Modifikasi Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai dengan Blower

PENDAHULUAN

Latar belakang
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan
yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu,
dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan
sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.
Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis
baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. Di Indonesia, kedelai
menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor
sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang
tinggi akan kedelai putih.
Konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta ton per tahun, dari
jumlah itu sekitar 1,6 juta ton harus diimpor. Sepanjang 2013, harga kedelai di
Indonesia mengalami kenaikan tajam akibat kurangnya pasokan, sehingga
menyebabkan berbagai pedagang tahu dan tempe mengalami kerugian dan harus
menaikan harga. Untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia, Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia akan membuka 1 juta hektar lahan di
kawasan transmigrasi untuk ditanami kedelai secara bertahap selama tiga tahun.
Lahan itu tersebar di 26 provinsi di Indonesia.

Untuk memperoleh bahan pangan yang siap dimakan, maka kita harus
memisahkan kulitnya terlebih dahulu dari daging buah ataupun sayuran.
Pemisahan ini disebut dengan pengupasan. Pengupasan merupakan praproses
dalam mengolah suatu bahan yang bertujuan untuk memisahkan bagian yang
1
Universitas Sumatera Utara

2

dapat dimakan dari kulit ataupun dari bagian yang harus dibuang. Dalam
melakukan pengupasan, digunakan metode yang berbeda. Hal ini dikarenakan
masing-masing bahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Proses pengupasan kulit ari dan pembelahan biji kedelai sebagai bahan
baku tempe pada industri rumah tangga umumnya masih dilakukan dengan cara
manual. Proses pengupasan secara tradisional memiliki banyak kelemahan dalam
hal waktu dan tenaga kerja, disamping itu hasil pengupasan dan pembelahan yang
dicapai belum optimal.
Proses pengupasan kulit ari kedelai secara manual membutuhkan waktu
1 jam untuk 10 kg biji kedelai dengan efisiensi pengupasan dan pembelahan 90%.
Penggunaan mesin pengupas kulit ari kedelai oleh industri banyak menggunakan

mekanisme pengupas dengan dua buah piringan, salah satu piringan berfungsi
sebagai stator dan yang lain berfungsi sebagai rotor. Kapasitas mesin tipe ini
mencapai 50 kg/jam dengan persentase pengupasan mencapai 85%, sedangkan
sisanya diperlukan proses lanjutan yaitu dengan menginjak-injak dengan kaki
guna penyempurnaan pengupasan.
Teknik mengupas biji kedelai masih banyak dilakukan dengan
menggunakan cara klasik yaitu dengan merendam dan menginjak–injak dalam
suatu wadah hingga kulit ari biji kedelai terkupas. Hal ini sangat merugikan
karena dapat menyebabkan kedelai terbagai dua atau bahkan dapat hancur karena
tekanan yang diberikan pada kedelai tidak tetap. Disisi lain hasil pengupasannya
terbatas dan sangat tergantung pada kemampuan manusia atau operator.
Permasalahan di atas mendorong pengembangan pada alat pengupas biji
kedelai yang sederhana dan mudah penggunaannya. Alat pengupas biji kedelai

Universitas Sumatera Utara

3

pada umumnya melakukan pengeluaran biji kedelai bersama dengan kulit arinya
sehingga harus dipisahkan lagi secara manual.

Diperlukan perbaikan atas kendala tersebut agar dihasilkan alat pengupas
kedelai yang lebih baik. Salah satu alternatifnya adalah dengan memodifikasi
dengan menambahkan blower. Dengan penambahan blower ini maka pengeluaran
biji kedelai berbeda dengan kulit arinya sehingga dapat meningkatkan kapasitas
kerja alat.
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi dengan cara menambahkan
blower pada alat pengupas biji kedelai, mengetahui kinerja alat pengupas biji
kedelai hasil modifikasi, dan menganalisis nilai ekonomis alat pengupas biji
kedelai dengan blower.
Kegunaan penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai alat pengupas biji kedelai dengan blower.
3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan
terutama petani tanaman kedelai.
Pembatasan masalah
Pembuatan dan pengujian alat hanya pada kedelai.


Universitas Sumatera Utara