Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian menurut Erlina (2007 : 45) adalah “suatu rencana dan

struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian”.Penelitian yang digunakan menggunakan
penelitian assosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Penelitian ini
akan menjelaskan pengaruh Managerial ownership, Laverage, Return On
Investment, Earnings Per Share dan Current Ratio terhadap Dividen Payout
Ratio.

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang


terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2015 yang diperoleh melalui
internet dengan cara mendownload laporan tahunan bank yang terdapat di website
www.idx.co.id maupun dari website masing - masing perusahaan serta dari jurnaljurnal penelitian sebelumnya. Website tersebut masing dipilih sebagai tempat
penelitian karena terdapat laporan tahunan yang lengkap.Waktu penelitian ini
dimulai dari bulan September sampai Februari 2017.

33

Universitas Sumatera Utara

3.3

Batasan Operasional
Ada beberapa batasan yang terdapat dalam penelitian ini :

1.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalahManagerial
Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share dan
Current Ratio serta Dividen Payout Ratiosebagai Variabel dependen.


2.

Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur Tahun
2012-2015

3.

Data yang digunakaan di dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan perusahaan manufaktur pada priode 2012-2015

3.4

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
3.4.1 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen menurut Sugiyono (2006 : 67) adalah “variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
Independen”. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Dividen
Payout Ratio.


3.4.2 Variabel Independen (X)
Variabel independen menurut Sugiyono (2006 : 68) adalah “variabel
yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel
terikat)”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Managerial ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per
Share dan Current Ratio.
34

Universitas Sumatera Utara

Setiap variabel dalam penelitian ini secara operasional dapat
didefinisikan seperti pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengkuran Variabel

3.5

Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi

merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam
satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam suatu riset
khusus (Erlina, 2007 : 52). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

35

Universitas Sumatera Utara

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2012 sampai dengan 2015
3.5.2 Sampel
Sampel penelitian diambil setelah memenuhi beberapa kriteria yang
berlaku bagi penerapan definisi operasional variable. Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan
pengambilan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.
Adapun tujuan pengambilan sampel dengan metode ini adalah untuk
mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu. Beberapa kriteria
yang digunakan dalam pemilihan sampel :
1.


Perusahaan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 20122015.

2.

Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan dan catatan atas
laporan keuangan.

3.

Perusahaan membayar dividen secara kontinyu selama periode
penelitian.

4.

Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara
lengkap dari variabel yang diteliti.

5.


Perusahaan yang tidak mempunyai laba bersih negatif serta tidak
mempunyai ekuitas negatif.

36

Universitas Sumatera Utara

Proses seleksi dalam menentukan kriteria yang telah ditentukan dapat
dilihat pada Lampiran 1 dan Tabel 3.2 menjelaskan hasilnya sebagai berikut
ini :

Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1


2

3

4

5

1

ADES Akasha Wira International





x

X


x

2

ADMG Polychem Indonesia





x

X

x

3

AISA Tiga Pilar Sejahtera Food




x

x

X

x

4

AKKU Alam Karya Unggul





x


X

x

5

AKPI Argha Karya Prima Industry





x

X

x

6


ALDO Alkindo Naratama



x

x

X

x

7

ALKA Alaska Industrindo





x

X

x

8

ALMI Alumindo Light Metal Industry





x

X

x

9

ALTO Tri Banyan Tirta





x

X

x

10 AMFG Asahimas Flat Glass











11



x

x

x

x

12 ARGO Argo Pantes





x

x

x

13 ARNA Arwana Citra Mulia



x

x

x

x

14











APLI Asiaplast Industries

ASII

Astra International

15

AUTO Astra Otoparts



x

x

x

x

16

BATA Sepatu Bata





x

x

x

17

BIMA Primarindo Asia Infrastructure





x

x

x

1

2

37

Universitas Sumatera Utara

KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1

2

3

4

5

18 BRAM Indo Kordsa





x

x

x

19

BRNA Berlina





x

x

x

20

BRPT Barito Pacific





x

x

x

21

BTON Beton Jaya Manunggal





x

x

x

22

BUDI Budi Starch & Sweetener





x

x

x

23

CEKA Wilmar Cahaya Indonesia



x

x

x

x

24

CINT Chitose International





x

x

x

25

CNTX Century Textile Industry





x

x

x

26

CPIN Charoen Pokphand Indonesia





x

x

x

27

DLTA Delta Djakarta





x

x

x

28

DPNS Duta Pertiwi Nusantara





x

x

x

29

DVLA Darya-Varia Laboratoria





x

x

x

30

EKAD Ekadharma International





x

x

x

31

ERTX Eratex Djaja





x

x

x

32

ESTI Ever Shine Textile Industry





x

x

x

33 ETWA Eterindo Wahanatama





x

x

x

34

FASW Fajar Surya Wisesa





x

x

x

35

FPNI Lotte Chemical Titan





x

x

x

36

GDST Gunawan Dianjaya Steel





x

x

x

37 GDYR Goodyear Indonesia





x

x

x

38 GGRM Gudang Garam









39

GJTL Gajah Tunggal









40

HDTX Panasia Indo Resources





x

x



3

x
x

38

Universitas Sumatera Utara

KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1

2

3

4

5

41

HMSP HM Sampoerna





x

x

x

42

ICBP Indofood CBP Sukses Makmur





x

x

x

43

IGAR Champion Pacific Indonesia





x

x

x

44

IKAI Intikeramik Alamasri Industri





x

x

x

45

IKBI Sumi Indo Kabel





x

x

x

46

IMAS Indomobil Sukses Internasional





x

x

x

47

INAI Indal Aluminium Industry





x

x

x

48

INAF Indofarma Persero





x

x

x

49

INCI Intanwijaya Internasional





x

x

x

50

INDF Indofood Sukses Makmur





51

INDR Indorama Synthetics





52

INDS Indospring





53

INKP Indah Kiat Pulp & Paper





x

x

x

54

INRU Toba Pulp Lestari





x

x

x

55

INTP Indocement Tunggal Prakarsa





x

x

x

56

IPOL Indopoly Swakarsa Industry





x

x

x

57

JECC Jembo Cable Company





x

x

x

58

JKSW Jakarta Kyoei Steel Works





x

x

x

59

JPFA JAPFA Comfeed Indonesia





x

x

x

60

JPRS Jaya Pari Steel





x

x

x

61

KAEF Kimia Farma (Persero)





62

KBLI KMI Wire and Cable



x

x

x

x





x

x

x

63 KBLM Kabelindo Murni


x


x











4

x




5

6

39

Universitas Sumatera Utara

KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1

64

Kertas
Basuki
KBRI Indonesia

65

2

3

Rachmat

4

5

x

x





x

KDSI Kedawung Setia Industrial





x

x

x

66

KIAS Keramika Indonesia Assosiasi





x

x

x

67

KICI Kedaung Indah Can





x

x

x

68

KLBF Kalbe Farma





69

KRAS Krakatau Steel (Persero)





70

LION Lion Metal Works





71

LMSH Lionmesh Prima





x

x

x

72

LMPI Langgeng Makmur Industri





x

x

x

73

LPIN Multi Prima Sejahtera





x

x

x

74

MAIN Malindo Feedmill



x

x

x

x

75 MASA Multistrada Arah Sarana





x

x

x

76 MBTO Martina Berto





x

x

x

77 MERK Merck





x

x

x

78

MLBI Multi Bintang Indonesia





x

x

x

79

MLIA Mulia Industrindo





x

x

x

80 MRAT Mustika Ratu





x

x

x

81 MYOR Mayora Indah





x

x

x

82 MYTX Apac Citra Centertex





x

x

x

83

NIKL Pelat Timah Nusantara





x

x

x

84

NIPS Nipress





x

x

x

85

PBRX Pan Brother





x

x

x


x


x







7

x


8

40

Universitas Sumatera Utara

KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1

2

3

4

5

86

PICO Pelangi Indah Canindo



x

x

x

x

87

POLY Asia Pacific Fibers





x

x

x

88

PRAS Prima Alloy Steel Universal





x

x

x

89

PSDN Prasidha Aneka Niaga





x

x

x

90

PTSN Sat Nusapersada





x

x

x

91

PYFA Pyridam Farma





x

x

x

92

RICY Ricky Putra Globalindo





x

x

x

x

x

Bentoel
93 RMBA Investama

Internasional




x





x

x

x

Supreme Cable Manufacturing

& Commerce



x

x

x

94

ROTI Nippon Indosari Corpindo

95

SCCO

96

SCPI Merck Sharp Dohme Pharma





x

x

x

97

SIAP Sekawan Intipratama





x

x

x

98

SIMA Siwani Makmur





x

x

x

99

SIPD Sierad Produce





x

x

x

100 SKBM Sekar Bumi





x

x

x

101 SKLT Sekar Laut





x

x

x

102 SMCB Holcim Indonesia





x

x

x

103 SMGR Semen Indonesia



x

x

x

x

104 SMSM Selamat Sempurna





105 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo





x

x

x

106 SPMA Suparma





x

x

x

107 SRSN Indo Acidatama





x

x

x







9

41

Universitas Sumatera Utara

KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1

2

3

4

5

108 SSTM Sunson Textile Manufacturer





x

x

x

109 STTP Siantar Top



x

x

x

x

110





x

x

x

111 TBMS Tembaga Mulia Semanan





x

x

x

112 TCID Mandom Indonesia





113 TFCO Tifico Fiber Indonesia





x

x

x

114

TIRT Tirta Mahakam Resources





x

x

x

115 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia





x

x

x

116 TOTO Surya Toto Indonesia





x

x

x

117

TPIA Chandra Asri Petrochemical





x

x

x

118

TRIS Trisula International





x

x

x

119 TRST Trias Sentosa





x

x

x

120 TSPC Tempo Scan Pacific





x

x

x

x

x

SULI SLJ Global

Ultrajaya
121 ULTJ Trading

Milk

Industry



&





10





x

122 UNIC Unggul Indah Cahaya









x

123 UNIT Nusantara Inti Corpora





x

x

x

124 UNVR Unilever Indonesia





x

x

x

125 VOKS Voksel Electric





x

x

x

126 YPAS Yanaprima Hastapersada



x

x

x

x

127 WIIM Wismilak Inti Makmur





x

x

x

Industri Jamu dan Farmasi Sido 
128 SIDO Muncul









11











12

129 SQBI& Taisho

Pharmaceutical

42

Universitas Sumatera Utara

KRITERIA
NO KODE

NAMA PERUSAHAAN

Sampel
1

2

3

4

5

130 KINO Kino Indonesia

x

x

x

x

x

AteliersMecaniques
131 AMIN D’indonesie

x

x

x

x

x

132 KRAH Grand Kartech









x

133 BOLT Garuda Metalindo

x

x

x

x

x

134 STAR Star Petrochem





x

x

x

135

SRIL Sri Rejeki Isman











136 SMBR Semen Batu Raja







x

x

137 WTON Wijaya Karya Beton

x

x

x

x

x

138 BAJA Saranacentral Bajatama









x

139 CTBN Citra Turbindo











of 



SQBB Indonesia

140

Steel
Pipe
ISSP Indonnesia

Industry

14

x
x

x

141 IMPC Impack Pratama Industri

x

x

x

x

x

142 TALF Tunas Alfin









x

143 DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo









x

3.6

13

Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

berupa laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria setiap perusahaan sampel
dari tahun 2012 sampai dengan 2015. Sumber yang digunakan adalah laporan

43

Universitas Sumatera Utara

keuanganperusahaan sampel yang terdapat pada Indonesian Stock Exchange
(IDX) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
3.7

Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua
data sekunder yang dipublikasikan oleh IDX dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) tentang perusahaan Manufaktur yang terdaftar di bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2015.

3.8

Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi

berganda untuk pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda dikarenakan penelitian ini menggunakan variabel independen yang
berjumlah lebih dari satu variabel. Analisis regresi berganda ini selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
hubungan antara variable dependen dengan variable independen (Ghozali, 2013 :
34).
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statististik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian
dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan
(Erlina, 2007 : 61). Statistika deskriptif umumnya digunakan untuk memberi
informasi mengenai variabel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan

44

Universitas Sumatera Utara

berupa : frekuensi tendensi (rata – rata, median, modus), disperse (standar
deviasi, variance) dan pengukur – pengukur bentuk (measures of shape).

3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis statistic dengan menggunakan SPSS. Pengujian

regresi

linear berganda dilakukan setelah model dan penelitian ini memenuhi syarat
– syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Pengujian data dilakukan dengan
asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
1.

Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis digunakan, terlebih dahulu akan

digunakan pengujian normalitas data. Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui ditribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian.
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui paakh dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki retribusi normal (Erlina,
2007 : 89). Seperti diketahui bahwa uji asumsi statistic t dan uji statistic F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti retribusi normal, jika sumsi
ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampai
kecil.

45

Universitas Sumatera Utara

2.

Uji Multikolinearlitas
Menurut Ghozali (2013 : 105) mengatakan “Uji multikolinieritas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas , Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas”. Ada atau tidak adanya
multikolinearitas dalam model persamaan yang terbentuk dengan di uji
menggunakan indikator Varians InflationFactor (VIF).Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance >0.1 atau sama dengan VIF 0.05, maka Ho diterima, artinya variabel bebas
secara simultan tidak mempengaruhi variabel terikat secara
signifikan

49

Universitas Sumatera Utara

b. Jika nilai sig F ≤ 0.05, maka Ho ditolak, artinya variabel bebas
secara

simultan

mempengaruhi

variabel

terikat

secara

signifikan.

3.8.3.2 Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan. Tahap pengujian adalah sebagai
berikut :
1. Ho: β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ha: β = 0,
berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
terhadap dependen secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5%
3. Jika probabilitas (signifikasi) lebih besar dari 0,05 (α) maka
variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap struktur
modal, jika lebih kecil dari 0,05 maka variabel bebas secara
individu berpengaruh terhadap belanja modal.

50

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistik yang menggunakan persamaan analisis linier berganda. Analisis
data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel,
selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan
analisisis linier berganda. Pengujian asumsi klasik dan analisis linier berganda
digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 23. Prosedur dimulai
dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan
menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 14 Perusahaan
manufaktur yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian
dan diamati selama periode 2012-2015.
Tabel 4.1
Deskripsi Penarikan Sampel Penelitian

No

Kode

1

AMFG

2

ASII

3

Nama Perusahaan

Sampel

Asahimas Flat Glass

Sampel 1

Astra International

Sampel 2

GGRM

Gudang Garam

Sampel 3

4

INDF

Indofood Sukses

Sampel 4

5
6

INDS
KAEF

Indospring
Kimia Farma (Persero)

Sampel 5
Sampel 6

7

KLBF

Kalbe Farma

Sampel 7

8

LION

Lion Metal Works

Sampel 8

51

Universitas Sumatera Utara

9

SMSM

Selamat Sempurna

Sampel 9

10

TCID

Mandom Indonesia

Sampel 10

11

SIDO

Sampel 11

12

SQBI

Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul
Taisho Pharmaceutical Indonesia

13

SRIL

PT Sri Rejeki Isman Tbk

Sampel 13

14

CTBN

PT Citra Turbindo Tbk

Sampel 14

Sampel 12

Sumber : Data diolah, 2017

4.2

Deskripsi Variabel
4.2.1 Deskripsi Variabel Bebas (Independen Variabel)
4.2.1.1 Managerial Ownership (X1)
Managerial ownership merupakan sebuah ukuran persentase
saham yang dimiliki oleh direksi, manajemen dan komisaris ataupun
setiap pihak yang terlibat secara langsung dalam pengambilan
keputusan perusahaan. Persentase saham perusahaan yang dimiliki
oleh manajer atas keseluruhan saham yang beredar di luar,
dirumuskan sebagai berikut:

Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Managerial
Ownership pada Perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel adalah
sebagai berikut :

52

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2
Mangerial Ownership (X1)
Managerial Ownership
No

Kode
2012

2013

2014

2015

1

AMFG

0.004608

0.004608

0.004608

0.004608

2

ASII

0.036163

0.036039

0.028691

0.036842

3

GGRM

0.920031

0.920031

0.920031

0.920031

4

INDF

0.015717

0.015717

0.015717

0.015717

5

INDS

0.408889

0.435266

0.435266

0.435266

6

KAEF

0.002251

0.002251

0.002251

0.002251

7

KLBF

0.117711

0.117711

0.117711

0.117711

8

LION

0.001977

0.001030

0.001030

0.001030

9

SMSM

6.043321

8.341766

8.341766

7.996245

10

TCID

0.141856

0.141690

0.135778

0.135778

11

SIDO

12

SQBI

2.025000

1.937109

2.025000

1.937109

13

SRIL

2.626252

0.047760

0.047760

0.047760

14

CTBN

0.033331

0.039813

0.038751

0.039263

32.400000 32.400000 32.400000 32.400000

Sumber : Data Diolah, 2017

53

Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2 Laverage (X2)
Rasio

leverage

dapat

menunjukkan

solvabilitas

suatu

perusahaan, dan rasio leverage disini adalah debt to equity ratio
(DER). DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal
sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Dalam penelitian ini
menggunakan rasio DER sebagai ukuran solvabilitas. Rasio DER
diformulasikan sebagai berikut :

Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Laverage (DER)
pada Perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Laverage (X2)
Laverage (DER)
No

Kode
2012

2013

2014

2015

1

AMFG

0.2679

0.2821

0.2724

0.2596

2

ASII

1.0295

1.0152

0.9638

0.9397

3

GGRM

0.5602

0.7259

0.7575

0.6708

4

INDF

0.7396

1.0351

1.1373

1.1296

54

Universitas Sumatera Utara

5

INDS

0.4647

0.2531

0.2524

0.3308

6

KAEF

0.4404

0.5218

0.7505

0.7379

7

KLBF

0.2776

0.3312

0.2740

0.2522

8

LION

0.1658

0.1991

0.4208

0.4064

9

SMSM

0.7099

0.6896

0.5664

0.5415

10

TCID

0.1502

0.2392

0.4884

0.2141

11

SIDO

0.6487

0.1242

0.0709

0.0761

12

SQBI

0.2206

0.2136

0.2453

0.3106

13

SRIL

2.0014

1.4103

1.9992

1.8307

14

CTBN

0.8823

0.8167

0.7765

0.7226

Sumber : Data Diolah, 2017
4.2.1.3 Return On Investment (X3)
Return

On

Investment

adalah

Rasio

yang

mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
asset yang tertentu. Return On Investment (Sartono, 2001 : 123) dapat
dihitung dgn rumus :

Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Laverage (DER)
pada Perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel adalah sebagai
berikut :

55

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4
Return On Investment (X3)
ROI
No

Kode
2012

2013

2014

2015

1 AMFG

0.111255911 0.095597748 0.116224144 0.075756948

2 ASII

0.124768206

3 GGRM

0.098019204 0.086348441 0.092648062 0.101700244

4 INDF

0.080476408 0.043750967

5 INDS

0.080532163 0.067201099 0.055924671 0.000757194

6 KAEF

0.099099014 0.087236086 0.078509276 0.078169033

7 KLBF

0.188480242 0.174144214 0.170515716

8 LION

0.196941878 0.129894747 0.080972225 0.071979458

9 SMSM

0.163624892 0.198825552 0.239205659 0.207785837

0.10419451 0.093739276 0.063613584

0.05978726 0.040394635

0.15023595

10 TCID

0.119195526 0.109245334 0.093532371 0.261502859

11 SIDO

0.180166518 0.137353669 0.147217308 0.156458381

12 SQBI

0.340552671 0.354998486 0.358783135 0.323703347

13 SRIL

0.053595498 0.055375357 0.058104478 0.051510779

14 CTBN

0.127832657 0.114505722 0.078811715 0.025582531

Sumber : Data Diolah, 2017

4.2.1.4 Earning Per Share (X4)
Earnings Per Share (EPS) adalah jumlah pendapatan yang
diperoleh pemegang saham untuk tiap lembar saham beredar yang

56

Universitas Sumatera Utara

dimilikinya dalam satu periode tertentu. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik
saham per lembarnya.
Rasio ini dihitung dengann rumus sebagai berikut:

Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Earning Per Share
pada Perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.5
Earnings Per Share (X4)
Earning Per Share
No

Kode
2012

2013

2014

2015

1 AMFG

798.63825

779.62673 1,056.76267

745.39862

2 ASII

561.75899

550.76687

546.51823

385.66279

2,278.44672 2,804.07809

3,356.66352

3 GGRM

2,114.61794

4 INDF

544.32959

389.11948

586.11310

422.47390

5 INDS

425.61360

281.15895

194.52557

2.94677

6 KAEF

37.04789

38.82649

42.58752

45.54780

7 KLBF

38.69415

42.95253

46.23618

44.85425

8 LION

87.90630

66.68247

50.45525

47.38376

57

Universitas Sumatera Utara

9 SMSM

176.87081

234.93096

292.03660

320.42577

10 TCID

747.88056

796.49436

866.94825

2,707.92910

11 SIDO

25.83587

27.06287

27.67953

29.16500

12 SQBI

13.20787

14.60167

16.09453

14.66868

13 SRIL

17.64881

16.65167

27.16921

29.93829

14 CTBN

428.94004

478.07269

318.35892

101.71458

Sumber : Data Diolah, 2017
4.2.1.5 Current Ratio (X5)
Current Ratio merupakan rasio yang digunakan sebagai alat
ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio
(CR), yang diformulasikan sebagai berikut :

Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Current Ratio pada Perusahaan
Manufaktur yang menjadi sampel adalah sebagai berikut :

58

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Current Ratio (X5)
Current ratio
No

Kode
2012

2013

2014

2015

1

AMFG

3.88701312 4.177812474 5.684359604 0.465565652

2

ASII

3

GGRM

2.17021693 1.722079337 1.620164945 1.770358858

4

INDF

2.04885437 1.667299153 1.810072186 1.705334271

5

INDS

2.36086186 3.855904150 2.912223099 2.231267265

6

KAEF

2.80313215 2.426696743 2.386994589

7

KLBF

3.40539741 2.839259175 3.403636661 3.697774102

8

LION

9.34458459 6.728855036 3.687819448 3.802317277

9

SMSM

2.05120336 2.097615258 3.274280924 3.883262902

10

TCID

7.72653797 3.573200941 1.798190304 4.991115762

11

SIDO

1.89194255 7.288473797 10.25424542 9.276534826

12

SQBI

4.85463234 4.967925486 4.372921052 3.573541369

13

SRIL

0.89767774 1.049190931 1.758682772 4.811647197

14

CTBN

1.78921712 1.786974639 1.800693823 1.650097679

1.39907342 1.241962918 1.309801862

1.37930537

1.93022904

Sumber : Data Diolah, 2017

59

Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Deskripsi Variabel Dependen (Terikat)
4.2.2.1 Dividen Payout Ratio
Dividen merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan
yang didistribusikan pemegang saham atas persetujuan RUPS.
Dividen yang diterima oleh pemegang saham tergantung pada jumlah
lembar saham yang dimiliki.
Rasio untuk menghitung Dividen Payout Ratio menurut
Gitman (2003 : 64) adalah:

Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Dividen Payout
Ratio

pada Perusahaan Manufaktur yang menjadi sampel adalah

sebagai berikut :
Tabel 4.7
Dividen Payout ratio (Y)
Dividen payout ratio(%)
No

Kode
2012

2013

10.01705 10.26132

2014

2015

1

AMFG

7.57029 10.73251

2

ASII

42.97775 44.96569 45.31525 67.82809

3

GGRM

48.70405 35.85765 29.33796 24.27751

4

INDF

24.43373 44.97334 33.70624 67.62424

60

Universitas Sumatera Utara

5

INDS

26.85199 33.61935 41.12572 87.58492

6

KAEF

16.69539 14.26900 22.76901 18.54950

7

KLBF

55.78490 49.47531 38.16580 44.06811

8

LION

18.27822 32.12780 42.46063 45.21299

9

SMSM

45.23075 48.95061 34.24231 31.20828

10

TCID

49.47314 46.45356 42.67844 14.40215

11

SIDO

66.86131 37.02490 97.54500 82.29042

12

SQBI

83.28367 85.60665 86.98606 95.76102

13

SRIL

13.27911

14

CTBN

87.42481 78.40354 78.49127 98.26869

9.83525

6.02790 14.37624

Sumber : Data Diolah, 2017
4.3

Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
nilai standar deviasi, dari Managerial Ownership (X1), Laverage (X2), Return On
Investment (X3), Earning Per Share (X4) dan Current Ratio(X5) terhadap Dividen
Payout Ratio .
Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel
berikut :

61

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Statistik Deskriptif dari Managerial Ownership (X1), Laverage (X2),
Return On Investment (X3), Earning Per Share (X4),
Current Ratio(X5) dan Dividen Payout Ratio (Y).
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Dividen Payout Ratio

56

,060

,983

,44102

,265001

Managerial Ownership

56

,001

32,400

3,17539

8,421718

Laverange

56

,071

2,001

,60382

,450477

Return On Investment

56

,001

,359

,12601

,080954

Earning Per Share

56

2,947

3356,664

484,72346

750,777834

Current Ratio

56

,466

10,254

3,27314

2,195337

Valid N (listwise)

56

Sumber : Sumber : Data diolah SPSS, 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai positif yang
dijadikan dalam sampel dalam periode pengamatan. Berdasarkan tabel diatas,
berikut ini adalah hasil statistik deskriptif, yaitu:
1.

Variabel Dividen Payout Ratio (Y) memiliki nilai minimum sebesar 0,060
dan nilai maksimum sebesar 0,983. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,44102.
Sementara standar deviasi adalah 0,265001.

62

Universitas Sumatera Utara

2.

Variabel Managerial Ownership (X1) memiliki nilai minimum 0,001 dan
nilai maksimum sebesar 32,400. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,17539.
Sementara standar deviasi adalah 8,421718.

3.

Variabel Laverange (X2) memiliki nilai minimum 0,071 dan nilai
maksimum sebesar 2,001. Dengan nilai rata-rata 0,60382. Sementara standar
deviasi adalah 0,450477.

4.

Variabel Return On Investment (X3) memiliki nilai minimum 0,001dan nilai
maksimum sebesar 0,359 dan nilai rata-rata sebesar 0,12601. Tidak ada yang
bernilai negatif, itu menunjukkan bahwa perusahaan sampel dengan nilai paling
minimum tidak mengalami kerugian. Sementara standar deviasi adalah

0,080954.
5.

Variabel Earning Per Share (X4) memiliki nilai minimum 2,947 dan nilai
maksimum sebesar 33356,664 dan nilai rata-rata sebesar 484,72346.
Sementara standar deviasi 750,777834.

6.

Variabel Current Asset (X5) memiliki nilai minimum 0,466 dan nilai
maksimum 10,254 dan nilai rata-rata sebesar 3, 27314. Sementara standar
deviasi adalah 2,195337

4.4

Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel terikat
dan variabel bebas terdistribusi secara normal. Jika data instrument
penelitian terdistribusi secara normal maka telah memenuhi model regresi
63

Universitas Sumatera Utara

yang baik. Untuk menguji normalitas data penelitian ini menggunakan
Normal Probability Plot yang membandingkan data distribusi kumulatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi
normal. Grafik Normal Probability Plot yang berdistribusi normal
menunjukkan pola atau titik – titik menyebar disekitar garis diagonal atau
mengikuti garis diagonal.

Gambar 4.1
Grafik Normal P-P Plot
Pada grafik 4.1 Normal P-P Plot kelihatan titik – titik menyebar di
sekitar garis diagonal serta mendekati garis diagonal sehingga disimpulkan
bahwa data dalam model terlihat terdistribusi secara normal.

64

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2
Histogram Normal P-P Plot
Grafik histogram pada gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa
distribusi data memiliki kurva berbentuk lonceng dimana distribusi data
tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini menunjukkan
bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini juga didukung dengan
menggunakan normal p-plot regression.
Hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada Uji Normalitas One
Sample Kolmogorov- Smirnov pada tabel 4.9

65

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Dari hasil pengelolahan data tersebut, Tabel Kolmogorov-Smirnov
adalah data terdisribusi secara normal karena signifikasi 0,200 > 0,05. Hal
ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.4.2 Uji Multikolinearitas
Suatu model regresi yang baik selain data terdistribusi secara normal
juga tidak mengalami Multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan
korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari
nilai tolerance dan nilai Variance Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel
bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat
66

Universitas Sumatera Utara

dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF 0,1.
Tabel berikut menyajikan hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Tolerance

VIF

,943

1,060

,626

1,598

,674

1,483

,815

1,226

,651

1,535

Hasil perhitungan Tabel 4.10 diatas nilai tolerance menunjukkan
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 yaitu 0,943,
0,626 , 0,674, 0,815, dan 0,651 yang berarti tidak ada terjadi korelasi antar
variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang
sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu
1,060, 1,598, 1,483, 1,226, dan 1,535.

67

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel diatas dapat dinyatakan bahwa data penelitian tidak
mengalami multikolinearitas sehingga model regresi yang ada layak dipakai
dalam memprediksi Dividen Payout Ratio.

4.4.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson.
Berikut hasil berdasarkan uji Durbin-Watson.
Tabel 4.11
Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Durbin-Watson

Model

R

Adjusted R

Std. Error of the

R Square

Square

Estimate

,215

,137

,24621802

1
,464

a

2,170

Sumber : Data Diolah SPSS, 2017
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa Nilai DW 2,170 nilai ini
akan dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, jumlah sampel (n) =
56 dan jumlah variabel independen (k=5) = 5.56 maka diperoleh nilai du
1,7678. Nilai DW 2,170 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,7678 dan
kurang dari (4-du) 4-1,7678 = 2,2322 maka dapat disimpulkan bawah tidak
terdapat autokorelasi.

68

Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Uji Heteroskedisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID
pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X. Ghozali (2013 : 109)
menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian

menyempit),

maka

mengindikasikan

telah

terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi

heteroskedastisitas.

Gambar 4.3
Uji Heteroskedisitas
Berdasarkan gambar 4.3 diatas titik – titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga
69

Universitas Sumatera Utara

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model.
Adanya titik yang menyebar menjauh dari titik- titik yang lain dikarenakan
adanya data oservasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

4.5

Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini dianalisis dengan model regresi linear berganda

untuk

melihat seberapa besar pengaruh Managerial Ownership, Laverange, Return On
Investment, Earning Per Share dan Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio
dengan model dasar sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5+ e
Keterangan :
Y

= Dividen Payout Ratio (DPR)

a

= Konstanta

X1

= Managerial Ownership (MWO)

X2

= Laverage (DPR)

X3

= Return On Investment (ROI)

X4

= Earnings Per Share (EPS)

X5

= Current Ratio (CR)

b1-b5

= koefisien regresi berganda

e

= error

70

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Analisis Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

Beta

(Constant)

,491

,135

Managerial Ownership

,004

,004

,125

-,123

,093

-,209

,987

,499

,301

-4,507

,000

-,128

-,028

,019

-,230

Laverange
Return On Investment
Earning Per Share
Current Ratio

Sumber : Data Diolah SPSS, 2017

Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut.
Y = 0,491 + 0,004 X1 – 0,123 X2 + 0,987 X3 – 4,507 X4 – 0,028 + e
Keterangan :
1.

Kostanta sebesar 0,491 menunjukkan bahwa apabila variabel independen
bernilai 0 makan nilai Dividen Payout Ratio sebesar 0,491.

2.

X1 adalah variabel Managerial Ownership yang memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,004. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel
71

Universitas Sumatera Utara

Managerial Ownership maka Dividen Payout Ratio akan mengalami
kenaikan 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap.
3.

X2 adalah variabel Laverage yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,123. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel Laverage maka
Dividen Payout Ratio akan mengalami penurunan -0,123 dengan asumsi
variabel lain tetap.

4.

X3 adalah variabel Raturn On Investment yang memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,987. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel
Raturn On Investment maka Dividen Payout Ratio akan mengalami
kenaikan 0,987 dengan asumsi variabel lain tetap.

5.

X4 adalah variabel Earning Per Share yang memiliki nilai koefisien regresi
sebesar -4,507. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel
Earning Per Share maka Dividen Payout Ratio akan mengalami penurunan
-4,507 dengan asumsi variabel lain tetap.

6.

X5 adalah variabel Current Ratio yang memiliki nilai koefisien regresi
sebesar -0,028. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel
Current Ratio maka Dividen Payout Ratio akan mengalami penurunan 0,028 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.6

Pengujian Hipotesis
4.6.1 Pengujian Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel
independen yaitu Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment,
72

Universitas Sumatera Utara

Earning Per Share dan Current Ratio terhadap variabel dependen yaitu
Dividen Payout Ratio. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t
hitung dengan t tabel dengan tingkat signifikasi 5%. Kriteria pengujian yang
digunakan adalah
1.

jika t hitung > t tabel (n-k-1) maka Ho ditolak dan

2.

jika t hitung < t tabel (n-k-1) maka Ho diterima.
Nilai t tabel dengan df = n – k – 1 = 56- 5 - 1= 50 maka nilai t tabel

diperoleh sebesar 1,6759. Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari
besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05 (Taraf
signifikansi α =5%). Adapun Kriteria pengujian yang digunakan adalah Jika
p value < 0,05 maka Ho ditolak dan jika p value > 0,05 maka Ho diterima.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa koefisien regresi, nilai t dan
signifikansi secara parsial adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Pengujian Parsial (Uji t)
Coefficientsa

Model

T

(Constant)

5,418

,000

Managerial
Ownership

,471

,640

-2,344

,023

Laverange

Sig.

73

Universitas Sumatera Utara

Return On
Investment

-,580

,565

Earning Per Share

-2,127

,038

Current Ratio

-2,587

,013

a. Dependent Variable: Dividen Payout Ratio

Sumber : Data Diolah SPSS, 2017
Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) dari tabel 4.13 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.

Variabel Managerial Ownership memiliki nilai thitung < ttabel dimana
0,471 < 1,6759 dengan tingkat signifikansi 0,640 lebih besar dari 0,05
sehingga dapat dinyatakan bahwa Managerial Ownership tidak
berpengaruh terhadap variabel Dividen Payout Ratio.

2.

Variabel Laverage memiliki nilai thitung < ttabel dimana

-2,344 <

1,6759 dengan tingkat signifikansi 0,023 lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat dinyatakan bahwa Laverage berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
3.

Variabel Return On Investment memiliki nilai thitung < ttabel dimana 0,580

< 1,6759 dengan tingkat signifikansi 0,565 lebih besar dari 0,05

sehingga dapat dinyatakan bahwa Return On Investment tidak
berpengaruh terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
4.

Variabel Earning Per Share memiliki nilai thitung < ttabel dimana
2,127

-

< 1,6759 dengan tingkat signifikansi 0,038 lebih kecil dari 0,05

74

Universitas Sumatera Utara

sehingga dapat dinyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
5.

Variabel Current Ratio memiliki nilai thitung < ttabel dimana

-2,587 <

1,6759 dengan tingkat signifikansi 0,013 lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat dinyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.

4.6.2 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama (simultan) variable-variabel independen (bebas) terhadap
variable dependen (terikat).
Kriteria pengujian yang digunakan adalah :
1.

Jika F hitung > F tabel (n-k-1) maka Ho ditolak maka secara statistik
data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen
berpengaruh terhadap nilai variabel (Y).

2.

Jika

F hitung < F tabel (n-k-1) maka Ho diterima maka secara

statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel
independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel (Y).
Untuk melihat variabel independen berpengaruh secara signifikan
dapat dilihat dengan signifikansi setiap variabel independen dengan taraf
signifikansi 5 % atau 0,05.

75

Universitas Sumatera Utara

1.

Jika signifikansi > 0,05 maka pengaruh variabel independen tidak
signifikan dan

2.

Jika signifikansi < 0,05 maka pengaruh variabel independen
signifikan.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikan

0,05, df 1= jumlah variable – 1 = 6-1 = 5 dan df 2 (n-k-1) atau 56-5-1 =50,
maka diperoleh Ftabel sebesar 2,40.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai F dan signifikansi secara
simultan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14
Uji F (Simultan )
ANOVAa
Sum of
Squares

Model
1

Regression

Mean
Square

Df

,831

5

,166

Residual

3,031

50

,061

Total

3,862

55

F
2,742

Sig.
,029b

a. Dependent Variable: Dividen Payout Ratio
b. Predictors: (Constant), Current Ratio, Managerial Ownership, Earning Per
Share, Return On Investment, Laverange

76

Universitas Sumatera Utara

Sumber : Data Diolah SPSS, 2017
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, hasil secara simultan (uji F) diperoleh
nilai F tabel 2,40 dan F hitung sebesar 2,742 dan nilai signifikasi 0,029
sehingga dari

F hitung dan F tabel yang diperoleh menunjukkan bahwa

nilai F hitung > F tabel dan tingkat signifikan < 0,05 sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan demikian nilai F hitung 2,742 > F tabel 2,401 dan
tingkat signifikan 0,029 < 0,05
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel Managerial Ownership (X1), Laverange (X2), Return On
Investment (X3), Earning Per Share (X4) dan Current Ratio (X5) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio(Y) pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2012 – 2015.

4.7

Pembahasan Hasil Penelitian

1.

Pengaruh Managerial Ownership terhadap Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengujian secara parsial, variabel Managerial Ownership
menunjukkan hasil bahwa nilai thitung < ttabel dimana 0,471 < 1,6759 dengan
tingkat signifikansi 0,640 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa Managerial Ownership tidak berpengaruh terhadap variabel Dividen
Payout Ratio.

77

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ipaktri
(2012) yang menunjukkan hasil bahwa Managerial Ownership tidak
berpengaruh terhadap variabel Dividen Payout Ratio
2.

Pengaruh Laverage terhadap Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengujian secara parsial, variabel Laverage menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung < ttabel dimana -2,344 < 1,6759 dengan tingkat signifikansi
0,023 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa Laverage
berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Megawati (2011) dan sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Liandra (2013) dan Puspita (2009) yang
menunjukkan hasil bahwa Laverage berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap variabel Dividen Payout Ratio Dan bertolak belakang dengan
penelitian Kristianawati (2013) yang menyatakan bahwa Variabel Laverage
tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

3.

Pengaruh Return On Investment terhadap Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengujian secara parsial, variabel Return On Investment
menunjukkan bahwa nilai

thitung < ttabel dimana -0,580 < 1,6759 dengan

tingkat signifikansi 0,565 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa Return On Investment tidak berpengaruh terhadap variabel Dividen
Payout Ratio.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh
Puspita (2009) dan Megawati (2011) yang menunjukkan hasil bahwa

78

Universitas Sumatera Utara

Laverage berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio
dan Sejalan dengan Siswanto (2012) dan Difah (2011) yang dalam
penelitiannya menyatakan bahwa Return On Investment tidak berpengaruh
terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
4.

Pengaruh Earnings Per Share terhadap Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengujian secara parsial, variabel Return On Investment
menunjukkan bahwa nilai

thitung < ttabel dimana -2,127 < 1,6759 dengan

tingkat signifikansi 0,038 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap

variabel

Dividen Payout Ratio.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat
(2006) dimana dalam penelitiannya menyatakan bahwa Earning Per Share
berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
5.

Pengaruh Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengujian secara parsial, variable Current Ratio menunjukkan
bahwa nilai thitung < ttabel dimana -2,587 < 1,6759 dengan tingkat signifikansi
0,013 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa Current Ratio
berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ipaktri
(2012) dan Kristianawati (2013) yang menyatakan bahwa Current Ratio
berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.

6.

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment
79

Universitas Sumatera Utara

EPS dan Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengujian secara simultan, menunjukkan hasil bahwa nilai F
hitung > F tabel yaitu 2,742 > 2,40 dengan tigkat signifikansi 0,029 < 0,05
maka Ho ditolak

artinya Managerial Ownership, Laverage, Return On

Investment, Earnings Per Share dan Current Ratio secara simultan
berpengaruh

signifikan

terhadap

nilai

perusahaan

dengan

tingkat

signifikansi 0,029.

80

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan mengacu pada perumusan

serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan - kesimpulan
sebagai berikut :
1.

Hasil pengujian secara parsial, menunjukkan variabel Managerial
Ownership

tidak berpengaruh terhadap variabel Dividen Payout Ratio.

Dapat dilihat dari nilai thitung < ttabel dimana 0,471 < 1,6759 dengan tingkat
signifikansi 0,640 lebih besar dari 0,05
2.

Hasil

pengujian

secara

parsial,

menunjukkan

variabel

Laverage

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.

Dokumen yang terkait

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON INVESTMENT (ROI), CURRENT RATIO (CR), EARNING PER SHARE (EPS), DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PER SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 10 20

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETTERHADAPDEVIDEND PAYOUT Analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan return on asset terhadap devidend payout ratio (dpr) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar BEI

1 2 15

ANALISIS PENGARUH CASH RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, DAN EARNING PER SHARE Analisis Pengaruh Cash Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Dan Earning Per Share Terhadap Deviden Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI.

0 0 14

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 2 15

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 22

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 3

Pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share Dan Current Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 18

PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON INVESTMENT DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

0 0 14