Penerapan Metode Stepping Stone atau Metode Potensial dalam Menentukan Biaya Distribusi Minimum Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan Chapter III IV

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskriptif Permasalahan
Secara umum, transportasi artinya perpindahan barang dari satu atau beberapa
sumber ke satu atau beberapa tujuan sesuai kebutuhan. Misalnya, karena pasokan
barang disuatu tempat berlebih, maka perlu didistribusikan ke tempat lain yang
kekurangan. Sumber bisa saja merupakan daerah pertanian, kawasan industri,
maupun produsen lainnya. Proses transportasi tidak hanya melibatkan produsen
dengan konsumen, namun bisa saja terjadi didalam proses produksi si produsen
itu sendiri, baik dengan alat transportasi milik sendiri maupun menyewa, yang
keduanya memerlukan biaya pengiriman. Besarnya biaya pengiriman dipengaruhi
oleh dua variabel, yaitu jumlah barang yang akan diangkut dan biaya angkut per
unit. Tentunya, perlu dilakukan minimasi biaya pada setiap pengiriman. Model
transportasi pada intinya untuk mencari dan menentukan perencanaan pengiriman
barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan total biaya transportasi minimal.
Dalam model transportasi termuat 2 variabel, yaitu:
1. Jumlah barang yang tersedia di tempat asal (sumber), yaitu kapasitas
pengiriman
2. Biaya transportasi per unit barang yang dikirimkan

Dalam penelitian ini akan dikaji tentang bagaimana menyelesaikan masalah
transportasi dengan menggunakan metode North West Corner kemudian
menggunakan metode Stepping Stone dan metode Potensial untuk pencarian
solusi optimal atau uji optimalitas. Selanjutnya bertujuan untuk membandingkan
metode Stepping Stone dan metode potensial, sehingga dapat diketahui metode
yang lebih baik untuk mencari solusi optimal dari sebuah masalah transportasi.

Universitas Sumatera Utara

30

3.2. Penerapan Metode Transportasi
3.2 .1 Pengumpulan Data
3.2.1.1 Data Persediaan Raskin

Dalam kegiatan pendistribusian beras raskin pada Perum Bulog Sub Divre Medan
mempunyai gudang penyimpanan beras untuk memenuhi permintaan konsumen.
Data lokasi gudang di Medan dan kapasitas persediaan beras di masing-masing
gudang tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut


Tabel 3.1 Kapasitas Persediaan Raskin Tahun 2016
No

Gudang

Lokasi

Total Persediaan (Kg)

1

Mabar

Medan

528.930

2

Jemadi


Medan

734.610

3

Mustafa

Medan

879.840

4

Labuhan Deli

Medan

1.344.915


5

Paya Pasir

Tebing Tinggi

588.420

Jumlah
Sumber: Perum Bulog Sub Divre Medan 2016

4.076.714

3.2.1.2 Data Permintaan Raskin

Data permintaan yang dimaksud adalah data beras yang didistribusikan oleh
perusahaan Bulog Sub Divre Medan. Adapun data permintaan yang diambil
adalah data permintaan Raskin pada tahun 2016 .
Data Permintaan Raskin dari masing-masing gudang ke masing-masing

Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Penyaluran Raskin Tahun 2016
No

Gudang

1

Mabar

2

Jemadi

Kabupaten/kota

Permintaan (Kg)

Kota Binjai


82125

Kab. Langkat

446805

Kab. Langkat

311190

Universitas Sumatera Utara

31

No

Gudang

3


Mustafa

4

Labuhan Deli

5

Paya Pasir

Kabupaten/kota

Permintaan (Kg)

Kab. Deli Serdang

423420

Kota Medan


407055

Kab. Langkat

472785

Kota Binjai

84315

Kota Medan

689595

kab. Serdang bedagai

571005

Kota. Tebing Tinggi


111525

kab. Serdang bedagai

476895
4076715

Jumlah
Sumber: Perum Bulog Sub Divre Medan 2016

3.2.1.3 Data Biaya Transportasi dari Gudang ke Kabupaten/Kota
Biaya transportasi terdiri dari semua ongkos yang berhubungan dengan biaya
pengangkutan produk

Raskin dari gudang

ke

Kabupaten/Kota.


Dalam

mendistribusikan raskin, Perusahaan menggunakan jasa angkutan darat yaitu truk.
Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya pengiriman tiap
satu kilogram Raskin dari beberapa gudang yang dimiliki oleh perusahaan ke
beberapa Kabupaten/Kota.
Adapun biaya transportasi dari masing-masing gudang ke masing-masing
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Tarif Angkut Raskin dari Gudang Ke titik Distribusi di
Kabupaten/Kota
No

1

Gudang

Kabupaten/Kota

Mabar


Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Langkat
Kota Binjai
Kota Medan

Biaya Transportasi
(Rp/Kg)
139
151
137
120
131

Universitas Sumatera Utara

32

No

Gudang

Kabupaten/Kota

Kota Tebing Tinggi
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Langkat
2
Jemadi
Kota Binjai
Kota Medan
Kota Tebing Tinggi
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Langkat
3
Mustafa
Kota Binjai
Kota Medan
Kota Tebing Tinggi
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Langkat
Labuhan
4
Deli
Kota Binjai
Kota Medan
Kota Tebing Tinggi
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Langkat
5
Paya Pasir
Kota Binjai
Kota Medan
Kota Tebing Tinggi
Sumber: Perum Bulog Divre Medan 2016

Biaya Transportasi
(Rp/Kg)
159
134
148
140
117
127
155
134
144
139
115
149
158
135
163
138
149
130
157
146
126
162
158
163
112

3.3 Analisis Data
Data yang diperoleh dari perusahaan dilakukan analisis dan perhitungan terhadap
data tersebut. Analisa adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, serta
menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Langkah-langkah untuk
menganalisis adalah sebagai berikut :
1. Menentukan solusi fisibele awal dengan metode North West Corner.
2. Setelah memperoleh tabel penyelesaian feasible awal dengan sembarang
metode, selanjutnya periksa apakah variabel basis (sel yang terisi) dari
tabel awal sudah memenuhi

+ −1 buah variabel basis, jika berisi kurang

Universitas Sumatera Utara

33

dari

+ −1 buah variabel basis maka harus ditambahkan variabel dummy

agar proses pengujian keoptimalan dan iterasi dapat dilakukan.
3. Mencari solusi akhir dengan menggunakan metode Stepping Stone dan
metode potensial.

3.4 Pengolahan Data

Pengolahan data untuk pemecahan masalah pada penulisan ini dilakukan melalui
beberapa tahap. Data-data yang telah diperoleh dari Perum Bulog Sub Divre
Medan dibuat menjadi tabel transportasi, yang mana tujuan pembuatannya adalah
untuk meringkas dan menyajikan dengan jelas data-data tersebut.
Tabel 3.4 berikut adalah pengolahan data biaya Pengiriman atau biaya
dstribusi per kilogram Raskin dari lokasi sumber ke lokasi tujuan yang
dikeluarkan oleh perusahaan.

Tabel 3.4 Biaya Pengiriman atau Biaya Distribusi Per Unit Dari Lokasi
Sumber Ke Lokasi Tujuan
Biaya angkut (Rp/kg)

Mabar

Deli
Serdang
139

Serdang
Bedagai
151

131

Tebing
Tinggi
159

528.930

Jemadi

134

117

127

155

734.610

Mustafa
Labuhan
Deli
Paya Pasir

139

115

149

158

879.840

163

138

149

130

157

146

126

162

158

162

112

588.420

Demand

994.425

476.895

1.230.780

166.440

1.096.650

111.525

4.076.715

Langkat

Binjai

Medan

137

120

148

140

134

144

135

Supply

1.344.915

Dari keseluruhan data yang diperoleh, akan diformulasikan ke dalam model
matematis sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

34

Minimumkan:
=
=1 =1



= 139�11 + 151�12 + 137�13 + 120�14 + 131�15 + 159�16 + 134�21 +
148�22 +

140�23 + 117�24 + 127�25 +155�26 + 134�31 + 144�32 +

139�33 + 115�34 +

149�35 + 158�36 + 135�41 + 163�42 + 138�43 +

149�44 + 130�45 + 157�46 +

146�51 + 126�52 + 162�53 + 158�54 +

162�55 + 112�56
Dengan kendala:
� =

139�11 + 151�12 + 137�13 + 120�14 + 131�15 + 159�16 =528.930
134�21 + 148�22 + 140�23 + 117�24 + 127�25 + 155�26 =734.610
134�31 + 144�32 + 139�33 + 115�34 + 149�35 + 158�36 =879.840
135�41 + 163�42 + 138�43 + 149�44 + 130�45 + 157�46 =1.344.915
146�51 + 126�52 + 162�53 + 158�54 + 162�55 + 112�56 =588.420
� =

139�11 + 134�21 + 134�31 + 135�41 + 146�51 = 994.425
151�12 + 148�22 + 144�32 + 163�42 + 126�52 = 476.895
137�13 + 140�23 + 139�33 + 138�43 + 162�53 = 1.230.780
120�14 + 117�24 + 115�34 + 149�44 + 158�54 = 166.440
131�15 + 127�25 + 149�35 + 130�45 + 162�55 =1.096.650
159�16 + 155�26 + 158�36 + 157�46 + 112�56 = 111.525
Untuk semua � ≥ 0
Dengan:

=jumlah supply barang dari tempat asal sebanyak
= jumlah permintaan barang dari berbagai tujuan sebanyak
� =satuan barang yang akan dikirim dari sumber ke tujuan
=biaya angkut per satuan barang dari sumber ke tujuan

Universitas Sumatera Utara

35

3.5 Perhitungan Solusi Optimum
Selanjutnya dari data yang telah diperoleh akan dicari solusi fisibel awalnya
terlebih dahulu dengan menggunakan metode sudut barat laut ( North West
Corner).
3.5.1 Metode Sudut Barat Laut ( North West Corner)
Solusi awal dengan menggunakan metode sudut barat laut ditentukan dengan
mengisi sel kosong yang masih dapat diisi dan terletak paling kiri atas (sudut barat
laut). Langkah pertama adalah dengan mengalokasikan sebanyak mungkin pada
kotak �11 = 528.930. hal ini menghabiskan persesediaan sumber 1, Selanjutnya

yang mendapat alokasi adalah kotak yang terdekat dengan �11 yakni kotak
�21 = 465.495, kemudian yang mendapat alokasi selanjutnya adalah kotak

�22 = 269.115. Hal ini menghabiskan persediaan pada sumber 2, selanjutnya

yang mendapatkan alokasi adalah yang terdekat dengan kotak �22 yakni kotak
�32 demikian seterusnya hingga semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan
permintaan telah terpenuhi.

Tabel 3.5 Alokasi Persediaan dan Permintaan dengan Metode North West
Corner
Deli
Serdang

Serdang
Bedagai

Langkat

139

151

137

Binjai
120

Medan
131

Paya Pasir

Supply

159

Mabar

528.930
528..930

134

148

140

117

127

155

Jemadi

734.610
465.495

135

269.115

144

139

115

149

158

Mustafa

879.840
207.780

Labuhan
Deli

136

163

672.060

138

130

146

126

162

166.440

158

619.755

162

112
588.420

476.895

Demand

157
1.344.915

558.720

Paya
Pasir

149

994.424

476.895

1.230.780

166.440

1.096.650

111.525
111.525

4.076.715

Universitas Sumatera Utara

36

3.5.2 Metode Stepping Stone
Dengan menggunakan tabel pemecahan awal dilakukan pengujian optimalitas
menggunakan metode Stepping Stone untuk meminimumkan biaya transportasi.
Sebelum dilakukan pengujian, harus dipastikan bahwa jumlah sel yang terisi harus
ada

+

−1 (

= banyak sumber dan

= banyak tujuan) buah sel basis. Pada

Tabel 3.25 terlihat bahwa sel yang terisi sudah ada 10 buah sel basis, sehingga
pada kasus ini tidak terjadi degenerasi karena syarat

− 1 sudah terpenuhi.

+

Tahap 1
Tabel 3.6 Pemecahan persoalan dengan Metode North West Corner
�1

139

�2

�3

151

137

�4

�5

131

120

�6

159

1

528.930

528.930
134

140

148

127

117

155
734.610

2

465.495
135

269.115
139

144

115

149

158
879.840

3

207.780
136

672.060
130

163

138

157

149

1.344.915

4

558.720
146

126

162

166.440

619.755

158

162

112
588.420

5

476.895
994.424

476.895

1.230.780

166.440

1.096.650

111.525
111.525

4.076.715

Dengan: �1 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Deli Serdang)

�2 = Permintaan kabupaten/kota 2 (Serdang Bedagai)
�3 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Langkat)
�4 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Binjai)

�5 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Medan)

�6 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Tebing Tinggi)
1

= Gudang 1 (Mabar)

Universitas Sumatera Utara

37

2

= Gudang 2 (Jemadi)

3

= Gudang 3 (Mustafa)

4

= Gudang 4 (Labuhan Deli)

5

= Gudang 5 (Paya Pasir)
= Kapasitas permintaan pada konsumen
= Kapasitas permintaan pada konsumen

Tahap 2
Dari Tabel 3.6 pilih sel-sel yang masih kosong untuk mencari nilai indeks
perbaikannya. Nilai indeks perbaikan dicari dengan melakukan loncatan searah
jarum jam dengan pijakannya berupa sel basis (sel basis adalah sel yang terisi
barang) sehingga terbentuk sebuah loop terdekat yang memungkinkan untuk
kembali ke sel semula dengan memuat tanda (+) dan (−) secara bergantian pada
setiap sudut sel dari loop tersebut, dimulai dengan tanda (+) pada sel kosong
terpilih.
Indeks perbaikannya didapat dengan menjumlahkan tiap-tiap biaya sel pada
loop yang terbentuk. Setelah semua sel-sel bukan basis (kosong) dievaluasi dan
didapat nilai indeks perbaikannya selanjunya dilihat apakah masih ada nilai yang
< 0. Jika tidak ada, maka pemecahan awal sudah optimal akan tetapi bila masih
ada nilai yang negatif pilih sel yang mempunyai nilai negatif terbesar (artinya
penurunan biaya terbesar) untuk dilakukan perbaikan jalur.

Tabel 3.7 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 1
Sel
Kosong
�31
�41
�51

�12

�42

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�31 − �21 + �22 − �32

134-135+148-14

3

�41 − �21 + �22 − �32 + �33

136-135+148-144+139-138

6

�51 − �21 + �22 − �32 +

146-135+148-144+139-138130+162

-16

151-139+135-148

-1

163-144+139-138

20

− �43

�33 − �43 +�45 − �55

�12 − �11 + �21 − �22

�42 − �32 + �33 − �43

Biaya

Universitas Sumatera Utara

38

Sel

Jalur Tertutup

Kosong





−�

+�

Biaya



Jumlah
Biaya

126-144+139-138+130-162

-49

137-139+135-148+144-139

-10

140-148+144-139

-3

162-138+130-162

-8

�14 − �11 + �21 -�22 + �32 −

120-139+135-148+144139+138-149

-38

�24 − �22 + �32

−�33 + �43 − �45

117-148+144-139+138-149

-37

115-139+138-149

-35

�54

�54 − �44 + �45 − �55

158-149+130-162

-23

�15

�21 −�22 + �32 − �33 +�43 −

131-139+135-148+144139+138-130

-8

127-148+144-139+138-130

-8

149-139+138-130

18

�43 −

159-139+135-148+144139+138-130+162-112

70

�55 −

155-148+144-139+138130+162-112

70

158-139+138-130+162-112

77

157-130+162-112

77

�13

�23
�53

�14

�24
�34

�25
�35
�16
�26
�36
�46

� +� −�

�13 − �11 + �21 −
�22 +�32 −�55

�23 − �22 + �32 − �33
�53 − �43 + �45 − �54
�33 +�43 -�45

�34 − �33 + �43 -�44
�15 − �11 +

�25 − �22

�45

+ �32 −�33 + �43 − �45
�35 − �33 + �43 −�45
�16 − �11 +

�21 −�22 + �32 − �33 +

�45 + �55 − �56
�26 − �22 +

�32 −�33 + �43 − �45 +
�36 − �33

�56

+ �43 −�45 + �55 − �56
�46 − �45 + �55 −�56

Dari Tabel 3.7 sel �52 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif
terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �52

Universitas Sumatera Utara

39

Tabel 3.8 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 1 (iterasi 1)

1
2

�1

�2

4
5

994.424

�4

�5

�6

528.930
734.610
879.840
879.840
1.344.915
350.940
166.440 827.535
207.780
269.115
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715

528..930
465.495 269.115

3

�3

Tahap 3
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.8 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 2 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Tabel 3.9 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 2
Sel

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�51

�51 − �52 + �22 − �21

146-126+149-135

33

151-139+135-148

-

�42

�42 − �32 + �33 − �43

163-144+139-138

20

�32 − �33 + �43 −

144-139+138-130+162-126

49

�13 − �11 + �21 −

137-139+135-148+126162+130-130

-51

140-148+126-162+130-138

-8

120-139+135-148+126162+130-149

-81

−�55 + �45 − �44

117-148+126-162+130-149

-86

115-139+138-149

-35

�54 − �44 + �45 − �55

158-149+130-162

-23

131-139+135-148+126-162

-57

127-148+126-162

-57

Kosong
�12

�12 − �11 + �21 − �22

�32

�45 +�55 −�52

�13

�53



�24
�34
�54
�15

�25

�22 +�52 −�55 + �45 −�43


�53 − �43 + �45 − �55
−�

+ � -� + �

� +�

−�

�24 − �22 + �52

�34 − �33 + �43 -�44

�15 − �11

+ �21 −�22 + �52 − �55
�25 − �22 + �52 −�55



Biaya

Universitas Sumatera Utara

40

Sel
Kosong
�35

Biaya

�35 − �33 + �43 −�45

149-139+138-130

18

159-139+135-148+126-112

21

155-148+126-112

21

158-139+138-130+162-112

77

157-130+162-112

77

�16 − �11

�16

+ �21 −�22 + �52 − �56

�26

�26 − �22 + �52 −�56

�36 − �33

�36

+ �43 −�45 + �55 − �56

�46

Jumlah

Jalur Tertutup

�46 − �45 + �55 −�56

Biaya

Dari Tabel 3.9 sel �14 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif
terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �14

Tabel 3.10 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 2 (Iterasi 2)

1
2

�1

362.490
631.935

3
4
5

994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
102.675
879.840
879.840
1.344.915
350.940
993.975
374.220
102.675
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
166.440

Tahap 4
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.10 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 3 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Tabel 3.11 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 3
Sel

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�51

�51 − �52 + �22 − �21

146-126+149-135

33

151-139+135-148

-1

�42

�42 − �32 + �33 − �43

163-144+139-138

20

140-148+126-162+130-138

-52

Kosong
�12

�23

�12 − �11 + �21 − �22

�23 − �22 + �52 − �45 +�43

Biaya

Universitas Sumatera Utara

41

Sel

Biaya

�13 − �11 + �21 −

137-139+135-148+126162+130-138

-59

163-126+162-130

69

162-138+130-162

-8

117-120+139-135

1

115-120+139-135+148126+162-130+138-139

-23

131-139+135-148+126162

-57

127-148+126-162

-57

149-139+138-130

18

159-139+135-148+126112

21

155-148+126-112

21

157-130+162-112

77

Kosong
�13

Jumlah

Jalur Tertutup

�22 +�52 −�55 + �45 −�43

�42

�42 − �54 + �55 −�55 + �45

�53

�53 − �43 + �45 −�55
�24 − �14 + �11 -�21

�24

�34 − �14 + �11 −

�34

�21 +�22 −�55 + �45 −�43 + �33
�15 − �11

�15

+ �21 −�22 + �52 − �55





�35

−�

+ � −�

�35 − �33 + �43 −�45

�16 − �11

�16

+ �21 −�22 + �52 − �56

�26

�26 − �22 + �52 −�56

�46

�46 − �45 + �55 −�56

Biaya

Dari Tabel 3.11 sel �25 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif
terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �25

Tabel 3.12 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 3 (iterasi 3)

1
2

�1

362.490
631.935

3
4
5

994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
102.675
879.840
879.840
1.344.915
350.940
993.975
476.895
0
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
166.440

Tahap 5
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.12 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 4 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

42

Tabel 3.13 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 4
Sel

Jalur Tertutup

Kosong




−�

+�

−�

Biaya

Jumlah
Biaya

146-135+127-162

-24

151-139+135-127+162-126

56

148-126+162-127

57

144-139+138-130+162-126

49

140-127+130-138

5

137-139+135-127+130-138

-2

163-126+162-130

69

162-138+130-162

-8

117-120+139-135

1

115-120+139-135+127130+138-139

-5

149-120+139-135+127-130

30

�54 − �14 + �11 −�21 + �25 − �55

158-120+139-135+127-162

7

131-139+135-127

0

�35 − �33 + �43 −�45

149-139+138-130

18

− �55 + �56

159-139+135-127+162-112

78

155-148+126-112

78

�36

�36 − �33 + �43 −�45 +�55 −�56

158-139+138-130+162-112

77

157-130+162-112

77

�31

�31 − �21 + �25 −�45 +�43 −�33

134-135+127-130+138-139

-5

136-135+127-130

-2

�12

�22
�32
�23

�12 − �11 + �21 − �25 +�55 −�52
�22 − �52 + �55 − �25

�32 − �33 + �43 − �45 + �55
− �25

�23 − �25 + �45 − �43

�13

�13 − �11 + �21 − �25 +�45 −�43

�53

�53 − �43 + �45 −�55

�42
�24
�34

�42 − �54 + �55 −�55 + �45
�24 − �14 + �11 -�21
�34 − �14 + �11 −

�21 +�25 �45 −�43 + �33

�44

�44 − �14 + �11 −�21 + �25 − �45

�15

�15 − �11 + �21 -�25

�54
�35
�16

�26
�46
�41

�16 − �11 + �21 −�22 + �25
�26 − �22 + �52 −�56
�46 − �45 + �55 −�56
�41 − �21 + �25 −�45

Dari Tabel 3.13 sel �51 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif
terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �51 .

Universitas Sumatera Utara

43

Tabel 3.14 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 4 (iterasi 4)
�1

362.490
631.935

1
2
3
4

0
994.424

5

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
102.675
879.840
879.840
1.344.915
350.940
993.975
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
166.440

Tahap 6
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.14 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 5 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Tabel 3.15 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 5
Sel

Jalur Tertutup

Kosong




−�

+ � −� +� −�

Biaya

Jumlah
Biaya

157-130+162-112

-5

�41 − �21 + �25 −�45

157-130+162-112

-2

151-139+146-126

32

�22 − �21 + �51 − �52

148-135+146-126

33

140-127+130-138

25

137-139+135-127+130138
163-126+146-135+127130
162-138+130-162

-2
45

117-120+139-135

1

�34 − �14 + �11 −

115-120+139-135+127130+138-139

-5

�44

�44 − �14 + �11 −�21 + �25 − �45

149-120+139-135+127130
158-120+139-146

30

�15

�15 − �11 + �21 -�25

131-139+135-127

0

149-139+138-130

18

�41

�12

�22
�32

�13

�12 − �11 + �51 − �52

�32 − �52 + �15 − �21 + �25 − �45
+ �43 + �33

�13 − �11 + �21 − �25 +�45 −�43

�42

�42 − �52 + �51 −�21 + �25 + �45

�24

�24 − �14 + �11 -�21

�53
�34
�54
�35

�53 − �43 + �45 −�55

�21 +�25 �45 −�43 + �33
�54 − �14 + �11 −�51

�35 − �33 + �43 −�45

-8

31

Universitas Sumatera Utara

44

Sel

Biaya

�16 − �11 + �51 −�56

159-139+146-112

54

155-135+146-112
157-130+127-135+146112

54

Kosong
�16

�26

�26 − �22 + �51 −�56

�46

Jumlah

Jalur Tertutup

�46 − �45 + �25 −�21 +�51 −�56

Biaya

53

Dari Tabel 3.15 sel �31 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif

terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �31

Tabel 3.16 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 5 (Iterasi 5)
�1

362.490

1
2

631.935

3
4

0
994.424

5

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
734.610
879.840
247.905
1.344.915
982.875
362.040
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
166.440

Tahap 7
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.16 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 6 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal

Tabel 3.17 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 6
Sel

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�21

�21 − �25 + �45 −�43 +�33 −�31

135-127+130-138+139134

5

136-134+139-138

3

�12

�12 − �11 + �51 − �52

151-139+146-126

32

148-127+130-138+139134+146-126

38

144-134+146-126

30

137-139+134-139

-7

Kosong

�42
�22 x
�32



�41 − �31 + �33 −�43

�22 − �25 + �45 − �43 + �42 − �31
+ �51 + �52

�32 − �31 + �51 − �52



−�

+�

−�

Biaya

Universitas Sumatera Utara

45

Sel

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�42

�42 − �52 + �52 −�31 + �33 + �43

163-126+146-135+127130

50

140-127+130-138

5

�24

�23 − �25 + �45 −�43
�24 − �14 + �11 -�21

117-120+139-135

1

�34 − �14 + �11 − �21

115-120+139-135
149-120+139-134+139138
158-120+139-146
149-120+139-134+139138
149-139+138-130

-1

Kosong

�23
�34
�44

�44 − �14 + �11 −�31 + �33 − �43

�15

�15 − �11 + �31 -�33 + �43 − �45

�16

�16 − �11 + �51 −�56

�54

�54 − �14 + �11 −�51

�35

�35 − �33 + �43 −�45

�26

�26 − �22 + �51 −�56

�46 − �45 + �43 −�33 +�31 −�51

�46

+ �56

Biaya

35
31
-5
18

159-139+146-112

54

155-135+146-112

54

157-138+139-134+146112

58

Dari Tabel 3.17 sel �13 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif
terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �13 .

Tabel 3.18 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 6 (Iterasi 6)

1

�1

114.585

2
3

879.840

4
5

0
994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
734.610
879.840
1.344.915
982.875
362.040
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
247.905

166.440

Tahap 8
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.18 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 7 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

46

Tabel 3.19 Indeks Perbaikan untuk Sel Kosong 7
Sel

Jalur Tertutup

Kosong




−�

+ � −� +� −�

�12

135-127+130-138+137-139

-2

151-139+146-126

32

144-134+146-126

30

�23 − �25 + �45 −�43

140-127+130-138

5

139-137+139-134

7

162-137+139-146

18

�32 − �31 + �51 − �52

�33

�33 − �13 + �11 −�31

�53

Biaya

�12 − �11 + �51 − �52

�32
�23

Jumlah

Biaya

�53 − �13 + �11 −�51

�34

�34 − �14 + �11 − �21

115-120+139-135

-1

158-120+139-146

31

�15

�54 − �14 + �11 −�51

�15 − �13 + �43 − �45

149-120+139-138

31

149-139+138-130

18

�16

�35 − �33 + �43 −�45
�16 − �11 + �51 −�56

159-139+146-112

54

�36 − �31 +�51 − �56

158-134+146-112

58

�54
�35
�36

Dari Tabel 3.19 sel �13 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif
terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �13

Tabel 3.20 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 7 (iterasi 7)

1
2
3

�1

114.585
879.840

4
5

0
994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
620.025
879.840
1.344.915
868.290
476.625
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
362.490

166.440

Tahap 9
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.20 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 8 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

47

Tabel 3.21 Indeks Perbaikan Untuk Sel Kosong 8
Sel

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�11

�11 − �13 + �43 −�45 +�25 −�21

139-135+127-130+138-13

�22

�22 − �21 + �51 − �52

148-135+146-126

-2
33

�32 − �31 + �51 − �52

144-134+146-126

30

140-127+130-138

5

�15

�23 − �25 + �45 −�43

�15 − �13 + �43 − �45

149-120+139-138

2

149-139+138-130

18

�26

�35 − �33 + �43 −�45
�26 − �21 + �51 −�56

159-139+146-112
158-134+146-112

54

Kosong




�32
�23
�35
�36

−�

+ � −�

�36 − �31 +�51 − �56

Biaya

136-130+127-135

2

58

Dari Tabel 3.21 sel �41 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif

terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �41 .

Tabel 3.22 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 8 (iterasi 8)

1

�1

2
3
4
5

879.840
114.585
0
994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
734.610
879.840
1.344.915
868.290
362.040
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
362.490

166.440

Tahap 10
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.22 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 9 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

48

Tabel 3.23 Indeks Perbaikan Untuk Sel Kosong 9
Sel

Biaya

�11 − �13 + �43 −�41

139-137+138-136

4

135-127+130-136

2

117-127+130-138+137120

-1

Kosong
�11

�21





Jumlah

Jalur Tertutup

�11 − �25 + �45 −�41

−�

+�

−�

−�

+ �

Biaya

�32

�32 − �31 + �51 − �52

144-134+146-126

30

163-136+146-126

47

�23

�42 − �41 + �51 − �52
�23 − �25 + �45 − �43

140-127+130-138

5

�33 − �31 + �41 − �43

139-134+136-138

3

�53 − �43 + �41 −�51

162-138+136-146

14

�26 − �21 + �51 −�56

159-139+146-112
158-134+146-112

54

�42
�33
�53
�26
�36

�36 − �31 +�51 − �56

58

Dari Tabel 3.23 sel �24 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif

terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �24 .

Tabel 3.24 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 9 (iterasi 9)

1

�1

2
3
4
5

879.840
114.585
0
994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
166.440 568.170
879.840
1.344.915
701.850
528.480
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
528.930

Tahap 11
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.24 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 10 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

49

Tabel 3.25 Indeks Perbaikan Untuk Sel Kosong 10
Sel

Biaya

�11 − �13 + �43 −�41

139-137+138-136

4

135-127+130-136
151-137+138-136+146126
148-127+130-136+146126
144-134+146-126

2

Kosong
�11

�21

�11 − �25 + �45 −�41

�12

�12 − �13 + �43 −�41 + �51 − �52

�22

�22 − �25 + �45 −�41 + �51 − �52

�32

�32 − �31 + �51 − �52

�24 − �25 + �45 − �43 + �13

�24

− �14

�42

�42 − �41 + �51 − �52

�33





�33 − �31 + �41 − �43
−�

+�

−�

−�

+�

�53

�53 − �43 + �41 −�51

�36

�36 − �31 +�51 − �56

�26

Jumlah

Jalur Tertutup

�26 − �21 + �51 −�56

Biaya

36
35
30

117-127+130-138+137120

-1

163-136+146-126

47

139-134+136-138

3

115-117+127-130+136135

-4

162-138+136-146

14

159-139+146-112
158-134+146-112

54
58

Dari Tabel 3.25 sel �34 memiliki niali indeks perbaikan dengan nilai negatif

terbesar. Maka dilakukan perubahan alokasi ke sel �34 .

Tabel 3.26 Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 10 (iterasi 10)

1

�1

2
3
4
5

713400
281025
0
994.424

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
734.610
879.840
166.440
1.344.915
701.850
362040
476.895
111.525 588.420
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
528.930

Tahap 12
Sekarang kembali evaluasi sel kosong pada tabel 3.26 untuk melihat apakah hasil
perbaikan tahap 11 sudah memberikan biaya transportasi yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

50

Tabel 3.27 Indeks Perbaikan Untuk Sel Kosong 11
Sel
Kosong
�11

�21
�12

�22
�32
�24

Jumlah

Jalur Tertutup

Biaya

�11 − �13 + �43 −�41

139-137+138-136

4

135-127+130-136

2

�12 − �13 + �43 −�41 + �51

151-137+138-136+146126

36

�22 − �25 + �45 −�41 + �51

148-127+130-136+146126

35

144-134+146-126

30

117-127+130-136+134115

3

�11 − �25 + �45 −�41
− �52

− �52

�32 − �31 + �51 − �52

�24 − �25 + �45 − �41 + �31
− �34

Biaya

�42

�42 − �41 + �51 − �52

163-136+146-126

47

139-134+136-138

3

�44

�33 − �31 + �41 − �43
�44 − �34 + �31 − �41

149-115+134-136

32

�53 − �43 + �41 −�51

162-138+136-146

14

�26 − �21 + �51 −�56

159-139+146-112
158-134+146-112

54

�33
�53
�26
�36

�36 − �31 +�51 − �56

58

Karena tidak terdapat lagi nilai yang negatif pada indeks perbaikan sel kosong
pada tabel 3.25, maka iterasi telah selesai dan solusi optimal telah ditemukan.

Nilai optimaumnya adalah
= 713.400 × 134 + 281.025 × 136 + 0 × 146 + 476.895 ×
26 + 528.930 × 137 + 804.525 × 138 + 166.440 ×
115 + 734.610 × 127 + 259.363 × 130 + (111.525 × 112)
= 536.035.950

Universitas Sumatera Utara

51

3.5.2 Metode Potensial

Solusi dengan menggunakan metode potensial adalah merupakan suatu variasi
dari metode Stepping Stone yang didasarkan pada rumusan dual. Dalam mencari
solusi optimal metode potensial (metode U-V) ini melakukan evaluasi dari suatu
lokasi transportasi secara matriks. Dalam proses mencari harga-harga sel evaluasi
matriks, metode potensial ini terlebih dahulu harus menyusun satu matriks
perantara. Matriks asli dari transportasi dinyatakan dengan
yang akan dijelaskan dinyatakan dengan
dinyatakan dengan

, matriks antara

, sedangkan matriks evaluasi

.

Untuk menentukan solusi optimal dengan menggunakan metode potensial, maka
solusi awal dengan menggunakan metode North West Corner ditulis kembali pada
Tabel 3.28.

Tabel 3.28 Pemecahan Persoalan dengan Metode North West Corner
�1

139

�2

151

�3

�4

137

120

�5

131

�6

159
528.930

1

528..930
134

148

117

140

127

155
734.610

2

465.495
135

269.115
144

115

139

149

158
879.840

3

207.780
136

163

672.060
138

149

130

157
1.344.915

4

558.720
146

126

166.440

162

158

619.755
162

112
588.420

5

476.895
994.424

476.895

1.230.780

Selanjutnya dari Tabel 3.28 dapat dperoleh

166.440

1.096.650

111.525
111.525

4.076.715

matriks seperti pada Tabel 3.29

berikut

Universitas Sumatera Utara

52

Tabel 3.29 Biaya Awal (� )

1

�1

139

�2

151

�3

137

�4

120

�5

131

�6

159

528.930

1

135

148

140

117

127

155

734.610

1

134

144

139

115

149

158

879.840

1

136

163

138

149

130

157

1.344.915

1

146

126

162

158

162

112

588.420

994.424

476.895

1.230.780

166.440

1.096.650

111.525

4.076.715

Dengan :

= Biaya per kg pada pengiriman Raskin
�1 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Deli Serdang)

�2 = Permintaan kabupaten/kota 2 (Serdang Bedagai)
�3 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Langkat)
�4 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Binjai)

�5 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Medan)

�6 = Permintaan kabupaten/kota 1 (Tebing Tinggi)
1

= Gudang 1 (Mabar)

2

= Gudang 2 (Jemadi)

3

= Gudang 3 (Mustafa)

4

= Gudang 4 (Labuhan Deli)

5

= Gudang 5 (Tebing Tinggi)
= Kapasitas permintaan pada konsumen
= Kapasitas permintaan pada konsumen

Matriks biaya awal (
139
135
= 134
136
146

151
148
144
163
126

) adalah sebagai berikut:

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

Hasil dari perolehan solusi awal dengan metode North West Corner pada Tabel
3.28, dapat dibentuk tabel alokasi awal � seperti pada Tabel 3.30.

Universitas Sumatera Utara

53

Tabel 3.30 Alokasi Awal
�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
169.115
879.840
207.780 672.060
1.344.915
558.720
166.440 619.755
476.895
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715

528.930
465.495

1
2
3
4
5

Selanjutnya dari Tabel 3.30 dapat diperoleh tabel Matriks perantara awal pada
Tabel 3.31 seperti berikut.

1

2

Tabel 3.31. Matriks perantara( � )
3

4

5

6

139
135

528.930
148
734.610
144
139
879.840
138
149
130
1.344.915
162
112
588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715

1
2
3
4
5

Kemudian dari Tabel 3.31 dapat dicari harga-harga

untuk setiap baris dan harga

untuk setiap kolom dengan menggunakan rumus
variabel basis dengan terlebih dahulu memilih
perubahan biaya awal

+
1

=

untuk semua

= 0, sehingga diperoleh

pada Tabel 3.32.

Tabel 3.32. Perubahan Biaya 1 (� )
1 =1

2

4=158

152

147

158

139

89

528.930

135

148

143

154

135

85

734.610

3

131

144

139

150

131

81

879.840

4

130

143

138

149

130

80

1.344.915

= 152

139

2

1

=0
= −4
= −8
= −9

3

5

= 139

6

= 147

39

= 89

Universitas Sumatera Utara

54

1 =1

5

= 23

2

39

= 152

162

175

3

= 147

4=158

170

181

5

= 139
162

6

= 89
112

588.420

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24
Berdasarkan tabel perubahan biaya 1 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:
139
135
= 131
130
162

152
148
144
143
175

147 158 139 89
143 154 135 89
139 150 131 81
138 149 130 80
170 181 162 112

Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139 151
135 148
= 134 144
136 163
146 126
sehingga diperoleh
=



139
135
= 134
136
146
139
135
131
130
162

151
148
144
163
126
152
148
144
143
175

dengan,

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

147 158 139 89
143 154 135 89
139 150 131 81
138 149 130 80
170 181 162 112

0 −1 −10
0
0 −3
3
0
0
=
6
20
0
−16 −49 −8

Karena pada matriks

−38 −8 70
−37 −8 70
−35 18 77
0
0 77
−23
0
0

terdapat nilai �

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel �52 = −49, sehingga terjadi perubahan dan pada
solusi awal mengalami perubahan alokasi.

Universitas Sumatera Utara

55

Tabel 3.33. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 1 (Iterasi 1)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
269.115
879.840
879.840
1.344.915
350.940
166.440 827.535
207.780
269.115
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715

528.930
465.495

Kemudian dari Tabel 3.33 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

menggunakan rumus

+

=

diperoleh perubahan biaya kedua

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

dengan memisalkan

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.34.

Tabel 3.34. Perubahan Biaya 2 (� )
1 =1

2

3

= 196

4

5

= 188

6

39

= 152

139

152

196

207

188

138

528.930

2

135

148

192

203

184

134

734.610

3

82

95

139

150

131

81

879.840

4

81

94

138

149

130

80

1.344.915

5

113

126

170

181

162

112

588.420

1

=0
= −4

= −57
= −58
= −26

= 207

= 138

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24

Berdasarkan tabel perubahan biaya 2 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:
139 152 196 207 188 138
135 148 192 203 184 134
95 139 150 131 81
= 82
81
94 138 149 130 80
113 126 170 181 162 112
Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
dengan

Universitas Sumatera Utara

56

139
135
= 134
136
146

151
148
144
163
126

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

sehingga diperoleh
=



139
135
= 134
136
146

151
148
144
163
126

139 152 196 207 188 138
135 148 192 203 184 134
82
95 139 150 131 81
81
94 138 149 130 80
113 126 170 181 162 112

=

0 −1 −59
0
0 −52
52 49 0
55 69 0
33 0 −8

Karena pada matriks

−87 −57 21
−86 −57 21
−35 18 77
0
0 77
−23
0
0

terdapat nilai �

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel �14 = −87, sehingga terjadi perubahan alokasi

pada sel �14 mengalami perubahan alokasi.

Tabel 3.35. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 2 (iterasi2)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
102.675
879.840
879.840
1.344.915
350.940
993.975
374.220
102.675
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715

362.490
613.935

166.440

Kemudian dari Tabel 3.35 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

Universitas Sumatera Utara

57

menggunakan rumus

+

=

diperoleh perubahan biaya ketiga

dengan memisalkan

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.34.

Tabel 3. 36. Perubahan Biaya 3 (� )
1 =1

2

3

= 196

4

5

= 188

6

39

= 152

139

152

196

120

188

138

528.930

2

135

148

192

116

184

134

734.610

3

82

95

139

63

131

81

879.840

4

81

94

138

62

130

80

1.344.915

5

113

126

170

94

162

112

588.420

1

=0
= −4

= −57
= −58
= −26

= 120

= 138

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24

Berdasarkan tabel perubahan biaya 3 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:
139 152 196 120 188 138
135 148 192 116 184 134
95 139 63 131 81
= 82
81
94 138 62 130 80
113 126 170 94 162 112
Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139 151
135 148
= 134 144
136 163
146 126
sehingga diperoleh
=



139
135
= 134
136
146

151
148
144
163
126

dengan

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

Universitas Sumatera Utara

58

139 152 196 120 188 138
135 148 192 116 184 134
82
95 139 63 131 81
81
94 138 62 130 80
113 126 170 94 162 112

=

0 −1 −59
0
0 −52
52 49 0
55 69 0
33 0 −8

Karena pada matriks

0 −57 21
1 −57 21
52
18 77
87
0 77
64
0
0
terdapat nilai �

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel �13 = −59, sehingga terjadi perubahan alokasi

pada sel �13 mengalami perubahan alokasi.

Tabel 3.37. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 3 (Iterasi 3)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
879.840
879.840
1.344.915
350.940
1.096.650
476.895
0
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715

259.815
734.610

102.675

166.440

Kemudian dari Tabel 3.37 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

menggunakan rumus

+

=

diperoleh perubahan biaya keempat

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

dengan memisalkan

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.38.

Tabel 3.38. Perubahan Biaya 4 (� )
1 =1

1

=0
2

= −4
3

=2

2

3

= 137

4

5

= 129

6

39

= 93

139

93

137

120

129

79

528.930

135

89

133

116

125

75

734.610

141

95

139

122

131

81

879.840

= 120

= 79

Universitas Sumatera Utara

59

1 =1

4

=1
5

= 33

2

3

= 137

4

5

= 129

6

39

= 93

140

94

138

121

130

80

1.344.915

172

126

170

153

162

112

588.420

= 120

= 79

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24
Berdasarkan tabel perubahan biaya 4 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:
139
135
= 141
140
172

93
89
95
94
126

137
120 129 79
133
116 125 75
139 122 131 81
138 121 130 80
170 153 162 112

Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139 151
135 148
= 134 144
136 163
146 126
sehingga diperoleh
=



139
135
= 134
136
146
139
135
141
140
172

151
148
144
163
126
93
89
95
94
126

0
58
0
59
49
= −7
−4
69
−26
0

dengan

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

137
120 129 79
133
116 125 75
122
131 81
139
138 121 130 80
170 153 162 112
0
7
0
0
−8

0
2
80
1
2
80
−7 18 77
28
0 77
5
0
0

Universitas Sumatera Utara

60

terdapat nilai �

Karena pada matriks

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel �51 = −26, sehingga terjadi perubahan alokasi
pada sel �51 mengalami perubahan alokasi.

Tabel 3.39. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 4 (Iterasi 4)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
879.840
879.840
1.344.915
350.940
1.096.650
0
476.895
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
259.815
734.610

102.675

166.440

Kemudian dari Tabel 3.39 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

menggunakan rumus

+

=

diperoleh perubahan biaya kelima

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

dengan memisalkan

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.40.

Tabel 3.40. Perubahan Biaya 5 (� )
1 =1
1

=0
2

= −4
3

=2
4

=1
5

=7

2

3

= 137

4

5

= 129

6

39

= 119

139

119

137

120

129

105

528.930

135

115

133

116

125

101

734.610

141

121

139

122

131

107

879.840

140

120

138

121

130

106

1.344.915

146

126

144

127

136

112

588.420

= 120

= 105

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24
Berdasarkan tabel perubahan biaya 5 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

61

139
135
= 141
140
146

119
115
121
120
126

137
133
139
138
144

120
116
122
121
127

129
125
131
130
136

105
101
107
106
112

Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139 151
135 148
= 134 144
136 163
146 126
sehingga diperoleh
=



139
135
= 134
136
146
139
135
141
140
146
0
0
= −7
−4
0

151
148
144
163
126
119
115
121
120
126

dengan

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

137
133
139
138
144

32
0
33
7
23 0
43 0
0 18

Karena pada matriks

120
116
122
121
127

129
125
131
130
136

105
101
107
106
112

0
2
54
1
2
54
−7 18 51
28
0 51
31
26 0
terdapat nilai �

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel �31 dan sel �34 = −7 , pilih salah satu maka

sehingga terjadi perubahan alokasi pada sel �31 mengalami perubahan alokasi.

Tabel 3.41. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 5 (Iterasi 5)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
734.610
879.840
259.815
620.025
1.344.915
248.265
1.096.650
0
476.895
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
362.490

166.440

Universitas Sumatera Utara

62

Kemudian dari Tabel 3.41 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

menggunakan rumus

+

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

dengan memisalkan

=

diperoleh perubahan biaya keenam

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.42.

Tabel 3.42. Perubahan Biaya 6 (� )
1 =132
1

=0
2

=3
3

=2
4

=1
5

= 14

2

3

= 112

4

= 137

= 120

5

= 129

6

= 98

132

112

137

120

129

98

528.930

135

115

140

123

132

101

734.610

134

114

139

122

131

100

879.840

133

113

138

121

130

199

1.344.915

146

126

151

134

143

112

588.420

994.424

476.895

1.230.780

166.440

1.096.650

111.525

4.076.715

Berdasarkan tabel perubahan biaya 6 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:

=

139
135
141
140
146

119
115
121
120
126

137
133
139
138
144

120
116
122
121
127

129
125
131
130
136

Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139 151
135 148
= 134 144
136 163
146 126
sehingga diperoleh
=

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

105
101
107
106
112
dengan
159
155
158
157
112



Universitas Sumatera Utara

63

139
135
= 134
136
146
132
135
134
133
146
7
0
= 0
3
0

151
148
144
163
126

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

112
115
114
113
126

137
140
139
138
151

39
33
30
50
0

0 0
2
0 −6
−5
0
−7 18
28
0
0
11
24
19

Karena pada matriks

120
123
122
121
134

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

129 98
132 101
131 100
130 99
143 112
61
54
58
58
0

terdapat nilai �

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel sel �34 = −7 , pilih salah satu maka sehingga
terjadi perubahan alokasi pada sel �34 mengalami perubahan alokasi.

Tabel 3.43. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 6 (Iterasi 6)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
734.610
879.840
259.815
453.585
166.440
1.344.915
248.265
1.096.650
0
476.895
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
528.930

Kemudian dari Tabel 3.43 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

menggunakan rumus

+

=

diperoleh perubahan biaya ketujuh

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

dengan memisalkan

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.44.

Universitas Sumatera Utara

64

Tabel 3.44. Perubahan Biaya 7 (� )
1 =1

1

=0
2

=3
3

=2
4

=1
5

= 14

2

3

= 137

4

5

= 129

6

32

= 112

132

112

137

113

129

98

528.930

135

115

140

116

132

101

734.610

134

114

139

115

131

100

879.840

133

113

138

114

130

99

1.344.915

146

126

151

127

143

112

588.420

= 113

= 98

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24
Berdasarkan tabel perubahan biaya 7 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:

=

132
135
134
133
146

112
115
114
113
126

137
140
139
138
151

113
116
115
114
127

129 98
132 101
131 100
130 99
143 112

Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139 151
135 148
= 134 144
136 163
146 126
sehingga diperoleh
=



139
135
= 134
136
146
132
135
134
133
146

151
148
144
163
126
112
115
114
113
126

dengan

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158
157
112

137
140
139
138
162

120
117
115
149
158

131
127
149
130
162

159
155
158 −
157
112

137
140
139
138
151

113
116
115
114
127

129 98
132 101
131 100
130 99
143 112

Universitas Sumatera Utara

65

7
0
= 0
3
0

7
1

2
61
−5
54
0
18 58
31
0 58
31
19 0

39 0
33 0
20 0
43 0
0 11

terdapat nilai �

Karena pada matriks

< 0, maka dipilih nilai � dengan nilai

negatif terbesar yaitu pada sel �25 = −5 , pilih salah satu maka sehingga terjadi

perubahan alokasi pada sel �25 mengalami perubahan alokasi.

Tabel 3.45. Perubahan Alokasi Persediaan dan Permintaan 7 (iterasi 7)

1
2
3
4
5

�1

�2

�3

�4

�5

�6

528.930
734.610
281.025
453.585
879.840
713.400
166.440
1.344.915
804.525
540.390
0
476.895
111.525 588.420
994.424 476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
528.930

Kemudian dari Tabel 3.45 dicari kembali harga-harga
harga

untuk setiap kolom. Menghitung

menggunakan rumus

+

=

diperoleh perubahan biaya ketujuh

untuk setiap baris dan

variabel basis terlebih dahulu

dengan memisalkan

1

= 0, sehingga

pada Tabel 3.46.

Tabel 3.46. Perubahan Biaya 8 (� )
1 =1

2

3

= 137

4

5

= 129

6

37

= 117

137

117

137

118

129

103

528.930

2

135

115

135

116

127

101

734.610

3

134

114

134

115

126

100

879.840

138

118

138

119

130

104

1.344.915

146

126

146

127

138

112

588.420

1

=0
= −2
= −3
4

=1
5

=9

= 118

= 103

994.4
476.895 1.230.780 166.440 1.096.650 111.525 4.076.715
24

Universitas Sumatera Utara

66

Berdasarkan tabel perubahan biaya 8 diperoleh matriks perubahan biaya adalah
sebagai berikut:

=

132
130
134
133
146

112
110
114
113
126

137 113 129 98
135 111 127 96
139 115 131 100
138 114 130 99
151 127 143 112

Selanjutnya dihitung matriks evaluasi
139
135
= 134
136
146

151
148
144
163
126

dengan

137
140
139
13

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Transportasi Dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin (Raskin) Pada Perum Bulog Sub Divre Medan

22 172 88

Pengukuran Kinerja Program RASKIN dengan Metode Balanced Scorecard di Perum Bulog Divre Sumut

7 66 132

IMPLEMENTASI PENGOPTIMALAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN NORTH WEST CORNER METHOD (NWCM) DAN STEPPING STONE METHOD (SSM) UNTUK DISTRIBUSI RASKIN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE SEMARANG

23 112 89

Penerapan Metode Stepping Stone atau Metode Potensial dalam Menentukan Biaya Distribusi Minimum Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan

0 0 13

Penerapan Metode Stepping Stone atau Metode Potensial dalam Menentukan Biaya Distribusi Minimum Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan

0 0 2

Penerapan Metode Stepping Stone atau Metode Potensial dalam Menentukan Biaya Distribusi Minimum Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan

0 0 9

Penerapan Metode Stepping Stone atau Metode Potensial dalam Menentukan Biaya Distribusi Minimum Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan

1 2 19

Penerapan Metode Stepping Stone atau Metode Potensial dalam Menentukan Biaya Distribusi Minimum Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan

0 0 1

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) - Aplikasi Metode Transportasi Dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin (Raskin) Pada Perum Bulog Sub Divre Medan

0 2 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Aplikasi Metode Transportasi Dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin (Raskin) Pada Perum Bulog Sub Divre Medan

0 1 8