Memulihkan kondisi pengangguran di Indon

Memulihkan kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak semudah
membalikan telapak tangan. Oleh Karena itu diperlukan kerjasama dari masyarakat
dan pemerintah. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan
lapangan usaha sendiri dan tidak mengharap menjadi seorang karyawan suatu
perusahaan dengan gaji yang besar. Cara lain adalah dengan menetapkan kebijakan
baru yang mempersempit kesempatan para pemilik perusahaan untuk mem-PHK
karyawannya. Mewujudkan Kestabilan Politik Pengangguran merupakan salah satu
sumber dan penyebab dari ketidak Stabilan Politik. Tanpa kestabilan politik tidak
mungkin suatu Negara dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus
menerus. Hal tersebut menjadikan masyarakat seringkali tidak merasa puas dengan
pihak Pemerintah yang tidak melakukan tindakan yang cukup untuk
masyarakat.Misalnya dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya
tinggi,masyarakat seringkali melakukan Demonstrasi dan mengemukakan kritik
kepada Pemimpin-peminpin Pemerintah. Akibatnya hal-hal tersebut akan
menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan kegiatan
ekonomi.

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pengangguran dan Inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap
masyarakat. Kedua-dua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa efek

buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial.Untuk menghindari berbagai efek
buruk yang mungkin timbul, berbagaikebijakan ekonomi perlu dijalankan. Analisis
dalam bab ini bertujuan untuk menerangkan tentang bentuk-bentuk masalah
pengangguran dan inflasi yang dihadapi suatu perekonomian dan bentuk Kebijakan
Pemerintah yang dapat dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan
demikian pada hakikatnya bab ini akan membincangkan dua hal pengangguran dan
Inflasi yang dihadapi suatu ekonomi dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat
dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Tiga bentuk kebijakan pemerintah
yang dapat dijalankan yaitu kebijakan fiscal, kebijakan moneter dan kebijakan segi
penawaran.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan . Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan
menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk, tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan


kekacauan politik,keamanan dan social sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan perkapita suatu Negara.

PEMBAHASAN
2.1. Inflasi
1.

Pengertian Inflasi

Kecenderungan harga – harga barang yang meningkat secara keseluruhan dan
terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak di sebut inflasi, kecuali bila
kenaikan tersebut meluas kepada(atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar
dari harga barang-barang lain.
Dengan demikian, maka kriteria inflasi adalah sebagai berikut:
·
Kenaikan harga barang : terjadi perubahan harga barang yang lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
·


Bersifat umum; berdampak pada kenaikan harga barang lain

·

Terus-menerus; tidak terjadi sesaat.

Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat,
dan hiperinflasi.
·
Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka
10%setahun;
·

inflasi sedang antara 10% 30%setahun; berat antara 30% 100%setahun; dan

·

hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan


harga berada di atas 100%setahun.
2. Penyebab Terjadinya Inflasi
Secara umum terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi,
yaitu: (i) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation), dan (ii) inflasi desakan
biaya (cost-push inflation).
(i) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) terjadi karena Permintaan
agregat melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Keadaan ini menyebabkan terjadi kekurangan barang dan jasa yang dibutuhkan

oleh masyarakat. Akibatnya, pengusaha akan menaikan harga dan hanya menjual
kepada pembeli yang mampu membayar lebih tinggi.
(ii) inflasi desakan biaya (cost-push inflation) terjadi akibat kenaikan biaya produksi
seperti upah, bahan baku, dll sehingga mendorong perusahaan untuk menaikan
harga dalam rangka menutup biaya produksi yang dikeluarkannya.
Sumber masalah inflasi:
a. Kenaikan harga barang yang diimpor
b. Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti
c. pertambahan produksi dan penawaran barang
d. Kekacauan politik dan ekonomi
3. Akibat inflasi

·

Terhadap ekonomi

·
Berkurangnya investasi produktif dan beralih pada investasi yang bersifat
spekulatif
·

Tingkat bunga meningkat dan akan mengurangi investasi

·

Keadaan ekonomi yang tidak stabil

·

Munculnya masalah neraca pembayaran

·


Terhadap individu dan masyrakat

·

Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat

·

Memburuknya ditribusi pendapatan

·

Merosotnya pendapatan riil masyarakat

4. Cara Mengatasi Inflasi
Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat, pemerintah perlu menyusun
langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat di wujudkan
kembali.
Peran pemerintah mengatasi Inflasi

a. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal yang dilaksanakan adalah dalam bentuk mengurangi pengeluaran
pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi pengeluaran dalam perekonomian.

b. Kebijakan Moneter
Yaitu Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter (bank
sentral) untuk mengendalikan jumlah uang beredar.
BI bisa melakukan Kebijakan uang ketat meliputi :
·

peningkatan tingkat suku bunga;

·

penjualan surat berharga (SBI);

·

peningkatan cadangan kas;


·

pengetatan pemberian kredit

2.2. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang tidak bekerja, padahal ia masuk
kedalam angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan.
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat
dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
Pengangguran juga sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja
atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka
pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment)
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Contoh : suatu kantor mempekerjakan 10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam
kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan 8 orang karyawan
saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja. Orang-orang semacam ini
yang disebut dengan pengangguran terselubung.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment)

adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh : seorang buruh
bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara
menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan
perekonomian/siklus ekonomi.
b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti :
·


Akibat permintaan berkurang

·

Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi

·

Akibat kebijakan pemerintah

c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang
pasti ada, meskipun dalam kondisi full employment. Pengangguran ini terjadi akibat
proses rekrutmen tenaga kerja yang membutuhkan waktu untuk mendapatkan
pekerjaan. Bisa juga sebagai pekerja yang keluar dari tempat kerjanya untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.
d. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian
musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

f. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan
oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand). Contoh : suatu saat
perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain,
mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya
beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa
juga menurun.Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan produksi.Produsen melakukan ini
antara lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga
kerja.Inilah mengapa pada saat krisis ekonomi kita menyaksikan banyaknya
pegawai atau buruh terkena PHK sehingga menganggur.
2. Penyebab Terjadinya Pengangguran

Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara global adalah
sebagai berikut :
1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan
kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi
kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak
dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan
kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan
tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke
daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
3. Akibat pengangguran
·

Bagi kegiatan perekonomian

a. Tidak optimumnya kemakmuran masyarakat yang mungkin dicapai.
b. Berkurangnya pendapatan pemerintah dari sektor pajak
c. Terganggunnya percepatan pertumbuhan ekonomi
·

Bagi individu dan masyarakat

a. Tidak adanya sumber pendapatan
b. Kehilangan keterampilan akibat tidak terasah
c. Ketidakstabilan sosial kemasyarakatan seperti tindak kriminal,
4. Cara Mengatasi Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya
yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :

·

Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang
kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan
(lowongan) kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran.
·

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan caracara sbb:
1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,
terutama yang bersifat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru
3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
4. Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector
agraris dan sector formal lainnya
5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan
jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja
secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
·

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.
·

Cara mengatasi Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

2. Meningkatkan daya beli Masyarakat

2.3. Kebijakan Pemerintah
1. Kebijakan segi permintaan
Kebijakan fiskal adalah usaha Pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi
dengan membuat perubahan dalam bentuk pengeluarannya dalam system
pelajaran. Kebijakan moneter adalah langkah Pemerintah yang dijalankan melalui
Bank Sentral untuk mengatahui kegiatan perekonomian dengan membuat
perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga. Kebijakan segi penawaran
Kebijakan Segi Penawaran adalah Langkah Pemerintah yang berusaha
meningkatkan efisiensi kegiatan Perusahaan-perusahaan dan tenaga kerja sehingga
Produksi Nasional dapat ditingkatkan, Biaya Produksi dikurangkan dan teknologi
semakin berkembang.Stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan
berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian yang
menyebabkan pengangguran.
A.

Hubungan Inflasi dengan Kebijakan Pemerintah

a. Hubungan Inflasi dan kebijakan fiscal Menambah pajak dan mengurangi
pengeluaran pemerintah
b. Inflasi dan kebijakan moneter Mengurangi, menaikan suku bunga dan membatasi
kredit.
c. Inflasi dan kebijakan segi penawaran Melakukan langkah-langkah yang dapat
mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak
impor dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakan
pertambahan produksi dan menggalakan perkembangan teknologi.
2. Hubungan Pengangguran Dengan Kebijakn Pemerintah
a. Pengangguran dan Kebijakan fiscal Mengurangi pajak dan menambah
pengeluaran pemerintah
b. Pengangguran dan kebijakan monetermenambah penawaran uang, mengurangi
atau menurunkan suku bungadan menyediakan kredit khusus untuk kegiatan
tertentu.
c. Pengangguran dan kebijakan segi penawaran Mendorong lebih banyak infestasi,
mengembangkan infrastrukstur, meningkatkan efisiensi administrasi permintaan,
member subsidi dan mengurangkan pajak perusahaan dan individu.

3. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi kebijakan fiskal, moneter dan segi
penawaran,Dalam Kebijakan Fiskal akan dibuat Perubahan dalam pengeluaran
pemerintah atau pajak untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran Agregat.Dalam
Kebijakan Moneter yang dilakukan adalah membuat perubahan dalam penawaran
uang atau Suku Bunga untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.Dalam Kebijakan
Segi Penawaran yang akan kita bahasSelanjutnya, Kebijakan Pemerintah dalam hal
tersebut adalah melakukan pengurangan pajak, memberikan insentif fiskal,
memberikan subsidi dan menyediakan insfrastruktur yang baik untuk menaikan
efisiensi kegiatanPerusahaan-perusahaan.
4. Tujuan Kebijakan Pemerintahan.
Tujuan bersifat ekonomi adalah tujuan yang didasarkan pada pertimbanganpertimbangan yang bersifat ekonomi, Dengan menyediakan lowongan pekerjaan
Adalah usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran agar tidak berlanjut terus
menerus sehingga mengalami jangka panjang,sehingga Meningkatkan taraf
kemakmuran masyarakat Adalah kenaikan kesempatan kerja dan penguranganpengangguran yang berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat
kemakmuran masyarakat.Memperbaiki Pembagian Pendapatan Pengangguran yang
semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk pada kesamarataan pembagian
pendapatan. Semakin besar pengangguran,semakin banyak golongan tenaga kerja
yang tidak mempunyai pendapatan.
Pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah
diperoleh. Dari kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa usaha menaikan
kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk memperbaiki
pembagian pendapatan dalam masyarakat.
a. Tujuan Bersifat Sosial dan Politik
Tujuan Bersifat Sosial dan Politik adalah suatu kepentingan bersama,untuk semua
Masyarakat tanpa memandang status sosial Masyarakat, serta untuk kepentingan
Bangsa dan Negara.
Meningkatkan Kemakmuran Keluarga dan Kestabilan Keluarga Bila Anggota dalam
suatu Rumah Tangga terlalu banyak dan tidak mempunyai Pekerjaan, maka
berbagai masalah akan timbul. Misalnya: Keluarga tersebut kemampuannya
terbatas untuk melakukan pembelanjaan dalam mencukupi Kehidupan mereka
sehari-hari. Maka hal tersebut akan mengurangi kemampuan Keluarga untuk
membiayai pendidikan anak-anaknya. Akibatnya Keluarga tersebut akan mengalami
perselisihan dalam Berumah Tangga, sehingga secara otomatis pengangguran
mengurangi taraf Kemakmuran Keluarga.- Menghindari Masalah Kejahatan
Pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pendapatan. Akan tetapi,
ketiadaan pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhan untuk berbelanja.
Contohnya Sewa Rumah harus dibayar, namun selain sewa Rumah. Keluarga juga

perlu melakukan pengeluaran lain untuk biaya Makanan, biaya Sekolah, dll. yang
harus dibayar. Apabila tiada tabungan dan sumber pendapatan lain, pengangguran
menggalakan kegiatankejahatan.Intinya semakin tinggi pengangguran, maka
semakin tinggi tingkat kejahatan. Dengan demikian usaha mengatasi pengangguran
secara tak langsung menyebabkan pengurangan dalam kejahatan.
Mewujudkan Kestabilan Politik Pengangguran merupakan salah satu sumber dan
penyebab dari ketidak Stabilan Politik. Tanpa kestabilan politik tidak mungkin suatu
Negara dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus menerus. Hal tersebut
menjadikan masyarakat seringkali tidak merasa puas dengan pihak Pemerintah
yang tidak melakukan tindakan yang cukup untuk masyarakat.Misalnya dalam
perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi,masyarakat seringkali
melakukan Demonstrasi dan mengemukakan kritik kepada Pemimpin-peminpin
Pemerintah. Akibatnya hal-hal tersebut akan menimbulkan halangan untuk
melakukan investasi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi
olehsegolongan tenaga kerja, yang telah mencari pekerjaan, tetapi
tidakmemperolehnya.
2.
Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam
suatuperekonomian dari satu periode ke periode yang lain.
3.
Kebijakan Pemerintah adalah kebijakan untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi terutama pada Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter,dan Kebijakan Segi
Penawaran.