HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | yanti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10122 21527 1 SM
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DAN
PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Oleh :
Nuryanti
NIM. K8413057
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
April 2017
1
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DAN
PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Nuryanti, Dra. Siti Rochani Ch., M. Pd dan Dr. Zaini Rohmad, M.Pd
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
nuryanti@student.uns.ac.id
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan antara harga diri (self
esteem) dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. 2) Hubungan antara pergaulan teman
sebaya dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta Tahun
Pelajaran 2016/2017. 3) Hubungan antara harga diri (self esteem) dan pergaulan
teman sebaya dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta yang berjumlah 175 siswa. Sampel yang
digunakan sebanyak siswa diambil dengan teknik cluster random sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment Karl
Pearson dan analisis korelasi ganda.
Kesimpulan penelitian ini bahwa : (1) Terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara harga diri (self esteem) dengan hasil belajar Sosiologi siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta dengan nilai r Pearson sebesar 0,692 dan
angka signifikansi 0,000. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara pergaulan teman sebaya dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 8 Surakarta dengan nilai r Pearson sebesar 0,600 dan angka
signifikansi 0,000. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harga
diri (self esteem) dan pergaulan teman sebaya secara bersama-sama dengan hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta dengan F hitung
4,675 dan koefisien korelasi ganda 0,764.
Kata kunci : Kuantitatif, Hasil Belajar Sosiologi, Harga Diri (Self esteem),
Pergaulan Teman Sebaya
2
ABSTRACT
Nuryanti. K8413057. Dra. Siti Rochani Ch., M. Pd dan Dr. Zaini Rohmad, M.Pd.
A RELATIONSHIP OF SELF ESTEEM AND PEER GROUP SOCIETY
WITH STUDY RESULT OF STUDENT GRADE XI IN SMA NEGERI 8
SURAKARTA SCHOOL YEAR 2016/2017. Thesis. Faculty of Teacher and
Education, Universitas Sebelas Maret 2017.
This research aims to examine: 1) The relationship about self esteem
toward the learning result of sociology subject of social science students grade XI
in SMA Negeri 8 Surakarta school year 2016/2017; 2) The relationship of peer
group society towards the learning result of Sociology subject of social science
students grade XI in SMA Negeri 8 Surakarta school year 2016/2017; 3) the
relationship of self esteem and peer group society towards the learning result of
Sociology subject of social science students grade XI in SMA Negeri 8 Surakarta
school year 2016/2017.
The research applied quantitative approach. The population in this
research are all social science students belonging to grade XI of SMA Negeri 8
Surakarta school year 2016/2017. This research used students as the samples
taken by using cluster random sampling technique. The method of data collection
done by using questionnaire and documentation. The data analysis method applied
is correlation product moment Karl Pearson analysis and multiple correlation.
The conclusion of this study are : (1) There is a positive dan significant
relationship between self esteem and study result of Sociology at XI grade student
of Social Science Program, SMA Negeri 8 Surakarta with r Pearson value 0,692.
(2) There is a positive and significant relationship between peer group society and
study result at XI grade student of Social Science Program, SMA Negeri 8
Surakarta with r Pearson value 0,600. (3) there is a positive and significant
relationship between self esteem and peer group society with study result of
Sociology at XI grade student of Social Science Program, SMA Negeri 8
Surakarta with F value 4,675 and multiple correlation coefficient 0,764.
Keyword: Quantitative, Learning Result of Sociology subject, Self esteem,
peer society
3
Indeks HDI didalamnya
A. PENDAHULUAN
Pembangunan
manusia
ada indikator pendidikan yang
atau SDM adalah hal yang sangat
sangat
penting demi kemajuan bangsa.
menentukan
Data dari UNDP (United Nations
manusia. Pendidikan tidak lepas
for
dari proses belajar baik dalam
Development
menunjukkan
Human
Program)
bahwa
Development
tingkat
Index
penting
pendidikan
maupun
dalam
pembangunan
informal,
formal
nonformal.
Proses
negara Indonesia tahun 2014
belajar yang terjadi pada individu
adalah 0,684 yang menempatkan
merupakan sesuatu yang penting,
negara pada kategori tingkat
karena melalui belajar individu
menengah, berada pada posisi
dapat mengenal lingkungannya
110 dari 188 negara (UNDP,
dan menyesuaikan diri dengan
2015).
lingkungan sekitar. Belajar akan
manusia
Indeks
pembangunan
adalah
pengukuran
menghasilkan
perubahan-
perbandingan dari harapan hidup,
perubahan dalam diri seseorang.
melek huruf, pendidikan dan
Belajar
standar
semua
perubahan yang sifatnya positif,
negara di dunia. Data HDI
sehingga pada tahap akhir akan
Indonesia tahun 2014 adalah
didapat keterampilan, kecakapan
0,684
untuk
dan pengetahuan baru. Hasil dari
negara berkembang, tetapi masih
proses belajar tersebut tercermin
dibawah rata-rata HDI untuk
dalam hasil belajarnya, namun
negara kawasan Asia dan Pasifik.
dalam upaya meraih hasil belajar
Hal ini mengindikasikan bahwa
yang
indeks pembangunan manusia
proses belajar dan menguasai
sudah mulai meningkat tetapi
materi yang telah diberikan.
hidup
diatas
untuk
rata-rata
menunjukkan
memuaskan
adanya
dibutuhkan
belum bisa menyamai negara-
Hasil belajar yang baik
negara tetangga seperti Thailand
adalah dambaan setiap orang
dan Malaysia.
karena suatu keberhasilan hasil
belajar
4
yang
tinggi
akan
menumbuhkan rasa bangga bagi
Penelitian
individu dalam hidupnya baik di
SMK Negeri 12 Surabaya yang
sekolah,
dilakukan
di
keluarga,
maupun
menunjukkan hasil bahwa tidak
Dalam
mencapai
ada hubungan yang signifikan
memuaskan
antara harga diri dan dukungan
masyarakat.
prestasi
Ami
yang
(self
teman sebaya dengan prestasi
esteem). Dalam penelitian yang
belajar siswa siswi SMK Negeri
dilakukan
oleh
12 Surabaya.
2012:206)
dengan
diperlukan
harga
diri
(Irawati,
judul
Harga diri (self esteem)
Hubungan antara Harga Diri (self
merupakan satu kesatuan dalam
esteem) dengan Prestasi Belajar
kebutuhan manusia. Pentingnya
pada Siswa SMKN 48 di Jakarta
pemenuhan harga diri individu,
Timur menunjukkan hasil bahwa
terkait
terdapat hubungan yang positif
negatif
antara harga diri dengan prestasi
memiliki harga diri yang kuat,
belajar dengan koefisien korelasi
mereka akan kesulitan dalam
rxy=0,591.
perhitungan
menghadapi perilaku sosialnya.
rxy2 =
Seperti merasa canggung dan
koefisien
Hasil
determinasi
2
erat
dengan
jika
mereka
bahkan
34,89% variasi prestasi belajar
kemampuan yang dimilikinya.
(variabel Y) ditentukan oleh
Harga diri (self esteem) yang
harga
X),
rendah adalah salah satu contoh
variasi
krisis kepribadian bangsa. Krisis
prestasi belajar ditentukan oleh
kepribadian bangsa telah menjadi
faktor-faktor lainnya.
masalah
sedangkan
(Variabel
65,11%
Berbeda
dengan
hasil
nasional.
diri
tidak
(0,591) = 0,2489. Hal ini berarti
diri
rendah
dampak
akan
Pemerintah
kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla
penelitian yang dilakukan oleh
memiliki
(Margono n.d. tanpa tahun:14)
mental yang diharapkan bisa
dengan judul Hubungan Harga
mengatasi
Diri
bangsa yaitu merosotnya wibawa
dan
Dukungan
Teman
Sebaya dengan Prestasi Belajar.
5
negara,
program
3
masalah
lemahnya
revolusi
pokok
sendi
serta
maupun lingkungan masyarakat
intoleransi dan krisis kepribadian
siswa tidak terlepas dari situasi
bangsa. Pola pikir dalam gerakan
pergaulan.
revolusi
adalah
merupakan keadaan di mana
perombakan cara berpikir, cara
seseorang melakukan hubungan
kerja dan cara hidup dengan tiga
secara langsung dengan individu
nilai utama yaitu integritas, etos
lain maupun dengan sekelompok
kerja dan gotong royong. Salah
orang tertentu.
perekonomian
satu
bangsa,
mental
cara
program
dalam
ini
Situasi
pergaulan
sosialisasi
Pergaulan dan interaksi
melalui
siswa SMA sangat intensif antar
adalah
pendidikan.
teman sebaya. Pergaulan tersebut
(KEMENKOPMK:2015)
biasa dilakukan bersama dengan
Pendidikan
yang
baik
anak yang tingkat usianya hampir
tercermin dalam hasil belajar
sama
yang
siswa dengan teman sebayanya
baik.
Hasil
belajar
dengannya.
Pergaulan
merupakan hasil yang diharapkan
adalah
siswa
meningkatnya minat siswa pada
setelah
sekian
lama
berjuang mempelajari sesuatu.
implikasi
dari
aktivitas kelompok.
Untuk mencapai hasil belajar
Tekanan dalam pergaulan
yang tinggi, terdapat banyak
terbagi menjadi dua jenis, yaitu
faktor yang mempengaruhinya.
tekanan yang bersifat negatif
Faktor tersebut dapat berasal dari
maupun tekanan yang bersifat
dalam maupun dari luar dirinya.
positif. Tekanan yang bersifat
Salah satu faktor yang berasal
negatif
dari
adalah
mendorong siswa melakukan hal-
sosial.
hal
luar
faktor
diantaranya
lingkungan
adalah
yang
tekanan
buruk
yang
yang
juga
Lingkungan sosial terdiri dari
dilakukan oleh kelompok teman
lingkungan keluarga, lingkungan
sebayanya,
sekolah,
dalam kejadian tawuran pelajar.
maupun
lingkungan
misalnya
masyarakat. Saat berada dalam
Komisi
lingkungan
Indonesia menyebutkan, dalam
keluarga,
sekolah,
6
Perlindungan
adalah
Anak
kurun waktu tiga tahun, sebanyak
termasuk dalam mencapai hasil
301 peristiwa tawuran pelajar
belajar
terjadi
sembarang
di
seluruh
Jabodetabek.
peristiwa
Dari
tersebut,
yang
tinggi.
Tidak
pergaulan
dapat
menjadikan hasil belajar siswa
sebanyak 46 orang pelajar tewas
gemilang.
sia-sia.(Aries Setiawan, 2012)
kualitas pergaulan yang mereka
pada
jalani.
alamat
link
Perlu
diperhatikan
“Hal-hal
yang
dapat
http://nasional.news.viva.co.id/ne
dijadikan indikator untuk menilik
ws/read/354883-kpai-selama-3-
kualitas pergaulan siswa antara
tahun-46-pelajar-tewas-akibat-
lain
tawuran
diakses
pada
adalah
dengan
melihat
9
dengan siapa ia bergaul, aktivitas
Desember 2016 pukul 20.05.
apa saja yang dilakukan saat
Kegiatan
pelajar
bergaul,
adanya
intensitas
bentrok
dimungkinkan
karena
dan
sejauh
pergaulan
mana
tersebut
perasaan in-group yang besar
terjadi” (Hendra Surya, 2010:
antar anggota gang teman sebaya.
21).
yang
Sedangkan Pendapat Abu
juga
Ahmadi dan Widodo Supriyono
mengalami tekanan yang bersifat
(1991: 131) menyatakan bahwa
positif. Tekanan dalam pergaulan
“pergaulan teman sebaya mampu
sebaya
memberikan
Selain
bersifat
tekanan
negatif,
yang
siswa
bersifat
positif
andil
dalam
misalnya dorongan untuk giat
menentukan hasil belajar siswa.
belajar, dorongan agar mencapai
Siswa yang memiliki harga diri
prestasi yang tinggi, maupun
(self esteem) dan pergaulan yang
tekanan agar bersaing secara
berkualitas juga memiliki hasil
sehat saat melakukan permainan.
belajar yang baik”.
Adanya tekanan positif
Penelitian
mencari
teman
diharapkan
hubungan antara harga diri (self
perubahan
esteem) dengan hasil belajar,
yang positif pula pada siswa,
hubungan antara pergaulan teman
mampu
membawa
7
sejauh
untuk
dalam pergaulan siswa dengan
sebayanya
tahu
ini
mana
sebaya dengan hasil belajar dan
dokumentasi. Sedangkan teknik
sejauh mana hubungan harga diri
analisis
(self
esteem)
dan
pergaulan
data
dalam
yang dilakukan
penelitian
ini
adalah
teman sebaya secara bersama-
dengan menggunakan uji analisis
sama kepada hasil belajar.
korelasi product moment Karl
Pearson dan korelasi ganda.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan
adalah
Penyusunan Instrumen
Penelitian
metode
ini
studi
menggunakan
yang
pengumpulan data berupa angket.
digunakan adalah siswa kelas XI
Angket harga diri (self esteem)
IPS di SMA Negeri 8 Surakarta
dan pergaulan teman sebaya
tahun pelajaran 2016/2017 yang
diberikan
berjumlah 175 siswa. Sedangkan
checklist
sampel yang digunakan dalam
memberikan tanda centang pada
penelitian ini yaitu kelas XI IPS
pilihan jawabannya. Instrumen
4, XI IPS 6 dan XI IPS 7. Teknik
penelitian yang digunakan oleh
pengambilan
dalam
peneliti adalah berupa angket
menggunakan
untuk mengukur harga diri (self
kuantitatif
dengan
korelasi.
penelitian
tipe
Populasi
sampel
ini
instrumen
dalam
dimana
tipe
soal
siswa
esteem) dan pergaulan teman
cluster random sampling.
Validitas data dilakukan
sebaya, maka akan digunakan
konstruk.
skala Likert untuk pengukuran
dengan
harga diri (self esteem) dan
alpha
pergaulan teman sebaya tersebut.
mengetahui
Variabel harga diri (self
apakah instrumen reliabel untuk
esteem) terdiri atas 34 item soal.
diujikan.
Jika setiap responden menjawab
dengan
validitas
Reliabilitas
data
menggunakan
cronbach
rumus
untuk
Uji
reliabilitas
validitas
dan
menggunakan
item
soal
dengan
jawaban
“sangat setuju” untuk pernyataan
software SPSS 23.
Teknik pengumpulan data
positif dan sangat tidak setuju
menggunakan teknik angket dan
untuk pernyataan negatif akan
8
mendapatkan skor maksimal 4 x
pembelajaran di SMA Negeri 8
34 =136,
Surakarta Ho diterima karena
jika “setuju” akan
mendapat skor 3 x 34 = 102, jika
0,185>0,05.
“tidak setuju” 2 x 34 = 68 dan “
Kemudian
untuk
sangat tidak setuju” 1 x 34 = 34.
pergaulan teman sebaya (peer
Variabel pergaulan teman sebaya
group)
terdiri atas 43 pertanyaan. Jika
Surakarta
setiap responden menjawab item
statistic sebesar 0,129 dengan
soal dengan jawaban “sangat
derajat kebebasan sebesar 61 dan
setuju” untuk pernyataan positif
harga signifikansi menunjukkan
dan sangat tidak setuju untuk
angka 0,200. Harga signifikansi
pernyataan
tersebut menunjukkan bahwa Ho
negatif
akan
di
SMA
Negeri
diperoleh
mendapatkan skor maksimal 4 x
diterima
43 =172, jika “setuju” akan
0,200>0,05.
8
angka
dikarenakan
mendapat skor 3 x 43 = 129, jika
Hasil belajar Sosiologi
“tidak setuju” 2 x 43 = 86 dan “
siswa di SMA Negeri 8 Surakarta
sangat tidak setuju” 1 x 43 = 43.
diperolek angka statistik sebesar
0,207 dengan derajat kebebasan
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
61 dan untuk harga signifikansi
PEMBAHASAN
menunjukkan angka 0,200. Harga
Pengujian Prasyarat Analisis
signifikansi
Uji Normalitas
menunjukkan bahwa Ho diterima
Harga diri (self esteem) di
SMA
Negeri
8
Surakarta
tersebut
dikarenakan 0,200>0,05.
Uji Linearitas
diperoleh angka statistic sebesar
Hasil pengujian linearitas
0,149 dengan derajat kebebasan
X1 dengan Y, didapatkan nilai p
61 dan harga signifikansinya
sebesar 0,084 dengan nilai F
menunjukkan
185.
sebesar
harga
kriteria
Berdasakan
angka
pada
0,
0,659.
jika
p>
Sebagaimana
0,05
signifikansi tersebut maka dapat
dinyatakan
disimpulkan bahwa pada fasilitas
Dengan niai p yang didapatkan
9
berkorelasi
maka
linear.
sebesar 0,084 > 0,05 maka
SMA Negeri 8 Surakarta tahun
dinyatakan
pelajaran
berkorelasi
linear.
2016/2017
dengan
disimpulkan
angka koefisien korelasi 0,692
hubungan
dengan parameter positif. Hal
masing-masing variabel bebas
ini dapat diartikan bahwa setiap
dengan variabel terikat dalam
penambahan tanda (+) harga
bentuk linear (hubungan garis
diri
lurus).
mengoptimalkan hasil belajar.
Sehingga
dapat
bahwa
terdapat
esteem)
(self
mampu
Hasil pengujian linearitas
Jadi semakin tinggi harga diri
X2 dengan Y, didapatkan nilai p
(self esteem) maka semakin
sebesar 0,192 dengan nilai F
meningkatkan
sebesar
Sosiologi siswa kelas XI IPS
0,574.
kriteria
jika
dinyatakan
Sebagaimana
p>
0,05
berkorelasi
maka
Hasil
penelitian
Dengan niai p yang didapatkan
menunjukkan
sebesar 0,192 > 0,05 maka
hubungan
dinyatakan
signifikan
Sehingga
dapat
linear.
disimpulkan
belajar
SMA Negeri 8 Surakarta.
linear.
berkorelasi
hasil
teman
ini
terdapat
yang
positif
antara
sebaya
dan
pergaulan
dengan
hasil
hubungan
belajar Sosiologi siswa kelas XI
masing-masing variabel bebas
IPS SMA Negeri 8 Surakarta
dengan variabel terikat dalam
tahun
bentuk linear (hubungan garis
dengan angka koefisien 0,600.
lurus).
Hal ini dapat diartikan bahwa
bahwa
terdapat
Pelajaran
2016/2017
setiap penambahan tanda (+)
pergaulan teman sebaya mampu
D. HASIL PENELITIAN
Hasil
penelitian
menunjukkan
ini
terdapat
mengoptimalkan
hasil
belajar.Jadi
baik
semakin
dan
pergaulan teman sebaya maka
signifikan antara harga diri (self
akan meningkatkan hasil belajar
esteem) dengan hasil belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS
Sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 8 Surakarta.
hubungan
yang
positif
10
Hasil
menunjukkan
hubungan
ini
angka koefisien korelasi 0,692
terdapat
dengan nilai signifikansi
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DAN
PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Oleh :
Nuryanti
NIM. K8413057
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
April 2017
1
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DAN
PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Nuryanti, Dra. Siti Rochani Ch., M. Pd dan Dr. Zaini Rohmad, M.Pd
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
nuryanti@student.uns.ac.id
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan antara harga diri (self
esteem) dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. 2) Hubungan antara pergaulan teman
sebaya dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta Tahun
Pelajaran 2016/2017. 3) Hubungan antara harga diri (self esteem) dan pergaulan
teman sebaya dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta yang berjumlah 175 siswa. Sampel yang
digunakan sebanyak siswa diambil dengan teknik cluster random sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment Karl
Pearson dan analisis korelasi ganda.
Kesimpulan penelitian ini bahwa : (1) Terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara harga diri (self esteem) dengan hasil belajar Sosiologi siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta dengan nilai r Pearson sebesar 0,692 dan
angka signifikansi 0,000. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara pergaulan teman sebaya dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 8 Surakarta dengan nilai r Pearson sebesar 0,600 dan angka
signifikansi 0,000. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harga
diri (self esteem) dan pergaulan teman sebaya secara bersama-sama dengan hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta dengan F hitung
4,675 dan koefisien korelasi ganda 0,764.
Kata kunci : Kuantitatif, Hasil Belajar Sosiologi, Harga Diri (Self esteem),
Pergaulan Teman Sebaya
2
ABSTRACT
Nuryanti. K8413057. Dra. Siti Rochani Ch., M. Pd dan Dr. Zaini Rohmad, M.Pd.
A RELATIONSHIP OF SELF ESTEEM AND PEER GROUP SOCIETY
WITH STUDY RESULT OF STUDENT GRADE XI IN SMA NEGERI 8
SURAKARTA SCHOOL YEAR 2016/2017. Thesis. Faculty of Teacher and
Education, Universitas Sebelas Maret 2017.
This research aims to examine: 1) The relationship about self esteem
toward the learning result of sociology subject of social science students grade XI
in SMA Negeri 8 Surakarta school year 2016/2017; 2) The relationship of peer
group society towards the learning result of Sociology subject of social science
students grade XI in SMA Negeri 8 Surakarta school year 2016/2017; 3) the
relationship of self esteem and peer group society towards the learning result of
Sociology subject of social science students grade XI in SMA Negeri 8 Surakarta
school year 2016/2017.
The research applied quantitative approach. The population in this
research are all social science students belonging to grade XI of SMA Negeri 8
Surakarta school year 2016/2017. This research used students as the samples
taken by using cluster random sampling technique. The method of data collection
done by using questionnaire and documentation. The data analysis method applied
is correlation product moment Karl Pearson analysis and multiple correlation.
The conclusion of this study are : (1) There is a positive dan significant
relationship between self esteem and study result of Sociology at XI grade student
of Social Science Program, SMA Negeri 8 Surakarta with r Pearson value 0,692.
(2) There is a positive and significant relationship between peer group society and
study result at XI grade student of Social Science Program, SMA Negeri 8
Surakarta with r Pearson value 0,600. (3) there is a positive and significant
relationship between self esteem and peer group society with study result of
Sociology at XI grade student of Social Science Program, SMA Negeri 8
Surakarta with F value 4,675 and multiple correlation coefficient 0,764.
Keyword: Quantitative, Learning Result of Sociology subject, Self esteem,
peer society
3
Indeks HDI didalamnya
A. PENDAHULUAN
Pembangunan
manusia
ada indikator pendidikan yang
atau SDM adalah hal yang sangat
sangat
penting demi kemajuan bangsa.
menentukan
Data dari UNDP (United Nations
manusia. Pendidikan tidak lepas
for
dari proses belajar baik dalam
Development
menunjukkan
Human
Program)
bahwa
Development
tingkat
Index
penting
pendidikan
maupun
dalam
pembangunan
informal,
formal
nonformal.
Proses
negara Indonesia tahun 2014
belajar yang terjadi pada individu
adalah 0,684 yang menempatkan
merupakan sesuatu yang penting,
negara pada kategori tingkat
karena melalui belajar individu
menengah, berada pada posisi
dapat mengenal lingkungannya
110 dari 188 negara (UNDP,
dan menyesuaikan diri dengan
2015).
lingkungan sekitar. Belajar akan
manusia
Indeks
pembangunan
adalah
pengukuran
menghasilkan
perubahan-
perbandingan dari harapan hidup,
perubahan dalam diri seseorang.
melek huruf, pendidikan dan
Belajar
standar
semua
perubahan yang sifatnya positif,
negara di dunia. Data HDI
sehingga pada tahap akhir akan
Indonesia tahun 2014 adalah
didapat keterampilan, kecakapan
0,684
untuk
dan pengetahuan baru. Hasil dari
negara berkembang, tetapi masih
proses belajar tersebut tercermin
dibawah rata-rata HDI untuk
dalam hasil belajarnya, namun
negara kawasan Asia dan Pasifik.
dalam upaya meraih hasil belajar
Hal ini mengindikasikan bahwa
yang
indeks pembangunan manusia
proses belajar dan menguasai
sudah mulai meningkat tetapi
materi yang telah diberikan.
hidup
diatas
untuk
rata-rata
menunjukkan
memuaskan
adanya
dibutuhkan
belum bisa menyamai negara-
Hasil belajar yang baik
negara tetangga seperti Thailand
adalah dambaan setiap orang
dan Malaysia.
karena suatu keberhasilan hasil
belajar
4
yang
tinggi
akan
menumbuhkan rasa bangga bagi
Penelitian
individu dalam hidupnya baik di
SMK Negeri 12 Surabaya yang
sekolah,
dilakukan
di
keluarga,
maupun
menunjukkan hasil bahwa tidak
Dalam
mencapai
ada hubungan yang signifikan
memuaskan
antara harga diri dan dukungan
masyarakat.
prestasi
Ami
yang
(self
teman sebaya dengan prestasi
esteem). Dalam penelitian yang
belajar siswa siswi SMK Negeri
dilakukan
oleh
12 Surabaya.
2012:206)
dengan
diperlukan
harga
diri
(Irawati,
judul
Harga diri (self esteem)
Hubungan antara Harga Diri (self
merupakan satu kesatuan dalam
esteem) dengan Prestasi Belajar
kebutuhan manusia. Pentingnya
pada Siswa SMKN 48 di Jakarta
pemenuhan harga diri individu,
Timur menunjukkan hasil bahwa
terkait
terdapat hubungan yang positif
negatif
antara harga diri dengan prestasi
memiliki harga diri yang kuat,
belajar dengan koefisien korelasi
mereka akan kesulitan dalam
rxy=0,591.
perhitungan
menghadapi perilaku sosialnya.
rxy2 =
Seperti merasa canggung dan
koefisien
Hasil
determinasi
2
erat
dengan
jika
mereka
bahkan
34,89% variasi prestasi belajar
kemampuan yang dimilikinya.
(variabel Y) ditentukan oleh
Harga diri (self esteem) yang
harga
X),
rendah adalah salah satu contoh
variasi
krisis kepribadian bangsa. Krisis
prestasi belajar ditentukan oleh
kepribadian bangsa telah menjadi
faktor-faktor lainnya.
masalah
sedangkan
(Variabel
65,11%
Berbeda
dengan
hasil
nasional.
diri
tidak
(0,591) = 0,2489. Hal ini berarti
diri
rendah
dampak
akan
Pemerintah
kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla
penelitian yang dilakukan oleh
memiliki
(Margono n.d. tanpa tahun:14)
mental yang diharapkan bisa
dengan judul Hubungan Harga
mengatasi
Diri
bangsa yaitu merosotnya wibawa
dan
Dukungan
Teman
Sebaya dengan Prestasi Belajar.
5
negara,
program
3
masalah
lemahnya
revolusi
pokok
sendi
serta
maupun lingkungan masyarakat
intoleransi dan krisis kepribadian
siswa tidak terlepas dari situasi
bangsa. Pola pikir dalam gerakan
pergaulan.
revolusi
adalah
merupakan keadaan di mana
perombakan cara berpikir, cara
seseorang melakukan hubungan
kerja dan cara hidup dengan tiga
secara langsung dengan individu
nilai utama yaitu integritas, etos
lain maupun dengan sekelompok
kerja dan gotong royong. Salah
orang tertentu.
perekonomian
satu
bangsa,
mental
cara
program
dalam
ini
Situasi
pergaulan
sosialisasi
Pergaulan dan interaksi
melalui
siswa SMA sangat intensif antar
adalah
pendidikan.
teman sebaya. Pergaulan tersebut
(KEMENKOPMK:2015)
biasa dilakukan bersama dengan
Pendidikan
yang
baik
anak yang tingkat usianya hampir
tercermin dalam hasil belajar
sama
yang
siswa dengan teman sebayanya
baik.
Hasil
belajar
dengannya.
Pergaulan
merupakan hasil yang diharapkan
adalah
siswa
meningkatnya minat siswa pada
setelah
sekian
lama
berjuang mempelajari sesuatu.
implikasi
dari
aktivitas kelompok.
Untuk mencapai hasil belajar
Tekanan dalam pergaulan
yang tinggi, terdapat banyak
terbagi menjadi dua jenis, yaitu
faktor yang mempengaruhinya.
tekanan yang bersifat negatif
Faktor tersebut dapat berasal dari
maupun tekanan yang bersifat
dalam maupun dari luar dirinya.
positif. Tekanan yang bersifat
Salah satu faktor yang berasal
negatif
dari
adalah
mendorong siswa melakukan hal-
sosial.
hal
luar
faktor
diantaranya
lingkungan
adalah
yang
tekanan
buruk
yang
yang
juga
Lingkungan sosial terdiri dari
dilakukan oleh kelompok teman
lingkungan keluarga, lingkungan
sebayanya,
sekolah,
dalam kejadian tawuran pelajar.
maupun
lingkungan
misalnya
masyarakat. Saat berada dalam
Komisi
lingkungan
Indonesia menyebutkan, dalam
keluarga,
sekolah,
6
Perlindungan
adalah
Anak
kurun waktu tiga tahun, sebanyak
termasuk dalam mencapai hasil
301 peristiwa tawuran pelajar
belajar
terjadi
sembarang
di
seluruh
Jabodetabek.
peristiwa
Dari
tersebut,
yang
tinggi.
Tidak
pergaulan
dapat
menjadikan hasil belajar siswa
sebanyak 46 orang pelajar tewas
gemilang.
sia-sia.(Aries Setiawan, 2012)
kualitas pergaulan yang mereka
pada
jalani.
alamat
link
Perlu
diperhatikan
“Hal-hal
yang
dapat
http://nasional.news.viva.co.id/ne
dijadikan indikator untuk menilik
ws/read/354883-kpai-selama-3-
kualitas pergaulan siswa antara
tahun-46-pelajar-tewas-akibat-
lain
tawuran
diakses
pada
adalah
dengan
melihat
9
dengan siapa ia bergaul, aktivitas
Desember 2016 pukul 20.05.
apa saja yang dilakukan saat
Kegiatan
pelajar
bergaul,
adanya
intensitas
bentrok
dimungkinkan
karena
dan
sejauh
pergaulan
mana
tersebut
perasaan in-group yang besar
terjadi” (Hendra Surya, 2010:
antar anggota gang teman sebaya.
21).
yang
Sedangkan Pendapat Abu
juga
Ahmadi dan Widodo Supriyono
mengalami tekanan yang bersifat
(1991: 131) menyatakan bahwa
positif. Tekanan dalam pergaulan
“pergaulan teman sebaya mampu
sebaya
memberikan
Selain
bersifat
tekanan
negatif,
yang
siswa
bersifat
positif
andil
dalam
misalnya dorongan untuk giat
menentukan hasil belajar siswa.
belajar, dorongan agar mencapai
Siswa yang memiliki harga diri
prestasi yang tinggi, maupun
(self esteem) dan pergaulan yang
tekanan agar bersaing secara
berkualitas juga memiliki hasil
sehat saat melakukan permainan.
belajar yang baik”.
Adanya tekanan positif
Penelitian
mencari
teman
diharapkan
hubungan antara harga diri (self
perubahan
esteem) dengan hasil belajar,
yang positif pula pada siswa,
hubungan antara pergaulan teman
mampu
membawa
7
sejauh
untuk
dalam pergaulan siswa dengan
sebayanya
tahu
ini
mana
sebaya dengan hasil belajar dan
dokumentasi. Sedangkan teknik
sejauh mana hubungan harga diri
analisis
(self
esteem)
dan
pergaulan
data
dalam
yang dilakukan
penelitian
ini
adalah
teman sebaya secara bersama-
dengan menggunakan uji analisis
sama kepada hasil belajar.
korelasi product moment Karl
Pearson dan korelasi ganda.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan
adalah
Penyusunan Instrumen
Penelitian
metode
ini
studi
menggunakan
yang
pengumpulan data berupa angket.
digunakan adalah siswa kelas XI
Angket harga diri (self esteem)
IPS di SMA Negeri 8 Surakarta
dan pergaulan teman sebaya
tahun pelajaran 2016/2017 yang
diberikan
berjumlah 175 siswa. Sedangkan
checklist
sampel yang digunakan dalam
memberikan tanda centang pada
penelitian ini yaitu kelas XI IPS
pilihan jawabannya. Instrumen
4, XI IPS 6 dan XI IPS 7. Teknik
penelitian yang digunakan oleh
pengambilan
dalam
peneliti adalah berupa angket
menggunakan
untuk mengukur harga diri (self
kuantitatif
dengan
korelasi.
penelitian
tipe
Populasi
sampel
ini
instrumen
dalam
dimana
tipe
soal
siswa
esteem) dan pergaulan teman
cluster random sampling.
Validitas data dilakukan
sebaya, maka akan digunakan
konstruk.
skala Likert untuk pengukuran
dengan
harga diri (self esteem) dan
alpha
pergaulan teman sebaya tersebut.
mengetahui
Variabel harga diri (self
apakah instrumen reliabel untuk
esteem) terdiri atas 34 item soal.
diujikan.
Jika setiap responden menjawab
dengan
validitas
Reliabilitas
data
menggunakan
cronbach
rumus
untuk
Uji
reliabilitas
validitas
dan
menggunakan
item
soal
dengan
jawaban
“sangat setuju” untuk pernyataan
software SPSS 23.
Teknik pengumpulan data
positif dan sangat tidak setuju
menggunakan teknik angket dan
untuk pernyataan negatif akan
8
mendapatkan skor maksimal 4 x
pembelajaran di SMA Negeri 8
34 =136,
Surakarta Ho diterima karena
jika “setuju” akan
mendapat skor 3 x 34 = 102, jika
0,185>0,05.
“tidak setuju” 2 x 34 = 68 dan “
Kemudian
untuk
sangat tidak setuju” 1 x 34 = 34.
pergaulan teman sebaya (peer
Variabel pergaulan teman sebaya
group)
terdiri atas 43 pertanyaan. Jika
Surakarta
setiap responden menjawab item
statistic sebesar 0,129 dengan
soal dengan jawaban “sangat
derajat kebebasan sebesar 61 dan
setuju” untuk pernyataan positif
harga signifikansi menunjukkan
dan sangat tidak setuju untuk
angka 0,200. Harga signifikansi
pernyataan
tersebut menunjukkan bahwa Ho
negatif
akan
di
SMA
Negeri
diperoleh
mendapatkan skor maksimal 4 x
diterima
43 =172, jika “setuju” akan
0,200>0,05.
8
angka
dikarenakan
mendapat skor 3 x 43 = 129, jika
Hasil belajar Sosiologi
“tidak setuju” 2 x 43 = 86 dan “
siswa di SMA Negeri 8 Surakarta
sangat tidak setuju” 1 x 43 = 43.
diperolek angka statistik sebesar
0,207 dengan derajat kebebasan
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
61 dan untuk harga signifikansi
PEMBAHASAN
menunjukkan angka 0,200. Harga
Pengujian Prasyarat Analisis
signifikansi
Uji Normalitas
menunjukkan bahwa Ho diterima
Harga diri (self esteem) di
SMA
Negeri
8
Surakarta
tersebut
dikarenakan 0,200>0,05.
Uji Linearitas
diperoleh angka statistic sebesar
Hasil pengujian linearitas
0,149 dengan derajat kebebasan
X1 dengan Y, didapatkan nilai p
61 dan harga signifikansinya
sebesar 0,084 dengan nilai F
menunjukkan
185.
sebesar
harga
kriteria
Berdasakan
angka
pada
0,
0,659.
jika
p>
Sebagaimana
0,05
signifikansi tersebut maka dapat
dinyatakan
disimpulkan bahwa pada fasilitas
Dengan niai p yang didapatkan
9
berkorelasi
maka
linear.
sebesar 0,084 > 0,05 maka
SMA Negeri 8 Surakarta tahun
dinyatakan
pelajaran
berkorelasi
linear.
2016/2017
dengan
disimpulkan
angka koefisien korelasi 0,692
hubungan
dengan parameter positif. Hal
masing-masing variabel bebas
ini dapat diartikan bahwa setiap
dengan variabel terikat dalam
penambahan tanda (+) harga
bentuk linear (hubungan garis
diri
lurus).
mengoptimalkan hasil belajar.
Sehingga
dapat
bahwa
terdapat
esteem)
(self
mampu
Hasil pengujian linearitas
Jadi semakin tinggi harga diri
X2 dengan Y, didapatkan nilai p
(self esteem) maka semakin
sebesar 0,192 dengan nilai F
meningkatkan
sebesar
Sosiologi siswa kelas XI IPS
0,574.
kriteria
jika
dinyatakan
Sebagaimana
p>
0,05
berkorelasi
maka
Hasil
penelitian
Dengan niai p yang didapatkan
menunjukkan
sebesar 0,192 > 0,05 maka
hubungan
dinyatakan
signifikan
Sehingga
dapat
linear.
disimpulkan
belajar
SMA Negeri 8 Surakarta.
linear.
berkorelasi
hasil
teman
ini
terdapat
yang
positif
antara
sebaya
dan
pergaulan
dengan
hasil
hubungan
belajar Sosiologi siswa kelas XI
masing-masing variabel bebas
IPS SMA Negeri 8 Surakarta
dengan variabel terikat dalam
tahun
bentuk linear (hubungan garis
dengan angka koefisien 0,600.
lurus).
Hal ini dapat diartikan bahwa
bahwa
terdapat
Pelajaran
2016/2017
setiap penambahan tanda (+)
pergaulan teman sebaya mampu
D. HASIL PENELITIAN
Hasil
penelitian
menunjukkan
ini
terdapat
mengoptimalkan
hasil
belajar.Jadi
baik
semakin
dan
pergaulan teman sebaya maka
signifikan antara harga diri (self
akan meningkatkan hasil belajar
esteem) dengan hasil belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS
Sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 8 Surakarta.
hubungan
yang
positif
10
Hasil
menunjukkan
hubungan
ini
angka koefisien korelasi 0,692
terdapat
dengan nilai signifikansi