Karakteristik Dan Aktivitas Tsukiji Fish Market Di Tokyo Tokyo De No “Tsukiji Fish Market” No Karakutarisutiku To Katsudo

BAB II
GAMBARAN UMUM TSUKIJI FISH MARKET

2.1

Pengertian Tsukiji Fish Market di Tokyo
Tsukiji Fish Market atau terkenal sebagai pasar ikan Tsukiji merupakan tempat

pelelangan ikan terbesar, tersibuk, dan memiliki perputaran nilai uang terbesar di dunia.
Tsukiji Fish Market adalah pasar induk yang berada di tsukiji, distrik kota chou, Tokyo. Pasar
ini merupakan pusat grosir hasil laut dan hasil pertanian.Buka setiap pagi, kecuali hari
minggu dan hari libur pasar di jepang (biasanya rabu).
Tsukiji Fish Market resmi beroperasi pada 2 Februari 1935, dan merupakan pasar
tertua di antara 11 pusat grosir metropolitan Tokyo.Tsukiji Fish Market merupakan pusat
grosir ikan terbesar di dunia. Bagaimana tidak, konsumsi ikan satu orang di Jepang, secara
rata rata, setara dengan konsumsi ikan empat orang dari negara lain. Hampir semua jenis ikan
dan bahan seafood dilelang di sini, mulai dari ikan sarden kecil sampai ikan tuna yang
berbobot lebih dari 300 kg. Tsukiji Fish Market ini tidak saja menyuplai kebutuhan ikan
untuk Tokyo dan sekitarnya, tapi juga untuk kebutuhan ikan di negara-negara lain.
Proses pelelangan ikan di Tsukiji Fish Market bisa disaksikan oleh orang umum.
Banyak wisatawan asing yang baru sampai di Tokyo dan tidak bisa tidur karena jetlag,

memanfaatkan waktunya untuk menyaksikan lelang ikan ini. Pelelangan dimulai pukul 05.00
dan berakhir dalam waktu beberapa jam saja. Biasanya pengunjung yang ingin menyaksikan
pelelangan sudah antre dari sebelum pukul 05.00, karena hanya sekitar 120 pengunjung yang
diperbolehkan masuk setiap hari.Bagi yang senang makan sushi, di Tsukiji banyak terdapat
restoran sushi dengan aneka ragam dan macam bentuk sushi. Tsukiji Fish Market juga

Universitas Sumatera Utara

menjual bermacam-macam makanan ringan seperti, juhi,rumput laut, udang kering, dan
sebagainya. Harga yang ditawarkan juga beragam, berkisar dari 300 yen sampai 1000 yen.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat Tsukiji Fish Market
Pada Masyarakat Jepang dan para wisata lainnya sebagai judul kertas karya ini, dan
membahas hal-hal yang menarik terjadi di Tsukiji Fish Market.
2.2

Sejarah Tsukiji Fish Market di Tokyo
Tsukiji Fish Market bermula dari pasar ikan dekat jembatan Nihonbashi yang

melayani kebutuhan penduduk Tokyo sejak zaman Edo.Ketika terjadi gempa bumi besar
Kanto September 1923, semua pasar ikan dan pasar basah di Tokyo habis terbakar. Dewan

kota memutuskan untuk mendirikan pasar grosir di Tokyo. Salah satunya adalah Pasar
Tsukiji. Pemerintah kota membeli lahan tanah negara (bekas lokasi Akademi Angkatan Laut,
Pusat Riset Teknologi Angkatan Laut) untuk dijadikan lokasi pasar. Setelah membeli bagian
laut yang boleh diuruk, pembangunan pasar dimulai dari menguruk laut selama 3 tahun 3
bulan sejak Maret 1928. Dari total luas lahan 196.729 m², 16.631,4 m² adalah lahan hasil
pengurukan. Pembangunan gedung dan fasilitas penunjang berlangsung dari Desember 1930
hingga April 1933, mulai dari lemari es, pabrik es, tempat lelang, ruang penyimpanan pisang,
hingga ekspansi jalur kereta api sepanjang 2,710 meter dari Stasiun Kargo Shiodome.
Pembangunan semua fasilitas penunjang selesai bulan Agustus 1934.
Pedagang yang mulai berjualan di Pasar Tsukiji sejak tahun 1934 adalah pedagang
asal pasar ikan air tawar Nihonbashi, dan pedagang ayam/telur. Pedagang sayuran dan buah
mulai berjualan sejak Februari 1935, pedagang ikan laut sejak Juni dan November 1935,
diikuti pedagang grosir, pedagang sayuran/buah, pedagang tsukemono, dan pedagang
lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 1937, terjadi Perang Tiongkok-Jepang Kedua, pemerintah menerapkan
kebijakan ekonomi terpusat yang menghapus sistem pialang.Setiap keluarga diberi jatah
kupon pangan untuk ditukar makanan, dan jumlah barang dagangan yang masuk ke pasar

amat sedikit.
Setelah Perang Dunia II berakhir, pemerintah kembali membebaskan kegiatan
perdagangan.Barang-barang yang diperdagangkan di pasar semakin banyak.Pedagang grosir
semakin banyak sehingga timbul persaingan tidak sehat.Pada tahun 1955, sembilan belas
pedagang grosir hasil laut dipaksa untuk merger menjadi 7 pedagang grosir yang ada hingga
sekarang.Pedagang grosir sayuran dan buah atas inisiatif sendiri merger menjadi 4 pedagang
grosir.
Pada tahun 1954, kapal penangkap ikan Daigo Fukuryū Maru sedang berada di luar
daerah bahaya ketika Amerika Serikat mengadakan eksperimen desain Teller-Ulam (Operasi
Castle Bravo) di atol Bikini.Setelah kembali ke Jepang, ikan tuna dan cucut selendang yang
ditangkap kapal Daigo Fukuryū Maru dilelang di Pasar Tsukiji pada 13 Maret.Hasil
tangkapan tersebut ternyata terkontaminasi radioaktif. Lelang dihentikan, dan hasil tangkapan
nelayan lain ikut tidak bisa dijual. Hasil tangkapan dikubur di dalam kompleks pasar.Di
atasnya didirikan monumen peringatan "tuna bom atom".Sehubungan dengan pekerjaan
proyek renovasi pasar yang berlangsung sejak 2006, monumen dipindahkan sementara ke
Gedung Pameran Daigo Fukuryu Maru di Yumenoshima, Tokyo.Sebagai penggantinya, di
bagian luar dinding pasar ditempel plakat peringatan Daigo Fukuryu Maru.
2.3

Transfortasi dan akomodasi menuju Tsukiji Fish Market

Pasar Tsukiji mudah diakses dari tempat manapun di Tokyo. Stasiun kereta api

terdekat adalah Tsukiji-shijo stasiun di jalur Oedo dari Stasiun Kereta Bawah Tanah dan
Tsukiji Toei di jalur Hibiya Metro Tokyo. Lokasi tempat pelelangan terletak tidak begitu

Universitas Sumatera Utara

jauh dari stasiun ini. Karena letak Tsukiji Fish Market masih ada dalam radius 3 km dari
pusat kota Tokyo. Dengan bus, naik bus menuju Toyomi Suisan Futo atau Harumi Futo dari
Stasiun Tokyo atau bus menuju Narihira-bashi dari Shinbashi stasiun dan turun di Tsukiji-3chome halte bus. Hal ini dimungkinkan untuk naik bus menuju Tsukiji Chuo Shijo di
Shinbashi Station dan turun di halte bus Tsukiji Chou Shijo. Jika kita pergi dengan mobil,
dapat menggunakan parkir Tsukiji-Gawa-Daiichi untuk 200 yen per 30 menit, bagi
wisatawan yang tempat menginapnya berada di sekitar stasiun Tokyo dan pergi secara
berkelompok, tidak ada salahnya juga untuk menggunakan taksi. Selain tempat pelelangan,
anda juga dapat melihat toko-toko ikan grosir, toko ikan eceran, toko segala jenis barang
yang berkaitan dengan makanan, hingga restoran di area Tsukiji Fish Market.Untuk area
tersebut, buka sekitar pukul 05.00-14.00, tergantung setiap tokonya.

Universitas Sumatera Utara