sejarah perkembangan ilmu manajemen

SEJARAH PERKEM BAN GAN I LM U M AN AJEM EN
Rit ha F. D a lim unt he , SE, M Si
Fa k u lt a s Ek on om i
Jur usa n M a na j e m e n
Unive r sit a s Sum a t e r a Ut a r a
1 . Pe nda hulua n
Sepert i diket ahui ilm u m anaj em en berkem bang t erus hingga saat ini. I lm u
m anaj em en m em berikan pem aham an kepada kit a t ent ang pendekat an at aupun t at a
cara pent ing dalam rnenelit i, m enganalisis dan m em ecahkan m asalah- m asalah yang
berkait an dengan m anaj er.
Oleh karena it u m asalah ini berisikan uraian t ent ang perkem bangan ( evolusi) , t eorii
m anaj em en dari m asa ke m asa. Selain m em berikan gam baran bagaim ana aliran
pikiran m asa lalu diharapkan t ulisan ini dapat m em berikan sum bangan t erhadap
ruang lingkup dan perkem bangan ilm u m anaj em en.
Tulisan ini j uga m em bahas t ent ang t erj adinya perkem bangan ( evolusi) ilm u
m anaj em en. Dim ana dalam ilm u m anaj em en dikem ukakan ada beberapa aliran
sebagai dasar pem ikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan
m anusiawi dan m anaj em en m odern yang m erupakan cikal bakal t eori m anaj em en
yang berkem bang t erus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pem ikiran klasik dikenal dengan pendekat an proses dan produksi
sedangkan aliran hubungan m anusiawi lebih m elihat dari sisi bagaim ana sum ber

daya m anusia yang berada dalam organisasi.
Seseorang m anaj er hendaklah m em pelaj ari dan m em aham i secara keseluruhan
t ent ang perkem bangan ( evolusi) m anaj em en yang t elah rnenghasilkan t eori- t eori
m anaj em en yang m uncul dari berbagai aliran, sehingga m anaj er dapat
m enggunakan t eori yang paling sesuai unt uk m enghadapi sit uasi t ert ent u.
Dengan dem ikian bila seorang m anaj er m enghadapi sit uasi bagaim anapun
kom pleksnya akan dapat m encari solusi at au m em buat keput usan yang baik.
I I . Pe r k e m ba nga n I lm u M a na j e m e n
Pada perkem bangan peradaban rnanusia, ilm u t erbagi dalam t iga kelom pok besar,
yait u :
1. I lm u yang m em pelaj ari set ia/ seluruh gej ala, bent uk dan eksist ensinya yang erat
hubungannya dengan alam besert a isinya dan secara universal m em punyai sifat
yang past i dan sarna sert a t idak dipisahkan oleh ruang dan wakt u, disebut ilm u
eksakt a, cont oh : fisika, kim ia dan biologi.
2. I I m u yang m em pelaj ari seluruh gej ala rnanusia dan eksist ensinya dalam
hubungannya pada set iap aspek kehidupan yang t erj adi dalam kehidupan
m asyarakat dinam akan ilm u sosial/ non eksakt a, m isalnya : ekonom i, polit ik,
psikologi, sosiologi, hukum , adm inist rasi dan lain- lain.
3. I I m u hum aniora, kum pulan penget ahuan yang erat hubungannya dengan seni,
m isalnya : seni t ari, seni lukis, seni sast ra, dan seni suara.

I I m u m anaj em en m erupakan salah sat u disiplin ilm u sosial. Pada t ahun 1886
Frederick W. Taylor m elakukan suat u percobaan t im e and m ot ion st udy dengan
t eorinya ban berj alan. Dari sini lahirlah konsep t eori efisiensi dan efekt ivit as.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

Kem udian Taylor m enulis buku berj udul The Principle of Scient ific Managem ent
( 1911) yang m erupakan awal dari lahirnya m anaj em en sebagai ilm u.
Di sam ping it u ilm u m anaj em en sebagai ilm u penegt ahuan m em punyai ciri- ciri
sebagai berikut :
1. Adanya kelom pok m anusia, yait u kelom pok yang t erdiri at as dua orang at au lebih.
2. Adanya kerj asam a dari kelom pok t erse but .
3. Adanya kegiat an I proses/ usaha
4. Adanya t uj uan
Selanj ut nya ilm u m anaj em en m erupakan kum pulan disiplin ilm u sosial yang
m em pelaj ari dan m elihat m anaj em en sebagai fenom ena dari m asyarakat m odem .
Dim ana fenom ena m asyarakat m odem it u m erupakan gej ala sosial yang m em bawa
perubahan t erhadap organisasi.
Ada beberapa adalah fakt or- fakt or yang dapat m em pengaruhi kehidupan suat u
organisasi, yait u :

1. Tekanan pem ilik perusahaan
2. Kem aj uan t eknologi
3. Saingan baru
4. Tunt ut an m asyarakat
5. Kebij aksanaan pem erint ah
6. Pengaruh dunia I nt ernasional
Pada kenyat aannya rnanaj em en sulit dedifenisikan karena t idak ada defenisi
m anaj em en yang dit erim a secara universal. Mary Parker Follet m endefenisikan
m anaj em en sebagai seni dalam m enyelesaikan pekerj aan m elalui orang lain. Defenisi
ini rnengandung art i bahwa para m anaj er unt uk m encapai t uj uan organisasi m elalui
pengat uran orang lain unt uk m elaksanakan berbagai t ugas yang m ungkin dilakukan.
Manaj em en m em ang bisa berart i sepert i it u, t et api bisa j uga m em punyai pengert ian
lebih dari pada it u. Sehingga dalam kenyat aannya t idak ada defenisi yang digunakan
secara konsist en oleh sem ua orang. St oner m engem ukakan
suat u defenisi yang lebih kom pleks yait u sebagai berikut :
" Manaj em en adalah suat u proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan, usaha- usaha para anggot a organisasi dan penggunaan sum ber dayasum ber daya organisasi lainnya agar rnencapai t uj uan organisasi yang t elah
dit et apkan" .
Dari defenisi di at as t erlihat bahwa St oner t elah rnenggunakan kat a " proses" , bukan
" seni" . Mengart ikan m anaj ernen sebagai " seni" m engandung art i bahwa hal it u

adalah kem am puan at au ket ram pilan pribadi. Sedangkan suat u " proses" adalah cara
sist em at is unt uk rnelakukan pekerj aan. Manaj em en didefenisikan sebagai proses
karena sem ua m anaj er t anpa harus rnem perhat ikan kecakapan at au ket ram pilan
khusus, harus m elaksanakan kegiat an- kegiat an yang saling berkait an dalam
pencapaian t uj uan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diat as disim pulkan bahwa pada dasarnya m anaj em en
m erupakan kerj asam a dengan orang- orang unt uk m enent ukan, m engint erpret asikan
dan m encapai t uj uan- t uj uan organisasi dengan pelaksanaan fungsi- fungsi
perencanaan ( planning) , pengorganisasian ( organizing) , pengarahan ( act uat ing) , dan
pengawasan ( cont rolling) .
Sam pai sekarang belum ada suat u t eori m anaj ernen dapat dit erapkan pada sem ua
sit uasi. Seorang m anaj er akan m enj um pai banyak pandangan t ent ang m anaj em en.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

Set iap pandangan m ungkin berguna unt uk berbagai m asalah yang berbeda- beda.
Ada t iga aliran pem ikiran m anaj em en yait u :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan m anusiawi
c. Aliran m anaj em en m odem

Tingkat an m anaj em en dalam organisasi akan m em bagi m anaj er m enj adi t iga
golongan yang berbeda :
1. Manaj er lini pert am a
Tingkat paling rendah dalam suat u organisasi yang m em im pin dan m enagwasi
t enaga- t enaga operasional disebut m anaj em en lini ( garis) pert am a.
2. Manaj er m enengah
Manaj em en m enengah dapat m eliput i bebrapa t ingkat an dalam suat u organisasi.
Para m anaj er m enengah m em bawahi dan m engarahkan kegiat an- kegiat an para
m anaj er lainnya dan kadang- kadang j uga karyawan operasional.
3. Manaj er puncak
Klasifikasi m anaj er t raining pada suat u organisasi. Manaj em en puncak
bert anggung j awab at as keseluruhan m anaj em en organisasi.
I I I . Pr insip Te or i M a na j e m e n Alir a n Kla sik
Awal sekali ilm u m anaj em en t im bul akibat t erj adinya revolusi indust ri di I nggris pada
abad 18.
Para pem ikir t ersebut rnem berikan pem at ian t em adap m asalah- m asalah m anaj em en
yang t im bul baik it u di kalangan usahawan, indust ri m aupun m asyarakat . Para
pem ikir it u yang t erkenaI ant ara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor
dan lainnya.
1 . Robe r t Ow e n ( 1 7 7 1 - 1 8 5 8 )

Robert Owen adalah orang yang m enent ang prakt ek- prakt ek m em perkerj akan
anak- anak usia 5 at au 6 t ahun dan st andar kerj a 13 j am per hari. Tersent uh
dengan kondisi kerj a yang am at m enyedihkan it u, beliau m engaj ukan adanya
perbaikan t em adap kondisi kerj a ini.
Pada t ahun- t ahun awal revolusi indust ri, ket ika para pekerj a dianggap
inst rum en yang t idak berdaya, Owen m elihat rneningkat kan kondisi kerj a di
pabrik, rnenaikkan usia m inim um kerj a bagi anak- anak, m engurangi j am kerj a
karyawan, m enyediakan m akanan bagi karyawan pabrik, m endirikan t oko- t oko
unt uk m enj ual keperluan hidup karyaw an dengan harga yang layak, dan
berusaha m em perbaiki lingkungan hidup t em pat karyawan t inggal, dengan
m em bangun rum ah- rum ah dan m em buat j alan, sehingga lingkungan hidup dan
pabrik rnenj adi m enarik. Sebab it u, beliau disebut " Bapak Personal
Manaj em en Modem " . Selain it u, Owen lebih banyak m em perhat ikan pekerj a,
karena m enurut nya, invest asi yang pent ing bagi m anaj er adalah sum ber daya
m anusia. Selain m engenai perbaikan kondisi kerj a, beliau j uga rnem buat
prosedur unt uk m eningkat kan produkt ivit as, sepert i prosedur penilaian kerj a
dan bersaing j uga secara t erbuka.
2 . Cha r le s Ba bba ge ( 1 7 9 2 - 1 8 7 1 )
Charles Babbage adalah seorang guru besar m at em at ika yang t ert arik pada
usaha penilaian efisiensi pada operasional suat u pabrik, dengan m enerapkan

prinsip- prinsip ilm iah agar t erwuj ud peningkat an produkt ivit as dan penurunan
biaya. Beliau pert arna kali m engusulkan adanya pem bagian kerj a berdasarkan
spesialisasi pekerj aan yang sesuai dengan ket eram pilan t ert ent u, sehingga
pekerj aan dibuat rut in dan lebih m udah dapat dikendalikan dengan alat
kalkulat or. Babbage m erupakan penem u kalkulat or m ekanis pada t ahun 1822,
yang disebut " rnesin penam bah dan pengurang ( Difference Machine) " , Prinsip-

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

prinsip dasam ya digunakan pada m esin- m esin hit ung ham pir seabad
kem udian. Pada t ahun 1833 beliau m enyusun sebuah Mesin analit is ( Analysical
Machine) , yait u sebuah kom put er ot om at is dan m erupakan dasar kom put er
m odern, sehingga beliau sering dinam akan Bapak Kom put er" .
Tulisannya dit uangkan dalam bukunya yang belj udul " On t he Econom y Of
Machinery and Manufact ures" ( 1832) . Beliau j uga t ert arik pada prinsip efisiensi
dalam pem bagian t ugas dan perkem bangan prinsip- prinsip ilm iah, unt uk
m enent ukan seorang m anaj er harus m em akai fasilit as, bahan, dan t enaga
kerj a supaya rnendapat kan hasil yang sebaik- baiknya. Disam ping it u Babbage
sangat m em perhat ikan fakt or m anusia, dia m enyarankan sebaiknya ada
sem acam sist em pem bagian keunt ungan ant ara pekerj a dan pem ilik pabrik,

sehingga para pekerj a m em peroleh bagian keunt ungan pabrik, apabila m ereka
ikut m enyum bang dalam peningkat an produkt ivit as. Beliau m enyarankan para
pekerj a selayaknya m enerirna pem bayaran t et ap at as dasar sifat pekerj aan
m ereka, dit am bahkan dengan pem bagian keunt ungan, dan bonus unt uk set iap
saran yang m ereka berikan dalam peningkat kan produkt ivit as.
3 . Fr e de r ick W . Ta ylor ( 1 8 5 6 - 1 9 1 5 )
Frederick W. Taylor dikenal dengan m anaj em en ilm iahnya dalam upaya
m eningkat kan produkt ivit as. Gerakannya yang t erkenal adalah gerakan
efisiensi kerj a. Taylor m em buat prinsip- prinsip yang m enj adi int inya
m anaj em en ilm iah yang t erkenal dengan rencana pengupahan yang
m enghasilkan t urunnya biaya dan m eningkat kan produkt ivit as, m ut u,
pendapat an pekerj aan dan sem angat kerj a karyawan. Adapun filsafat Taylor
m em iliki 4 prinsip yang dit et apkan yait u :
1. Pengem bangan m anaj em en ilm iah secara benar.
2. Pekerj aan diseleksi secara ilm iah dengan rnenem pat kan pekerj aan yang
cocok unt uk sat u pekerj aan.
3. Adanya pendidikan dan pengam bangan ilm iah dari para pekerj a.
4. Kerj asam a yang baik ant ara m anaj ernen dengan pekerj a.
Dalam m enerapkan ke- em pat prinsip ini, beliau m enganj urkan perlunya
revolusi m ent al di kalangan m anaj er dan pekerj a. Adapun prinsip- prinsip dasar

m enurut Taylor m endekat i ilm iah adalah :
1. Adanya ilm u penget ahuan yang m enggant ikan cara kerj a yang asal- asalan.
2. Adanya hubungan wakt u dan gerak kelom pok.
3. Adanya kerj a sarna sesam a pekerj a, dan bukan bekerj a secara individual.
4. Bekerj a unt uk hasil yang m aksim al.
5. Mengem bangkan seluruh karyawan hingga t araf yang set inggi- t ingginya,
unt uk t ingkat kesej aht eraan m aksim um para kaayawan it u sendiri dan
perusahaan. Buku- buku Taylor yang t erkenal adalah " Shop m anagem ent
( 1930) " , Principles Of Scient ific Managem ent ( 1911) " , dan " Test im ory Before
Special House Com it t ee ( 1912) " . Dan pada t ahun 1947, ket iga buku
t ersebut digabungkan dalam 1 ( sat u) buku dengan j udul " Scient ific
Managem ent .
4 . H e n r yL Ga n t ( 1 8 6 1 - 1 9 1 9 )
Sum bangan Henay L. Grant yang t erkenal adalah sist em bonus harian dan
bonus ekst ra unt uk para m andor. Beliau j uga m em perkenalkan sist em
" Chart ing" yang t erkenal dengan " Gant Chart " .

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

I a m enekankan pent ingnya m engem bangkan m inat hubungan t im bal balik

ant ara m anaj ernen dan para karyawan, yait u kerj a sarna yang harm onis.
Henry beranggapan bahw a unsur m anusia sangat pent ing sehingga
m enggarisbawahi pent ingnya m engaj arkan, m engem bangkan pengert ian
t ent ang sist em pada pihak karyawan dan m anaj em en, sert a perlunya
penghargaan dalam segala m asalah m anaj em en.
Met odenya yang t erkenal adalah rnet ode grafis dalam m enggam barkan
rencana- rencana dan m em ungkinkan adanya pengendalian m anaj erial yang
lebih baik. Dengan rnenekankan pent ingnya wakt u m aupun biaya dalam
m erencanakan dan rnengendalikan pekerj aan. Hal ini yang m enghasilkan
t ercipt anya " Gant t Chart " yang t erkenal t ersebut . Teknik ini pelopor t eknikt eknik m odern sepert i PERT ( Program Evaluat ion and Review Techique) .
5 . The Gilbr e t hs ( Fr a nk B. Gilbr e t h : 1 8 6 8 - 1 9 2 4 da n Lilia n Gilbr e t h : 1 8 7 8
-1972)
Suam i ist ri ini selain rnem pelaj ari m asalah gerak dan kelelahan, j uga t ert arik
dengan usaha m em bant u pekerj a m enam pilkan pot ensinya secara penuh
sebagai m akhluk m anusia. Set iap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak
dapat m engurangi kelelahan. Mereka j uga t erkenaI dengan t iga peran dari
set iap pekerj a yait u sebagai pelaku, pelaj ar dan pelat ihan yang senant iasa
m encari kesem pat an baru, at au t erkenal dengan konsep " t hree posit ion plan of
prom ot ion" . Banyak m anfaat dan j asa yang diberikan oleh m anaj em en ilm iah,
nam un sat u hal pent ing dilupakan oleh m anaj em en ini, yait u kebut uhan sosial

m anusia dalam berkelom pok, karena t erlalu m engut am akan keunt ungan dan
kebut uhan ekonom is dan fisik perusahaan dan pekerj aan. Aliran ini m elupakan
kepuasan pekerj aan pekerj a sebagai m anusia biasa.
Perhat ian Lilian Gilbret h t ert uj u pada aspek m anusia dari kerj a dan perhat ian
suam ianya pada efisiensi - yait u usaha unt uk m enem ukan cara sat u- sat unya
yang t erbaik dalam m elaksanakan t ugas t ert ent u. Dalam m enerapkan prinsipprinsip m anaj em en ilm iah, harus m em andang para pekerj a dan m engert i
kepribadian sert a kebut uhan m ereka. Ket idakpuasan di ant ara pekerj a karena
kurang adanya perhat ian dari pihak m anaj em en t erhadap pekerj a.
6 . H e n r y Fa yol ( 1 8 4 1 - 1 9 2 5 )
Henry Fayol m engarang buku " General and I ndust rial m anagem ent " . Pada
t ahun 1916, dengan sebut an t eori m anaj em en klasik yang sangat
m em perhat ikan produkt ivit as pabrik dan pekerj a, disam ping m em perhat ikan
m anaj em en bagi sat u organisasi yang kom pleks, sehingga beliau m enam pilkan
sat u m et ode aj aran m anaj em en yang lebih ut uh dalam bent uk cet ak biru. Fayol
berkeyakinan keberhasilan para m anaj er t idak hanya dit ent ukan oleh m ut u
pribadinya, t et api karena adanya penggunaan m et ode m anaj em en yang t epat .
Sum bangan t erbesar dari Fayol berupa pandangannya t ent ang m anaj em en
yang bukanlah sem at a kecerdasan pribadi, t et api lebih m erupakan sat u
ket eram pilan yang dapat diaj arkan dari dipaham i prinsip- prinsip pokok dan
t eori um um nya yang t elah dirum uskan. Fayol m em bagi kegiat an dan operasi
perusahaan ke dalam 6 m acam kegiat an :
a. Teknis ( produksi) yait u berusaha m enghasilkan dan m em buat barangbarang produksi.
b. Dagang ( Beli, Jual, Pert ukaran) dengan t ara m engadakan pem belian bahan
m ent ah dan m enj ual hasil produksi.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

c. Keuangan ( pencarian dan penggunaan opt im um at as m odal) berusaha
m endapat kan dan m enggunakan m odal.
d. Keam anan ( perlindungan harga m ilik dan m anusia) berupa m elindungi
pekerj a dan barang- barang kekayaan perusahaan.
e. Akunt ansi dengan adanya pencat at an dan pem bukuan biaya, ut ang,
keunt ungan dan neraca, sert a berbagai dat a st at ist ik.
f. Manaj erial yang t erdiri dari 5 fungsi :
1) Perencanaan ( planning) berupa penent uan langkah- langkah yang
m em ungkinkan organisasi m encapai t uj uan- t uj uannya.
2) Pengorganisasian dan ( organizing) , dalam art i m obilisasi bahan m at eriil
dan sum ber daya m anusia guna m elaksanakan rencana.
3) Mem erint ah ( Com m anding) dengan m em beri arahan kepada karyawan
agar dapat m enunaikan t ugas pekerj aan m ereka
4) Pengkoordinasian ( Coordinat ing) dengan m em ast ikan sum ber- sum ber
daya dan kegiat an organisasi berlangsung secara harm onis dalam
m encapai t uj uannya.
5) Pengendalian
( Cont rolling)
dengan
m em ant au
rencana
unt uk
m em bukt ikan apakah rencana it u sudah dilaskanakan sebagaim ana
m est inya.
Selain hal- hal pokok diat as, m asih ada beberapa aj aran Fayol lainnya yait u :
1. Ket eram pilan yang dibut uhkan oleh m anaj er t ergant ung kepada t em pat pada
t ingkat an organisasi, yang rendah lebih m em but uhkan ket eram pilan dan
kem am puan t eknis dibandingkan dengan ket eram pilan m anaj erial pada m anaj er
t ingkat at as.
2. Kem am puan dan ket ram pilan m anaj em en harus diaj arkan dan dipelaj ari,
sehingga t idak m ungkin hanya diperoleh m elalui prakt ek, t im bul t enggelam
sepert l orang belaj ar m enyelam t anpa guru.
3. Kernam puan dan ket eram pilan m anaj em en dapat dit erapkan pada segala bent uk
dan j enis organisasi, sepert i rum ah t angga, pem erint ah, part ai, indust ri dan lainlain.
4. Prinsip- prinsip m anaj em en lebih baik daripada hukum m anaj em en, karena hukum
bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan
pada keadaan yang dihadapi.
5. Ada 14 m acam prinsip m anaj em en dari Fayol, yait u :
a. Pem bagian kerj a ( Division of labor) , yait u sernakin m engkhusus m anusia
dalam pekerj aannya, sem akin efisien kerj anya, sepert i t erdapat pada ban
berj alan.
b. Ot orit as dan t anggung j awab ( Aut horit y and Responsibilit y) diperoleh m elalui
perint ah dan unt uk dapat m em beri perint ah haruslah dengan wewenang
form il. Walaupun dem ikian wewenang pribadi dapat m ernaksa kepat uhan
orang lain.
c. Disiplin ( discipline) , dalam art i kepat uhan anggot a organisasi t erhadap at uran
dan kesem pat an. Kepem im pinan yang baik berperan pent ing bagi kepat uhan
ini dan j uga kesepakat an yang ad ii, sepert i penghargaan t erhadap prest asi
sert a penerapan sangsi hukum secara adil t erhadap yang m enyim pang.
d. Kesat uan kom ando ( Unit y of com m ad) , yang berart i set iap karyawan hanya
m enerim a perint ah kerj a dari sat u orang dan apabila perint ah it u dat angnya
dari dua orang at asan at au lebih akan t im bul pert ent angan perint ah dan
kerancuan wewenang yang harus dipat uhi.
e. Kesat uan pengarahan ( unit y of Direct ion) , dalam art i sekelom pok kegiat an
yang m em punyai t uj uan yang sarna yang harus dipim pin oleh seorang
m anaj er dengan sat u rencana kerj a.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

f.

Menom orduakan kepent ingan perorangan t erhadap t erhadap kepent ingan
um um ( Subordinat ion of I ndividual int erest t o general int eres) , yait u
kepent ingan perorangan dikalahkan t erhadap kepent ingan organisasi sebagai
sat u keseluruhan.
g. Renum erasi Personil ( Renum erat ion of personnel) , dalam art i im balan yang
adil bagi karyawan dan pengusaha.
h. Sent ralsiasi ( Cent ralisat ion) , dalam art i bahwa t anggung j awab akhir t erlet ak
pada at asan dengan t et ap m em beri wewenang m em ut uskan kepada bawahan
sesuai kebut uhan, sehingga kem ungkinan adanya desent ralisasi.
i.
Rant ai Skalar ( Scalar Chain) , dalam art i adanya garis kewenangan yang
t ersusun dari t ingkat at as sam pai ke t ingkat t erendah sepert i t ergam bar pada
bagan organisasi.
j.
Tat a- t ert ib ( Order) , dalam art i t erbit nya penem pat an barang dan orang pada
t em pat dan wakt u yang t epat .
k. Keadilan ( Equit y) , yait u adanya sikap persaudaraan keadilan para m anaj er
t erhadap bawahannya.
l.
St abilit as m asa j abat an ( St abilit y of Penure of Personal) dalam art i t idak
banyak pergant ian karyawan yang ke luar m asuk organisasi.
m . I nisiat if ( I nit iat ive) , dengan m em beri kebebasan kepada bawahan unt uk
berprakarsa dalam m enyelesaikan pekerj aannya walaupun akan t erj adi
kesalahan- kesalahan.
n. Sem angat Korps ( Esprit de Corps) , dalam art i m eningkat kan sem angat
berkelom pok dan bersat u dengan lebih banyak m enggunakan kom unikasi
langsung daripada kom unikasi form al dan t ert ulis.

Banyak krit ik yang dilem parkan kepada t eori organisasi dan peranannya t erhadap
prilaku m anaj er yang efekt if. Juga keyakinannya bahwa prinsip- prinsip m anaj em en
it u dapat diaj arkan dan dipelaj ari. Krit ik t erhadap t eori salah sat u dat ang dari Henry
Mint zberg yang m enyat akan bahwa t eori ini hanya sesuai unt uk organisasi m asa
lam pau yang lebih st abil dengan lingkungan yang lebih m udah diram alkan. Teori ini
j uga t erlalu berpegang kepada kewenangan form il dan sering ant ara sat u prinsip
t idak sej alan dengan prinsip lainnya, sepert i ant ara prinsip “ Division of Labor”
dengan “ Unit y of Com m and” .
Teori peralihan dari t eori organisasi klasik dilanj ut kan oleh periode peralihan yang
diwakili ant ara lain oleh 3 ( t iga) orang t okoh m anaj em en yait u :
7 . M a r y Pa r k e r Fole t t ( 1 8 6 8 - 1 9 3 3 )
Mari percaya bahwa adanya hubungan yang harm onis ant ara karyawan dan
m anaj em en brdasar persam aan t uj uan, nam un t idak sepenuhnya benar unt uk
m em isahkan at asan sebagai pem beri perint ah dengan bawahan sebagai
penerim a perint ah. Beliau m enganj urkan kedudukan kepem im pinan dalam
organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersum ber dari kewenangan
form il, t api haruslah berasal dari pada penget ahuan dan keahliannya sebagai
m anaj er.
8 . Olive r Sh e ldon ( 1 8 9 4 - 1 9 5 1 )
Filsafat rnanaj em en yang pert am a kali dit ulis dalam bukunya pada t ahun 1923,
yang m enekankan t ent ang adanya t anggung j awab sosial dalam dunia , usaha,
sehingga et ika sarna pent ingnya dengan ekonom i alam m anaj em en, dalam art i
m elakukan pelayanan barang dan j asa yang t epat dengan harga yang waj ar
kepada m asyarakat . Manaj em en j uga harus m em perlakukan pekerj a dengan

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

adil dan j uj ur. Beliau m enggabungkan nilai- nilai efisiensi m anaj em en ilm iah
dengan et ika pelayanan kepada m asyarakat . Ada 3 prinsip dari Oliver, yait u :
a. Kebij akan, keadaan dan m et oda indust ri haruslah sej alan dengan
kesej aht eraan m asyarakat .
b. Manaj em en seharusnyalah m am pu m enafsirkan sangsi m oral t ert inggi
m asyarakat sebagai keseluruhan yang m em beri m akna prakt is t erhadap
gagasan keadilan sosial yang dit erim a t anpa prasangka oleh m asyarakat .
c. Manaj em en dapat m engam bil prakarsa guna m eningkat kan st andar et ika
yang um um dan konsep keadilan sosial.
9 . Ch e st e r L. Ba r n a r d ( 1 8 8 6 - 1 9 6 1 )
Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan- bacaan sosiologi dan filsafat ,
kem udian Bernard m erum uskan berbagai t eori t ent ang kehidupan organsasi.
Menurut dia rnanusia it u m asuk organisasi karena ingin m encapai t uj uan
pribadinya m elalui pencapaian t uj uan organisasi yang t ak m ungkin dapat
dicapainya sendiri. Chest er L. Bernard beasum si bahwa perusahaan akan
berj alan efisien dan hidup t erus, apabila dapat m enyeim bangkan ant ara
pencapaian t uj uan dan kebut uhan individu. Beliau j uga m enyat akan peranan
organisasi inform al sangat m enent ukan suksesnya suat u t uj uan perusahaan.
Bukunya yang t erkenal berj udul " The Funct ions of t he Execut ive" ( 1983) . Yang
m enulis t ent ang rnanaj er berdasarkan suat u pendekat an sist em sosial, unt uk
m engert i dan m enganalisis fungsi- fungsi eksekut if. I a j uga m em perhat ikan
t ugas- t ugas ut am a eksekut if dalam kegiat an beroperasi perusahaan. Adapun
t ugas eksekut if adalah m em elihara suat u sist em usaha kerj a sarna dalam
organisasi form al. Ada beberapa alasan dalam logika analisisnya hila dilihat
dalam langkah- langkah yang disaj ikan pada bukunya sebagai berikut :
1. Adanya pem bat asan fisis dan biologis t erhadap set iap individu m em buat
m ereka bekerj asam a dalam kelom pok ; m eskipun ada pem bat asanpem bat asan dasar bersifat fisis dan biologis, adanya kerj a sarna m em buat
bat asan psikologis dan sosial yang ada pada set iap individu inilah yang
m ernainkan peran dalam m endorong kerj asam a.
2. Adapun t indakan kerj asam a m endorong t erbent uknya sist em kerj asam a
beberapa unsur- unsur fisis, biologis, kepribadian, dan sosial ( Barnard
m encont ohkan kelas dalam kuliah sebagai suat u sist em kerj asam a, yang
t erdiri dari unsur- unsur sepert i ruangan, bangku, papan t uns, m anusia
sebagai m akhluk hidup, pribadi- pribadi, pert ukaran pendapat , dan
sebagainya) . Adanya kelanj ut an kerj asam a biasanya t ergant ung pada
efekt ivit as ( apakah t uj uan kerj asam a it u t ercapai ?) dan efisiensi ( apakah
t uj uan it u dapat dicapai dengan ket idakpuasan dan pengorbanan yang
sem inim um m ungkin dari pihak anggot a yang bekerj asam a ?) .
3. Set iap sist em kerj asam a dibagi ke dalam dua bagian yait u : " Organisasi" ,
yang m erupakan int eraksi- inst eraksi dari individu yang berada di dalam
sist em it u, dan " unsur- unsur lainnya" .
4. Organisasi dapat dibagi ke dalam dua j enis, pert am a : organiasi " form al" ,
yait u kum pulan int erkasi sosial yang m em ang dikoordinasikan dan
m em punyai t uj uan bersam a. Kedua adalah organisasi " inform al" , yait u
int eraksi- int eraksi sosial t anpa t uj uan bersam a dan t idak dikoordinasikan
secara sengaj a.
5. Organisasi form al dapat berlangsung hanya bila orang- orang yang
didalam nya ( a) dapat saling berkom unikasi, ( b) m au m em beri sum bangan
pikiran kepada kegiat an kelom pok, dan ( c) m em iliki kesadaran
m em punyai t uj uan um um .

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

6. Set iap organisasi form al harus m em iliki unsur- unsur : ( a) sist em
fungsionalisasi sehingga orang- orang dapat berspesialisasi dengan
dibent uknya depart em ent asi : ( b) adanya sist em perangsang yang efekt if
dan efisien yang akan m endorong set iap orang m enyum bang ke
pikirannya kepada kegiat an kelom pok; ( c) sist em kekuasaan ( " ot orit asf')
yang m enyebabkan set iap anggot a kelom pok m enerim a keput usankeput usan para eksekut if : dan ( d) sist em pengam bilan keput usan yang
logis sehingga t uj uan dapat t ercapai dengan baik.
7. Adapun t ugas eksekut if dalam organisasi form al adalah : ( a) m enj aga
hubungan kom unikasi organisasi m elalui suat u skem a organisasi,
dit am bahkan dengan adanya bawahan yang set ia, bert anggung j awab,
dan m am pu bekerj a, sert a sat u organisasi inform al" yang baik; ( b)
m em buat perlindungan t erhadap pekerj aan pokok dari individu –individu
di dalam organisasi; dan ( c) adanya perum usan dan penent uan t uj uan
perusahaan.
8. Fungsi- fungsi eksekut if m ernasuki proses m elalui pekerj aan eksekut if
dalam m engint egrasikan keseluruhannya dan dalam m enem ukan
keseim bangan di ant ara kekuat an- kekuat an dan kej adian- kej adian yang
berlawanan.
9. Unt uk m engefekt ifkan eksekut if, adanya suat u t at a kepem im pinan yang
m em punyai t anggung j awab t inggi; sebagaim ana t elah dinyat akannya
bahwa Kerj asam alah, dan bukan kepem im pinan, yang rnem buat proses
kreat if; t et api kepem im pinan m erupakan suat u kekuat an yang sangat
diperlukan.
I V. Alir a n H ubunga n M a nusia w i
Pada t ahap aliran perilaku at au hubungan m anusiawi organisasi m elihat pada
hakikat nya adalah sum ber daya m anusia. Aliran ini m ernandang aliran klasik
kurang lengkap karena t erlihat kurang m am pu rnewuj udkan efisiensi produksi
yang sem purna dengan keharm onisan di t em pat kerj a. Manusia dalam sebuah
organisasi t idak selalu dapat dengan m udah diram alkan prilakunya karena
sering j uga t idak rasional. Oleh sebab it u para m anaj er perlu dibant u dalam
m enghadapi rnanusia, m elalui ant ar lain ilm u sosiologi dan psikologi. Ada t iga
orang pelopor aliran perilaku yait u :
1. Hugo Munst erberg ( 1863 - 1916) yait u Bapak Psikologi I ndust ri.
Sum bangannya yang t erpent ing adalah berupa pernanfaat an psikologi
dalam m ewuj udkan t uj uan- t uj uan produkt ivit as sarna sepert i dengan
t eori- t eori m anaj em en lainnya. Bukunya " Psychology and I ndut rial
Efficiency" , ia m em berikan 3 cara unt uk m eningkat kan produkt ivit as:
a. Menem pat kan seorang pekerj a t erbaik yang paling sesuai dengan
bidang pekerj aan yang akan dikerj akannya.
b. Mencipt akan t at a kerj a yang t erbaik yang m em enuhi syarat - syarat
psikologis unt uk m em aksim alkan produkt ivit as.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar m em peroleh dam pak yang
paling t epat dalam m endorong karyawan.
2. Elt on Mayo ( 1880 - 1949) gerakan m em perkenalkan hubungannya yang
diart ikan sebagai sat u gerakan yang m em iliki hubungan t im bal bat ik
m anaj er dan bawahan sehingga m ereka secara serasi m ewuj udkan
kerj asam a yang m em uaskan, dan t ercipt a sem angat dan efisiensi kerj a
yang m em uaskan. Disini t erlihat adanya peran fakt or- fakt or sosial dan
psikologis dalam m em beri
dorongan kerj a kepada karyawan. Sat u hal yang m enarik dari hasil
percobaan Mayo dengan kawan- kawan adalah rangsangan uang t idak

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

m enyebabkan m em baiknya produkt ivit as. Mereka m enyat akan dalam
m eningkat kan produkt ivit as adalah sat u karena sikap yang dim iliki
karyawan yang m erasa rnanaj er at aupun at asannya m em berikan
perhat ian yang cukup t erhadap kesej aht eraan m ereka yang dikenal
dengan sebut an " Hawt horne effect " , Selain it u, j uga dit em ukan pengaruh
kehidupan lingkungan sosial dalam kelom pok yang lebih inform al lebih
besar pengaruhnya t erhadap produkt ivit as. Mayo beryakinan t erhadap
konsepsnya yang t erkenal dengan " Social m an” yait u seharusnyalah
dim ot ivasi oleh kebut uhan- kebut uhan sosial dalam hubungan yang lebih
efekt if daripada pengawasan at aupun pengendalian m anaj em en. Konsep
" socialm anl” dapat m enggant ikan konsep " rat ional m an” yait u seseorang
bekerj a didorong sem at a- m at a oleh kebut uhan ekonom is pribadi yang
t erkenal dengan j ulukan " rat ional econom ic m an” yang oleh Robert Owen
diperkenalkan dengan ist ilah " vit al m achine” .
Dalam pendidikan dan pelat ihan bagi para m anaj er dirasa sem akin
pent ingnya " people m anagem ent skillsl” daripada " engineering at au
t echnicall skillsl” , Sehingga konsep dinam ika kelom pok dalam prakt ek
m anaj em en lebih pent ing daripada m anaj em en at as dasar kem am puan
perseorangan ( individu) ,
Walaupun dem ikian ada beberapa kelem ahan t em uan Mayo yang
dinyat akan oleh orang- orang yang beranggapan kepuasan karyawan
bersifat kom pleks, karena selain dit ent ukan oleh lingkungan sosial, j uga
oleh fakt or- fakt or lainnya yait u t ingkat gaj i, j enis pekerj aan, st rukt ur dan
kult ur organisasi, hubungan karyaw an m anaj em en dan lain- lain. Gerakan
hubungan m anusia t erus berkem bang dengan m unculnya pem ikiranpem ikiran lain yang j uga t ergolong dalam aliran perilaku yang labih m aj u.

3.

Penggunaan ilm u- ilm u sosial sepert i Sosiologi, Psikologi, dan Ant ropologi
t erus dipergunakan dengan penelit ian yang lebih sem purna, dan para
penelit inya lebih dikenal dengan sebut an " behavioral scient ist s" daripada
'hum an relat ions t heorist s" . Di ant ara m ereka yang t erkenal adalah
Argyris, Maslow and Mc Gregor yang lebih m engut am akan konsep " self
act ualizing m an" daripada hanya sekedar " social m an" dalam m em beri
dorongan kepada karyawan. Teori Mayo ini pun kem udian lebih
dit ingkat kan dengan pendapat bahwa rnanusia t idak hanya didorong oleh
berbagai kebut uhan yang dikenal dengan konsep " com plex- m an" . Karena
t idak ada dua orang yang persis sarna, oleh sebab it u seorang m anaj er
yang efekt if akan berusaha m em pelaj ari kebut uhan- kebut uhan set iap
individu yang t erkait dalam organisasinya agar dapat m em pengaruhi
individu t ersebut .
William Ouchi ( 1981)
William Ouchi, dalam bukunya " t heory Z - How Am erica Business Can
Meet The Japanese Challen ge ( 1981) " , m em perkenalkan t eori Z pada
t ahun 1981 unt uk m enggam barkan adapt asi Am erika at as perilaku
Organisasi Jepang.
Teori beliau didasarkan pada perbandingan m anaj em en dalam organisasi.
Jepang disebut t ipe perusahaan Jepang dengan m anaj em en dalam
perusahaan Am erika - disebut perusahaan t ipe Am erika. Berikut adalah
perbedaan organisasi t ipe Am erika dan t ipe Jepang.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

Sum bangan para ilm uan yang beraliran hubungan m anusiawi ini t erlihat dalam
peningkat an pem aham an t erhadap m ot ivasi perseorangan, perlaku kelom pok,
at aupun hubungan ant ara pribadi dalam kerj a dan pent ingnya kerj a bagi m anusia.
Para m anaj er diharapkan sem akin peka dan t eram pil dalam m enangani dan
berhubungan dengan baw ahannya. Bahkan m uncul berbagai j enis konsep yang lebih
m engaj i
pada m asalah- m asalah
kepem im pinan,
penyelesaian
perselisihan,
m em peroleh dan m em anfaat kan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep
kom unikasi.
Walaupun dem ikian aliran ini t idak bebas dari
um um , abst rak dan kom pleks, sukar sekali
t ent ang perilaku m anusia yang begit u kom pleks
yang m ana yang sebaiknya harus dit urut i
perusahaan.

krit ikan, karena di sam ping t erlalu
bagi m anaj er unt uk m enerangkan
dan sukar m em ilih nasehat ilm uwan
dalam m encapai solusi di dalam

V. Alir a n M a na j e m e n M ode r n
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuant it at if m erupakan gabungan dari Operat ion
Research dan Managem ent Science. Pada aliran ini berkum pul para sarj ana
m at em at ika, pisik, dan sarj ana eksakt a lainnya dalam m em ecahkan m asalahm asalah yang lebih kom pleks. Tim sarj ana ini di I nggris, di Am erika Serikat , sesudah
perang Dunia I I dikenal dengan sebut an " OR Tem a” dan set elah perang
dim anfaat kan dalam bidang indust ri. Masalah- m asalah ruwet yang m em erlukan " OR
Tim " ini ant ara lain di bidang t ransport asi dan kom unikasi.
Kehadiran t eknologi kom put er, m em buat prosedur OR lebih diform asikan m enj adi
aliran I I m u Manaj em en Modem . Pengem bangan m odel- m odel dalam m em ecahkan
m asalah- m asalah m anaj em en yang kom pleks. Adanya bant uan kom put er, m aka
dapat m em beri pem ecahan m asalah yang lebih berdasar rasional kepada para
m anaj er dalam m em buat put usan- put usannya. Teknik- t eknik ilm u m anaj em en ini
m em bant u para m anaj er organisasi dalam berbagai kegiat an pent ing, sepert i dalam
hat penganggaran m odal, m anaj em en cash flow, penj adwalan produksi, st rat egi
pengem bangan produksi, perencanaan sum ber daya m anusia dan sebagainya.
Aliran ini j uga m em iliki kelem ahan karena kurang m em beri perhat ian kepada
hubungan m anusia. Oleh karena it u sangat cocok unt uk bidang perencanaan dan
pengendalian, t et api t idak dapat m enj awab m asalah- m asalah sosial individu sepert i
m ot ivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar
dipaham i oleh para m anaj er karena dapat m enyangkut kuant it at if sehingga para
m anaj er it u m erasa j auh dan t idak t erlibat dengan penggunaan t eknik- t eknik ilm u
m anaj em en yang sangat ilm iah dan kom pleks.
VI . Pe r k e m ba nga n Te or i M a na j e m e n
Ket iga aliran m anaj em en yang t elah diuraikan di at as t ernyat a sam pai sekarang
berkem bang t erus. Aliran hubungan m anusiawi dan ilm u m anaj em en m em berikan
pendekat an yang pent ing dalam m enelit i, m enganalisis dan m em ecahkan m asalahm asalah m anaj em en. Dem ikian pula aliran klasik yang t elah berkem bang ke arah
pem anfaat an hasil- hasil penelit ian dari aliran lain dan t erus t um buh m enj adi
pendekat an baru yang disebut pendekat an sist em dan kont ingensi.
Aliran klasik dikenal dengan pendekat an proses dan operasi m anaj em en. Dengan
t erj adinya proses perkem bangan yang saling berkait an di ant ara berbagai aliran ini,
m aka kem udian sudah sulit unt uk t erlalu m em bedakan dan m em isahkan ant ara
aliran- aliran ini.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

Proses perkem bangan t eori m anaj em en t erus berkem bang hingga saat ini yang
dilihat dari lim a sisi yait u :
1. Dom inan, yait u aliran yang m uncul karena adanya aliran lain. Pengkaj ian dari
m asing- m asing aliran m asih dirasakan berm anfaat bagi pengem bangan t eori
m anaj em en.
2. Divergensi, yait u dim ana ket iga aliran m asing- m asing berkem abng sendiri- sendiri
t anpa m em anfaat kan pandangan aliran- aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang m enam pilkan aliran dalam sat u bent uk yang sarna sehingga
bat as ant ara aliran nlenj adi kabur. Perkem bangan sepert i inilah yang sudah
t erj adi sekalipun bent uk pengem bangannya t idak seim bang karena m asih t erlihat
bent uk dom inan dari sat u rnazhab t erhadap yang lain.
4. Sint esis, berupa pengem bangan m enyeluruh yang lebih bersit at int egrasi dari
aliran- aliran sepert i yang kem udian t am pil dalam pendekat an sist em dan
kont ingensi.
5. Proliferasi, m erupakan bent uk perkem bangan t eori m anaj em en dengan
m unculnya t eori- t eori m anaj enlen yang baru yang m em usat kan perhat ian kepada
sat u perm asalahan m anaj enlen t ert ent u.
Sepert i kit a ket ahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan pencipt aan
penget ahuan dan m enj adi sum ber inovasi yang pent ing bagi m anaj em en. Hal ini
dapat dilihat bagaim ana perusahaan- perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain
di belahan dunia ini berhasil dan berkem bang karena keahlian danpengalam an dari
para m anaj er dan perusahaan secara keseluruhan m encipt akan penget ahuan baru,
service, syst em , produk.
Adanya inovasi yang t erns m enerus sebenam ya rnerupakan inisiat if dari individual
dan int eraksi dat am kelom pok sehingga perubahan t erns t elj adi m erupakan hasil dari
pengalam an, penyat uan, diskusi, dialog yang m encipt akan penget ahuan baru.
Sepert i yang dikat akan oleh I kuij iro Nanoka dakam bukunya Knowledge Creat ing
Com pany ( 1995) , yang dikut ip dari Dirlanudin ( hal. 10, 1996) bahwa pengem bangan
kerangka kelj a t eori khususnya t eori m anaj em en adalah :
" pengem bangan kerangka kerj a t eori, dengan m enj elaskan pada dua dim ensi,
epist em ological dan ort ological m engenai kreasi penget ahuan organisasional.
Dim ensi epist em ological yang digam barkan pada garis vert ikal, yang m ana konversi
penget ahuan t acit dan penget ahuan eksplisit . Sedangkan dim ensi ort ologi yang
m ewakili garis horisont al, dim ana penget ahuan dicipt akan m elalui individu- individu
yang kem udian dit ransform asi pada penget ahuan t ingkat kelom pok, organisasi dan
ant ar organisasi dan berint eraksi secara t erus- m enerus" .
VI I . Pe nut up
Manaj er saat ini dit unt ut m em pelaj ari dan m em aham i sem ua t eori m anaj em en yang
dihasilkan oleh berbagai aliran, karena m anaj er bisa m em ilih t eori yang paling sesuai
unt uk m enghadapi sit uasi t ert ent u. Disam ping it u seorang m anaj er dapat saj a m
enggabungkan dan m em anfaat kan t eori dan konsep yang paling cocok at au
pendekat an unt uk m enghadapi m asalah sederhana m aupun yang kom pleks dan
pendekat an- pendekat an ini yang m enggam barkan kedudukan dan peranan
m anaj em en saat ini dan di m asa dat ang.
Ada beberapa alasan unt uk m enget ahui dan m em pelaj ari perkem bangan ilm u
m anaj em en yang akan diuraikan di bawah ini yait u ant ara lain:
1. Mem bent uk pandangan kit a m engenai organisasi.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

Mem pelaj ari t eori m anaj em en j uga m em beri pet unj uk kepada kit a di m ana kit a
m endapat kan beberapa ide m engenai organisasi dan m anusia didalam nya.
2. Mem buat kit a sadar m engenai lingkkungan usaha.
Mem pelaj ari berbagai t eori m anaj em en berdasarkan perkem bangannya, kit a
dapat m em aham i bahwa set iap t eori adalah karena berdasarkan lingkungannya
yait u ekonom i, sosial, polit ik dan pengaruh t eknologi yang dirasakan pada wakt u
dan t em pat t erj adinya perist iwa t ert ent u. Penget ahuan ini m em bant u set iap
orang unt uk m em aham i apa sebabnya t eori t ert ent u cocok t erhadap keadaan
yang berbeda.
3. Mengarahkan t erhadap keput usan m anaj em en.
Mem pelaj ari evolusi m anaj em en m em bant u m em aham i proses dasar sehingga
dapat m em ilih suat u t indakan yang efekt if. Pada hakekat nya suat u t eori
m erupakan asum si- asum si yang koheren/ logis, unt uk m enj elaskan beberapa
fakt a yang diobservasi. Teori yang absah, dapat m em prediksi apa yang akan
t erj adi pada sit uasi t ert ent u. Dengan adanya penget ahuan ini, kit a bisa
rnenerapkan t eori m anaj em en yang berbeda t erhadap sit uasi yang berbeda.
4. Merupakan sum ber ide baru.
Mem pelaj ari perkem bangan t eori m anaj em en m em ungkinkan kit a pada suat u
kesem pat an m engam bil pandangan yang berbeda dari sit uasi sehari- hari.

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y