T1 362009005 BAB III
Bab III
TAHAPAN PRA PRODUKSI
3.1 Lokasi Produksi
Lokasi yang akan menjadi bahan untuk produksi tugas akhir ini adalah kota
Salatiga.
3.2 Sumber Informasi
Sumber
dokumenter
informasi yang peneliti pilih dalam pembuatan video
ini antara lain adalah Pemilik Batik Plumpungan Bapak
Bambang Pamulardi,
M.Si
penduduk
Dukuh
Klaseman,
Kelurahan
Mangunsari. Selain itu, sumber informasi diambil juga yang mengetahui
hadirnya batik plumpungan dan Ariswara Sutomo Budayawan dari kabupaten
Magelang
.
3.3 Desain Produksi (Standard Operasional Prosedur)
3.3.1 Desain Produksi
Desain produksi video dokumenter meliputi beberapa rincian yaitu:
a. Kategori
: Informasi dan Edukasi
b. Format
: Video dokumenter
c. Judul
: “Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
d. Tema
: asal usul terciptanya batik plumpungan
e. Sasaran
: Masyarakat Salatiga (tanpa batasan umur)
f. Objek
: batik plumpungan
g. Tujuan
:Memberikan informasi dan edukasi mengenai asal
– usul terciptanya batik plumpungan
h. Durasi
: 19 Menit 24 detik
i. Lokasi
: Kota Salatiga
19
3.3.2 Latar Belakang Judul
“Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
Judul video dokumenter tersebut diambil sesuai dengan apa yang akan
ditayangkan, selain itu sesuai dengan latar belakang, yang dimana dari
pembuatan design hingga terbentuk menjadi batik khas kota Salatiga.
3.3.3 Objek video dokumenter
Video ini menceritakan tentang asal – usul terciptanya batik plumpungan
yang akan di tayangkan di kota – kota di Jawa tengah khususnya didaerah
Salatiga, maka objek keseluruhannya akan menayangkan mengenai
penjelasan dan proses yang terjadi dan di alami oleh batik plumpungan.
3.4 Time Table Masa Produksi
No
Kegiatan
Waktu
Target
2
Mendapatkan
minggu
berbagai data dari
Pra Produksi
1
Melakukan wawancara dan
pengumpulan data dari Pemilik Batik
Plumpungan.
Pemilik Batik
Plumpungan
2
Melakukan perancangan konsep video
dokumenter , observasi tentang batik
2
Memperoleh data
minggu
mengenai batik
plumpungan.
plumpungan.
Produksi
Setelah data dan konsep dari video dokumenter ditentukan, maka dilanjutkan ke
tahapan produksi dimana peneliti akan melakukan proses produksi video
dokumenter yang menceritakan asal – usul terciptanya batik plumpungan
Salatiga.
4
Proses pengambilan gambar atau
1-2
Mendapatkan
berupa wawancara dengan pihak
minggu
seluruh bahan yang
narasumber.
diperlukan
20
Pasca Produksi
Tahap pasca produksi ini merupakan tahapan paling akhir dari semua proses
yang telah dikerjakan oleh peneliti
6
Proses editing video maupun foto yang
telah diperoleh peneliti
1
Memperoleh hasil
minggu
akhir dari video yang
sudah berbentuk
video dokumenter
7
Menyerahkan hasil akhir kepada
Pemerintah Kota Salatiga ( Hubungan
1
Sebagai bukti
minggu
tanggung jawab atas
Masyarakat Pemerintah kota Salatiga,
pengerjaan film
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
pemerintah Kota Salatiga, Dinas
Pariwisata Kota Salatiga, Dinas
Perpustakaan dan arsip daerah kota
Salatiga) sebagai Arsip Daerah
8
Membuat laporan dari hasil kerja yang
sudah dibuat
2
Membuat laporan
minggu
berdasarkan
pengerjaan dari pra,
produksi dan pasca
produksi
3.5 Pra-Produksi
3.5.1
Pra-Produksi Program
3.5.1.1
Ide
“Bagaimana memberikan informasi dan edukasi sejarah
lahirnya Batik Plumpungan Salatiga ke masyarakat melalui
video dokumenter ?”
21
3.5.1.2
Video Statement
“Masyarakat Salatiga sangat tidak paham akan hadirnya Batik
Plumpungan di Salatiga, di karenakan kurangnya pegetahuan
akan informasi terhadap sejarah lahirnya batik tersebut,
masyarakat Salatiga cenderung lebih mengenali sejarah asal usul batik dari daerah lainnya. Dengan kenyataan tersebut maka
perlu adanya tindak lanjut mengenai solusi permasalahan
tersebut. Pentingnya mengetahui informasi sejarah lahirnya
batik Plumpungan ini adalah untuk menumbuhkan rasa
kecintaan dan pemahaman yang lebih mendalam sehingga
masyarakat dapat ikut serta untuk melestarikan salah satu
kebudayaan dan kekayaan budaya Indonesia yang jumlah
produktifitasnya semakin menurun dan
mulai dilupakan.
Pentingnya mengetahui dan mencintai budaya daerah sendiri
merupakan upaya yang dapat berpengaruh besar terhadap
keberadaan budaya tersebut.
3.5.1.3
Riset
Pada
dokumenter
awal
peneliti
memulai
pengerjaan
video
ini, peneliti melakukan riset dengan Bapak
Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan pencipta batik
plumpungan Salatiga dan Ariswara Sutomo Budayawan dari
kabupaten Magelang.
3.5.1.4
Outline
Menampilkan
logo
Kota
Salatiga,
setelah
itu
menayangkan seputar Salatiga dan Prasasti Plumpungan,
wawancara masyarakat sekitar mengenai keberadaan Batik
Plumpungan. Wawancara dengan Bambang Pamulardi
M.Si, penayangan foto dan video dokumen – dokumen
Perjalanan batik Plumpungan, setelah itu wawancara
22
Budayawan
dari
kab.
Magelang
yang
mengetahui
keberadaan
batik Plumpungan yaitu Ariswara Sutomo.
Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si yang menceritakan
ciri – ciri khusus batik plumpungan. Penayangan motif –
motif dan dokumentasi batik – batik Plumpungan.
3.5.1.5
Shooting List
1) Establish kota Salatiga secara umum
2) Wawancara dengan masyarakat sekitar kota Salatiga
3) Establish
kota
Salatiga
menuju
batu
Prasasti
Plumpungan
4) Establish Produktifitas kain Batik Plumpungan
5) Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan
pencipta batik Plumpungan
6) Close up Dokumen Foto – foto perjalanan terciptanya
batik Plumpungan
7) Wawancara
Budayawan
Ariswara
Sutomo
yang
mengetahui hadir dan lahirnya batik Plumpungan
8) Wawancara
Bambang
Pamulardi,
M.Si
yang
menceritakan ciri – ciri khusus batik plumpungan.
9) Penayangan motif dan dokumentasi batik Plumpungan.
3.5.1.6 Perencanaan
Setelah melakukan proses riset, peneliti mulai memasuki tahap
perencanaan, dimana peneliti mulai membuat storyline untuk video
dokumenter yang akan dibuat, berdasarkan data-data yang telah
diperoleh peneliti, baik data yang diperoleh mendadak ketika peneliti
melakukan riset dilapangan, ataupun data yang telah peneliti peroleh
ketika melakukan pencarian data dari pihak narasumber. Proses
pengerjaan narasi ini dilakukan untuk menuntun peneliti, apa saja
23
gambar yang akan diambil untuk pengerjaan video dokumenter ini,
sesuai dengan data yang telah diperoleh. Sedangkan storyline untuk
video dokumenter ini dilakukan setelah melakukan riset dan penelitian
narasi, dengan pertimbangan riset yang dilakukan dan narasi yang
telah dilakukan, sebagai acuan dan mempermudah peneliti dalam
pembuatan storyline
tempat-tempat
yang
untuk melihat bagaimana setting (latar) dari
diamati,
agar
bisa
disesuaikan
dengan
pengambilan gambar yang akan dilakukan, dan peneliti tidak merasa
kesulitan juga dalam proses penyuntingan gambar pada tahap pasca
produksi.
3.5.1.7 Storyline
Judul
: Dari Batu menjadi sebuah batik khas Salatiga
Nama Objek
: Batik Plumpungan
Format Cerita
: Dokumenter
Lokasi Syuting
: Kota Salatiga
Bahasa
: Indonesia
No
Skenario
1
Logo Salatiga
2
Seputar
Salatiga,
Prasasti
Plumpungan,
dan Batik
Plumpungan
Skrip Video
Skrip Audio
Durasi
Opening Scene
Batu
Plumpungan
dengan title
Musik : “Endahe
“Dari Batu
Kutho Solotigo – cipt
menjadi batik
10
: Windu Kaloko, Arr
khas kota
detik
Budi
Salatiga” dan
di pecah
menjadi Logo
Salatiga
Musik : “Endahe
Kutho Solotigo – cipt
Seputar
: Windu Kaloko, Arr
Salatiga,
2 menit
Budi
Prasasti
49
VO
:
Salatiga
Plumpungan,
detik
merupakan
sebuah
dan Batik
kota yang memiliki
Plumpungan
luas wilayah kurang
lebih 60 km2 yang
24
terbagi
atas
4
kecamatan
yakni
Sidorejo,
Tingkir,
Argomulyo,
dan
Sidomukti.
4
Kecamatan tersebut
terbagi dalam 22
kelurahan. Penduduk
Kota
Salatiga
berjumlah
kurang
lebih 150 ribu orang
dengan berbagai mata
pencahariaan. Terletak
sangat strategis antara
kota Semarang dan
Kota
Solo,
kota
Salatiga
memiliki
ketinggian 450 – 800
meter
di
atas
permukaan
laut
sehingga menjadikan
kota ini memiliki
hawa yang sangat
sejuk
dan
asri.
Kondisi topografi itu,
membuat
kota
Salatiga
dikelilingi
dengan panorama di
kawasan bawah yang
cukup indah termasuk
deretan
Gunung
Merbabu, Telomoyo,
dan Gajah Mungkur
yang
menjadikan
keunggulan tersendiri.
Kondisi
alam
semacam ini tentu
menjadikan
Kota
Salatiga
senagai
tempat yang ideal
untuk peristirahatan
dan
pemikiman.
Namun, secara umum
Salatiga di kenal
sebagai
kota
pendidikan
dengan
25
keberadaan kampus
yang cukup besar,
yakni
Universitas
Kristen Satya Wacana
( UKSW ), juga
sebagai kota olahraga,
perdagangan, transit,
dan pariwisata. Kota
Salatiga
memiliki
banyak
bangunan
kuno
peninggalan
sejarah yang masih di
lestarikan hingga kini,
bahkan banyak yang
di manfaatkan sebagai
sekolah, perkantoran,
dan tempat tinggal
sehingga menjadikan
warisan sejarah itu
tetap
bisa
di
manfaatkan
secara
fungsi
operasional
maupun
arti
sejarahnya.
Kota
Salatiga sesungguhnya
mempunyai
potensi
harta
karun
kebudayaan tersebut.
Sebab, menjadi bagian
yang tidak terpisahkan
dari sejarah panjang
Dinasti
Syailendra
yang didirikan oleh
Raja Bhanu. Hal ini di
kuatkan
dengan
adanya
prasasti
Plumpungan
di
Wilayah
Kelurahan
Kauman
Kidul,
Kecamatan Sidorejo.
Prasasti berjenis caila
dengan bobot mati
berat 20 ton terbuat
dari
batu
andesit
hitam, dengan tinggi
90cm, panjang 168
26
3
4
cm, dan lebar 163 cm,
bergaris lingkar 5 m,
diatas batu terukir
tulisan dalam bahasa
Sanksekerta
menggunakan aksara
Jawa Kuno, Sir Astu,
Swasti Prajabyah yang
artinya “ semoga
bahagia,
selamatlah
rakyat sekalian” Inilah
mengapa Salatiga juga
mempunyai kekhasan
dalam kerajinan batik,
terutama batik tulis
dengan
corak
tersendiri.
Salah
satunya, yakni Batik
Plumpungan
yang
dipelopori
oleh
Bambang Pamulardi
dengan motif khas
yang mengacu pada
bentuk batu prasasti
Plumpungan.
Main Body
VO :
1. Tahu
lahirnya
Masyarakat
Batik Plumpungan
yang tidak tahu
tidak ?
Masyarakat
2 menit
lahirnya
2. Tahu nilai sejarah
sekitar
Prasasti
yang terkandung
Plumpungan
dalam plumpungan
tidak ?
VO : Motif Batik
Plumpungan
ini
pertama
kali
di
temukan pada tahun
2004. Pada awalnya
Seputar galeri
Seputar Batik
55
motif
batik
Batik
Plumpungan
detik
Plumpungan ini di
Plumpungan
produksi
di
Pekalongan dan mulai
bulan Juli tahun 2008,
proses produksi di
lakukan di Salatiga.
27
Dari motif dasar dua
batu
itu
dapat
dikembangkan
menjadi bermacam –
macammotif
batik.
Ciri khas ini tidak
akan dijumpai di
daerah lain, dan perlu
di pertahankan, baik
nama dan bentuk
dasarnya. Pemberian
nama
batik
ini
disesuaikan
dengan
nama di temukannya
motif dasarnya yaitu
dari gambar batu
Prasasti Plumpungan
750 Masehi, tonggak
sejarah
lahirnya
Salatiga.
5
6
Cerita asal usul
Batik
Plumpungan
Foto – foto
dokumen
sejarah batik
Plumpungan
VO : Cerita sejarah
batik dari Bambang
Pamulardi, M.Si
VO :
Liputan
1. Apa gagasan ingin
Wawancara
menciptakan batik
dengan
?
Penemu
2. Kenapa
Prasasti
Batik
Plumpungan bukan
Plumpungan
yang lain?
mengenai
3. Bagaimana cerita
sejarah Batik
terciptanya
dari
Plumpungan
batu
hingga
menjadi batik khas
kota Salatiga ?
Foto – foto
dokumen
sejarah batik
Plumpungan
3 menit
Musik :
Musik
:
“Batik
Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt :
2 menit
Bambang Pamulardi,
8 detik
M.Si”
VO
:
Batik
Plumpungan
merupakan kerajinan
28
tradisional yang telah
berkembang
dan
mengalami
situasi
yang pasang surut di
dalam
masyarakat
Salatiga,
memiliki
keragaman akan jenis
motif yang mencirikan
daerah khas tertentu
akan Salatiga. Dalam
perkembangannya,
terjadi proses saling
mempengaruhi
diantara
pengrajin
batik tersebut dengan
berbagai
daerah
sekitarnya,
yang
hasilnya terlihat dalam
penggambaran motif,
warna dan ragam hias
dalam batik. Batik
Plumpungan
umumnya
tidak
mengenal apa yang di
sebut motif larangan
karena kain batik di
buat semata – mata
untuk
kebutuhan
sandang sehari – hari.
Motif larangan itu
sendiri
merupakan
jenis motif yang hanya
boleh di kenakan oleh
kalangan tertentu saja
(kerajaan/bangsawan).
7
Pendapat
Budayawan
kab. Magelang
mengenai
Batik
Plumpungan
Liputan
wawancara
buadayawan
kab.
Magelang
mengenai
Batik
Plumpungan
oleh
Ariswara
Sutomo
VO :
1.
Mengapa bisa
tahu
Batik 1 Menit
Plumpungan ?
15
2.
Bagaimana
detik
dengan hadirnya batik
Plumpungan ?
29
8
9
9
VO :
1. Bagaimana ciri
– ciri batik
Ciri – ciri
Plumpungan ?
Batik
2. Apa
yang
Plumpungan
menjadi khas
Batik
Plumpungan ?
Musik :
Musik : “Batik
Macam –
Gambar
Plumpungan, Batik’e
macam motif
motif
Solotigo – cipt :
Batik
plumpungan
Bambang Pamulardi,
Plumpungan
M.Si”
Closing
Daftar
pembuat
video (dari
nama
Musik : “Batik
reporter,
Teks dan
Plumpungan, Batik’e
cameraman,
gambar
Solotigo – cipt :
sutradara,
Bambang Pamulardi,
Penutup
Dosen
M.Si”
Pembimbing,
dll) dan
gambar gambar
TOTAL DURASI FILM ASAL – USUL BATIK
PLUMPUNGAN
Wawancara
liputan
penemu Batik
Plumpungan
mengenai ciri
– ciri batik
Plumpungan
2 menit
39
detik
4 menit
36
detik
30
detik
19.24
30
TAHAPAN PRA PRODUKSI
3.1 Lokasi Produksi
Lokasi yang akan menjadi bahan untuk produksi tugas akhir ini adalah kota
Salatiga.
3.2 Sumber Informasi
Sumber
dokumenter
informasi yang peneliti pilih dalam pembuatan video
ini antara lain adalah Pemilik Batik Plumpungan Bapak
Bambang Pamulardi,
M.Si
penduduk
Dukuh
Klaseman,
Kelurahan
Mangunsari. Selain itu, sumber informasi diambil juga yang mengetahui
hadirnya batik plumpungan dan Ariswara Sutomo Budayawan dari kabupaten
Magelang
.
3.3 Desain Produksi (Standard Operasional Prosedur)
3.3.1 Desain Produksi
Desain produksi video dokumenter meliputi beberapa rincian yaitu:
a. Kategori
: Informasi dan Edukasi
b. Format
: Video dokumenter
c. Judul
: “Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
d. Tema
: asal usul terciptanya batik plumpungan
e. Sasaran
: Masyarakat Salatiga (tanpa batasan umur)
f. Objek
: batik plumpungan
g. Tujuan
:Memberikan informasi dan edukasi mengenai asal
– usul terciptanya batik plumpungan
h. Durasi
: 19 Menit 24 detik
i. Lokasi
: Kota Salatiga
19
3.3.2 Latar Belakang Judul
“Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
Judul video dokumenter tersebut diambil sesuai dengan apa yang akan
ditayangkan, selain itu sesuai dengan latar belakang, yang dimana dari
pembuatan design hingga terbentuk menjadi batik khas kota Salatiga.
3.3.3 Objek video dokumenter
Video ini menceritakan tentang asal – usul terciptanya batik plumpungan
yang akan di tayangkan di kota – kota di Jawa tengah khususnya didaerah
Salatiga, maka objek keseluruhannya akan menayangkan mengenai
penjelasan dan proses yang terjadi dan di alami oleh batik plumpungan.
3.4 Time Table Masa Produksi
No
Kegiatan
Waktu
Target
2
Mendapatkan
minggu
berbagai data dari
Pra Produksi
1
Melakukan wawancara dan
pengumpulan data dari Pemilik Batik
Plumpungan.
Pemilik Batik
Plumpungan
2
Melakukan perancangan konsep video
dokumenter , observasi tentang batik
2
Memperoleh data
minggu
mengenai batik
plumpungan.
plumpungan.
Produksi
Setelah data dan konsep dari video dokumenter ditentukan, maka dilanjutkan ke
tahapan produksi dimana peneliti akan melakukan proses produksi video
dokumenter yang menceritakan asal – usul terciptanya batik plumpungan
Salatiga.
4
Proses pengambilan gambar atau
1-2
Mendapatkan
berupa wawancara dengan pihak
minggu
seluruh bahan yang
narasumber.
diperlukan
20
Pasca Produksi
Tahap pasca produksi ini merupakan tahapan paling akhir dari semua proses
yang telah dikerjakan oleh peneliti
6
Proses editing video maupun foto yang
telah diperoleh peneliti
1
Memperoleh hasil
minggu
akhir dari video yang
sudah berbentuk
video dokumenter
7
Menyerahkan hasil akhir kepada
Pemerintah Kota Salatiga ( Hubungan
1
Sebagai bukti
minggu
tanggung jawab atas
Masyarakat Pemerintah kota Salatiga,
pengerjaan film
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
pemerintah Kota Salatiga, Dinas
Pariwisata Kota Salatiga, Dinas
Perpustakaan dan arsip daerah kota
Salatiga) sebagai Arsip Daerah
8
Membuat laporan dari hasil kerja yang
sudah dibuat
2
Membuat laporan
minggu
berdasarkan
pengerjaan dari pra,
produksi dan pasca
produksi
3.5 Pra-Produksi
3.5.1
Pra-Produksi Program
3.5.1.1
Ide
“Bagaimana memberikan informasi dan edukasi sejarah
lahirnya Batik Plumpungan Salatiga ke masyarakat melalui
video dokumenter ?”
21
3.5.1.2
Video Statement
“Masyarakat Salatiga sangat tidak paham akan hadirnya Batik
Plumpungan di Salatiga, di karenakan kurangnya pegetahuan
akan informasi terhadap sejarah lahirnya batik tersebut,
masyarakat Salatiga cenderung lebih mengenali sejarah asal usul batik dari daerah lainnya. Dengan kenyataan tersebut maka
perlu adanya tindak lanjut mengenai solusi permasalahan
tersebut. Pentingnya mengetahui informasi sejarah lahirnya
batik Plumpungan ini adalah untuk menumbuhkan rasa
kecintaan dan pemahaman yang lebih mendalam sehingga
masyarakat dapat ikut serta untuk melestarikan salah satu
kebudayaan dan kekayaan budaya Indonesia yang jumlah
produktifitasnya semakin menurun dan
mulai dilupakan.
Pentingnya mengetahui dan mencintai budaya daerah sendiri
merupakan upaya yang dapat berpengaruh besar terhadap
keberadaan budaya tersebut.
3.5.1.3
Riset
Pada
dokumenter
awal
peneliti
memulai
pengerjaan
video
ini, peneliti melakukan riset dengan Bapak
Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan pencipta batik
plumpungan Salatiga dan Ariswara Sutomo Budayawan dari
kabupaten Magelang.
3.5.1.4
Outline
Menampilkan
logo
Kota
Salatiga,
setelah
itu
menayangkan seputar Salatiga dan Prasasti Plumpungan,
wawancara masyarakat sekitar mengenai keberadaan Batik
Plumpungan. Wawancara dengan Bambang Pamulardi
M.Si, penayangan foto dan video dokumen – dokumen
Perjalanan batik Plumpungan, setelah itu wawancara
22
Budayawan
dari
kab.
Magelang
yang
mengetahui
keberadaan
batik Plumpungan yaitu Ariswara Sutomo.
Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si yang menceritakan
ciri – ciri khusus batik plumpungan. Penayangan motif –
motif dan dokumentasi batik – batik Plumpungan.
3.5.1.5
Shooting List
1) Establish kota Salatiga secara umum
2) Wawancara dengan masyarakat sekitar kota Salatiga
3) Establish
kota
Salatiga
menuju
batu
Prasasti
Plumpungan
4) Establish Produktifitas kain Batik Plumpungan
5) Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan
pencipta batik Plumpungan
6) Close up Dokumen Foto – foto perjalanan terciptanya
batik Plumpungan
7) Wawancara
Budayawan
Ariswara
Sutomo
yang
mengetahui hadir dan lahirnya batik Plumpungan
8) Wawancara
Bambang
Pamulardi,
M.Si
yang
menceritakan ciri – ciri khusus batik plumpungan.
9) Penayangan motif dan dokumentasi batik Plumpungan.
3.5.1.6 Perencanaan
Setelah melakukan proses riset, peneliti mulai memasuki tahap
perencanaan, dimana peneliti mulai membuat storyline untuk video
dokumenter yang akan dibuat, berdasarkan data-data yang telah
diperoleh peneliti, baik data yang diperoleh mendadak ketika peneliti
melakukan riset dilapangan, ataupun data yang telah peneliti peroleh
ketika melakukan pencarian data dari pihak narasumber. Proses
pengerjaan narasi ini dilakukan untuk menuntun peneliti, apa saja
23
gambar yang akan diambil untuk pengerjaan video dokumenter ini,
sesuai dengan data yang telah diperoleh. Sedangkan storyline untuk
video dokumenter ini dilakukan setelah melakukan riset dan penelitian
narasi, dengan pertimbangan riset yang dilakukan dan narasi yang
telah dilakukan, sebagai acuan dan mempermudah peneliti dalam
pembuatan storyline
tempat-tempat
yang
untuk melihat bagaimana setting (latar) dari
diamati,
agar
bisa
disesuaikan
dengan
pengambilan gambar yang akan dilakukan, dan peneliti tidak merasa
kesulitan juga dalam proses penyuntingan gambar pada tahap pasca
produksi.
3.5.1.7 Storyline
Judul
: Dari Batu menjadi sebuah batik khas Salatiga
Nama Objek
: Batik Plumpungan
Format Cerita
: Dokumenter
Lokasi Syuting
: Kota Salatiga
Bahasa
: Indonesia
No
Skenario
1
Logo Salatiga
2
Seputar
Salatiga,
Prasasti
Plumpungan,
dan Batik
Plumpungan
Skrip Video
Skrip Audio
Durasi
Opening Scene
Batu
Plumpungan
dengan title
Musik : “Endahe
“Dari Batu
Kutho Solotigo – cipt
menjadi batik
10
: Windu Kaloko, Arr
khas kota
detik
Budi
Salatiga” dan
di pecah
menjadi Logo
Salatiga
Musik : “Endahe
Kutho Solotigo – cipt
Seputar
: Windu Kaloko, Arr
Salatiga,
2 menit
Budi
Prasasti
49
VO
:
Salatiga
Plumpungan,
detik
merupakan
sebuah
dan Batik
kota yang memiliki
Plumpungan
luas wilayah kurang
lebih 60 km2 yang
24
terbagi
atas
4
kecamatan
yakni
Sidorejo,
Tingkir,
Argomulyo,
dan
Sidomukti.
4
Kecamatan tersebut
terbagi dalam 22
kelurahan. Penduduk
Kota
Salatiga
berjumlah
kurang
lebih 150 ribu orang
dengan berbagai mata
pencahariaan. Terletak
sangat strategis antara
kota Semarang dan
Kota
Solo,
kota
Salatiga
memiliki
ketinggian 450 – 800
meter
di
atas
permukaan
laut
sehingga menjadikan
kota ini memiliki
hawa yang sangat
sejuk
dan
asri.
Kondisi topografi itu,
membuat
kota
Salatiga
dikelilingi
dengan panorama di
kawasan bawah yang
cukup indah termasuk
deretan
Gunung
Merbabu, Telomoyo,
dan Gajah Mungkur
yang
menjadikan
keunggulan tersendiri.
Kondisi
alam
semacam ini tentu
menjadikan
Kota
Salatiga
senagai
tempat yang ideal
untuk peristirahatan
dan
pemikiman.
Namun, secara umum
Salatiga di kenal
sebagai
kota
pendidikan
dengan
25
keberadaan kampus
yang cukup besar,
yakni
Universitas
Kristen Satya Wacana
( UKSW ), juga
sebagai kota olahraga,
perdagangan, transit,
dan pariwisata. Kota
Salatiga
memiliki
banyak
bangunan
kuno
peninggalan
sejarah yang masih di
lestarikan hingga kini,
bahkan banyak yang
di manfaatkan sebagai
sekolah, perkantoran,
dan tempat tinggal
sehingga menjadikan
warisan sejarah itu
tetap
bisa
di
manfaatkan
secara
fungsi
operasional
maupun
arti
sejarahnya.
Kota
Salatiga sesungguhnya
mempunyai
potensi
harta
karun
kebudayaan tersebut.
Sebab, menjadi bagian
yang tidak terpisahkan
dari sejarah panjang
Dinasti
Syailendra
yang didirikan oleh
Raja Bhanu. Hal ini di
kuatkan
dengan
adanya
prasasti
Plumpungan
di
Wilayah
Kelurahan
Kauman
Kidul,
Kecamatan Sidorejo.
Prasasti berjenis caila
dengan bobot mati
berat 20 ton terbuat
dari
batu
andesit
hitam, dengan tinggi
90cm, panjang 168
26
3
4
cm, dan lebar 163 cm,
bergaris lingkar 5 m,
diatas batu terukir
tulisan dalam bahasa
Sanksekerta
menggunakan aksara
Jawa Kuno, Sir Astu,
Swasti Prajabyah yang
artinya “ semoga
bahagia,
selamatlah
rakyat sekalian” Inilah
mengapa Salatiga juga
mempunyai kekhasan
dalam kerajinan batik,
terutama batik tulis
dengan
corak
tersendiri.
Salah
satunya, yakni Batik
Plumpungan
yang
dipelopori
oleh
Bambang Pamulardi
dengan motif khas
yang mengacu pada
bentuk batu prasasti
Plumpungan.
Main Body
VO :
1. Tahu
lahirnya
Masyarakat
Batik Plumpungan
yang tidak tahu
tidak ?
Masyarakat
2 menit
lahirnya
2. Tahu nilai sejarah
sekitar
Prasasti
yang terkandung
Plumpungan
dalam plumpungan
tidak ?
VO : Motif Batik
Plumpungan
ini
pertama
kali
di
temukan pada tahun
2004. Pada awalnya
Seputar galeri
Seputar Batik
55
motif
batik
Batik
Plumpungan
detik
Plumpungan ini di
Plumpungan
produksi
di
Pekalongan dan mulai
bulan Juli tahun 2008,
proses produksi di
lakukan di Salatiga.
27
Dari motif dasar dua
batu
itu
dapat
dikembangkan
menjadi bermacam –
macammotif
batik.
Ciri khas ini tidak
akan dijumpai di
daerah lain, dan perlu
di pertahankan, baik
nama dan bentuk
dasarnya. Pemberian
nama
batik
ini
disesuaikan
dengan
nama di temukannya
motif dasarnya yaitu
dari gambar batu
Prasasti Plumpungan
750 Masehi, tonggak
sejarah
lahirnya
Salatiga.
5
6
Cerita asal usul
Batik
Plumpungan
Foto – foto
dokumen
sejarah batik
Plumpungan
VO : Cerita sejarah
batik dari Bambang
Pamulardi, M.Si
VO :
Liputan
1. Apa gagasan ingin
Wawancara
menciptakan batik
dengan
?
Penemu
2. Kenapa
Prasasti
Batik
Plumpungan bukan
Plumpungan
yang lain?
mengenai
3. Bagaimana cerita
sejarah Batik
terciptanya
dari
Plumpungan
batu
hingga
menjadi batik khas
kota Salatiga ?
Foto – foto
dokumen
sejarah batik
Plumpungan
3 menit
Musik :
Musik
:
“Batik
Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt :
2 menit
Bambang Pamulardi,
8 detik
M.Si”
VO
:
Batik
Plumpungan
merupakan kerajinan
28
tradisional yang telah
berkembang
dan
mengalami
situasi
yang pasang surut di
dalam
masyarakat
Salatiga,
memiliki
keragaman akan jenis
motif yang mencirikan
daerah khas tertentu
akan Salatiga. Dalam
perkembangannya,
terjadi proses saling
mempengaruhi
diantara
pengrajin
batik tersebut dengan
berbagai
daerah
sekitarnya,
yang
hasilnya terlihat dalam
penggambaran motif,
warna dan ragam hias
dalam batik. Batik
Plumpungan
umumnya
tidak
mengenal apa yang di
sebut motif larangan
karena kain batik di
buat semata – mata
untuk
kebutuhan
sandang sehari – hari.
Motif larangan itu
sendiri
merupakan
jenis motif yang hanya
boleh di kenakan oleh
kalangan tertentu saja
(kerajaan/bangsawan).
7
Pendapat
Budayawan
kab. Magelang
mengenai
Batik
Plumpungan
Liputan
wawancara
buadayawan
kab.
Magelang
mengenai
Batik
Plumpungan
oleh
Ariswara
Sutomo
VO :
1.
Mengapa bisa
tahu
Batik 1 Menit
Plumpungan ?
15
2.
Bagaimana
detik
dengan hadirnya batik
Plumpungan ?
29
8
9
9
VO :
1. Bagaimana ciri
– ciri batik
Ciri – ciri
Plumpungan ?
Batik
2. Apa
yang
Plumpungan
menjadi khas
Batik
Plumpungan ?
Musik :
Musik : “Batik
Macam –
Gambar
Plumpungan, Batik’e
macam motif
motif
Solotigo – cipt :
Batik
plumpungan
Bambang Pamulardi,
Plumpungan
M.Si”
Closing
Daftar
pembuat
video (dari
nama
Musik : “Batik
reporter,
Teks dan
Plumpungan, Batik’e
cameraman,
gambar
Solotigo – cipt :
sutradara,
Bambang Pamulardi,
Penutup
Dosen
M.Si”
Pembimbing,
dll) dan
gambar gambar
TOTAL DURASI FILM ASAL – USUL BATIK
PLUMPUNGAN
Wawancara
liputan
penemu Batik
Plumpungan
mengenai ciri
– ciri batik
Plumpungan
2 menit
39
detik
4 menit
36
detik
30
detik
19.24
30