Analisis Perbandingan Kadar Kalium Pada Daun Kumis Kucing, Daun Pegagan Dan Daun Salam Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan kepulauan tropis yang kaya dengan beragam tumbuhan
herbal, yaitu tanaman yang memiliki banyak sekali kegunaan dan manfaat sebagai
obat alternatif.Berbagai tanaman diteliti untuk mendapatkan khasiat obatobatan.Tanaman herbal biasanya berupa tanaman sejenis semak, rumput, jamur,
umbi-umbian.Bagian tanaman yang digunakan untuk obat yang meliputi batang,
daun, biji, kulit kayu, ataupun akar.Seiring dengan berkembangnya pengetahuan,
obat tradisional mulai diperkenalkan kepada masyarakat (Wijayakusuma, 1994).
Banyak tanaman liar yang telah dikembangkan menjadi obat tradisional,
salah satunya adalah tanaman kumis kucing atau Orthosiphon aristatus merupakan
bagian dari keluarga Lamiaceae. Kumis kucing dikenal sebagai tanaman yang
memiliki manfaat yang cukup banyak untuk mengobati berbagai penyakit seperti
darah tinggi, diuretik, rematik, batuk, masuk angin dan asam urat. Semua manfaat
ini dikarenakan adanya kadar kalium yang cukup tinggi pada daun kumis kucing
(Wibowo, 2013).
Pegagan adalah tanaman liar yang banyak tumbuh diperkebunan, ladang,
sawah, tepi jalan, maupun kebun.Pegagan ditanam sebagai penutup tanah di
perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (lalapan).Daun pegagan mudah dikenal
karena bentuknya yang unik, yakni menyerupai bentuk ginjal manusia. Pegagan
memiliki wangi yang khas dengan rasa yang manis dan sedikit pahit, serta bersifat

mendinginkan. Pegagan mengandung banyak senyawa yang dapat mengobati
berbagai penyakit seperti peluruh kencing (diuretik), hipertensi, penurun panas

1

(antipiretik), meningkatkan syaraf memori, mengobati campak, amandel dan
mengatasi penyakit kulit (Wibowo, 2013).
Daun salam merupakan tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah
maupun kebun. Kegunaannya sudah dikenal dari jaman dulu sebagai salah satu
bumbu dapur digunakan untuk penyedap masakan dan dengan keharuman yang
khas, kandungan zat tanin dan flavonoida yang cukup tinggi bermanfaat untuk
mengobati darah tinggi, asam urat dan kolesterol. Caranya adalah dengan
mengolah daun salam menjadi teh (Nurcahyati, 2014).
Mineral terdapat di dalam tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Keseimbangan mineral di dalam tubuh diperlukan untuk
pengaturan kerja enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan (Budiyanto, 2001).
Kalium merupakan salah satu mineral makro yang berperan dalam
pengaturan keseimbangan cairan tubuh.Sebanyak 95% kalium berada di dalam

cairan intraseluler (Almatsier, 2004).Bahan pangan yang mengandung kalium
baik dikonsumsi oleh hipertensi. Konsumsi kalium yang banyak akan
meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler sehingga cenderung
menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah
(Astawan, 2008). Kebutuhan minimum kalium kurang lebih 2000 mg sehari
(Almatsier, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian kandungan
kalium yang terdapat pada daun kumis kucing, daun pegagan dan daun salam
yang merupakan tanaman yang mudah didapatkan oleh semua masyarakat dengan
harga yang relatif murah sehingga dapat dijadikan sebagai sumber kalium yang

2

dibutuhkan oleh tubuh. Daun kumis kucing, daun pegagan dan daun salam telah
digunakan oleh masyarakat secara empiris untuk mengatasi hipertensi.
Penetapan kadar kalium dapat dilakukan dengan metode gravimetri dan
spektrofotometri serapan atom (Basset, et al., 1991). Penelitian ini menggunakan
metode spektrofotometri serapan atom. Pemilihan metode ini didasarkan pada
kecepatan analisis, ketelitian alat, bahan yang digunakan sedikit, dan spesifik
untuk setiap logam tanpa dilakukan pemisahan dan dapat menentukan kadar suatu

unsur dengan konsentrasi yang rendah (Khophar, 1985).
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:
a.

Berapakah kadar kalium yang terkandung dalam daun kumis kucing, daun
pegagan dan daun salam ?

b.

Apakah terdapat perbedaan kalium pada daun kumis kucing, daun pegagan
dan daun salam?

1.3

Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Daun kumis kucing, daun pegagan dan daun salam memiliki kadar kalium
dalam jumlah tertentu.
b. Terdapat perbedaan kadar kalium yang terkandung dalam daun kumis
kucing, daun pegagan dan daun salam.
1.4

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menentukan kadar kalium yang terkandung dalam daun kumis
kucing, daun pegagan dan daun salam.

3

b. Untuk melihat perbedaan kadar kalium yang terkandung dalam daun kumis
kucing, daun pegagan dan daun salam.
1.5


Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah daun kumis kucing, daun pegagan dan

daun salam dapat digunakan untuk menstabilkan cairan mineral kalium pada
cairan tubuh.

4