Karakteristik Dan Aktivitas Tsukiji Fish Market Di Tokyo Tokyo De No “Tsukiji Fish Market” No Karakutarisutiku To Katsudo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Alasan Pemilihan Judul
Tokyo merupakan ibu kota Jepang dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia.
Sebelum tahun 1868, Tokyo di kenal sebagai Edo. Sebagaimana kota benteng kecil pada
abad ke-16, Edo pernah menjadi pusat politik Jepang pada tahun 1603. Beberapa dekade
kemudian, Edo tumbuh menjadi salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia.
Dikarenakan restorasi meiji tahun 1868, kaisar dan ibu kota pindah dari kyota ke Edo.
Kemudian Edo berganti nama menjadi Tokyo. Sebagian besar dari Kyoto hancur ketika
terjadigempa besar di kanto Prefecture pada tahun 1923 dan dalam serangan udara pada
tahun 1945.Kini Tokyo semakin maju pesat dalam perkembangannya, khususnya dalam
berwisata.
Tokyo dewasa kini menjadi kota dengan wisata belanja yang menarik selain kotakota lainnya di Jepang. Tokyo selalu menarik wisatawan internasional untuk mengunjungi
kota Tokyo. Sebagai kota besar pertama di Jepang banyak sekali wisata belanja yang dapat
dikunjungi di Tokyo. Salah satu yang paling popular adalah Harajuku, dimana tempat
belanja yang terbelah dua antara adibusana dan gaya yang lebih meremaja. Dipenuhi butikbutik kelas atas dan toko-toko milik para perancang busana terkenal.Selain Harajuku tempat
belanja lainnya yang popular di kunjungi di Tokyo adalah Odaiba yang merupakan pulau
buatan yang banyak menawarkan tempat belanja yang menarik.Selain wisata berbelanja
busana di Tokyo ini juga terdapat Tsukiji Fish Market.Tsukiji Fish Market merupakan
wisata belanja yang merupakan pasar ikan dan seafood terbesar di seluruh dunia yang ada di
Tokyo. Tsukiji fish market terkenal dengan kegiatan pelelangan ikan terbesar, tersibuk, dan
Universitas Sumatera Utara
memiliki perputaran nilai uang terbesar di dunia. Hampir semua jenis ikan dan sefood
dilelang disini, mulai dari ikan sarden kecil sampai ikan tuna yang berbobot lebih dari 300
kg.Keistimewaan dari Tsukiji Fish Market selain pelelangan ikan tuna nya yang menarik
terdapat juga berbagai macam wisata kuliner yang sayang ketika tidak mencoba ketika
berkujung ke Tsukiji Fish market. Tsukiji Fish Market tidak hanya menyuplai kebutuhan
ikan di Tokyo dan sekitarnya, tetapi juga kebutuhan ikan di negara-negara lain.
Penjelasan mengenai Stukiji Fish diatas menurut penulis sangat menarik untuk
dibahas pada penulisan kertas karya.Dan akhirnya pada penulisan kertas karya ini, penulis
memilih judul Stukiji Fish Market di Tokyo.
1.2
Tujuan Penulis
Pada penulisan kertas karya ini penulis memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mendiskripsikan keistimewaan Tsukiji Fish Market
2.
Untuk mendiskripsikan kegiatan di Tsukiji Fish Market
3.
1.3
Batasan Masalah
Penulis akan memfokuskan pembahasan kertas karya ini pada keistimewaan Tsukiji
Fish market dan juga kegiatan yang terjadi pada Tsukiji Fish Market. Untuk mendukung
pembahasan ini penulis juga membahas mengenai Sejarah Tsukiji Fish Market dan juga
membahas mengenai Transportasi dan akomodasi di Tsukiji Fish Market.
1.4
Metode Penulisan
Metode adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai
langakah-langkah sistematis. Dalam pembahasan penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif. Menurut Koentjaraningrat, (1976:30), dalam Skipsi Martha Ruth L.Sinaga,
Universitas Sumatera Utara
(2013:11) Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran
secara tepat dan sistematis mengenai kelompok atau keadaan fenomenal yang diteliti, lalu
dianalisis dan diinterpretasikan untuk memperoleh kejelasan pembahasan terhadap pokok
bahasan. Sesuai pendapat Djodjosuroto, Sumaryati (2000:93) dalam Skripsi Martha Ruth
L.Sinaga, (2013:11) Penelitian Deskriptif yang dikaji adalah dengan metode keperpustakaan
(Library Research), merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti
menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan
dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumbersumber kepustakaan dapat di peroleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis
dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet,koran dll). Bila kita telah
memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk di
pergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum
seperti: mengidentifikasi teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen
yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian agar data yang didapatkan
menjadi lebih akurat dan lebih jelas.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Alasan Pemilihan Judul
Tokyo merupakan ibu kota Jepang dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia.
Sebelum tahun 1868, Tokyo di kenal sebagai Edo. Sebagaimana kota benteng kecil pada
abad ke-16, Edo pernah menjadi pusat politik Jepang pada tahun 1603. Beberapa dekade
kemudian, Edo tumbuh menjadi salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia.
Dikarenakan restorasi meiji tahun 1868, kaisar dan ibu kota pindah dari kyota ke Edo.
Kemudian Edo berganti nama menjadi Tokyo. Sebagian besar dari Kyoto hancur ketika
terjadigempa besar di kanto Prefecture pada tahun 1923 dan dalam serangan udara pada
tahun 1945.Kini Tokyo semakin maju pesat dalam perkembangannya, khususnya dalam
berwisata.
Tokyo dewasa kini menjadi kota dengan wisata belanja yang menarik selain kotakota lainnya di Jepang. Tokyo selalu menarik wisatawan internasional untuk mengunjungi
kota Tokyo. Sebagai kota besar pertama di Jepang banyak sekali wisata belanja yang dapat
dikunjungi di Tokyo. Salah satu yang paling popular adalah Harajuku, dimana tempat
belanja yang terbelah dua antara adibusana dan gaya yang lebih meremaja. Dipenuhi butikbutik kelas atas dan toko-toko milik para perancang busana terkenal.Selain Harajuku tempat
belanja lainnya yang popular di kunjungi di Tokyo adalah Odaiba yang merupakan pulau
buatan yang banyak menawarkan tempat belanja yang menarik.Selain wisata berbelanja
busana di Tokyo ini juga terdapat Tsukiji Fish Market.Tsukiji Fish Market merupakan
wisata belanja yang merupakan pasar ikan dan seafood terbesar di seluruh dunia yang ada di
Tokyo. Tsukiji fish market terkenal dengan kegiatan pelelangan ikan terbesar, tersibuk, dan
Universitas Sumatera Utara
memiliki perputaran nilai uang terbesar di dunia. Hampir semua jenis ikan dan sefood
dilelang disini, mulai dari ikan sarden kecil sampai ikan tuna yang berbobot lebih dari 300
kg.Keistimewaan dari Tsukiji Fish Market selain pelelangan ikan tuna nya yang menarik
terdapat juga berbagai macam wisata kuliner yang sayang ketika tidak mencoba ketika
berkujung ke Tsukiji Fish market. Tsukiji Fish Market tidak hanya menyuplai kebutuhan
ikan di Tokyo dan sekitarnya, tetapi juga kebutuhan ikan di negara-negara lain.
Penjelasan mengenai Stukiji Fish diatas menurut penulis sangat menarik untuk
dibahas pada penulisan kertas karya.Dan akhirnya pada penulisan kertas karya ini, penulis
memilih judul Stukiji Fish Market di Tokyo.
1.2
Tujuan Penulis
Pada penulisan kertas karya ini penulis memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mendiskripsikan keistimewaan Tsukiji Fish Market
2.
Untuk mendiskripsikan kegiatan di Tsukiji Fish Market
3.
1.3
Batasan Masalah
Penulis akan memfokuskan pembahasan kertas karya ini pada keistimewaan Tsukiji
Fish market dan juga kegiatan yang terjadi pada Tsukiji Fish Market. Untuk mendukung
pembahasan ini penulis juga membahas mengenai Sejarah Tsukiji Fish Market dan juga
membahas mengenai Transportasi dan akomodasi di Tsukiji Fish Market.
1.4
Metode Penulisan
Metode adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai
langakah-langkah sistematis. Dalam pembahasan penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif. Menurut Koentjaraningrat, (1976:30), dalam Skipsi Martha Ruth L.Sinaga,
Universitas Sumatera Utara
(2013:11) Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran
secara tepat dan sistematis mengenai kelompok atau keadaan fenomenal yang diteliti, lalu
dianalisis dan diinterpretasikan untuk memperoleh kejelasan pembahasan terhadap pokok
bahasan. Sesuai pendapat Djodjosuroto, Sumaryati (2000:93) dalam Skripsi Martha Ruth
L.Sinaga, (2013:11) Penelitian Deskriptif yang dikaji adalah dengan metode keperpustakaan
(Library Research), merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti
menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan
dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumbersumber kepustakaan dapat di peroleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis
dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet,koran dll). Bila kita telah
memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk di
pergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum
seperti: mengidentifikasi teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen
yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian agar data yang didapatkan
menjadi lebih akurat dan lebih jelas.
Universitas Sumatera Utara