Peranan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi dalam Mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan rakyatnya agar terbentuk suatu masyarakat yang adil
dan makmur, tentram, aman yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia.
Keinginan untuk menjadi suatu masyarakat yang tentram, aman, hidup
berdampingan secara damai, kebutuhan akan material dan spiritual terpenuhi,
hanya dapat tercapai melalui perekonomian rakyat yang baik dan teratur.
Untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang baik dan teratur harus
dilaksanakan melalui pembangunan.
Salah satu aspek penunjang dalam keberhasilan pencapaian tujuan
pembangunan nasional selain dari aspek sumber daya manusia, sumber daya
alam dan sumber daya lainnya adalah ketersediaan dana pembangunan baik
yang diperoleh dari sumber-sumber pajak mapun non pajak.
Pajak
merupakan
salah
satu
sumber
penerimaan
negara
untuk
meningkatkan pembangunan nasional. Berkaitan dengan hal tersebut
pentingnya pengelolaan pajak menjadi prioritas pemerintah. Pajak Bumi dan
Bangunan merupakan pajak yang sangat potensial dan strategis sebagai
sumber penghasilan negara dalam rangka membiayai penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan. Perkembangan pemasukan Pajak Bumi dan
Bangunan akan meningkat seiring dengan Objek Pajak yang senantiasa
Universitas Sumatera Utara
disesuaikan dengan perkembangan ekonomi. Dengan meningkatnya jumlah
Objek Pajak Bumi dan Bangunan, maka dapat pula meningkatkan pula
jumlah Wajib Pajak.
Seiring dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (selanjutnya disebut UU PDRD),
maka Pemerintah Daerah (dalam hal ini pemerintah kabupaten/kota) harus
mempersiapkan diri untuk mengelola sendiri Pajak Bumi dan Bangunan
sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2).
PBB P2 selama ini dikelola dan dipungut oleh Pemerintah Pusat, dan
daerah menerima sebagian besar hasil pemungutannya. Bagi sebagian daerah,
penerimaan PBB P2 sebesar 100% tanpa ‘membagi’ kepada pemerintah pusat
disambut dengan baik terutama daerah yang kaya pada sektor perdesaan
perkotaan.
Diperlukan peran serta pemerintah dalam memberikan informasi mengenai
perpajakan agar Pendapatan Asli Daerah terus meningkat hingga masyarakat
dapat berpartisipasi dalam pembangunan yang terwujud dalam bentuk
ketaatan membayar pajak. Dengan pemahaman dan pengetahuan tentang
perpajakan
diharapkan
tidak
terjadi
adanya pelanggaran-pelanggaran
perpajakan, seperti penghindaran pajak manipulasi objek pajak dan
pelanggaran lain. Untuk menjalankan roda pemerintahan dalam pelaksanaan
pembangunan daerah disegala bidang, maka peranan dari aparat pemerintah
khususnya Dinas Pendapatan Daerah sangat diperlukan untuk dapat
mengelola sumber-sumber pemasukan secara optimal.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun tugas
akhir dengan judul “Peranan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Asset Kabupaten Dairi dalam Mengelola Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan”.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam adalah sebagi berikut :
1.1.Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Dairi.
1.2.Upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar apa yang telah
ditargetkan tercapai.
1.3.Faktor-faktor
apa
yang
telah
menghambat
pencapaian
target
penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis kedepannya adalah :
2.1. Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan teori yang di dapat selama dibangku kuliah ke dalam
dunia kerja.
b. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan penulis di
bidang perpajakan khususnya dalam bidang pengelolaan Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Meningkatkan
kemampuan,
memperluas,
dan
memantapkan
keterampilan mahasiswa dalam menjalin hubungan yang baik.
d. Memberikan bekal pengalaman kerja kepada setiap mahasiswa.
2.2. Bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Dairi
a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang baik antara Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Dairi dengan Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU.
b. Mempromosikan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kabupaten Dairi kepada Universitas Sumatera Utara
khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
c. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2.3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Menjalin hubungan yang baik antara pihak Program Studi Diploma
III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan pihak Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Dairi dalam memberikan uji nyata praktik kerja.
b. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan
nasional khususnya Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP
USU.
Universitas Sumatera Utara
C. Uraian Teoritis
1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Pajak Bumi dan bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas
bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan dimanfaatkan oleh
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan
pedalaman serta laut wilayah kabupaten/kota.
Bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan
secara tetap pada tanah dan atau perairan pedalaman dan atau laut.
PBB P2 merupakan jenis pajak kabupaten/kota yang baru ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
2. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
b. Peraturan daerah kabupaten/kota yang mengatur tentang PBB
Perdesaan dan Perkotaan.
c. Keputusan bupati/walikota yang mengatur tentang PBB Perdesaan
dan perkotaan sebagai aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang
PBB Perdesaan dan Perkotaan pada kabupaten/kota dimaksud.
3. Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah
bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh
Universitas Sumatera Utara
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.
Dalam pengenaan PBB Perdesaan dan Perkotaan, termasuk dalam
pengertian yang menjadi objek pajak adalah:
a. Jalan lingkungan yang terletak dalam satu kompleks bangunan
seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, yang merupakan suatu
kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut.
b. Jalan tol
c. Kolam renang
d. Pagar mewah
e. Tempat olahraga
f. Galangan kapal, dermaga
g. Taman mewah
h. Tempat penampungan/kilang minak, air dan gas, pipa minyak, dan
i. Menara
4. Bukan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
a. Digunakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah penyelenggaraan
pemerintahan.
b. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan
tidak untuk mencari keuntungan, antara lain di bidang ibadah,
sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional.
c. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenis
dengan itu.
Universitas Sumatera Utara
d. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
Nasional, tanah negara yang belum dibebani suatu hak.
e. Digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan
asas perlakuan timbal balik, dan
f. Digunakan oleh badan, atau perwakilan lembaga internasional yang
ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan.
5. Subjek dan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Subjek Pajak PBB P2 adalah orang pribadi atau badan yang secara
nyata mempunyai hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi,
dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.
Sementara itu, Wajib Pajak PBB P2 adalah orang pribadi atau badan
yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh
manfaat atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh
manfaat atas bangunan.
6.
Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
a. Dasar Pengenaan
Dasar Pengenaan PBB P2 adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang
terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP
ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau
nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti. Sedangkan Nilai Jual Objek Pajak
Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) merupakan suatu batasan nilai bagi objek
Universitas Sumatera Utara
pajak yang tidak dikenakan pajak. Tujuan diterapkannya NJOPTKP adalah
untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, yaitu bahwa orang yang
memiliki/menguasai/memanfaatkan suatu objek yang bernilai rendah, maka
tidak akan dikenakan pajak.
b. Tarif
Tarif PBB diterapkan paling tinggi 0,3% (nol koma tiga persen) dan
ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan. Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah
kabupaten/kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan
kondisi masing-masing daerah kabupaten/kota.
c.
Cara Perhitungan
Besaran pokok PBB P2 yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak setelah dikurangi
NJOPTKP. Nilai jual untuk bangunan sebelum diterapkan tarif pajak
dikurangi terlebih dahulu dengan NJOPTKP sebesar sepuluh juta rupiah.
Secara umum perhitungan PBB adalah sesuai rumus berikut:
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x (NJOP – NJOPTKP)
= Tarif Pajak x {NJOP Bumi + (NJOP
Bangunan - NJOPTKP)
Universitas Sumatera Utara
7. Pengurangan Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan
Berdasarkan
permohonan
wajib
pajak,
bupati/walikota
dapat
memberikan pengurangan pajak yang terutang karena kondisi tertentu objek
pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak dan atau karena sebabsebab tertentu lainnya serta dalam hal objek pajak terkena bencana alam atau
sebab lain yang luar biasa.
Pengurangan pajak terutang merupakan hak yang dapat diajukan oleh
ajib pajak kepada bupati/walikota. Pengurangan pajak terutang harus diajukan
oleh wajib pajak secara tertulis dan tidak dapat diberikan begitu aja oleh
fiskus tanpa adanya permohonan wajib pajak. Tata cara pemberian
pengurangan PBB P2 ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup yang dilaksanakan di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi mencakup beberapa aspek
yang terdiri dari:
1. Pelaksanaan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan di Kabupaten Dairi.
2. Faktor penghambat yang dihadapi dalam penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Dairi.
3. Upaya-upaya mengatasi hambatan serta meningkatkan pemasukan
dari pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
E. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi
sesuai dengan metode yang digunakan adalah :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, penulis mengajukan judul tugas akhir. Penentuan dan
pengesahan judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan. Kemudian mencari bahan untuk pembuatan proposal, revisi
proposal, pengesahan proposal, penunjukan dosen pembimbing, permohonan
surat izin riset dari fakultas, serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing
yang ditunjuk oleh Jurusan Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan.
2. Studi Literatur
Pengumpulan data-data menyangkut masalah yang akan dibahas
melalui buku-buku ilmiah atau sumber-sumber bacaan lainnya, UndangUndang Perpajakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, dan
bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi.
3. Observasi Lapangan
Pengamatan dilakukan secara langsung untuk memperoleh data-data
yang ada pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
Kabupaten Dairi dalam mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data untuk menunjang keberhasilan
dari topik yang dibahas, dalam hal ini data-data bersumber dari Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang telah
mengetahui dan memahami tentang objek kajian Laporan Tugas
Akhir.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah,
seperti buku perpajakan, dan Undang-Undang Perpajakan.
5. Analisis Data dan Evaluasi
Penulis melakukan analisis dan evaluasi data mengenai peranan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi dalam
mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
F. Metode Pengumpulan Data
Setelah data dan informasi yang diperoleh, maka penulis akan
menyimpulkan hasil dari data yang didapat, dengan menggunakan Metode
Pengumpulan Data sebagai berikut :
1.
Metode Observasi (Observation Guide)
Melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan untuk pembahasan masalah.
Universitas Sumatera Utara
2.
Metode Wawancara (Interview Guide)
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung
dengan menyiapkan daftar pertanyaan kepada Kepala Kantor dan Pegawai
Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset yang terkait
dengan pengelolaan PBB P2, yang dapat memberikan informasi yang
bermanfaat untuk membantu proses penyusunan laporan.
3.
Metode Dokumentasi (Optional)
Pengumpulan data dengan cara membuat daftar dokumentasi yang
diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
Kabupaten Dairi. Penulis juga melakukan pengamatan yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan yang berkaitan dengan upaya-upaya untuk meningkatkan
penerimaan daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
G. Sistematika Penulisan Laporan
Adapun yang menjadi sistematika penulisan adalah :
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang
yang menjadi dasar pemikiran dalam menyusun laporan, tujuan
dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode penelitian
serta sistematika penulisan laporan.
BAB II
: GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI
Pada bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai
gambaran umum dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
dan Asset Kabupaten Dairi, meliputi sejarah singkat Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi,
struktur organisasi, dan uraian-uraian tugas pokok.
BAB III
: GAMBARAN DATA TENTANG PERANAN DINAS
PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN DAIRI DALAM
MENGELOLA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai teori yang berisikan
pengertian PBB P2, dasar hukum PBB P2, objek PBB P2, yang
tidak objek PBB P2, subjek dan wajib PBB P2, dasar pengenaan,
tarif dan cara penghitungan PBB P2 dan pengurangan hasil PBB
P2.
BAB IV
: ANALIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini diuraikan bagaimana peranan Dinas Pendapatan
Daerah dalam mengelola PBB P2 Terhadap Peningkatan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah di
Kabupaten Dairi.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan rangkuman tentang halhal yang dibahas dan juga mengemukakan saran berdasarkan data
dan informasi yang telah diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan rakyatnya agar terbentuk suatu masyarakat yang adil
dan makmur, tentram, aman yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia.
Keinginan untuk menjadi suatu masyarakat yang tentram, aman, hidup
berdampingan secara damai, kebutuhan akan material dan spiritual terpenuhi,
hanya dapat tercapai melalui perekonomian rakyat yang baik dan teratur.
Untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang baik dan teratur harus
dilaksanakan melalui pembangunan.
Salah satu aspek penunjang dalam keberhasilan pencapaian tujuan
pembangunan nasional selain dari aspek sumber daya manusia, sumber daya
alam dan sumber daya lainnya adalah ketersediaan dana pembangunan baik
yang diperoleh dari sumber-sumber pajak mapun non pajak.
Pajak
merupakan
salah
satu
sumber
penerimaan
negara
untuk
meningkatkan pembangunan nasional. Berkaitan dengan hal tersebut
pentingnya pengelolaan pajak menjadi prioritas pemerintah. Pajak Bumi dan
Bangunan merupakan pajak yang sangat potensial dan strategis sebagai
sumber penghasilan negara dalam rangka membiayai penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan. Perkembangan pemasukan Pajak Bumi dan
Bangunan akan meningkat seiring dengan Objek Pajak yang senantiasa
Universitas Sumatera Utara
disesuaikan dengan perkembangan ekonomi. Dengan meningkatnya jumlah
Objek Pajak Bumi dan Bangunan, maka dapat pula meningkatkan pula
jumlah Wajib Pajak.
Seiring dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (selanjutnya disebut UU PDRD),
maka Pemerintah Daerah (dalam hal ini pemerintah kabupaten/kota) harus
mempersiapkan diri untuk mengelola sendiri Pajak Bumi dan Bangunan
sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2).
PBB P2 selama ini dikelola dan dipungut oleh Pemerintah Pusat, dan
daerah menerima sebagian besar hasil pemungutannya. Bagi sebagian daerah,
penerimaan PBB P2 sebesar 100% tanpa ‘membagi’ kepada pemerintah pusat
disambut dengan baik terutama daerah yang kaya pada sektor perdesaan
perkotaan.
Diperlukan peran serta pemerintah dalam memberikan informasi mengenai
perpajakan agar Pendapatan Asli Daerah terus meningkat hingga masyarakat
dapat berpartisipasi dalam pembangunan yang terwujud dalam bentuk
ketaatan membayar pajak. Dengan pemahaman dan pengetahuan tentang
perpajakan
diharapkan
tidak
terjadi
adanya pelanggaran-pelanggaran
perpajakan, seperti penghindaran pajak manipulasi objek pajak dan
pelanggaran lain. Untuk menjalankan roda pemerintahan dalam pelaksanaan
pembangunan daerah disegala bidang, maka peranan dari aparat pemerintah
khususnya Dinas Pendapatan Daerah sangat diperlukan untuk dapat
mengelola sumber-sumber pemasukan secara optimal.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun tugas
akhir dengan judul “Peranan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Asset Kabupaten Dairi dalam Mengelola Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan”.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam adalah sebagi berikut :
1.1.Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Dairi.
1.2.Upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar apa yang telah
ditargetkan tercapai.
1.3.Faktor-faktor
apa
yang
telah
menghambat
pencapaian
target
penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis kedepannya adalah :
2.1. Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan teori yang di dapat selama dibangku kuliah ke dalam
dunia kerja.
b. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan penulis di
bidang perpajakan khususnya dalam bidang pengelolaan Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Meningkatkan
kemampuan,
memperluas,
dan
memantapkan
keterampilan mahasiswa dalam menjalin hubungan yang baik.
d. Memberikan bekal pengalaman kerja kepada setiap mahasiswa.
2.2. Bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Dairi
a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang baik antara Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Dairi dengan Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU.
b. Mempromosikan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kabupaten Dairi kepada Universitas Sumatera Utara
khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
c. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2.3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Menjalin hubungan yang baik antara pihak Program Studi Diploma
III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan pihak Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Dairi dalam memberikan uji nyata praktik kerja.
b. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan
nasional khususnya Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP
USU.
Universitas Sumatera Utara
C. Uraian Teoritis
1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Pajak Bumi dan bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas
bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan dimanfaatkan oleh
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan
pedalaman serta laut wilayah kabupaten/kota.
Bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan
secara tetap pada tanah dan atau perairan pedalaman dan atau laut.
PBB P2 merupakan jenis pajak kabupaten/kota yang baru ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
2. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
b. Peraturan daerah kabupaten/kota yang mengatur tentang PBB
Perdesaan dan Perkotaan.
c. Keputusan bupati/walikota yang mengatur tentang PBB Perdesaan
dan perkotaan sebagai aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang
PBB Perdesaan dan Perkotaan pada kabupaten/kota dimaksud.
3. Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah
bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh
Universitas Sumatera Utara
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.
Dalam pengenaan PBB Perdesaan dan Perkotaan, termasuk dalam
pengertian yang menjadi objek pajak adalah:
a. Jalan lingkungan yang terletak dalam satu kompleks bangunan
seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, yang merupakan suatu
kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut.
b. Jalan tol
c. Kolam renang
d. Pagar mewah
e. Tempat olahraga
f. Galangan kapal, dermaga
g. Taman mewah
h. Tempat penampungan/kilang minak, air dan gas, pipa minyak, dan
i. Menara
4. Bukan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
a. Digunakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah penyelenggaraan
pemerintahan.
b. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan
tidak untuk mencari keuntungan, antara lain di bidang ibadah,
sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional.
c. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenis
dengan itu.
Universitas Sumatera Utara
d. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
Nasional, tanah negara yang belum dibebani suatu hak.
e. Digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan
asas perlakuan timbal balik, dan
f. Digunakan oleh badan, atau perwakilan lembaga internasional yang
ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan.
5. Subjek dan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Subjek Pajak PBB P2 adalah orang pribadi atau badan yang secara
nyata mempunyai hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi,
dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.
Sementara itu, Wajib Pajak PBB P2 adalah orang pribadi atau badan
yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh
manfaat atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh
manfaat atas bangunan.
6.
Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
a. Dasar Pengenaan
Dasar Pengenaan PBB P2 adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang
terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP
ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau
nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti. Sedangkan Nilai Jual Objek Pajak
Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) merupakan suatu batasan nilai bagi objek
Universitas Sumatera Utara
pajak yang tidak dikenakan pajak. Tujuan diterapkannya NJOPTKP adalah
untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, yaitu bahwa orang yang
memiliki/menguasai/memanfaatkan suatu objek yang bernilai rendah, maka
tidak akan dikenakan pajak.
b. Tarif
Tarif PBB diterapkan paling tinggi 0,3% (nol koma tiga persen) dan
ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan. Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah
kabupaten/kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan
kondisi masing-masing daerah kabupaten/kota.
c.
Cara Perhitungan
Besaran pokok PBB P2 yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak setelah dikurangi
NJOPTKP. Nilai jual untuk bangunan sebelum diterapkan tarif pajak
dikurangi terlebih dahulu dengan NJOPTKP sebesar sepuluh juta rupiah.
Secara umum perhitungan PBB adalah sesuai rumus berikut:
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x (NJOP – NJOPTKP)
= Tarif Pajak x {NJOP Bumi + (NJOP
Bangunan - NJOPTKP)
Universitas Sumatera Utara
7. Pengurangan Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan
Berdasarkan
permohonan
wajib
pajak,
bupati/walikota
dapat
memberikan pengurangan pajak yang terutang karena kondisi tertentu objek
pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak dan atau karena sebabsebab tertentu lainnya serta dalam hal objek pajak terkena bencana alam atau
sebab lain yang luar biasa.
Pengurangan pajak terutang merupakan hak yang dapat diajukan oleh
ajib pajak kepada bupati/walikota. Pengurangan pajak terutang harus diajukan
oleh wajib pajak secara tertulis dan tidak dapat diberikan begitu aja oleh
fiskus tanpa adanya permohonan wajib pajak. Tata cara pemberian
pengurangan PBB P2 ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup yang dilaksanakan di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi mencakup beberapa aspek
yang terdiri dari:
1. Pelaksanaan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan di Kabupaten Dairi.
2. Faktor penghambat yang dihadapi dalam penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Dairi.
3. Upaya-upaya mengatasi hambatan serta meningkatkan pemasukan
dari pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
E. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi
sesuai dengan metode yang digunakan adalah :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, penulis mengajukan judul tugas akhir. Penentuan dan
pengesahan judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan. Kemudian mencari bahan untuk pembuatan proposal, revisi
proposal, pengesahan proposal, penunjukan dosen pembimbing, permohonan
surat izin riset dari fakultas, serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing
yang ditunjuk oleh Jurusan Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan.
2. Studi Literatur
Pengumpulan data-data menyangkut masalah yang akan dibahas
melalui buku-buku ilmiah atau sumber-sumber bacaan lainnya, UndangUndang Perpajakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, dan
bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi.
3. Observasi Lapangan
Pengamatan dilakukan secara langsung untuk memperoleh data-data
yang ada pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
Kabupaten Dairi dalam mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data untuk menunjang keberhasilan
dari topik yang dibahas, dalam hal ini data-data bersumber dari Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang telah
mengetahui dan memahami tentang objek kajian Laporan Tugas
Akhir.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah,
seperti buku perpajakan, dan Undang-Undang Perpajakan.
5. Analisis Data dan Evaluasi
Penulis melakukan analisis dan evaluasi data mengenai peranan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi dalam
mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
F. Metode Pengumpulan Data
Setelah data dan informasi yang diperoleh, maka penulis akan
menyimpulkan hasil dari data yang didapat, dengan menggunakan Metode
Pengumpulan Data sebagai berikut :
1.
Metode Observasi (Observation Guide)
Melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan untuk pembahasan masalah.
Universitas Sumatera Utara
2.
Metode Wawancara (Interview Guide)
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung
dengan menyiapkan daftar pertanyaan kepada Kepala Kantor dan Pegawai
Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset yang terkait
dengan pengelolaan PBB P2, yang dapat memberikan informasi yang
bermanfaat untuk membantu proses penyusunan laporan.
3.
Metode Dokumentasi (Optional)
Pengumpulan data dengan cara membuat daftar dokumentasi yang
diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
Kabupaten Dairi. Penulis juga melakukan pengamatan yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan yang berkaitan dengan upaya-upaya untuk meningkatkan
penerimaan daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
G. Sistematika Penulisan Laporan
Adapun yang menjadi sistematika penulisan adalah :
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang
yang menjadi dasar pemikiran dalam menyusun laporan, tujuan
dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode penelitian
serta sistematika penulisan laporan.
BAB II
: GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI
Pada bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai
gambaran umum dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
dan Asset Kabupaten Dairi, meliputi sejarah singkat Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Dairi,
struktur organisasi, dan uraian-uraian tugas pokok.
BAB III
: GAMBARAN DATA TENTANG PERANAN DINAS
PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN DAIRI DALAM
MENGELOLA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai teori yang berisikan
pengertian PBB P2, dasar hukum PBB P2, objek PBB P2, yang
tidak objek PBB P2, subjek dan wajib PBB P2, dasar pengenaan,
tarif dan cara penghitungan PBB P2 dan pengurangan hasil PBB
P2.
BAB IV
: ANALIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini diuraikan bagaimana peranan Dinas Pendapatan
Daerah dalam mengelola PBB P2 Terhadap Peningkatan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah di
Kabupaten Dairi.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan rangkuman tentang halhal yang dibahas dan juga mengemukakan saran berdasarkan data
dan informasi yang telah diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara