Studi Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Produksi Dengan Metode Lean Six Sigma (Studi Kasus: PT. Bina Karya Logam Mandiri)

ABSTRAK
Produktivitas kerja sangat memegang peranan penting dalam
perkembangan suatu industri atau perusahaan. Bermacam-macam metode dapat
digunakan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, salah satunya dengan
efesiensi lini produksi di lantai pabrik. Efesiensi lini produksi dapat meningkatkan
efesiensi waktu proses dalam produksi produk sehingga dapat mengurangi lead
time produk kepada pelanggan. Pengukuran produktivitas secara umum yakni
pengukuran rasio antara output terhadap input perusahaan yang menunjukkan
produktivitas tidak dilakukan pada penelitian ini. Penelitian ini dimakdsudkan
untuk mengevaluasi proses produksi produk sprocket belah dengan garbox yang
ada dengan integrasi metode Lean Six Sigma dan FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis) dan SMED (Single Minutes Exchange of Dies) yang nantinya akan
memperbaiki proses, dengan maksud dapat meningkatkan produktivitas. Metode
Lean Six Sigma ditujukan untuk mengurangi bahkan mengeliminasi pemborosan
(waste) yang terjadi di lantai pabrik, sehingga dapat mengurangi waktu siklus
proses tersebut. Metode SMED ditujukan untuk mengurangi waktu set up yang
juga mempengaruhi waktu proses. Sedangkan metode FMEA ditujukan untuk
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terjadinya pemborosan di lantai
pabrik yang sebelumnya diidentifikasi dengan fishbone.
Penelitian ini diawali dengan identifikasi faktor-faktor yang pemborosan
di lantai pabrik, identifikasi dies yang digunakan pada proses, kemudian

dilanjutkan perhitungan waktu dengan metode stopwatch time study untuk
mengetahui waktu tiap-tiap proses. Temuan faktor-faktor pemborosan yang terjadi
di lantai pabrik, dilakukan uji korelasi untuk melihat faktor yang berdampak
paling signifikan terhadap produktivitas lantai pabrik. Selanjutnya dilakukan
perbaikan untuk mengurangi waktu proses dengan perbaikan alat bantu yang
digunakan serta pengurangan proses yang tidak perlu. Selanjutnya, diberikan SOP
(Standard Operation Procedure) agar operator dapat bekerja sesuai standard kerja
yang telah ditetapkan sehingga waktu proses dapat dikurangi secara berkelanjutan.
Hasil perbaikan ini menunjukkan waktu proses yang berkurang dari 177.07 menit
menjadi 137.94 pada produk sprocket belah dan 315.50 menjadi 202.08 menit
pada garbox.

Kata Kunci

: Lean Six Sigma, VSM, SMED, FMEA, Produktivitas, 5S

Universitas Sumatera Utara