Peran Janda sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Etnis Batak Toba di Tebing Tinggi Chapter III V

BAB III
ORANG TUA TUNGGAL DAN PROFIL INFORMAN

3.1 Perempuan
Perempuan menurut KKBI edisi ketiga artinya orang (manusia) yg
mempunyai alat reproduksi, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui.
Sementara pengertian Wanita adalah singkatan dari bahasa jawa (wani dan ditoto)
sebutan yang digunakan untuk homo sapiens berjenis kelamin dan mempunyai alat
reproduksi. Pengertian wanita berdasarkan asal bahasanya tidak mengacu pada wanita
yang ditata atau diatur oleh laki-laki atau suami pada umumnya terjadi pada kaum
patriarki.
Perempuan tidak dapat dijadikan sebagai kepala keluarga. Perempuan tidak
boleh memimpin laki-laki sekalipun laki-laki tidak dapat memimpin. Walaupun ibu
yang menyediakan makanan, tetapi ayah dan anak laki-laki didahulukan (Muniarti,
2004).
Perempuan dalam konteks gender didefenisikan sebagai sifat yang melekat
pada seseorang untuk menjadi feminim. Sedangkan perempuan dalam pengertian sex
merupakan salah satu jenis kelamin yang ditandai oleh alat reproduksi berupa rahim,
sel telur, dan payudara sehingga perempuan dapat hamil, melahirkan dan menyusui
(Mosse, 2000:2).


43
Universitas Sumatera Utara

3.2 Orangtua Tunggal
Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak yang terbentuk atas dasar perkawinan, ikatan darah dan adopsi yang
saling berinteraksi dan berkomunikasi serta menimbulkan peran-peran bagi ayah,
ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan sertamemelihara
kebudayaan bersama. Hubungan dalam keluarga memiliki sistem jaringan yang
lebih bersifat interpersonal sehingga masing–masing anggota dimungkinkan
memiliki intensitas hubungan satu sama lain dan fungsinya akan sulit dirubah dan
digantikan orang lain. Salah satu realita sosial yang ada disekitar kehidupan
masyarakat adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja
atau biasa disebut dengan orang tua tunggal. Orang tua di mana hanya ayah atau
ibu saja mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa hadirnya
pasangan.Tidaklah mudah bagi orang tua tunggal dalam menjalani kehidupannya
setelah kehilangan salah satu angogota keluarga yaitu suami, karena segala
sesuatu yang harus ditanggung sendiri.

Orangtua tunggal dapat disebabkan


beberapa hal antara lain adalah : (1) Perceraian, (2) Kematian, (3) Kehamilan
diluar nikah, (4) Bagi seorang wanita atau laki-laki yang tidak mau menikah,
kemudian mengadopsi anak orang lain.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga yang mengakibatkan
seseorang menjadi orang tua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk
beradapatasi dengan kondisi yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian
tugas-tugas ganda yang harus dilakukan.Orang tua tunggal yang disebabkan
44
Universitas Sumatera Utara

karena adanya hubungan di luar nikah atau bagi seorang wanita atau laki-Laki
yang tidak mau menikah kemudian mengadopsi anak pada kasus ini dibutuhkan
motivasi dan dukungan yang lebih dari keluarganya karena perlu kesiapan yang
matang baik secara mental maupun financial untuk menjadi orang tua tunggal.
Sedang orang tua tunggal yang karena adanya kematian dan sakit dirasa kondisi
tersebut seseorang dianggap memiliki tingkat kematangan yang tinggi sehingga
diharapkan mampu mengatasi segala perubahan yang terjadi.
Seiring dengan perjalanan waktu orang tua yang dulunya lengkap dapat
menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni

kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orang tua harus
menjalankan peran sebagai orang tua tunggal, di mana hanya terdapat satu
orangtua saja dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan orang tua
tunggal, untuk itu ia harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawab secara
total baik sebagai ibu sekaligus sebagai ayah. Dalam fenomena ibu yang menjadi
orang tua tunggal secara otomatis ia akan menggantikan peran ayah dan peran ibu
sendiri dan secara otomatis pula ia menjadi seorang kepala keluarga. Aspek
manusia di setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat guna terwujudnya
keseimbangan dan keutuhan masyarakat, maka setiap individu dituntut
menjalankan peran-perannya, perubahan terjadi dalam unit waktu tertentu, dan
tempat tertentu di mana berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
Setiap orang tua memiliki peran yang besar dalam perkembangan anak mulai
sebelum lahir hingga menuju kedewasaan.

45
Universitas Sumatera Utara

Peran sebagai ayah dan ibu tidak akan dapat terlaksana dengan baik apabila
terjadi perpisahan dalam keluarga baik perceraian, kematian akibat sakit, bencana
alam, dan perang. Bagi keluarga sosok ayah merupakan kepala keluarga yang

dihormati anak serta isterinya sehingga menjadi panutan keluarga. Istri yang
ditinggalkan oleh suami, harus berperan sebagai ibu dan sekaligus sebagai ayah
bagi anak -anaknya. Hal ini berarti tanggung jawab ibu akan bertambah, ia harus
mencari nafkah sendiri, mengambil keputusan-keputusan penting sendiri, dan
sekian banyak tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai orang tua tunggal.
Perubahan besar yang harus dijalankan ibu menjalankan peran ibu sekaligus
sebagai ayah, yang senantiasa berjuang menjadi tulang punggung keluarga dan
panutan anak–anaknya, walau ayah tidak ada namun tetap ibu sebagai orang tua
tunggal tetapmenjalankan peranan dengan baik dengan didukung anak-anak untuk
dapat bersama-sama mencapai hidup harmonis dan selaras dengan perubahan
peran dan status
(http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/7ccf33c28d52e13a40fec81777694 e07.pdf).

3.3

Profil Informan

3.3.1 Informan RS
RS merupakan perempuan sebagai orangtua tunggal karena kematian. RS
sudah menjalani hidup sebagai orangtua tunggal sejak tahun 2011, suami RS

meninggal karena penyakit jantung.

Mereka memiliki tiga orang anak, anak

pertama perempuan yang saat ini menjadi seorang mahasiswa di perguruan tinggi
negeri. Sementara anak kedua baru saja selesai Ujian Nasional SMA, dan anak
46
Universitas Sumatera Utara

terakhir masih duduk di bangku sekolah menengah atas. RS yang tidak begitu
tinggi dan memiliki tahi lalat di dekat hidungnya ini sangat memiliki semangat
yang kuat untuk membesarkan anak sendiri. Dia tidak ingin menikah lagi karena
dia masih beranggapan suaminya masih ada. Dengan kata lain, dia mengaangap
bahwa masih ada suami yang mendampingi dia hanya saja mereka berada di
dunia berbeda. Sebelum ditinggal pergi oleh suami, RS sudah bekerja sehingga
saat suami tiada lagi RS masih bisa menghidupi anak-anaknya.
Perempuan yang memiliki rambut sebahu ini sangat menyayangi anaknya,
setelah pulang bekerja dia langsung memasak buat anaknya serta sangat
memperhatikan keseharian anaknya. RS menjalani hidup sebagai orangtua
tunggal, sangat berat jalan yang dia hadapi tetapi dia bertekad tidak akan

menyerah untuk anaknya. Semua terlihat dari perubahan yang dia miliki, peneliti
pernah mengunjungi toko yang hanya sepetak dan terlihat begitu padat dengan
pakaian pada tahun 2012. Tetapi saat peneliti mewawancarai dan datang ke toko
pada tahun 2016, toko tersebut jauh lebih rapi dan lebih besar di banding dengan
sebelumnya. Begitu juga rumah yang telah di renovasi, anak RS menjelaskan
renovasi rumah itu terjadi karena RS ingin mengganti suasana dan tidak sedih
ketika melihat keadaan rumah sebelumnya.
Suami RS dulunya bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah pabrik.
Sebelum meninggal dunia, suami RS pernah ingin dipasangkan ring di
jantungnya. Karena ketakutan suami RS, akhirnya ring tersebut tidak jadi
dipasangkan. Sehingga, saat ingin buang air kecilpun suami RS mengkonsumsi
obat untuk diletakkan di bawah lidahnya. RS mengatakan bahwa dia tidak bisa
47
Universitas Sumatera Utara

melupakan suami yang begitu baik dan begitu menyayanginya. Itulah sebabnya
RS tidak ingin menikah lagi, dan hanya anak yang menjadi perjuangannya saat
ini.
3.3.2


Informan YS
Perempuan sebagai orangtua tunggal karena kematian ini lahir di Tebing

Tinggi pada tahun 1962 dengan pendidikan terakhir di jenjang SMA. YS sempat
kuliah dua semester tetapi karena biaya kuliah saat itu mahal, YS tidak dapat
meneruskan kuliahnya. YS merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara sementara
suaminya anak ketujuh dari 9 orang bersaudara. Suami YS adalah anak bungsu
laki-laki dan bekerja sebagai wiraswasta yang mengolah beberapa ladang yang ia
miliki. Sementara itu YS sebagai ibu rumah tangga dan membuka toko pupuk
juga. Mereka memiliki 4 orang anak, anak pertama yaitu perempuan sudah
bekerja di salah satu Bank swasta. Anak kedua juga perempuan dan baru saja
menamatkan diri dari salah satu perguruan tinggi di Tebing Tinggi. Selanjutnya
YS dikaruniakan anak laki-laki yang masih kuliah di Universitas swasta di Tebing
Tinggi. Ternyata bukan hanya dikaruniakan satu anak laki-laki, akhirnya anak
terakhir berjenis kelamin laki-laki baru saja selesai menjalani Ujian Nasional dari
bangku SMA. Memiliki empat orang anak merupakan kebahagian dari keluarga
ini, akan tetapi suami YS meninggal pada tanggal 1 mei 2007.
Suami dari YS meninggal dengan penyakit jantung yang dideritanya. Sifat
tertutup dan pendiam membuat YS terkejut dengan penyakit yang di derita
suaminya tersebut. Beliau tutup usia di umur 47 tahun, sementara saat itu YS

masih berusia 45 tahun. Waktu yang sangat cepat untuk kehilangan suami, dan
48
Universitas Sumatera Utara

sekarang YS sudah berumur 52 tahun. Perempuan berkacamata dengan kulit
berwarna sawo matang ini berdomisili di Tebing Tinggi sejak tahun 2009.
Sebelumnya, YS dan keluarga tinggal di Siantar dan meneruskan pekerjaan suami
dengan mengolah seluruh ladang mereka.

3.3.3

Informan SM
SM merupakan informan ketiga peneliti, informan ini adalah perempuan

sebagai orangtua tunggal akibat cerai hidup. SM lahir di Sibolga tahun 1979
pekerjaan SM saat ini sebagai wiraswast. Disinilah dia bertemu dengan suami
pertamanya. SM menikah denga AS karena hamil diluar nikah SM yang tidak
pernah diadati memiliki satu orang anak dari suami pertamanya. Anak pertmanya
berjenis kelamin laki – laki saat ini anak laki – lakinya tinggal bersama suami
pertamanya. Mereka menjalani hubungan suami istri dengan singkat, saat umur

anaknya 6 tahun SM dan AS memutuskan untuk berpisah karena SM
berselingkuh dengan X yaitu suami keduanya.
SM memiliki alasan untuk berselingkuh , dia merasa tidak diberi
perhatian. SM juga merasa bahwa suaminya lebih senang bekerja dibanding
memberi kebutuhan batiniah. SM yakin jika uang bisa dicari bersama akhrinya
SM memiliki anak kedua dari suami kedua yang sekarang berusia 5 tahun. Akan
tetapi hubungan pernikahannya juga tidak mulus bahkan usia pernikahannya
hanya 2 tahun saja. SM sudah menjanda tiga tahun dari suami kedua SM
merupakan orangtua tunggal cerai hidup sudah 2 kali. Saat ini anak kedua SM
49
Universitas Sumatera Utara

sudah TK , Suami SM kedua yang bekerja sebagai supir truk sudah menikah
dngan orang lain.

3.3.4

Informan LM
Informan terakhir peneliti adalah perempuan sebagai orangtua tunggal


karena kematian. LM lahir di Siantar pada tahun 1964, saat ini LM berusia 50
tahun. Perempuan mungil yang terlihat sangat keibuan ini memiliki seorang
suami bermarga pangaribuan. Suami LM berasal dari Garoga, mereka di karuniai
3 orang anak yaitu satu orang anak perempuan dan dua orang anak laki-laki.
Suami LM meninggal tahun 2007 akhir, untungnya LM bekerja sebagai PNS di
Kementerian Agama. Hal itu membuat LM dapat menyekolahkan anaknya sampai
sekarang dan membuat perempuan ini jauh lebih mandiri dari sebelumnya.
Pasangan suami istri yang sama-sama bersuku Batak Toba ini dikaruniai
anak pertama perempuan yang baru saja menyelesaikan ujian nasionalnya dan
ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Anak kedua yaitu laki-laki yang saat ini
duduk di kelas 3 SMP

juga baru saja menyelesaikan ujian nasionalnya.

Sementara anak terakhir kelas 1 SMP berjenis kelamin laki-laki. Sangat
disayangkan bapak pangaribuan terlalu cepat meninggalkan keluarga, apalagi
anak yang terakhir masih sangat kecil. Belum sempat merasakan kasih sayang
yang begitu banyak, ayahnya sudah terlebih dahulu di panggil Tuhan.
LM memiliki kerja sampingan yaitu membuka sebuah toko di simpang rumahnya,
toko yang tidak begitu besar itu menghasilkan uang tambahan yang lumayan

50
Universitas Sumatera Utara

untuk hidup mereka. LM dan anak-anaknya berdomisili di Tebing Tinggi
tepatnya berada di daerah Kampung Bicara.
3.1.

Tabel Profil Informan

N

Keteran

o

gan

RS

YS

Tebing

Tebing

SM

LM

Tempat
dan
1

Sibolga,
Tinggi,

Siantar,1964

Tinggi,

Tahun

1979
1964

1962

Batak

Batak

Lahir

2

Batak

Suku

Pekerjaa

Batak Toba
Toba

Toba

Toba

Wiraswa

Wirasw

Wiraswa

3

Wiraswasta
n

sta

asta

sta

Orangtu

Orangt

Orangtu

a

ua

a

Orangtua

tunggal

tunggal

tunggal

tunggal

karena

karena

karena

karena

kematia

kematia

cerai

kematian

n

n

hidup

Status
4

Pernikah
an

Usia

Suami
22

5

21

Pernikah

Pertama
Tahun

19 Tahun

Tahun

an

:

6

51
Universitas Sumatera Utara

Tahun
Suami
Kedua :
2 Tahun
Suami
Pertama
:

Anak

Usia
Pada
Status
6

7
Pihak

3 Tahun
Orangtua

7 Tahun

Tahun
Suami

Tunggal
Suami
Kedua :
3 Tahum
7

Agama

Kristen

Kristen

Kristen

Kristen

Sumber : Hasil Wawancara

52
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
Peranan Janda dalam Etnis Batak Toba

Penelitian ini dilakukan terhadap empat orang informan, yang terdiri dari
tiga perempuan sebagai orangtua tunggal karena kematian, satu perempuan
sebagai orangtua tunggal cerai hidup. Penelitian ini hanya dibatasi terhadap empat
orang informan karena data yang didapatkan dari keempat informan ini dianggap
sudah cukup dan jenuh, yang artinya penambahan informan lagi tidak
memberikan informasi yang baru bagi penelitian yang dilakukan. Informan
peneliti yaitu perempuan sebagai orangtua tunggal yang berdomisili di Kota
Tebing tinggi. Mereka yang dipilih sebagai informan merupakan perempuan
sebagai orangtua tunggal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
peneliti sesuai dengan teknik pemilihan sampel (purposive sampling), yaitu
perempuan sebagai orangtua tunggal bersuku Batak Toba, tidak memiliki suami,
atau mantan suami bersuku Batak Toba, memiliki anak atau pernah memiliki
anak, dan informan berdomisili di Tebing Tinggi.
Penelitian ini diawali dengan mencari perempuan sebagai orangtua
tunggal sesuai dengan karakteristik dan subjek penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Setelah peneliti menemukan beberapa perempuan sebagai orangtua
tunggal, kemudian peneliti melakukan pendekatan serta wawancara secara
mendalam kepada informan-informan tersebut berdasarkan pedoman wawancara
yang telah disusun. Wawancara pertama yang dilakukan terhadap informan yaitu
ibu RS pada tanggal 4 Maret 2016 pukul 13.00 WIB dilakukan di pajak Bunga,
53
Universitas Sumatera Utara

karena informan bekerja

sebagai penjual pakaian. Sebelum

penelitian

berlangsung, peneliti menghubungi anak informan. Dimana anak dari informan
merupakan teman peneliti dan melalui anak informan tersebut, peneliti dapat
meminta izin agar tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat menghubungi informan
serta membuat janji untuk bertemu langsung. Wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap informan satu berlangsung secara akrab, dimana saat kematian suami
peneliti juga datang untuk melayat. Peneliti tidak begitu mengenal informan
secara mendalam, tetapi informan merespon dengan sikap yang terbuka. Peneliti
juga melakukan wawancara kedua dan wawancara lanjutan melalui telepon untuk
menanyakan pertanyaan yang belum sempat ditanyakan ketika wawancara
pertama dan kedua berlangsung.
Setelah melakukan wawancara dengan ibu RS, peneliti melanjutkan
wawancara dengan YS. Sama halnya yang terjadi dengan informan kedua,
wawancara terlaksana dengan lancar dan akrab. YS sangat terbuka dengan
kisahnya, dan YS juga sangat hangat menyambut peneliti. Wawancara ini
berlangsung dua hari setelah wawancara terhadap ibu RS. Wawancara ini
berlangsung pada tanggal 6 Maret 2016 di rumah ibu YS yang terletak di Jalan
Siantar. Sama halnya dengan ibu RS, wawancara juga berlangsung dua kali
dengan alasan wawancara pertama belum begitu mendalam. Ketika wawancara
kedua, ibu YS jauh lebih akrab dari yang sebelumnya.
Penelitian selanjutnya dilaksanakan kembali seminggu setelahnya,
penelitian ini dilakukan dengan SM. SM merupakan orangtua tunggal karena
perceraian. SM sudah dua kali cerai hidup, SM terbuka untuk diwawancarai,
54
Universitas Sumatera Utara

tetapi sama halnya dengan seluruh informan. Mereka tidak ingin kisah mereka di
sebar luaskan dan profil mereka diketahui orang banyak. Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 17 Maret 2016 di daerah Jalan Bandarsono. Peneliti juga melakukan
dua kali wawancara di rumah SM, peneliti juga melihat bagaimana interaksi SM
dengan lingkungannya. Sesekali peneliti melewati tempat dan mendekati SM
yang akhirnya SM sangat terbuka dengan peneliti. Peneliti menganggap SM
sangat terbuka karena SM sendiri yang lebih antusias bercerita, SM juga
mengajak peneliti untuk sering mengunjunginya. Menurut peneliti SM sangat
ramah untuk di wawancarai.
Informan terakhir adalah LM, penelitian ini dilakukan pada tanggal 24
Maret di Tanah Lapang SriMersing. Peneliti membuat janji terlebih dahulu,
sehingga penelitian ini dilakukan di sana. LM sangat senang dimintai keterangan
tentang dirinya, LM sangat terbuka dengan ceritanya, tidak ada kesulitan dalam
mewawancari LM. Beda halnya dengan SM, awalnya peneliti harus melakukan
pendekatan. Peneliti sering lewat dari warungnya serta membeli makanan dan
mulai melakukan pendekatan dengan cerita-cerita kecil. Akhirnya, SM bersedia
untuk diwawancarai dan SM sangat terbuka dengan seluruh kisahnya. Selanjutnya
wawancara kedua LM dilakukan di rumah LM yaitu, di Jalan DI Panjaitan.
LM sangat terbuka dengan ceritanya karena LM ingin menegaskan bahwa
menjadi perempuan sebagai orangtua tunggal bukan hal yang mudah. Tetapi jika
memiliki dukungan keluarga semua pasti akan lebih mudah. LM yang berprofesi
sebagai bidan ini sangat berbeda dari kehidupan yang dijalani RS dan YS.
Sehingga peneliti ingin yakin untuk mewawancarai LM.
55
Universitas Sumatera Utara

4.1. Hubungan janda dengan keluarga suami dalam kaitannya tanggung jawab
dengan anak

4.1.1. Informan RS
RS merupakan janda dengan tiga orang anak, untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga maupun kebutuhan anak-anaknya RS mempunyai sebuah toko pakaian
yang menjadi sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anakanaknya. Seperti yang diketahui dari hasil penilitian yang saya lakukan, terkait dengan
hubungan antara keluarga pihak suami, RS tidak memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga suami. Meskipun demikian terkadang keluarga suami pernah memberikan
uang jajan terhadap anaknya. Untuk tanggung jawab dalam membesarkan anak
sepenuhnya tanggung jawab dari RS.

4.1.2. Informan YS
YS merupakan janda janda dengan tiga orang anak, untuk memenuhi
kebtuhan rumah tangga maupun kebutuhan anak-anaknya YS membuka usaha
toko pupuk dan mempunyai beberapa ladang juga. Seperti yang diketahui dari
hasil penilitian yang saya lakukan, terkait dengan hubungan antara keluarga pihak
suami, YS tidak memiliki sama sekali hubungan yang baik dengan keluarga
suami . Bahkan Tiga bulan setelah kematian bapak Samosir, rumah mereka di
kunci oleh keluarga samosir. Alasan mereka karena itu rumah warisan, akan tetapi
kenyataannya suami YS lah yang berhak selaku anak laki-laki paling kecil. Mobil
56
Universitas Sumatera Utara

yang mereka miliki juga di ambil oleh keluaraga samosir, bukan hanya materi
tetapi batin mereka pun tersiksa mengahadapi keluarga samosir. Anak YS yang
kedua pernah bercerita kepada peneliti bahwa mereka tidak menyukai hidup
mereka setelah kepergian ayahnya. Hidup mewah yang dulu mereka rasakan
berubah menjadi hidup yang sangat susah, hal tersebut diungkapkan anak YS
dengan perasaan yang sangat sedih.

4.1.3. Informan SM
Untuk informan yang satu ini sedikit berbeda dikarenakan SM merupakan
janda akibat cerai hidup. Dia menikah dua kali dengan pria namun keduanya
gagal karena adanya pihak ketiga.Hubungan SM dengan keluarga dari suaminya
yang pertama tidak baik bahkan anaknya dari suami yang pertama tidak suka
dengan keberadaan SM, bukan hanya anak pertama tapi mertua laki-lakinya juga
tidak menyukai SM. Dikarenakan itu anaknya tinggal bersama dengan keluarga
suami dan merekalah yang membesarkan anaknya. Biar pun demikian ibu dari
suami SM yang pertama sangat menyukainya tetapi beda halnya dengan kakak
dari suaminya yang sangat tidak menyukainya, semua perlakuan yang tidak adil
wajar SM dapatkan karena sifat egoisnya.
Hubungan SM dengan keluarga suaminya yang kedua pun tidak baik. Dia
ditinggal menikah lagi oleh suami keduanya. Keluarga dari pihak suami kedua
pun tidak menyukainya. Namun demikian suami keduanya dan keluarga
suaminya sering memberi uang untuk biaya anak perempuannya, awalnya SM
menolak tapi SM sadar bahwa keperluan anaknya juga semakin banyak.
57
Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Informan LM
LM merupakan informan terakhir peneliti, informan yang satu ini berbeda
dengan informan yang sebelumnya. Kehilangan suami tidak membuat LM
kehilangan keluarga suami. LM mendapatkan perhatian lebih setelah suaminya
meninggal. Keluarga dari suaminya sangat peduli kepadanya dan anak- anaknya.
Bahkan keluarga suami yang tidak membedakan LM bahkan sudah menganggap
LM sebagai anak dan bagian dari keluarga mereka. Keluarga suami juga turut
membiayai keperluan dari anak-anaknya.

4.2. Hubungan janda dengan keluarganya sendiri dalam kaitannya tanggung
jawab dengan anak

4.2.1. Informan RS
Perempuan yang memiliki rambut sebahu ini sangat menyayangi orang
tuanya. Sehingga mereka memiliki hubungan yang baik. Dan pada saat RS kehilangan
suaminya keluarganya sangat membantunya meringankan beban dengan membiayai
58
Universitas Sumatera Utara

sebagian keperluan dari anak-anaknya dan tidak jarang pula mereka menghabiskan
waktu luang bersama saat liburan.

4.2.2. Informan YS
Perempuan berkacamata dengan kulit berwarna sawo matang ini merupakan anak
ke enam dari enam bersaudara di keluarganya. YS memiliki hubungan yang baik
dengan keluarganya dan setelah kepergian dari suaminya, keluarga YS pun terkadang
ikut membantu memberikan uang jajan kepada anaknya dan sering berkunjung
kerumah YS untuk bertemu dengan anak anaknya begitupun sebaliknya YS sering
membawa anaknya kerumah keluarganya.

4.2.3. Informan SM
Informan peneliti yang ketiga ini sempat ingin menjadi TKW karena SM tidak
tahu bagaimana hidupnya dimasa datang dan dari kecil SM kurang diperhatikan orang
tuanya. Ibu

yang bekerja sendiri sementara ayah yang hanya mabuk-mabukan

membuat SM dan adiknya tersisih. Walaupun demikian setelah dewasa dan menikah
dan mengalami perceraian orang tuanya tetap terkadang memberi susu atau jajan
kepada anaknya yang masih kecil.

59
Universitas Sumatera Utara

4.2.4. Informan LM
Informan peneliti yang terakhir ini sangat menghormati dan menyayangi keluarganya.
Lm memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarganya dan mengetahui LM
kehilangan suaminya membuat keluarganya memberikan perhatian yang lebih besar
lagi kepada LM dan anak-anaknya. Keluarganya sering meluangkan waktu mereka
bersama anak-anaknya serta memberikan uang jajan buat anaknya dan keprluan
sehari-harinya.

4.3. Peranan yang dilakukan janda dalam rumah tangga baik peran dalam
mencari nafkah, peran dalam mengurus anak dan peran janda dalam pesta
adat Toba

4.3.1. Informan RS
RS mendapat beban yang cukup besar, tetangga sering menyudutkan dia
di awal kepergian suaminya. Dua minggu setelah kepergian suami, RS langsung
kembali bekerja dan hal itu membuat tetangga merasa bahwa RS tidak begitu
peduli terhadap kepergian suami. Sementara di benak RS jikalau dia tidak bekerja
bagaimana dia menghidupi anak-anaknya. DS meninggalkan banyak kesan
tersendiri untuk RS, suaminya tidak pernah memberikan kesan negatif kepada RS.
60
Universitas Sumatera Utara

Hal tersebut membuat RS berfikir bahwa suaminya masih ada disampingnya dan
itu alasan yang membuat dia tidak ingin mencari pengganti suaminya.
RS sangat mandiri dalam membina keluarganya, salah satu yang sangat
jelas terlihat yaitu dari kesuksesannya. Usaha RS semakin berkembang dan rumah
yang dia tempati juga mengalami perubahan yang mencolok. Kerja keras RS
dalam membesarkan anak juga terlihat dari sikap RS yang begitu peduli terhadap
anaknya, mengajari tugas anaknya dan memasak di tengah kesibukannya. RS
merasa bukan hanya sekedar menjadi seorang ibu tetapi harus menjadi seorang
ayah juga. RS mengaku kalau bukan hal yang mudah untuk menjadi orangtua
tunggal. Dia harus dapat menempatkan diri dimana anak membutuhkan dia
sebagai ayah atau ibu. . RS yang memiliki tiga orang anak, satu perempuan dan
dua anak laki-laki. RS memperlakukan anaknya sama seperti saat belum
kehilangan. RS menjadikan anaknya sebagai sahabatnya sehingga dengan begitu
dia lebih mudah menuntun anak-anaknya untuk berhasil. RS membesarkan
anaknya sendiri tanpa ada pengasuh anak atau babysitter.
Setelah kepergian DS yang sangat membekas, RS hampir tidak di anggap
di keluarga DS. Ketika ada pesta adat, keluarga DS tidak meminta pendapat RS
lagi. Walaupun demikina, RS masih tetap di undang dalam acara-acara adat. Saat
pergi ke pesta, RS selalu membawa anak-anaknya agar anaknya dapat paham
tentang adat dan mengetahui keluarganya. Hal tersebut di ajarkan RS karena RS
beranggapan adat adalah hal terpenting dikehidupan masyarakat Batak Toba. RS
juga masih aktif dengan perkumpulan marga suaminya, dia masih rajin datang ke
―punguan‖ marga. RS mengaku bahwa dirinya salah satu ―paradat‖, bukan hanya
61
Universitas Sumatera Utara

di ―punguan‖ tetapi jika ada tetangga yang mengundangnya ke acara adat RS pun
datang ke acara tersebut.

4.3.2. Informan YS
Informan peneliti yang kedua sama seperti informan pertama, yaitu orangtua
tunggal karena kematian. Informan kedua yang bernama YS, kehilangan suami akibat
penyakit jantung. Tertutupnya suami membuat YS terkejut akan kematian suaminya,
komunikasi yang mereka jalin cukup lancar akan tetapi ada beberapa hal yang ditutupi
oleh suami YS. Bukan hanya pengakuan YS tetapi saat peneliti melakukan wawancara
singkat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan kecil sampingan, anak YS juga mengakui
sifat ayahnya yang tertutup. YS baru mengetahui suaminya memiliki sakit jantung saat 4
bulan sebelum kepergian bapak samosir.
YS kehilangan suami tepat tanggal 1 mei 2007, hal itu memberi luka mendalam
kepada keluarga samosir ini. Bapak samosir meninggalkan harta yang lumayan banyak
agar YS dan anak-anak dapat melanjutkan hidup dengan baik. Hal ini ternyata bertolak
belakang dengan keinginan bapak samosir. Hidup yang dijalani YS dan anak-anaknya
berubah drastis, mereka sangat terpukul dengan kepergian kepala keluarga mereka.
Banyak kejadian buruk yang menimpa keluarga samosir ini, dan semua berasal dari
keluarga suami YS.
Tiga bulan setelah kematian bapak Samosir, rumah mereka di kunci oleh keluarga
samosir. Alasan mereka karena itu rumah warisan, akan tetapi kenyataannya suami YS
lah yang berhak selaku anak laki-laki paling kecil. Mobil yang mereka miliki juga di
ambil oleh keluaraga samosir, bukan hanya materi tetapi batin mereka pun tersiksa
62
Universitas Sumatera Utara

mengahadapi keluarga samosir. Anak YS yang kedua pernah bercerita kepada peneliti
bahwa mereka tidak menyukai hidup mereka setelah kepergian ayahnya. Hidup mewah
yang dulu mereka rasakan berubah menjadi hidup yang sangat susah, hal tersebut
diungkapkan anak YS dengan perasaan yang sangat sedih.
Tebing Tinggi merupakan pilihan yang tempat untuk pindah dari daerah yang
membuat hidup YS berubah menjadi gelap. Mereka pindah ke Tebing Tinggi tahun 2009.
Akan tetapi YS tetap sering ke Siantar untuk mengurus ladangnya disana dan menjual
hasil panennya. Sakit yang dirasakan YS tidak membuat YS putus asa, YS menunjukkan
bahwa ia bisa sendiri sebagai orangtua tunggal tanpa orang lain. Hal itu dibuktikan YS
lewat anak-anaknya, YS merasa sangat bangga karena anaknya mendapat gelar sarjana.
YS sangat bangga karena dia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya karena keterbatasan
biaya tetapi dia sanggup menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi. YS pun
membesarkan anak-anaknya sendiri tanpa bantuan pengurus anak atau babysitter karena
dia merasa mampu dan menyayangi anak-anaknya. Dan dia juga membuka sebuah toko
pupuk untuk menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya dan anak-anaknya.

4.3.3. Informan SM
SM adalah informan ke-3 karena cerai hidup, dua kali menjalani pernikahan dan
keduanya gagal karena pihak ketiga .pernikahan pertama dengan AS tidak bertahan lama
karena SM tidak setia sementara dengan suami kedua X lah yang tidak setia. Hal ini
membuat SM sangat terpukul. SM yang berwajah cantik ini merasa hidupnya tidak
berarti bukan hanya itu saja ia merasa bahwa orang tuanya pun tidak begitu peduli
63
Universitas Sumatera Utara

dengan kehidupannya, SM tidak pernah diadati selama ia menikah karena yang pertama
dia hamil diluar nikah, kejadian itu membuat malu pihak keluarga AS sehingga tidak
diadati sementara dengan suami kedua tidak begitu jelas status pernikahannya. SM
mengaku bahwa iya sudah menikah dengan suami kedua akan tetapi tidak dihadiri oleh
kedua orangtuanya begitu pula dari pihak laki – laki. SM mengaku iya tidak begitu
paham tentang adat iya hanya tau sekilas saja .
SM yang merupakan orangtua tunggal hanya memiliki tujuan yaitu
membesarkan anaknya. Menurut SM hidup sebagai seorang janda merupakan hal
yang sulit pandangan negatif selalu muncul dari orang sekitar. SM tidak pernah
bersikap aneh-aneh apalagi dia menjadi orangtua tunggal karena bercerai. SM
merasa dia harus bersikap layaknya seorang ibu, ia tidak mau hal yang sama
terjadi pada anaknya. Memang sangat disayangkan SM gagal dengan suami
pertamanya, SM merasa yang terjadi dalam hidupnya sekarang karena kegagalan
dimasa lalunya. Sikap egois yang ada didirinya membuat ia tidak berpikir jernih
penyesalan tinggal penyesalan, itulah yang dirasakan SM.
SM menjalani hidup sebagai orangtua tunggal dengan tenang sekarang. SM
jauh lebih dewasa setelah dua kali menjadi ―janda‖, ia merasa banyak pelajaran
yang didapatnya selama menjalani hidup berkeluarga. SM memang tertekan
dengan hari-hari yang dia jalani, suami keduanya telah menikah lagi. Sementara,
suami pertamanya sampai saat ini belum menikah. Tentu dengan kenyataan yang
ia terima, membuat SM sangat menyesal dengan jalan yang dipilihnya. X sering
memberi uang untuk biaya anak perempuannya, awalnya SM menolak tetapi SM
sadar bahwa keperluan anaknya juga semakin banyak. Beda halnya dengan anak
64
Universitas Sumatera Utara

pertama SM sangat tidak suka dengan keberadaannya, bukan hanya anak pertama
tapi mertua laki-laki SM juga tidak menyukai SM. Mertuanya menilai SM tidak
pantas menyelingkuhi AS karena AS sangat berjuang untuk hidup SM dan
anaknya. Hal inilah yang membuat SM mungkin merasa sangat hancur, karena
semua yang ia lakukan sudah terlambat.
SM sempat ingin menjadi TKW karena SM tidak tahu bagaimana hidupnya di
masa yang akan datang. Dari kecil SM kurang diperhatikan orangtuanya, ibu yang
bekerja sendiri sementara ayah yang hanya mabuk-mabukan membuat SM dan
adiknya tersisih. SM tidak dapat melanjut ke jenjang kuliah, SM langsung bekerja
setelah tamat SMA. Memang sangat disayangkan, tetapi SM merasa jika masalah
tidak datang terus menerus makan SM tidak akan dapat berubah seperti saat
sekarang. SM sangat mengakui bahwa dulunya dia seorang perempuan yang
―liar‖, kesana kesini mencari perhatian tetapi itu semua karena SM hanya ingin
diperhatikan. Ibu suami SM yang pertama sangat menyukai SM tetapi beda
halnya dengan kakak AS. Kakak AS sangat tidak menyukai SM, semua perlakuan
yang tidak adil wajar SM dapatkan karena sikap egoisnya.
SM dalam memenuhi kebutuhannya dan anaknya bekerja sebagai wiraswasta.
Dia membuka usaha warung nasi dan juga terkadang menerima jasa mencuci
pakaian atau laundry untuk menambah-nambah uang penghasilannya. Dia bekerja
dengan giat agar anaknya berhasil dan sukses karena dia begitu menyayangi
anaknya. Untuk menjaga anaknya sewaktu iya bekerja terkadang SM menitipkan
anaknya kepada keluarganya agar anaknya tidak kesepian dan ada yang
menjaganya selagi dia bekerja atau tidak berada dirumah.
65
Universitas Sumatera Utara

Adat merupakan hal terpenting, apalagi di lingkungan masyarakat batak.
Tetapi SM sama sekali belum mengetahui adat secara keseluruhan atau secara
mendalam dan menguasainya. SM mau belajar untuk tahu adat bahkan yang ia
tahu, diajarkan kembali ke anak perempuannya. Setelah menjadi ―janda‖ SM
merasa ia harus memulai lagi hidup dari awal. SM membesarkan anak, SM
mengajarkan adat karena SM merasa jika kita tidak tahu adat maka kita tidak akan
punya saudara. Sebagai orang bersuku batak tentu harus tau menjalin hubungan
yang baik jika semarga ataupun tidak ketika bertatap muka. Bagi SM adat dapat
menyatukan kita yang semarga tetapi tidak mengenal. Dia memang merasa belum
mengerti banyak hal tentang budayanya sendiri karena hidup yang dijalaninya
sangat berat dan dia jarang dan hampir tidak pernah mengikuti pesta adat Batak
Toba dulu sehingga SM hanya tahu jika dia menyambungkan marganya atau jika
bertemu dengan teman semarga maka ia memiliki saudara bahkan jika ia berada
di ujung dunia sekalipun.

4.3.4. Informan LM
LM merupakan informan terakhir peneliti, informan yang satu ini sangat
berbeda dengan informan yang sebelumnya. LM menjadi orangtua tunggal karena
kematian, suami LM meninggal tahun 2007 silam. Kehilangan suami tidak
membuat LM kehilangan keluarga suami. LM mendapatkan perhatian lebih
setelah suaminya meninggal, LM merasa bahwa janda tidak selamanya
terkucilkan. Memang dapat dikatakan mendapat keluarga seperti ini sangat jarang,
66
Universitas Sumatera Utara

keluarga suami masih peduli dengan menantu mereka. Meskipun demikian LM
tetap saja merasa sedih kehilangan suaminya.
LM yang dulu selalu bersama dengan suami, sekarang tidak lagi dapat
sama-sama seperti yang diharapkannya. LM merasa terpukul karena kepergian
suami, di mata LM suaminya adalah sosok laki-laki yang sempurna. LM sering
mengingat suaminya sekalipun kesibukan mengelilinginya. LM mengingat
bagaimana mereka sering makan siang bersama, bagaimana ketika mereka jalanjalan dengan keluarga, bahkan bagaimana keseharian suaminya. LM mengaku
sangat sulit melupakan suaminya, karena tidak ada satu sikap buruk yang
ditampakkan suaminya.
Saat kepergian suami, LM hanya menafkahi anaknya sendiri bahkan peran
LM di keluarganya bukan lagi sebagai ibu melainkan sebagai ayah. LM menjalani
dua fungsi sekaligus, berat memang ketika kita harus sendiri tanpa ada yang
mendukung kita. Untungnya, anak LM yang pertama sangat memahami situasi
keluarga mereka begitu pula dengan kedua anak laki-laki LM. Ketiga anak LM
sangat menyayangi ibunya, itu karena sikap LM yang menjadikan anaknya
sahabat sekalipun tetap harus menghormati. LM tahu kebutuhan anaknya semakin
banyak, sehingga LM membuka toko untuk menambah kebutuhan mereka. Bagi
LM, ketiga anaknya sangat penting di hidupnya. Ingatan yang intens muncul
dipikiran LM cukup membuat LM bertahan sampai sejauh ini. LM tidak pernah
berfikiran untuk menikah lagi, hubungan suami istri yang harmonis membuat LM
betah sekalipun dia menjadi orangtua tunggal dan memiliki tekanan-tekanan. LM
merasa dia sudah cukup memiliki keluarga yang lengkap dan keluarga yang rukun
67
Universitas Sumatera Utara

satu dengan yang lain. Keluarga suami yang sangat perhatian dan begitu juga
dengan keluarga LM sendiri. Anak-anak juga sangat dekat dengan kedua keluarga
mereka, sehingga tak ada satu alasanpun untuk menikah lagi. Sehingga untuk
merawat anak-anaknya LM tidak memakai jasa babysitter atau menyuruh orang
untuk menjaga anaknya, dan pada saat dia bekerja atau tidak berada dirumah
anak-anaknya bermain atau tinggal dirumah orang tuanya atau di keluarga pihak
suami. LM juga sangat memahami dan mengerti adat Batak Toba
dikarenakan orang tuanya mengajarinya. Jika ada pesta adat Toba baik dari
keluarganya ataupun dari keluarga pihak suami, LM selalu diajak serta hadir
mengikuti pesta adat. Dan LM mengajarkan kepada anak-anaknya tentang adat
Batak Toba dari dini supaya kelak anaknya tidak bingung dan dapat memahami
adat dari Batak Toba.

4.1. Tabel Perempuan Sebagai Orangtua tunggal dalam filosofi “Dalihan Na
Tolu” pada masyarakat Batak Toba
N

Keteran

O

gan

RS

YS

SM

LM

Pola

Keluar

Keluarg

Keluarg

Keluar

Hubung

ga

a

a

ga

an

Sendir

Sendiri

sendiri :

Sendiri

Kekerab

i

:

Memilik

:

1

:

68
Universitas Sumatera Utara

at-an

Memili

Sebelum

i

Memilik

ki

dan

Hubung

i

hubung

sesudah

an yang

hubunga

an

menjadi

baik.

n

yang

orangtua

Keluarg

baik

baik

tunggal

a

sebelum

sebelu

memilik

Mantan

dan

m dan

i

Suami

sesudah

sesuda

hubunga

Pertam

menjadi

h

n baik.

a

menjad

Keluarg

Kurang

a

i

a Suami

memilik

tunggal.

orangtu

:

i

Keluar

a

Sebelum

hubunga

ga

tunggal

menjadi

n

Suami :

.

orangtua

baik.

Memilik

Keluar

tunggal,

Keluarg

i

ga

memilik

a

hubunga

Suami

i

Mantan

n

:

hubunga

Suami

baik

Tidak

n

kedua :

sebelum

memili

Setelah

tidak

dan

baik.

:

yang

yang

orangtu

yang

69
Universitas Sumatera Utara

ki

menjadi

memilik

sesudah

hubung

orangtua

i

menjadi

an baik

tunggal,

hubunga

orangtu

sebelu

tidak

n

a

m dan

memilik

baik.

tunggal.

sesuda

i

h

hubunga

menjad

n baik.

yang

i
orangtu
a
tunggal
.

Peran

Menaf

Membes

Membes

Menafk

Perempu

kahi

a-kan

ar-kan

ahi

an

anakny

dan

anaknya

anaknya

sebagai

a

menafka

sendiri,

sendiri,

Orangtu

sendiri,

hi

tidak

tetap

a

sebagai

anaknya

memilik

menjadi

Tunggal

Ibu

sendiri,

i

boru di

di

yang

tidak

di

2

peran

keluarga

70
Universitas Sumatera Utara

Keluarg

membe

diperhit

keluarga

suami

a

sar-kan

ungkan

mantan

dan

anakny

lagi

suami

keluarga

a

dalam

pertama

sendiri.

tetap

keluarga

dan

menjad

suami.

mantan

dan

di

i boru.

di

suami
kedua.

Sangat
menger
ti

dan

Tidak

Mengert

begitu

i

memaha

mengeta

mi

hui

tentang

tentang

adat.

adat.

Cukup
Pengerti

sangat

dan

mengeta
an

mengu

3

hui
terhadap

asai

Adat

tentang

tentang
adat.
adat
(Parad
at).
Subordi

Keluar

Keluarg

Keluarg

Keluar

na-si

ga

a suami

a suami

ga

melalui

suami:

:

:

Komuni

pendap

sindiran,

kata

4
kat-

suami :
tidak

71
Universitas Sumatera Utara

kasi

at

Verbal

RS

kata-

kasar

ada

harus

kata

dan

sama

sesuai

yang

merenda

sekali

dengan

menyud

h-kan.

Lingku

pendap

ut-kan.

Lingku

ngan:

at anak

Lingku

ngan:

tidak

laki-

ngan:

kata-

ada

laki

kata-

kata

subordi

pertam

kata

negatif

nasi

a.

negatif

melalui

Lingk

komuni

ungan:

kasi

kata-

verbal.

kata
negatif

5

Subordi

Keluar

Keluarg

Keluarg

Keluar

nasi

ga

a suami

a

ga

melalui

suami

:

suami:

suami:

Komuni

:

merenda

keluarga

tidak

ka-si

acara

h-kan

mantan

ada

Non

adat

(menyita

suami

subordi

verbal

tidak

rumah

pertama

nasi

saat

sikap

72
Universitas Sumatera Utara

disedia

YS),

tidak

melalui

-kan

tidak

mengijin

komuni

bangku

dapat

kan SM

ka-si

di

melawa

mengasu

nonverb

depan,

n

h

al

tidak

hula,

laki-laki

Lingku

dapat

cara

mereka,

ng-an :

melaw

meman-

tidak di

tidak

an

dang

adati.

ada

hula-

sinis

Keluarg

subordi

hula

saat

a

nasi

sekalip

berpapas

suami

melalui

un

an

kedua

komuni

salah,

Lingku

tidak

kasi

tidak

ng-an :

mengan

nonverb

diminta

sikap

ggap

al

i

risih dari

sama

pendap

lingkung

sekali

at

an

keberad

dengan

ketika

aan SM,

sikap

YS

sikap

diam.

berbicar

tidak

hula-

anak

dari

73
Universitas Sumatera Utara

Lingk

a dengan

peduli

ungan

lawan

Lingku

: sikap

jenis.

ngan:

risih

sikap

dari

risih dari

lingkun

lingkung

gan

an

ketika

ketika

RS

SM

berbica

berbicar

ra

a dengan

dengan

lawan

lawan

jenis.

jenis.
Sumber : Hasil Wawancara

74
Universitas Sumatera Utara

BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang terbentuk atas dasar perkawinan, ikatan darah dan adopsi yang
saling berinteraksi dan berkomunikasi serta menimbulkan peran-peran bagi ayah,
ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan serta memelihara
kebudayaan bersama. Hubungan dalam keluarga memiliki sistem jaringan yang
lebih bersifat interpersonal sehingga masing–masing anggota dimungkinkan
memiliki intensitas hubungan satu sama lain dan fungsinya akan sulit dirubah dan
digantikan orang lain. Salah satu realita sosial yang ada di sekitar kehidupan
masyarakat adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja
atau biasa disebut dengan orang tua tunggal. Orang tua dimana hanya ada ayah
atau ibu saja mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa
hadirnya seorang pasangan.
Tidaklah mudah bagi orang tua tunggal dalam menjalani kehidupannya
setelah kehilangan salah satu anggota keluarga, terlebih lagi seorang perempuan
yang kehilangan suaminya, karena segala sesuatu yang harus ditanggung sendiri.
Orangtua tunggal dapat disebabkan beberapa hal antara lain adalah : (1)
Perceraian, (2) Kematian, (3) Kehamilan di luar nikah, (4) Bagi seorang wanita
atau laki-laki yang tidak mau menikah, kemudian mengadopsi anak orang lain.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga yang mengakibatkan
seseorang menjadi orang tua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk
75
Universitas Sumatera Utara

beradapatasi dengan kondisi yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian
tugas-tugas ganda yang harus dilakukan dalam keluarganya. Orang tua tunggal
yang disebabkan karena adanya hubungan di luar nikah atau bagi seorang wanita
atau laki-laki yang tidak mau menikah kemudian mengadopsi anak, pada kasus
ini dibutuhkan motivasi dan dukungan yang lebih dari keluarganya karena perlu
kesiapan yang matang baik secara mental maupun finansial untuk menjadi orang
tua tunggal. Sedangkan orang tua tunggal yang karena adanya kematian dan sakit
dirasa kondisi tersebut seseorang dianggap memiliki tingkat kematangan yang
tinggi sehingga diharapkan mampu mengatasi segala perubahan yang terjadi.
Seiring dengan perjalanan waktu orang tua yang dulunya lengkap dapat
menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni
kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orang tua harus
menjalankan peran sebagai orang tua tunggal, di mana hanya terdapat satu
orangtua saja dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan orang tua
tunggal, untuk itu ia harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawab secara
total baik sebagai ibu sekaligus sebagai ayah. Dalam fenomena ibu yang menjadi
orang tua tunggal secara otomatis ia akan menggantikan peran ayah dan peran ibu
sendiri dan secara otomatis pula ia menjadi seorang kepala keluarga. Aspek
manusia di setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat guna terwujudnya
keseimbangan dan keutuhan masyarakat, maka setiap individu dituntut
menjalankan peran-perannya, perubahan terjadi dalam unit waktu tertentu, dan
tempat tertentu di mana berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.

76
Universitas Sumatera Utara

Setiap orang tua memiliki peran yang besar dalam perkembangan anak mulai
sebelum lahir hingga menuju kedewasaan.
Peran sebagai ayah dan ibu tidak akan dapat terlaksana dengan baik apabila
terjadi perpisahan dalam keluarga baik perceraian, kematian akibat sakit, bencana
alam, dan perang. Bagi keluarga sosok ayah merupakan kepala keluarga yang
dihormati anak serta isterinya sehingga menjadi panutan keluarga. Istri yang
ditinggalkan oleh suami, harus berperan sebagai ibu dan sekaligus sebagai ayah
bagi anak -anaknya. Hal ini berarti tanggung jawab ibu akan bertambah, ia harus
mencari nafkah sendiri, mengambil keputusan-keputusan penting sendiri, dan
sekian banyak tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai orang tua tunggal.
Perubahan besar yang harus dijalankan ibu menjalankan peran ibu sekaligus
sebagai ayah, yang senantiasa berjuang menjadi tulang punggung keluarga dan
panutan anak–anaknya, walau ayah tidak ada namun tetap ibu sebagai orang tua
tunggal tetap menjalankan peranan dengan baik dengan didukung anak-anak
untuk dapat bersama-sama mencapai hidup harmonis dan selaras dengan
perubahan peran dan status.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi dan peran perempuan
dalam konteks janda atau orang tua tunggal sangat berat. Selain harus berjuang
sendiri untuk membiayai hidupnya dan anak-anaknya, perempuan ini juga harus
siap dengan perlakuan atau pemikiran yang buruk terhadap kata ―janda‖ baik
dalam kehidupan sosialnya serta perlakuan terhadap ―janda‖ dalam adat batak
Toba. Contohnya saja dalam kehidupan bermasyarakat, perempuan yang
menyandang gelar janda ini harus dan dituntut bersikap sewajarnya terhadap
77
Universitas Sumatera Utara

lawan jenisnya yang dimana terkadang mereka sendiri pun bingung bagaimana
bersikap yang benar di mata dan pemikiran orang sekitarnya. Jika seorang ―janda‖
mendekati lawan jenis secara berlebihan maka mereka akan dianggap tidak
bersedih hati dengan kepergian suaminya serta dianggap menelantarkan anaknya.
Lain halnya dengan orang tua tunggal laki-laki atau duda yang mendekati lawan
jenisnya dianggap wajar karena hanya dinilai sebagai orang yang membutuhkan
seorang pendamping dalam hidupnya.
Selain itu,

janda dalam etnis batak toba terkadang juga mendapat

perlakuan yang tidak baik atau tidak adil setelah kepergian suaminya terutama
jika berkaitan dengan acara adat. Seringkali pendapat yang mereka utarakan tidak
diperhitungkan karena dalam adat mereka derajat mereka sangat rendah.
Meskipun begitu, janda yang menjadi informan dalam penelitian ini selalu
berjuang keras dalam bekerja demi menghidupi keluarga dan anak-anaknya dan
tidak jarang banyak anak-anak mereka yang telah sukses dalam menempuh
pendidikan. Bagi seorang ibu yang masih memiliki suami atau sudah menjadi
janda dengan apapun kondisi dan keadaannya selalu berusaha memperjuangkan
anaknya sampai berhasil karena baginya anak merupakan priotas utama dalam
hidup.

78
Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran
Penelitian tentang peran dan fungsi seorang janda sebagai orang tua
tunggal dalam etnis batak menggambarkan perjuangan seorang ibu yang harus
berperan ganda sebagai seorang ayah menjadi kepala keluarga dalam menafkahi
serta membesarkan anak-anaknya serta juga berperan sebagai ibu dalam mendidik
dan memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.
Namun meskipun begitu, orang tua tunggal terutama kaum perempuan
dalam masyarakat yang menganut budaya partilineal sering kali mendapatkan
perlakuan yang tidak adil baik dalam kehidupan sosialnya maupun dalam adat
istiadat seperti halnya ―janda‖ dalam etnis batak yang sangat mengagungkan lakilaki dalam keluarga karena dinggap sebagai penerus keturunan atau marga.
Hal inilah yang perlu disadari oleh masyarakat bahwa menjadi orang tua
tunggal terutama bagi janda sangatlah berat. Karena bukan hanya perjuangan
keras mereka dalam menghidupi keluarga dan membesarkan anak-anaknya, janda
juga harus menghadapi perlakuan yang tidak baik dari masyarakat yang
memandang janda sebelah mata dan sering kali menjadi cibiran tetangga ataupun
tidak mendapatkan tempat yang layak dalam adat.
Oleh karena itu, sebagai seorang manusia yang baik maka kita dituntut
untuk memberikan dukungan terhadap para ibu yang berperan sebagai orang tua
tunggal di keluarganya. Karena dukungan tersebut akan menjadi motivasi yang
bernilai positif untuk mereka dalam menjalankan roda perekonomian keluarga
serta mendidik dan membesarkan anak mereka hingga mencapai kesuksesan.

79
Universitas Sumatera Utara