Laporan rekayasa akuakultur debit air
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
dengan hidayah-Nya menyelesaikan laporan yang berjudul “ Pengukuran Debit
Air”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah membimbing
kami dalam kegiatan pada saat praktikum. Penulis berharap semoga laporan ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk
memberikan
masukan-masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
kesempurnaan laporan.
Darussalam, 14 Desember 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................2
BAB III METODOLOGI....................................................................................3
3.1 Waktu Dan Tempat...............................................................................3
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................3
3.3 Cara Kerja............................................................................................3
3.4 Analisa Data.........................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................5
4.1 Hasil Pengamatan.................................................................................5
4.2 Pembahasan..........................................................................................6
BAB V PENUTUP................................................................................................7
5.1 Kesimpulan..........................................................................................7
5.2 Saran.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8
LAMPIRAN.........................................................................................................9
2
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat dan Bahan .............................................................................. 3
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan........................................................................... 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satuan debit adalah meter kubik per detik (m3 /s). Satuan ini merupakan
satuan baku yang digunakan dalam system satuan SI. Debit aliran dapat dijadikan
sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui
pendekatan potensi sumberdaya air permukaan.
Istilah debit biasanya berkaitan dengan air, aliran dan sungai. Debit air
adalah ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang
dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu. Debit aliran adalah
jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit air sungai adalah
tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai. Dari
beberapa pengertian diatas sebenarnya membahas satu hal yang sama yaitu jumlah
air yang ditampung.
Dengan mengetahui debit aliran kita dapat menentuhkan debit andalan dalam
pembuatan irigasi dan drainase. Debit andalan sangat berpengaruh dalam pembuatan
irigasi dan drainase karena debit andalan merupakan debit maksimum yang dapat
digunakan untuk irigasi. Apabila kita tidak mengetahui debi andalan aliran irigasi
maka kita tidak dapat mengoptimalkan pemakaian air.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum debit air yaitu agar mahasiswa mampu menghitung debit
air yang masuk kedalam suatu kolam
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya
debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt). Dalam laporan-laporan
teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf
aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik
biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan
DAS) dan atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal
(Asdak, 1995).
Besarnya aliran tiap waktu atau disebut dengan debit, akan tergantung pada
luas tampang aliran dan kecepatan aliran rerata. Pendekatan nilai debit dapat
dilakukan dengan cara mengukur tampang aliran dan mengukur kecepatan aliran
tersebut. Cara ini merupakan prosedur umum dalam pengukuran debit sungai secara
langsung (Harto, 1993)
Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses
yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan
untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah. Debit aliran dapat
dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan
melalui pendekatan potensi sumberday aair permukaan yang ada (Sosrodarsono,
1985)
Kecepatan aliran biasanya diukur dengan menggunakan alat ukur current
meter (alat ukur kecepatan aliran yang berbentuk propeler). Alat berbentuk plopeler
tersebut dihubungkan dengan kontak pencatat (alat monitor yang akanmencatat
jumlah putaran selama plopeler tersebut berada dalam air) kemudian dimasukkan ke
dalam sungai yang akan diukur kecepatan alirannya(Harsoyok, 1977).
Besamya aliran tiap waktu atau disebut dengan debit, akan tergantung pada
luas tampang aliran dan kecepatan aliran rerata. Pendekatan nilai debit dapat
dilakukan dengan cara mengukur tampang aliran dan mengukur kecepatan aliran
tersebut. Cara ini merupakan prosedur umum dalam pengukuran debit sungai secara
langsung (Kartasapoetra, 1986).
2
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum pengukurn debit air dilakukan pada hari sabtu tanggal 10
desember 2016 puku 14.00 s/d 16.00 WIB di Laboratorium Biologi Fakultas
Kelautan dan Perikanan Universitas Syiahkuala
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama pengukuran debit air yaitu
Tabel 3.2 Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
Jumlah
Fungsi
1 unit
Mengukur waktu
5 meter
Mengalirkan air
1
Stopwatch
2
Selang
3
Aquarium
1 unit
Wadah pengukuran debit
4
Penggaris
1 unit
Mengukur ketinggian air
5
Alat tulis
Secukupnya
Mencatat hasil pengukuran
6
Kalkulator
1 unit
Menghitung hasil pengukuran
3.3 Cara Kerja
1. Dihitung volume wadah (akuarium).
2. Diletakkan penggaris secara vertikal didalam wadaj untuk mengukur
ketinggian air yang sudah masuk kedalam wadah.
3. Disiapkan stopwatch dari angka 0, dan siap dinyalakan.
4. Dialirkan air kedalam wadah, amati tinggi yang sudah dicapaiu oleh air
dengan cara mengamati angka yang tertera pada penggaris.
5. Dihentikan aliran air pada angka 10, 20 dan 30 cm dan hentikan
stopwatch.
6. Diamati ketinggian yang sudah dicapai oleh air dan waktu yang dicapai
dengan mengamati angka pada stopwatch.
3.4 Analisa Data
3.4.1 Pengukuran volume akuarium
3
Pengukuran volume akuarium dilakukan dengan menggunakan rumus :
V = P×L×T
Keterangan : P = panjang akuarium (cm)
L = lebar akuarium (cm)
T = tinggi akuarium (cm)
3.4.2 Pengukuran debit air
Pengukuran debit air dilakukan dengan menggunakan rumus :
Q=
V
t
Keterangan : Q = debit air (cm3/detik)
V = volume air (liter)
t = waktu (detik)
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum yang berjudul menghitung debit air yang
masuk ke dalam wadah yaitu:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
No
Tahap Pelaksanaan
1
Penentuan wadah
2
Volume wadah
3
4
5
Ketinggian air
Waktu aliran air
Debit air
Pengamatan
Hasil
Jenis wadah
Akuarium
Luas alas
1276 cm2
Tinggi
35 cm
Volume
44.660cm3
Tinggi air 1
10 cm
Tinggi air 2
20 cm
Tinggi air 3
30 cm
Waktu 1
180 detik
Waktu 2
406 detik
Waktu 3
613 detik
Debit 1
63,8 cm3/detik
Debit 2
62,8 cm3/detik
Debit 3
62,4 cm3/detik
5
4.2 Pembahasan
Debit menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu sumber persatuan
waktu, biasanya diukur dalam satuan liter per detik, untuk memenuhi keutuhan air
pengairan. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Satuan debit (SI) adalah meter kubik per detik (m3 /s).
Penentuan debit sungai dapat dilaksanakan dengan cara pengukuran aliran
dan cara analisis. Pelaksanaan pengukuran debit sungai dapat dilakukan secara
langsung dan cara tidak langsung, yaitu dengan melakukan pendataan terhadap
parameter alur sungai dan tanda bekas banjir. Dalam hidrologi masalah penentuan
debit sungai dengan cara pengukuran termasuk dalam bidang hidrometri, yaitu ilmu
yang mempelajari masalah pengukuran air atau pengumpulan data dasar untuk
analisis mencakup data tinggi muka air, debit dan sedimentasi.
Debit suatu aliran air di alam yang umumnya berupa aliran sungai dapat
dipengaruhi beberapa hal seperti intensitas hujan, kemiringan bidang, penggundulan,
pengalihan hutan menjadi lahan pertanian, intersepsi, evaporasi dan evapotraspirasi.
Aliran debit air pada daerah yang landai cenderung pelan sehingga umumnya akan
terjadi proses sedimkentasi di daerah tersebut, sedangkan daerah yang aliran debit
airnya cepat maka umumnya tidak akan terbentuk sedimentasi.
Volume total yang dapat ditampung oleh akuarium berukuran 44×29×35cm
yaitu sebesar 44.660 cm3 atau setara dengan 0,4466m3. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa debit air untuk mengisi akuarium dengan ketinggian 10, 20 dan
30 cm berbeda yaitu sebesar 63,8cm3, 62,8cm3 dan 62,4 cm3. Aliran debit air pada
saat praktikum diduga dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air diakuarium, hal ini
terlihat dari hasil pengukuran debit yang semakin kecil ketika ketinggian air
meningkat. Ukuran selang yang digunakan ternyata berpengaruh terhadap debit air,
semakin besar selang yang digunakan maka debit air akan meningkat sehingga waktu
yang dibutuhkan untuk mengisi wadah akan semakin singkat. Rata-rata kecepatan
debit air yaitu mencapai 63cm3/s sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
akuarium dengan volume 44.660 cm3 yaitu selama 708 detik atau 11 menit 48 detik.
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum debit air pada praktikum kali ini yaitu:
1. Debit air merupakan laju aliran air yang melewati suatu penampang.
2. Debit air dipengaruhi oleh tekanan air, luas penampang, tingkat keenceran
fluida dan lain-lain.
3. Debit air pada saat praktikum yaitu sebesar sebesar 63,8cm3, 62,8cm3 dan
62,4 cm3
4. Debit air semakin berkurang dengan meningkattnya ketinggian air di
akuarium
5. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan m3 /detik
5.2 Saran
Semoga praktikum kedepannya dapat lebih baik dan materi yang diberikan
dapat lebih lengkap lagi sehingga ilmu yang didapat oleh praktikan lebih banyak dan
7
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada
Univercity press. Yogyakarta.
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harsoyo, Bangun. 1977. Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian Jawa Timur.
Kartasapoetra, Ir. A.G. dan Sutedjo Mulyani. 1986. Teknologi Pengairan Pertanian.
Bina Aksara. Jakarta.
Sosrodarsono, Ir. Suyono, Cs. 1985. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita.
Jakarta.
8
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pengukuran wadah
Gambar 1. Pengukuran tinggi aquarium
Gambar 2. Pengukuran lebar aquarium
Lampiran 2: Pengukuran debit air
Gambar 1. Proses Pengisian air
Gambar 2. Pengukuran air 10 cm
Gambar 3. Pengukuran air 20 cm
Gambar 4. Pengukuran air 30 cm
Lampiran 3: Perhitungan
1. Volume wadah
Penghitungan volume wadah dilakukan dengan rumus V= P×L×T
Volume total kuarium = P×L×T
= 44×29×35
= 44.660 cm3
Volume akuarium (T= 10cm) = P×L×T
= 44×29×10
= 12.760 cm3
Volume akuarium (T= 20cm) = P×L×T
= 44×29×20
9
= 25.520 cm3
Volume akuarium (T= 30cm) = P×L×T
= 44×29×30
= 38.280 cm3
2. Debit air
Penghitungan debit air dilakukan dengan rumus Q = V/t
Debit 1
= V/t
= 12.760×200
= 63,8 cm3
Debit 2
= V/t
= 25.520×406
= 62,8 cm3
Debit 3
= V/t
= 38.280×613
= 62,4 cm3
10
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
dengan hidayah-Nya menyelesaikan laporan yang berjudul “ Pengukuran Debit
Air”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah membimbing
kami dalam kegiatan pada saat praktikum. Penulis berharap semoga laporan ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk
memberikan
masukan-masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
kesempurnaan laporan.
Darussalam, 14 Desember 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................2
BAB III METODOLOGI....................................................................................3
3.1 Waktu Dan Tempat...............................................................................3
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................3
3.3 Cara Kerja............................................................................................3
3.4 Analisa Data.........................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................5
4.1 Hasil Pengamatan.................................................................................5
4.2 Pembahasan..........................................................................................6
BAB V PENUTUP................................................................................................7
5.1 Kesimpulan..........................................................................................7
5.2 Saran.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8
LAMPIRAN.........................................................................................................9
2
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat dan Bahan .............................................................................. 3
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan........................................................................... 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satuan debit adalah meter kubik per detik (m3 /s). Satuan ini merupakan
satuan baku yang digunakan dalam system satuan SI. Debit aliran dapat dijadikan
sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui
pendekatan potensi sumberdaya air permukaan.
Istilah debit biasanya berkaitan dengan air, aliran dan sungai. Debit air
adalah ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang
dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu. Debit aliran adalah
jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit air sungai adalah
tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai. Dari
beberapa pengertian diatas sebenarnya membahas satu hal yang sama yaitu jumlah
air yang ditampung.
Dengan mengetahui debit aliran kita dapat menentuhkan debit andalan dalam
pembuatan irigasi dan drainase. Debit andalan sangat berpengaruh dalam pembuatan
irigasi dan drainase karena debit andalan merupakan debit maksimum yang dapat
digunakan untuk irigasi. Apabila kita tidak mengetahui debi andalan aliran irigasi
maka kita tidak dapat mengoptimalkan pemakaian air.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum debit air yaitu agar mahasiswa mampu menghitung debit
air yang masuk kedalam suatu kolam
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya
debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt). Dalam laporan-laporan
teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf
aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik
biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan
DAS) dan atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal
(Asdak, 1995).
Besarnya aliran tiap waktu atau disebut dengan debit, akan tergantung pada
luas tampang aliran dan kecepatan aliran rerata. Pendekatan nilai debit dapat
dilakukan dengan cara mengukur tampang aliran dan mengukur kecepatan aliran
tersebut. Cara ini merupakan prosedur umum dalam pengukuran debit sungai secara
langsung (Harto, 1993)
Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses
yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan
untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah. Debit aliran dapat
dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan
melalui pendekatan potensi sumberday aair permukaan yang ada (Sosrodarsono,
1985)
Kecepatan aliran biasanya diukur dengan menggunakan alat ukur current
meter (alat ukur kecepatan aliran yang berbentuk propeler). Alat berbentuk plopeler
tersebut dihubungkan dengan kontak pencatat (alat monitor yang akanmencatat
jumlah putaran selama plopeler tersebut berada dalam air) kemudian dimasukkan ke
dalam sungai yang akan diukur kecepatan alirannya(Harsoyok, 1977).
Besamya aliran tiap waktu atau disebut dengan debit, akan tergantung pada
luas tampang aliran dan kecepatan aliran rerata. Pendekatan nilai debit dapat
dilakukan dengan cara mengukur tampang aliran dan mengukur kecepatan aliran
tersebut. Cara ini merupakan prosedur umum dalam pengukuran debit sungai secara
langsung (Kartasapoetra, 1986).
2
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum pengukurn debit air dilakukan pada hari sabtu tanggal 10
desember 2016 puku 14.00 s/d 16.00 WIB di Laboratorium Biologi Fakultas
Kelautan dan Perikanan Universitas Syiahkuala
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama pengukuran debit air yaitu
Tabel 3.2 Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
Jumlah
Fungsi
1 unit
Mengukur waktu
5 meter
Mengalirkan air
1
Stopwatch
2
Selang
3
Aquarium
1 unit
Wadah pengukuran debit
4
Penggaris
1 unit
Mengukur ketinggian air
5
Alat tulis
Secukupnya
Mencatat hasil pengukuran
6
Kalkulator
1 unit
Menghitung hasil pengukuran
3.3 Cara Kerja
1. Dihitung volume wadah (akuarium).
2. Diletakkan penggaris secara vertikal didalam wadaj untuk mengukur
ketinggian air yang sudah masuk kedalam wadah.
3. Disiapkan stopwatch dari angka 0, dan siap dinyalakan.
4. Dialirkan air kedalam wadah, amati tinggi yang sudah dicapaiu oleh air
dengan cara mengamati angka yang tertera pada penggaris.
5. Dihentikan aliran air pada angka 10, 20 dan 30 cm dan hentikan
stopwatch.
6. Diamati ketinggian yang sudah dicapai oleh air dan waktu yang dicapai
dengan mengamati angka pada stopwatch.
3.4 Analisa Data
3.4.1 Pengukuran volume akuarium
3
Pengukuran volume akuarium dilakukan dengan menggunakan rumus :
V = P×L×T
Keterangan : P = panjang akuarium (cm)
L = lebar akuarium (cm)
T = tinggi akuarium (cm)
3.4.2 Pengukuran debit air
Pengukuran debit air dilakukan dengan menggunakan rumus :
Q=
V
t
Keterangan : Q = debit air (cm3/detik)
V = volume air (liter)
t = waktu (detik)
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum yang berjudul menghitung debit air yang
masuk ke dalam wadah yaitu:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
No
Tahap Pelaksanaan
1
Penentuan wadah
2
Volume wadah
3
4
5
Ketinggian air
Waktu aliran air
Debit air
Pengamatan
Hasil
Jenis wadah
Akuarium
Luas alas
1276 cm2
Tinggi
35 cm
Volume
44.660cm3
Tinggi air 1
10 cm
Tinggi air 2
20 cm
Tinggi air 3
30 cm
Waktu 1
180 detik
Waktu 2
406 detik
Waktu 3
613 detik
Debit 1
63,8 cm3/detik
Debit 2
62,8 cm3/detik
Debit 3
62,4 cm3/detik
5
4.2 Pembahasan
Debit menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu sumber persatuan
waktu, biasanya diukur dalam satuan liter per detik, untuk memenuhi keutuhan air
pengairan. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Satuan debit (SI) adalah meter kubik per detik (m3 /s).
Penentuan debit sungai dapat dilaksanakan dengan cara pengukuran aliran
dan cara analisis. Pelaksanaan pengukuran debit sungai dapat dilakukan secara
langsung dan cara tidak langsung, yaitu dengan melakukan pendataan terhadap
parameter alur sungai dan tanda bekas banjir. Dalam hidrologi masalah penentuan
debit sungai dengan cara pengukuran termasuk dalam bidang hidrometri, yaitu ilmu
yang mempelajari masalah pengukuran air atau pengumpulan data dasar untuk
analisis mencakup data tinggi muka air, debit dan sedimentasi.
Debit suatu aliran air di alam yang umumnya berupa aliran sungai dapat
dipengaruhi beberapa hal seperti intensitas hujan, kemiringan bidang, penggundulan,
pengalihan hutan menjadi lahan pertanian, intersepsi, evaporasi dan evapotraspirasi.
Aliran debit air pada daerah yang landai cenderung pelan sehingga umumnya akan
terjadi proses sedimkentasi di daerah tersebut, sedangkan daerah yang aliran debit
airnya cepat maka umumnya tidak akan terbentuk sedimentasi.
Volume total yang dapat ditampung oleh akuarium berukuran 44×29×35cm
yaitu sebesar 44.660 cm3 atau setara dengan 0,4466m3. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa debit air untuk mengisi akuarium dengan ketinggian 10, 20 dan
30 cm berbeda yaitu sebesar 63,8cm3, 62,8cm3 dan 62,4 cm3. Aliran debit air pada
saat praktikum diduga dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air diakuarium, hal ini
terlihat dari hasil pengukuran debit yang semakin kecil ketika ketinggian air
meningkat. Ukuran selang yang digunakan ternyata berpengaruh terhadap debit air,
semakin besar selang yang digunakan maka debit air akan meningkat sehingga waktu
yang dibutuhkan untuk mengisi wadah akan semakin singkat. Rata-rata kecepatan
debit air yaitu mencapai 63cm3/s sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
akuarium dengan volume 44.660 cm3 yaitu selama 708 detik atau 11 menit 48 detik.
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum debit air pada praktikum kali ini yaitu:
1. Debit air merupakan laju aliran air yang melewati suatu penampang.
2. Debit air dipengaruhi oleh tekanan air, luas penampang, tingkat keenceran
fluida dan lain-lain.
3. Debit air pada saat praktikum yaitu sebesar sebesar 63,8cm3, 62,8cm3 dan
62,4 cm3
4. Debit air semakin berkurang dengan meningkattnya ketinggian air di
akuarium
5. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan m3 /detik
5.2 Saran
Semoga praktikum kedepannya dapat lebih baik dan materi yang diberikan
dapat lebih lengkap lagi sehingga ilmu yang didapat oleh praktikan lebih banyak dan
7
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada
Univercity press. Yogyakarta.
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harsoyo, Bangun. 1977. Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian Jawa Timur.
Kartasapoetra, Ir. A.G. dan Sutedjo Mulyani. 1986. Teknologi Pengairan Pertanian.
Bina Aksara. Jakarta.
Sosrodarsono, Ir. Suyono, Cs. 1985. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita.
Jakarta.
8
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pengukuran wadah
Gambar 1. Pengukuran tinggi aquarium
Gambar 2. Pengukuran lebar aquarium
Lampiran 2: Pengukuran debit air
Gambar 1. Proses Pengisian air
Gambar 2. Pengukuran air 10 cm
Gambar 3. Pengukuran air 20 cm
Gambar 4. Pengukuran air 30 cm
Lampiran 3: Perhitungan
1. Volume wadah
Penghitungan volume wadah dilakukan dengan rumus V= P×L×T
Volume total kuarium = P×L×T
= 44×29×35
= 44.660 cm3
Volume akuarium (T= 10cm) = P×L×T
= 44×29×10
= 12.760 cm3
Volume akuarium (T= 20cm) = P×L×T
= 44×29×20
9
= 25.520 cm3
Volume akuarium (T= 30cm) = P×L×T
= 44×29×30
= 38.280 cm3
2. Debit air
Penghitungan debit air dilakukan dengan rumus Q = V/t
Debit 1
= V/t
= 12.760×200
= 63,8 cm3
Debit 2
= V/t
= 25.520×406
= 62,8 cm3
Debit 3
= V/t
= 38.280×613
= 62,4 cm3
10