Aspek Hukum Terhadap Implementasi Prinsip Good Corporate Governance Dalam Dunia Perbankan di Indonesia (Studi pada PT. Bank Sumut, Medan)

78

L
A
M
P
I
R
A
N
Universitas Sumatera Utara

79

LAMPIRAN 1

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA


: DERY HARDIYAN NASUTION

NIM

: 110200286

DEPARTEMEN : HUKUM KEPERDATAAN
JUDUL SKRIPSI : ASPEK

PRINSIP

HUKUM TERHADAP IMPLEMENTASI
GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

DALAM DUNIA PERBANKAN DI INDONESIA
(Studi Pada PT. Bank Sumut, Medan)

Dengan ini menyatakan:
1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut di atas adalah benar tidak
merupakan ciplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain.
2. Apabila terbukti dikemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan,
maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau tekanan
dari pihak manapun.

Medan, 05 Mei 2017

Dery Hardiyan Nasution
NIM 110200286

Universitas Sumatera Utara

80

LAMPIRAN 2

DAFTAR PERTANYAAN HASIL WAWANCARA


Berikut ini adalah daftar pertanyaan-pertanyaan hasil wawancara antara pihak peneliti
dengan pihak internal perusahaan pada:
Hari/Tanggal : Rabu/08 Juli 2015
Tempat

: PT. Bank Sumut
Jl. Imam Bonjol No.18 Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara

Pembahasan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yakni:
1. Pertanyaan:
Apa definisi Good Corporate Governance bagi Bank Sumut?
Jawaban:
Sama dengan Peraturan Bank Indonesia(PBI)

yang di keluarkan pada

8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum adalah “Good
Corporate Governance adalah suatu tata kelola Bank yang menerapkan
prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),

pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan
kewajaran (fairness)”.
2. Pertanyaan:
Kapan tepatnya Bank Sumut menerapkan Good Corporate Governance
tersebut?
Jawaban:
Tepatnya pada tanggal 26 Desember 2007 yang berbentuk peraturan direksi
saat itulah, karena otoritas dulu PBI sebelum ada OJK.

Universitas Sumatera Utara

81

3. Pertanyaan:
Apa yang dijadikan pedoman oleh Bank Sumut dalam melaksanakan prinsip
Good Corporate Governance?
Jawaban:
Pedoman

Bank


Sumut

dalam

melaksanakan

Good

Corporate

Governance(GCG) terdapat pada PBI No. 8/4/PBI/2006 Tgl. 30 Januari 2006
dan diubah dengan PBI No. 8/14/PBI 2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Itulah pedoman yang diterapkan Bank Sumut dari awal Good Corporate
Governance(GCG) di terapkan.
4. Pertanyaan:
Bagaimana Bentuk Penerapan Prinsip Good Corporate Governance(GCG)
pada Bank Sumut? seperti prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability),


pertanggungjawaban

(responsibility),

Kemandirian

(independency), dan kewajaran (fairness) yang ada di Bank Sumut?
Jawaban:
Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance(GCG) inikan bisa kita
liat sendiri seperti:
 Keterbukaan (transparency) : Transparansi itulah dengan di buatnya
aturan yang jelas seperti promosis jabatan jelas untuk aturannya,
pengenaan biaya-biaya misalnya dalam biaya administrasinya itu
harus jelas, dan kalau di internalnya sendiri itulah bagaimana promosi
pegawai, pengenaan sanksi dan kenapa dikenakan sanksi itulah bentuk
transparansinya.

Universitas Sumatera Utara

82


 Akuntabilitas (accountability) : Akuntabilitas itukan berbicara tentang
angka, segala sesuatu yang bisa dipertanggung jawabkan, jadi
akuntabel tata dasarnya yakan, jadi semuanya bisa di pertanggung
jawabkan. Misalnya pengadaan-pengadaan yang ada diperusahaan ini
itulah salah satunya.
 Pertanggungjawaban (responsibility) : Ya tadi!. Tetap saja tidak boleh
buang badan untuk menyelesaikan semua tanggung jawab dari semua
pegawai, pekerjaan yang dilakukannya, dia harus bertanggung jawab
tentang beban apa yang di embankan untuk dia, sampai dari pemegang
saham sendiri juga menentukan siapa jadi direksi. Ya begitulah kalau
pertanggung jawabannya.
 Kemandirian (independency) : Ya! . Setiap perusahaankan masingmasing mempunyai visi dan misi tersendiri, jadi tidak akan dicampur
tangan orang lain, sehinggan pembagian saham akan tetap dengan
porsinya masing-masing, seperti direksi dan jajarannya akan tetap
pada porsinya saat bekerja.
 Kewajaran (fairness) : Nah kewajaran disini menuntut adanya
perlakuan yang adil kepada semua pihak baik karyawan, sesama
nasabah dan sesama pemegang saham. Seperti jika ada karyawan yang
melakukan pelanggaran tidak peduli jabatannya atau ikatan pada

keluarganya dari pejabat Bank Sumut, selama dia melakukan
pelanggaran maka harus diberi sanksi yang tegas.

Universitas Sumatera Utara

83

Nah, Sistematikanya dalam membuat peraturan bermuara pada prinsip Good
Corporate Governance(GCG) terus tujuannya tetap yang tadi, tata kelola
yang baik dan karena GCG ini salah satu indikator dan otoritas terhadap
bagaimanasih perusahaan itu mengelola dirinya sendiri, Itu adalah
penilaiannya dalam bentuk angka. Kita menerapkan GCG inikan harus
memikirkan bagaimana caranya, salah satunya harus aktif misalnya seperti
memberikan pertanyaan yang mereka (dari pihak bank) isi sendiri minimal
satu tahun diterapkan GCG, Kita dapat nilai bagaimana kinerja GCG pada
cabang-cabang, kumpulkan datanya dan barulah bagian divis kepatuhan
melaporkanke otoritas PBI atau OJK, untuk menentukan berapa index GCG
kita mungkin di bagian yang berbeda.
5. Pertanyaan:
Apa manfaat yang dirasakan oleh pihak karyawan Bank Sumut dalam

menerapkan prinsip Good Corporate Governance(GCG) tersebut?
Jawaban:
Aturan yang jelas dan berjalan itu memacu semangat karyawan juga, jadi
kalau seorang karyawan memberikan kemajuan maka ada reward yang jelas.
Jelas aturan batas-batasannya dari setiap struktur perusahaan tersebut, maka
semua sudah tahu karena dibuat transparan semua, jadi intinya kita kerja baik
akan dapat bonus.

Universitas Sumatera Utara

84

6. Pertanyaan:
Apa manfaat yang dirasakan oleh Nasabah Bank Sumut dalam penerapkan
prinsip Good Corporate Governance(GCG) pada PT. Bank Sumut tersebut?
Jawaban:
Ya itu tadi, kita imbang lembaga yang menjalankan bisnisnya itu dengan
prinsip yang jelas, sehingga kepercayaan nasabah semakin meningkat untuk
menyimpan uangnya disini, karena penerapan prinsip GCG ini nasabah bisa
mengenal prusahaan itu sendiri . contohnya seperti pada saat direktur utama

tidak ada yang mengisi, nah itulah salah satu manfaatnya, nasabah tahu
kalau Bank Sumut memiliki kekosongan jabatan pada direktur utamanya,
nah sekarang merekan juga tahu kalau direktur utamanya sudah diisi dan
nasabah tahu juga siapa yang menjabat sebagai direktur utamanya dari itulah
nasabah hampir mengenal perusahaan ini.
7. Pertanyaan:
Apa manfaat yang dirasakan oleh Bank Sumut dalam menerapkan prinsip
Good Corporate Governance(GCG) terhadap keuangannya?
Jawaban:
Sejak prinsip Good Corporate Governance(GCG) ini diterapkan, keuangan
Bank Sumut semakin meningkat karena kepercayaan publik juga meningkat
untuk menyimpan uangnya dengan jasa pada Bank Sumut ini.

Universitas Sumatera Utara

85

8. Pertanyaan:
Kendala yang dihadapi oleh Bank Sumut dalam menerapkan prinsip
Good Corporate Governance(GCG) ?Apa saja?

Jawaban:
Kebanyakan kendala yang ada dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance(GCG) ini datang dari karyawannya sendiri dari segi dukungan
maupun kepedulian karyawan , karena karyawan itu sebagai motor
perusahaan yang ini, sehingga kalau masing-masing pihak tidak bersinergi
dan tidak menerapkan prinsip Good Corporate Governance(GCG) dengan
baik makan akan susah juga tercapainya.
9. Pertanyaan:
Apa

ada

komite

khusus

yang

menangani

Good

Corporate

Governance(GCG)? Kalau ada apa tugas dan tanggung jawabnya?
Jawaban:
Ada, tapi bukan berupa komite melainkan berbentuk divisi kepatuhan
Nah tugasnya seperti menerapkan filsafat Good Corporate Governance(GCG)
pada setiap unit operasional dan unit lainnya.
Tanggung jawabnya yaitu sebagai pelapor ke otoritas PBI dan OJK ,jadi
Divisi Kepatuhan yang berhubungan dengan PBI dan OJK dari Bank Sumut
ini.

Universitas Sumatera Utara