Kajian Yuridis Terhadap Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Yang Lahir Akibat Wanprestasi Hutang Piutang

ABSTRAK
Ellys Novita Banjarnahor1
Muhammad Yamin2
Hasim Purba3
Syafnil Gani4
Praktik pinjam meminjam uang sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan. Namun karena terus menerus mengalami perkembangan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap diperlukannya alat bukti yang kuat
untuk membuktikan adanya perbuatan hukum pinjam meminjam uang, yaitu berupa alat
bukti tertulis yang memiliki kepastian hukum yang kuat. Walaupun dalam masyarakat
masih ada praktik-praktik peminjaman uang di bawah tangan baik secara lisan maupun
tertulis di bawah tangan, namun sesuai dengan tuntutan terhadap adanya kepastian
hukum, maka para pihak yang ingin mengikatkan dirinya dalam perjanjian pinjam
meminjam uang atau hutang piutang ini membuat suatu perjanjian tertulis dihadapan
notaris. Kepastian akan pengembalian dana tersebut ditandai dengan adanya jaminan,
yaitu dengan cara menjaminkan kekayaan debitur agar debitur memenuhi kewajiban
untuk membayar kembali atau dengan adanya kesanggupan pihak ketiga untuk
memenuhi prestasi debitur. Apabila debitur tidak dapat melunasi hutangnya kepada pihak
kreditur maka objek jaminan tidak dapat secara langsung beralih menjadi milik kreditur.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis legalitas, akibat hukum dan
pertanggungjawaban Notaris terhadap Akta Jual Beli dan Pelepasan Hak yang lahir

akibat wanprestasi hutang piutang dengan menggunakan metode penelitian hukum
normatif yang bersifat deskriptif analisis.
Kesimpulan dari Tesis ini adalah Legalitas Akta Jual Beli dan Pengalihan Hak
yang lahir akibat wanprestasi hutang piutang tidak sah dan batal demi hukum karena
melanggar sumber hukum formal yakni: undang-undang yang berlaku dan beberapa
yurisprudensi hukum; Akibat hukum yang lahir akibat wanprestasi hutang piutang yang
penulis teliti adalah tidak mepunyai kekuatan hukum ; dan Pertanggungjawaban Notaris
Raskami Sembiring belum dapat dimintai pertanggungjawabannya karena, temuan kasus
yang diteliti penulis dalam tesis ini belum dilaporkan kepada Majelis Pengawas Daerah
Kota Medan dan Notaris tersebut telah meninggal dunia. Hendaknya para pengemban
profesi Notaris harus memiliki sifat kehati-hatian, lebih teliti dan memiliki itikad baik
dalam pembuatan akta otentik serta mematuhi ketentuan hukum yang berlaku dan
berlandaskan pada moral dan etika. Majelis Pengawas Daerah (MPD), khususnya MPD
Kota Medan lebih teliti dan cermat dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan
terhadap akta-akta yang dibuat dan dilaporkan Notaris setiap bulannya
Kata Kunci :
*

Akta Jual Beli dan Pelepasan Hak, Wanprestasi, Perjanjian Hutang
Piutang


Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I

**

Universitas Sumatera Utara

***

Dosen Pembimbing II
Dosen Pembimbing III

****

ABSTRACT
Ellys Novita Banjarnahor1
Muhammad Yamin2
Hasim Purba3
Syafnil Gani4

Credit contract occurs when someone needs fund and it is provided by a
creditor in a form of a contract. It is closely related to collateral since every credit
needs security on the fund which is borrowed. The insurance of the reimbursement is
indicated by collateral in mortgaging a debtor s property for the reimbursement. If
the debtor cannot pay off this debt, the collateral cannot be directly transferred to the
creditor.
The objective of the study was to analyze legality, legal consequence, and
liability of a Notary for PHGR (renunciation of rights and titles and indemnity)
certificate as the result of default in credit by using judicial normative and
descriptive analytic methods.
The conclusion of the study was that the legality of the result of PHGR is
legally null and void because it violates formal law: the prevailing legal provisions
and some jurisprudences. Its legal consequence is because its settlement is not
certain since the MPD (Regional Supervisory Council) of Medan did not get any
report from the parties concerned of this caase and the Notary X who has drawn up
the deed cannot be asked his liability. The problem is that the result of this research
has not been reported to the MPD of Medan so that it is difficult to follow up this
case. It is recommended that Notaries have prudential principles, more prudent, good
faith in drawing up authentic deeds, and comply with legal provisions, moral and
ethics. The MPD of Medan should be more careful in examining and controlling any

deeds which are reported by Notaries each month.
Keywords: Renunciation of Rights and Titles and Indemnity Certificate,
Default, Credit Contract
___________________________
1

Graduate Student of Notarial Study Program, the Faculty of LAW, USU
Advisor I
3
Advisor II
4
Advisor III
2

Universitas Sumatera Utara