Hubungan Berat Bayi Lahir Rendah pada Ibu yang Menderita Preeklampsia dan Tidak Menderita Preeklampsia di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015

41

DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Profil Kesehatan Indonesia ,
Jakarta.
2. Sastrawinata S. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2014.
4. Dinkes Sumut, 2011. Bab 1-2.pdf (Secured). Bab-II LandasanVeteran
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/ 4S1 kedokteran/207311168/Bab%201. pdf.
Diakses 16 Maret 2013.
5. Lukito JS, Dewi P. Gambaran Histopatologi Arteri Spiralis Alas Plasenta pada
Preeklampsi/Eklampsia dan Kehamilan Normotensif. Majalah Kedokteran
Nusantara. 2007; 40(3) : 173-179
6. Kementerian Kesehatan RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014
(online) (http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf, diakses 23 April 2016)
7. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2012, Profil Kesehatan Sumatera
Utara, (online) (http://www.depkes.go.id, diakses 23 April 2016)
8. Prawirohardjo, S. ,2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

9. National Institute for Health on Clinical Excellence (NICE). Hypertension in
Pregnancy: The Management of Hypertensive Disorders During Pregnancy.
United Kingdom : National Institute for Health and Clinical Excellence; 2010
10. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Profil Kesehatan
Indonesia , Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

42

11. Proverawati, A. 2010.BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). NuhaMedika,
Yogyakarta.Nuha Medika.
12. Benson, P & Pernoll.2010. Buku saku Obsetry Gynecology William.EGC,
Jakarta.
13.Mulyawan, Henry. 2009. Gambaran kejadian BBLR, www. Lontar.UI.ac.id .
Jakarta. Diakses pada tanggal 14 November 2013.
14. Surasmi, Asrining. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. EGC, Jakarta (11)
15. Cunningham, FG, et al 2010, Williams Obstetrics 23 rd ed, Jakarta: EGC. p.
741-763
16. Campbell N.A Mitchell LG. Reece JB, Taylor MR, Simon EJ, 2006. Biology,

5th ed, Benjamin Cummings Publishing Company, inc.,Redword City, England.
17. Wiknjosastro, H., 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
18 Wibowo B. & Rachimhadhi T. 1997, Ilmu Kebidanan; Pre-eklampsia dan
Eklampsia, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
19. Indriani

Nanien.

Analisis faktor-faktor

yang berhubungan dengan

preeclampsia / eklampsia pada ibu bersalin di RSUD Kardina Kota Tegal.
20. Proverawati A, Ismawati C. Berat Badan Lahir Rendah edisi 1. Yogyakarta :
Nuha Medika 2010 p. 1-2,31-35
21. Pantiawati I. Bayi dengan BBLR edisi 1. Yogyakarta : Nuha Medika 2010 p.
3, 53-54
22. Staf Pengajar IKA FK UI. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : IKA FK UI 2007 p.
1052-1056

23. Kosim, M. S. Yunanto, A, Dewi, R, Sarosa, Gatot Irawan dkk, 2008. Buku

Universitas Sumatera Utara

43

Ajar Neonatologi. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
24. Ariani,R. Hubungan Preeklampsia dengan Bayi Berat Lahir Rendah 2009,
diakses 13 JUNI 2016 (www.repository.usu.ac.id)
25. Ningsih LS, Duarsa ABS. Hubungan Preeklampsia dalam Kehamilan dengan
Kejadian BBLR DI RSUD JENDRAL AHMAD YANI 2011. p.35
26. Kurniawati L. Hubungan Preeklampsia dengan Kelahiran BBLR 2010
27. Prodi DIII Kebidanan Universitas Tulungagung, Jurnal Ilmiah Ilmu
Kebidanan Edisi 3, Vol 1, Prodi DIII Kebidanan Universitas Tulungagung ; 2013
28. Rukiyah AY, Yulianti L. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta
TIM 2010
29. Nurliawati, Jurnal Hubungan antara Preeklampsia dengan Berat Bayi Lahir
Rendah di RSU DR. SOEKARDJO ; 2014
30. Padmawati R, Hapitria P, Fitriani N, Jurnal Hubungan antara Preeklampsia
dengan Berat Badan Lahir Bayi ; 2013

31. Rachmawati F N, Journal The Relation Between Preeclampsia with Low
Bierth Weight Incident.

Universitas Sumatera Utara