MODEL PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA O (1)

MODEL PENGEMBANGAN
PROFESI GURU SECARA
OTENTIK
Sitti Maesuri Patahuddin

Latar Belakang




Undang-undang Guru
dan Dosen Tahun 2005
menjadi momentum yang
sangat penting dalam
pembentukan guru-guru
profesional di Indonesia.
Tujuan UU tsb.
meningkatkan kualitas
guru dan penghasilan
guru yang profesional




Guru dianggap
memenuhi standar
profesional bilamana
latar belakang akademik
minimal S1/Diploma 4
dan guru harus
mempunyai sertifikat
pendidik (Jalal, 2007;
Kedaulatan Rakyat,
2006).



Latar Belakang

(1)
(2)
(3)

(4)

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Pelaksanaan sertifikasi
guru melalui kebijakan
portofolio, diklat, …..

Portofolio berisi dokumen yang mendeskripsikan:
kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatihan,
pengalaman mengajar ditunjukkan oleh berapa lama mengajar,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ditunjukkan oleh RPP atau Rencana
Pelaksanaan Pengajaran,
penilaian dari atasan dan pengawas,

prestasi akademik,
karya pengembangan profesi,
keikutsertaan dalam forum ilmiah misalnya konferensi, seminar, loka karya, penataran,
pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan (Jalal, 2007).

Latar Belakang


Tantangan pelaksanaan kebijakan portofolio: masalah
kecemburuan sosial, perasaan diperlakukan secara
tidak adil, kekurangpahaman para guru tentang
persyaratan dan penyusunan portofolio, dan beberapa
kasus ketidakjujuran guru karena mengumpulkan
data/bukti palsu (baca Kompas, 2007a, 2007b, 2007c,
2007d, 2007e).

Latar Belakang





Bagi guru yang tidak lulus, mereka diharuskan
mengikuti DIKLAT selama ± dua minggu. Tantangan
lain muncul bagi guru yang harus meninggalkan
siswanya cukup lama akibat mengikuti pelatihan
tersebut.
‘menjamurnya’ seminar, penataran, pelatihanpelatihan, atau pun workshop.

Rumusan Masalah
 Dapatkah dilaksanakan program pengembangan
profesi guru pada konteks sekolah masing-masing
dengan tetap memperhatikan kebutuhan guru
(misalnya pendalaman matematika, strategi
pengajaran, pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi), situasi lapangan, perbaikan kualitas
pembelajaran, dan peningkatan hasil belajar siswa?
 Bagaimana caranya?
 Apa manfaat dan tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaannya?


Alternatif: Authentic teacher
professional development
Memadukan tiga konsep:
1. Karakteristik pengembangan profesi guru yang efektif:






berkelanjutan
bersifat kolaboratif
berorientasi pada kebutuhan belajar siswa
mempertimbangkan/memperhitungkan individu guru dan
konteksnya
berfokus pada upaya pendalaman materi matematika dan
strategi pengajaran guru

2. Zone pembelajaran guru

3. Pendekatan ethnography

Alternatif: Authentic teacher professional development

ZPD

ZPD
ZFM

ZFM

ZPA

ZPA

Teacher knowledge & beliefs

ZPD
Program offered by
a pre-service teacher

education course,
professional colleagues
& mentors in the school,
or formal professional
activities

ZPA
Sources of assistance

teachers’ disciplinary knowledge,
pedagogical content knowledge ..., and
beliefs about their discipline & how it is
best taught and learned

curriculum and assessment
requirements,
access to resources,
organisational structures & cultures,
teacher perceptions of student
background, ability & motivation


ZFM
Professional context

Research Design:
Ethnography & case studies
on Australian primary teachers
HUI teacher
(Ann)

LUI teacher
(Adam)

• classroom
observation
• interviews
• email communication
• written & non written
resources


• participant observation
• interviews
• email communication
• written & non written resources

Implications for
Indonesian context

Analisis Kasus Adam

ZFM:
•Good access to computers and
Internet in the classroom
•School espouses support for
use of IT
•Students: from professional
families; many cultures;
motivated and well-behaved
•Curriculum (the new syllabus
encourages using IT)


ZPA:
•Project offered by the researcher to use
the Internet for teacher professional
development, for and in teaching
mathematics.
ZPD:

ZPA
ZFM

ZPD

•Rudimentary
pedagogical content
knowledge
•Mathematical beliefs:
teacher-centred
approach (use data
projector)

•Feared “losing control”
of class (abandoned
rotation)

Signifikansi penerapan model






Kesesuaian dengan kebijakan
pemerintah.
Pengembangan institusi guru
Peningkatan hasil belajar
Implikasi teoretis (pengembangan
teori)

Saran:


jika kita bermaksud memberi dukungan pada guru, maka tentunya kita
harus





mengenali situasi ril guru,
memahami pengetahuan guru tentang matematika,
keyakinan guru tentang pengajaran matematika itu sendiri.

Karena tanpa itu, tidak sedikit bukti dan pengakuan para trainer bahwa guru sulit
berubah.
Kita memerlukan informasi yang lebih valid tentang faktor apa yang mendukung
dan menghambat terjadinya perubahan itu.
Tanpa hal demikian, maka bisa terjadi banyak uang, energi dan waktu yang siasia tanpa ada hasil yang jelas.
Pemahaman yang mendalam tentang situasi ril sehubungan dengan tugas
mengajar guru dapat dipahami secara lebih baik melalui penerapam model
pengembangan profesi guru secara otentik.

Saran:


Pemerintah perlu memprioritaskan pada
program pengembangan profesi guru yang
memenuhi 5 kriteria berikut.

berkelanjutan

bersifat kolaboratif

berorientasi pada kebutuhan belajar siswa

mempertimbangkan/memperhitungkan
individu guru dan konteksnya

berfokus pada upaya pendalaman materi
matematika dan strategi pengajaran guru

THANKS FOR YOUR
ATTENTION