Modifikasi Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai dengan Blower
Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian.
Analisis
Teknis
Menghitung tenaga yang
diperlukan untuk
menghembuskan kulit ari
kedelai
Menentukan kecepatan
udara dalam kategori:
maksimum, medium, dan
minimum
Diukur blower yang akan
digunakan
Merangkai alat
Pengelasan
Pengecatan
Pengujian alat
Layak ?
Pengukuran parameter
47
Universitas Sumatera Utara
48
Lampiran 1. (Lanjutan)
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Data pengamatan pengupasan kulit ari kedelai dengan blower
Hasil pengupasan dengan blower kecepatan maksimum
Kapasitas efektif alat =
=
Berat kedelai yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,0183 jam
= 54,64 kg/jam
Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit:
=
=
berat biji kedelai pada penampungan kulit
berat kedelai dikupas
0,02677 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 2,67 %
Persentase kulit ari pada penampungan kedelai:
=
=
berat kulit ari pada penamp ungan kedelai terkupas
berat kedelai dikupas
0,01086
1 kg
x 100%
x 100%
= 1,086 %
Hasil pengupasan dengan blower kecepatan medium
Kapasitas efektif alat =
=
Berat kedelai yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,023 jam
= 43,48 kg/jam
Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit:
=
=
berat biji kedelai pada penampungan kulit
berat kedelai terkupas
0,00837 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 0,84 %
49
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 2. (Lanjutan)
Persentase kulit ari pada penampungan kedelai:
=
=
berat kulit ari pada penampungan kedelai terkupas
berat kulit ari terkupas
0,01424 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 1,42 %
Hasil pengupasan dengan blower kecepatan minimum
Kapasitas efektif alat =
Berat kedelai yang dikupas
=
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,019 jam
= 52,63 kg/jam
Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit:
=
=
berat biji kedelai pada penampungan kulit
berat kedelai dikupas
0,00065 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 0,065 %
Persentase kulit ari pada penampungan kedelai :
=
=
berat kulit ari pada pena mpungan kedelai terkupas
berat kedelai dikupas
0,04308 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 4,31 %
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kecepatan angin blower
Kecepatan angin blower didapat dengan menggunakan anemometer. Dari hasil
penggunaan anemometer didapat kecepatan angin dengan masing-masing tingkat
kecepatan adalah sebagai berikut:
1. Blower dengan kecepatan maksimum
= 8,04 knot = 4,1 m/s
2. Blower dengan kecepatan medium
= 7,25 knot = 3,7 m/s
3. Blower dengan kecepatan minimum
= 4,51 knot = 2,3 m/s
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Analisis ekonomi
1. Unsur Produksi
1. Biaya Pembuatan Alat (P)
= Rp. 4.500.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 450.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
-
Dengan kecepatan maksimum
= 437,12 kg/hari
-
Dengan kecepatan medium
= 347,84 kg/hari
-
Dengan kecepatan minimum
= 421,04 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp. 40.000/ hari (1 jam=Rp. 5000)
7. Biaya listrik
= Rp. 250,5/ jam
8. Biaya perbaikan
= Rp. 22,5/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 432.000/ tahun
10. Biaya sewa gedung
= Rp. 52.000/ tahun
11. Pajak
= Rp. 80.000/ tahun
12. Jam kerja alat per tahun
= 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari
efektif berdasarkan tahun 2014)
2. Perhitungan Biaya Produksi
1. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
D=
P−S
n
52
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 3. (Lanjutan)
dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
P = Nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) (Rp)
S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)
n = Umur ekonomi (tahun)
D=
Rp 4.500.000−Rp 450.000
5 tahun
= Rp 810.000/tahun
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan September 16% dan Asuransi 2%
I=
i(P)(n+1)
2n
=
(18%)Rp .4.500.000 (5+1)
2(5)
= Rp. 486.000/tahun
3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% x P
= 1% x Rp. 4.500.000
= Rp. 45.000/tahun
4. Pajak
Pajak = 2% x P
= 2% x Rp. 4.500.000
= Rp. 90.000/tahun
Total biaya tetap = Rp. 1.431.000/tahun
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 3. (Lanjutan)
2. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
1,2%(P−S)
X
1,2%(Rp .4.500.000−Rp .450.000)
2400 jam
= Rp. 20,25/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.75 KW
Biaya listrik = 0.75 KW x Rp. 334/KWH
= Rp.250,5/H
= Rp.250,5/jam
3. Biaya operator
Biaya operator = Rp. 5000/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 5.270,75/jam
3. Biaya Produksi Biji Kedelai Terkupas
Biaya pokok dengan kecepatan maksimum:
BT
= [ + BTT]C
x
Rp .1.431.000/tahun
+ Rp. 5.270,75/jam]x 0,0183 jam/kg
=[
2.400 jam /tahun
= Rp. 107,366/kg
Biaya pokok dengan kecepatan medium:
BT
= [ + BTT]C
x
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 3. (Lanjutan)
Rp .1.431.000/tahun
+ Rp. 5.270,75/jam]x 0,0229 jam/kg
=[
2.400 jam /tahun
= Rp. 134,354/kg
Biaya pokok dengan kecepatan minimum:
BT
= [ + BTT]C
x
Rp .1.431.000/tahun
=[
+ Rp. 5.270,75/jam]x 0,0190 jam/kg
2.400 jam /tahun
= Rp. 111,473/kg
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
N=
BT
(R−BTT )
Biaya tetap (BT)
= Rp. 1.431.000/tahun
= Rp. 596,25/jam (1 tahun = 2.400 jam)
-
BT untuk kecepatan maksimum = Rp. 10,912/kg (1 jam = 54,64 kg)
-
BT untuk kecepatan medium
= Rp. 13,713/kg (1 jam = 43,48 kg)
-
BT untuk kecepatan minimum
= Rp. 11,329/kg (1 jam = 52,63 kg)
Biaya tidak tetap (BTT)
= Rp. 5.270,75/jam
-
BTT untuk kecepatan maksimum = Rp. 96,463/kg (1 jam = 54,64 kg)
-
BTT untuk kecepatan medium
-
BTT untuk kecepatan minimum = Rp. 100,147/kg (1 jam = 52,63 kg)
= Rp.121,222/kg (1 jam = 43,48 kg)
Penerimaan setiap kg produksi (R)
-
R untuk kecepatan maksimum
= (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT)
= (0,16 x (Rp. 10,912/kg+Rp. 96,463/kg))
+ (Rp. 10,912/kg+Rp. 96,463/kg)
= (16% x Rp. 107,375/kg) + Rp. 107,375/kg
= Rp. 124,555/kg
56
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 4. (Lanjutan)
-
R untuk kecepatan medium
= (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT)
= (0,16 x (Rp. 13,713/kg+Rp. 121,222/kg))
+ (Rp. 13,713/kg+Rp. 121,222/kg)
= (16% x Rp. 134,935/kg) + Rp. 134,935/kg
= Rp. 156,525/kg
-
R untuk kecepatan medium
= (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT)
= (0,16 x (Rp. 11,329/kg+Rp. 100,147/kg))
+ (Rp. 11,329/kg+Rp. 100,147/kg)
= (16% x Rp. 111,476/kg) + Rp. 11,476/kg
= Rp. 129,312/kg
Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan biji kedelai
terkupas sebanyak :
-
BT
BEP untuk kecepatan maksimum =
=
(R−BTT )
Rp .1.431.000/tahun
(Rp .124,555/kg −Rp .96,463/kg )
= 50.939,77 kg/tahun
-
BEP untuk kecepatan medium
=
=
BT
(R−BTT )
Rp .1.431.000/tahun
(Rp .156,525/kg −Rp .121,222/kg )
= 40.534,80 kg/tahun
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 4. (Lanjutan)
-
BEP untuk kecepatan maksimum =
=
BT
(R−BTT )
Rp .1.431.000/tahun
(Rp .129,312/kg −Rp .100,147/kg )
= 46.065,66 kg/tahun
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 5. Net present value
CIF – COF ≥ 0 ............................................................................ (10)
dimana :
CIF = Cash in flow
COF = Cash out flow
Sementera itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :
Penerimaan (CIF)
= pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF)
= investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu :
-
NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
-
NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan
-
NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
CIF-COF ≥ 0
Investasi
= Rp. 4.500.000
Pendapatan
= R x kapasitas alat x jam kerja alat per tahun
-
= Rp. 107,366 x 54,64 kg/jam x 2.400 jam/tahun
Kecepatan maksimum
= Rp. 14.079.547,78/tahun
-
Kecepatan medium
= Rp. 134,354 x 43,48 kg/jam x 2.400 jam/tahun
= Rp. 14.020.108,61/tahun
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 5. (Lanjutan)
-
Kecepatan minimum
= Rp. 111,473 x 52,63 kg/jam x 2.400 jam/tahun
= Rp. 14.080.377,58/tahun
Nilai akhir
= Rp. 450.000
Pembiayaan
= Biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat per
tahun
-
Kecepatan maksimum
= Rp. 124,555 x 54,64 kg/jam x 2400 jam/tahun
= Rp. 16.333.644,48
-
Kecepatan medium
= Rp. 156,525 x 43,48 kg/jam x 2400 jam/tahun
= Rp. 16.333.696,80/tahun
-
Kecepatan minimum
= Rp. 129,312 x 52,63 kg/jam x 2400 jam/tahun
= Rp. 16.333.657,34/tahun
Suku bunga bank
= Rp 16%
Suku bunga coba-coba
= Rp 20%
Umur alat
= 5 tahun
Cash in Flow 16%
1. Pendapatan
-
= Pendapatan x (P/A, 16%,5)
Kecepatan maksimum = Rp. 16.333.644,48 x 3,2743
= Rp. 53.481.252,12
-
Kecepatan medium
= Rp. 16.333.696,80 x 3,2743
= Rp. 53.481.423,43
-
Kecepatan maksimum = Rp. 16.333.657,34 x 3,2743
= Rp. 53.481.294,23
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 5. (Lanjutan)
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 16%,5)
= Rp 450.000 x 0,4761
= Rp. 214.245
Jumlah CIF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 53.695.497,12
Jumlah CIF untuk kecepatan medium
= Rp. 53.695.668,43
Jumlah CIF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 53.695.539,23
Cash out Flow 16%
1. Investasi
= Rp. 4.500.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 16%,5)
-
Kecepatan maksimum = Rp. 14.079.547,78 x 0,4761
= Rp. 6.703.272,69
-
Kecepatan medium
= Rp. 14.020.108,61 x 0,4761
= Rp. 6.674.973,71
-
Kecepatan minimum = Rp. 14.080.377,58 x 0,4761
= Rp. 6.703.667,77
Jumlah COF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 11.203.272,69
Jumlah COF untuk kecepatan medium
= Rp. 11.174.973,71
Jumlah COF untuk kecepatan minimum
= Rp. 11.203.667,77
NPV 16%
-
Kecepatan maksimum
= CIF – COF
= Rp. 53.695.497,12 – Rp. 11.203.272,69
= Rp. 42.492.224,43
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 5. (Lanjutan)
-
Kecepatan medium
= CIF – COF
= Rp. 53.695.668,43 – Rp. 11.174.973,71
= Rp. 42.520.694,72
-
Kecepatan minimum
= CIF – COF
= Rp. 53.695.539,23 – Rp. 11.203.667,77
= Rp. 42.491.871,46
Cash in Flow 20%
1. Pendapatan
-
= Pendapatan x (P/A, 20%,5)
Kecepatan maksimum = Rp 16.333.644,48 x 2,9906
= Rp. 48.847.397,18
-
Kecepatan medium
= Rp 16.333.696,80 x 2,9906
= Rp. 48.847.553,65
-
Kecepatan minimum = Rp 16.333.657,34 x 2,9906
= Rp. 48.847.435,64
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 20%,5)
= Rp. 450.000 x 0,4019
= Rp. 180.855
Jumlah CIF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 49.028.252,18
Jumlah CIF untuk kecepatan medium
= Rp. 49.028.408,65
Jumlah CIF untuk kecepatan minimum
= Rp. 49.028.290,64
Cash out Flow 20%
1. Investasi : Rp. 4.500.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 20%,5)
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 5. (Lanjutan)
-
Kecepatan maksimum = Rp. 14.079.547,78 x 0,4019
= Rp. 5.658.570,25
-
Kecepatan medium
= Rp. 14.020.108,61 x 0,4019
= Rp. 5..634.681,65
-
Kecepatan minimum = Rp. 14.080.377,58 x 0,4019
= Rp. 5.658.903,75
Jumlah COF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 10.158.570,25
Jumlah COF untuk kecepatan medium
= Rp. 10.134.681,65
Jumlah COF untuk kecepatan minimum
= Rp. 10.158.903,75
NPV 20%
-
Kecepatan maksimum
= CIF – COF
= Rp. 49.028.252,18 - Rp. 10.158.570,25
= Rp. 38.869.681,93
-
Kecepatan medium
= CIF – COF
= Rp. 49.028.408,65 - Rp. 10.134.681,65
= Rp. 38.893.570,53
-
Kecepatan minimum
= CIF – COF
= Rp. 49.028.290,64 - Rp. 10.158.903,75
= Rp. 38.869.386,89
Jadi besarnya NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower
maksimum adalah sebesar Rp. 42.492.224,43 dan NPV 20% adalah sebesar Rp.
38.869.681,93. Nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower medium
adalah sebesar Rp. 42.520.694,72 dan NPV 20% adalah sebesar
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 5. (Lanjutan)
Rp. 38.893.570,53. Dan nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower
minimum adalah sebesar Rp. 42.491.871,46 dan NPV 20% adalah sebesar Rp.
38.869.681,93. Jadi nilai NPV dari alat ini
≥ 0 maka usaha ini layak untuk
dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 6. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate,
dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X
(positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif),
dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% +
IRR = q% +
X
X+Y
x (q% - p%) (positif dan negatif)
X
X− Y
x (q% - p%) (positif dan positif)
dimana: p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 16%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 20 % 3550313,3
-
IRR pada kecepatan maksimum
= q% +
X
X− Y
= 20% +
x (q%)
42.492.224,43
42.492.224,43 −38.869.681,93
x (20%-16%)
= 66,92%
-
IRR pada kecepatan medium
= q% +
X
X− Y
x (q%)
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 6. (Lanjutan)
= 20% +
42.520.694,72
42.520.694,72 −38.893.570,73
x (20%-16%)
= 66,88%
-
IRR pada kecepatan minimum
= q% +
X
X− Y
= 20% +
x (q%)
42.491.871,46
42.491.871,46 −38.869.386,89
x (20%-16%)
= 66,92%
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 7. Gambar kedelai
Biji kedelai sebelum dikupas
Biji kedelai setelah dikupas
Kulit ari setelah pengupasan
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 7. (Lanjutan)
Biji setelah dikupas dengan blower kecepatan maksimum
Biji setelah dikupas dengan blower kecepatan medium
Biji setelah dikupas dengan blower kecepatan minimum
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 7. (Lanjutan)
Kulit ari terkupas dengan kecepatan blower
maksimum
Kulit ari terkupas dengan kecepatan blower
minimum
Kulit ari di penampungan biji dengan
kecepatan blower minimum
Kulit ari terkupas dengan kecepatan blower
medium
Kulit ari di penampungan biji dengan
kecepatan blower maksimum
Kulit ari di penampungan biji dengan
kecepatan blower minimum
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 7. (Lanjutan)
Biji kedelai di penampungan kulit ari
dengan kecepatan blower minimum
Biji kedelai di penampungan kulit ari
dengan kecepatan blower medium
Biji kedelai di penampungan kulit ari
dengan kecepatan blower maksimum
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 8. Gambar alat
Alat tampak depan
Alat tampak samping kanan
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 8. (Lanjutan)
Alat tampak belakang
Alat tampak samping kiri
Alat tampak atas
Universitas Sumatera Utara
73
Lampiran 8. (Lanjutan)
Blower tampak depan
Blower tampak belakang
Blower tampak samping kanan
Blower tampak samping kiri
Universitas Sumatera Utara
74
Lampiran 9. Tabel panjang sabuk V standar
Nomor nominal
(inch)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
(mm)
254
279
305
330
356
381
406
432
457
483
508
533
559
584
610
635
660
688
711
737
762
787
813
838
864
889
914
940
965
991
1016
1041
1067
1092
1118
Nomor nominal
Nomor nominal
(inch)
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
(inch)
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
(mm)
1143
1168
1194
1219
1245
1270
1295
1321
1346
1372
1397
1422
1448
1473
1499
1524
1549
1575
1600
1626
1651
1676
1702
1727
1753
1778
1803
1829
1854
1880
1905
1930
1956
1981
2007
(mm)
2032
2057
2083
2108
2134
2159
2184
2210
2235
2261
2286
2311
2337
2362
2388
2413
2438
2464
2489
2515
2540
2565
2591
2616
2642
2667
2692
2718
2743
2769
2794
2819
2845
2870
2896
Nomor nominal
(inch)
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
(mm)
2921
2946
2972
2997
3023
3048
3073
3099
3124
3150
3175
3200
3226
3251
3277
3302
3327
3353
3378
3404
3429
3454
3480
3505
3531
3556
3581
3607
3632
3658
3683
3708
3734
3759
3785
Universitas Sumatera Utara
75
Lampiran 10. Gambar teknik alat
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 11. Gambar teknik rangka alat
Universitas Sumatera Utara
77
Lampiran 12. Gambar teknik hopper
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 13. Gambar teknik silinder pengupas
Universitas Sumatera Utara
79
Lampiran 14. Gambar teknik saluran pengeluaran biji hasil pengupasan
Universitas Sumatera Utara
80
Lampiran 15. Gambar teknik saluran pengeluaran ampas
Universitas Sumatera Utara
Analisis
Teknis
Menghitung tenaga yang
diperlukan untuk
menghembuskan kulit ari
kedelai
Menentukan kecepatan
udara dalam kategori:
maksimum, medium, dan
minimum
Diukur blower yang akan
digunakan
Merangkai alat
Pengelasan
Pengecatan
Pengujian alat
Layak ?
Pengukuran parameter
47
Universitas Sumatera Utara
48
Lampiran 1. (Lanjutan)
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Data pengamatan pengupasan kulit ari kedelai dengan blower
Hasil pengupasan dengan blower kecepatan maksimum
Kapasitas efektif alat =
=
Berat kedelai yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,0183 jam
= 54,64 kg/jam
Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit:
=
=
berat biji kedelai pada penampungan kulit
berat kedelai dikupas
0,02677 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 2,67 %
Persentase kulit ari pada penampungan kedelai:
=
=
berat kulit ari pada penamp ungan kedelai terkupas
berat kedelai dikupas
0,01086
1 kg
x 100%
x 100%
= 1,086 %
Hasil pengupasan dengan blower kecepatan medium
Kapasitas efektif alat =
=
Berat kedelai yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,023 jam
= 43,48 kg/jam
Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit:
=
=
berat biji kedelai pada penampungan kulit
berat kedelai terkupas
0,00837 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 0,84 %
49
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 2. (Lanjutan)
Persentase kulit ari pada penampungan kedelai:
=
=
berat kulit ari pada penampungan kedelai terkupas
berat kulit ari terkupas
0,01424 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 1,42 %
Hasil pengupasan dengan blower kecepatan minimum
Kapasitas efektif alat =
Berat kedelai yang dikupas
=
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,019 jam
= 52,63 kg/jam
Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit:
=
=
berat biji kedelai pada penampungan kulit
berat kedelai dikupas
0,00065 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 0,065 %
Persentase kulit ari pada penampungan kedelai :
=
=
berat kulit ari pada pena mpungan kedelai terkupas
berat kedelai dikupas
0,04308 kg
1 kg
x 100%
x 100%
= 4,31 %
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kecepatan angin blower
Kecepatan angin blower didapat dengan menggunakan anemometer. Dari hasil
penggunaan anemometer didapat kecepatan angin dengan masing-masing tingkat
kecepatan adalah sebagai berikut:
1. Blower dengan kecepatan maksimum
= 8,04 knot = 4,1 m/s
2. Blower dengan kecepatan medium
= 7,25 knot = 3,7 m/s
3. Blower dengan kecepatan minimum
= 4,51 knot = 2,3 m/s
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Analisis ekonomi
1. Unsur Produksi
1. Biaya Pembuatan Alat (P)
= Rp. 4.500.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 450.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
-
Dengan kecepatan maksimum
= 437,12 kg/hari
-
Dengan kecepatan medium
= 347,84 kg/hari
-
Dengan kecepatan minimum
= 421,04 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp. 40.000/ hari (1 jam=Rp. 5000)
7. Biaya listrik
= Rp. 250,5/ jam
8. Biaya perbaikan
= Rp. 22,5/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 432.000/ tahun
10. Biaya sewa gedung
= Rp. 52.000/ tahun
11. Pajak
= Rp. 80.000/ tahun
12. Jam kerja alat per tahun
= 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari
efektif berdasarkan tahun 2014)
2. Perhitungan Biaya Produksi
1. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
D=
P−S
n
52
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 3. (Lanjutan)
dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
P = Nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) (Rp)
S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)
n = Umur ekonomi (tahun)
D=
Rp 4.500.000−Rp 450.000
5 tahun
= Rp 810.000/tahun
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan September 16% dan Asuransi 2%
I=
i(P)(n+1)
2n
=
(18%)Rp .4.500.000 (5+1)
2(5)
= Rp. 486.000/tahun
3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% x P
= 1% x Rp. 4.500.000
= Rp. 45.000/tahun
4. Pajak
Pajak = 2% x P
= 2% x Rp. 4.500.000
= Rp. 90.000/tahun
Total biaya tetap = Rp. 1.431.000/tahun
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 3. (Lanjutan)
2. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
1,2%(P−S)
X
1,2%(Rp .4.500.000−Rp .450.000)
2400 jam
= Rp. 20,25/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.75 KW
Biaya listrik = 0.75 KW x Rp. 334/KWH
= Rp.250,5/H
= Rp.250,5/jam
3. Biaya operator
Biaya operator = Rp. 5000/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 5.270,75/jam
3. Biaya Produksi Biji Kedelai Terkupas
Biaya pokok dengan kecepatan maksimum:
BT
= [ + BTT]C
x
Rp .1.431.000/tahun
+ Rp. 5.270,75/jam]x 0,0183 jam/kg
=[
2.400 jam /tahun
= Rp. 107,366/kg
Biaya pokok dengan kecepatan medium:
BT
= [ + BTT]C
x
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 3. (Lanjutan)
Rp .1.431.000/tahun
+ Rp. 5.270,75/jam]x 0,0229 jam/kg
=[
2.400 jam /tahun
= Rp. 134,354/kg
Biaya pokok dengan kecepatan minimum:
BT
= [ + BTT]C
x
Rp .1.431.000/tahun
=[
+ Rp. 5.270,75/jam]x 0,0190 jam/kg
2.400 jam /tahun
= Rp. 111,473/kg
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
N=
BT
(R−BTT )
Biaya tetap (BT)
= Rp. 1.431.000/tahun
= Rp. 596,25/jam (1 tahun = 2.400 jam)
-
BT untuk kecepatan maksimum = Rp. 10,912/kg (1 jam = 54,64 kg)
-
BT untuk kecepatan medium
= Rp. 13,713/kg (1 jam = 43,48 kg)
-
BT untuk kecepatan minimum
= Rp. 11,329/kg (1 jam = 52,63 kg)
Biaya tidak tetap (BTT)
= Rp. 5.270,75/jam
-
BTT untuk kecepatan maksimum = Rp. 96,463/kg (1 jam = 54,64 kg)
-
BTT untuk kecepatan medium
-
BTT untuk kecepatan minimum = Rp. 100,147/kg (1 jam = 52,63 kg)
= Rp.121,222/kg (1 jam = 43,48 kg)
Penerimaan setiap kg produksi (R)
-
R untuk kecepatan maksimum
= (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT)
= (0,16 x (Rp. 10,912/kg+Rp. 96,463/kg))
+ (Rp. 10,912/kg+Rp. 96,463/kg)
= (16% x Rp. 107,375/kg) + Rp. 107,375/kg
= Rp. 124,555/kg
56
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 4. (Lanjutan)
-
R untuk kecepatan medium
= (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT)
= (0,16 x (Rp. 13,713/kg+Rp. 121,222/kg))
+ (Rp. 13,713/kg+Rp. 121,222/kg)
= (16% x Rp. 134,935/kg) + Rp. 134,935/kg
= Rp. 156,525/kg
-
R untuk kecepatan medium
= (16% x (BT+BTT)) + (BT+BTT)
= (0,16 x (Rp. 11,329/kg+Rp. 100,147/kg))
+ (Rp. 11,329/kg+Rp. 100,147/kg)
= (16% x Rp. 111,476/kg) + Rp. 11,476/kg
= Rp. 129,312/kg
Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan biji kedelai
terkupas sebanyak :
-
BT
BEP untuk kecepatan maksimum =
=
(R−BTT )
Rp .1.431.000/tahun
(Rp .124,555/kg −Rp .96,463/kg )
= 50.939,77 kg/tahun
-
BEP untuk kecepatan medium
=
=
BT
(R−BTT )
Rp .1.431.000/tahun
(Rp .156,525/kg −Rp .121,222/kg )
= 40.534,80 kg/tahun
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 4. (Lanjutan)
-
BEP untuk kecepatan maksimum =
=
BT
(R−BTT )
Rp .1.431.000/tahun
(Rp .129,312/kg −Rp .100,147/kg )
= 46.065,66 kg/tahun
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 5. Net present value
CIF – COF ≥ 0 ............................................................................ (10)
dimana :
CIF = Cash in flow
COF = Cash out flow
Sementera itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :
Penerimaan (CIF)
= pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF)
= investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu :
-
NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
-
NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan
-
NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
CIF-COF ≥ 0
Investasi
= Rp. 4.500.000
Pendapatan
= R x kapasitas alat x jam kerja alat per tahun
-
= Rp. 107,366 x 54,64 kg/jam x 2.400 jam/tahun
Kecepatan maksimum
= Rp. 14.079.547,78/tahun
-
Kecepatan medium
= Rp. 134,354 x 43,48 kg/jam x 2.400 jam/tahun
= Rp. 14.020.108,61/tahun
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 5. (Lanjutan)
-
Kecepatan minimum
= Rp. 111,473 x 52,63 kg/jam x 2.400 jam/tahun
= Rp. 14.080.377,58/tahun
Nilai akhir
= Rp. 450.000
Pembiayaan
= Biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat per
tahun
-
Kecepatan maksimum
= Rp. 124,555 x 54,64 kg/jam x 2400 jam/tahun
= Rp. 16.333.644,48
-
Kecepatan medium
= Rp. 156,525 x 43,48 kg/jam x 2400 jam/tahun
= Rp. 16.333.696,80/tahun
-
Kecepatan minimum
= Rp. 129,312 x 52,63 kg/jam x 2400 jam/tahun
= Rp. 16.333.657,34/tahun
Suku bunga bank
= Rp 16%
Suku bunga coba-coba
= Rp 20%
Umur alat
= 5 tahun
Cash in Flow 16%
1. Pendapatan
-
= Pendapatan x (P/A, 16%,5)
Kecepatan maksimum = Rp. 16.333.644,48 x 3,2743
= Rp. 53.481.252,12
-
Kecepatan medium
= Rp. 16.333.696,80 x 3,2743
= Rp. 53.481.423,43
-
Kecepatan maksimum = Rp. 16.333.657,34 x 3,2743
= Rp. 53.481.294,23
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 5. (Lanjutan)
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 16%,5)
= Rp 450.000 x 0,4761
= Rp. 214.245
Jumlah CIF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 53.695.497,12
Jumlah CIF untuk kecepatan medium
= Rp. 53.695.668,43
Jumlah CIF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 53.695.539,23
Cash out Flow 16%
1. Investasi
= Rp. 4.500.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 16%,5)
-
Kecepatan maksimum = Rp. 14.079.547,78 x 0,4761
= Rp. 6.703.272,69
-
Kecepatan medium
= Rp. 14.020.108,61 x 0,4761
= Rp. 6.674.973,71
-
Kecepatan minimum = Rp. 14.080.377,58 x 0,4761
= Rp. 6.703.667,77
Jumlah COF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 11.203.272,69
Jumlah COF untuk kecepatan medium
= Rp. 11.174.973,71
Jumlah COF untuk kecepatan minimum
= Rp. 11.203.667,77
NPV 16%
-
Kecepatan maksimum
= CIF – COF
= Rp. 53.695.497,12 – Rp. 11.203.272,69
= Rp. 42.492.224,43
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 5. (Lanjutan)
-
Kecepatan medium
= CIF – COF
= Rp. 53.695.668,43 – Rp. 11.174.973,71
= Rp. 42.520.694,72
-
Kecepatan minimum
= CIF – COF
= Rp. 53.695.539,23 – Rp. 11.203.667,77
= Rp. 42.491.871,46
Cash in Flow 20%
1. Pendapatan
-
= Pendapatan x (P/A, 20%,5)
Kecepatan maksimum = Rp 16.333.644,48 x 2,9906
= Rp. 48.847.397,18
-
Kecepatan medium
= Rp 16.333.696,80 x 2,9906
= Rp. 48.847.553,65
-
Kecepatan minimum = Rp 16.333.657,34 x 2,9906
= Rp. 48.847.435,64
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 20%,5)
= Rp. 450.000 x 0,4019
= Rp. 180.855
Jumlah CIF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 49.028.252,18
Jumlah CIF untuk kecepatan medium
= Rp. 49.028.408,65
Jumlah CIF untuk kecepatan minimum
= Rp. 49.028.290,64
Cash out Flow 20%
1. Investasi : Rp. 4.500.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 20%,5)
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 5. (Lanjutan)
-
Kecepatan maksimum = Rp. 14.079.547,78 x 0,4019
= Rp. 5.658.570,25
-
Kecepatan medium
= Rp. 14.020.108,61 x 0,4019
= Rp. 5..634.681,65
-
Kecepatan minimum = Rp. 14.080.377,58 x 0,4019
= Rp. 5.658.903,75
Jumlah COF untuk kecepatan maksimum
= Rp. 10.158.570,25
Jumlah COF untuk kecepatan medium
= Rp. 10.134.681,65
Jumlah COF untuk kecepatan minimum
= Rp. 10.158.903,75
NPV 20%
-
Kecepatan maksimum
= CIF – COF
= Rp. 49.028.252,18 - Rp. 10.158.570,25
= Rp. 38.869.681,93
-
Kecepatan medium
= CIF – COF
= Rp. 49.028.408,65 - Rp. 10.134.681,65
= Rp. 38.893.570,53
-
Kecepatan minimum
= CIF – COF
= Rp. 49.028.290,64 - Rp. 10.158.903,75
= Rp. 38.869.386,89
Jadi besarnya NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower
maksimum adalah sebesar Rp. 42.492.224,43 dan NPV 20% adalah sebesar Rp.
38.869.681,93. Nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower medium
adalah sebesar Rp. 42.520.694,72 dan NPV 20% adalah sebesar
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 5. (Lanjutan)
Rp. 38.893.570,53. Dan nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower
minimum adalah sebesar Rp. 42.491.871,46 dan NPV 20% adalah sebesar Rp.
38.869.681,93. Jadi nilai NPV dari alat ini
≥ 0 maka usaha ini layak untuk
dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 6. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate,
dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X
(positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif),
dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% +
IRR = q% +
X
X+Y
x (q% - p%) (positif dan negatif)
X
X− Y
x (q% - p%) (positif dan positif)
dimana: p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 16%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 20 % 3550313,3
-
IRR pada kecepatan maksimum
= q% +
X
X− Y
= 20% +
x (q%)
42.492.224,43
42.492.224,43 −38.869.681,93
x (20%-16%)
= 66,92%
-
IRR pada kecepatan medium
= q% +
X
X− Y
x (q%)
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 6. (Lanjutan)
= 20% +
42.520.694,72
42.520.694,72 −38.893.570,73
x (20%-16%)
= 66,88%
-
IRR pada kecepatan minimum
= q% +
X
X− Y
= 20% +
x (q%)
42.491.871,46
42.491.871,46 −38.869.386,89
x (20%-16%)
= 66,92%
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 7. Gambar kedelai
Biji kedelai sebelum dikupas
Biji kedelai setelah dikupas
Kulit ari setelah pengupasan
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 7. (Lanjutan)
Biji setelah dikupas dengan blower kecepatan maksimum
Biji setelah dikupas dengan blower kecepatan medium
Biji setelah dikupas dengan blower kecepatan minimum
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 7. (Lanjutan)
Kulit ari terkupas dengan kecepatan blower
maksimum
Kulit ari terkupas dengan kecepatan blower
minimum
Kulit ari di penampungan biji dengan
kecepatan blower minimum
Kulit ari terkupas dengan kecepatan blower
medium
Kulit ari di penampungan biji dengan
kecepatan blower maksimum
Kulit ari di penampungan biji dengan
kecepatan blower minimum
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 7. (Lanjutan)
Biji kedelai di penampungan kulit ari
dengan kecepatan blower minimum
Biji kedelai di penampungan kulit ari
dengan kecepatan blower medium
Biji kedelai di penampungan kulit ari
dengan kecepatan blower maksimum
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 8. Gambar alat
Alat tampak depan
Alat tampak samping kanan
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 8. (Lanjutan)
Alat tampak belakang
Alat tampak samping kiri
Alat tampak atas
Universitas Sumatera Utara
73
Lampiran 8. (Lanjutan)
Blower tampak depan
Blower tampak belakang
Blower tampak samping kanan
Blower tampak samping kiri
Universitas Sumatera Utara
74
Lampiran 9. Tabel panjang sabuk V standar
Nomor nominal
(inch)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
(mm)
254
279
305
330
356
381
406
432
457
483
508
533
559
584
610
635
660
688
711
737
762
787
813
838
864
889
914
940
965
991
1016
1041
1067
1092
1118
Nomor nominal
Nomor nominal
(inch)
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
(inch)
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
(mm)
1143
1168
1194
1219
1245
1270
1295
1321
1346
1372
1397
1422
1448
1473
1499
1524
1549
1575
1600
1626
1651
1676
1702
1727
1753
1778
1803
1829
1854
1880
1905
1930
1956
1981
2007
(mm)
2032
2057
2083
2108
2134
2159
2184
2210
2235
2261
2286
2311
2337
2362
2388
2413
2438
2464
2489
2515
2540
2565
2591
2616
2642
2667
2692
2718
2743
2769
2794
2819
2845
2870
2896
Nomor nominal
(inch)
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
(mm)
2921
2946
2972
2997
3023
3048
3073
3099
3124
3150
3175
3200
3226
3251
3277
3302
3327
3353
3378
3404
3429
3454
3480
3505
3531
3556
3581
3607
3632
3658
3683
3708
3734
3759
3785
Universitas Sumatera Utara
75
Lampiran 10. Gambar teknik alat
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 11. Gambar teknik rangka alat
Universitas Sumatera Utara
77
Lampiran 12. Gambar teknik hopper
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 13. Gambar teknik silinder pengupas
Universitas Sumatera Utara
79
Lampiran 14. Gambar teknik saluran pengeluaran biji hasil pengupasan
Universitas Sumatera Utara
80
Lampiran 15. Gambar teknik saluran pengeluaran ampas
Universitas Sumatera Utara