Pemenuhan Kewajiban Penyampaian Spt Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Melalui Sistem E-Filing Dan Manual Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Tugas Akhir
Pajak memegang peranan penting terhadap penerimaan negara dan bertujuan
untuk pembangunan nasional serta kemakmuran rakyat. Dengan adanya pajak
maka pemerintah bisa menjadikan negara ini menjadi negara yang maju, negara
yang bisa terbebas dari utang, dan negara yang memiliki tingkat perekonomian
yang tinggi. Sebagaimana tujuan dari negara Indonesia juga dapat sama-sama kita
lihat dalam pembukaan UUD 1945 yakni memajukan kesejahteraan umum
Pajak juga bersifat dinamik dan mengikuti perkembangan kehidupan sosial dan
ekonomi negara serta masyarakatnya. Tuntutan akan peningkatan penerimaan,
perbaikan dan perubahan mendasar dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan
dilakukannya reformasi perpajakan dari waktu ke waktu, yang berupa
penyempurnaan

terhadap

kebijakan


perpajakan

dan

sistem

administrasi

perpajakan, agar basis pajak dapat semakin diperluas, sehingga potensi
penerimaan pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal dengan
menjunjung asas keadilan sosial dan memberikan pelayanan prima kepada wajib
pajak.
Pajak memiliki beberapa fungsi yang sangatlah penting untuk sama-sama kita
pahami. Fungsi pajak yang pertama yakni fungsi budgetair (sumber keuangan
negara) artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Yang kedua yakni

1
Universitas Sumatera Utara


2

fungsi regularend (pengatur) artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta
mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Menurut Siti Resmi
(2011) Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak
atau penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak.
Peraturan perundangan yang mengatur Pajak Penghasilan di Indonesia adalah UU
No.7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU No.7 Tahun 1991, UU
No.10 Tahun 1994, UU No.17 Tahun 2000, UU No.36 Tahun 2008, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan
Direktur Jenderal Pajak maupun Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Undang-undang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa penghasilan merupakan
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak,
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Dalam konteks orang pribadi,
penghasilan dapat berasal kegiatan usaha, pekerjaan bebas ataupun penghasilanpenghasilan lainnya.
Dalam hal orang pribadi menjalankan kegiatan usaha dan melaksanakan
pembukuan, penghasilan neto dihitung dengan mengurangkan peredaran usaha

dengan harga pokok penjualan dan biaya usaha. Penghasilan neto dari kegiatan
usaha selanjutnya akan dilakukan beberapa penyesuaian fiskal baik positif
maupun negatif. Penyesuaian ini adalah penyesuaian penghasilan neto komersial
dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak berdasarkan Undang Undang

Universitas Sumatera Utara

3

Pajak Penghasilan beserta peraturan pelaksanaannya, yang dapat bersifat
menambah maupun mengurangi penghasilan kena pajak.
Dalam hal wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
namun peredaran usahanya atau peredaran brutonya kurang dari Rp4,8 miliar
setahun maka Wajib Pajak dapat menggunakan Norma penghitungan penghasilan
Neto Selain itu Wajib Pajak yang memiliki pekerjaan bebas seperti dokter
pengacara, notaris, akuntan, konsultan, penilai, aktuaris dan arsitek juga wajib
melaporkan penghasilan brutonya dan Pajak Penghasilannya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan penerimaan Negara,
salah satu upaya yang telah dilakukan pihak Direktorat Jenderal Pajak dengan

menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perpajakan kepada Wajib
Pajak. Perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di
awal tahun 2005 yaitu dilaksanakannya pelayanan kepada Wajib Pajak yang baru
untuk menfasilitasi penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) menggunakan
elektronik (e-Filing).
Electronic Filing System (e-Filing) yaitu sistem pelaporan/penyampaian pajak
dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang dilakukan secara elektronik melalui
sistem online yang real time. Fasilitas e-Filing ini merupakan terobosan yang
dilakukan DJP untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak
dalam hal kemudahan melaporkan jumlah pajak yang harus dibayarkan. Dalam
Keputusan

Direktur

Jenderal

Pajak

Nomor


KEP-88/PJ./2004

tentang

Universitas Sumatera Utara

4

Penyampaian SPT secara elektronik dilakukan melalui Perusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal
Pajak. Untuk pengaturannya lebih lanjut maka dikeluarkanlah Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat
Pemberitahuan secara Elektronik (eFiling) melalui Perusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi (ASP). Penyampaian SPT yang dilakukan Wajib Pajak juga tidak lepas
dari berbagai masalah teknis yang dihadapi Wajib Pajak seperti dibutuhkan waktu
yang lama untuk merekam data SPT di Kantor Pelayanan Pajak khususnya data
lampiran SPT, input data sangat banyak sehingga proses pembuatan SPT lama,
pemborosan kertas, dan bila terjadi kehilangan data misalnya kebakaran tidak ada
backup data. Masalah-masalah diatas dapat memperlambat pelayanan. Maka dari
itu Direktorat Jenderal Pajak memberi kemudahan untuk mengatasi masalahmasalah tersebut dengan penggunaan e-Filing sebagai fasilitas pendukung. Tujuan

e-Filing ini bagi Aparat pajak yaitu memudahkan mereka dalam pengelolaan
database karena penyimpanan dokumen-dokumen Wajib Pajak telah dilakukan
dalam bentuk digital. Selain itu mengurangi beban administrasi yang besar bagi
DJP dalam melakukan penerimaan, pengolahan, dan pengarsipan SPT di
sepanjang tahun. iii Kantor Pelayanan Pajak Pratama merupakan unit kerja dari
Direktorat Jendral Pajak yang melaksanakan pelayanan di bidang perpajakan
kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak maupun belum,
di dalam lingkup wilayah kerja Direktorat Jendral Pajak (Wikipedia, 2015). Dari
sekian banyak Kantor Pelayanan Pajak,

Universitas Sumatera Utara

5

Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak diharapkaan lebih mudah
melaksanakan kewajibannya terutama dalam pelaporan SPT tanpa harus
mengantri di Kantor Pelayanan Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien.
Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana
saja dan kapan saja selama (24 jam dalam 7 hari), dimana data akan dikirim
langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang

disalurkan melalui website DJP. Namun pada kenyataannya proses untuk
melakukan efisiensi kewajiban pajak melalui fasilitas e-Filing ini tidak semudah
yang dibayangkan, misalnya kesulitan yang dialami WP untuk entry data
dokumen perpajakannya karena belum memahami sepenuhnya mengenai
mekanisme penyampaian SPT pajak secara elektronik tersebut.
Untuk mengetahui gambaran lebih jelas mengenai permasalahan tersebut maka
Penulis bermaksud untuk membuat sebuah tulisan dari hasil penelitian yang
dilakukan

dalam

bentuk

Tugas

Akhir

dengan

judul


“PEMENUHAN

KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN
ORANG PRIBADI MELALUI SISTEM E-FILING DAN MANUAL DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK

(KPP)

PRATAMA

MEDAN

POLONIA”

Universitas Sumatera Utara

6

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :
a) Untuk melihat perkembangan dan perbandingan SPT melalui E-filing dan
manual yang dilaporkan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Polonia
b) Untuk mengetahui Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kewajiban
pelaporan SPT orang pribadi Melalui sistem E-filing
Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
1.Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai
sistem penyampaian pajak melalui sistem E-filing dan Manual
2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
a. Sebagai

sarana

menciptakan hubungan

yang

baik dengan


Universitas Sumatera Utara khususnya program studi Diploma III
Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP USU).
b. Sebagai bahan masukan atau bahan pembelajaran mengenai tingkat
kepatuhan wajib pajak terhadap sistem pelayanan pajak modern
c. Sebagai sarana untuk mempromosikan citra Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

Universitas Sumatera Utara

7

3

Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas
Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP


USU)
a. Dapat menambah informasi praktis bagi lembaga pendidikan
mengenai sistem penyampaian e-filing dan manual khususnya
penyampaian/pelaporan SPT.
b. Merupakan tambahan informasi bagi mahasiswa yang akan
menyusun Tugas Akhir yang ada kaitanya dengan penulisan ini.
c. Untuk Menjalin Kerjasama FISIP USU dengan Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Polonia untuk mempromosikan sumber daya
1.3 Uraian Teoritis
A Pengertian Pajak
Menurut Soemitro, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut Djajadiningrat yang ditulis oleh Siti Resmi (2007:1), Pajak
sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang
disebabkan suatu keadilan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan
tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara
secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.

Universitas Sumatera Utara

8

Menurut Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang
2. Sifatnya dapat dipaksakan
3. Tidak ada kontraprestasi secara langsung yang dirasakan pembayar
pajak
4. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah
5. Pajak

digunakan

untuk

membiayai

pengeluaran-pengeluaran

pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan masyarakat
umum.

Universitas Sumatera Utara

9

B Fungsi Pajak
1. Fungsi Budgetair (Anggaran), suatu fungsi dimana pajak dipergunakan
sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas Negara
berdasarkan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.
2. Fungsi Regulerend (Pengatur), Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan
ekonomi.
C Jenis Pajak
Terdapat beberapa jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu menurut golongannya, menurut sifatnya, menurut lembaga pemungutannya.
1. Menurut golongannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :
A. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh
wajib pajak dan pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada
orang lain atau pihak lain.
B. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain.
2. Menurut sifatnya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :
A. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam
arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
B. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berdasarkan objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Universitas Sumatera Utara

10

3. Menurut lembaga pemungutannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu:
A. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
B. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
D. Pajak Penghasilan
Menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 pajak penghasilan adalah
pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam tahun pajak
1 Subjek Pajak Penghasilan
A. Orang Pribadi
Orang Pribadi sebagai subjek dapat bertempat tinggal atau berada di
Indonesia ataupun diluar Indonesia
B. Warisan yang belum terbagi
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjek
pajak pengganti,menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli
waris,penunjukan warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak
pengganti dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilan yang
berasal dari warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan
C. Badan
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas,perseroan komanditer,perseroan

Universitas Sumatera Utara

11

lainnya,badan usaha milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam
bentukapapun,firmakongsi,koperasi,danapensiun,persekutuan,perkump
ulan,yayasan,organisasi

massa,organisasi

politik

,atau

organisasi

lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan Bentuk Usaha Tetap.
D. Bentuk Usaha Tetap
Bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinngal di Indonesia,orang pribadi yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangkan waktu dua belas bulan dan
badan yang tidak didirikan yang tidak bertempat kedudukan di
Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha di
Indonesia.Untuk menetapkan perhitungan wajib pajak orang pribadi
maka diperlukan sebuah wadan untuk melaporkan pajak yang terutang
tersebut yaitu Surat Pemberitahuan Pajak (SPT).
E. Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak,objek pajak dan/atau
bukan objek pajak,dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
F. Fungsi SPT
Fungsi Surat Pemberitahuan bagi wajib pajak pajak penghasilan adalah
sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang .

Universitas Sumatera Utara

12

1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau
melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak
atau bagian tahun pajak
2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak
3. Harta dan kewajiban
4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu masa tahun
pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .
G. Jenis SPT
Jenis SPT meliputi :
1.SPT Tahunan Pajak Penghasialan yang terdiri atas:
A. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan (1771Rupiah)
B. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan yang
diizinkan menyelenggarakan pembukuan

dalam Bahasa

Inggris dan mata uang Dollar Amerika (1771-US)
C. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
yang mempunyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yang
menyelenggarakan pembukuan atau norma penghitungan
penghasilan neto dari satu atau lebih pemberi kerja yang
dikenakan Pph final dan/atau bersifat final dari prenghasilan
lain (1770)

Universitas Sumatera Utara

13

D. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi
kerja dalam negeri lainnya dikenakan Pph final dan/atau
bersifat final (1770S)
E. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi
kerja

dengan

penghasilan

bruto yang

tidak

melebihi

Rp.60.000.000 (1770SS)

1.SPT Masa yakni:
A. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)
B. SPT Masa PPh Pasal 15
C. SPT Masa PPh Pasal 21dan Pasal 26
D. SPT Masa PPh Pasal 22
E. SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
F. SPT Masa PPN dan PPnBM
G. SPT Masa PPN dan PPnBM bagi pemungut

Universitas Sumatera Utara

14

H. e-filing
e-filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan tahunan
secaraelektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada
website Direktorat Jenderal Pajak atau penyedia layanan SPT elektronik atau
application service provider (ASP)
Latar Belakang dari peluncuran e-filing
1. Banyaknya antrian Wajib Pajak dilokasi Penerimaan Surat Pemberitahuan
(SPT)
2. Beban pengarsipan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT) yang
semakin meningkat
3. Semakin mudahnya dalam mengakses internet saat ini serta semakin
banyak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
4. Wajib Pajak yang semakin terbuka dalam kemajuan teknologi sehingga
memudahkan dalam penggunaannya
5. Program pemerintah yang telah dikeluarkan tentang Go Green dapat
diterapkan dalam bidang perpajakan ini.
6. Penghematan waktu dan biaya dalam menggunakan sistem online yang
dapat dilaporkan setiap waktu maupun tempat
7. Pegawai Pajak yang melayani Wajib Pajak tidak sebanyak dalam
melakukan pelaporan manual.

Universitas Sumatera Utara

15

I. Jenis-jenis layanan e-filing
1. Melalui Application Service Provider (ASP) e-filing melalui ASP dapat
digunakan untuk semua jenis pajak saat ini dapat digunakan melalui 4
ASP yaitu :
A. www.pajakku.com
B. www.laporpajak.com
C. www.spt.co.id
D. www.online-pajak.com
2. Melalui situs pajak.go.id
Yaitu dengan cara mengisi SPT melalui website http://efilling.pajak.go.id
namun saat ini baru digunakan pada formulir 1770S dan formulir 1770SS

J. Dasar Hukum
Menurut Undang-Undang Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Nomor.6 tahun 1983 dalam hal penyampaian atau pelaoran SPT
dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2015 tentang
penyampaian Surat Pemberitahuan melalui e-filing ,PMK -152/ PMK
.03/2009 tentang bentuk dan isi Surat Pemberitahuan,sertatata cara
pengembalian,pengisian,penandatanganan

dan

penyampaian

Surat

Pemberitahuan .

Universitas Sumatera Utara

16

1.4 RUANG LINGKUP TUGAS AKHIR
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari Tugas Akhir ini antara lain :
a. perkembangan serta perbandingan SPT melalui sistem E-filing dan
manual
b. Kendala yang dihadapi dengan diberlakukannya sistem E-filing dan
manual

1.5 METODE TUGAS AKHIR
Dalam melakukan Tugas Akhir ini dilakukan secara berikut :
1Persiapan
Dalam tahap ini penulis melakukan tahapan berikut :
A. Memilih jenis pajak yang akan dijadikan judul yang akan dibahas
B. Mengajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
C. Persetujuan penentuan judul tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri oleh
ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
D. Penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri
E. Seminar Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri
F. Memohon surat pengantar Praktik Kerja Lapangan Mandiri dari pihak
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

Universitas Sumatera Utara

17

2 Studi Literatur
Merupakan dasar teori yang mendukung laporan ini menyangkut masalah
yang dibahas yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-undangan
perpajakan, artikel ilmiah, catatan-catatan maupun bahasa tertulis yang
berhubungan dengan Laporan Tugas akhir.
3 Observasi Lapangan
Pada tahapan ini penulis telah melakukan pengamatan secara langsung dan
pencatatan sesuai sistematis terhadap data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Kota
4 Pengumpulan Data
Yaitu kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh penulis
untuk menyusun laporan akhir, baik data-data yang diperoleh dari tempat objek
PKLM maupun data yang diperoleh melalui studi literatur.
5 Analisis Data dan Evaluasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengelompokan data-data yang
diperoleh selama pelaksanaan Riset untuk dianalisa dan dievaluasi sehingga
memudahkan dalam penarikan kesimpulan secara jelas dan sistematis.

Universitas Sumatera Utara

18

1.6 METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam melakukan pengumpulan data digunakan 3 metode:
a. Dokumentasi
Yaitu menggunakan dokumen-dokumen resmi atau arsip-arsip yang
dianggap penting bukti otentik yang berhubungan dengan pelaksanaan
pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap wajib pajak orang pribadi
b. Wawancara (Interview)
Dalam metode ini penulis melakukan tanya jawab kepada para pegawai
kantor setempat yang mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam penulisan
laporan Tugas Akhir.
c. Metode Observasi
Dalam metode ini penulis langsung ke lapangan untuk melakukan
pengamatan

terhadap data-data di Kantor Pelayanan Pajak Binjai di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dan data lain yang berhubungan
dengan objek pembahasan.

Universitas Sumatera Utara

19

1.7.SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Adapun yang menjadi sistematis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
adalah sebagai berikut :
BAB I

:PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai Latar Belakang, Tujuan dan
Manfaat, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup, Metode Pengumpulan
Data dan Sistematika Penulisan Laporan.

BAB II

:GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI RISET
Pada bab ini penulis menguraikan tentang gambaran umum lokasi
penelitian, seperti sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Kota, struktur organisasi, uraian tugas pokok
dan fungsi dari tiap-tiap bagian dalam instansi tersebut.

BAB III

:GAMBARAN DATA TUGAS AKHIR
Dalam bab ini menjelaskan secara rinci pengertian – pengertian
secara teoritis dan teori – teori yang berkaitan dengan Sistem pajak
secara e-filing dan manual

BAB IV

:ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang analisa dan evaluasi
terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan.

Universitas Sumatera Utara

20

BAB V

:KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan mengenai hal-hal
yang telah dikemukakan dan beberapa saran yang merupakan inti
pokok permasalahan yang dibahas dalam laporan ini.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Tatacara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 55 56

Pelaksanaan Pengawasan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 43 43

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Mekanisme Administrasi Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (SPT PPH OP) Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Barat

0 48 61

Klasifikasi Dan Penetapan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

1 52 48

Pemenuhan Kewajiban Penyampaian Spt Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Melalui Sistem E-Filing Dan Manual Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

0 0 1

Pemenuhan Kewajiban Penyampaian Spt Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Melalui Sistem E-Filing Dan Manual Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

0 0 11

Pemenuhan Kewajiban Penyampaian Spt Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Melalui Sistem E-Filing Dan Manual Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

0 0 9

Tatacara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 0 12