiyah Tulung Klaten.
“jenis
membekali
pendidikan
keterampilan
terampil
dalam
bidang
tertentu yang dapat dimanfaatkan
dalam
kehidupan
pekerjaan
masyarakat”.17
di
Sedangkan
Metode
yang
dan
yang
pengumpulan
digunakan
wawancara
perilaku
data
antara
lain
mendalam
yang
pendidikan informal ialah “jenis
digunakan untuk memperoleh data
pendidikan
tentang sejarah berdirinya, kegiatan
yang dilakukan oleh
orang tua untuk mendidik anak-anak
Cabang
agar mereka menjadi pribadi yang
serta faktor pendukung dan faktor
bertanggung jawab di masyarakat”.18
penghambatnya; dokumentasi yang
METODE PENELITIAN
digunakan
Penelitian
untuk
Tulung,
mencari
data
merupakan
tentang sejarah berdirinya, program
penelitian lapangan (field research).
kerja, struktur organisasi, dan data
Adapun
lain
16
jenis
ini
Muhammadiyah
pendekatan
yang
yang
berhubungan
dengan
Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern (Jakarta: PT Indeks, 2013), hlm 7.
Ibid., hlm. 8.
18
Ibid.
19
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.140.
17
9
Cabang
Muhamadiyah
Klaten;
serta
Tulung
observasi
yang
sangat penting dalam meningkatkan
pendidikan
masyarakat
Tulung.
digunakan untuk mendapatkan data
Peran tersebut diwujudkan dalam
letak
berbagai
geografis,
kegiatan
yang
kegiatan
yang
dilakukan, serta sarana dan prasarana
diselenggarakan oleh masing-masing
yang digunakan.
Majelis dan Lembaga yang telah
Metode
analisis
data
yang
dibentuk.
Pelaksanaan
digunakan yaitu metode deskriptif
tersebut
dimaksudkan
kualitatif,
yakni
mencapai tujuan berdirinya Cabang
data-data
yang
mendeskripsikan
telah
terkumpul
Muhammadiyah
Tulung,
kegiatan
untuk
yaitu
melalui observasi, wawancara, dan
mengajak masyarakat di Kecamatan
dokumentasi, kemudian dianalisis
Tulung untuk menjalankan ajaran
dan
dengan
agama Islam sesuai dengan tuntunan
metode induktif. Metode induktif
al-Qur’an dan Sunnah. Hal ini sesuai
merupakan “proses penalaran di
dengan
mana observasi atau pengamatan
Muhammadiyah, yakni menegakkan
menjadi dasar untuk merumuskan
dan menjunjung tinggi Agama Islam
teori, hipotesis, dan interpretasi”.20
sehingga terwujud masyarakat Islam
HASIL
yang sebenar-benarnya, dengan misi
ditarik
kesimpulan
PENELITIAN
DAN
Persyarikatan
dakwah Islam amar ma’ruf nahi
PEMBAHASAN
Cabang
tujuan
Muhammadiyah
munkar di tengah masyarakat luas.
Tulung Klaten memiliki peran yang
Adapun kegiatan pendidikan yang
20
Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 43.
10
diselenggarakan
Cabang
Muhammadiyah
Tulung
dapat
yang
sesuai
dengan
syari’at
Islam.
digolongkan menjadi tiga macam,
Penyelenggaraan pendidikan
yaitu kegiatan pendidikan formal,
formal di atas bertujuan untuk
nonformal, dan informal.
mendidik murid sekolah menjadi
1. Kegiatan Pendidikan Formal
manusia
Cabang
Muhammadiyah
yang
berilmu
bertaqwa
pengetahuan
dan
serta
Tulung telah menyelenggarakan
bertanggung
bentuk pendidikan formal berupa
kehidupan masyarakat, ummat,
MIM sebanyak tujuh sekolah
dan
yang
Kecamatan
menghadapi persaingan global.
Tulung, serta merintis berdirinya
Hal ini juga sejalan dengan
SMP
Khusus.
tujuan pendidikan formal yang
Pelaksanaan pendidikan formal
diungkapkan oleh Agoes Dariyo
tersebut di bawah bimbingan
yaitu
Majelis
peserta
tersebar
di
Program
Dikdasmen.
Dikdasmen
Majelis
berusaha
bangsa,
untuk
didik
kemampuan
jawab
terhadap
supaya
dapat
mempersiapkan
agar
memiliki
akademis
yang
mengoptimalkan peran lembaga
memungkinkan untuk menjadi
pendidikan
seorang ahli dan professional di
Muhammadiyah
sebagai pusat dakwah, dengan
memberikan
Kepala
masukan
Madrasah
menyampaikan
ajaran
kepada
untuk
agama
bidangnya.
2. Kegiatan Pendidikan Nonformal
Kegiatan
pendidikan
nonformal yang diselenggarakan
11
oleh
PCM
Tulung
dilaksananakan
tanggung
di
bawah
jawab Majelis
dan
yang
dilaksanakan
di
Balai
Islamic Centre AHABA Tulung;
Tafsir al-Qur’an dan kajian kitab
Lembaga yang telah dibentuk.
Riyadhus
Kegiatan pendidikan ini berupa
dilaksanakan secara bergantian
pengajian-pengajian
serta
setiap hari Rabu; pada bulan
keterampilan yang dibutuhkan
Ramadhan diadakan Silaturrahim
oleh masyarakat.
Ramadhan ke masjid-masjid di
Adapun
kegiatan
diselenggarakan
yaitu
Shalihin
yang
wilayah Kecamatan Tulung; dan
Majelis
setiap hari Rabu dan Jum’at
Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran
diadakan
kegiatan
Islam
mengadakan
Amaliyah
Ramadhan
Tarjih
yang
Pengajian
Pengajian
dengan
di
materi Kajian Bulughul Maram,
secara
Riyadhus Shalihin, Tafsir al-
dilaksanakan
Ranting-Ranting
yang
mengkaji
Qur’an,
kitab Bulughul Maram, dan pada
masalah
tahun 2012 merintis pendirian
kegiatan yang diselenggarakan
perpustakaan
oleh Lembaga Bimbingan Ibadah
bergantian,
dengan
Muhammadiyah
dan
Tanya
agama.
jawab
Sedangkan
yang bertempat di Sekretariat I
Haji
PCM
menyelenggarakan manasik haji.
kegiatan
Tulung.
Sementara
pendidikan
diselenggarakan
oleh
yang
Majelis
Tabligh yaitu Kuliah Ahad Pagi
Untuk
dan
Majelis
Masyarakat
Hidup,
Umrah
dan
yaitu
Pemberdayaan
Lingkungan
kegiatan
yang
12
diselenggarakan
mengadakan
yaitu
pelatihan
teknik
Tulung dikoordinasi oleh Majelis
Tabligh,
yakni
dengan
pertanian modern, pengelolaan
menyelenggarakan
tanaman dengan sistem organik,
Keluarga Kamis yang mengkaji
serta
cara
kitab Tanya Jawab Agama Islam
ransum pakan difermentasi; dan
yang dikeluarkan oleh Majelis
pendistribusian
Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran
beternak
dengan
bibit
tanaman
pengajian
Islam. Kegiatan ini bertujuan
berupa bibit nangka.
Berbagai kegiatan yang telah
untuk membina keluarga sakinah
dipaparkan di atas sejalan dengan
yang sesuai dengan tuntunan al-
teori yang telah diungkapkan
Qur’an dan Sunnah. Jama’ah
Agoes Dariyo, bahwa pendidikan
yang mengikuti pengajian ini
nonformal
diharapkan dapat membimbing
diselenggarakan
di
luar sistem persekolahan yang
keluarganya,
diperuntukkan
anaknya
masyarakat
layanan
pendidikan
bagi
yang
memerlukan
pendidikan.
ini
warga
Jenis
terutama
dalam
anak-
memberikan
teladan serta menanamkan nilainilai
agama.
Pelaksanaan
membekali
kegiatan tersebut sesuai dengan
keterampilan sehingga peserta
teori pendidikan informal yang
didik dapat hidup mandiri.
diungkapkan Agoes Dariyo, yaitu
3. Kegiatan Pendidikan Informal
jenis pendidikan yang dilakukan
Penyelenggaraan pendidikan
oleh orang tua untuk mendidik
informal yang dilakukan PCM
anaknya agar menjadi pribadi
13
yang dewasa dan bertanggung
dan pada waktu musim penghujan
jawab di masyarakat.
jumlah
Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan
oleh
yang
PCM
beberapa
diselenggarakan
Tulung
faktor
penghambat.
ditemukan
pendukung
Adapun
dan
faktor
peserta
yang
mengikuti
kegiatan menjadi berkurang.
Dapat
faktor
disimpulkan
pendukung
pendidikan
tersebut
bahwa
pelaksanaan
berasal
dari
peserta didik, pendidik dan sarana
pendukungnya antara lain adanya
pendidikan,
tempat
penghambatnya berasal dari peserta
yang
memadai
karena
banyaknya
anggota
yang
mewaqafkan
tanahnya
untuk
sedangkan
faktor
didik dan lingkungan.
KESIMPULAN
dimanfaatkan
dalam
membangun
Berdasarkan data dan analisis
masjid
tempat
pendidikan;
yang telah penulis paparkan, dapat
dan
antusiasme
para
peserta
dalam
mengikuti kegiatan; adanya pendidik
yang
mencukupi
dalam
dan
bidangnya;
kompeten
serta
adanya
sarana dan prasarana yang memadai.
Faktor
penghambat
yang
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Cabang Muhammadiyah Tulung
memiliki
peran
penting
meningkatkan
masyarakat.
Usaha
lainpendanaan
menyelenggarakan
belum
usaha
pendidikan
dilakukan
ada
sangat
dalam
dialami oleh PCM Tulung antara
yang
yang
tersebut
dengan
berbagai
optimal; adanya peserta yang kurang
kegiatan yang dikoordinasi oleh
konsisten dalam mengikuti kegiatan;
masing-masing
Majelis
dan
14
Lembaga. Kegiatan pendidikan
pendidik,
yang
dapat
ustadz yang mencukupi, dan
tiga
adanya sarana dan prasarana
diselenggarakan
digolongkan
menjadi
macam,
yaitu
kegiatan
pendidikan formal, nonformal,
penceramah
atau
yang memadai.
3. Faktor
penghambat
Cabang
dan informal. Bentuk kegiatan
Muhammadiyah Tulung Klaten
pendidikan
berupa
dalam meningkatkan pendidikan
serta
masyarakat Tulung antara lain:
SMP
pendanaan
formal
penyelenggaraan
merintis
MIM
berdirinya
Program
Khusus.
yang
ada
belum
Kegiatan
optimal, peserta kurang konsisten
berupa
dalam mengikuti kegiatan yang
penyelenggaraan pengajian dan
diselenggarakan, dan pada waktu
keterampilan.
musim penghujan jumlah peserta
pendidikan
nonformal
Sedangkan
kegiatan
pendidikan
informal
berupa
pengajian
Keluarga
Kamis.
2. Faktor
kegiatan menjadi berkurang.
SARAN
Berdasarkan
pendukung
kesimpulan
di
Cabang
atas, penulis memberikan saran-saran
Muhammadiyah Tulung Klaten
untuk dijadikan bahan pertimbangan.
dalam meningkatkan pendidikan
1. Kepada
Pimpinan
Cabang
masyarakat Tulung antara lain:
Muhammadiyah
adanya tempat yang memadai,
seyogyanya
antusiasme para peserta dalam
kepada warga masyarakat untuk
mengikuti
selalu mengikuti kegiatan yang
kegiatan,
adanya
Tulung
mengingatkan
15
diselenggarakan
meningkatkan
serta
dapat
oleh PCM Tulung, serta dapat
sumber
dana
meningkatkan
melalui kegiatan yang ada.
2. Kepada
Warga
Masyarakat
Kecamatan Tulung seyogyanya
kesadaran
diri
akan pentingnya infaq, shadaqah,
dan zakat.
3. Kepada
peneliti
selanjutnya,
dapat meningkatkan kesadaran
penelitian ini diharapkan dapat
diri akan pentingnya kegiatan
dijadikan
pendidikan yang diselenggarakan
penelitian sejenis.
referensi
bagi
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Dariyo, Agoes. 2013. Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: PT Indeks.
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: Mekar
Surabaya.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Nashir, Haedar. 2011. Muhammadiyah Abad Kedua. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Nugroho, Adi. 2010. KH. Ahmad Dahlan: Biografi Singkat (1869-1923).
Jogjakarta: Garasi.
Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Pasha, Musthafa Kamal dan Ahmad Adaby Darban.2000. Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: LPPI.
PPMuhammadiyah. 2005. AD dan ART Muhammadiyah. Yogyakarta: Majelis
Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani.
Shaleh, A. Rosyad. 2005. Manajemen Dakwah Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Suryosubroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
16
MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TULUNG
TAHUN 2010-2015
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
ARI NUR AZIZAH
NIM: G000100114
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4429
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:
Nama
: Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.
Sebagai
: Pembimbing I
Nama
: Dr. Imron Rosyadi, M.Ag.
Sebagai
: Pembimbing II
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan
ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:
Nama
: Ari Nur Azizah
NIM
: G000100114
Program Studi : Tarbiyah
Judul Skripsi : PERAN CABANG MUHAMMADIYAH TULUNG KLATEN
DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TULUNG TAHUN 2010-2015
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 18 Juni 2014
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.
Dr. Imron Rosyadi, M.Ag.
ABSTRAK
Peran Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam Meningkatkan Pendidikan
Masyarakat Tulung Tahun 2010-2015
Oleh: Ari Nur Azizah
Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Tujuan berdirinya
Muhammadiyah yaitu untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Muhammadiyah memiliki struktur organisasi dalam menata
kelembagaan serta menyelenggarakan amal usaha di berbagai bidang. Cabang
Muhammadiyah di Kecamatan Tulung telah menunjukkan kiprahnya terutama di
bidang pendidikan. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan
yang diselenggarakan, baik formal, nonformal, maupun informal. Berdasarkan
latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan usahausaha yang dilakukan Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten dalam
meningkatkan pendidikan masyarakat Tulung serta faktor pendukung dan faktor
penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan metode
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan
dengan cara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Cabang Muhammadiyah Tulung memiliki peran yang sangat penting dalam usaha
meningkatkan pendidikan masyarakat Tulung. Usaha-usaha tersebut dilakukan
dengan menyelenggarakan bentuk kegiatan pendidikan nonformal berupa
pengajian-pengajian dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan tersebut dikoordinasi oleh masing-masing Majelis dan Lembaga yang
dibentuk oleh PCM Tulung. Adapun faktor pendukung pelaksanaan pendidikan
yang diselenggarakan PCM Tulung berasal dari faktor peserta didik yang antusias,
pendidik dan sarana pendidikan, sedangkan faktor penghambatnya berasal dari
faktor peserta didik yang kurang konsisten dalam mengikuti kegiatan dan faktor
lingkungan. Oleh karena itu, di satu sisi peserta didik sebagai faktor pendukung,
dan di sisi yang lain juga sebagai faktor penghambat.
Kata Kunci: Muhammadiyah, Pendidikan, Masyarakat Tulung
berbagai kecamatan, salah satunya
PENDAHULUAN
Muhammadiyah
merupakan
Kecamatan Tulung. Sebagian besar
sebuah gerakan Islam, dakwah amar
masyarakat
ma’ruf nahi munkar yang bersumber
menganut agama Islam. Masyarakat
dari al-Qur’an dan Sunnah. Tujuan
yang
Muhammadiyah
terhadap
yaitu
untuk
di
kecamatan
dulunya
hal
sangat
ghaib
menegakkan dan menjunjung tinggi
bersumber
agama
berangsur-angsur
Islam
masyarakat
sehingga
terwujud
Islam yang sebenar-
upaya
mencapai
percaya
yang
tidak
al-Qur’an,
sudah
kini
mulai
ditinggalkan. Hal ini karena adanya
benarnya.
Untuk
pada
ini
Cabang
Muhammadiyah
tujuan
Tulung untuk memurnikan kembali
tersebut, Muhammadiyah memiliki
ajaran agama Islam. Oleh sebab itu,
struktur organisasi dalam menata
Cabang
kelembagaan. Pada dataran vertikal,
Klaten memiliki peran penting dalam
“tubuh organisasi Muhammadiyah
melaksanakan
tersusun atas empat tingkatan, yaitu
tengah masyarakat, yaitu dengan
tingkat Ranting, Cabang, Daerah,
meningkatkan
dan Wilayah”.1
masyarakat
Salah satu struktur organisasi
tersebut
adalah
tingkat
Muhammadiyah
dakwah
Tulung
Islam
di
pendidikan
dalam
rangka
memperbaiki sumber daya manusia.
Cabang.
Adapun
rumusan
masalah
Kabupaten Klaten memiliki Cabang
dalam penelitian ini adalah apa
Muhammadiyah yang tersebar di
usaha-usaha yang dilakukan Cabang
1
A. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2005), hlm. 8-9.
1
2
Muhammadiyah
dalam
Tulung
meningkatkan
Klaten
pendidikan
peran Muhammadiyah di Desa
Playen
terhadap
pelaksanaan
masyarakat Tulung? serta apa saja
pendidikan
faktor
faktor
melalui
kegiatan
penghambatnya? Sedangkan tujuan
majelis.
Dari
penelitian
Muhammadiyah
pendukung
ini
dan
adalah
untuk
Islam
ditempuh
dari
sisi
tiap
formal,
memajukan
mendeskripsikan usaha-usaha yang
pendidikan
dilakukan Cabang Muhammadiyah
(Taman Kanak-Kanak) hingga
Tulung Klaten dalam meningkatkan
SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat
pendidikan masyarakat Tulung serta
Atas).
mendeskripsikan faktor pendukung
nonformal,
dan faktor penghambatnya.
memajukan pendidikan berupa
Beberapa
penelitian
yang
berhubungan dengan masalah yang
dari
tingkat
Sedangkan
dari
TK
sisi
Muhammadiyah
kajian Islam.
2. Joko
Nugroho
(UMS,
2012)
penulis angkat antara lain:
dalam skripsinya yang berjudul
1. Jacky Rudianto (UMS, 2010)
Peranan
Ranting
dalam skripsinya yang berjudul
Muhammadiyah
Peran
Pendidikan Islam (Studi Kasus di
Muhammadiyah
dalam
Pengembangan Pendidikan Islam
Ranting
di
Ngestiharjo
Masyarakat
Sosiologis
di
(Pendekatan
Desa
Playen
Tahun
dalam
Muhammadiyah
Selatan
2011).
Dari
Bantul
hasil
Gunung Kidul). Dari penelitian
penelitian menunjukkan bahwa
tersebut
peranan Ranting Muhammadiyah
disimpulkan
bahwa
3
dalam
pelaksanaan
pendidikan
Islam
dalam
kegiatan
kegiatan
diwujudkan
dalam
pendidikan
dilaksanakan
Islam
berdasarkan
yang
masing-masing majelis, kegiatan
diselenggarakan oleh PRM yang
tersebut diterapkan melalui tiga
bekerja
jalur
sama
dengan
takmir
pendidikan,
yaitu
jalur
masjid Ngestiharjo. Pelaksanaan
pendidikan formal, nonformal,
kegiatan tersebut
dan informal. Faktor pendukung
menjadi
tiga
digolongkan
yaitu,
kegiatan
yang paling berpengaruh yaitu
pendidikan Islam formal yang
faktor pendidik dan lingkungan,
dikembangkan melalui TK ABA,
sedangkan
kegiatan pendidikan nonformal
berasal dari lingkungan.
faktor
penghambat
diwujudkan dengan kajian Islam,
4. Dian Nurmalasari (UMS, 2012)
dan kegiatan pendidikan informal
dalam skripsinya yang berjudul
berupa
Peran
pembinaan
secara
langsung kepada pengurus.
Pondok
Ma’ahid
3. Syarifuddin (UMS, 2012) dalam
Kudus
Meningkatkan
skripsinya yang berjudul Peran
Masyarakat
Ranting
Pondok
‘Aisyiyah
dalam
Pesantren
dalam
Pendidikan
(Studi
Kasus
Pesantren
di
Ma’ahid
Pendidikan Islam di Karangasem
Kudus). Dari hasil penelitian
Laweyan Surakarta Tahun 2005-
disimpulkan bahwa bentuk peran
2010.
Pondok
Hasil
menunjukkan
bahwa
penelitian
peranan
Ranting ‘Aisyiyah Karangasem
Kudus
Pesantren
salah
membentengi
satunya
Ma’ahid
adalah
masyarakat
dari
4
tradisi yang berbau syirik dengan
Dahlan terhadap Al-Qur’an surat Ali
diselenggarakan
‘Imrān ayat 104, yang artinya:
pengajian
umum. Faktor pendukung dalam
pelaksanaan pendidikan tersebut
adanya tenaga pengajar yang
Dan hendaklah di antara kamu ada
segolongan orang yang menyeru
kepada
kebajikan,
menyuruh
(berbuat) yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung.2
bertempat tinggal di lingkungan
Sebagai
gerakan
Islam,
pondok, sehingga waktu yang
Muhammadiyah mempunyai maksud
digunakan lebih efektif, adanya
dan tujuan yakni “menegakkan dan
kesadaran dari masyarakat untuk
menjunjung tinggi Agama Islam
menambah ilmu dan menjalin
sehingga terwujud masyarakat Islam
silaturrahmi.
Adapun
faktor
yang
penghambatnya
berasal
sebenar-benarnya”.3
Untuk
dari
mencapai
tujuan
tersebut,
faktor ekstern, yaitu curah hujan
Muhammadiyah
melaksanakan
yang tinggi berpengaruh terhadap
dakwah amar ma’ruf nahi munkar
jumlah peserta pengajian.
yang diwujudkan dalam usaha di
Muhammadiyah
merupakan
bidang kehidupan. Dalam bidang
suatu persyarikatan gerakan Islam
pendidikan, Muhammadiyah banyak
berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah
mendirikan sekolah. Ciri lembaga
yang didirikan oleh KH. Ahmad
pendidikan tersebut adalah sistem
Dahlan. Organisasi ini didirikan
pendidikan
Islam
modern
yang
berdasarkan atas pendalaman Ahmad
holistik. Artinya “pendidikan Islam
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2004), hlm.
79.
3
PP Muhammadiyah, AD dan ART Muhammadiyah (Yogyakarta: Majelis Pengembangan
Kader dan Sumber Daya Insani, 2005) AD Bab III pasal 6, hlm. 9.
5
yang
diperkenalkan
memadukan
tersebut menunjukkan bahwa misi
pendidikan agama dan umum dalam
gerakan
satu kesatuan sistem, baik dalam
untuk kemaslahatan masyarakat yang
bentuk sekolah, madrasah, maupun
seluas-luasnya.
pondok pesantren”.4
Muhammadiyah
adalah
Menurut Ahmad Dahlan upaya
Usaha Muhammadiyah bidang
sosial-kemasyarakatan
strategis untuk menyelamatkan umat
ditandai
Islam dari keterbelakangan yaitu
(Pusat
melalui pendidikan, yakni mengubah
Kesehatan Umum), Rumah Yatim
sistem pendidikan yang statis menuju
Piatu, dan klinik.
sistem pendidikan yang dinamis.
dengan
berdirinya
Dalam
PKU
bidang
dakwah,
Cita-cita pendidikan yang digagas
“Muhammadiyah telah membangun
K.H.
tempat
“lahirnya
Lembaga
ibadah
dan
Dakwah
pengelolaan
Khusus
Ahmad
Dahlan
adalah
manusia-manusia
baru
yang
yang mampu tampil sebagai “ulama
melaksanakan program pengiriman
intelek” atau “intelek ulama”, yaitu
Muballigh untuk masyarakat suku
seorang
terasing,
keteguhan iman dan ilmu yang luas,
transmigrasi,
dan
masyarakat lainnya”.5
banyak
memiliki
Dahlan
berusaha
menghilangkan
dirasakan
dikotomi pendidikan dengan jalan
manfaatnya oleh masyarakat. Hal
mendirikan sekolah umum dengan
4
telah
yang
kuat jasmani dan rohani”.6 Ahmad
Amal usaha Muhammadiyah
tersebut
Muslim
Haedar Nashir, Muhammadiyah Abad Kedua (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2011),
hlm. 79.
5
Ibid., hlm. 153.
6
Adi Nugroho, KH. Ahmad Dahlan: Biografi Singkat (1869-1923) (Jogjakarta: Garasi, 2010),
hlm. 122.
6
memasukkan ilmu keagamaan dan
terencana
mendirikan madrasah yang diberi
seseorang
pendidikan
kedewasaan dan tingkat hidup yang
umum.7
ilmu
Dengan
diharapkan
pengetahuan
usaha
dapat
tersebut
melahirkan
manusia yang bertaqwa dan terampil
mengemban tugas sebagai khalifah.
Dalam
yang
dilakukan
untuk
oleh
mencapai
lebih tinggi sehingga cakap dalam
melaksanakan tugas hidupnya.
Secara
tradisional,
“tujuan
umum pendidikan adalah tranmisi
perkembangannya,
pengetahuan atau proses membangun
istilah pendidikan berarti “bimbingan
manusia menjadi berpendidikan”.10
atau pertolongan yang diberikan
Adapun fungsi pendidikan yaitu
dengan sengaja oleh orang dewasa
mengubah
agar ia menjadi dewasa”.8 Menurut
menuju
Marimba,
berkembang.
pendidikan
adalah
pola
kehidupan
pikir
yang
manusia
lebih
“bimbingan atau pimpinan secara
Faktor-faktor penunjang agar
sadar oleh si pendidik terhadap
kegiatan pendidikan dapat terlaksana
perkembangan jasmani dan rohani si
dengan baik di antaranya:
terdidik
1. Tujuan
kepribadian
menuju
yang
terbentuknya
utama”.9
Dari
pendidikan,
“tujuan
disebut juga cita-cita pendidikan
beberapa pendapat tersebut, dapat
yang
dipahami
bahwa
memberikan arah terhadap semua
merupakan
usaha
7
pendidikan
sadar
berfungsi
untuk
dan
Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
(Yogyakarta: LPPI, 2000), hlm. 90.
8
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1.
9
Sebagaimana dikutip dalam Ibid., hlm. 3.
10
Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 40.
7
kegiatan
dalam
proses
pendidikan”.11
sesuatu yang dapat dipergunakan
2. Pendidik, yakni “orang dewasa
yang
memberi
4. Sarana pendidikan, yakni “segala
bertanggung
pertolongan
jawab
kepada
anak didik dalam perkembangan
jasmani dan rohaninya,
agar
pendidik dalam usahanya untuk
mencapai tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan”.14
5. Lingkungan, “ada tiga macam
lingkungan
menurut
mencapai tingkat kedewasaan,
berlangsungnya
mampu berdiri sendiri memenuhi
pendidikan,
tugasnya
keluarga,
Tuhan,
sebagai
makhluk
makhluk
sosial,
dan
tempat
kegiatan
yaitu
lingkungan
sekolah,
dan
masyarakat”.15
sebagai individu yang mandiri”.12
Dalam Undang-Undang No. 20
3. Anak didik, yakni “anak yang
tahun 2003 pasal 13 ayat 1 tentang
belum dewasa yang memerlukan
Sistem
bimbingan dari orang yang sudah
disebutkan bahwa ada tiga jalur
dewasa,
pendidikan, yaitu pendidikan formal,
untuk
dapat
melaksanakan tugasnya sebagai
Pendidikan
nonformal, dan informal.
makhluk Tuhan, warga Negara,
Pendidikan formal ialah “jenis
anggota masyarakat, dan sebagai
pendidikan
suatu pribadi yang mandiri”.13
oleh
11
Nasional
yang
lembaga
diselenggarakan
pendidikan
untuk
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 123.
B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 18.
13
Ibid., hlm. 20-21.
14
Ibid., hlm. 21.
15
Ibid., hlm. 24.
12
8
mempersiapkan peserta didik agar
digunakan bersifat
memiliki kemampuan akademis yang
menghasilkan “data deskriptif berupa
memungkinkan
kata-kata tertulis maupun lisan dari
untuk
menjadi
kualitatif yang
seorang ahli dan professional di
orang-orang
bidangnya”.16 Pendidikan non formal
diamati”.19 Penelitian ini dilakukan
ialah
yang
di Cabang Muhammadiyah Tulung
praktis
Klaten dan yang menjadi subjek
sehingga peserta didik dapat hidup
penelitian adalah Pimpinan Cabang
mandiri,
Muhammadiyah Tulung Klaten.
“jenis
membekali
pendidikan
keterampilan
terampil
dalam
bidang
tertentu yang dapat dimanfaatkan
dalam
kehidupan
pekerjaan
masyarakat”.17
di
Sedangkan
Metode
yang
dan
yang
pengumpulan
digunakan
wawancara
perilaku
data
antara
lain
mendalam
yang
pendidikan informal ialah “jenis
digunakan untuk memperoleh data
pendidikan
tentang sejarah berdirinya, kegiatan
yang dilakukan oleh
orang tua untuk mendidik anak-anak
Cabang
agar mereka menjadi pribadi yang
serta faktor pendukung dan faktor
bertanggung jawab di masyarakat”.18
penghambatnya; dokumentasi yang
METODE PENELITIAN
digunakan
Penelitian
untuk
Tulung,
mencari
data
merupakan
tentang sejarah berdirinya, program
penelitian lapangan (field research).
kerja, struktur organisasi, dan data
Adapun
lain
16
jenis
ini
Muhammadiyah
pendekatan
yang
yang
berhubungan
dengan
Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern (Jakarta: PT Indeks, 2013), hlm 7.
Ibid., hlm. 8.
18
Ibid.
19
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.140.
17
9
Cabang
Muhamadiyah
Klaten;
serta
Tulung
observasi
yang
sangat penting dalam meningkatkan
pendidikan
masyarakat
Tulung.
digunakan untuk mendapatkan data
Peran tersebut diwujudkan dalam
letak
berbagai
geografis,
kegiatan
yang
kegiatan
yang
dilakukan, serta sarana dan prasarana
diselenggarakan oleh masing-masing
yang digunakan.
Majelis dan Lembaga yang telah
Metode
analisis
data
yang
dibentuk.
Pelaksanaan
digunakan yaitu metode deskriptif
tersebut
dimaksudkan
kualitatif,
yakni
mencapai tujuan berdirinya Cabang
data-data
yang
mendeskripsikan
telah
terkumpul
Muhammadiyah
Tulung,
kegiatan
untuk
yaitu
melalui observasi, wawancara, dan
mengajak masyarakat di Kecamatan
dokumentasi, kemudian dianalisis
Tulung untuk menjalankan ajaran
dan
dengan
agama Islam sesuai dengan tuntunan
metode induktif. Metode induktif
al-Qur’an dan Sunnah. Hal ini sesuai
merupakan “proses penalaran di
dengan
mana observasi atau pengamatan
Muhammadiyah, yakni menegakkan
menjadi dasar untuk merumuskan
dan menjunjung tinggi Agama Islam
teori, hipotesis, dan interpretasi”.20
sehingga terwujud masyarakat Islam
HASIL
yang sebenar-benarnya, dengan misi
ditarik
kesimpulan
PENELITIAN
DAN
Persyarikatan
dakwah Islam amar ma’ruf nahi
PEMBAHASAN
Cabang
tujuan
Muhammadiyah
munkar di tengah masyarakat luas.
Tulung Klaten memiliki peran yang
Adapun kegiatan pendidikan yang
20
Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 43.
10
diselenggarakan
Cabang
Muhammadiyah
Tulung
dapat
yang
sesuai
dengan
syari’at
Islam.
digolongkan menjadi tiga macam,
Penyelenggaraan pendidikan
yaitu kegiatan pendidikan formal,
formal di atas bertujuan untuk
nonformal, dan informal.
mendidik murid sekolah menjadi
1. Kegiatan Pendidikan Formal
manusia
Cabang
Muhammadiyah
yang
berilmu
bertaqwa
pengetahuan
dan
serta
Tulung telah menyelenggarakan
bertanggung
bentuk pendidikan formal berupa
kehidupan masyarakat, ummat,
MIM sebanyak tujuh sekolah
dan
yang
Kecamatan
menghadapi persaingan global.
Tulung, serta merintis berdirinya
Hal ini juga sejalan dengan
SMP
Khusus.
tujuan pendidikan formal yang
Pelaksanaan pendidikan formal
diungkapkan oleh Agoes Dariyo
tersebut di bawah bimbingan
yaitu
Majelis
peserta
tersebar
di
Program
Dikdasmen.
Dikdasmen
Majelis
berusaha
bangsa,
untuk
didik
kemampuan
jawab
terhadap
supaya
dapat
mempersiapkan
agar
memiliki
akademis
yang
mengoptimalkan peran lembaga
memungkinkan untuk menjadi
pendidikan
seorang ahli dan professional di
Muhammadiyah
sebagai pusat dakwah, dengan
memberikan
Kepala
masukan
Madrasah
menyampaikan
ajaran
kepada
untuk
agama
bidangnya.
2. Kegiatan Pendidikan Nonformal
Kegiatan
pendidikan
nonformal yang diselenggarakan
11
oleh
PCM
Tulung
dilaksananakan
tanggung
di
bawah
jawab Majelis
dan
yang
dilaksanakan
di
Balai
Islamic Centre AHABA Tulung;
Tafsir al-Qur’an dan kajian kitab
Lembaga yang telah dibentuk.
Riyadhus
Kegiatan pendidikan ini berupa
dilaksanakan secara bergantian
pengajian-pengajian
serta
setiap hari Rabu; pada bulan
keterampilan yang dibutuhkan
Ramadhan diadakan Silaturrahim
oleh masyarakat.
Ramadhan ke masjid-masjid di
Adapun
kegiatan
diselenggarakan
yaitu
Shalihin
yang
wilayah Kecamatan Tulung; dan
Majelis
setiap hari Rabu dan Jum’at
Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran
diadakan
kegiatan
Islam
mengadakan
Amaliyah
Ramadhan
Tarjih
yang
Pengajian
Pengajian
dengan
di
materi Kajian Bulughul Maram,
secara
Riyadhus Shalihin, Tafsir al-
dilaksanakan
Ranting-Ranting
yang
mengkaji
Qur’an,
kitab Bulughul Maram, dan pada
masalah
tahun 2012 merintis pendirian
kegiatan yang diselenggarakan
perpustakaan
oleh Lembaga Bimbingan Ibadah
bergantian,
dengan
Muhammadiyah
dan
Tanya
agama.
jawab
Sedangkan
yang bertempat di Sekretariat I
Haji
PCM
menyelenggarakan manasik haji.
kegiatan
Tulung.
Sementara
pendidikan
diselenggarakan
oleh
yang
Majelis
Tabligh yaitu Kuliah Ahad Pagi
Untuk
dan
Majelis
Masyarakat
Hidup,
Umrah
dan
yaitu
Pemberdayaan
Lingkungan
kegiatan
yang
12
diselenggarakan
mengadakan
yaitu
pelatihan
teknik
Tulung dikoordinasi oleh Majelis
Tabligh,
yakni
dengan
pertanian modern, pengelolaan
menyelenggarakan
tanaman dengan sistem organik,
Keluarga Kamis yang mengkaji
serta
cara
kitab Tanya Jawab Agama Islam
ransum pakan difermentasi; dan
yang dikeluarkan oleh Majelis
pendistribusian
Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran
beternak
dengan
bibit
tanaman
pengajian
Islam. Kegiatan ini bertujuan
berupa bibit nangka.
Berbagai kegiatan yang telah
untuk membina keluarga sakinah
dipaparkan di atas sejalan dengan
yang sesuai dengan tuntunan al-
teori yang telah diungkapkan
Qur’an dan Sunnah. Jama’ah
Agoes Dariyo, bahwa pendidikan
yang mengikuti pengajian ini
nonformal
diharapkan dapat membimbing
diselenggarakan
di
luar sistem persekolahan yang
keluarganya,
diperuntukkan
anaknya
masyarakat
layanan
pendidikan
bagi
yang
memerlukan
pendidikan.
ini
warga
Jenis
terutama
dalam
anak-
memberikan
teladan serta menanamkan nilainilai
agama.
Pelaksanaan
membekali
kegiatan tersebut sesuai dengan
keterampilan sehingga peserta
teori pendidikan informal yang
didik dapat hidup mandiri.
diungkapkan Agoes Dariyo, yaitu
3. Kegiatan Pendidikan Informal
jenis pendidikan yang dilakukan
Penyelenggaraan pendidikan
oleh orang tua untuk mendidik
informal yang dilakukan PCM
anaknya agar menjadi pribadi
13
yang dewasa dan bertanggung
dan pada waktu musim penghujan
jawab di masyarakat.
jumlah
Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan
oleh
yang
PCM
beberapa
diselenggarakan
Tulung
faktor
penghambat.
ditemukan
pendukung
Adapun
dan
faktor
peserta
yang
mengikuti
kegiatan menjadi berkurang.
Dapat
faktor
disimpulkan
pendukung
pendidikan
tersebut
bahwa
pelaksanaan
berasal
dari
peserta didik, pendidik dan sarana
pendukungnya antara lain adanya
pendidikan,
tempat
penghambatnya berasal dari peserta
yang
memadai
karena
banyaknya
anggota
yang
mewaqafkan
tanahnya
untuk
sedangkan
faktor
didik dan lingkungan.
KESIMPULAN
dimanfaatkan
dalam
membangun
Berdasarkan data dan analisis
masjid
tempat
pendidikan;
yang telah penulis paparkan, dapat
dan
antusiasme
para
peserta
dalam
mengikuti kegiatan; adanya pendidik
yang
mencukupi
dalam
dan
bidangnya;
kompeten
serta
adanya
sarana dan prasarana yang memadai.
Faktor
penghambat
yang
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Cabang Muhammadiyah Tulung
memiliki
peran
penting
meningkatkan
masyarakat.
Usaha
lainpendanaan
menyelenggarakan
belum
usaha
pendidikan
dilakukan
ada
sangat
dalam
dialami oleh PCM Tulung antara
yang
yang
tersebut
dengan
berbagai
optimal; adanya peserta yang kurang
kegiatan yang dikoordinasi oleh
konsisten dalam mengikuti kegiatan;
masing-masing
Majelis
dan
14
Lembaga. Kegiatan pendidikan
pendidik,
yang
dapat
ustadz yang mencukupi, dan
tiga
adanya sarana dan prasarana
diselenggarakan
digolongkan
menjadi
macam,
yaitu
kegiatan
pendidikan formal, nonformal,
penceramah
atau
yang memadai.
3. Faktor
penghambat
Cabang
dan informal. Bentuk kegiatan
Muhammadiyah Tulung Klaten
pendidikan
berupa
dalam meningkatkan pendidikan
serta
masyarakat Tulung antara lain:
SMP
pendanaan
formal
penyelenggaraan
merintis
MIM
berdirinya
Program
Khusus.
yang
ada
belum
Kegiatan
optimal, peserta kurang konsisten
berupa
dalam mengikuti kegiatan yang
penyelenggaraan pengajian dan
diselenggarakan, dan pada waktu
keterampilan.
musim penghujan jumlah peserta
pendidikan
nonformal
Sedangkan
kegiatan
pendidikan
informal
berupa
pengajian
Keluarga
Kamis.
2. Faktor
kegiatan menjadi berkurang.
SARAN
Berdasarkan
pendukung
kesimpulan
di
Cabang
atas, penulis memberikan saran-saran
Muhammadiyah Tulung Klaten
untuk dijadikan bahan pertimbangan.
dalam meningkatkan pendidikan
1. Kepada
Pimpinan
Cabang
masyarakat Tulung antara lain:
Muhammadiyah
adanya tempat yang memadai,
seyogyanya
antusiasme para peserta dalam
kepada warga masyarakat untuk
mengikuti
selalu mengikuti kegiatan yang
kegiatan,
adanya
Tulung
mengingatkan
15
diselenggarakan
meningkatkan
serta
dapat
oleh PCM Tulung, serta dapat
sumber
dana
meningkatkan
melalui kegiatan yang ada.
2. Kepada
Warga
Masyarakat
Kecamatan Tulung seyogyanya
kesadaran
diri
akan pentingnya infaq, shadaqah,
dan zakat.
3. Kepada
peneliti
selanjutnya,
dapat meningkatkan kesadaran
penelitian ini diharapkan dapat
diri akan pentingnya kegiatan
dijadikan
pendidikan yang diselenggarakan
penelitian sejenis.
referensi
bagi
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Dariyo, Agoes. 2013. Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: PT Indeks.
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: Mekar
Surabaya.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Nashir, Haedar. 2011. Muhammadiyah Abad Kedua. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Nugroho, Adi. 2010. KH. Ahmad Dahlan: Biografi Singkat (1869-1923).
Jogjakarta: Garasi.
Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Pasha, Musthafa Kamal dan Ahmad Adaby Darban.2000. Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: LPPI.
PPMuhammadiyah. 2005. AD dan ART Muhammadiyah. Yogyakarta: Majelis
Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani.
Shaleh, A. Rosyad. 2005. Manajemen Dakwah Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Suryosubroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
16